Paper Bab 5
Paper Bab 5
49
signifikansi sebesar 0,000 kurang dari 0,05. Negara yang memiliki suku
bunga tinggi pada umumnya diikuti oleh persentase tingkat inflasi yang tinggi
pula, berbeda dengan negara dengan tingkat suku bunga minim namun tingkat
inflasi yang rendah, sehingga nilai return real yang diterima bisa lebih tinggi
pada tingkat suku bunga minim tersebut.
10. Menurut hasil pengujian secara parsial, variabel Ekspor berpengaruh secara
negatif dan signifikan terhadap Kurs Rupiah, karena memiliki tingkat
signifikansi sebesar 0,000 kurang dari 0,05. Hal ini dapat terjadi karena nilai
ekspor memberikan banyak pengaruh terhadap kurs rupiah. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa semakin besar nilai ekspor maka semakin nilai tukar
rupiah akan semakin terapresiasi.
11. Menurut hasil pengujian secara parsial, variabel suku bunga riil berpengaruh
positif secara signifikan terhadap Kurs Rupiah, karena memiliki tingkat
signifikansi sebesar 0,000 kurang dari 0,05. The Fed telah beberapa kali
menaikkan suku bunganya, sehingga tingginya suku bunga riil di Indonesia
tidak berdampak pada penguatan rupiah bahkan berbanding terbalik.
12. Menurut hasil pengujian secara parsial, variabel upah pekerja berpengaruh
positif secara signifikan terhadap Kurs Rupiah, karena memiliki tingkat
signifikansi sebesar 0,000 kurang dari 0,05. Kenaikan upah pekerja akan
berpengaruh pada terdepresiasinya nilai tukar rupiah. Hal ini bisa terjadi
dikarenakan upah kerja meningkat akan menyebabkan jumlah uang beredar
meningkat yang menyebabkan nilai rupiah menurun.
12.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan maka dapat diberikan
beberapa saran sebagai berikut :
1. Bagi para investor atau calon investor yang ingin berinvestasi di Indonesia,
agar terlebih dahulu melihat kondisi fundamental melalui analisa makro
ekonomi seperti variabel Inflasi, Tingkat Suku Bunga SBI, Produk Domestik
Bruto, Suku Bunga Riil, Nilai Ekspor dan Upah Pekerja
51
52