Anda di halaman 1dari 25

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

MATERI / BAHAN PRAKTIKUM


Fakultas
: Teknologi Industri
Pertemuan ke
Program Studi
: Teknik Industri
Modul ke
Kode Mata Praktikum:
Jumlah Halaman
Nama Mata Praktikum`: Statistik Industri
Mulai Berlaku

:1
:1
: 24
: Oktober 2013

MODUL 1
SAMPLE t-Test
TUJUAN
1. Mahasiswa mampu memahami Uji Hipotesis Sample t-Test
2. Mampu menyeleseikan persoalan Uji Hipotesis Sample t-Test dengan software SPSS
DESKRIPSI
Salah satu cabang ilmu statistik yang digunakan untuk membuat keputusan adalah uji
hipotesis. Hipotesis adalah suatu anggapan atau pernyataan yang mungkin benar dan
mungkin juga tidak benar tentang suatu populasi. Dengan menggunakan uji hipotesis, peneliti
dapat menguji berbagai teori yang berhubungan dengan masalah-masalah yang sedang
diteliti.
Salah satu metode untuk menguji hipotesis adalah sample t-Test, dimana metode
sample t-Test dibagi menjadi tiga, yaitu one sample t-Test, paired sample t-Test dan
independent sample t-Test. Uji hipotesis t-Test adalah uji hipotesis yang digunakan untuk
mengetahui apakah ada perbedaan rata-rata dari sampel yang diambil.
LANDASAN TEORI

One Sample t-Test


One sample t test merupakan teknik analisis untuk membandingkan satu variabel
bebas. Teknik ini digunakan untuk menguji apakah nilai tertentu berbeda secara
signifikan atau tidak dengan rata-rata sebuah sampel. Pada uji hipotesis ini, diambil
satu sampel yang kemudian dianalisis apakah ada perbedaan rata-rata dari sampel
tersebut. Prosedur yang umum dan harus diikuti untuk melakukan uji hipotesis ini
adalah sebagai berikut :
1. Mencari hipotesis nol dan hipotesis alternatifnya.
2. Pilih tingkat kepercayaan tertentu dan tentukan besarnya sampel yang diambil.

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

MATERI / BAHAN PRAKTIKUM


Fakultas
: Teknologi Industri
Pertemuan ke
Program Studi
: Teknik Industri
Modul ke
Kode Mata Praktikum:
Jumlah Halaman
Nama Mata Praktikum`: Statistik Industri
Mulai Berlaku

:1
:1
: 24
: Oktober 2013

3. Pilih statistik uji yang sesuai sebagai dasar bagi prosedur pengujian.
4. Tentukan daerah kritisnya.
5. Kumpulkan data sampel dan hitung statistik sampelnya, kemudian ubah ke dalam
variable normal standar (Z) atau t (tergantung banyaknya sampel).
6. Nyatakan menolak atau menerima H0.
Langkah pertama dalam uji hipotesis ini adalah menentukan hipotesis nol dan
hipotesis alternatifnya. H0 atau hipotesis nol merupakan pernyataan tentang nilai suatu
populasi yang diasumsikan akan benar jika kita melakukan uji suatu hipotesis, sedangkan
Hipotesis alternatif atau H1 adalah pernyataan tentang nilai parameter suatu populasi yang
harus benar jika hipotesis nol Ho ternyata salah (Sugiharto,2009). Ho awalnya dianggap
sebagai suatu kondisi yang benar. Selanjutnya sampel diambil dari populasi dan seterusnya
diuji untuk menentukan apakah cukup kuat untuk menerima atau menolak hipotesis nol. Uji
Hipotesis dilakukan untuk menerima atau menolak salah satu dari hipotesis nol atau hipotesis
alternatif dan tidaklah mungkin untuk menerima atau menolak kedua hipotesis tersebut. Cara
menguji apakah suatu hipotesis itu ditolak atau diterima adalah dengan membandingkan nilai
t tabel dan t hitung. Nilai t hitung didapat dari tabel t yang nilainya disesuaikan dengan nilai
dari derajat kepercayaan () dan degree of freedom (dF). Sedangkan nilai dari t hitung dapat
diperoleh dari rumus

t hitung =

(x - )

Ada dua jenis kasus yang ada pada uji hipotesis parameter tunggal yaitu uji hipotesis
satu arah dengan hipotesis alternatif bertanda kurang dari dan uji hipotesis satu arah dengan
hipotesis alternatif bertanda lebih dari.
1. Uji hipotesis satu arah dengan hipotesis alternatif bertanda kurang dari.
H0 =0 = 00
H 1 = 0 < 00

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

MATERI / BAHAN PRAKTIKUM


Fakultas
: Teknologi Industri
Pertemuan ke
Program Studi
: Teknik Industri
Modul ke
Kode Mata Praktikum:
Jumlah Halaman
Nama Mata Praktikum`: Statistik Industri
Mulai Berlaku

:1
:1
: 24
: Oktober 2013

Di dalam uji ini hipotesis nol mempunyai tanda sama dengan dan hipotesis
alternatif mempunyai tanda kurang dari.Uji hipotesis ini mempunyai arah yang
jelas, yaitu ke kiri.
Uji hipotesis ini digunakan apabila kita ingin berkonsentrasi untuk menguji apakah
suatu data statistik sama atau kurang dari ukuran tertentu.
Contoh :
PT Kuda memproduksi minuman berenergi, lembaga konsumen ingin melakukan
pengujian apakah perusahaan tersebut telah merugikan konsumen atau tidak. Apabila
kandungan isi tiap kaleng kurang dari 250 ml, maka perusahaan tersebut sebenarnya
telah merugikan konsumen. Tetapi sebaliknya apabila isi setiap kaleng adalah 250 ml,
maka perusahaan tersebut telah memenuhi apa yang telah dijanjikan kepada
konsumen.
2. Uji hipotesis satu arah dengan hipotesis alternatif bertanda lebih dari.
H0 =0 = 00
H 1 = 0 > 00
Di dalam uji ini hipotesis nol mempunyai tanda sama dengan dan hipotesis
alternative mempunyai tanda lebih dari. Uji hipotesis ini mempunyai arah yang
jelas, yaitu ke kanan.
Uji hipotesis ini digunakan apabila kita ingin berkonsentrasi untuk menguji apakah
kita ingin mengetahui suatu ukuran statistik sama atau lebih dari ukuran tertentu.
Contoh :
Misalnya manajemen PT Teri ingin melakukan penyelidikan kandungan isi setiap
kaleng sarden yang mereka produksi sama atau lebih dari 100 gram. Perusahaan ini
tidak ingin mengalami kerugian disebabkan oleh karena kelebihan isi setiap
kaleng.Kelebihan 1 gram tiap kaleng dapat mengakibatkan kerugian bagi perusahaan

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

MATERI / BAHAN PRAKTIKUM


Fakultas
: Teknologi Industri
Pertemuan ke
Program Studi
: Teknik Industri
Modul ke
Kode Mata Praktikum:
Jumlah Halaman
Nama Mata Praktikum`: Statistik Industri
Mulai Berlaku

:1
:1
: 24
: Oktober 2013

sebesar Rp 10 juta setiap bulan.Uji Hipotesis yang sesuai dengan kasus ini adalah uji
hipotesis satu sisi kanan.

Paired Sample t-Test


Analisis Paired-sample t-Test merupakan prosedur yang digunakan
untuk membandingkan rata-rata dua variabel dalam satu group.
Artinya analisis ini berguna untuk melakukan pengujian terhadap
satu sampel yang mendapatkan sutau treatment yang kemudian
akan dibandingkan rata-rata dari sampel tersebut antara sebelum
dan sesudah treatment. Dalam perhitungan manual Paired-sample
t-Test menggunakan rumus sebagai berikut :

t hitung =

( x1 - x 2 ) - ( 1 - 2 )

12 22
+
n1 n 2

Kemudian, untuk menentukan hipotesis yang terpilih sebelumnya


ditentukan terlebih dahulu ttabel nya. Untuk paired-sample t-Test nilai
df (degree of freedom) nya adalah jumlah sampel dikurangi satu
atau n-1.

Independent sample t-Test


Independent sample t-Test adalah uji yang digunakan untuk
menentukan apakah dua sampel yang tidak berhubungan memiliki
rata-rata yang berbeda. Jadi tujuan metode statistik ini adalah
membandingkan rata-rata dua grup yang tidak berhubungan satu
sama lain. Pertanyaan yang coba dijawab adalah apakah kedua grup

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

MATERI / BAHAN PRAKTIKUM


Fakultas
: Teknologi Industri
Pertemuan ke
Program Studi
: Teknik Industri
Modul ke
Kode Mata Praktikum:
Jumlah Halaman
Nama Mata Praktikum`: Statistik Industri
Mulai Berlaku

:1
:1
: 24
: Oktober 2013

tersebut mempunyai nilai rata-rata yang sama ataukah tidak sama


secara signifikan.
Dalam

perhitungan

manual

independent-sample

test

menggunakan rumus yaitu:

t hitung =

( x1 - x 2 ) - ( 1 - 2 )

12 22
+
n1 n 2

Kemudian, untuk menentukan hipotesis yang terpilih sebelumnya


ditentukan terlebih dahulu ttabel nya. Terdapat perbedaan dalam
melihat tabel t untuk paired-sample t test dan independent-sample
t test. Untuk paired-sample t test nilai df nya adalah jumlah sampel
dikurang i satu atau n-1. Sedangkan untuk independent-sample t
test df nya adalah jumlah sampel dikurangi dua atau n-2.
STUDI KASUS DAN PENGERJAAN SPSS

Uji Normalitas
Uji Normalitas adalah hal yang lazim dilakukan sebelum melakukan sebuah metode
statistik. Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data
mengikuti atau mendekati distribusi normal atau tidak dan dapat digunakan untuk
statistik parametrik.
Cara menganalisis apakahdata tersebut berdistribusi normal atau tidak menggunakan
spss adalah sebagai berikut :
1. Pada data yang akan digunakan klik menu Analyze , lalu submenu
Nonparametriks Test. Dari serangkaian pilihan yang ada, pilih 1-Sample K-S,
akan muncul kotak dialog sebagai berikut:

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

MATERI / BAHAN PRAKTIKUM


Fakultas
: Teknologi Industri
Pertemuan ke
Program Studi
: Teknik Industri
Modul ke
Kode Mata Praktikum:
Jumlah Halaman
Nama Mata Praktikum`: Statistik Industri
Mulai Berlaku

:1
:1
: 24
: Oktober 2013

Gambar 2. Jendela One-Sample Kolmogorov smirnov Test 1.


2. Pindahkan semua variabel ke kotak Test Variabel List dengan meng-klik tanda panah
ke kanan.

Gambar 3. Jendela One-Sample Kolmogorov smirnov Test 1.


3. Klik Options dan akan muncul kotak dialoog seperti dibawah ini, centang descriptive
lalu klik Continue.

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

MATERI / BAHAN PRAKTIKUM


Fakultas
: Teknologi Industri
Pertemuan ke
Program Studi
: Teknik Industri
Modul ke
Kode Mata Praktikum:
Jumlah Halaman
Nama Mata Praktikum`: Statistik Industri
Mulai Berlaku

:1
:1
: 24
: Oktober 2013

Gambar 4. Jendela One-Sample K-S: Options


4. Seteleh mengklik Continue akan muncul kotak dialog selanjutnya, pilih Asymplotic
dan klik Continue.

Gambar 5. Jendela Exact Test

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

MATERI / BAHAN PRAKTIKUM


Fakultas
: Teknologi Industri
Pertemuan ke
Program Studi
: Teknik Industri
Modul ke
Kode Mata Praktikum:
Jumlah Halaman
Nama Mata Praktikum`: Statistik Industri
Mulai Berlaku

:1
:1
: 24
: Oktober 2013

5. Klik Ok maka akan keluar tabel seperti dibawah ini :

Gambar 6. Descriptive Statistics


Cara membacanya adalah sebagai berikut :
Dari data diatas dapat dilihat bahwa jumlah semua data adalah 15 siswa yaitu pada
kolom N, rata-rata dapat dilihat pada kolom Mean, standar deviasi pada kolom
Std.Deviation, nilai maksimum dan minimum pada kolom minimum dan naximum.
Catatan: Nantinya pada sex tidak diperbolehkan menggunakan mean, sebab sex
adalah data nominal.

Gambar 7. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Cara membacanya adalah sebagai berikut :
Ho : Populasi Berdistribusi Normal
Ha : Populasi Tidak Berdistribusi Normal
Analisis
Dasar Pengambilan keputusan didasarkan pada :
Jika nilai probabilitas () > 0,05 maka Ho diterima
Jikan nilai probabilitas () 0,05 maka Ho ditolak

Keputusan

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

MATERI / BAHAN PRAKTIKUM


Fakultas
: Teknologi Industri
Pertemuan ke
Program Studi
: Teknik Industri
Modul ke
Kode Mata Praktikum:
Jumlah Halaman
Nama Mata Praktikum`: Statistik Industri
Mulai Berlaku

:1
:1
: 24
: Oktober 2013

a. Sex: Terlihat bahwa pada kolom signifikan (Asymp. Sig (2-tailed)) adalah 0,023
atau probabilitas kurang dari 0,05 maka Ho ditolak yang berarti populasi tidak
berdistribusi normal.

b. Nilai Harian 1: Terlihat bahwa pada kolom signifikan (Asymp. Sig (2-tailed))
adalah 0,904 atau probabilitas lebih dari 0,05 maka Ho diterima yang berarti
populasi berdistribusi normal.

c. Nilai Rapot: Terlihat bahwa pada kolom signifikan (Asymp. Sig (2-tailed)) adalah
0,977 atau probabilitas lebih dari 0,05 maka Ho diterima yang berarti populasi
berdistribusi normal.

One Sample t-Test


Sebuah perusahaan pembuat mesin pengisi produk minuman botol mengklaim bahwa
mesin buatannya bisa mengisi botol minuman rata-rata sebanyak 100 ml per botol.
Untuk menyakinkan hal itu, perusahaan yang membeli menguji mesin tersebut dengan
mengukur kembali isi botol yang telah diisi oleh mesin. Hasil yang diperoleh dari
pengukuran sample adalah sebagai berikut:
101, 99, 104, 103, 102, 100, 98, 101, 101, 100, 99, 97, 98, 100, 105, 101, 103, 104,
96, 97
Selesaikan dengan menggunakan SPSS. Dengan = 5%

PENYELESAIAN
Perhitungan manual:
Hipotesis
H0 : = 100
H1 : 100
= 0,05

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

MATERI / BAHAN PRAKTIKUM


Fakultas
: Teknologi Industri
Pertemuan ke
Program Studi
: Teknik Industri
Modul ke
Kode Mata Praktikum:
Jumlah Halaman
Nama Mata Praktikum`: Statistik Industri
Mulai Berlaku
x

:1
:1
: 24
: Oktober 2013

= 100,45

= 2,539

t / 2;n-1
ttabel =

= t(0,05/2: 20-1) = t(0,025; 19) = 2,093

Keterangan: Ingat dalam melihat tabel t untuk one-sample t test nilai


df adalah jumlah sampel dikurangi satu atau n-1.

t hitung =

(x - )

t hitung =

(100,45 - 100)
0,793
2,539
20

2,5

2,5
95%

2,09

thitung : ttabel = 0,793 < 2,093 dan 0,793 > -2,093 maka H0 diterima

Pengerjaan SPSS
Sebelum mengolah data dengan menggunakan SPSS, masukan dulu data kedalam SPSS.

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

MATERI / BAHAN PRAKTIKUM


Fakultas
: Teknologi Industri
Pertemuan ke
Program Studi
: Teknik Industri
Modul ke
Kode Mata Praktikum:
Jumlah Halaman
Nama Mata Praktikum`: Statistik Industri
Mulai Berlaku

:1
:1
: 24
: Oktober 2013

1. Klik Variabel View pada sebelah kiri bawah jendela SPSS.


2. Masukan data seperti dibawah gambar dibawah ini :

Gambar 8. Variabel View


3. Setelah itu masukan data isi botol diatas pad Data View yang ada di kiri bawah,
seperti jendela dibawah ini :

Gambar 9. Data View


4. Pilih Analyze untuk memulai t-test, pada sub menu pilih Compare Means kemudian
pilih One-Sample T-Test seperti dibawah ini:

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

MATERI / BAHAN PRAKTIKUM


Fakultas
: Teknologi Industri
Pertemuan ke
Program Studi
: Teknik Industri
Modul ke
Kode Mata Praktikum:
Jumlah Halaman
Nama Mata Praktikum`: Statistik Industri
Mulai Berlaku

:1
:1
: 24
: Oktober 2013

Gambar 10.One Sample T-Test.


5. Akan muncul jendela One Sample T-Test, pindahkan variabel botol ke test variabel
dengan memilih variabel botol kemudian klik tanda panah ke kanan di jendela
tersebut. Dan isikan test Value dengan T hitung yang dijadikan perbandingan.
Gambar 11. Jendela One Sample T-Test
6. Klik Option pada jendela One samplet-test kemudian muncul jendela berikutnya.
Isikan derajat keyakinan sebesar 95% ( = 55)

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

MATERI / BAHAN PRAKTIKUM


Fakultas
: Teknologi Industri
Pertemuan ke
Program Studi
: Teknik Industri
Modul ke
Kode Mata Praktikum:
Jumlah Halaman
Nama Mata Praktikum`: Statistik Industri
Mulai Berlaku

:1
:1
: 24
: Oktober 2013

Gambar 12. Jendela Option


7. Klik Continue kemudian Ok akan muncul jendela hasil yang menampilkan text dan
tabel seperti dibawah ini :
Warning # 849 in column 23.

Text: in_ID

The LOCALE subcommand of the SET command has an invalid parameter.


could
not be mapped to a valid backend locale.
T-TEST
/TESTVAL=100
/MISSING=ANALYSIS
/VARIABLES=Botol
/CRITERIA=CI(.95).

T-Test
[DataSet0]
N
Botol

20

One-Sample Statistics
Mean
Std. Deviation Std. Error Mean
100.45
2.544
.569

One-Sample Test
Test Value = 100

It

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

MATERI / BAHAN PRAKTIKUM


Fakultas
: Teknologi Industri
Pertemuan ke
Program Studi
: Teknik Industri
Modul ke
Kode Mata Praktikum:
Jumlah Halaman
Nama Mata Praktikum`: Statistik Industri
Mulai Berlaku
T

df

Sig. (2-tailed)

Mean Difference

:1
:1
: 24
: Oktober 2013

95% Confidence Interval of the


Difference
Lower

Botol

.791

19

.439

.450

Upper
-.74

1.64

8. Kesimpulan
Dari output kedua diperoleh nilai t hitung SPSS = 0,791. Sedangkan nilai -

dan

adalah -2,093 dan 2,093. Jika dibandingkan, maka t hitung SPSS berada di
antara angka-angka t tabel, sehingga Ho diterima. Karena Sig. (2-tailed) > 0,05 maka
H0 diterima.
Oleh karena dapat diambil keputusan bahwa dengan tingkat kepercayaan 95%, secara
signifikan hasil pengujian tidak berbeda dengan apa yang diklaim oleh perusahaan
pembuat mesin pengisi botol.

Paired Sample t-Test

Kasus:
Sebuah tempat kursus ingin mengetahui apakah cara pengajaran
ditempatnya efektif untuk meningkatkan nilai siswanya atau tidak. Untuk
itu, sampel yang terdiri dari 20 siswa

dikumpulkan hasil nilai ujiannya

ketika tes saat pertama kali mendaftar, kemudian setelah dilakukan


kursus selama 3 bulan dilakukan tes kembali dan dikumpulkan kembali
nilai ujiannya. Berikut data perbandingan nilai siswasaat pertama kali
mendaftar dan sesudah mengikuti kursus selama 3 bulan. Diketahui =
5%.
Tabel 1. Perbandingan sebelum dan sesudah kursus
Nom

Nilai Tes Sebelum

Nilai Tes Sesudah

or
1

Kursus
70

Kursus
90

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

MATERI / BAHAN PRAKTIKUM


Fakultas
: Teknologi Industri
Pertemuan ke
Program Studi
: Teknik Industri
Modul ke
Kode Mata Praktikum:
Jumlah Halaman
Nama Mata Praktikum`: Statistik Industri
Mulai Berlaku

:1
:1
: 24
: Oktober 2013

Nom

Nilai Tes Sebelum

Nilai Tes Sesudah

or
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

Kursus
66
65
50
58
59
65
64
70
63
70
59
68
55
62
59
65
64
66
68

Kursus
80
87
85
89
90
86
81
85
80
77
90
85
85
83
78
90
79
77
90

Perhitungan manual:
Hipotesis
H0 : 1 = 2
H1 : 1 2
= 0,05
x

= 63,3 ;

= 84,35

1 = 5,302 ; 2= 4,075

t / 2;n-1
ttabel =

= t(0,05/2: 20-1) = t(0,025; 19) = 2,093

Keterangan: Ingat dalam melihat tabel t untuk paired-sample t test


nilai df adalah jumlah sampel dikurangi satu atau n-1.

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

MATERI / BAHAN PRAKTIKUM


Fakultas
: Teknologi Industri
Pertemuan ke
Program Studi
: Teknik Industri
Modul ke
Kode Mata Praktikum:
Jumlah Halaman
Nama Mata Praktikum`: Statistik Industri
Mulai Berlaku

t hitung =

t hitung =

:1
:1
: 24
: Oktober 2013

( x1 - x 2 ) - ( 1 - 2 )

12 22
+
n1 n 2

(63,3 - 84,35)
5,302 2
20

4,705 2

12,574

20

2,5

2,5
95%

2,09

thitung= -12,574 < -2,093 = ttabel maka H0 ditolak


Pengerjaan menggunakan SPSS
Langkah-langkah:
1. Masukkan Data ke SPSS
-

Dari menu utama File, pilih menu New, lalu kilik mouse pada
Data.

Pada Variabel View, pengisian Variabel nilai ujian sebelum


remedial pada kotak Name diketik nilai_ujian_sebelum, sesuai
dengan studi kasus.

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

MATERI / BAHAN PRAKTIKUM


Fakultas
: Teknologi Industri
Pertemuan ke
Program Studi
: Teknik Industri
Modul ke
Kode Mata Praktikum:
Jumlah Halaman
Nama Mata Praktikum`: Statistik Industri
Mulai Berlaku
-

:1
:1
: 24
: Oktober 2013

Pada Variabel View , pengisian Variabel nilai ujian sesudah


remedial pada kotak Name diketik nilai_ujian_sesudah, sesuai
dengan studi kasus.

Abaikan bagian yang lain, dan tekan CTRL+T untuk kembali ke


DATA VIEW.

2. Mengisi data yang telah diketahui pada studi kasus pada DATA
VIEW
3. Pengolahan Data dengan SPSS :
Menu AnalyzeCompare MeansPaired-samples T Test

Pengisian:
Paired Variable (s) atau Variabel yang akan diuji. Karena
yang akan diuji nilai ujian sebelum dan sesudah remediasi,
maka klik nilai_ujian_sebelum agar masuk pada variable 1,
kemudian klik nilai_ujian_sesudah, agar masuk ke variable 2.
Nb: variabel niali ujian sebelum dan sesudah harus dipilih
bersamaan.
Untuk kolomOption atau pilihan yang lain

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

MATERI / BAHAN PRAKTIKUM


Fakultas
: Teknologi Industri
Pertemuan ke
Program Studi
: Teknik Industri
Modul ke
Kode Mata Praktikum:
Jumlah Halaman
Nama Mata Praktikum`: Statistik Industri
Mulai Berlaku

:1
:1
: 24
: Oktober 2013

Pengisian:
Untuk Confidence Intervalatau tingkat kepercayaan, karena
tidak ada data yang hilang dan tingkat kepercayaan 95%,
maka abaikan pengisian pilihan option apabila tidak akan
merubah tingkat kepercayaan.
Untuk Missing Value atau data yang hilang. Karena dalam
data ini semua pasangan data lengkap, maka bagian ini
diabaikan saja.
4. Kemudian klik OK untuk memroses data.
Output SPSS dan Analisis Data
Paired Samples Statistics
Pair 1

Pada

Mean
63.30
84.35

nilai_ujian_sebelum
nilai_ujian_sesudah

N
20
20

Std. Deviation Std. Error Mean


5.302
1.186
4.705
1.052

bagian pertama terlihat ringkasan dari kedua sampel. Untuk nilai ujian sebelum remediasi,
mahasiswa memiliki nilai rata-rata 63,3 dari total keseluruhan 20 data. Sedangkan nilai ujian
setelah remediasi, mahasiswa memiliki nilai rata-rata 84,35 dari total keseluruhan 20 data.
Selain itu, pada tabel ini juga dapat diketahui nilai standard deviation dan standard error
mean dari masing-masing variabel.
Paired Samples Correlations
N
Pair 1

nilai_ujian_sebelum &
nilai_ujian_sesudah

Correlation
20

-.116

Sig.
.626

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

MATERI / BAHAN PRAKTIKUM


Fakultas
: Teknologi Industri
Pertemuan ke
Program Studi
: Teknik Industri
Modul ke
Kode Mata Praktikum:
Jumlah Halaman
Nama Mata Praktikum`: Statistik Industri
Mulai Berlaku

:1
:1
: 24
: Oktober 2013

Paired Samples Test


Paired Differences

df

-12.574

19

Sig. (2tailed)

95% Confidence
Mean

Pair 1

Std.

Std. Error

Interval of the

Deviation

Mean

Difference
Lower
Upper

7.487

1.674

-24.554

nilai_ujian_sebelum
nilai_ujian_sesudah

-21.050

-17.546

.000

Pengambilan keputusan:
a. Berdasarkan perbandingan thitung dengan ttabel:
-

Jika thitung berada dalam rangettabel, maka H0 diterima

Jika thitung berada di luar rangettabel, maka H0 ditolak

thitung dari output adalah -12,574

t / 2;n-1
ttabel =

= t(0,05/2: 20-1) = t(0,025; 19) = 2,093

Karena thitung= -12,574<-2,093 = ttabelmaka H0 ditolak.

Independent sample t-Test

Kasus:
Bagian pemasaran dari sebuah industri ingin mengetahui jumlah
pembelian barangnya selama 20 hari penjualan dengan perlakuan yang
berbeda. Perlakuan tersebut terbagi menjadi 2 kelompok, yaitu 10 hari
penjualan dengan tanpa pemberian diskon dan 10 hari penjualan dengan
pemberian diskon. Berikut adalah data yang didapat dari 20 hari
penjualan tersebut. Diketahui = 5%.

Tabel 2. Penjualan Barang Tanpa Diskon

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

MATERI / BAHAN PRAKTIKUM


Fakultas
: Teknologi Industri
Pertemuan ke
Program Studi
: Teknik Industri
Modul ke
Kode Mata Praktikum:
Jumlah Halaman
Nama Mata Praktikum`: Statistik Industri
Mulai Berlaku
Hari

Jumlah

Penjualan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Pembelian
76
78
79
69
82
77
79
78
73
80

:1
:1
: 24
: Oktober 2013

Jenis Perlakuan
Tanpa
Tanpa
Tanpa
Tanpa
Tanpa
Tanpa
Tanpa
Tanpa
Tanpa
Tanpa

Diskon
Diskon
Diskon
Diskon
Diskon
Diskon
Diskon
Diskon
Diskon
Diskon

Tabel 3. Penjualan Barang dengan Diskon


Hari

Jumlah

Penjualan
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

Pembelian
81
78
86
79
82
88
92
84
81
77

Perhitungan manual:
Hipotesis

Jenis Perlakuan
Diskon
Diskon
Diskon
Diskon
Diskon
Diskon
Diskon
Diskon
Diskon
Diskon

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

MATERI / BAHAN PRAKTIKUM


Fakultas
: Teknologi Industri
Pertemuan ke
Program Studi
: Teknik Industri
Modul ke
Kode Mata Praktikum:
Jumlah Halaman
Nama Mata Praktikum`: Statistik Industri
Mulai Berlaku

:1
:1
: 24
: Oktober 2013

H0 : 1 = 2
H1 : 1 2
= 0,05
x

= 77,10 ;

= 82,80

1 = 3,725 ; 2= 4,733
ttabel =t(0,05/2;n-2) = t(0,05/2; 20-2) = t(0,025; 18) = 2,101
Keterangan: Ingat dalam melihat tabel t untuk independent-sample t
test nilai df adalah jumlah sampel dikurangi dua atau n-2.

t hitung =

t hitung =

( x1 - x 2 ) - ( 1 - 2 )

12 22
+
n1 n 2

(77,10 - 82,80 )
3,725 2
10

4,733 2

2,933

10

2,5

2,5
95%

2,10

thitung= -2,933 < -2,101 = ttabel maka H0 ditolak.


Perhitungan menggunakan SPSS
Langkah-langkah:

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

MATERI / BAHAN PRAKTIKUM


Fakultas
: Teknologi Industri
Pertemuan ke
Program Studi
: Teknik Industri
Modul ke
Kode Mata Praktikum:
Jumlah Halaman
Nama Mata Praktikum`: Statistik Industri
Mulai Berlaku

:1
:1
: 24
: Oktober 2013

1. Masukkan Data ke SPSS


-

Dari menu utama File, pilih menu New, lalu kilik mouse pada
Data.

Pengisian Variabel jumlah pembelian dan jenis mobil.

Pada kolom Name. Sesuai kasus, ketik jumlah_pembelian di baris


pertama dan jenis_perlakuan di baris kedua.

Pada kolom Label. Untuk baris pertama ketik jumlah pembelian


dan baris kedua ketik jenis perlakuan.

Pada kolom Value di baris kedua, isi seperti gambar dibawah ini:

2. Mengisi data pada DATA VIEW


-

Isi sesuai data yang telah diketahui pada soal

Untuk kolom jenis perlakuan, isi menggunakan angka 1dan 2


sesuai dengan value yang telah dibuat. Isi nilai 1 jika tanpa
diskon, dan nilai 2 jika diberikan diskon.

3. Pengolahan Data dengan SPSS


Menu AnalyzeCompare MeansIndependent-samples T Test

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

MATERI / BAHAN PRAKTIKUM


Fakultas
: Teknologi Industri
Pertemuan ke
Program Studi
: Teknik Industri
Modul ke
Kode Mata Praktikum:
Jumlah Halaman
Nama Mata Praktikum`: Statistik Industri
Mulai Berlaku

:1
:1
: 24
: Oktober 2013

Pengisian:
Test Variable (s) atau Variabel yang akan diuji. Karena yang
akan diuji adalah apakah ada perbedaan antar jumlah
pembelian

produk

yang

berbeda

perlakuan,

maka

klik

jumlah_pembelian agar masuk pada Test Variable (s)


Grouping Variable. Dalam kolom ini masukkan jenis_mobil
sebagai grup yang akan dibandingkan jumlah pembeliannya.
Untuk kolom Optionatau pilihan yang lain

Pengisian:
Untuk Confidence Intervalatau tingkat kepercayaan, karena
tidak ada data yang hilang dan tingkat kepercayaan 95%,

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

MATERI / BAHAN PRAKTIKUM


Fakultas
: Teknologi Industri
Pertemuan ke
Program Studi
: Teknik Industri
Modul ke
Kode Mata Praktikum:
Jumlah Halaman
Nama Mata Praktikum`: Statistik Industri
Mulai Berlaku

:1
:1
: 24
: Oktober 2013

maka abaikan pengisian pilihan option apabila tidak akan


merubah tingkat kepercayaan.
Untuk Missing Value atau data yang hilang. Karena dalam
data ini semua pasangan data lengkap, maka bagian ini
diabaikan saja.
Define

Group. Isi sesuai dengan gambar dibawah ini

kemudian klik Continue.

4. Kemudian klik OK untuk memroses data.


Output SPSS dan Analisis Data
Group Statistics
jenis perlakuan
jumlah pembelian

dimensio
n1

tanpa diskon
Diskon

N
10
10

Mean
77,10
82,80

Std. Deviation Std. Error Mean


3,725
1,178
4,733
1,497

Pada bagian pertama terlihat ringkasan dari kedua sampel. Untuk jumlah pembelian dengan
tanpa diskon, rata-rata pembelian adalah 77,10 dari 10 data keseluruhan. Sedangkan jumlah
pembelian dengan diskon rata-rata pembelian adalah 82,80 dari 10 data keseluruhan. Selain
itu, pada tabel ini juga dapat diketahui nilai standard deviation dan standard error mean dari
masing-masing jenis perlakuan.

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

MATERI / BAHAN PRAKTIKUM


Fakultas
: Teknologi Industri
Pertemuan ke
Program Studi
: Teknik Industri
Modul ke
Kode Mata Praktikum:
Jumlah Halaman
Nama Mata Praktikum`: Statistik Industri
Mulai Berlaku

:1
:1
: 24
: Oktober 2013

Independent Samples Test


jumlah pembelian
Equal variances Equal variances
assumed
,927

Levene's Test for Equality of F


Variances

Sig.

t-test for Equality of Means

T
Df
Sig. (2-tailed)
Mean Difference
Std. Error Difference
95% Confidence Interval of
the Difference

not assumed

,349

Lower
Upper

-2,993
18
,008
-5,700
1,905
-9,702
-1,698

-2,993
17,059
,008
-5,700
1,905
-9,717
-1,683

Keterangan: Tabel di atas telah dirubah kedalam bentuk baris (double klik pada output
independent-sample t test, kemudian pada menu bar klik pivot, kemudian klik Transpose
Rows and Columns)
Pengambilan keputusan :
a. Berdasarkan perbandingan thitung dengan ttabel:
Jika thitung berada dalam rangettabel, maka H0 diterima
Jika thitung berada di luar rangettabel, maka H0 ditolak
thitung dari output adalah -2,933
ttabel dilihat dari perhitungan : ttabel =t(0,05/2;n-2) = t(0,05/2; 20-2) = t(0,025; 18) = 2,101
Sehingga dapat diketahui nilai dari Tabel t adalah 2,101 atau -2,101
Karena thitung= -2,933 < -2,101 = ttabel , maka H0 ditolak.

Anda mungkin juga menyukai