I. Dunia Kesehatan
a.
II. Internasional
a.
b.
c.
d.
e.
III. Indonesia
a.
b.
c.
PP 434/MenKes/SK/X/1983: KODEKI
d.
e.
f.
g.
PERATURAN PEMERINTAH
a.
b.
Permenkes: No. 554 (1982) tentang Panitia Pertimbangan dan Pembinaan
Etik Kedokteran.
c.
d.
e.
f.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Hak mendapatkan pelayanan dan perawatan kesehatan diri sendiri dan
keluarga
2.
3.
4.
5.
6.
Tidak menggunakan pengetahuan kedokteran yang bertentangan dengan
perikemanusiaan
7.
8.
9.
Berikhtiar sungguh-sungguh tidak terpengaruh oleh faktor agama, bangsa,
suku, kelamin, politik, kedudukan sosial dalam menunaikan kewajiban terhadap
penderita.
10.
Memberikan penghormatan dan terima kasih yang selayaknya kepada guruguru saya.
11.
12.
13.
Mengikrarkan sumpah ini dengan sungguh-sungguh, dan dengan
mempertaruhkan kehormatan diri saya.
Rumah sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan memiliki hak dan kewajiban yang
perlu diketahui oleh semua pihak yang terlibat dalam pelayanan kesehatan di rumah
sakit agar dapat menyesuaikan dengan hak dan kewajiban di bidang profesi masingmasing. Karena hak dan tanggung jawab ini berkaitan erat dengan pasien sebagai
penerima jasa, maka masyarakatpun harus mengetahui dan memahaminya.
Hak Rumah Sakit
Hak rumah sakit adalah kekuasaan atau kewenangan yang dimiliki rumah sakit untuk
mendapatkan atau memutuskan untuk berbuat sesuatu yaitu:
Mensyaratkan bahwa pasien harus mentaati segala instruksi yang diberikan dokter
kepadanya.
Memilih tenaga dokter yang akan bekerja di RS. melalui panitia kredential.
Hak untuk mendapatkan imbalan jasa pelayanan yang telah diberikan kepada pasien.
Hak memperoleh informasi yang lengkap dari jujur dari pasien atau
keluarganya.
Hak atas informasi atau pemberitahuan pertama dalam menghadapi pasien
yang tidak puas terhadap pelayanannya.
Hak untuk diperlakukan adil dan jujur, baik oleh rumah sakit maupun oleh
pasien.
Hak mendapatkan imbalan jasa profesi yang diberikan berdasarkan perjanjian
dan atau ketentuan atau peraturan yang berlaku di rumah sakit.
Kewajiban Dokter
Sumber dan Dasar Hukum kewajiban Dokter antara lain:
Kewajiban Dokter (PP NO. 32-1996)
Pasal 21
1.
Pasal 22
1. Menghormati hak pasien
2. Menjaga kerahasiaan pasien
3. Memberikan informasi kondisi dan tindakan yang akan dilakukan
4. Meminta persetujuan tindakan yang akan dilakukan.
5. Membuat dan memelihara rekam medis
Kewajiban Dokter (UU No. 29-2004)
Pasal 51
1.
Memberikan pelayanan medis sesuai standar profesi dan standar prosedur
serta kebutuhan medis pasien;
2.
3.
4.
5.
2.
Tulus Ikhlas dan mempergunakan segala ilmu dan ketrampilannya.. Jika
tidak mampu, wajib rujuk.
3.
Memberikan kesempatan kepada penderita untuk berhubungan dengan
orang lain.
4.
5.
2.
Senantiasa mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan tetap setia
kepada cita-citanya yang luhur
Dari sumber dan dasar hukum diatas dapat diambil kesimpulan kewajibankewajiban dokter adalah sebagai erikut:
Mematuhi peraturan rumah sakit sesuai hubungan hukum antara dokter tersebut
dengan rumah sakit.
Memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar profesi dan standar
prosedur operasional serta kebutuhan medis pasien yg sesuai dengan jenis dan
strata sarana pelayanan kesehatan.
Merujuk pasien ke dokter lain atau rumah sakit lain yang memiliki keahlian
atau kemampuan yang lebih baik, apabila ia tidak mampu melakukan suatu
pemeriksaan atau pengobatan.
Memberikan kesempatan kepada pasien agar senantiasa dapat berhubungan
dengan keluarga dan dapat menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinanya.
Merahasiakan segala sesuatu yang diketahui tentang pasien (menjaga
kerahasiaan pasien) bahkan setelah pasien meninggal dunia.
Melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan, kecuali ia yakin
ada orang lain yang bertugas dan mampu melaksanakan.
Meminta persetujuan pada setiap melakukan tindakan kedokteran/ kedokteran
gigi, khusus untuk tindakan yang berisiko persetujuan dinyatakan secara
tertulis. Persetujuan dimintakan setelah dokter menjelaskan tentang : diagnosa,
tujuan tindakan, alternative tindakan, risiko tindakan, komplikasi dan
prognose.
Membuat catatan rekam medis yang baik secara berkesinambungan berkaitan
dengan keadaan pasien.
Menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti perkembangan ilmu kedokteran/
kedokteran gigi.
Memenuhi hal- hal yang telah disepakati/ perjanjian yang telah dibuatnya.
Bekerjasama dengan profesi dan pihak lain yang terkait secara timbal balik
dalam memberikan pelayanan kepada pasien.
Dokter wajib mengadakan perjanjian tertulis dengan pihak rumah sakit.
Dalam melakukan praktik kedokteran di Indonesia wajib memiliki surat izin
praktik dokter/ dokter gigi.
Dalam melakukan praktik kedokteran di Indonesia wajib memiliki surat tanda
registrasi dokter dan surat tanda registrasi dokter gigi.
2.
3.
4.
5.
Hak untuk hidup, hak atas tubuhnya dan hak untuk mati secara wajar
2.
Memperoleh pelayanan kedokteran yang manusiawi sesuai dengan standar
profesi kedokteran
3.
4.
5.
6.
7.
Dirujuk kepada dokter spesialis kalau diperlukan dan dikembalikan kepada
dokter yang merujuk
8.
9.
10.
Berhubungan dengan keluarga, penasihat atau rohaniawan dan lain-lainnya
selama perawatan.
11.
Pada dasarnya hak pasien adalah hak-hak pribadi yang dimiliki manusia sebagai
pasien. Dari sumber dan dasar hukum diatas dapat diambil kesimpulan hak-hak pasien
adalah sebagai berikut:
sakit.
Hak memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di rumah
Hak untuk mendapatkan pelayanan medis yang bermutu sesuai dengan standar
profesi kedokteran/ kedokteran gigi dan tanpa diskriminasi.
Hak untuk memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan
sesuai dengan peraturan yang berlaku di rumah sakit.
Hak dirawat oleh dokter yang secara bebas menentukan pendapat klinik dan
pendapat etisnya tanpa campur tangan dari pihak luar.
Hak atas second opinion / meminta pendapat dokter atau dokter gigi lain.
Hak atas privacy dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data
medisnya kecuali apabila ditentukan berbeda menurut peraturan yang berlaku.
Hak untuk memberikan persetujuan atas tindakan yang akan dilakukan oleh dokter
sehubungan dengan penyakit yang dideritanya.
Hak untuk menolak tindakan yang hendak dilakukan terhadap dirinya dan mengakhiri
pengobatan serta perawatan atas tanggung jawab sendiri sesudah memperoleh informasi
yang jelas tentang penyakitnya.
Hak didampingi keluarga dan atau penasehatnya dalam berobat dan atau masalah
lainya (dalam keadaan kritis atau menjelang kematian).
Hak atas keamanan dan keselamatan selama dalam perawatan di rumah sakit.
Hak untuk mengajukan usul, saran, perbaikan atas pelayanan rumah sakit terhadap
dirinya.
Hak transparansi biaya pengobatan/ tindakan medis yang akan dilakukan terhadap
dirinya (memeriksa dan mendapatkan penjelasan pembayaran).
Hak akses / inzage kepada rekam medis/ hak atas kandungan ISI rekam medis
miliknya.
Kewajiban Pasien
Sumber dan Dasar Hukum Kewajiban Pasien adalah:
KEWAJIBAN PASIEN (KODEKI)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Melunasi biaya perawatan, pemeriksaan, pengobatan serta honorarium
dokter