Anda di halaman 1dari 23

BAB IX

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH


Pe ne tapan i ndi kator kine rj a dae rah bertujuan untuk memberi
gambaran tentangukuran keberhasil an pe ncapai an vi si dan mi si
gube rnur dari si si keberhasilanpenyelenggaraan pemerintahan daerah,
khususnya dalam memenuhi kinerja pada aspekkesejahteraan, layanan, dan
daya saing. Hal ini ditunjukkan dari akumulasi pencapaianindikator
outcome program pembangunan daerah setiap tahun atau indikator
capaian yangbersifat mandiri setiap tahun sehingga kondisi kinerja yang
diinginkan pada akhir periodeRPJMD dapat dicapai. lndikator kinerja daerah
secara teknis pada dasarnya dirumuskandengan mengambil indikator dari
program prioritas yang telah ditetapkan (outcomes) ataukompositnya
(impact). Suatu indikator kinerja daerah dapat dirumuskan berdasarkan
hasilanalisis pengaruh dari satu atau lebih indikator capaian kinerja program
(outcome)
terhadaptingkat
capaian
indikator
kinerja
daerah
b e r k e n a a n s e t e l a h p r o g r a m d a n ke g i a t a n prioritasditetapkan.
Pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan merupakan
keberhasilan daritujuan dan sasaran pembangunan daerah periode
2013-2017 yang telah direncanakan. Halini menuntut adanya berbagai
indikator kinerja pemerintah daerah terutama dalam kaitannyadengan
pelaksanaan
desentralisasi
dan
otonomi
daerah.
Ukuran
keberhasilan/pencapaiansuatu daerah membutuhkan indikator yang mam pu
menggambarkan kemajuan daerahtersebut. lndikator kinerja dimaksud
juga diperlukan oleh publik dalam rangka perwujudantransparansi dan
akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah.
Data
d an
i nformasi
j ug a
be rg una
se ba gai
das ar
un tuk
me ngi de n ti fi kasi
masalah,memilih berbagai alternatif kebijakan,
menentukan alokasi anggaran, memberikan peringatandini ( early warning )
terhadap
masalah
yang
berkembang,
memantau
perkembanganpelaksanaan kebijakan, mem buat tindakan korektif
secara dini, sebagai bahan pengendaliandan evaluasi dampak dari
kebijakan yang telah dibuat serta sebagai laporanpertanggungjawaban
kepada publik.
lndikator kinerja adalah alat ukur spesifi k secara kuantitatif danlatau
dampak yangmenggambarkan tingkat capaian kinerja suatu kegiatan.
lndikator kinerja yang digunakanantara lain: lndikator kemajuan otonomi
daerah, kinerja penyelenggaraan otonomi daerah,indeks pembangunan
daerah, daya saing daerah dan daya tarik investasi. Secarakeseluruhan
hasil
akhir
tujuan
otonorni
daerah
menggunakan
paramater
"PeningkatanKualitas Manusia" dan lnd ikatornya adalah nilai lndeks
Pembangunan Manusia (IPM).
Selanjutnya, indikator kinerja daerah dibagi menjadi 3 (tiga) aspek yaitu; aspek
kesejahteraanmasyarakat, aspek pelayanan umum, dan aspek daya saing
daerah.
Tabel 9.1
Tabel Penetapan Indikator Kinerja Daerah
Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan
Berdasarkan Aspek Kesejahteraan Masyarakat
IX - 1

No

Bidang Urusan / Indikator Kinerja


Pembangunan Daerah

Kondisi Kinerja
Pada Awal Periode
RPJMD

Target Capaian Setiap Tahun

Tahun 0

Tahun 1

Tahun 2

Tahun 3

-4

-5

-7

-9

78,31%

80%

82%

84%

272.600 orang

273.000

274.000

275.500

NA

0%

5%

10%

91,49

91,99

92,60

93,25

9,2

9,6

10

10,8

58%

60%

62%

64%

9,50%

9,40%

9,30%

9,20%

55,00%

60,85%

65,23%

69,60%

38,48 %

38,75 %

40,25 %

41,50 %

Terwujudnya pemeliharaan
sarana dan prasarana di UPT,
RS, dan Jaringannya

100 %

100 %

100 %

100 %

Angka Harapan Hidup.

73,27

73,37

73,67

73,97

-2
Urusan Wajib
Pendidikan
1

Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD

Peningkatan layanan fasilitasi


pendidikan tinggi
Jumlah produk PT dan Lembaga
riset yang diaplikasikan

Angka Melek huruf.

Rata-rata lama sekolah.

Kesehatan
1.

Persentase Cakupan Desa /


Kelurahan Siaga yang Aktif

2.

Prevalensi Balita Gizi Kurang

3.

Persentase Cakupan Kepesertaan


Program
Jaminan
Kesehatan
Semesta yang dikelola oleh Bapel
Jamkesos
Persentase Cakupan Kepesertaan
Jaminan Kesehatan Bersubsidi dan
Mandiri

4.

5.

6.

Pekerjaan Umum
1.

2.

3.

Prosentase Peningkatan
aksesibilitas kawasan yang
difokuskan pada wilayah
kecamatan
miskin
ProsentasePeningkatan

aksesibilitas kawasan yang


difokuskan pada wilayah
kecamatan miskin
Prosentase Penataan Kawasan
Budaya

53%

57%

61%

65%

69%

73%

73%

39%

43%

47%

51%

55%

59%

59%

38,30%

43,90%

49,50%

55,10%

60,70%

66,30%

66,30%

23,20%

29%

34%

40%

46%

51%

51%

8,50%

8,00%

7,50%

7%

6,50%

6%

6%

7%

11.67%

23.33%

35%

46.67%

58.33%

58.33%

3 Ha

9 Ha

18 Ha

27 Ha

36 Ha

45 Ha

45 Ha

Perumahan
1.

1.

Peningkatan Kualitas
Lingkungan Permukiman yang
difokuskan wilayah kecamatan
miskin
Berkurangnya jumlah rumah tidak
layak huni per tahun

Lingkungan Hidup
1
2

Prosentasepemenuhanpenyediaanrua
ngterb ukahijau di
kawasanperkotaan
LuasLahan yang Terkonservasi

Pertanahan
1

Prosentase konflik pertanahan


yang terselesaikan

10

15

20

25

30

35

35

Bidang SG, PAG, dan TKD yang


memiliki kepastian hokum

8.381 bidang

8.805

9.229

9.653

10.077

10.501

10.501 bidang

0,06

0,05

0,04

0,03

0,02

0,01

0,01

0,027

0,025

0,023

0,02

0,018

0,015

0,015

Pemberdayaan
Perempuan dan
Perlindungan Anak
1

Rasio kekerasan terhadap


perempuan

Rasio kekerasan terhadap anak

IX - 3

Keluarga Berencana dan Keluarga


Sejahtera
1
2
3

Persentase Cakupan PUS yang


istrinya berusia dibawah 20
tahun
Persentase Jumlah Keluarga Pra
Sejahtera dan Keluarga Sejahtera
I
Persentase Kelompok Bina
Keluarga percontohan

24,40%

27,76%

31,12%

34,48%

37,84%

41,20%

41,20%

45,83%

45,20%

44,60%

44,10%

43,40%

43,00%

43,00%

24,40%

27,80%

31,20%

34,50%

37,90%

41,20%

41,20%

6,50%

6,92%

7,55%

8,34%

9,37%

10,79%

10,79%

7,18%

7,27%

7,85%

8,51%

9,31%

10,26%

10,26%

7,60%

7,80%

8,54%

9,34%

10,30%

11,48%

11,48%

5,40%

5,60%

5,95%

6,34%

6,78%

7,30%

7,30%

4,85%

4,67%

4,90%

5,15%

5,43%

5,74%

5,74%

8,10%

8,24%

9,33%

10,84%

13,14%

17,15%

17,15%

62,45%

65,39%

66,40%

67,50%

68,60%

70,00%

70%

N/A

N/A

38,56 %

39,72 %

40,91 %

42,13 %

42,13 %

Sosial
1.
2.
3.

4.

5.

6.

persentase
perlindungan
dan
rehabilitasi sosial anak yang
mengalami permasalahan sosial
persentase perlindungan dan
jaminan sosial bagi lanjut usia
terlantar
persentase penerima
perlindungan sosial bagi korban
bencana
Persentase keberfungsian sosial bagi
Korban tindak kekerasan, dan
pekerja migran bermasalah sosial
melalui perlindungan dan
pemberdayaan sosial.
persentase penerimaan
Jaminan, Perlindungan,
Rehabilitasi dan
pemberdayaan sosial bagi
penyandang
disabilitas dansosial
Persentase pemberdayaan
keluarga miskin dan fakir miskin

7.

Persentase PSKS dalam usaha


kesejahteraan sosial

8.

Persentase desa yang


mendapatkan informasi
pelayanan kesejahteraan sosial

IX - 4

Ketenagakerjaan
1

Persentase pencari kerja


terdaftar yang ditempatkan

22%

34,00%

46,00%

58%

70%

72%

72%

Persentase Besaran kasus yang


diselesaikan dengan Perjanjian
Bersama (PB)

22%

34%

46%

58%

70%

72%

72%

30

80

130

180

230

280

280

5%

10%

13%

15%

20%

25%

25%

15%

20%

25%

28%

30%

35%

35%

9 sentra

10 sentra

12 sentra

13 sentra

14 sentra

15 sentra

15 sentra

225 kelompok

325 kelompok

345 kelompok

365 kelompok

385 kelompok

405 kelompok

405 kelompok

Koperasi dan Usaha Kecil Menengah


1

Jumlah Wirausaha UMKM Baru

Kebudayaan
1
2
3

Persentase Organisasi Budaya


berkategori maju
Persentase ruang seni dan
budaya yang representative
Persentase sumber daya
kebudayaan yang terlestarikan

Kepemudaan dan Olahraga


1
2

Jumlah Sentra Pemberdayaan


Pemuda
Peningkatan jumlah kelompok
wirausaha muda
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam
Negeri

Penurunan kasus tindak kriminal

987 kasus

972

964

948

944

938

938 kasus

Penurunan kasus pelanggaran Perda

299 kasus

285

260

250

240

235

235 kasus

Penurunan kasus pekat

318 kasus

316

315

314

313

312

312 kasus

Penurunan kasus konflik sosial

30 kasus

28

25

22

18

15

15 kasus

IX - 5

Otonomi Daerah, Pemerintahan


Umum, Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian, dan Persandian
1
2
3

Peningkatan Jumlah desa tangguh


Peningkatan Jumlah Personel
TRC (Tim Reaksi Cepat)
persentase PNS yang mengikuti
diklat

11 desa
118 personel
18%

15 desa
118
20%

25 desa
125

40 desa

55 desa

70 desa

70 desa

130

140

150

150 personel

22,50%

25%

28%

32%

32%

Ketahanan Pangan
1
2

Penurunan jumlah Desa Rawan


Pangan
Ketersediaan dan cadangan pangan

80

64

48

32

16

190

230

290

360

405

450

450

32%

33%

34%

35%

36%

37%

37%

100 %

100 %

100 %

100 %

100 %

366 desa

402 desa

Pemberdayaan Masyarakat dan Desa


1

Persentase Cakupan
Partisipasi dan
Keswadayaan Masyarakat
Komunikasi dan Informatika

Layanan Pengadaan Barang


dan Jasa berbasis IT

100 %

100 %

Perpustakaan
1

Peningkatan dan
pengembangan
perpustakaan di DIY

258
desa

294
desa

330
desa

438
desa

438 desa

Urusan Pilihan
Pertanian
1

Persentase peningkatan NTP


sektor pertanian (tanaman
pangan, hortikultura, peternakan)

NTP sektor perkebunan

Persentase
Persentase
Persentase
Persentase
Persentase
Persentase
PeningkatanNTP PeningkatanNTP PeningkatanNTP PeningkatanNTP PeningkatanNTP PeningkatanNT
sektor pertanian: sektor pertanian: sektor pertanian:
sektor
sektor pertanian:
P sektor
1,7%
1,7%
1,7%
pertanian:
1,7%
pertanian:
1,7%
1,7%
NTP
NTP Perkebunan: NTP Perkebunan: NTP Perkebunan: NTP Perkebunan: NTP Perkebunan:
Perkebunan:
124,23
123,84
125,86
128
130,28
132

Persentase
PeningkatanNTP
sektor
pertanian: 8,5%
NTP Perkebunan:
132

IX - 6

Kehutanan
1

Penurunan luas lahan kritis

29.000 ha

28.000 ha

27.000 ha

26.000 ha

25.000 ha

24.000 ha

24.000 ha

Energi dan Sumberdaya Mineral


1

Pencapaian rasio elektrifikasi

76,80%

77,40%

78,00%

78,60%

79,20%

79,80%

79,80%

Rerata penurunan muka air tanah

< 20 %

< 20 %

< 20 %

< 20 %

< 20 %

< 20 %

< 20 %

konsumsi: 12,74
kg/kapita/th dan
ketersediaan:
23,01
kg/kapita/th

konsumsi: 14,18
kg/kapita/th dan
ketersediaan:
25,78
kg/kapita/th

konsumsi: 14,91
kg/kapita/th dan
ketersediaan:
27,17
kg/kapita/th

NTP Perikanan:
113,71

NTP Perikanan:
114,92

NTP Perikanan:
115,42

Kelautan dan Perikanan

Konsumsi ikan per kapita serta


angka ketersediaan

NTP sektor perikanan

Peningkatan penerima manfaat atas


mitigasi benacana alam laut dan
prakiraan iklim laut

Rasio kawasan lindung perairan


terhadap total luas perairan total

990 orang dan 39


desa tersosialisasi

konsumsi:
konsumsi: 15,63 konsumsi: 16,35
17,07
konsumsi: 17,07
kg/kapita/th dan kg/kapita/th dan kg/kapita/th
kg/kapita/th dan
ketersediaan:
ketersediaan:
dan
ketersediaan: 31,32
28,55
29,94
ketersediaan:
kg/kapita/th
kg/kapita/th
kg/kapita/th
31,32
kg/kapita/th
NTP Perikanan: NTP Perikanan: NTP Perikanan:
NTP Perikanan: 122,19
116,89
119,59
122,19

1.170 orang dan 1.350 orang dan 1.530 orang dan 1.710 orang dan
45
51
57 desa
63 desa
desa tersosialisasi desa tersosialisasi
tersosialisasi
tersosialisasi

1.890 orang
dan
69 desa
tersosialisasi

1.890 orang dan 69


desa tersosialisasi

0,016

0,0053

0,008

0,011

0,013

0,016

6,8 jt

7,0 jt

7,4 jt

7,8 jt

8,2 jt

8,5 jt

Industri
1

Pendapatan perkapita pertahun


(ADHK).

Indek Ketimpangan Antar Wilayah.

0,4574

0,4530

0,4515

0,4501

0,4491

0,4481

Indeks Ketimpangan Pendapatan.

0,3022

0,2980

0,2950

0,2898

0,2888

0,2878

150 KK

150 KK

150 KK

150 KK

150 KK

150 KK

8,5 jt
0,4481
0,2878

Ketransmigrasian
2

Jumlah Calon Transmigran yang


mendapat Pelatihan Dasar Umum

150 KK

IX - 7

Tabel 9.2
Tabel Penetapan Indikator Kinerja Daerah
Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Berdasarkan Aspek Pelayanan Umum
No

Bidang Urusan / Indikator Kinerja


Pembangunan Daerah
-2

Kondisi Kinerja
Pada Awal Periode
RPJMD

Target Capaian Setiap Tahun

Kondisi Kinerja pada


Akhir Periode RPJMD

Tahun 0

Tahun 1

Tahun 2

Tahun 3

Tahun 4

Tahun 5

-4

-5

-7

-9

-11

-13

-15

80,31%

81,43%

82,55%

83,67%

84,79%

85,91%

85,91%

79.07 %

80,20%

81,35%

82,48%

83,62%

84,76%

84,76%

6.000 orang

6.000 orang

7.000 orang

9.000 orang

12.000 orang

69.89 %

70,33%

70,78%

71,22%

71,66%

72,11%

72,11%

20 %

40 %

45 %

50 %

55 %

60 %

60 %

98%

98%

98%

99%

99%

99,75%

99,75%

53%

55%

57%

59%

61%

63%

97%

48,45%

51,69%

56,16%

60,62%

65,09%

69,56%

69,56%

60 unit

70 unit

75 unit

80 unit

85 unit

90 unit

90 unit

60%

80%

80%

80%

80%

100%

100%

97,50%

98%

98,25%

98,50%

98,75%

99%

99%

Urusan Wajib
Pendidikan
1.
2.
3.
4.
5.

Persentase kinerja
pemerataan dan perluasan
pendidikan kinerja
Dasar pemerataan dan
Persentase
perluasan pendidikan Menengah
(SMA, MA, SMK)
Peningkatan Layanan
Pendidikan Non Formal dan
Informal
Prosentase kinerja pelayanan PKPLK
Persentase Satuan Pendidikan
yang menerapkan
Pembelajaran Berbasis TIK
Kesehatan

1.

2.
3.
4.
5.
6.

Persentase cakupan persalinan


oleh tenaga kesehatan yang
memiliki kompetensi kebidanan
Persentase Ketersediaan Obat
Esensial Generik di Fasyankes
dasar
Persentase mutu pelayanan
kesehatan dasar dan rujukan
Jumlah Puskesmas Mampu
Memberikan Layanan Pada
Usila
(PSU)Kabupaten/Kota
Persentase
yang Menyelenggarakan
Program Kabupaten/Kota
Sehat
Persentase
Cakupan Kunjungan
Neonatus Pertama (KN1)

IX - 8

7.

8.

Persentase Penderita jiwa yang


dirawat di RSJ Grhasia
Terwujudnya
pengadaan,
peningkatan
sarana
dan
prasarana di UPT, RS, dan
Jaringannya

60%

67,18%

70,88%

74,58%

78,28%

82,18%

82,18%

100 %

100 %

100 %

100 %

100 %

100 %

100 %

71,09%

72,04%

72,64%

73,24%

73,84%

74,44%

74,44%

Pekerjaan Umum
1.

Persentase jaringan jalan


provinsi dalam kondisi mantap

2.

Cakupan jalan dan jembatan yang


diinspeksi

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

3.

PenambahanPenyediaan Air Baku

600 l/ det

700 l/ det

900 l/ det

1.200 l/ det

1.600 l/ det

2.100 l/ det

2.100 l/ det

4.

PersentasePendudukBerakses Air
Minum
Layanan Jaringan Air
LimbahTerpusat di KPY
Persentase penerapan sistem
pengelolaan sampah ramah
lingkungan

70,38%

73,87%

77,36%

80,85%

84,34%

87,83%

87,83%

13.329 SR

14.300 SR

15.800 SR

17.300 SR

18.800 SR

20.000 SR

20.000 SR

45%

50%

55%

60%

65%

70%

70%

5.
6.
7.

PenguranganJumlahTitikGenangan

27,90%

33,90%

39,90%

45,90%

51,90%

57,90%

57,90%

8.

Jumlah Titik Rawan Banjir yang


ditangani

20 titik

40 titik

60 titik

80 titik

100 titik

120 titik

120 titik

45%

50%

60%

70%

80%

90%

90%

10%

20%

40%

60%

80%

100%

100%

Penataan Ruang
1

PeningkatanKesesuaianPemanfaat
anterhada p RTRW kab/ kotadan
RTRW Provinsi
Prosentase
Pengendalian Tata
Ruang pada Kawasan Perkotaan
Yogyakarta danKawasanLindung
Bawahan

IX - 9

Perencanaan Pembangunan

Persentase capaian realisasi


pelaksanaan program/kegiatan

92%

93%

94%

95%%

96%

97%%

97%%

Persentase data perencanaan


pembangunan yang dapat diakses

50%

60%

70%

80%

90%

100%

100%

Persentase ketersediaan
data/analisis data yang dibutuhkan
dalam perencanaan
pembangunan

60%

65%

70%

75%

80%

85%

85%

Perhubungan
1

Peningkatan dukungan fasilitas


keselamatan Lalulintas Jalan

75%

80%

82%

84%

86%

88%

88%

Pengendaliansistemsimpangbersi
nyal di perkotaanyogyakarta

10%

20%

40%

60%

80%

100%

100%

15%

19%

23%

31%

35%

35%

25%

30%

35%

80%

90%

100%

10%

15%

20%

20

40

3
4
5

Prosentase Dukungan Sarpras


Transportasi pada kawasan
budaya
Peningkatan Pelayanan
Transportasi antar Moda
Kinerja Pengendalian dan
Pengawasan Keselamatan
Transportasi

27%
40%
100%

45%
100%

50%
100%

50%
100%

Lingkungan Hidup
1

Prosentase Peningkatan Akses


Informasi
Sumber Daya Air dan Lingkungan

25%

30%

35%

35%

100

100

Pertanahan
1

Prosentase Kecamatan yang memiliki


sistem informasi pertanahan
terpadu

60

80

IX - 10

Kependudukan dan Catatan Sipil

Persentase penduduk yang ber-KTP


(NIK)

84%

86%

87%

89%

91%

93%

93%

4,85 %

4,67 %

4,90 %

5,15 %

5,43 %

5,74 %

5,74 %

1,70%

1,91%

2,07%

2,28%

2,54%

2,90%

2,90%

3%

5%

7%

15%

20%

25%

25%

1800 orang

2000 orang

2100 orang

2200 orang

2300 orang

2400 orang

2400 orang

16,67 %

28,13 %

44,29 %

58,69 %

63,13 %

66,67 %

66,67 %

67%

70%

73%

75%

75%

75%

10

20

30

40

50

50

Sosial
1

Persentase penerimaan
jaminan, perlindungan,
rehabilitasi dan
pemberdayaan sosial bagi
penyandang disabilitas dan
Persentase Pelayanan panti Asuhan /
Jompo Sesuai Standar Pelayanan

Kebudayaan
1

Persentase implementasi hasil


kesepakatan

Kepemudaan dan Olahraga


1
2

Jumlah masyarakat yang


mendapatkan layanan atau
pembinaan olahraga
Peningkatan
fasilitasi layanan
pemuda dan olahraga
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam
Negeri

Persentase Partisipasi dalam Pemilu

Jumlah Kab./Kota yang telah


terbentuk Community Policing

67%

N/A

IX - 11

Otonomi Daerah, Pemerintahan


Umum, Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian, dan Persandian
Jumlah unit kerja yang menerapkan
ISO dan Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM)
Persentase unit kerja yang
menerapkan sistem administrasi
naskah dinas terpadu.

1.
2.

Persentase ketercukupan SDM


aparatur dari formasi

3.

Persentase Produk hukum yang


dibatalkan
Persentase dokumen hasil analisis
kebijakan yang dijadikan bahan
kebijakan Aset daerah yang
Persentase

4.
5.
6.
7.

dioptimalkan
Rasio pendapatan BUMD
terhadap penyertaan modal

8.

Persentase kelembagaan yang


efektif dan efisien
Persentase informasi
kepegawaian yang dijadikan
sebagai bahan pengambilan
kebijakan kepegawaian
Persentase jumlah sandiman
dengan Kebutuhan Daerah

9.
10.

Persentase kesepakatan
kerjasama yang ditindaklanjuti
ke dalam perjanjian kerjasama

11.

Nilai Akuntabilitas
Kinerja Pemerintah.

12.

Opini pemeriksaan BPK.

13.

20 unit

2 unit

2 unit

2 unit

2 unit

2 unit

30 unit

20%

25%

35%

50%

70%

95%

95%

85%

85%

90%

95%

100%

100%

100%

0%

0%

0%

0%

0%

0%

0%

24,35%

26,13%

31,77%

36,45

41,72%

47,78%

47,72%

10%

10%

10%

10%

10%

10%

10%

70%

75%

80%

85%

95%

100%

100%

80%

81%

82%

83%

84%

85%

85%

20%

20%

40%

60%

80%

100%

100%

55%

55%

60%

65%

70%

75%

75%

WTP

WTP

WTP

WTP

WTP

WTP

WTP

73,5

75,5

78

80

85

90

90

94,55

96,87

99,15

100

100

100

100

Ketahanan Pangan
1
2

Persentase Pengawasan dan


Pembinaan Keamanan Pangan
Persentase ketersediaan informasi
pasoka n, harga, dan akses pangan

IX - 12

Pemberdayaan Masyarakat dan Desa


1

Persentase profil desa sesuai


standar

28,54%

42%

55%

70%

85%

100%

100%

92%

94%

96%

97%

98%

100%

100%

Statistik
1

Persentase kelengkapan data


perencanaan yang tersedia

Kearsipan
1

Peningkatan
Cakupan
Pengelolaan
Arsip
SKPD
Pemerintah
Daerah
DIY
berkategori Baik
Ketersediaan SDM di bidang
kearsipan yang mampu
melaksanakan penilaian dan
penyusutan arsip secara

3 dokumen

6 dokumen

50 orang

8 dokumen

100

10 dokumen

150

11 dokumen

12 dokumen

200

250

300

12 Urusan /
Bidang

13 Urusan /
Bidang

14 Urusan /
Bidang

12 dokumen

300 orang

Komunikasi dan Informatika


1
2
3

Peningkatan layanan unggulan


DGS per urusan

9 Urusan /
Bidang

Penguatan jaringan IT di Pemda DIY


Penyebarluasan Informasi
Pembangunan bagi masyarakat

10 Urusan /
Bidang

11 Urusan /
Bidang

10%

40%

60%

55%

60%

65%

80%
70%

90%
75%

14 Urusan /
Bidang

100%

100%

75%

75%

Perpustakaan
Peningkatan fasilitas perpustakaan 70 %

80 %

82,50 %

85 %

87,50 %

90 %

90 %

Peningkatan pemustaka

16 %

18 %

20 %

22 %

24 %

24 %

1
14 %

Urusan Pilihan

IX - 13

Kehutanan
1

Persentase penurunan kerusakan


hutan

37,24%

34,54%

31,84%

29,14%

26,44%

23,77%

23,77%

215,539

222,712

228,000

234,000

240,500

247,500

247,500

150 KK

150 KK

150 KK

150 KK

150 KK

150 KK

150 KK

Perdagangan
1

jumlah UTTP yang ditera dan ditera


ulang
Ketransmigrasian

Jumlah KK yang ditempatkan Sesuai


(Surat Pemberitahuan
Pemberangkatan (SPP)

Tabel 9.3
Tabel Penetapan Indikator Kinerja Daerah
Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Berdasarkan Aspek Daya Saing
No

Bidang Urusan / Indikator


Kinerja Pembangunan
Daerah
-2

Kondisi Kinerja
Pada Awal Periode
RPJMD

Target Capaian Setiap Tahun

Kondisi Kinerja pada


Akhir Periode RPJMD

Tahun 0

Tahun 1

Tahun 2

Tahun 3

Tahun 4

Tahun 5

-4

-5

-7

-9

-11

-13

-15

74.01 %

74,24%

74,47%

74,71%

74,94%

75,17%

75,17%

NA

1%

5%

10%

15%

20%

20%

NA

0%

5%

10%

20%

40%

40%

NA

0%

5%

10%

15%

20%

40%

20%

40%

45%

50%

55%

60%

60%

Urusan Wajib
Pendidikan
1
2
3

Persentase kinerja peningkatan


mutu pendidikan
Persentase lulusan pendidikan
menegah yang terserap dalam
dunia
kerja satuan pendidikan
Persentase
yang menerapkan model
pendidikan berbasis budaya
Persentase satuan pendidikan
yang mengimplementasikan
model unggulan mutu
pendidikan
Presentase Satuan Pendidikan
yang menerapkan
pembelajaran berbasis TIK

IX - 14

Kesehatan
1
2
3

Persentase Tenaga
Kesehatan
Berkompetensi
Persentase
Cakupan Penjaringan
Kesehatan Siswa Sekolah
Persentase Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit

74%

75%

78%

81%

84%

87%

87%

97%

98%

98%

98%

98%

98%

98%

55,50%

58,75%

60,90%

63%

65,18%

67,50%

67,50%

24,2%

24,91%

34,62%

44,33%

54,04%

63,75%

63,75%

75,06%

76,5%

78%

79,5%

81%

82,5%

82,5%

28%

34%

40%

46%

52%

58%

58%

78%

80%

82%

84%

86%

88%

88%

70%

75%

81,25%

87,50%

93,75%

100%

100%

75%

77,50%

80%

82,50%

85%

87,50%

87,50%

72,50%

75%

77,50%

80%

82,50%

85%

85%

Pekerjaan Umum
1
2

Persentase
penyediaan
aksesibilitas
bagi
kawasan
strategis dan kawasan strategis
baru
Persentase Luasan DI yang
Terlayani Air Irigasi

Dukungan Infrastruktur Kawasan


Agropolitan, Minapolitan dan Desa
Potensi
Prosentase keandalan bangunan
gedung negara sesuai dengan
peraturan yang berlaku
Peningkatan Jumlah Sertifikat/
Laporan Hasil Uji dalam Pelayanan
Jasa Laboratorium Pengujian
Prosentase Peningkatan
Performance / Kinerja Jasa
Konstruksi
Prosentase Peningkatan
Penguasaan Teknologi dan
Penyebaran Informasi (centre of
excellence) Bidang Pekerjaan
Umum

IX - 15

Perumahan
1

Persentase program pemberdayaan


berbasis komunitas

38,58%

44%

49%

54%

59%

64%

64%

Penataan Ruang

1
2

Ketersediaanrencanatataruangpada
kawasan StrategisProvinsi
PeningkatanKesesuaianPemanfaat
anterhada p RTRW kab/ kotadan
RTRW Provinsi
Prosentase
Pengendalian Tata
Ruang pada Kawasan Perkotaan
Yogyakarta danKawasanLindung
Bawahan
ProsentasePengaturandan
Pengembangankawasan
strategis yang mempunyai
nilai dan fungsi budaya

19
16
18
10
12
14
KawasanStrate 19 KawasanStrategis
KawasanStrategi
KawasanStrategi
KawasanStrategis KawasanStrategis KawasanStrategis
g
s
s
is
45%
50%
60%
70%
80%
90%
90%

10%

20%

40%

60%

80%

100%

100%

10%

20%

40%

60%

80%

100%

100%

28,19%

26,02%

23,85%

21,68%

19,52%

17,35%

17,35%

28,19%

26,02%

23,85%

21,68%

19,52%

17,35%

17,35%

28,19%

26,02%

23,85%

21,68%

19,52%

17,35%

17,35%

28,19%

26,02%

23,85%

21,68%

19,52%

17,35%

17,35%

28,19%

26,02%

23,85%

21,68%

19,52%

17,35%

17,35%

Perencanaan Pembangunan

Persentase kesenjangan pencapaian


sasaran rencana jangka menengah
dengan realisasi tahunan
Persentase kesenjangan pencapaian
sasaran rencana jangka menengah
dengan realisasi tahunan di bidang
pemerintahan
Persentase
kesenjangan pencapaian
sasaran rencana jangka menengah
dengan realisasi tahunan di bidang
perekonomian
Persentase kesenjangan pencapaian
sasaran rencana jangka menengah
dengan realisasi tahunan di bidang
sosial budaya
Persentase kesenjangan pencapaian
sasaran rencana jangka menengah
dengan realisasi tahunan di bidang
sarana prasarana

IX - 16

Perhubungan

Penerapan manajemen lalulintas


berbasis kawasan
Load factor
PenumpangAngkutanUmumPerk
otaan Yogyakarta
Penerapan sistem parkir terintegrasi
moda trasnsportasi di DIY

Berfungsinya Sarana dan


Prasarana Perhubungan

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

Kinerja Pembinaan unit


Pengujian Kendaraan
Bermotor

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

1
2

4,20%

8.40%

16,80%

25,20%

33,60%

42%

42.00%

32,57%

34,57%

36,57%

38,57%

40,57%

42,57%

42,57%

18%

20%

40%

60%

80%

100%

100%

Lingkungan Hidup
1

PeningkatanKualitasLingkungan

2%

3.14%

6.29%

9.43%

12.58%

15.72%

15.72%

PeningkatanPenaatanLingkunganBa
giKegiat an Usaha

2%

3%

5%

7%

9%

12%

12%

SumberPencemarLingkungan yang
Dibina

360 unit usaha

360 unit usaha

370unit usaha

380unit usaha

390unit usaha

400unit usaha

400unit usaha

0,52

0,531

0,536

0,541

0,547

0,55

0,55

95,01%

95,20%

95,40%

95,60%

95,80%

96%

96%

30%

38%

46%

54%

62%

70%

70%

71,36%

71,48%

71,60%

71,72%

71,75%

71,78%

71,78%

Pemberdayaan
Perempuan dan
Perlindungan Anak
1

2
3

Rasio partisipasi perempuan


penentu kebijakan publik di
lembaga pemerintah
Persentase Partisipasi
Perempuan di Lembaga
Swasta
Persentase pembinaan
organisasi perempuan
Keluarga Berencana dan Keluarga
Sejahtera

Persentase Cakupan peserta KB aktif

IX - 17

Sosial
1
2

Persentase keberfungsian sosial


bagi Tuna Sosial
Persentase PSKS terbina, dalam
hal
Pelestarian
Nilai-nilai
Kepahlawanan,
Keperintisan,
dan Kesetiakawanan Sosial

3,10%

3,25%

3,77%

4,57%

5,99%

9,24%

9,24%

33,35%

35,00%

45,00%

55,00%

63,00%

70,00%

70,00%

17,25%

31.05%

46%

61%

75%

77%

77%

20%

30%

40%

50%

60%

65%

65%

18.83%

20%

22%

24%

26%

28%

28%

203,995

212,155

220,641

229,467

238,645

248,191

248,191

2,090

2,174

2,261

2,351

2,445

2,543

2,543

Ketenagakerjaan
1
2
3

Persentase Besaran tenaga


kerja yang mendapatkan
pelatihan berbasis
kompetensiBesaran tenaga kerja
Persentase
yang diterima di dunia usaha dan
dunia
industri
Persentase
perusahaan yang
melaksanakan K3 sesuai dengan
standar/ peraturan
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

1
2

Jumlah UKM (unit usaha)


Jumlah Koperasi Aktif

Penanaman Modal
1

Nilai Investasi (US$)

6.423.578.020.008 7.430.000.000.000 7.839.000.000.000

Jumlah Surat Persetujuan/Ijin Prinsip


2

8.287.000.000.0 8.778.000.000.0 9.321.000.000.


0
0
0
0
0
00

9.321.000.000.000

334

341

347

354

362

369

369

7%

11%

14%

18%

22%

35%

35%

10,73%

14%

20%

25%

34%

45%

45%

Kebudayaan
1
2

Persentase nilai budaya, adat,


dan tradisi yang digali,
direvitalisasi, diaktualisasi
Persentasepeningkatan jumlah
warisan budaya dan cagar budaya
yang dilestarikan

IX - 18

Kepemudaan dan Olahraga

Cakupan Peningkatan Prestasi


Cabang Olahraga

Peningkatan partisipasi pemuda


dalam organisasi pemuda

21 medali

22 medali

23 medali

27 medali

28 medali

30 medali

30 medali

35 organisasi

37 organisasi

39 organisasi

41 organisasi

43 organisasi

45 organisasi

45 organisasi

75%

60%

45%

30%

15%

0%

0%

92,30%

93

93%

95%

97,50%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

8,98%

10,01%

10,04%

10,07%

10,10%

10,13%

10,13%

11

13

13

35%

48%

61%

74%

87%

100%

100%

24,76%

28,46%

33,08%

37,70%

42,32%

46,94%

46,94%

35,94%

37,44%

38,94%

40,44%

41,94%

43,44%

43,44%

Otonomi Daerah, Pemerintahan


Umum, Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian, dan Persandian
1

Persentase penyimpangan
pada obyek pemeriksaan

Persentase prolegda yang


terselesaikan
Persentase rancangan produk
hukum yang terselesaikan
Persentase PAD terhadap APBD

Rasio PNS yang menguasai


operasional SIPKD dalam SKPD

2
3

Ketahanan Pangan
1

Peningkatan kapasitas penyuluh

Pemberdayaan Masyarakat dan


Desa
1
2

Persentase Lembaga ekonomi


pedesaan yang aktif
Persentase Cakupan Pembinaan
Lembaga Masyarakat

Urusan Pilihan

IX - 19

Pertanian
1

Komoditas olahan memenuhi


jaminan mutu
Peningkatan produksi pertanian
tanaman pangan

Peningkatan produksi pertanian


hortikultura

Peningkatan populasi peternakan


4

Persentase peningkatan
Produksi perkebunan

Produksi tanaman Produksi tanaman Produksi tanaman


pangan:
pangan:
pangan:
2.135.582
2.287.400
2.321.800
ton
ton
ton
Produksi
Produksi
Produksi
hortikultura:
hortikultura:
hortikultura:
379.400
375.714 ton
383.200 ton
ton

Produksi
tanaman
pangan:
2.356.600 ton
Produksi
hortikultura:
387.000 ton

Produksi
tanaman
pangan:
2.391.900 ton
Produksi
hortikultura:
390.900
ton

Populasi
Populasi
Populasi
peternakan:
peternakan:
peternakan:
15.884.800 ekor 16.567.900 ekor 17.288.600 ekor

15

Produksi
Produksi tanaman
tanaman
pangan: 2.427.800
pangan:
ton
2.427.800 ton
Produksi
hortikultura: Produksi hortikultura:
394.800
394.800 ton
ton

Populasi
peternakan:
14.623.140 ekor

Populasi
peternakan:
15.237.300 ekor

Produksi
Perkebunan:
82.797
ton

Produksi
Perkebunan:
84.600
ton

Produksi
Perkebunan:
86.300
ton

Produksi
Perkebunan:
88.000 ton

Produksi
Perkebunan:
89.800 ton

Populasi
peternakan:
18.049.300
ekor
Produksi
Perkebunan:
91.600 ton

27,04

27,34

27,5

27,63

27,77

27,85

27,85

1,98%

3,52%

4,70%

5,59%

6,48%

7,37%

7,32%

70%

75%

80%

85%

90%

90%

112 (000 SBM)

117,95 (000
SBM)

123,59 (000
SBM)

130,10 (000
SBM)

130,10 (000 SBM)

Populasi peternakan:
18.049.300 ekor
Produksi Perkebunan:
91.600 ton

Kehutanan
1
2
3

Persentase Luas Hutan


Peningkatan produksi Hasil Hutan
Persentase Jumlah Industri Primer
Hasil Hutan Kayu yang telah
dilakukan pembinaan

61,60%

Energi dan Sumberdaya Mineral

Pencapaian penyediaan
energi baru terbarukan

Pencapaian Kinerja
Pelaksanaan Konservasi
Energi
Pencapaian
Kinerja Pengelolaan
Bahan Bakar

Pencapaian Kinerja Pengelolaan


Usaha Pertambangan

104,72 (000 SBM) 107,79 (000 SBM)


3%
30%
8%

3%

6%

9%

12%

15%

15%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

11%

12%

13%

9%

10%

13%

IX - 20

Pariwisata
Jumlah Wisatawan (Orang)
Jumlah Wisnus:
Jumlah Wisnus:
Jumlah Wisnus:
2.013.314 Jumlah 2,091,080 Jumlah 2,176,860 Jumlah
Wisman: 202.518 Wisman: 210,340 Wisman: 218,969

Lama Tinggal Wisatawan (Hari)


2

3
4

Lama Tinggal
Wisman: 2,04 hari
dan Lama Tinggal
Wisnus: 1,9 hari

Lama
Tinggal
Wisman: 2,23
hari
dan
Lama Tinggal

Lama
Tinggal
Wisman:
2,33hari dan
Lama Tinggal

13,420

13,957

14,515

65

70

75

80

85

Produksi
perikanan
tangkap: 5.437,5
ton

Produksi
perikanan
tangkap: 5.900
ton

Produksi
perikanan
tangkap: 6.400
ton

Produksi
perikanan
tangkap: 6.900
ton

Produk
si
perikan
an
tangka

300 dokumen

300 dokumen

300 dokumen

300 dokumen

300 dokumen

300 dokumen

1.500 dokumen

Produksi
perikanan
budidaya:
70.500
ton

Produksi
perikanan
budidaya:
79.000
ton

Produk
si
perikan
an
budida

Produksi perikanan
budidaya: 88.500 ton

14 ha

15 ha

16 ha

16 ha

Jumlah MICE
Jumlah Desa Wisata

Jumlah Wisnus: Jumlah Wisnus: Jumlah Wisnus:


2,437,614
2,271,228
2,356,278
Jumlah Wisnus:
Jumlah
Jumlah
Jumlah
2,437,614 Jumlah
Wisman:
Wisman:
Wisman:
Wisman: 245,198
245,198
228,461
237,017
Lama
Lama Tinggal
Lama
Lama
Tinggal
Wisman:
Tinggal
Tinggal
Wisman:
2,69 hari dan Lama
Wisman: 2,46
Wisman: 2,58
2,69
hari
Tinggal Wisnus: 2,60
hari
dan
hari
dan
dan
Lama
hari
Lama Tinggal
Lama Tinggal
Tinggal
13,420
15,096
15,700
13,420
90

90

Kelautan dan Perikanan

Peningkatan produksi perikanan


tangkap

Peningkatan jumlah dokumen


perijinan tangkap dan
budidaya
Peningkatan produksi perikanan
budidaya

Peningkatan luas kawasan


budidaya air laut, air payau,d an
air tawar

Produksi
perikanan
budidaya:
50.246,6
ton
11 ha

Produksi
Produksi
perikanan
perikanan
budidaya: 56.200 budidaya: 63.000
ton
ton
12 ha

13 ha

Produksi
perikanan
Produksi perikanan
tangkap: 8.400 tangkap: 8.400 ton
ton

IX - 21

Perdagangan
1
2

Nilai Ekspor (Juta US$)

191.46

196.25

201.15

207.59

214.44

221.95

221.95

41,703

43,371

45,106

46,910

48,787

50,738

50,738

81,523

81,621

81,751

81,907

82,087

82,292

82,292

3,199,224,964

3,244,014,113

3,290,733,829

3,337,453,545

3,384,173,260

3,431,546,985

3,431,546,985

33.882

33.923

33.964

34.018

34.082

34.157

34.157

Jumlah SIUP

Industri
1
2
3

Jumlah IKM
Nilai produksi IKM (Juta Rp)
Jumlah IKM Industri Kreatif

IX - 22

Anda mungkin juga menyukai