Anda di halaman 1dari 4

Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah seseorang

mengadakan penginderaan terhadap suatu objek tertentu, pengetahuan umumnya datang dari
penginderaan yang terjadi melalui panca indera manusia, yaitu: indera penglihatan,
pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Pada waktu penginderaan sampai menghasilkan
pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas persepsi terhadap objek. Sebagian
besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoadmojo, 2003:121).
Pengetahuan sangat erat hubungannya dengan pendidikan, dimana diharapkan bahwa
dengan pendidikan yang tinggi maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya.
Upaya kesehatan gigi perlu di tinjau dari aspek lingkungan, pengetahuan, pendidikan,
kesadaran masyarakat dan penanaganan kesehatan gigi termasuk pencegahan dan perawatan.
Dalam hal ini contohnya anak SD yang masih belum banyak memiliki pengetahuan yang luas
terutama tentang kesehatan gigi dan mulut. Usaha pemerintah dalam membangun kesehatan
tentunya membutuhkan orang-orang yang dapat memberikan penjelasan mengenai kesehatan
gigi dan aturan yang ada dalam bidang kesehatan, terutama kesehatan gigi (Kesehatan Gigi
dan Mulut. 2010).
Kesehatan gigi adalah bagian integral dari kesehatan umum, sehingga perlu bagi
kesehatan gigi untuk senantiasa meningkatkan kemampuan sesuai dengan perkembangan
kesehatan pada umumnya. Penyebab timbulnya masalah kesehatan gigi dan mulut pada
masyarakat salah satunya adalah faktor perilaku atau sikap mengabaikan kebersihan gigi dan
mulut (Notoatmodjo cit Fankari, 2004). Hal tersebut dilandasi oleh kurangnya pengetahuan
akan pentingnya pemeliharaan gigi dan mulut. Anak masih sangat tergantung pada orang
dewasa dalam hal menjaga kebersihan dan kesehatan gigi karena kurangnya pengetahuan
anak mengenai kesehatan gigi dibanding orang dewasa. Pada umumnya keadaan kebersihan
mulut anak lebih buruk dan salah satu faktor yang dapat merusak gigi adalah makanan dan
minuman , yang mana ada yang menyehatkan gigi dan ada pula yang merusak gigi

(Kesehatan Gigi dan Mulut, 1989: 132). Anak-anak umumnya senang gula-gula, apabila anak
terlalu banyak makan gula-gula dan jarang membersihkannya, maka gigi-giginya banyak
yang mengalami karies (Penyebab dan Gejala Timbulnya Karies Gigi. 2010). Kerusakan pada
gigi dapat mempengaruhi kesehatan anggota tubuh lainnya, sehingga dapat mempengaruhi
aktivitas sehari-hari. Pentingnya perawatan gigi dan mulut serta menjaga kebersihannya
karena mulut bukan sekedar pintu masuknya makanan dan minuman saja, tetapi mulut juga
bisa menjadi pintu masuknya mikroorganisme yang dapat menyebabkan kerusakan pada gigi.
Berdasarkan hasil penelitian terhadap tingkat pengetahuan mengenai kesehatan gigi
dan mulut terdapat 76,2% anak Indonesia pada kelompok usia 12 tahun (kira-kira 8-10 anak)
mengalami gigi berlubang. Pada angka nasional untuk karies gigi usia 12 tahun mencapai
76,62%. Dan berdasarkan hasil survei sementara tentang tingkat pengetahuan anak tentang
kesehatan gigi dan mulut di SDN Tanjung Riu Kecematan Kurun Kabupaten Gunung Mas,
bahwa dari 30 siswa ada banyak siswa yang kurang tahu tentang pentingnya kesehatan gigi
dan mulut salah satu contohnya ada 18 siswa yang mengalami gigi berlubang,3 siswa yang
memiliki gigi ompong, 6 siswa yang memiliki karang gigi dan 3 siswa yang hanya memiliki
gigi yang bersih dan sehat. Hal ini jelas menandakan adanya permasalahan yang cukup laten
yaitu minimnya kesadaran dan pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut di masyarakat
terutama di SDN Tanjung Riu Kecematan Kurun Kabupaten Gunung Mas (Buku induk siswa
yang ada di SDN Tanjung Riu Kecamatan Kurun Kabupaten Gunung Mas).
Upaya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut serta pembinaan kesehatan gigi
terutama pada anak usia sekolah perlu mendapat perhatian khusus karena pada usia ini anak
sedang menjalani proses tumbuh kembang. Keadaan gigi sebelumnya akan berpengaruh
terhadap perkembangan kesehatan gigi pada usia dewasa nanti. Penyebab timbulnya masalah
kesehatan gigi dan mulut pada anak salah satunya adalah faktor perilaku atau sikap
mengabaikan kebersihan gigi dan mulut. Hal tersebut dilandasi oleh kurangnya pengetahuan

akan pentingnya pemeliharaan gigi dan mulut. Berdasarkan dari uraian diatas maka peneliti
akan meneliti bagaimana tingkat pengetahuan siswa kelas III, IV, dan V di SDN Tanjung Riu
Kecematan Kurun Kabupaten Gunung Mas tentang kesehatan gigi dan mulut.
A. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana tingkat pengetahuan tentang
kesehatan gigi dan mulut pada anak kelas III, IV, dan V di SDN Tanjung Riu Kecamatan
Kurun Kabupaten Gunung Mas?

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengidentifikasi gambaran tingkat pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut pada anak
kelas III, IV, dan V di SDN Tanjung Riu Kecamatan Kurun Kabupaten Gunung Mas.
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi pengetahuan tentang pengertian kesehatan gigi dan mulut.
b. Mengidentifikasi pengetahuan tentang cara menyikat gigi
c. Mengidentifikasi pengetahuan tentang menjaga gigi agar sehat.
d. Mengidentifikasi pengetahuan tentang makanan yang dapat merusak gigi.
e. Mengidentifikasi pengetahuan tentang pencegahan gigi berlubang dan gusi
berdarah.
f. Mengidentifikasi pengetahuan tentang akibat tidak merawat gigi dan mulut.
C. Manfaat Penelitian
1. Bagi Siswa Sekolah Dasar
Memberikan imformasi kepada siswa dan menambah tingkat pengetahuan siswa
tersebut tentang kesehatan gigi dan mulut. Sehingga siswa sendiri menyadari akan
pentingnya kesehatan gigi dan mulut dan mengubah berbagai perilaku yang kurang
baik.
2. Bagi Tempat Penelitian
Memberikan imformasi kepada guru, siswa bersangkutan dan pihak terkait mengenai
kesehatan gigi dan mulut sehingga perlu ditingkatkan lagi kegiatan UKS yang ada di
SDN Tanjung Riu Kecamatan Kurun Kabupaten Gunung Mas.
3. Bagi Petugas Kesehatan

Sebagai bahan masukan bagi tenaga kesehatan dan diharapkan dapat membantu
meningkatkan mutu pelayanan yang ada di Tanjung Riu serta ikut berperan aktif
dalam meningkatkan pengetahuan siswa tentang kesehatan gigi dan mulut dan sebagai
bahan untuk memperkuat teori tentang kesehatan gigi dan mulut sehingga perlu
diperhatikan lagi.
4. Bagi Peneliti/Mahasiswa
Dengan adanya penelitian ini dapat digunakan untuk mempraktekkan ilmu yang
diperoleh selama mengikuti kuliah dengan keadaan sesungguhnya dilapangan.
D. Ruang Lingkup Penelitian

Anda mungkin juga menyukai