Anda di halaman 1dari 4

INISIASI 1

METODE PENELITIAN DAN OBJEK PENELITIAN ILMU SOSIAL


Saudara mahasiswa, Anda tentunya sudah sering mendengar kata pengetahuan
dan ilmu pengetahuan. Bahkan banyak orang yang beranggapan pengetahuan dan ilmu
pengetahuan tidak berbeda atau pengertiannya sama saja. Dalam modul 1 dan 2 BMP
ISIP4216, kedua kata tersebut jelas berbeda. Untuk itu dalam tutorial minggu I ini, kita
akan sama-sama mendiskusikan perbedaan pengetahuan dan ilmu pengetahuan,
pentingnya melakukan penelitian dan apa saja objek penelitian ilmu sosial.
Pengetahuan berbeda dengan ilmu pengetahuan. Pengetahuan adalah jawaban
atas rasa ingin tahu manusia yang bisa berbentuk fakta, konsep, atau prinsip. Fakta
adalah abstraksi dari kejadian atau gejala, konsep adalah kumpulan fakta, dan prinsip
adalah rangkaian konsep.
Sedangkan ilmu pengetahuan memiliki ciri yang berbeda dengan pengetahuan,
yaitu: diperoleh melalui cara atau metode ilmiah, memiliki struktur yang logis, dan
dapat diuji atau dibuktikan kebenarannya. Selain itu, ilmu pengetahuan juga memiliki
norma, yaitu: orisinalitas, tanpa pamrih, universalitas, skepticism, dan terbuka untuk
umum. Dengan demikian, dapat kita simpulkan bahwa ilmu pengetahuan diperoleh
melalui kegiatan penelitian ilmiah dan menghasilkan penjelasan ilmiah yang mempunyai
sifat khusus seperti sistematis, dapat diuji kebenarannya, dapat digeneralisasi, dan
mempunyai kemampuan menduga atau memprediksi.
Untuk membedakan antara metode ilmiah (ilmu pengetahuan) dengan metode
nonilmiah, silakan Anda lihat Tabel berikut ini.
Metode Ilmiah
Metode Nonilmiah
o Permasalahan harus dirumuskan o Permasalahan sering tidak jelas,
secara jelas, spesifik, dan nampak
tetapi bersifat umum dan sumir
variabel-variabel yang akan diteliti
o Jawaban yang diberikan terhadap o Jawaban apapun tidak perlu
permasalahan
harus
didukung
didukung dengan data
dengan data
o Proses pengumpulan data, analisis o Tidak ada proses pengumupulan
data, dan penyimpulan harus
data, dan analisis data, meskipun
dilakukan secara logis dan benar
mungkin ditutup dengan suatu
kesimpulan
o Kesimpulan siap diuji oleh siapa o Pengujian terhadap kesimpulan
pun yang meragukan validitasnya
bioleh dilakukan atau tidak tanpa
membawa akibat berarti bagi
kesimpulan pertama
o Hanya digunakan un tuk mengkaji o Boleh saja digunakan mengkaji hal
hal-hal yang dapat diamati, dapat
apapun termasuk yang paling
diukur, emperik
misterius,
supranatural,
dan
dogmatis
Berbeda dengan ilmu pengetahuan alam, seperti Fisika, Biologi, Kimia,
Matematika yang objek kajiannya sudah jelas. Sedangkan dalam ilmu sosial objek

penjelasan ilmiahnya adalah perilaku sosial, yaitu segala aktivitas manusia dalam
lingkungannya, baik lingkungan sosial, politik, budaya, maupun ekonomi.
Pengertian mengenai ilmu-ilmu sosial tidak selalu sama di kalangan para ahli. Ada
pandangan yang mengatakan bahwa yang dapat dimasukkan dalam kelompok ilmu
sosial hanyalah disiplin ilmu yang mempergunakan dan menghasilkan teori yang lebih
eksak (pasti), misalnya ekonomi atau sosiologi yang bersifat matematis. Ada pula
pandangan yang berpendapat bahwa linguistik , misalnya, dapat dimasukkan dalam
kelompok ilmu sosial. Dengan demikian, objek penelitian ilmu sosial di atas umumnya
sudah pernah dialami dalam kehidupan sehari-hari. Suatu hal yang perlu digarisbawahi
adalah bahwa yang diteliti adalah perilakunya, bukan yang berperilaku (manusianya).
Dalam melakukan suatu penelitian perlu ditentukan pendekatan dan metode
penelitian apa yang digunakan. Pendekatan penelitian berhubungan dengan jenis
informasi apa yang diperlukan, dari siapa informasi dikumpulkan, dan bagaimana
informasi dikumpulkan, sedangkan metode penelitian berhubungan dengan cara apa
yang dipilih untuk mengumpulkan data. Meneliti semua penduduk yang ada di suatu
negara berarti kita melakukan sensus. Sedangkan meneliti sejumlah penduduk di suatu
negara berarti melakukan survai. Sensus dan survai adalah dua contoh pendekatan
penelitian. Baik sensus maupun survai dapat dilakukan dengan metode wawancara,
atau dengan mengirimkan sejumlah pertanyaan atau yang biasa disebut dengan
kuesioner. Wawancara dan kuesioner adalah dua contoh metode penelitian.
Pendekatan dan metode penelitian ini bisa berbeda antara peneliti satu dengan
peneliti lainnya, walaupun sama-sama berasal dari disiplin ilmu yang sama. Misalnya,
dua orang pakar administrasi negara yang melakukan penelitian mengenai pokok
masalah yang sama dapat menyajikan hasil yang berbeda karena masing-masing
mempergunakan pendekatan yang berbeda.
Memutuskan pendekatan penelitian mana yang akan dipilih tergantung pada
jawaban atas pertanyaan-pertanyaan berikut:
a
b
c
d

Apakah informasi yang kita perlukan sudah tersedia?


Mengapa kita memerlukan informasi?
Populasi seperti apa yang hendak kita terangkan?
Sumberdaya apa sajakah yang kita miliki dan dapat kita kerahkan?

Dalam melakukan penelitian, ada beberapa pendekatan penelitian yang dapat


dipilih. Pendekatan-pendekatan penelitian tersebut antara lain:
1. Pendekatan penelitian historis, digunakan jika suatu penelitian
bertujuan untuk membuat rekonstruksi masa lampau secara sistematik dan
objektif, dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, melakukan verifikasi, dan
melakukan sintesa bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan memperoleh
kesimpulan yang kuat.
2. Pendekatan penelitian deskriptif, seringkali juga disebut dengan penelitian
survai , yang dipilih jika peneliti bermaksud untuk membuat deskripsi mengenai
situasi-situasi atau kejadian-kejadian. Penelitian deskriptif adalah penelitian
yang semata-mata melakukan akumulasi data dasar dalam cara deskriptif, tidak

mencari atau menerangkan saling hubungan, menguji hipotesis, membuat


ramalan, atau mendapatkan makna dan implikasi. Penelitian yang dapat
dimasukkan ke dalam pendekatan penelitian ini adalah penelitian survai dan
sensus.
3. Pendekatan penelitian perkembangan, dipilih jika penelitian bertujuan untuk
menyelidiki pola dan perurutan pertumbuhan dan atau perubahan, faktor-faktor
yang mempengaruhi perkembangan variabel yang diteliti, dan bagaimana faktorfaktor tersebut saling berhubungan. Penelitian perkembangan memusatkan
perhatian pada perkembangan variabel-variabel penelitian tersebut selama
beberapa bulan atau tahun. Penelitian perkembangan juga biasa disebut dengan
nama penelitian longitudinal.
4. Pendekatan penelitian kasus dan penelitian lapangan, dipilih jika penelitian
bertujuan untuk mempelajari secara intensif latar belakang keadaan sekarang,
dan interaksi lingkungan suatu unit sosial, individu, kelompok, lembaga, atau
masyarakat. Penelitian kasus adalah penelitian mendalam mengenai unit sosial
tertentu yang hasilnya merupakan gambaran yang lengkap dan terorganisasi
baik mengenai unit tersebut. Dibanding dengan penelitian survai yang cenderung
untuk meneliti sejumlah kecil variabel pada unit yang besar, studi kasus
cenderung meneliti sejumlah unit kecil tetapi mengenai variabel-variabel dan
kondisi-kondisi yang besar jumlahnya.
5 Pendekatan penelitian korelasional, dipilih jika suatu penelitian bermaksud
untuk mendeteksi sejauhmana variasi-variasi pada suatu variabel penelitian
berhubungan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih variabel penelitian lain.
Hubungan antar satu variabel dengan satu atau lebih variabel lain itu tidak
bersifat sebab-akibat.
6 Pendekatan penelitian kausal komparatif, dipilih jika
suatu penelitian
bertujuan untuk meneliti kemungkinan hubungan sebab-akibat antara variabel
penelitian satu dengan variabel penelitian lainnya, dengan cara meneliti akibat
yang ada dan mencari kembali faktor-faktor yang mungkin menjadi
penyebabnya.
7. Pendekatan penelitian eksperimental sungguhan (true experimental
research), yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk meneliti kemungkinan
saling hubungan sebab-akibat antara variabel satu dengan variabel lainnya,
dengan cara mengenakan kepada satu atau lebih kelompok eksperimental
dengan satu atau lebih kondisi perlakuan dan membandingkan hasilnya dengan
satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak disertai kondisi perlakuan.
8. Pendekatan penelitian ekesperimental semu (quasi experimental research),
mirip penelitian eksperimental , tetapi dilakukan karena keadaan yang tidak
memungkinkan untuk mengontrol dan atau memanipulasi semua variabel yang
relevan.

9. Pendekatan penelitian kaji tindak (action research), dipilih jika suatu


penelitian bertujuan untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan baru
atau cara pendekatan baru dan untuk memecahkan masalah dengan penerapan
langsung pada dunia kerja atau dunia aktual lainnya.

Anda mungkin juga menyukai