Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Departemen Sosial memberikan informasi bahwa abad ke-21 di kenal
sebagai kurun penduduk menua atau Era of Population Ageing
(Hawari,2011). Word Health Organization (WHO) tahun (2012) mencatat
bahwa terdapat 600 juta jiwa lansia pada tahun 2012 di seluruh dunia dan
142 juta jiwa lansia di wilayah regional Asia Tenggara. Penduduk lansia di
Indonesia pada tahun 2010 berjumlah 18,1 juta jiwa atau 9,6% dari jumlah
penduduk secara keseluruhan Kemkes, 2011). Jumlah penduduk lansia di
Jawa Barat pada tahun 2012 sebesar 3.344.004 juta jiwa. Jumlah penduduk
lansia di Kabupaten Bandung pada tahun 2012 sebesar 211.503 jiwa (BPS,
2012). Berdasarkan data tersebut, lansia merupakan populasi yang
jumlahnya cukup banyak dalam menempati suatu wilayah.
Pertambahan usia pada individu merupakan proses alami yang akan terjadi
pada setiap manusia. Penuaan adalah suatu proses alami yang tidak dapat
dihindari, berjalan terus menerus dan berkesinambungan. Proses penuaan
akan menyebabkan perubahan anatomis, fisiologis, dan biokimia pada
tubuh sehingga akan mempengaruhi fungsi dan kemampuan tubuh secara
keseluruhan (Depkes RI, 2001 dalam Maryam, 2012). Proses penuaan ini
akan menimbulkan masalah kesehatan pada lansia.
Lanjut usia identik dengan penurunan daya tahan tubuh, dan mengalami
gangguan berbagai macam penyakit. Dengan adanya penurunan kesehatan
dan keterbatasan fisik maka diperlukan perawatan seharihari. Perawatan
tersebut dimaksudkan agar lanjut usia mampu mandiri atau mendapat
bantuan yang minimal. Perawatan yang diberikan berupa kebersihan
perorangan seperti kebersihan gigi dan mulut, kebersihan kulit dan badan

serta rambut. Selain itu pemberian informasi pelayanan kesehatan yang


memadai juga sangat diperlukan bagi lanjut usia agar dapat mendapatkan
pelayanan kesehatan yang memadai (Akhmadi 2009). Dalam kehidupan
sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan harus
diperhatikan

karena

kebersihan

akan

mempengaruhi

kesehatan,

kenyamanan, keamanan, dan kesejahteraan. Praktik hygiene seseorang


dipengaruhi oleh faktor pribadi, sosial dan budaya. Jika seseorang sakit,
biasanya masalah kebersihan kurang diperhatikan terutama pada lansia.
Hal ini terjadi karena biasanya menganggap masalah kebersihan adalah
masalah sepele, padahal jika hal tersebut dibiarkan terus dapat
mempengaruhi kesehatan (Isroin & Andarmoyo, 2012).
Personal hygiene (kebersihan perorangan) salah satu upaya mengatasi
masalah kesehatan. Dalam kehidupan sehari-hari personal hygiene
merupakan hal yang sangat penting dan harus diperhatikan karena
personal hygiene mempengaruhi kesehatan, kenyamanan, keamanan, dan
kesejahteraan. (Andarmoyo, 2012). Adanya masalah pada personal
hygiene akan berdampak pada kesehatan seseorang. Saat seseorang sakit,
salah satu penyebabnya mungkin adalah personal hygiene yang kurang.
Beberapa faktor yang mempengaruhi personal hygiene (Isroin &
Andarmoyo, 2012) antara lain: Citra Tubuh, Praktik Sosial, Status Sosial
Ekonomi, budaya dan kepercayaan dan pengetahuan dan motivasi.
Pengetahuan tentang hygiene akan mempengaruhi praktik hygiene
seseorang. Namun, hal ini saja tidak cukup, karena Motivasi merupakan
kunci penting dalam pelaksanaan hygiene tersebut. Permasalahan yang
sering terjadi adalah ketiadaan motivasi karena kurangnya pengetahuan.
Motivasi berasal dari kata yang berarti dorongan atau daya
penggerak yang ada dalam diri seseorang yang menyebabkan seseorang
melakukan tindakan atau aktifitas (Notoadmodjo, 2007). Menurut Siagian
(2008 Motivasi adalah daya pendorong yang mengakibatkan seseorang

mau dan rela untuk mengerahkan kemampuan dalam bentuk keahlian atau
keterampilan tenaga dan waktunya untuk menyelenggarakan berbagai
kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya dan menuaikan kewajibannya
dalam rangka pencapaian tujuan dari berbagai sasaran yang telah
ditentukan sebelumnya. Dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah suatu
kondisi psikologis atau keadaan dalam diri seseorang yang akan
membangkitkan atau mengerakkan dan membuat seseorang untuk tetap
tertarik dalam melakukan kegiatan, baik itu dari internal maupun eksternal
untuk mencapai suatu tujuan yang di harapkan.
Balai Perlindungan Sosial Tresna Werdha (BPSTW) dan Pemeliharaan
Taman Makam Pahlawan (PTMP) Ciparay merupakan salah satu Unit
Pelaksana Teknis Dinas di lingkungan Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat
yang melaksanakan sebagian fungsi dinas dibidang Pelayanan dan
Perlindungan Sosial Usia Lanjut Terlantar dan Pemeliharaan Taman
Makan Pahlawan. Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan
pada hari jumat (11 Maret 2016) di BPSTW Ciparay Bandung dan PTMP
didapatkan data mengenai jumlah lansia yang tinggal di panti tersebut
adalah sebanyak 150 orang dengan jenis kelamin perempuan terdiri dari 91
orang dan jenis kelamin laki-laki terdiri dari 59 orang dan dengan jumlah
tenaga kesehatan 6 orang yang terdiri dari 5 orang perawat dan 1 orang
dokter.
Pemeriksaan kesehatan pada lansia di BPSTW dan PTMP Ciparay
biasanya dilakukan setiap hari Selasa, pada pemeriksaan ini semua lansia
ditanya keluhan yang dialami selama satu minggu. Menurut dokter klinik
di BPSTW dan PTMP Ciparay ada beberapa lansia yang mengalami tanda
dan gejala

berupa Kulit kepala kotor dan rambut kusam,acak-acakan

hidung kotor dan telinga juga kotor gigi kotor disertai mulut bau kuku
panjang dan tidak terawat, kuku panjang-panjang dan tidak terawat badan
kotor dan pakaian kotor Penampilan tidak rapi selain itu hasil wawancara
dari beberapa lansia yang dipilih secara acak didapatkan beberapa lansia

mengungkapkan bahwa dirinya merasa kecewa dengan keadaannya saat


ini yang tidak bisa melakukan perawatan diri secara mandiri sering buang
air besar (BAB) dan buang air kecil (BAK) ditempat tidur dengan tidak
terkontrol mereka merasa sudah tidak berguna lagi, merasa kecewa dan
malu dengan keadaan mereka sekarang, tidak dapat menerima keadaan
saat ini,, pasrah, pesimis dan merasa peran dilingkungan sosial terganggu.
Berdasarkan semua uraian diatas dan melihat permasalahan yang ada
dilapangan, menurut peneliti, penelitian mengenai Motivasi lanjut usia
dalam pemenuhan kebersihan diri lanjut usia di Balai Perlindungan Sosial
Tresna Werdha Ciparay Bandung pada lansia ini layak untuk diteliti. Hal
tersebut didasarkan Karena personal Hyegiene yang buruk dapat
berdampak pada kondisi fisik dan Psikologis lansia tersebut.
Berdasarkan fenomena diatas, maka peneliti tertarik meneliti tentang
Motivasi lanjut usia dalam pemenuhan kebersihan diri lanjut usia di
Balai Perlindungan Sosial Tresna Werdha Ciparay Bandung, agar setelah
dilakukannya penelitian dapat menjadi acuan lansia dalam memenuhi
kebutuhan kebersihan diri lebih maksimal.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan fenomena diatas yang menjadi rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah Bagaimana motivasi lanjut usia dalam pemenuhan
kebersihan diri

lanjut usia di panti Balai Perlindungan Sosial Tresna

Werdha Ciparay Bandung?


C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui Bagaimana Motivasi lanjut usia dalam pemenuhan
kebersihan diri lanjut usia di Panti Balai Perlindungan Sosial Tresna
Werdha Ciparay Bandung?

2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi motivasi intrinsik lanjut usia dalam memenuhi
kebersihan diri lanjut usia di BPSTW Ciparay.
b. Mengidentifikasi motivasi ekstrinsik lanjut usia dalam memenuhi
kebersihan diri lanjut usia di BPSTW Ciparay.
D. Manfaat Penelitan
1. Manfaat Praktis
a. Bagi Balai Perlindungan Sosial Tresna Werdha (BPSTW) Ciparay
Bandung.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan
masukan dan acuan bagi instansi sosial, khususnya BPSTW dalam
rangka peningkatan Motivasi lansia dalam pemenuhan kebersihan
diri pada lanjut usia.
2. Manfaat Teoritis
a. Bagi Institusi Pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dibidang
riset penelitian dan dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan
perawat dapat mengetahui bahwa personal hygiene adalah salah satu
cara hidup sehat yang harus diterapkan, termasuk kepada lanjut usia.
b. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk peneliti
selanjutnya mengenai tingkat kemandirian lansia dalam pemenuhan
kebersihan diri.

10

11

Anda mungkin juga menyukai