Anda di halaman 1dari 8

TUGAS

DESAIN & SELEKSI MATERIAL

KOMPOSIT

Oleh :

Nama

Zakhrofa Aleiya

NPM

3334122323

JURUSAN TEKNIK METALURGI DAN MATERIAL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2015

A. PENGERTIAN KOMPOSIT
Komposit adalah material kombinasi hasil rekayasa yang terdiri dari dua atau
lebih komponen yang berbeda untuk menghasilkan material baru dengan sifat yang
unik dibandingkan sifat material dasar. Tujuan dari dibentuknya komposit yaitu untuk
mendapatkan sifat fisik dan sifat mekanik tertentu yang lebih baik daripada sifat
masing-masing komponen penyusunnya, mempermudah desain yang sulit pada
manufaktur, keleluasaan dalam desain yang dapat menghemat biaya serta menjadikan
bahan lebih ringan.
Pada umumnya, komposit terdiri atas 4 penyusun, antara lain:
Matriks adalah fasa dalam komposit yang mempunyai bagian atau fraksi
volume terbesar (dominan). Matriks dalam struktur komposit bisa berasal
dari bahan polimer, logam, maupun keramik. Matriks berfungsi sebagai
mengikat serat menjadi satu kesatuan struktur, melindungi serat dari
kerusakan akibat kondisi lingkungan, mentransfer dan mendistribusikan
beban ke serat serta menyumbangkan beberapa sifat seperti kekakuan,

ketangguhan dan tahanan listrik.


Fiber adalah reinforcement (penguat) yang berfungsi sebagai penanggung
beban utama pada komposit dan memberikan kekuatan tarik. Fiber bisa
disebut juga sebagai filler yang berfungsi sebagai bahan pengisi yang

digunakan dalam pembuatan komposit, biasanya berupa serat atau serbuk.


Interface adalah permukaan yang berbatasan dengan fasa lain.
Interphase berfungsi sebagai pelekat antar dua penyusun (bonding agent).

Gambar 1. Ilustrasi Material Penyusun Komposit


B. JENIS KOMPOSIT

Berdasarkan matriksnya, komposit dapat diklasifikasikan menjadi tiga


kelompok besar yaitu :
1) Metal Matrix Composite (MMC)
Metal matrix composite adalah salah satu jenis komposit yang memiliki matrik
logam. Pada mulanya yang diteliti adalah continuous filamen MMC yang
digunakan dalam aplikasi aerospace. Matriks yang paling umum digunakan pada
MMC adalah aluminium, magnesium, titanium, tembaga dan superalloy.
Kelebihan MMC:
Keuletan, kekuatan, ketangguhan, ketahanan impak dan modulus elastis
tinggi
Tahan temperatur tinggi
Ketahanan fatik dan ketahanan aus lebih baik
Memiliki densitas yang rendah
Kekurangan MMC:
Biaya mahal
Standarisasi material dan proses yang sedikit
Proses pembuatan MMC umumnya seperti powder metallurgy, casting/liquid
ilfiltration, compocasting, squeeze casting.
Adapun aplikasi MMC dapat digunakan sebagai komponen automotif (bloksilinder-mesin, pully, poros garden), peralatan militer (sudu turbin, cakram
kompresor), aircraft (rak listrik pada pesawat terbang) dan peralatan elektronik.

Tabel 1. Mechanical Properties Metal Matrix Composites


Property

Units

SiC/

Graphite/

Steel

Aluminium

System of units: USCS


Specific gravity
Youngs modulus
Ultimate tensile strength
Coefficient of thermal
expansion
System of units: SI
Specific gravity
Youngs modulus
Ultimate tensile strength
Coefficient of thermal
expansion

Aluminium

Aluminium

Msi
Ksi
in./ in./F

2.6
17
175
6.9

2.2
18
65
10

7.8
30
94
6.5

2.6
10
34
12.8

GPa
MPa
m/m/C

2.6
117.2
1206
12.4

2.2
124.1
448.2
18

7.8
206.8
648.1
11.7

2.6
68.95
234.40
23

2) Ceramic Matrix Composites (CMC)


CMC merupakan material 2 fasa dengan 1 fasa berfungsi sebagai reinforcement
dan 1 fasa sebagai matriks, dimana matriksnya terbuat dari keramik.
Reinforcement yang umum digunakan pada CMC yaitu dengan proses DIMOX,
yaitu proses pembentukan komposit dengan reaksi oksidasi leburan logam untuk
pertumbuhan matriks keramik disekelilingi daerah filler. Matriks yang paling
umum digunakan pada CMC adalah gelas anorganik, keramik gelas, alumina, dan
silikon nitrida.
Keuntungan CMC:
Dimensinya stabil bahkan lebuh stabil daripada logam
Sangat tangguh, bahkan hampir sama dengan ketangguhan dari cast iron
Memiliki karakteristik permukaan yang tahan aus
Unsur kimianya stabil pada temperatur tinggi
Tahan pada temperatur tnggi (creep)
Kekuatan, ketangguhan, dan ketahanan korosi tinggi
Kekurangan CMC:
Sulit untuk diproduksi dalam jumlah besar
Relatif mahal
Hanya untuk aplikasi tertentu
Aplikasi CMC dapat digunakan sebagai kombinasi dalam rekayasa wisker
SiC/alumina polikristalin untuk perkakas potong, power generation (heat

exchange tubes, liner), serat grafit/gelas boron silikat untuk alas cermin laser,
grafit/keramik gelas untuk bantalan, parapet dan lem, SiC/litium aluminosilikat
(LAS) untuk material mesin panas.
Tabel 2. Mechanical Properties Ceramic Matrix Composites
Property
System of units: USCS
Specific gravity
Youngs modulus
Ultimate tensile strength
Coefficient of thermal
expansion
System of units: SI
Specific gravity
Youngs modulus
Ultimate tensile strength
Coefficient of thermal
expansion

Units

SiC/ LAS

SiC/CAS

Steel

Aluminium

Msi
Ksi
in./ in./F

2.1
13
72
2

2.5
17.55
58.0
2.5

7.8
30.0
94.0
6.5

2.6
10.0
34.0
12.8

GPa
MPa
m/m/C

2.1
89.63
496.4
3.6

2.5
121
400
4.5

7.8
206.8
648.1
11.7

2.6
68.95
234.4
23

SiC = silikon karbida


LAS = litium alumina silikat
CAS = kalsium alumina silikat

3) Polymer Matrix Composites (PMC)


Polimer merupakan matriks yang paling umum digunakan pada material
komposit, karena polimer memiliki sifat yang lebih tahan terhadap korosi dan
lebih ringan. Matriks polimer terbagi menjadi 2, yaitu thermoset dan
thermoplastic. Perbedaannya, pada polimer thermoset tidak dapat didaur ulang
karena thermoset tidak dapat mengikuti perubahan suhu (irreversibel), sedangkan
pada thermoplastic dapat didaur ulang dan dapat dilunakkan berulang kali
(recycle) dengan menggunakan panas sehingga thermoplastic lebih banyak
digunakan belakangan ini. Jenis thermoset yang umum digunakan yaitu epoksida,
bismaleimida (BMI), dan poli-imida (PI). Jenis thermoplastic yang umum
digunakan yaitu polypropylene (PP), polystyrene (PS), polyethylene (PE), dan
nylon 66.

Keuntungan PMC:
Kemampuan mengikuti bentuk
Ringan
Biaya produksi yang murah
Anisotropy
Kekakuan dan kekuatan tinggi
Kekurangan PMC:
Tidak tahan pada temperatur tinggi
Aplikasi PMC untuk matriks berbasis polyester dengan serat gelas digunakan
sebagai alat-alat rumah tangga, panel pintu kendaraan, lemari perkantoran dan
peralatan elektronika. Matriks berbasis thermoplastic dengan serta gelas
digunakan untuk kotak air radiator. Matriks berbasis thermoset dengan serat
karbon digunakan sebagai rotor helikopter, komponen ruang angkasa dan rantai
pesawat terbang.

Gambar 2. Matriks dari Beberapa Tipe Komposit

DAFTAR PUSTAKA
Pramuji Lestari, Franciska. Pengaruh Temperatur Sintering. Fakultas Teknik
Universitas Indonesia. 2008
Turnip, Rimbun. Penggunaan Komposit. Fakultas Teknik Universitas Indonesia.
2010
Nayiroh, Nurul. Teknologi Material Komposit.
Komposit. Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai