:1
:1
: 24
: Oktober 2013
MODUL 1
SAMPLE t-Test
TUJUAN
1. Mahasiswa mampu memahami Uji Hipotesis Sample t-Test
2. Mampu menyeleseikan persoalan Uji Hipotesis Sample t-Test dengan software SPSS
DESKRIPSI
Salah satu cabang ilmu statistik yang digunakan untuk membuat keputusan adalah uji
hipotesis. Hipotesis adalah suatu anggapan atau pernyataan yang mungkin benar dan
mungkin juga tidak benar tentang suatu populasi. Dengan menggunakan uji hipotesis, peneliti
dapat menguji berbagai teori yang berhubungan dengan masalah-masalah yang sedang
diteliti.
Salah satu metode untuk menguji hipotesis adalah sample t-Test, dimana metode
sample t-Test dibagi menjadi tiga, yaitu one sample t-Test, paired sample t-Test dan
independent sample t-Test. Uji hipotesis t-Test adalah uji hipotesis yang digunakan untuk
mengetahui apakah ada perbedaan rata-rata dari sampel yang diambil.
LANDASAN TEORI
:1
:1
: 24
: Oktober 2013
3. Pilih statistik uji yang sesuai sebagai dasar bagi prosedur pengujian.
4. Tentukan daerah kritisnya.
5. Kumpulkan data sampel dan hitung statistik sampelnya, kemudian ubah ke dalam
variable normal standar (Z) atau t (tergantung banyaknya sampel).
6. Nyatakan menolak atau menerima H0.
Langkah pertama dalam uji hipotesis ini adalah menentukan hipotesis nol dan
hipotesis alternatifnya. H0 atau hipotesis nol merupakan pernyataan tentang nilai suatu
populasi yang diasumsikan akan benar jika kita melakukan uji suatu hipotesis, sedangkan
Hipotesis alternatif atau H1 adalah pernyataan tentang nilai parameter suatu populasi yang
harus benar jika hipotesis nol Ho ternyata salah (Sugiharto,2009). Ho awalnya dianggap
sebagai suatu kondisi yang benar. Selanjutnya sampel diambil dari populasi dan seterusnya
diuji untuk menentukan apakah cukup kuat untuk menerima atau menolak hipotesis nol. Uji
Hipotesis dilakukan untuk menerima atau menolak salah satu dari hipotesis nol atau hipotesis
alternatif dan tidaklah mungkin untuk menerima atau menolak kedua hipotesis tersebut. Cara
menguji apakah suatu hipotesis itu ditolak atau diterima adalah dengan membandingkan nilai
t tabel dan t hitung. Nilai t hitung didapat dari tabel t yang nilainya disesuaikan dengan nilai
dari derajat kepercayaan () dan degree of freedom (dF). Sedangkan nilai dari t hitung dapat
diperoleh dari rumus
t hitung =
(x - )
Ada dua jenis kasus yang ada pada uji hipotesis parameter tunggal yaitu uji hipotesis
satu arah dengan hipotesis alternatif bertanda kurang dari dan uji hipotesis satu arah dengan
hipotesis alternatif bertanda lebih dari.
1. Uji hipotesis satu arah dengan hipotesis alternatif bertanda kurang dari.
H0 =0 = 00
H 1 = 0 < 00
:1
:1
: 24
: Oktober 2013
Di dalam uji ini hipotesis nol mempunyai tanda sama dengan dan hipotesis
alternatif mempunyai tanda kurang dari.Uji hipotesis ini mempunyai arah yang
jelas, yaitu ke kiri.
Uji hipotesis ini digunakan apabila kita ingin berkonsentrasi untuk menguji apakah
suatu data statistik sama atau kurang dari ukuran tertentu.
Contoh :
PT Kuda memproduksi minuman berenergi, lembaga konsumen ingin melakukan
pengujian apakah perusahaan tersebut telah merugikan konsumen atau tidak. Apabila
kandungan isi tiap kaleng kurang dari 250 ml, maka perusahaan tersebut sebenarnya
telah merugikan konsumen. Tetapi sebaliknya apabila isi setiap kaleng adalah 250 ml,
maka perusahaan tersebut telah memenuhi apa yang telah dijanjikan kepada
konsumen.
2. Uji hipotesis satu arah dengan hipotesis alternatif bertanda lebih dari.
H0 =0 = 00
H 1 = 0 > 00
Di dalam uji ini hipotesis nol mempunyai tanda sama dengan dan hipotesis
alternative mempunyai tanda lebih dari. Uji hipotesis ini mempunyai arah yang
jelas, yaitu ke kanan.
Uji hipotesis ini digunakan apabila kita ingin berkonsentrasi untuk menguji apakah
kita ingin mengetahui suatu ukuran statistik sama atau lebih dari ukuran tertentu.
Contoh :
Misalnya manajemen PT Teri ingin melakukan penyelidikan kandungan isi setiap
kaleng sarden yang mereka produksi sama atau lebih dari 100 gram. Perusahaan ini
tidak ingin mengalami kerugian disebabkan oleh karena kelebihan isi setiap
kaleng.Kelebihan 1 gram tiap kaleng dapat mengakibatkan kerugian bagi perusahaan
:1
:1
: 24
: Oktober 2013
sebesar Rp 10 juta setiap bulan.Uji Hipotesis yang sesuai dengan kasus ini adalah uji
hipotesis satu sisi kanan.
t hitung =
( x1 - x 2 ) - ( 1 - 2 )
12 22
+
n1 n 2
:1
:1
: 24
: Oktober 2013
perhitungan
manual
independent-sample
test
t hitung =
( x1 - x 2 ) - ( 1 - 2 )
12 22
+
n1 n 2
Uji Normalitas
Uji Normalitas adalah hal yang lazim dilakukan sebelum melakukan sebuah metode
statistik. Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data
mengikuti atau mendekati distribusi normal atau tidak dan dapat digunakan untuk
statistik parametrik.
Cara menganalisis apakahdata tersebut berdistribusi normal atau tidak menggunakan
spss adalah sebagai berikut :
1. Pada data yang akan digunakan klik menu Analyze , lalu submenu
Nonparametriks Test. Dari serangkaian pilihan yang ada, pilih 1-Sample K-S,
akan muncul kotak dialog sebagai berikut:
:1
:1
: 24
: Oktober 2013
:1
:1
: 24
: Oktober 2013
:1
:1
: 24
: Oktober 2013
Keputusan
:1
:1
: 24
: Oktober 2013
a. Sex: Terlihat bahwa pada kolom signifikan (Asymp. Sig (2-tailed)) adalah 0,023
atau probabilitas kurang dari 0,05 maka Ho ditolak yang berarti populasi tidak
berdistribusi normal.
b. Nilai Harian 1: Terlihat bahwa pada kolom signifikan (Asymp. Sig (2-tailed))
adalah 0,904 atau probabilitas lebih dari 0,05 maka Ho diterima yang berarti
populasi berdistribusi normal.
c. Nilai Rapot: Terlihat bahwa pada kolom signifikan (Asymp. Sig (2-tailed)) adalah
0,977 atau probabilitas lebih dari 0,05 maka Ho diterima yang berarti populasi
berdistribusi normal.
PENYELESAIAN
Perhitungan manual:
Hipotesis
H0 : = 100
H1 : 100
= 0,05
:1
:1
: 24
: Oktober 2013
= 100,45
= 2,539
t / 2;n-1
ttabel =
t hitung =
(x - )
t hitung =
(100,45 - 100)
0,793
2,539
20
2,5
2,5
95%
2,09
thitung : ttabel = 0,793 < 2,093 dan 0,793 > -2,093 maka H0 diterima
Pengerjaan SPSS
Sebelum mengolah data dengan menggunakan SPSS, masukan dulu data kedalam SPSS.
:1
:1
: 24
: Oktober 2013
:1
:1
: 24
: Oktober 2013
:1
:1
: 24
: Oktober 2013
Text: in_ID
T-Test
[DataSet0]
N
Botol
20
One-Sample Statistics
Mean
Std. Deviation Std. Error Mean
100.45
2.544
.569
One-Sample Test
Test Value = 100
It
df
Sig. (2-tailed)
Mean Difference
:1
:1
: 24
: Oktober 2013
Botol
.791
19
.439
.450
Upper
-.74
1.64
8. Kesimpulan
Dari output kedua diperoleh nilai t hitung SPSS = 0,791. Sedangkan nilai -
dan
adalah -2,093 dan 2,093. Jika dibandingkan, maka t hitung SPSS berada di
antara angka-angka t tabel, sehingga Ho diterima. Karena Sig. (2-tailed) > 0,05 maka
H0 diterima.
Oleh karena dapat diambil keputusan bahwa dengan tingkat kepercayaan 95%, secara
signifikan hasil pengujian tidak berbeda dengan apa yang diklaim oleh perusahaan
pembuat mesin pengisi botol.
Kasus:
Sebuah tempat kursus ingin mengetahui apakah cara pengajaran
ditempatnya efektif untuk meningkatkan nilai siswanya atau tidak. Untuk
itu, sampel yang terdiri dari 20 siswa
or
1
Kursus
70
Kursus
90
:1
:1
: 24
: Oktober 2013
Nom
or
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Kursus
66
65
50
58
59
65
64
70
63
70
59
68
55
62
59
65
64
66
68
Kursus
80
87
85
89
90
86
81
85
80
77
90
85
85
83
78
90
79
77
90
Perhitungan manual:
Hipotesis
H0 : 1 = 2
H1 : 1 2
= 0,05
x
= 63,3 ;
= 84,35
1 = 5,302 ; 2= 4,075
t / 2;n-1
ttabel =
t hitung =
t hitung =
:1
:1
: 24
: Oktober 2013
( x1 - x 2 ) - ( 1 - 2 )
12 22
+
n1 n 2
(63,3 - 84,35)
5,302 2
20
4,705 2
12,574
20
2,5
2,5
95%
2,09
Dari menu utama File, pilih menu New, lalu kilik mouse pada
Data.
:1
:1
: 24
: Oktober 2013
2. Mengisi data yang telah diketahui pada studi kasus pada DATA
VIEW
3. Pengolahan Data dengan SPSS :
Menu AnalyzeCompare MeansPaired-samples T Test
Pengisian:
Paired Variable (s) atau Variabel yang akan diuji. Karena
yang akan diuji nilai ujian sebelum dan sesudah remediasi,
maka klik nilai_ujian_sebelum agar masuk pada variable 1,
kemudian klik nilai_ujian_sesudah, agar masuk ke variable 2.
Nb: variabel niali ujian sebelum dan sesudah harus dipilih
bersamaan.
Untuk kolomOption atau pilihan yang lain
:1
:1
: 24
: Oktober 2013
Pengisian:
Untuk Confidence Intervalatau tingkat kepercayaan, karena
tidak ada data yang hilang dan tingkat kepercayaan 95%,
maka abaikan pengisian pilihan option apabila tidak akan
merubah tingkat kepercayaan.
Untuk Missing Value atau data yang hilang. Karena dalam
data ini semua pasangan data lengkap, maka bagian ini
diabaikan saja.
4. Kemudian klik OK untuk memroses data.
Output SPSS dan Analisis Data
Paired Samples Statistics
Pair 1
Pada
Mean
63.30
84.35
nilai_ujian_sebelum
nilai_ujian_sesudah
N
20
20
bagian pertama terlihat ringkasan dari kedua sampel. Untuk nilai ujian sebelum remediasi,
mahasiswa memiliki nilai rata-rata 63,3 dari total keseluruhan 20 data. Sedangkan nilai ujian
setelah remediasi, mahasiswa memiliki nilai rata-rata 84,35 dari total keseluruhan 20 data.
Selain itu, pada tabel ini juga dapat diketahui nilai standard deviation dan standard error
mean dari masing-masing variabel.
Paired Samples Correlations
N
Pair 1
nilai_ujian_sebelum &
nilai_ujian_sesudah
Correlation
20
-.116
Sig.
.626
:1
:1
: 24
: Oktober 2013
df
-12.574
19
Sig. (2tailed)
95% Confidence
Mean
Pair 1
Std.
Std. Error
Interval of the
Deviation
Mean
Difference
Lower
Upper
7.487
1.674
-24.554
nilai_ujian_sebelum
nilai_ujian_sesudah
-21.050
-17.546
.000
Pengambilan keputusan:
a. Berdasarkan perbandingan thitung dengan ttabel:
-
t / 2;n-1
ttabel =
Kasus:
Bagian pemasaran dari sebuah industri ingin mengetahui jumlah
pembelian barangnya selama 20 hari penjualan dengan perlakuan yang
berbeda. Perlakuan tersebut terbagi menjadi 2 kelompok, yaitu 10 hari
penjualan dengan tanpa pemberian diskon dan 10 hari penjualan dengan
pemberian diskon. Berikut adalah data yang didapat dari 20 hari
penjualan tersebut. Diketahui = 5%.
Jumlah
Penjualan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Pembelian
76
78
79
69
82
77
79
78
73
80
:1
:1
: 24
: Oktober 2013
Jenis Perlakuan
Tanpa
Tanpa
Tanpa
Tanpa
Tanpa
Tanpa
Tanpa
Tanpa
Tanpa
Tanpa
Diskon
Diskon
Diskon
Diskon
Diskon
Diskon
Diskon
Diskon
Diskon
Diskon
Jumlah
Penjualan
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Pembelian
81
78
86
79
82
88
92
84
81
77
Perhitungan manual:
Hipotesis
Jenis Perlakuan
Diskon
Diskon
Diskon
Diskon
Diskon
Diskon
Diskon
Diskon
Diskon
Diskon
:1
:1
: 24
: Oktober 2013
H0 : 1 = 2
H1 : 1 2
= 0,05
x
= 77,10 ;
= 82,80
1 = 3,725 ; 2= 4,733
ttabel =t(0,05/2;n-2) = t(0,05/2; 20-2) = t(0,025; 18) = 2,101
Keterangan: Ingat dalam melihat tabel t untuk independent-sample t
test nilai df adalah jumlah sampel dikurangi dua atau n-2.
t hitung =
t hitung =
( x1 - x 2 ) - ( 1 - 2 )
12 22
+
n1 n 2
(77,10 - 82,80 )
3,725 2
10
4,733 2
2,933
10
2,5
2,5
95%
2,10
:1
:1
: 24
: Oktober 2013
Dari menu utama File, pilih menu New, lalu kilik mouse pada
Data.
Pada kolom Value di baris kedua, isi seperti gambar dibawah ini:
:1
:1
: 24
: Oktober 2013
Pengisian:
Test Variable (s) atau Variabel yang akan diuji. Karena yang
akan diuji adalah apakah ada perbedaan antar jumlah
pembelian
produk
yang
berbeda
perlakuan,
maka
klik
Pengisian:
Untuk Confidence Intervalatau tingkat kepercayaan, karena
tidak ada data yang hilang dan tingkat kepercayaan 95%,
:1
:1
: 24
: Oktober 2013
dimensio
n1
tanpa diskon
Diskon
N
10
10
Mean
77,10
82,80
Pada bagian pertama terlihat ringkasan dari kedua sampel. Untuk jumlah pembelian dengan
tanpa diskon, rata-rata pembelian adalah 77,10 dari 10 data keseluruhan. Sedangkan jumlah
pembelian dengan diskon rata-rata pembelian adalah 82,80 dari 10 data keseluruhan. Selain
itu, pada tabel ini juga dapat diketahui nilai standard deviation dan standard error mean dari
masing-masing jenis perlakuan.
:1
:1
: 24
: Oktober 2013
Sig.
T
Df
Sig. (2-tailed)
Mean Difference
Std. Error Difference
95% Confidence Interval of
the Difference
not assumed
,349
Lower
Upper
-2,993
18
,008
-5,700
1,905
-9,702
-1,698
-2,993
17,059
,008
-5,700
1,905
-9,717
-1,683
Keterangan: Tabel di atas telah dirubah kedalam bentuk baris (double klik pada output
independent-sample t test, kemudian pada menu bar klik pivot, kemudian klik Transpose
Rows and Columns)
Pengambilan keputusan :
a. Berdasarkan perbandingan thitung dengan ttabel:
Jika thitung berada dalam rangettabel, maka H0 diterima
Jika thitung berada di luar rangettabel, maka H0 ditolak
thitung dari output adalah -2,933
ttabel dilihat dari perhitungan : ttabel =t(0,05/2;n-2) = t(0,05/2; 20-2) = t(0,025; 18) = 2,101
Sehingga dapat diketahui nilai dari Tabel t adalah 2,101 atau -2,101
Karena thitung= -2,933 < -2,101 = ttabel , maka H0 ditolak.