P ANASTESI LOKAL
A. Anastesi Topikal
Anastesi Topikal ada 2 cara:
1. Secara phisis
a. Tujuan
saja karena yang dikenai hanya ujung- ujung serabut urat syaraf
b. Ruang lingkup
: Klinik asuhan keperawatan gigi dan mulut, dosen
pembimbing, petugas pelaksana pelayanan (Mahasiswa ).
c. Uraian umum
:
1) Klinik pelayanan asuhan adalah sarana pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang ada
di jurusan kesehatan gigi dan dipergunakan sebagai lahan praktikum mahasiswa
semester IV.
2) Dosen pembimbing adalah dosen yang bertugas sebagai pembimbing praktikum
pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut
3) Petugas pelaksana pelayanan adalah mahasiswa semester IV yang sedang menjalani
koasisten.
4) Inform consent adalah lembar persetujuan dari orang tua murid untuk dilakukan suatu
tindakan
d. Prosedur
Input :
Tersedianya alat dan bahan anastesi
Tersedianya alat tulis dan kartu status
Tersedianya ruangan yang bersih dan rapi
Tersedianya kebersihan pribadi terdiri dari: cuci tangan sebelum pemeriksaan,
memakai sarung tangan dan masker, pakaian praktek dan sandal bersih dan rapi
Tersedianya identitas umum pasien, keluhan utama dan keluhan tambahan pasien
Tersedianya riwayat kesehatan umum dan riwayat kesehatan gigi pasien
Tersedianya data objektif dan hasil pemeriksaan ekstra oral pasien
Tersedianya data objektif, hasil pemeriksaan jaringan lunak dan kelainan-kelainan
dilakukan
Terlebih dahulu posisi dental unit dalam kondisi sandaran kursi tegak lurus
menggunakan kapas
Operator mengisolasi tempat yang akan diberi anastetikum dengan
Output :
Gigi pasien telah dilakukan anastesi dan pasien tidak merasakan sakit pada saat
melakukan tindakan pencabutan
2. Secara kemis
a. Tujuan
saja karena yang dikenai hanya ujung- ujung serabut urat syaraf
b. Ruang lingkup
: Klinik asuhan keperawatan gigi dan mulut, dosen
pembimbing, petugas pelaksana pelayanan (Mahasiswa ).
c. Uraian umum
:
1) Klinik pelayanan asuhan adalah sarana pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang
ada di jurusan kesehatan gigi dan dipergunakan sebagai lahan praktikum
mahasiswa semester IV.
menggunakan kapas
Operator mengisolasi tempat yang akan diberi anastetikum dengan
menggunakan cotton roll
Operator mengoleskan gel pada area gigi yang akan dicabut selama 60 detik
Output :
Gigi pasien telah dilakukan anastesi dan pasien tidak merasakan sakit pada
saat melakukan tindakan pencabutan.
1. Tujuan
memakai sarung tangan dan masker, pakaian praktek dan sandal bersih dan rapi
Tersedianya identitas umum pasien, keluhan utama dan keluhan tambahan pasien
Tersedianya riwayat kesehatan umum dan riwayat kesehatan gigi pasien
Tersedianya data objektif dan hasil pemeriksaan ekstra oral pasien
Tersedianya data objektif, hasil pemeriksaan jaringan lunak dan kelainan-kelainan
yang ada didalam mulut pasien.
5. Persiapan
Alat :
Kaca mulut, pinset, excavator, sonde, nier beken, three way syringe, gelas
kumur, tang mahkota gigi anterior desidui rahang bawah
Bahan :
6. Pelaksanaan
dilakukan
Operator mengatasi kecemasan pasien
Operator melakukan tindakan anastesi sesuai dengan keluhan utama
Operator memasangkan seleber pada pasien
Operator menyuruh pasien untuk berkumur- kumur
Operator memeriksakan gigi yang dikeluhkan pasien
Operator memeriksa mobility pasien apakah mobility 1, 2, 3 atau 4
Operator mengeringkan tempat yang akan diberi anestetikum dengan
menggunakan kapas
Operator mengisolasi tempat yang akan diberi anastetikum dengan
menggunakan cotton roll
gerakan ekstraksi
Operator meletakkan gigi pasien yang telah dicabut pada nier beken
Operator menyuruh pasien berkumur- kumur
Operator memberikan obat antiseptic (betadine) pada tempat mukosa gigi
bawah
Operator membuka seleber pasien
Operator membuka semua perlengkapan diri yang telah terkontaminasi
Output :
Gigi pasien telah dilakukan pencabutan dan pasien tidak merasakan sakit pada
saat melakukan tindakan pencabutan.
SILVI ZETRI
145110604
IV B