Disusun Oleh :
Norma Fatimah Naqiba
(3113041070)
(3113041083)
(3113041089)
2.
3.
4.
5.
Nama Tim
Institusi
Alamat Institusi
Ketua Tim
:
a. Nama Lengkap
: Norma Fatimah Naqiba
b. NIM
: 3113041070
c. No. Telp
: 081252309095
d. Alamat email
: naqibanorma@yahoo.co.id
6. Jumlah Anggota Tim
: 2 Orang
7. Dosen Pembimbing
a. Nama Lengkap dan Gelar : M.Khoiri ST., MT., Ph.D
b. NIP
: 197406262003121001
c. No. Telp/HP
: 031-5947637 / 082119026095
Menyetujui,
Ketua Program Pendidikan Diploma Teknik Sipil FTSP ITS
Makalah ini mendeskripsikan apa saja yang akan kami kerjakan guna
mempersiapkan Lomba rekayasa geoteknik dengan tema Creative Soil
Improvement Method To Solve Geothecnical
CT-79 ITS
ii
RINGKASAN
Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan besarnya penurunan pada
tanah dasar melalui perhitungan parameter tanah yang telah diketahui melalui tes
uji laboratorium maupun lapangan. Data hasil uji coba lapangan maupun
laboratorium kemudian dikumpulkan dalam 1 rekapitulasi data untuk dilakukan
perhitungan selanjutnya.
Dalam kasus ini tanah menjadi problem utama, karena tanah untuk
perencanaan perluasan Container Yard adalah jenis tanah lunak (soft clay). Dan
jika ingin mendirikan stuktur diatasnya, tanah lunak tersebut akan mengalami
pemampatan yang sedemikian besarnya akibat beban timbunan dan struktur yang
akan menjadi beban diatas tanah itu. Dengan proses pemampatan yang besar ini,
maka sebelum adanya struktur ataupun timbunan pada tanah dasar tersebut,
diperlukan penanganan khusus agar pemampatan tanah lunak itu menjadi lebih
cepat dan dihasilkan daya dukung tanah yang baik untuk struktur nantinya.
Data tanah yang sudah didapat kemudian dihitung dengan beberapa
metode. Metode yang biasa digunakan dalam perhitungan konsolidasi adalah
metode Preloading dengan kombinasi PVD (Prefabricated Vertical Drain)
sebagai proses perbaikan tanah dasar. Fungsi PVD ini adalah untuk mempercepat
terjadinya konsolidasi/pemampatan sehingga waktu pelaksanaan kerja menjadi
lebih singkat dan dipasang juga Geotekstil untuk menambah daya dukung tanah
serta mengatasi terjadinya kelongsoran. PVD dipasang menggunakan pola
segitiga dengan kedalaman 15 m dan 16 meter dengan jarak antar PVD 1,4 m dan
geotekstil dipasang 28 buah dengan Sv = 0,075 meter.
Setelah rekayasa pada tanah dilakukan, selajutnya rekayasa dilakukan
untuk rancangan anggaran biaya dan membuat metode pelaksanaan yang efektif
dan efisien sehingga nantinya diperoleh hasil yang sesuai dengn rancangan yang
dituju
iii
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan Makalah...................................................................................i
Kata Pengantar.........................................................................................................ii
RINGKASAN.........................................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang..............................................................................................1
1.2
Rumusan Masalah.........................................................................................2
1.3
Tujuan...........................................................................................................3
1.4
Manfaat.........................................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................4
2.1
Tekanan Tanah Lateral..................................................................................4
2.1.1
2.1.2
2.1.3
2.2
2.3
2.3.1
Prakompresi (Preloading)...............................................................8
2.3.2
Konsolidasi Tanah........................................................................8
2.3.2.1 Besar Pemampatan Konsolidasi....................................................9
2.3.2.2 Lama Waktu Konsolidasi............................................................9
2.3.3
PVD (Prefabricated Vertical Drain).................................................10
2.3.3.1 Perhitungan Vertical Drain........................................................11
2.4.4 Geotextile..................................................................................... 16
2.4.4.1 Jenis geotextile..........................................................................16
2.4.4.2 Pemasangan Goetextile...............................................................17
2.4.4.3 Perhitungan Geotextile................................................................18
Perhitungan Geotextile................................................................35
7.2
Saran............................................................................................................44
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................45
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Tanah lunak merupakan tanah dengan tingkat penyusutan (kompresibilitas)
yang tinggi. Oleh karena itu, proses pembebanan diatas tanah lunak akan
menyebabkan adanya kegagalan geser (shear failure) dan penurunan seketika
akibat konsolidasi. Pada kenyataannya, konsolidasi terjadi dalam kurun waktu
yang lama, bisa dalam hitungan puluhan tahun bahkan ratusan semuanya
bergantung pada parameter tanah tersebut.
Pada lokasi pembangunan container yard teluk lamong, terdapat beberapa
permasalahan geoteknik yang bisa menyebabkan terjadinya kegagalan bangunan.
Dari data yang didapat berupa tes pengujian sondir, SPT dan boring pada 4 titik
reklamasi. Dengan adanya identifikasi tanah tersebut, container yard tentunya
akan terletak pada tanah sangat lunak. Seperti yang kita ketahui, untuk perluasan
contaner yard, direncanakan terhadap beban 5 tier petikemas. Sehingga bisa
dipastikan akan terjadi settlement (penurunan tanah) pada dataran reklamasi
tersebut akibat konsolidasi tanah. Mengenai penurunan tanah (Soil Settlement),
tanah yang diberi beban jelas akan mengalami penurunan, baik karena sifat elastis
tanah tersebut atau karena konsolidasi. Penurunan yang terjadi bisa berakibat fatal
pada proses pembangunan reklamasi Teluk Lamong khususnya pada perluasan
container yard, terutama jika terjadi perbedaan elevasi yang mencolok. Different
settlement harus dapat dibuat hampir nol. Oleh karena itu, hal mengenai
penurunan tanah perlu dilakukan pengolahan data tanah dan treatment khusus
pada kondisi tanah yang sangat lunak. Untuk waktu penurunan disesuaikan
dengan target pada setiap konstruksi. Jadi setelah konstruksi selesai, tidak ada lagi
penurunan konsolidasi yang berarti ketika proses bongkar muat barang di
container yard sudah beroperasi.
Selain permasalahan settlement tanah, permasalahan yang lain yaitu ada
pada timbunan reklamasi. Seperti yang kita ketahui, prinsip metode preloading
Rumusan Masalah
1. Bagaimana treatment perbaikan tanah yang akan dilakukan pada lokasi
proyek perluasan container yard ?
2. Bagaimana teknis perencanaan perkuatan lereng timbunan tanah pada
perluasan container yard?
3. Bagaimana metode pelaksanaan yang diterapkan dalam perancangan
kolam renang tersebut?
4. Bagaimana perhitungan analisa biaya pelaksanaan proyek dimulai dari
pelaksanaan treatment perbaikan dan perkuatan tanah hingga lapangan
siap untuk konstruksi?
1.3
Tujuan
1. Mengetahui metode treatment yang paling efektif dan efisien dalam
menangani permasalahan tanah lunak yang akan dijadikan lokasi
perluasan container yard ?
2. Mengetahui metode yang akan digunakan pada perkuatan lereng
timbunan reklamasi.
3. Dapat mengetahui metode pelaksanaan yang efektif dan efisien dalam
melaksanakan pekerjaan perluasan container yard tersebut?
4. Dapat mengetahui rancangan perkiraan biaya pelaksanaan proyek dari
melakukan treatment tanah sampai konstruksi container yard selesai
1.4
Manfaat
1. Makalah ini dapat digunakan sebagai acuan dalam menentukan jenis
treatment yang paling efektif dan efisien pada permasalahan tanah
berdasarkan data data tanah yang ada
2. Makalah ini dapat digunakan sebagai acuan dalam perancangan
reklamasi untuk lapangan penumpukan petikemas (container yard)
3. Makalah ini dapat digunakan sebagai acuan dalam memilih metode
pelaksanaan yang paling efektif serta efisien dalam pekerjaan
perbaikan tanah
4. Makalah ini dapat digunakan sebagai acuan dalam merancang
anggaran biaya pelaksanaan proyek dari proses treatment tanah sampai
konstruksi reklamasi selesai.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
minimum
yang
disebut
tekanan
tanah
aktif
(K a)
Pergerakan dari 3 jenis tekanan tanah tersebut dapat dilihat pada gambar
2.1 seperti yang di bawah ini.
Jenis Tanah
Pasir Padat
x Aktif
0,001 H 0,002 H
Pasir Lepas
0,002 H 0,004 H
Lempung Keras
0,01 H 0,02 H
Lempung Lunak
0,02 H 0,05 H
Tabel 1 Hubungan Jenis Tanah, Tinggi Dinding dan Perpindahan Untuk Tekanan
Aktif
(Sumber: Gouw, 2009)
Jenis Tanah
Pasir Padat
x Pasif
0,005 H
Pasir Lepas
0,01 H
Lempung Keras
0,01H
Lempung Lunak
0,05 H
Tabel 2 Hubungan Jenis Tanah, Tinggi Dinding dan Perpindahan Untuk Tekanan
Pasif
(Sumber: Gouw, 2009)
2.1.1
(2.2)
2.1.2
) Menurut Rankine
Pada dinding penahan tanah menerima tekanan tanah pasif yang dapat
menahan tekanan tanah aktif. Tekanan tanah pasif (
berikut :
(2.4)
Maka tahanan pasif suatu tanah datar tanpa kohesi (C=0)
(2.5)
Tahanan pasif suatu tanah datar dengan kohesi
(2.6)
2.1.3
Pada saat dinding penahan tanah dalam keadaan diam, yaitu saat
dinding tidak bergerak kesalah satu arah horizontal, maka massa tanah berada
dalam keadaan keseimbangan elastis (elastic equilibrium). Rasio tekanan arah
horizontal dan vertical dinamakan koefisien tanah dalam keadaan tanah diam
(coefficient of earth preassure at rest),
, atau
(2.7)
Karena
, maka
(2.8)
Brooker dan Jreland (1965) mengemukakan hubungan empiris untuk
menghitung K0 dari tanah lempung yang terkonsolidasi normal
(2.9)
Untuk tanah lempung yang terkonsolidasi normal, persamaan empiris
yang lain untuk K0 juga di kemukakan oleh Alpan (1967):
(2.10)
Keterangan : PI = Indeks Plastis
2.2
dengan gaya geser tanah, titik tersebut akan mengalami keruntuhan atau sedang
dalam keadaan kritis. Disaat banyak titik runtuh bersatu membentuk suatu bidang,
maka bidang keruntuhan akan mengalami collapse. Hal ini biasa disebut dengan
overhall shear failure. Analisa keruntuhan dapat dihitung dengan analisa push-in
dapat dilihat pada gambar 2 berikut ini.
tekanan tanah aktif dan pasifnya dalam keadaan setimbang seperti pada gambar
3.
La
Perbaikan Tanah
2.3.1 Prakompresi (Preloading)
Metoda preloading yang digunakan adalah dengan memberi beban
timbunan pada tanah dasar dengan ketentuan beban timbunan yang
ditanggung tidak melebihi daya dukung tanah dasar permukaan. Dengan
seketika
pembebanan
(immediate
pada tanah
settlement),
yaitu ketika
terjadi akibat dari deformasi tanah kering atau basah, dan jenuh
air tanpa adanya perubahan kadar air.
2. Penurunan konsolidasi
primer (primary
settlement),
yaitu penurunan
yang ditandai
consolidation
dengan adanya
memadat.
3. Penurunan konsolidasi
seluruhnya, merupakan
proses
Das
(1985),
lama
waktu
U v
Tv
x100%
U v 100 10 %
a
(2.14)
(2.15)
Dimana:
Tv
_
t.Cv
2
H dr
(2.16)
(2.17)
1.781 Tv
0.933
Dimana
:
Tv
Hdr
Cv
(Mochtar, 2000)
2.3.3
10
dengan:
T
D
D
F(n)
Dw
Uh
Ch
11
12
3n 2
1
n2
F n 2 2 ln n
4n 2
n 1
(2.17)
n2
1
ln n 3 / 4
2
2
2
4n
n 1
F n
(2.18)
Dimana:
n
= D/dw
dw
dw
BAND SHAPED PV DRAIN
( a b)
2
n2
1;
2
n 1
(1979)
menentukan
waktu
konsolidasi
dengan
1
D2
.
F
(
n
)
Fs
Fr
.ln
8.Ch
1 Uh
(2.19)
13
Dimana :
T
D
S
Ch
Kh/Kv
F(n)
Fr
Fs
Uh
kh
qw
Fr .z.( L z ).
(2.20)
Dimana:
z
L
Kh
Qw
terganggu (undisturbed)
= Discharge capacity (kapasitas discharge) dari drain (tergantung
dari jenis PVDnya).
Fs merupakan faktor ada atau tidaknya perubahan tanah di sekitar
kh ds
1 .ln
ks dw
Fs
(2.21)
14
Dimana :
Ks
Ds
terganggu (disturbed).
= diameter tanah yang terganggu (disturbed) sekeliling vertical
dw
drain.
= diameter ekivalen.
Dalam Persamaan diatas, adanya faktor Fs dan Fr cenderung
(2.22)
Dimana :
t
D
F(n)
Ch
Uh
pada
lapisan tanah yang dipasang PVD. Selain konsolidasi akibat aliran pori
arah horisontal, juga terjadi konsolidasi akibat aliran air arah vertikal
Uh.
Tv
t.Cv
Hdr
(2.23)
Dimana :
Hdr
15
Cv
(2.24)
2.4.4 Geotextile
Geotextile adalah lembaran sintesis yang tipis, fleksibel, permeable
yang digunakan untuk stabilisasi dan perbaikan tanah dikaitkan dengan
pekerjaan teknik sipil. Pemanfaatan geotextile merupakan cara modern
dalam usaha untuk perkuatan tanah lunak. Beberapa fungi dari geotekstil
yaitu:
1. untuk konstruksi teknik sipil yang mempunyai umur rencana cukup
lama dan mendukung beban yang besar seperti jalan rel dan dinding
penahan tanah.
2. sebagai lapangan pemisah, penyaring, drainase dan sebagai lapisan
pelindung.
3. Sebagai perkuatan timbunan diatas tanah lunak
2.4.4.1 Jenis geotextile
1.
apa
yang
dibutuhkan,
berikut
faktor-faktor
yang
harus
diperhatikan;
1. Jenis geotekstil yang akan digunakan
2. Sifat hubungan dan regangan,hal ini diperlukan agar deformasi
yang terjadi pada konstruksi perkuatan kecil.
16
Kondisi
dipasang
= safety factor
= Momen Resisting (kN.m)
= Momen dorong (kN.m)
17
Dimana :
= panjang geotextile di belakang bidang longsor (m)
= panjang geotextile di depan bidang longsor (m)
= Panjang lipatan geotextile (m)
Sv = Tebal lipatan (m)
= Tegangan geser (kN/m)
18
BAB III
METODE PENELITIAN
Mulai
Pengumpulan Data
dan Studi Literatur
Data Tanah SPT
Gambar layout
Data Spesifikasi
bahan, alat
Perencanaan
Perbaikan tanah
dengan PVD:
Asumsi
Pembebanan
Perencanaan
Jenis & Tebal PVD
Perencanaan
Jarak antar PVD
Perencanaan
Pekuatan tanah
dengan Geotextile:
Perhitungan
Kelongsoroan
Lereng
Perencanaan
Jenis Geotextile
Perencanaan
Jumlah dan
Tidak ok
Cek Konsolidasi
U= 90
Tidak ok
Cek SF lereng=
1,25
ok
Merencanakan
metode
pelaksanaan
Seles
ai
19
3.2
uji lapangan dan laboratorium dengan tanah asli yang berasal dari area
perencanaan perluasan container yard.
3.3
Studi Literatur
Dalam pengerjaan makalah ini diperlukan studi literatur untuk menunjang
dan menambah pengetahuan tentang tanah lempung dan pasir. metode perbaikan
tanah, stabilitas lereng. Studi literature didapat dari beberapa referensi seperti
buku diktat kuliah, internet, jurnal, paper, dan buku-buku penunjang lainnya yang
berhubungan dengan penyelesaian makalah perencanaan dan inovasi tanah lunak
untuk pembangunan reklamasi perluasan container yard.
3.4
timbunan, besar konsolidasi tanah dan lama waktu konsolidasi primer yang
terjadi. Setelah diketahui besar penurunan dan lama waktu penurunan, maka
perhitungan selanjutnya difokuskan pada treatment tanah dengan bantuan PVD.
3.6
3.6.1
20
21
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
22
Tabel
6
Hasil
Uji
23
24
hasil
langsung
tes
SPT
lapangan.
Dalam
meninjau
kemampumampatan tanah, dibutuhkan nilai Cc, Cv, Soil, Eo di tiap lapisan tanah,
Parameter yang dibutuhkan adalah sebagai berikut,
-
dan preload, timbunan akhir yang diminta adalah 3 meter, sedangkan adanya
preloading disini adalah untuk menghitung/memperkirakan beban Container
dengan tinggi tumpukan maksimal. Dengan begitu, disini diperjelas bahwa
timbunan dan preloading adalah berbeda, karena nanti disaat konsolidasi
mencapai 90%, maka timbunan Preloading akan dipangkas hingga didapat elevasi
akhir 3 meter. Setelah mengetahui parameter diatas, kita bisa menghitung
besarnya konsolidasi primer tanah dengan rumus berikut:
25
Perlu
diketahui
bahwa
dalam
melakukan
perhitungan
mengenai
26
Setelah mengetahui data data tanah di tiap lapisan dan data tanah
timbunan, selanjutnya dilakukan perhitungan mengenai besarnya penurunan tanah
yang terjadi di tiap titik, total penurunan tanah akan disajikan dalam bentuk tabel
di bawah ini:
27
Keterangan:
28
Lapis 1: 0.00129
Lapis 2: 0.0015
Salah satu parameter dalam menghitung lama konsolidasi adalah nilai Cv,
dalam penyelidikan hasil lapangan didapat nilai Cv yang berbeda di tiap lapisan.
Oleh karena itu penghitungan lama konsolidasi dilakukan di tiap lapisan. Perlu
diingat bahwa lama penurunan yang dihitung adalah saat penurunan 90%.
Perhitungan waktu konsolidasi disajikan dalam bentuk tabel di bawah ini:
29
30
BAB V
SOLUSI
5.1
hansbo (1981). Metode ini biasa digunakan untuk mendesain PVD di satu titik uji
sampel tanah lunak yang memiliki tingkat ketebalan yang paling besar dan kritis,
yaitu pada titik BH-01 dengan ketebalan 16 m dengan derajat konsolidasi yang
ditargetkan mencapai 90%. Untuk area di BH-02 kami hanya menyajikannya
langsung ke bentuk Tabel
Untuk jarak antar PVD, kami merencanakan jarak antar PVD adalah 1,4
meter.
1. Menentukan nilai Koefisien Konsolidasi Horizontal, Ch
- Ch = (1,2 3) Cv
Diambil nilai Ch maksimal, yaitu 3.
Nilai Cv pada perhitungan PVD berbeda dengan nilai Cv saat menghitung
lama waktu penurunan tanah, nilai Cv pada perhitungan PVD adalah nilai
Cv rata-rata yang didapat melalui rumus berikut:
31
Uv = 0,008365
3. Menentukan faktor waktu radial, Tr
Tr = 0,241
32
33
Tabel 17 Perhitungan PVD dengan Jarak Spasi Antar PVD 1,4 m di area BH-01
Tabel 18 Perhitungan PVD dengan Jarak Spasi Antar PVD 1,4 m di area BH-02
Dari perhitungan diatas diketahui bahwa lama waktu yang dicapai untuk
konsolidasi 90% untuk area BH-01 adalah 75 hari, dan untuk area BH-02 waktu
yang diperlukan untuk penurunan tanah 90% adalah 112 hari
5.2
hal yang tidak diingankan saat pelaksanaan di lapangan, seperti kelongsoran tanah
pada lereng timbunan. Dalam kasus kali ini perkuatan tanah menggunakan
geotextile. Geotextile yang digunakan dalam kasus ini adalah UW 200 dengan
spesifikasi :
34
Perhitungan Geotextile
35
= Sv x SF x Hz
SF
= 1,25
Hz
= 68.3
kN/m2
T ult
= T all x Fs id x FS cr x FS cd x FS bd
= 41.42 kN/m < 42 kN/m
36
37
BAB VI
Metode Pelaksanaan
6.1
Metode Pelaksanaan
Tahapan-tahapan pelaksanaan konstruksi perluasan container yard dengan
jenis tanah dasar adalah tanah lunak sebagai berikut: (zona 3 dan 4 tidak ditinjau
pemampatannya, karena merupakan jenis tanah batu kerikil)
Tanah Timbunan
Zona 1
Tanah Timbunan
Zona 2
TITIK BH 1
TITIK BH 2
Tanah Timbunan
Tanah Timbunan
Zona 3
Tanah Timbunan
Zona 4
TITIK BH 3
TITIK BH 4
38
PVD CT D812
jalur
horizontal. 1
PHD CT SD100 20
PHD
dipasang
untuk
2 titik PVD
seperti
pada gambar.
39
+11.50m
Tanah preloading
+7.50m
Tanah Timbunan
GEOSISTEM
+2.00m
Geotextiles UW 200
0.00m
Tanah
Reklamasi
Tanah
Timbunan
Tanah preloading
Bouwplank
(jarak per 5m)
+7.50m
GEOSISTEM
Tanah Timbunan
+8.00m
+2.00m
GEOSISTEM
Tanah preloading
+3.00m
0.00m
Tanah Timbunan
0.00m
Geotextiles UW 200
Tanah
Reklamasi
Tanah
Reklamasi
40
GEOSISTEM
Remove Tanah preloading
+3.00m
Tanah Timbunan
0.00m
Geotextiles UW 200
Container
Container
Container
Container
GEOSISTEM
+3.90m
+3.00m
Tanah Timbunan
0.00m
Geotextiles UW 200
Tanah
Gambar
Reklamasi13 Removing Pre-Load
41
42
6.2
43
44
BAB VII
PENUTUP
7.1
Kesimpulan
Dari perhitungan, diketahui beberapa permasalahan yang ada diatas
konstruksi tanah lunak adalah konsolidasi tanah, dan kelongsoran lereng yang
mungkin terjadi. Besar konsolidasi tanah total yang dihitung dengan metode
preloading diketahui mencapai 4,225 meter untuk area BH-01 dengan lama waktu
mencapai 52,97 tahun. Lalu pada area BH-02 konsolidasi mencapai 4,185 meter
dengan lama waktu 56,5 tahun Dalam pelaksanaan konstruksi bangunan tentu saja
hal itu adalah hal yang mengganggu, mengingat untuk menunggu penurunan
tanah total saja memakan waktu puluhan tahun. Oleh karena itu, penggunaan PVD
merupakan pilihan yang paling tepat sehingga waktu konsolidasi tanah dapat
terjadi dalam hitungan minggu. Sedangkan untuk penentuan perkuatan tanah
dasar, kami menggunakan Software Geoslope untuk menghitung besarnya SF, lalu
menggunakan asumsi dan beberapa metode perkuatan tanah dengan Geotekstil
untuk merencanakan besar SF yang akan direncanakan.
7.2
Saran
Perlu dilakukan pengujian tanah di lab untuk seluruh parameter yang
45
DAFTAR PUSTAKA
Institute.
Mochtar,
46