Anda di halaman 1dari 4

5 Tahap Pencegahan Flu Burung

Upaya pencegahan dari penyakit flu burung dilakukan pada kelompok unggas dengan cara
melakukan pemusnahan unggas/burung yang terinfeksi flu burung dan melakukan vaksinasi pada
unggas yang sehat. Sedangkan pada manusia kelompok berisiko tinggi (pekerja peternakan dan
pedagang) yaitu mencuci tangan dengan desinfektan dan mandi sehabis kerja, hindari kontak
langsung dengan ayam atau unggas yang terinfeksi flu burung, menggunakan alat pelindung diri
(contoh masker dan pakaian kerja), meninggalkan pakaian kerja di tempat kerja, membersihkan
kotoran unggas setiap hari, dan imunisasi. Pada masyarakat umum dengan cara menjaga daya
tahan tubuh dengan memakan makanan bergizi dan istirahat cukup, mengolah unggas dengan
cara yang benar yaitu pilih unggas yang sehat (tidak terdapat gejala-gejala penyakit pada
tubuhnya) dan memasak daging ayam sampai dengan suhu kurang lebih 80 Celsius selama 1
menit dan pada telur sampai dengan suhu kurang lebih 64 Celsius selama 4,5 menit.

1.

Peningkatan kesehatan (health promotion)

Pada tingkat ini dilakukan tindakan umum untuk menjaga keseimbangan proses bibit penyakitpejamu-lingkungan, sehingga dapat menguntungkan manusia dengan cara meningkatkan daya
tahan tubuh dan memperbaiki lingkungan. Tindakan ini dilakukan pada seseorang yang sehat.
Dengan mengikuti prinsip-prinsip dasar, agar peternakan dan lingkungan hidup kita tetap bebas
dari penyakit. Prinsip-prinsip tersebut adalah:

Menjaga kebersihan diri sendiri antara lain mandi dan sering cuci tangan dengan sabun,
terutama yang sering bersentuhan degan unggas.

Membersihkan lingkungan sekitar tempat tinggal kita.

Menggunakan Alat Pelindung Diri (masker, sepatu, kaca mata dan topi serta sarung
tangan) bagi yang biasa kontak denganunggas.

Melepaskan sepatu, sandal atau alas kaki lainnya di luar rumah.

Bersihkan alat pelindung diri dengan de terjen dan air hangat, sedangkan benda yang
tidak bisa kita bersihkan dengan baik dapat dimusnahkan.

Memilih unggas yang sehat (tidak terdapat gejala flu burung) hindari membeli unggas
dari daerah yang diduga tertular flu burung.

Memilih daging unggas yang baik yaitu segar, kenyal (bila ditekan daging akan kembali
seperti semula), bersih tidak berlendir, berbau dan bebas faeces dan kotoran unggas
lainnya serta jauh dari lalat dan serangga lainnya.

Sebelum menyimpan telur unggas dicuci lebih dulu agar bebas dari faeces dan kotoran
unggas lainnya.

Memasak daging dan telur unggas hingga 70 C sedikitnya selama 1 menit. Sejauh ini
bukti ilmiah yang ada mengatakan aman mengkonsumsi unggas dan produknya asal telah
dimasak dengan baik.

Pola hidup sehat secara umum dapat mencegah flu seperti istirahat cukup untuk menjaga
daya tahan tubuh ditambah dengan makan dengan gizi seimbang serta olah raga teratur
dan jangan lupa komsumsi vitamin C.

Hindari kontak langsung dengan unggas yang kemungkinan terinfeksi flu burung, dan
laporkan pada petugas yang berwenang bila melihat gejala klinis flu burung pada hewan
piaraan.

Tutup hidung dan mulut bila terkena flu agar tidak menyebarkan virus

Pasien influenza dianjurkan banyak istirahat, banyak minum dan makan makanan bergizi.

Membawa hewan ke dokter hewan atau klinik hewan untuk memberikan imunisasi.

Sering mencuci sangkar atau kurungan burung dengan desinfektan dan menjemurnya
dibawah sinar matahari, karena sinar ultra violet dapat mematikan virus flu burung ini.

Apabila anda mengunjungi pasien flu burung, ikuti petunjuk dari petugas rumah sakit
untuk menggunakan pakaian pelindung (jas lab) masker, sarung tangan dan pelindung
mata. Padawaktu meninggalkan ruangan pasien harus melepaskan semua alat pelindung
diri dan mencuci tangan dengan sabun.

Bila ada unggas yang mati mendadak dengan tanda tanda seperti flu burung harus
dimusnahkan dengan cara dibakar dan dikubur sedalam 1 meter.

2.
Perlindungan umum dan khusus terhadap penyakit-penyakit tertentu (general and specific
protection)
Merupakan tindakan yang masih dimaksudkan untuk mencegah penyakit, menghentikan proses
interaksi bibit penyakit-pejamu-lingkungan dalam tahap prepatogenesis, tetapi sudah terarah

pada penyakit tertentu. Tindakan ini dilakukan pada seseorang yang sehat tetapi memiliki risiko
terkena penyakit tertentu. Misalnya selalu waspada bahwa anda atau setiap orang boleh jadi
membawa virus. Sekalipun orang tersebut anda kenal dengan baik, jauhkan para pengunjung dari
kandang atau pakan ternak, mintalah kepada pengunjung, khususnya pedagang perantara yang
membawa unggas hidup, untuk meninggalkan sepeda motornya atau sepedanya di pintu gerbang
peternakan, jangan biarkan pedagang perantara memasuki pekarangan peternakan .

3.
Penegakkan diagnosa secara dini dan pengobatan yang cepat dan tepat (early diagnosis and
prompt treatment)
Merupakan tindakan menemukan penyakit sedini mungkin dan melakukan penatalaksanaan
segera dengan terapi yang tepat. Bila anda mengamati kematian yang mencurigakan pada ternak
unggas anda, peternak dan paramedik veteriner harus bekerja bahu membahu. Tujuan-tujuannya
adalah:

Menghilangkan virus dari peternakan yang terinfeksi sesegera mungkin.


Mencegah kontaminasi kepada peternakan lain.
Mencegah infeksi kepada manusia.
Melaporkan segera kepada Kepala Desa dan Pemuka Dusun/Kampung serta Dinas
Peternakan Kabupaten
Menulis informasi mengenai kejadian tersebut.

Peternak harus menginformasikan sesegera mungkin kepada Paramedik Veteriner.

4.

Biasanya, sebagian besar dari para produsen ternak usaha skala kecil tidak memanfaatkan
layanan paramedik veteriner dalam penanganan ternaknya tersebut. Salah satu alasannya
adalah karena nilai ekonomi dari beberapa jenis ternak tidak memadai dibandingkan
dengan biaya yang harus dikeluarkan untuk paramedik veteriner atau tindakan
perawatannya.
Walaupun demikian, ketika terjadi kematian ternak yang mencurigakan tadi, sangat
penting menginformasikannya kepada paramedik veteriner atau dokter hewan kabupaten.
Ini merupakan hukumnya, tetapi hal ini bukan hukum semata, melainkan untuk
kepentingan para peternak.
Pembatasan kecacatan(dissability limitation)

Merupakan tindakan penatalaksanaan terapi yang adekuat pada pasien dengan penyakit yang
telah lanjut untuk mencegah penyakit menjadi lebih berat, menyembuhkan pasien, serta
mengurangi kemungkinan terjadinya kecacatan yang akan timbul.
A. Pada Unggas:
Pemusnahan unggas/burung yang terinfeksi flu burung
Vaksinasi pada unggas yang sehat

B. Pada Manusia :
Kelompok berisiko tinggi (pekerja peternakan dan pedagang)
a. Mencuci tangan dengan desinfektan dan mandi sehabis bekerja.
b. Hindari kontak langsung dengan ayam atau unggas yang terinfeksi flu burung.
c. Menggunakan alat pelindung diri. (contoh : masker dan pakaian kerja).
d. Meninggalkan pakaian kerja ditempat kerja.
e. Membersihkan kotoran unggas setiap hari.
f. Imunisasi.
C. Masyarakat umum
a. Menjaga daya tahan tubuh dengan memakan makanan bergizi & istirahat cukup.
b. Mengolah unggas dengan cara yang benar, yaitu :
- Pilih unggas yang sehat (tidak terdapat gejala-gejala penyakit pada tubuhnya)

5.

Pemulihan kesehatan (rehabilitation)

Merupakan tindakan yang dimaksudkan untuk mengembalikan pasien ke masyarakat agar


mereka dapat hidup dan bekerja secara wajar, atau agar tidak menjadi beban orang lain.
A. Pengobatan penderita flu burung disarankan sebagai berikut
Oksigenasi jika terjadi sesak nafas.
Pemberian cairan parental jika terjadi dehidrasi
Pemberian obat antivirus oseltamivir 75mg dosis tunggal selama 7 hari
Penderita mendapat terapi suportif: nutrisi dengan gizi cukup baik sehingga daya
tahan tubuh meningkat.
B. Upaya penanggulangan bagi penderita flu burung:
Oksigenasi bila terdapat sesak nafas.
Hidrasi dengan pemberian cairan parenteral (infus)
Pemberian obat anti virus oseltamivir 75 mg dosis tunggal selama 7 hari.
Amantadin diberikan pada awal infeksi, sedapat mungkin dalam waktu 48 jam
pertama selama 3-5 hari dengan dosis 5 mg/kg BB perhari dibagi dalam 2 dosis.
Bila berat badan lebih dari 45 kg diberikan 100 mg 2 kali sehari.

Anda mungkin juga menyukai