Anda di halaman 1dari 1

Nama : Muh.

Erwin Harardinansah
NIM :153141514111018
Analisis Kasus Gayus Tambunan
Setiap tahun pemerintah menyiapkan anggaran keuangan yang disebut Anggaran
Pendapatan dan Belanja yang mempunyai fungsi sebagai kebijakan keuangan pemerintahan
dalam memperoleh dan mengeluarkan uang yang digunakan untuk menjalankan
pemerintahan. Anggaran ini memperlihatkan jumlah pendapatan dan belanja yang
diantisipasikan dalam tahun berikut. Dalam unsur pendapatan yang paling utama dan
penting adalah pendapatan yang berasal Pajak , selain dari pada itu berasal dari sumber
lain yang dinamakan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan hibah. PNBP
merupakan pendapatan negara yang paling banyak jenisnya termasuk yang dinamakan
retribusi.
Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) kerap mengalami kebocoran lantaran
dikorup para pejabat. Jumlahnya pun tak tanggung-tanggung hingga mencapai 30 persen.
Jika APBN minimal Rp1.400 triliun, sekitar Rp400 miliar dana APBN yang menguap setiap
tahun. Pembahasan ini difokuskan pada divonis bebasnya Gayus oleh Pengadilan Negeri
Tangerang karena tidak terbukti melakukan salah satu tindak pidana yang disangkakan,
yaitu: korupsi, Menurut anggota Komisi III DPR, Andi Anzhar Cakra Wijaya, kasus
penggelapan pajak masih belum manjur jika hanya dijerat dengan Undang Undang Tindak
Pidana Korupsi.
Undang Undang Money Laundering (pencucian uang) dinilai lebih sakti menindak
mafia pajak. Para penegak hukum bisa menggunakan Undang Undang tersebut untuk
membuktikan perbuatan penggelapan pajak kasus Gayus Tambunan. Ia menyebutkan,
penggelapan pajak itu berasal dari perbuatan Gayus yang menerima suap dari perusahaanperusahaan yang dibantunya. Akibat suap itulah terjadi penggelapan pajak yang jumlahnya
sangat besar dan merugikan negara.

Anda mungkin juga menyukai