Anda di halaman 1dari 15

1

STANDARD OPERATING PROCEDURE ( SOP )


PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN (PKBL)
BALI TOURISM DEVELOPMENT CORPORATION (BTDC)

PENDAHULUAN
Sesuai peran BUMN dalam rangka mendorong kegiatan dan pertumbuhan
ekonomi kerakyatan serta terciptanya pemerataan pembangunan melalui
perluasan lapangan kerja, kesempatan berusaha dan pemberdayaan
masyarakat, perlu ditingkatkan partisipasi BUMN untuk memberdayakan
dan mengembangkan kondisi ekonomi, kondisi sosial masyarakat dan
lingkungan sekitarnya melalui Program Kemitraan BUMN dengan usaha
kecil dan program Bina lingkungan. Dalam upaya melaksanakan program
BUMN tersebut, perlu adanya unit yang mengatur pelaksanaan program
tersebut yaitu unit PKBL.
Fungsi unit PKBL dalam mengatur pelaksanaan kegiatan antara lain :
1. Menyiapkan dan menyalurkan dana Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan kepada masyarakat.
2. Melakukan pemantauan dan pembinaan terhadap Mitra Binaan
3. Mengadministrasikan kegiatan pembinaan.
4. Melaksankan pembukuan atas aktivitas PKBL
5. Membuat pelaporan berkala atas aktivitas keuangan PKBL.
Sehubungan dengan hal tersebut perlu adanya suatu sistem dan prosedur
standar operasi yang mengatur kegiatan PKBL guna menjamin adanya
tertib administrasi, keuangan, pertangungan jawab serta sistem internal
control yang mememadai.

2
STRUKTUR ORGANISASI DAN JOB DESCRIPTION
PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN ( PKBL) BTDC
Direktur Umum &
Keuangan
Penanggung jawab

Koord. PKBL

Administrasi
umum dan
keuangan

Petugas
Lapangan/
Kemitraan

Petugas
Bina
Lingkungan

Job Description :
1). Penanggung jawab
o Menyampaikan RKA Program Kemitraan dan Program Bina
Lingkungan kepada Menteri/Pemegang Saham dengan tembusan
kepada Komisaris / Dewan Pengawas
o Bertanggung jawab atas pelaksanaan dan pencapaian sasaran dalam
RKA Program Kemitraan dan Program Bina lingkungan.
o Menyampaikan Laporan Triwulanan maupun Laporan Tahunan atas
pelaksanaan Program Kemitraan dan Program Bina lingkungan kepada
Menteri/Pemegang Saham dengan tembusan Komisaris/ Dewan
Pengawas.
o Memberikan petunjuk, melakukan pengawasan, memberikan
persetujuan serta evaluasi sehubungan
pelaksanaan pekerjaan
terhadap kegiatan PKBL.
2).Koordinator PKBL :
o Mengkoordinir kegiatan-kegiatan struktur yang ada dibawahnya.
o Mewakili Unit PKBL terkait tanggungjawab struktural kepada
struktur diatasnya.
o Mewakili unit PKBL terkait kegiatan dan tanggung jawab eksternal.
o Menerima, meneliti dan memberikan disposisi atas usulan kegiatan kegiatan PKBL.
o Mempertanggung jawabkan unit kegiatan bidang Operasi maupun
Keuangan di PKBL.

3
o Menindak lanjuti atas disposisi Direksi untuk dilaksanakan dalam
kegiatan unit PKBL.
3).Administrasi umum dan keuangan :
o Menerima dan mengagendakan surat masuk/keluar dan proposalproposal yang masuk dari calon Kemitraan
o Menyiapkan dokumen-dokumen keuangan (BKK/BKM )
o Mencatat transakasi piutang-piutang Mitra Binaan.
o Menyiapkan surat perjanjian antara Direksi dan Mitra Binaan
o Menyiapkan laporan evaluasi berkala program KBL
o Menyusun rencana kerja tahunan PKBL
o Membuat laporan keuangan berkala PKBL
4).Petugas Lapangan / Kemitraan :
o Menerima, memeriksa, dan menganalisis permohonan pinjaman dari
calon Mitra Binaan.
o Melakukan survey dan menganalisis hasil survey
o Memberikan usulan kepada koordinator terkait persetujuan dan
realisasi pinjaman.
o Melakukan koordinasi dengan instansi terkait sehubungan
penyaluran pinjaman, dan atau pinjaman bermasalah
o Melaksanakan monitoring terhadap MB sesuai dengan surat
penugasan dari Koordinator PKBL.
o Melaporkan hasil-hasil monitoring MB kepada Koordinator / Direksi
o Membantu tugas administrasi keuangan terkait dengan hasil-hasil
penagihan langsung dari Mitra Binaan.
o Memberikan usulan kepada Koordinator terkait dengan rencana
kegiatan promosi / pameran.
o Melaksanakan rescheduling dan rekonditioning terhadap MB yang
bermasalah.
Petugas Bina Lingkungan :
o Menerima, memeriksa dan menganalisis permohonan dari
masyarakat, sehubungan permohonan bantuan maupun sumbangan.
o Melakukan survey terhadap calon penerima bantuan.
o Membuat perencanaan berkala serta merealisasikan kegiatan
program bina lingkungan.
o Melakukan koordinasi dengan masyarakat serta menjalin hubungan
baik dengan masyarakat sekitar kawasan.
o Membuat program pemberdayaan masyarakat, sosial dan ekonomi.
o Membuat rencana kerja tahunan kegiatan bina lingkungan.

Standar Operasi dan Prosedur Program kemitraan dan Bina


Lingkungan ( SOP- PKBL )
Standard Operasi dan Prosedur PKBL tediri dari prosedur-prosedur sbb :
1. Prosedur pinjaman kemitraan
o Prosedur pengajuan pinjaman
o Prosedur survey
o Prosedur Realisasi pinjaman

2. Prosedur penerimaan Kas /Bank


o Prosedur penerimaan uang lewat bank
o Prosedur penerimaan langsung lewat penagihan.
3. Prosedur pengeluaran Kas / Bank
4.
o
o
o

Prosedur penyaluran program bina lingkungan


Prosedur pengajuan bantuan bina lingkungan
Prosedur survey bina lingkungan
Prosedur realisasi bantuan bina lingkungan

5. Prosedur Kegiatan Khusus


Bina Lingkungan

pemberdayaan mitra binaan dan

Dalam setiap penyajian SOP, selalu berpedoman pada tujuan SOP yaitu
untuk memberikan keamanan asset perusahaan khususnya dalam lingkungan
unit PKBL,
menyediakan informasi dan laporan yang valid, untuk
mewujudkan efisiensi dan efektifitas kerja, dan dapat dilaksanakannya
kebijakan-kebijakan pimpinan kepada bawahan .
Untuk membangun prosedur, secara detail diperhatikan hal-hal sebagai
berikut :
o Struktur/bagian yang terlibat dalam prosedur
o Dokumen yang dipakai dalam setiap kegiatan
o Praktek yang baik dan sehat dalam setiap kegiatan
o Sistem otorisasi dan tanggung jawab yang jelas,tegas dan lugas
o Sumber daya manusia yang tepat dalam setiap fungsi dan tanggung
jawabnya.

5
DASAR KEBIJAKAN UMUM
Dasar kebijakan untuk pelaksanaan SOP PKBL BTDC adalah Peraturan
Menteri, Keputusan-keputusan Direksi, dan aturan lain yang telah
ditetapkan. Beberapa kebijakan dalam pelaksanaan kegiatan PKBL adalah:
1. Usaha kecil yang dapat ikut serta dalam Program Kemitraan adalah
memiliki kekayaan bersih maksimum Rp. 200.000.000,- tidak
termasuk tanah dan bangunan, memiliki hasil penjualan pertahun
tidak melewati Rp 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah)
2. Dimiliki oleh Warga Negara Indonesia (WNI)
3. Berdiri sendiri, tidak merupakan cabang atau anak perusahaan yang
dikuasai, berafiliasi, dengan perusahaan menengah atau besar.
4. Berbentuk usaha perseorangan, badan usaha yang tidak berbadan
hukum, atau usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.
5. Telah melakukan usaha minimal 1 tahun.
6. Belum memenuhi persyaratan perbankan (belum bankable)
7. Dana program kemitraan disalurkan dalam bentuk : Pinjaman modal
kerja dan atau pembelian aktiva tetap untuk meningkatkan
penjualan, pinjaman khusus yang berjangka pendek yang
diperuntukkan memenuhi pesanan dari rekanan mitra binaan,
biaya-biaya pembinaan kepada Mitra Binaan.
8. Setiap BUMN pembina wajib menyusun laporan pelaksanaan Program
Kemitraan dan Program BL
9. Laporan terdiri dari laporan triwulan dan tahunan
10.
Laporan pelaksanaan program Kemitraan dan BL dibuat
terpisah dari laporan berkala Kantor Pusat

PROSEDUR PENGAJUAN KREDIT


Bagian yang terlibat dalam prosedur ini adalah :
- Calon Mitra Binaan
- Bagian Administrasi dan keuangan
- Petugas lapangan/ Kemitraan
- Koordinator PKBL
Dokumen yang dipakai :
- Proposal, - Surat permohonan pinjaman, - rekomendasi Dinas
Koperasi dan UKM, - Laporan keuangan usaha, - Surat Ijin Usaha
serta lain-lain yang menjadi syarat permohonan.

6
-

Foto copy jaminan baik berupa sertifikat tanah, maupun BPKB


mobil / sepeda motor yang belum melebihi batas tahun pembelian
yang telah ditetapkan

Tata cara pengajuan pinjaman


1. Mengajukan proposal kepada Direksi BTDC sekurang-kurangnya
memuat :
o Nama dan alamat unit usaha
o Nama dan alamat pengurus, pemilik usaha
o Bukti identitas diri pemilik/pengurus
o Bidang Usaha
o Ijin usaha atau surat keterangan usaha dari pihak yang
berwenang.
o Perkembangan kinerja usaha (arus kas, perhitungan
pendapatan dan biaya, Neraca, atau data yang menunjukkan
perkambangan usaha)
o Rencana usaha dan kebutuhan dana.
2. Calon Mtra Binaan yang telah memenuhi syarat permodalan dan
omzet penjualan sesuai ketentuan, membawa langsung atau
mengirimkan permohonan pinjaman ke PKBL - BTDC
3. Permohonan diterima oleh bagian administrasi, kemudian dicatat
didalam agenda untuk diajukan kepada Koordinator PKBL
4. Koordinator menerima, memeriksa dan memberikan disposisi kepada
Petugas Kemitraan untuk ditindak lanjuti.
5. Petugas Kemitraan melakukan verifikasi administrasi, melihat
kelengkapan administrasi dan mengadakan konfirmasi kepada BUMN
Pembina lainnya.
6. Petugas Kemitraan melaporkan kepada Koordinator PKBL hasil
verifikasi dan konfirmasi.
7. Koordinator PKBL membuat
surat tugas untuk mengadakan
pengecekan ke lapangan / survey apabila sudah layak survey, namun
apabila proposal tidak layak suvey maka proposal segera
dikembalikan kepada yang bersangkutan.

7
PROSEDUR SURVEY
Bagian yang terlibat :
Dokumen yang dipakai :
- Koordinator PKBL
- Proposal
- Petugas lapangan/ Kemitraan
- Surat tugas
- Calon Mitra Binaan
- Formulir penilaian hasil
survey
Pelaksanaan prosedur :
1. Atas dasar surat tugas yang ditanda tangani oleh Koordinator
PKBL,
Petugas lapangan/ Kemitraan
mengadakan survey
lapangan ketempat calon Mitra Binaan.
2. Petugas lapangan / Kemitraan akan mengadakan penilaian dan
mencocokan kondisi yang ada apakah sudah sesuai dengan
permohonan yang diajukan.
3. Petugas lapangan / Kemitraan membuat rekap hasil survey, lalu
mengajukan hasil rekapitulasi terhadap usaha kecil yang layak
untuk diberikan pembinaan kepada Koordinator untuk mendapat
pengesahan.
4. Petugas lapangan/ Kemitraan menyiapkan rekapitulasi calon
Mitra Binaan yang telah layak bina per Kabupaten
PROSEDUR REALISASI PINJAMAN
Bagian yang terlibat :
- Petugas Kemitraan
- Koordinator PKBL
- Direksi
- Dinas Koperasi dan UKM

Dokumen yang dipakai :


-

Rekap calon Mitra Binaan per


kabupaten

Surat perjanjian.

- SK Direksi
Kebijakan Umun :
1. Jumlah pinjaman yang diberikan kepada Mitra Binaan berkisar
antara 10 juta sampai dengan 50 juta.
2. Dana yang dipinjamkan kepada Mitra Binaan harus mendapatkan
persetujuan Direksi.
3. Besarnya jasa administrasi pinjaman dana Program Kemitraan
pertahun sebesar 6 % dari limit pinjaman atau ditetapkan lain oleh
Menteri.
4. Mitra Binaan harus menyediakan jaminan berupa Sertifikat tanah
atau BPKB kendaraan bermotor dengan ketentuan roda dua umurnya
tidak lebih dari 4 (empat ) tahun dan roda empat tidak boleh lebih

8
dari 8 ( delapan ) tahun. Menyimpang dari ketentuan ini harus ada
persetujuan dari Penanggung jawab.
5. Pemberian pinjaman dana Program Kemitraan diikat dengan surat
perjanjian/kontrak yang memuat sekurang-kurang memuat :
o Nama, alamat BUMN Pembina dan Mitra Binaan.
o Hak dan kewajiban BUMN Pembina dan Mitra Binaan
o Jumlah pinjaman dan peruntukannya
o Syarat-syarat pinjaman (jangka waktu pinjaman, jadwal
angsuran pokok, dan jasa administrasi pinjaman )
6. BUMN Pembina dilarang memberikan pinjaman kepada UKM yang
menjadi Mitra Binaan BUMN lain.
Pelaksanaan prosedur :
1. Rekap yang dibuat oleh Petugas lapangan/ kemitraan, yang sudah
dievaluasi oleh Koordinator PKBL, diajukan kepada Direksi sebagai
penanggung jawab Unit PKBL.
2. Rekap beserta dengan analisis Keuangan akan dinilai oleh Direksi/
Penanggung jawab
3. Direksi/ Penanggung jawab akan berkoordinasi dengan dua Direksi
lainnya guna memperoleh persetujuan.
4. Setelah mendapat persetujuan dari Direksi / Penanggung jawab
maka diterbitkan Surat Keputusan Direksi tentang Pengangkatan
Mitra Binaan Perusahaan.
5. Petugas lapangan/
Kemitraan membuat agenda pelatihan, dan
memanggil calon Mitra Binaan dengan berkoordinasi dengan Dinas
Koperasi disembilan Kabupaten di Bali
6. Calon Mitra Binaan yang telah diberikan Sertifikat layak bina, akan
menerima Surat Perjanjian, untuk ditandatangani oleh Kepala Dinas
Koperasi di masing-masing Kabupaten, beserta Lurah / Kepala Desa
masing-masing tempat usaha Mitra Binaan berada.
7. Surat perjanjian yang telah ditanda tangani lengkap, selanjutnya MB
akan menerima Cek sebesar yang tercantum dalam surat Perjanjian,
sekaligus menyerahkan jaminan asli.

9
PROSEDUR PEMBAYARAN ANGSURAN LEWAT BANK
Bagian yang terlibat :
- Mitra binaan
- Bag. Adm. Keuangan dan umum
- Petugas lapangan/ kemitraan
- Bank

Dokumen yang dipakai :


-

Rekening koran

Slip setoran Bank ( copy )

Jadwal angsuran

Kartu piutang

Pelaksanaan prosedur :
1. Mitra binaan membayar ke Bank dengan slip setoran yang telah diisi
secara lengkap a.l : nomor rekening PKBL, jumlah setoran, nama
Usaha Mitra Binaan serta tanda tangan penyetor
2. Mitra Binaan yang telah mengangsur akan tercantum dalam
rekening koran yang dikirim/diambil langsung oleh Staf adm. Umum
dan keuangan.
3. Staf administrasi akan membuat laporan penerimaan angsuran,
kemudian diproses dengan sistem akuntansi, akhirnya dibuatkan
laporan Keuangan.
4. Jika MB telah lunas atau ingin melunasi sebelum jatuh tempo maka
oleh petugas administrasi dan keuangan akan membuatkan bukti
pelunasan, jaminan akan dikembalikan didukung dengan surat
pengembalian jaminan.

PROSEDUR PEMBAYARAN ANGSURAN LANGSUNG


Bagian yang terlibat :
Dokumen yang dipakai :
- Mitra Binaan
- Tanda terima uang/kwitansi
- Petugas kemitraan/Kemitraan
- Catatan penerimaan kas
- Adm umum dan keuangan
- Slip setoran bank
- Koord. PKBL
- Jadwal angsuran
Pelaksanaan prosedur :
1. Mitra Binaan yang ingin mengangsur langsung kepada Petugas
lapangan / Kemitraan
pada saat melakukan monitoring, maka
petugas lapangan segera menerbitkan bukti penerimaan uang /
kwitansi dan diberikan kepada MB

10
2. Petugas lapangan harus menyerahkan uang hasil tagihan dalam
jangka waktu 1x 24 jam kepada petugas administrasi keuangan.
3. Petugas administrasi Keuangan mengisi slip setoran Bank,dan dana
segera disetorkan ke Bank .
4. Petugas lapangan / Kemitraan menerima laporan dari administrasi
sebagai bahan evaluasi.
5. Bagian administrasi membuat catatan penerimaan kas, dan meminta
otoorisasi ke Koordinator PKBL
6. Jika MB ingin melunasi pinjaman maka petugas administrasi dan
keuangan membuat surat tanda lunas, serta jaminan dikembalikan
didukung surat pengembalian jaminan

PROSEDUR RESCHEDULING PINJAMAN MB


Bagian yang terlibat :
Dokumen yang dipakai :
- Mitra Binaan.
- Surat Permohoanan
- Petugas lap / Kemitraaan.
- Rekomendasi
- Petugas Adm. Umum dan keuangan.
- Surat persetujuan
- Surat penolakan
- Surat perjanjian.
Kebijakan Umum
1. Penggolongan kualitas pinjaman ditetapkan sebagai berikut :
a. lancar, adalah pembayaran angsuran pokok dan jasa administrasi
pinjaman tepat waktu, atau terjadi keterlambatan paling lama 30
hari dari tanggal jatuh tempo pembayaran yang telah disepakati.
b. Kurang lancar, apabila terjadi keterlambatan lebih dari 30 hari
namun belum melampaui
180 hari dari tanggal jatuh tempo
pembayaran anggsuran yang telah disepakati.
c. Diragukan, apabila terjadi keterlambatan angsuran melampaui 180
hari namun belum melampaui 270 hari.
d. Macet, apabila terjadi keterlambatan melampaui dari 270 hari dari
perjanjian yang sudah disepakati.
2. Untuk kebijakan penjadwalan kembali (rescheduling) dapat dilakukan
terhadap pinjaman kurang lancar, meragukan, macet, dengan
memperhatikan sebagai berikut :
o Mitra binaan beritikad baik dan kooperatif dalam upaya
penyelamatan usaha yang dilaksanakan.
o Usaha mitra binaan masih jalan dan mempunyai prospek usaha

11
o Mitra binaan masih mempunyai kemampuan untuk membayar
angsuran.
Pelaksanaan prosedur :
Mitra Binaan, atas dasar kondisi tertentu, dimana mengakibatkan usaha
berjalan namun kondisinya tidak memungkinkan untuk melakukan
pembayaran, mengajukan permohonan penjadwalan kembali pinjaman.
1.
Petugas lapangan / Kemitraan melakukan penjajakan dan
evaluasi kelapangan untuk melihat kondisi MB itu sendiri.
2.
Membuat hasil penjajakan dan mengajukan usulan saran
kepada Koordinator PKBL.
3.
Koordinator PKBL akan mempelajari usulan/ saran Petugas
Lapangan / Kemitran dan memberikan disposisi kepada petugas
Kemitraan.
4.
Petugas lapangan
Kemitraan atas dasar disposisi dari
Koordinator memberikan surat penolakan atau persetujuan kepada
Mitra Binaan untuk dilakukan rescheduling
PROSEDUR PERMOHONAN BANTUAN BINA LINGKUNGAN
Bagian yang terlibat :
- Komponen yang membutuhkan (dalam bidang pendidikan, kesehatan,
bencana alam, tempat ibadah, sarana dan prasarana umum serta
pelestarian lingkungan )
- Petugas Bina lingkungan
- Administrasi keuangan dan umum
- Koordinator PKBL
Dokumen yang digunakan :
- Proposal bantuan dengan segala kelengkapannya
- Surat keterangan dan rekomendasi dari pihak terkait.

Pelaksanaan prosedur :
1. Calon penerima bantuan mengajukan permohonan bantuan lengkapi
dengan proposal bantuan ditujukan kepada Direksi c/q Unit PKBL
2. Permohonan diterima, diperiksa oleh bagian administrasi umum dan
keuangan, kemudian diagenda dalam surat masuk.
3. Permohonan disampaikan kepada koordinator PKBL
4. Koordinator PKBL akan mempelajari permohonan dari pemohon
apakah sudah sesuai dengan SK Menteri dan ketentuan dalam SOP

12
5. Koordinator akan mengajukan kepada Direksi sebagai penanggung
jawab Unit PKBL untuk memohon persetujuan bagi yang telah
memenuhi syarat.
6. Setelah disposisi turun dari Direksi maka Koordinator memberikan
disposisi kepada petugas bina lingkungan untuk ditindak lanjuti.
PROSEDUR SURVEY BANTUAN BINA LINGKUNGAN
Bagian yang terlibat :
- Koordinator PKBL
- Petugas Bina Lingkungan
- Calon penerima bantuan

Dokumen yang dipakai :


-

Proposal

Surat tugas

Form penilaian

Laporan lapangan

Pelaksanaan prosedur :
1. Atas dasar penilaian proposal dan surat tugas dari koordinator
PKBL, maka petugas bina lingkungan bersama petugas lapangan
mengadakan penilaian lapangan, dengan mengisi form penilaian.
2. Mengadakan pengecekan dan penilaian serta mencocokkan dengan
proposal.
3. Membuat laporan hasil survey kepada koordinator, dan usulan
proposal diteruskan kepada Direksi.
PROSEDUR REALISASI BANTUAN BINA LINGKUNGAN
Bagian yang terlibat :
- Koordinator PKBL
- Petugas Bina Lingkungan
- Calon penerima bantuan.

Dokumen yang dipakai :


- Usulan bantuan
- Disposisi direksi
- Tanda terima
- Laporan lapangan

Pelaksanaan prosedur :
1. Koordinator PKBL mengajukan usulan pemberian bantuan kepada
Direksi.
2. Melakukan koordinasi dengan bagian administrasi keuangan untuk
melihat anggaran Bina lingkungan
3. Memberikan sosialisasi kepada penerima bantuan tentang
persetujuan permohonannya, jumlah dan teknis pembayaran.

13
4. Direksi atau Koodinator PKBL menyerahkan batuan kemudian tanda
terima ditanda tangani oleh penerima bantuan .

PROSEDUR KEGIATAN KHUSUS PROGRAM PEMBERDAYAAN


MITRA BINAAN DAN BINA LINGKUNGAN.
Dokumen yang dipakai :
Bagian yang terlibat :
- Petugas kemitraan
- Usulan bantuan/kegiatan
- Petugas Bina lingkungan
- Disposisi direksi
- Koordinator PKBL
- Direksi
- Tanda terima
- Petugas adminstrasi umum dan Keu.
- Laporan lapangan
Pelaksanaan prosedur :
1. Petugas lapangan/ Kemitraan dan Petugas Bina lingkungan atas dasar
peraturan, visi misi yang sudah ditetapkan, membuat sebuah usulan
program proaktif dalam bentuk proposal diajukan kepada
Koordinator PKBL.
2. Setelah menerima usulan, Koordinator menganalisis dengan seksama
3. Jika usulan ditolak maka prosedur terhenti sampai pada disposisi
penolakan.
4. Jika usulan disetujui, maka Koordinator PKBL membuat disposisi
penerimaan dan memberikan mandat untuk pembentukan tim kerja,
anggaran, dan program kegiatan rinci .
5. Hasil kerja tim akan diusulkan oleh Koordinator PKBL kepada
Direksi
6. Direksi memeriksa usulan dan memberikan disposisi menerima atau
menolak usulan.
7. Direksi membuat surat keputusan mengenai pelaksanaan kegiatan
khusus.
8. Pelaksanaan program
9. Tim memberikan laporan kegiatan yang akan disampaikan kepada
Direksi melalui koordinator PKBL.

14
PROSEDUR PENGELUARAN KAS KECIL DARI PKBL
Bagian yang terlibat :
- bagian yang membutuhkan
- Petugas adm. Umum dan keu.
- Koordinator PKBL
- Pemegang Kas

Dokumen yang dipakai :


- Daftar harga
- Nota pembelian/pengadaan
- Bukti kas keluar
- Laporan lapangan

Kebijakan Umum
1. Pengeluaran kas dibawah 1.000.000,- (Satu Juta Rupiah) dapat
diputuskan oleh Kepala PKBL dengan menggunakan Kas Kecil yang
dipegang oleh Pemegang Kas
2. Setiap pengeluaran Kas harus dilaporkan dan disetorkan dokumen
paling lambat 1 hari setelah kejadian atau transaksi.
3. Petugas harus selalu membuat catatan harian kas
4. Sistem Kas kecil menggunakan metode Imprest Fund
Pelaksanaan prosedur :
1. Bagian yang membutuhkan dana mengajukan anggaran kebutuhan
dana beserta rincian barang yang dibutuhkan
2. Rencana penggunaan dana dituangkan dalam purchase order oleh
bagian administrasi umum dan keuangan.
3. PO diajukan untuk diotorisasi oleh koordinator PKBL
4. Beberapa PO yang disetujui langsung dilakukan pengadaan atau
pembayaran.
5. Bukti-bukti pembayaran atau pengadaan diserahkan kepada bagian
administrasi untuk dikbuatkan BKK.
6. BKK diotorisasi oleh koordinator PKBL untuk kemudian dilanjutkan
pada proses akuntansi.
PROSEDUR PENGELUARAN BANK
Bagian yang terlibat
- Bagian yang membutuhkan
- Petugas adm dan keuangan
- Koordinator PKBL
- Direksi /penanggung jawab

Dokumen yang dipakai


- Bukti Kas keluar
- Nota, faktur, SPK
- Cek / Bilyet giro

15
Kebijakan Umum
1. Pengisian Kas Kecil / reimbursment menerbitkan Cek.
2. Pengeluaran diatas 1 ( satu ) juta harus menggunakan Cek / Bilyet
giro, yang dilengkapi dengan dua tanda tangan yakni Direksi /
penanggung jawab dan Koordinator
3. Setiap penerbitan Bukti Kas /Bank keluar ( BKK ) harus dilengkapi
dengan bukti-bukti yang valid : Nota, faktur, PO, SPK serta
kwitansi.
4. Setiap penerbitan Bukti Kas /Bank keluar harus mendapat
persetujuan dari Direksi / penanggung jawab
5. Penerima Cek harus menunjukkan bukti identitas diri / KTP /SIM
Pelaksanaan prosedur :
1. Berkas bukti kas / bank keluar yang telah dilengkapi dengan buktibukti yang valid : Nota, faktur, PO, SPK dan kwitansi oleh petugas
adminstarsi keuangan diajukan kepada Koodinator.
2. Koordinator akan meneliti serta memverifikasi sejumlah buktibukti yang diajukan, apabila lengkap akan diotorisasi sedangkan
jika belum berkas akan dikembalikan untuk dilengkapi.
3. Berkas bukti Kas /Bank keluar kemudian diajukan kepada Direksi/
penanggung jawab untuk mendaptkan otorisasi
4. Setelah mendapat otorisasi
Direksi, diajukan kepetugas
adminstrasi dan keuangan untuk dibuatkan cek.
5. Penerima pembayaran menunjukkan bukti identitas kemudian
membubuhkan tanda tangan serta nama terang pada kolom
penerima pembayaran.
6. Berkas butki kas / bank keluar di file oleh petugas administrasi
dan keuangan
Nusa Dua, 26 Pebruari 2008
DIREKSI
Ir MADE MANDRA
DIREKTUR UTAMA

Anda mungkin juga menyukai