Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Analisis kualitatif adalah suatu proses dalam mengidentifikasi keberadaan suatu
senyawa kimia dalam suatu larutan atau sampel yang tidak diketahui. Analisis kualitatif
disebut juga analisa jenis yaitu suatu cara yang dilakukan untuk menentukan macam,
jenis zat atau komponen-komponen bahan yang dianalisa. Dalam melakukan analisa
kualitatif yang dipergunakan adalah sifat-sifat zat atau bahan, baik sifat-sifat fisis
maupun sifat-sifat kimianya. Misalnya ada suatu sampel cairan dalam gelas kimia, bila
ingin mengetahui tentang kandungan sampel cair itu maka yang harus dilakukan adalah
menganalisa kualitatif terhadap sampel cairan itu.
Dalam analisa kualitatif terdapat dua aspek penting yaitu pemisahan dan
identifikasi dimana kedua aspek ini didasari oleh kelarutan, sifat penguapan dan
ekstraksi. Analisa campuran kation-kation memerlukan pemisahan kation secara
sistematik dalam golongan dan selanjutnya diikuti masing-masing golongan ke dalam
sub golongan dan komponen-komponennya.
Pemisahan kation dalam golongan biasanya dilakukan menggunakan metode H 2S.
Metode H2S harus dilakukan secara sistematik sesuai prosedur. Tujuan menggunakan
metode H2S adalah untuk memberikan dasar-dasar pemikiran berdasar reaksi-reaksi
anorganik.
Oleh karena begitu pentingnya untuk memahami analisa kualitatif yang dalam
hal ini menggunakan metode H2S untuk memberikan dasar-dasar atau konsep
pemikiran.

1.2

Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari analisis kualitatif ?
2. Bagaimana penggolongan dan identifikasi kation pada golongan 1 dengan metode
H2S ?
3. Bagaimana reaksi penegasan kation golongan I dengan pereaksi spesifik ?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari analisis kualitatif.
2. Mengetahui mengenai pemeriksaan pendahuluan.
Kimia Analisis Kualitatif Kation Golongan I

3. Mengetahui penggolongan dan identifikasi kation pada golongan 1 dengan metode


H2S.
4. Mengetahui reaksi penegasan kation golongan I dengan pereaksi spesifik.

Kimia Analisis Kualitatif Kation Golongan I

BAB II
PEMBAHASAN
2.1

Kimia Analisis Kualitatif Kation


2.1.1 Kimia analisis Kualitatif
Kimia

analisa

kualitatif

adalah

suatu

analisa

yang

digunakan

untuk

mengidentifikasi suatu zat yang terdapat dalam suatu campuran atau zat tunggal dengan
cara melakukan reaksi spesifik untuk memastikan kation apa yang terdapat dalam suatu
unsur, maka harus dilakukan reaksi yang spesifik, dimana reaksi tersebut bertujuan
untuk memisahkan atau menggolongkan unsur-unsur yang ada, terutama jika zat dalam
bentuk campuran.
Tujuan analisis kualitatif adalah untuk memisahkan dan mengidentifikasi
sejumlah unsur atau senyawa. Analisis kualitatif berhubungan dengan penetapan banyak
suatu zat tertentu yang ada dalam sampel. Analisis kualitatif digunakan untuk
menganalisa komponen atau jenis zat yang ada dalam suatu larutan. Analisa kualitatif
merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk mempelajari kimia dan unsur-unsur
serta ion-ionnya dalam larutan.
2.1.2 Sistematika Analisis Kation
Prosedur yang biasa digunakan untuk menguji suatu zat yang tidak diketahui,
pertama kali adalah membuat sample (contoh) yang dianalisis dalam bentuk cairan
(larutan). Selanjutnya terhadap larutan yang dihasilkan dilakukan uji ion-ion yang
mungkin ada.
Kesulitan yang lebih besar dijumpai pada saat mengidentifikasi berbagai
konsentrasi dalam suatu campuran untuk ion, biasanya dilakukan pemisahan ion terlebih
dahulu melalui proses pengendapan, selanjutnya dilakukan pelarutan kembali endapan
tersebut. Kemudian diadakan uji-uji spesifik untuk ion-ion yang akan diidentifikasi. Uji
spesifik dilakukan dengan menambahkan reagen (pereaksi) tertentu yang akan
memberikan larutan atau endapan berwarna yang merupakan karakteristik (khas) untuk
ion-ion tertentu.
Analisis campuran kation-kation memerlukan pemisahan kation secara sistematik
dalam golongan dan selanjutnya diikuti pemisahan masing-masing golongan kedalam
sub golongan dan komponen-komponennya. Pemisahan dalam golongan didasarkan
perbedaan sifat kimianya dengan cara menambahkan pereaksi yang akan mengendapkan
klorida dari ion-ion timbal (Pb2+),perak (Ag+) dan raksa (Hg2+). Setelah ion-ion ini
Kimia Analisis Kualitatif Kation Golongan I

diendapkan dan dipisahkan, ion-ion lain yang ada dalam larutan tersebut dapat
diendapkan dan penambahan H2S dalam suasana asam setelah endapan dipisahkan
perlakuan selanjutnya dengan pereaksi tertentu memungkinkan terpisah golongan ini.
Jadi dalam analisis kualitatif sistematik kation-kation diklasifikasikan dalam lima
golongan berdasarkan sifat-sifat kation terhadap beberapa pereaksi antara lain adalah
asam klorida (HCl),hidrogen sulfida, amonium sulfida dan amonium karbonat.
Umumnya klasifikasi kation didasarkan atas perbedaan kelarutan dari klorida,
sulfida dan karbonat dari kation-kation tersebut. Skema dibawah ini memperlihatkan
pemisahan-pemisahan kation-kation dalam golongan I sampai dengan V berdasarkan
sifat kimianya. Setelah pemisahan dilakukan uji spesifik untuk masing-masing kation.
Cara Hydrogen sulfida dari Treadwell merupakan cara yang paling banyak
dipakai. Dalam cara ini, pada analisis sistematik dari kation maka golongan logamlogam yang akan diidentifikasi dipisahkan menurut golongan berikut:
Golongan I, Disebut golongan asam klorida terdiri atas: Ag+, Pb2+, Hg+
Golongan II, disebut golongan hidrogen sulfida, terdiri atas: Hg2+, Bi3+, Cu2+, Cd2+, As3+,
As5+, Sb3+, Sb5+, Sn2+, Sn4+
Golongan

III,

disebut

golongan

amonium

sulfida

terdiri

atas:

Al3+,

Cr3+,Ni2+,Co2+,Fe2+,Fe3+,Mn2+,Zn2+
Golongan IV, disebut golongan amonium karbonat, terdiri atas: Ba2+, Ca2+,Sr2+, Mg2+,
Golongan V, disebut golongna sisa: Na+, K+,NH4+

Kimia Analisis Kualitatif Kation Golongan I

2.2

Pemisahan Atau Penggolongan dan Identifikasi Kation Pada Golongan 1 dengan


Metode H2S
Skema penggolongan kation menurut metode H2S
LARUTAN SAMPEL
(KATION ANALIT)

+ H+ = HCl
(mengendap)

+OH - = buffer amoniak


(mengendap)
Gol IIIA

+ HCl + S2- =

+ OH- =buffer amoniak

(mengendap)

+ S2- = (mengendap)

Gol IIA,IIB

Gol IIIB

KATION

KATION

+ S2- = sedikit sudah

+ S2- = banyak baru

mengendap (suasana asam)

mengendap(suasana basa)

Gol I,IIA,IIB

Gol IIIA,IIIB

KATION
(tidak mengendap
dengan S2-)

Gol IV dan V

+( CO3- + OH-) =

+( CO3- + OH-) =

Amonium karbonat

Amonium karbonat

(mengendap)

(tidak mengendap)

Gol IV

Gol V

Kimia Analisis Kualitatif Kation Golongan I

Pemisahan golongan kation dengan metode H2S dibagi menjadi

dua

berdasarkan adanya ion pengganggu dan tanpa ion pengganggu.Beberapa anon


dapat

menggangu

pemisahan

kation

dengan

metode

H2S,yaitu

anion

oksalat,phospat,borat dan silikat.Bila untuk tingkat dasar,di buat suatu tabel


pemisahan golongan kation dengan metode H2S dimana anion-anion pengganggu
ini dianggap tidak ada.
Berikut Tabel 1.Pemisahan kation dengan cara H2S(anion pengganggu tidak
ada)

Perhatian : pada awal penggolongan ini analit harus dalam bentuk terlarut 20ml
larutan ditambah 1-2 tetes HCl 4N dingin.Bila ada endapan tambahkan terus
sampai endapan sempurna,saring.

Kimia Analisis Kualitatif Kation Golongan I

Endapan
Gol I

+ HCl 4N dipanaskan 80 C dialiri gas H2S (5 menit),diencerkan dengan


aquades,dipanaskan 80 C dialiri gas H2S 10 menit

PbCl2
putih

Endapan Gol
II

Hg2Cl2
putih

HgS hitam

AgCl putih

PbS hitam
Bi2S3 coklat
kehitaman
CuS hitam
CdS kuning
SnS2 kuning
Sb2S3 jingga
As2S3 kuning
S putih
kuning

Dipanaskan sampai H2S hilang + HNO3 pekat dan dipanaskan


100 C + NH4Cl (1-2 gram),dipanaskan lagi 100 C,ditambah
NH4OH ada endapan sempurna
Endapan
Gol IIIA

+ NH4OH (1-2 ml),dialiri gas H2S (1 menit) dan


dipanaskan 100 C

Al(0H)3
putih

Endapan
Gol IIIB

Cr(OH)3
Hijau

CuS hitam

Fe(OH)3
merah
kecoklatan
MnO2.xH2O
coklat

NiS hitam
MnS merah
daging
(pink)
ZnS putih

Koloidal

Dialiri gas H2S (1 menit),bila ada


endapan gol III B filtrat
dipanaskan sampai H2S hilang +
NH4OH + (NH4)2CO3 dan
dipanaskan 60 C selama 5 menit
sampai pengendapan sempurna

Endapan Gol
IV

Endapan Gol
V

BaCO3 putih

Mg2+

CaCO3 putih

Na+

SrCO3 putih

K+

Setelah dilakukan pemisahan kation menurut cara yang tercantum dalam


Tabel 1, lalu dilanjutkan dengan tabel selanjutnya, khususnya bila sampel adalah
zat campur atau garam rangkap. Untuk memastikan adanya kation tersebut harus
dilakukan reaksi minimal 2. Reaksi identifikasi yang dipilih minimam selektif
untuk kation tersebut. Untuk melakukan reaksi identifikasi dapat digunakan
larutan sampel asli (apabila zat yang di analisis adalah zat tunggal) atau pelarutan
endapan kation dari reaksi penggolongan dalam pelarut yang sesuai (khususnya
apabila yang dianalisis adalah zat campur).

Kimia Analisis Kualitatif Kation Golongan I

Berikut Tabel 2 untuk kation golongan 1 yang mencantuman beberapa


reaksi identifikasi yang spesifik :
Endapan golongan 1 mungkin mengandung : PbCl2, HgCl2, dan AgCl.
Endapan dicuci satu kali dengan HCl encer ,kemudian 2-3 kali dengan
sedikit air suling,filtrat dibuang .Endapan dipindahkan ke dalam labu erlenmeyer
kecil dengan pertolongan 10 ml air suling .Panasi sampai mendidih dan saring
waktu panas.

Prosedur Pemisahan Metoda H2S


Analat dilarutkan, lalu ditambah HCl 6M sampai agak berlebih. Bila terjadi

endapan, disaring, lalu dianalisa untuk menentukan kationnya.

Analisa golongan HCl


Pemisahan dalam golongan HCl dimulai dengan menambahkan air pada

endapan, lalu didihkan. Bila masih ada endapan, disaring, dicuci, untuk
pemeriksaan kation selanjutnya. Filtrat dipakai untuk menunjukkan adanya Pb ++,
(apabila endapan habis sama sekali berarti pemeriksaan kation selanjutnya tidak
perlu/tidak mungkin lagi).
1. Uji untuk Pb2+
Filtrat setelah dingin menjadi keruh karena terbentuk Kristal-kristal
putih berbentuk jarum (PbCl2). Uji ini tidak konklusif (tidak
memastikan) karena Kristal hanya terbentuk bila larutannya cukup
besar konsentrasinya, jadi mungkin ada Pb++ sekalipun tidak ada
pembentukan Kristal
Sebagian filtrate dingin diberi larutan K2CrO4 : terjadi endapan
kuning PbCrO4 yang dapat larut dalam HNO3 maupun basa kuat ;
PbCl2 + CrO4

PbCrO4 + 2 Cl-

Sebagian lain dari filtrate dingin, diberi beberapa tetes H 2SO4


pekat. Terjadi endapan PbSO4, putih.
PbCl2 + SO4

PbSO4 + 2 Cl-

Endapan dari (1) dicuci dengan air panas, sampai air cucian tidak
member endapan bila ditambah K2CrO4 (berarti sudah bebas dari Pb++).
Kimia Analisis Kualitatif Kation Golongan I

Endapan lalu ditambah NH4OH diaduk dan dipanaskan sedikit. Bila


masih ada endapan, disaring, dicuci; endapan untuk pemeriksaan kation
selanjutnya, sedang filtrate untuk uji Ag+. Bila endapan larut sama
sekali, pemeriksaan kation selanjutnya hilang; larutan untuk uji Ag+.
AgCl + 2 NH4OH

Ag(NH3)2Cl + 2 H2O

Hg2Cl2 + 2 NH4OH

HgNH2Cl + Hg + NH4Cl + 2 H2O

2. Uji untuk Ag+


Sedikit filtrat + HNO3 encer menghasilkan endapan putih, yang
berubah warna menjadi violet bila kena cahaya matahari ;
Ag(NH3)2Cl + 2 HNO3

AgCl + 2 NH4OH

Reaksi Tananaeff : endapan AgCl dari a. disentrifusa, lalu ditaruh


pada kertas saring; diberi setetes MnSO4 dan KOH; terjadi noda hitam
(reduksi mnejadi atom logam Ag).
MnSO4 + 2KOH

Mn(OH)2 + K2SO4

2AgCl + 3 Mn(OH)2

2Ag + MnMnO3 + 3 H2O + MnCl2

MnMnO3 terlihat sebagai lingkaran coklat pada pinggiran noda.


Mikroskopi : filtrate dari (2) atau larutan, bila tak ada sisa endapan,
diteteskan pad agelas arloji atau gelas obyek, lalu ditaruh di tempa yang
agak panas. Cairan menguap, NH3 diuraikan sehingga AgCl terbentuk
kembali, dan merupakan Kristal-kristal tetraeder yang terbentuk dengan
baik. Dengan mikroskop, Kristal-kristal akan tampak dengan jelas.
Endapan dari (2) merupakan campuran HgNH 2Cl dan Hg seperti
disebut pada reaksi untuk (2). Tambahkan satu-dua tetes akua regia
(campuran 3 bagian-volume HCl pekat dan 1 bagian-volume HNO3
pekat) dan panaskan dengan hati-hati; kelebihan asam diuapkan sampai
habis . oleh akua regia endapan diubah menjadi HgCl2. Ditambahkan air
sedikit, aduk, panaskan sedikit; lalu larutan dibagi menjadi dua untuk
uji Hg++
2HgNH2Cl + 2 HCl + 2HNO3

2HgCl2 + 2 NO + N2 + 4H2O

3Hg + 6 HCl + 2 HNO3

3HgCl2 + 2NO+ 4H2O

Kimia Analisis Kualitatif Kation Golongan I

3. Uji untuk Hg2+


Bagian pertama larutan + KI (sedikit mungkit). Terjadi endapan
merah HgI2, yang larut bila KI berlebih, menjadi larutan tak berwarna;
HgCl2 + 2 I-

HgI2 + Cl-

HgI2 + 2 I-

HgI4= atau HgI3-

Reaksi Tananaeff: setetes larutan di kertas saring ditambah setetes


SnCl2 5%, lalu setetes aniline. Mula-mula terjadi endapan putih, yang
berubah menjadi Hg logam yang berwarna hitam (karena halusnya).
Anilin merupakan katalisator pembentukan Hg ini.
2 HgCl2 + Sn++ Hg2CL2 + Sn4+ + 2 ClHg2Cl2 + Sn++ 2Hg + Sn4+ + 2 Cl-

Kimia Analisis Kualitatif Kation Golongan I

10

ENDAPAN

FILTRAT

Mungkin mengandung Hg2Cl2 dan AgCl2

Mungkin mengandung PbCl2

Bila PbCl2 ada maka ini harus dihilangkan dari

Bila larutan cukup pekat,maka

endapan.Endapan dicuci beberapa kali dengan air panas

setelah dingin akan terbentuk

sampai filtratnya bebas dari ion Pb .Periksa dengan larutan kristal jarum
K2CrO4.Kemudian endapan dipindahkan ke dalam tabung

Reaksi Identifikasi Pb2+

reaksi dan dipanasi reaksi sedikit dengan 10 ml larutan

1.Bila pada pendinginan tidak

NH4OH
10% ,saring
ENDAPAN

FILTRAT

terbentuk kristal maka sebagian

Jika terjadi endapan

Mungkin mengandung Ag+

larutan diuapkan sampai volume

hitam maka Hg2+ ada

sebagi Ag(NH3)2Cl

paling banyak tinggal

Reaksi Identifikasi Hg2+

Reaksi Identifikasi Ag+

setengahnya,didinginkan.PbCl2

Endapan dilarutkan

1.Sebagian larutan diberi

akan mengendap berbentuk

dalam air 3-4 ml air raja

HNO3 encer,terjadi endapan

kristal jarum.

terbentuk senyawa

putih yang lama-lama

2.Sedikit larutan ditambah

Hg2Cl2.

menjadi abu-abu

larutan K2CrO4,akan terjadi

Sebagai larutan

2.Sebagian larutan diberi

endapan kuning PbCrO4.

ditambah:

beberapa tetes larutan KI

3.Setetes pada obyek g;as diberi

1.Kalium Iodida,maka

terjadi endapan kuning

setetes larutan KI,akan terbentuk

terjadi endapan hijau

muda yang sukar larut

endapan kuning PbI2.Panasi

kekuningan merkuro

dalam asam sitrat encer.

hingga larut dan

iodida Hg2Cl2 ,bila

Bila 1 dan 2 positif ,maka

didinginkan.Lihat dibawah

penambahan KI

Ag+ ada.

mikroskop adanya kristal

diteruskan hingga

kuninng berbentuk intibenzena.

berlebih endapan larut

Bila 1,2 dan 3 positif,maka Pb2+

sebagian.

ada

2.HCl,terjadi endapan
putih merkuro klorida
(kalomel), endapan tidak
larut dalam air panas dan
asam encer dingin tetapi
larut dalam aqua regia
3.Alkali karbonat,terjadi
endapan kuning merkuro
karbonat, yang berubah
menjadi abu-abu

Kimia Analisis Kualitatif Kation Golongan I

11

2.3

Reaksi Penegasan Pada Kation Golongan 1 dengan Pereaksi Spesifik


2.3.1 Reaksi penetapan kation golongan 1
Reagen

Alkali Hidroksida

Ag+

Hg+

Pb+

Endapan coklat

Endapan hitam

Endapan ,larut dalam


basa

KI

Endapan kuning

Endapan Hijau

Endapan Kuning

kekuningan

larut dalam reagen


berlebih

K2CrO4

Endapan Coklat

Endapan

Endapan kuning

merah

Coklat,dipanaskan
menjadi kristal

2.3.2 Kation Golongan I :Ag (Perak),Hg (Merkuri),Pb (Timbal)


1. Ag (Perak)
Ag (Perak) adalah logam yang putih dapat di tempa dan liar.
Rapatannya tinggi (10,5 g/ml) dan dapat melebur pada 960,5 C. Perak
tidak larut dalam Asam Klorida, Asam Sulfat Encer (1M) atau Asam
Nitrat encer (2M).
Perak membentuk ion monovalen dalam larutan yang tak
bewarna. Senyawa-senyawa Perak II tidak stabil, tetapi memainkan
peranan

penting

dalam

proses-proses

oksidasi

reduksi

yang

dikatalisiskan oleh perak.


Berikut adalah reaksi spesifik dari Ag :
a) Menggunakan reagen berupa larutan amoniak
2Ag+ + 2NH3+ H2O Ag2O + 2NH4+
Reaksi mencapai kesetimbangan, dan karenanya pengendapan
tidak sempurna pada tingkat manapun. (Jika ada Amoniu Nitrat dalam
larutan semula, atau larutan sangat asam, tak terjadi pengendapan).
Endapan larut dalam reagensia berlebihan, dan terbentuk ion komplek
diaminaargentat:

Kimia Analisis Kualitatif Kation Golongan I

12

Ag2O + 4NH3 + H2O 2[Ag(NH3)2]++ 2OHLarutan harus dibuang secepatnya, sebab bila didiamkan, endapan
perak nitrida Ag3N akan terbentuk, yang mudah meledak bahkan
dalam keadaan basah sekalipun.
b) Menggunakan reagen berupa Natrium Hidroksida
2 Ag+ + 2OH - Ag2O + H2O
Suspensi endapan yang telah dicuci dengan baik, menunjukkan
reaksi yang sedikit bersifat basa, disebabkan kesetimbangan hidrolisis:
Ag2O + H2O 2Ag(OH)2 2Ag + +2OHEndapan tidak larut dalam reagensia berlebihan. Endapan melarut
dalam larutan amoniak (a) dan asam sitrat (b) :
Ag2O + 4NH3 + H2O 2[Ag(NH3)2] + + 2OH(a)
Ag2O +2H+ 2Ag++ H2O

(b)

c) Menggunakan reagen berupa larutan Kalium Iodida


Ag++ I- AgI
Endapan tidak larut dalam amoniak encer atau pekat, tetapi
mudah larut dalam kalium sianida (racun) (a) dan dalam
natriumtiosulfat (b) :
AgI+2CN- [Ag(CN)2]- + I(a)
AgI+2S2O32- [Ag(S2O3)2]-3 + I2. Hg (Merkuri)

(b)

Kimia Analisis Kualitatif Kation Golongan I

13

Merkuri (Raksa) adalah logam cair putih yang keperakan pada


suhu biasa, dan punya kerapatan 13,534 g/ml pada 25 C. Merkuri
tidak di pengaruhi Asam Klorida atau Asam Sulfat encer (2M), tetapi
mudah bereaksi dengan Asam Nitrat.
Berikut adalah reaksi spesifik dari Hg :
a) Menggunakan reagen spesifik berupa Larutan Amonia.
2Hg22+ + NO3- + 4NH3 + H2O HgO.HgNH2NO3 + 2Hg + 3NH4+
Reaksi ini dapat dipakai untuk membedakan antara ion
merkurium (I) dan ion merkurim (II)
b) Menggunakan reagen spesifik berupa Natrium Hidroksida.
Hg22+ + 2OH- Hg2O + H2O
Endapan tak larut dalam reagensia yang berlebihan, tetapi mudah
larut dalam Asam Nitrat encer. Ketika didihkan, warna endapan
berubah menjadi abu-abu, karena disproporsionasi, pada mana
merkurium(II)oksida da logam merkurium terbentuk :
Hg2O HgO + Hg
c) Menggunakan reagen spesifik berupa Kalium Iodida
(ditambahkan perlahan-lahan dalam larutan dingin).
Hg22+ + 2I- Hg2I2
Jika ditambahkan reagensia berlebihan, terjadi reaksi
disproporsionasi, dan terbentuk ion TetraIodomerkurat (II) yang larut
dan merkurium hitam yang berbutir halus :
Hg2I2 + 2I- [HgI4]2- + Hg
Ketika medidihkan endapan merkurium (I) iodida dengan air,
terjadi pula disproporsionasi, dan terbentuk campuran endapan
merkurium (II) iodida, merah dan merkurium hitam berbutir halus.

Kimia Analisis Kualitatif Kation Golongan I

14

Hg2I2 HgI2 + Hg
3. Pb (Timbal)
Timbal adalah logam yang bewarna abu-abu kebiruan, dengan
rapatan yang tinggi (11,48 g/ml) pada suhu kamar. Timbel mudah
melarut dalam Asam Nitrat yang sedang pekatnya 8M dan terbentuk
juga Nitrogen Oksida.
Berikut adalah reaksi spesifik dari Pb :
a) Menggunakan reagen spesifik berupa Larutan Amonia.
Pb2+ + 2NH3 + 2H2O Pb (OH)2+ 2NH4+
Berdasarkan reaksi di atas, Pb (OH)2berupa endapan putih.
b) Menggunakan reagen spesifik berupa Natrium Hidroksida.
Pb2+ + 2OH- Pb (OH)2
Endapan larut dalam reagensia berlebihan, pada mana terbentuk
ion tetreahidroksoplumbat(II) :
Pb (OH)2+ 2OH- [Pb (OH)4]2Jadi, timbelhidroksida memmpunyai sifat amfoter. Hidrogen
peroksida (a) atau amonium peroksodisulfat (b), bila ditambahkan
pada larutan tetrahidroksoplumbat (II) , membentuk endapan hitam
timbel dioksida dengan mengoksiasikan timbel bivalen menjadi
valensi 4 :
[Pb (OH)4]2-+ H2O2 PbO2 + 2H2O + 2OH(a)
[Pb (OH)4]2-+ S2O82- PbO2 + 2H2O + 2SO42(b)
c) Menggunakan reagen spesifik berupa Larutan Kalium Iodida
Pb 2++ 2I- PbI2

Kimia Analisis Kualitatif Kation Golongan I

15

Endapan

larut

sedang-sedang

saja

dalam

air

mendidih,

menghasilkan larutan yang tidak berwarna, darimana endapan


memisah lagi sebagai keping-keping berwarna kuning keemasan
setelah mendingin. Larutan reagensia yang agak pekat (6M) dalam
jumlah yang berlebihan, melarutkan endapan, dan terbentuk ion
tetraiodoplumbat (II) :
PbI2+ 2I- [PbI4]2Reaksi ini dapat balik : ketika diencerkan dengan air, endapan
akan muncul lagi.

BAB III
PENUTUP

Kimia Analisis Kualitatif Kation Golongan I

16

Berdasarkan hasil pembahasan pada bab-bab sebelumnya maka dapat


diambil kesimpulan dan saran sebagai berikut :
3.1

Kesimpulan
1. Kimia analisa kualitatif adalah suatu analisa yang digunakan untuk
mengidentifikasi suatu zat yang terdapat dalam suatu campuran atau zat
tunggal dengan cara melakukan reaksi spesifik untuk memastikan kation
apa yang terdapat dalam suatu unsur.
2. Analisis campuran kation-kation memerlukan pemisahan kation secara
sistematik dalam golongan dan selanjutnya diikuti pemisahan masingmasing golongan kedalam sub golongan dan komponen-komponennya.
Kation yang merupakan golongan I adalah Ag (Perak), Hg (Merkuri), Pb
(Timbal).
3. Ion Pb2+ dengan larutan asam klorida memberi endapan putih, yang larut
dalam air panas. Ion Hg+ dengan larutan asam klorida memberi endapan
putih. Warna endapan putih ini dengan larutan ammonium hidroksida
akan berubah menjadi abu-abu.Ion Ag+ dengan larutan asam klorida
memberi endapan putih dalam larutan air, tetapi larut dalam larutan
amoniak.
4. Reaksi penegasan kation golongan I dapat menggunakan Alkali
hidroksida, KI, dan K2CrO4.

3.2

Saran
Saran yang dapat kami sampaikan dalam makalah ini adalah :
1. Diharapkan mahasiswa dapat memahami materi yang diterangkan
dalam makalah ini dengan baik.
2. Diharapkan mahasiswa dapat menambah referensi bacaan lagi
mengenai materi dalam makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Ibnu, Sodiq. 2005. Kimia Analitik I. Malang: UM Press.


Kimia Analisis Kualitatif Kation Golongan I

17

Retnaningtyas, Yuni., Dian Agung Panggaribowo. 2011. Petunjuk Praktikum


Kimia Analisis Kualitatif Edisi VII.Universitas Negeri Jember: Jember.
Vogel A.I. 1958, A Texk Book of Quantitative Inorganic Analysis, Second
Edition,Longmans, New York.
Vogel. 1990. Buku teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro.
Jakarta: PT Kalman Media Pustaka.
http://tomyputraalafanta.blogspot.com/2013/03/analisis-kualitatif-dankuantitatif.html (diakses tanggal 20 Februari 2015 pukul 21.14 WIB)

Kimia Analisis Kualitatif Kation Golongan I

18

Anda mungkin juga menyukai