Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH PENGANTAR BISNIS

FENOMENA TRANSPORTASI APLIKASI BERBASIS ON-LINE


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas pengantar bisnis

STIE INABA

Penyusun :
Diana Setiani (01115155)
Febry Marsha R (01115159)
Gloria Dela J (01115161)
Mia Angelia K (01115141)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA MEMBANGUN


Jl. Soekarno Hatta No 448 , Bandung 40266, Jabar
2016

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah ini tentang Fenomena
Transportasi Aplikasi Berbasis On-line.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah
ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
inpirasi terhadap pembaca.

Bandung, 14 Maret 2016

Penyusun

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................................
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

..............................................................................................ii

............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................

iii
1

1.1 LATAR BELAKANG.............................................................................


1
1.2 RUMUSAN MASALAH........................................................................
2
1.3 TUJUAN.................................................................................................
2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................
2.1

Penjelasan dan Evaluasi Pola dan Konsep Bisnisnya .................................


2.1.1 Sejarah Blue Bird Group ......................................................................
2.1.2 Jenis-jenis Transportasi Blue Bird ........................................................
2.1.3 Tujuan Bisnis .......................................................................................
2.1.4 Visi dan Misi .......................................................................................
2.1.5 Konsep Bisnis .......................................................................................

3
3
3
5
5
5
6

2.2 Analisa
.......................................................................................................
2.2.1 Evaluasi Berdasarkan Organisasi Stakeholders ...................................
2.2.2 Evaluasi atas Implikasi dari Glonal Bisnis ............................................
2.2.3 Evaluasi atas Inovasi Bisnis Akibat Teknologi Informasi .....................

12
12
14
14

2.3 Evaluasi atas Etika Bisnis, Sosial, dan Legal Aspect .................................
2.3.1 Etika Bisnis Terhadap Pesaing ...............................................................
2.3.2 Kedudukan di Masyarakat ....................................................................
2.3.3 Kesempatan Kerja dan Hubungan SDM ...............................................
2.3.4 Legalitas Usaha .....................................................................................
2.3.5 Kendala yang dihadapi Pemerintah ......................................................

14
14
15
15
15
16

BAB III PENUTUP ...................................................................................................

18

3.1

KESIMPULAN .........................................................................................

18

3.2

SARAN .....................................................................................................

18

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................

19

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kemajuan pembangunan yang dilakukan bangsa Indonesia, telah membawa perubahan
yang besar, baik dalam hal infrastuktur yang memegang peranan penting sebagai salah satu
roda penggerak pertumbuhan ekonomi dan pembangunan.Sarana dan prasarana fisik, atau
sering disebut dengan infrastuktur, merupakan bagian yang sangat penting dalam sistem
pelayanan masyarakat. Salah satu jenis infrastruktur yang vital dalam pembangunan kota
adalah jalan raya. Jalan raya sebagai prasarana transportasi darat bagi bangsa Indonesia telah
mengalami perkembangan yang pesat, hal ini dapat dilihat dari adanya pembangunan ruasruas jalan baru seperti jalan bebas hambatan yang menghubungkan satu kota dengan kota
lainnya serta perbaikan-perbaikan jalan diluar maupun didalam kota. Alat transportasi
permintaannya sangat dipengaruhi oleh faktor mobilitas penduduk. Naiknya mobilitas
penduduk di suatu perkotaan sangat dipengaruhi oleh besaran populasi, tingkat kepadatan dan
aktifitas perekonomian di suatu wilayah perkotaan.
Perkembangan transportasi dari tahun ke tahun berkembang sangat pesat ditambah
dengan laju pertumbuhan penduduk yang menyebabkan kebutuhan transportasi yang terus
meningkat. Apalagi di era globalisasi ini, dimana manusia dituntut memiliki mobilitas yang
tinggi untuk berinteraksi dengan sesamanya. Kendaraan roda empat dan jenis lainnya sebagai
sarana transportasi pada saat ini sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan
sehari-hari masyarakat. Hal ini membawa dampak yang besar bagi perkembangan dunia
bisnis dalam bidang jasa transportasi. Pasar menjadi semakin luas dan terdapat banyak
peluang, namun sebaliknya persaingan menjadi semakin ketat dan sulit diprediksikan.
Kondisi ini menuntut perusahaan untuk menciptakan keunggulan kompetitif bisnisnya
agar mampu bersaing secara berkesinambungan. Perusahaan yang ingin berkembang dan
mendapatkan keunggulan kompetitif harus dapat memberikan produk berupa barang atau jasa
yang berkualitas dan pelayanan yang baik kepada para pelanggan. Salah satu sarana
transportasi darat di Indonesia yang memiliki minat cukup tinggi yang dipilih masyarakat
untuk digunakan dalam kota yaitu sarana transportasi taksi. Masih minimnya angkutan umum
yang nyaman dan aman membuat permintaan atas jasa taxi cukup tinggi, terutama di kotakota besar dan pusat bisnis serta perbelanjaan. Jasa angkutan taksi merupakan alternatif

utama bagi pengguna angkutan umum yang lebih mementingkan tingkat keamanan dan
kenyamanan.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Di dalam perumusan masalah ini antara lain adalah sebagai berikut :
2.1

Penjelasan dan Evaluasi Pola dan Konsep Bisnisnya


2.1.1 Sejarah Blue Bird Group
2.2.2 Jenis-jenis Transportasi Blue Bird
2.2.3 Tujuan Bisnis
2.2.4 Visi dan Misi
2.2.5 Konsep Bisnis

2.3 Analisa
2.2.1 Evaluasi Berdasarkan Organisasi Stakeholders
2.2.2 Evaluasi atas Implikasi dari Glonal Bisnis
2.2.3 Evaluasi atas Inovasi Bisnis Akibat Teknologi Informasi
2.3 Evaluasi atas Etika Bisnis, Sosial, dan Legal Aspect
2.3.1 Etika Bisnis Terhadap Pesaing
2.3.2 Kedudukan di Masyarakat
2.3.3 Kesempatan Kerja dan Hubungan SDM
2.3.4 Legalitas Usaha
2.3.5 Kendala yang dihadapi Pemerintah
1.3 TUJUAN
Adapun maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data dan informasi yang
memberikan gambaran tentang kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen pada jasa
transportasi berbasis On-line.

BAB II
PEMBAHASAN
BLUE BIRD GROUP

2.1 Penjelasan dan Evaluasi Pola dan Konsep Bisnisnya


2.1.1 Sejarah Blue Bird Group
Terinspirasi dari dongeng di Eropa tentang harapan dan doa seorang gadis untuk
mendapatkan kebahagiaan yang akhirnya terkabul berkat kebaikan seekor burung biru, Blue
Bird pun lahir lebih dari sekadar jawaban sebuah doa dan harapan. Ia kini telah berkembang
menjadi sebuah perusahaan transportasi terdepan, memenuhi harapan dan cita-cita bukan
hanya bagi pendiri, almarhumah Ny Mutiara Djokosoetono, tapi juga bagi ribuan karyawan.
Pada 1972, jauh sebelum Jakarta berkembang menjadi kota metropolis yang berpenduduk
sekitar 12 juta orang, Blue Bird telah hadir. Cikal bakal perusahaan ini yaitu layanan Golden
Bird, yang kemudian dikenal sebagai Chandra Taksi, sebagai sebuah perusahaan penyedia
jasa sewa mobil yang khusus melayani para jurnalis asing serta pelanggan lain yang
berkunjung ke Jakarta. Berdasarkan pengalaman tersebut, maka tak perlu waktu lama bagi
perusahaan untuk mendapatkan ijin usaha mengelola perusahaan taksi.
Awalnya, Blue bird muda didirikan untuk menyediakan alternatif jasa transportasi
berkualitas yang memang belum ada pada waktu itu. Blue bird menjadi pelopor pengenaan
tarif taksi berdasarkan sistem argo, serta melengkapi seluruh armadanya yang ber-AC dengan
radio komunikasi. Untuk mempertahankan kualitas pelayanan, perusahaan pun membangun
sejumlah bengkel khusus untuk merawat armadanya. Setelah sukses berbisnis di layanan taksi
reguler, Blue Bird, dan taksi limousine, Golden Bird, serta usaha sewa mobil, perusahaan
kemudian mengembangkan usaha bus carter, Big Bird, pada 1979. Pada 1993 Blue bird pun
menghadirkan layanan taksi eksekutif Silver Bird. Setelah lebih dari satu dekade, Blue Bird
Group kini memiliki empat divisi utama. Pengalaman panjang mengelola bisnis transportasi

mendukung upaya perusahaan mengembangkan teknologi baru dan mengelola sumber daya
manusia, agar tetap unggul. Dari kantor pusatnya di Jakarta, perusahaan telah berkembang
pesat merambah bisnis lainnya dengan tetap memperhatikan layanan pelanggan sebagai
pedoman.
Strategi perusahaan mencerminkan penilaian manajemen terhadap situasi dan
pilihannya tentang bagaimana mengejar tujuan perusahaan. Strategi bisa diuraikan dalam
beberapa cara. Sebagai contoh, strategi bisa dijelaskan sebagai lima faktor situasi ekonomi
perusahaan (Porter, 1985), yaitu: penyuplai, pembeli, pengganti, pelanggan potensial, dan
persaingan di kalangan pesaing yang ada. Dalam pemasaran, strategi bisa dijelaskan sebagai
pilihan dari 4P: Product (produk), Price (harga), Promotion (promosi), dan Place (tempat),
yakni produk mana yang harus dihasilkan perusahaan; dan bagaimana harus didistribusikan
(Kottler, 2000). Sedangkan dari segi input perusahaan, strategi operasi adalah pilihan rantai
suplai perusahaan termasuk manajemen rantai terhadap sumber-daya dan kapabilitaskapabilitas. Pilihan strategi untuk perusahaan anda selalunya adalah sebuah pertanyaan
tentang apa yang harus dilakukan perusahaan pada situasinya untuk memenuhi tujuan
efisiensi dan efektifitasnya.
Perusahaan ini telah berkembang sedemikian rupa seperti benih yang menumbuhkan
batang kuat dan menghasilkan rimbun dedaunan dengan dahan yang terus bertambah banyak.
Dari awal bergulirnya dengan 25 kekuatan taksi, kini Blue Bird telah memiliki lebih dari
20.000 unit armada. Kini ada 30.000 karyawan yang berkarya di kantor pusat dan cabang.
Tak kurang 9 juta penumpang dalam sebulan terangkut oleh armada Blue Bird di sejumlah
kota di Indonesia. Jumlah pool telah mencapai 28 titik. Armada juga terus diremajakan.
Sebagian dari keberhasilan berkat kemampuan kami menjaga kualitas pelayanan selama
bertahun-tahun. Strategi penempatan armada serta kemudahan mendapatkannya, misalnya,
telah membuat Blue Bird Group meraih predikat sebagai mitra transportasi yang handal dan
terpercaya.

2.3.2

Jenis-jenis Transportasi Blue Bird

Di layanan transportasi darat, Blue Bird Group memiliki layanan,


1. taksi regular (Blue Bird Group)
2. taksi eksekutif (Silver Bird)

3. bus charter (Big Bird)


4. penyewaan mobil dan limousine (Golden Bird)
Di layanan logistik, layanan Blue Bird Group mencakup Iron Bird Truking, Iron Bird
Transport, Oceanair, dan Ritra Konnas.
Sedangkan di bidang industri, Blue Bird Group mendirikan Ziegler Indonesia yang
memproduksi berbagai perlengkapan pemadam kebakaran, Restu Ibu Pusaka yang
memproduksi karesori bus, dan Pusaka Niaga Indonesia sebagai distributor tunggal untuk
produk Rossenbauer International yang bergerak di bidang perlengkapan pemadan kebakaran.
Blue Bird Group juga merambah bisnis properti, Holiday Resort Lombok, Nusa Tenggara
Barat dan Pusaka Bumi Mutiara, perusahaan properti yang khusus mengelola dan
mengembangkan seluruh properti dan asset kelompok Blue Bird Group.
2.3.3

Tujuan Bisnis

Mempertahankan standar kualitas pelayanan prima secara berkelanjutan adalah kunci


dari reputasi dan keberhasilan Blue Bird Group. Dengan motto layanan ANDAL, yang
artinya Aman, Nyaman, Mudah dan Personalise
2.1.2 Visi dan Misi
Visi
Menjadi Perusahaan yang mampu bertahan dan mengedepankan kualitas untuk
memastikan kesejahteraan yang berkelanjutan bagi para stakeholder.
Misi
Tujuan

kita

adalah

tercapainya kepuasan

pelanggan,

dan

mengembangkan

serta

mempertahankan diri sebagai pemimpin pasar di setiap kategori yang kita masuki. Dalam
transportasi darat, kita menyediakan layanan yang handal, dan berkualitas tinggi dengan
penggunaan sumber daya yang efisien dan kita melakukannya sebagai satu tim yang utuh.
2.1.2 Konsep Bisnis
Cara Pesan Taxi Blue Bird dengan Aplikasi My Blue Bird

Udah pada tau kan Taksi Blue Bird, taksi yang sering berseliweran di jalanan ibukota
berwarna biru kini bisa membuat pesanan taksi melalui Aplikasi Android dan iOS dimanapun
kita berada. Aplikasi bisa kita install melalui smartphone kita lewat play store (Android) dan
app store (iOs) dengan nama aplikasi MyBlue Bird. Kebetulan orakarik.com mencoba
aplikasi ini untuk berpergian.
Gimana sih cara pesan taksi blue bird melalui aplikasi, yuk kita simak:
1. Pastikan sudah menginstall aplikasi My Blue Bird di smartphone anda.
2. Nyalakan GPS di smartphone anda untuk mengetaui Posisi anda berada kemudian Buka
aplikasi My Blue Bird

3. Klik Gambar icon taksi di kiri bawah aplikasi. Nanti akan muncul Pick Up Here , yaitu
dimana posisi beradanya kita. Pilih posisi kita.
4. Setelah memilih nanti akan otomatis masuk ke Order, alamat akan terisi otomatis. Sisanya
kita menambahkan Gedung lantai berapa atau rumah nomor berapa, Alamat tambahan dan
Extra Guidance/Petunjuk tambahan.

5. Pilih waktu yang diinginkan untuk taksi menjemput kita.

6. Kemudian scroll kebawah akan ada pilihan merek taksi dari taxi blue bird sedan , taxi blue
bird MPV( Honda Mobilio) dan silver bird taxi. Masukan Destinasi Tempat anda tuju (contoh
Stasiun Senen), kemudian akan muncul harga estimasi dari tempat asal ke tujual (Harga
estimasi itu belum pasti, karena tergantung situasi di jalan). Lalu klik Tombol ORDER.

7. Sistem akan otomatis mencari taksi bluebird terdekat dari posisi anda.

8. Setelah menunggu beberapa saat, aplikasi akan refresh otomatis dan menunjukan informasi
taksi yang kita dapat, di aplikasi akan menunjukan nama driver, no taksi dan posisi taksi
berada pada peta.

10. Supir taksi akan menelepon anda menanyakan posisi pasti dan patokan pick up nya. dan
setelah menunggu taxi blue bird mobilio MPV datang juga.

2.1 Analisa
2.2.1 Evaluasi Berdasarkan Organisasi Stakeholders

Pada umumnya terdapat delapan karakteristik penting yang dapat dipakai sebagai
pertimbangan dalam penyusunan misi perusahaan. Suatu misi yang baik adalah yang dapat
menjawab salah satu atau lebih karakteristik berikut ini:
1.

Customer
Kebanyakan pelanggan Blue Bird merasa puas dengan pelayanan yang diberikanoleh

Blue Bird Group dari Supir yang sangat ramah dan menguasai jalan sehingga penumpang
percaya bahwa ia akan diantar ke tempat tujuan, serta CS yang sabar dalam menjawab
pertanyaan yang diajukan oleh pelanggan.
2.

Produk dan jasa.


Memberikan pelayanan di Blue Bird adalah ANDAL. Andal merupakan akronim

dari aman,nyaman,mudah, dan personalize, sehingga pelayanannya bisa berkembang,


tidak lagi sekadar mengemban tugas mengantarkan pelanggan dari satu titik ke titik lain, tapi
disesuaikan dengan permjntaan pelanggan. Menyediakan berbagai macam layanan
transportasi mulai dari taksi reguler hingga rental limousin dan bus untuk konsumen semua
itu ditujukan agar penumpang merasa aman dan nyaman.

3.

Pasar.

Memenangkan persaingan di pasar adalah kualitas pelayanan. Untuk itu , Blue Bird
senantiasa melakukan inovasi-inovasi dan perbaikan yang berkelanjutan demi kepuasan para
pelanggan. Outlet-outlet Blue Bird Group tersebar di berbagai wilayah strategis di Indonesia
seperti di mall, tempat-tempat hiburan dan hotel, sehingga pelanggan dengan mudah
menemukan taksi PUSAKA ataupun taksi silver bird. Selain itu taksi-taksi yang keliling
mencari penumpang juga banyak beroperasi di jalan raya karena armada yang dimiliki blue
Bird saat ini mencapai 19.000 armada.
4.

Teknologi.
Blue Bird Group memberikan penekanan melalui ketentuan-ketentuan khusus yang

harus oleh armadanya apabila akan turun ke jalan serta penggunaan teknologi GPS yang
mempercepat tahap pemesanan taksi merupakan bentuk nyata dari service quality yang
disajikan oleh Blue Bird Group untuk mendapatkan benefit jangka panjang, kepuasan
terutama loyalitas pelanggan.
5.

Komitmen terhadap pertumbuhan, keuntungan atau stabilitas.


Kami memiliki standar prosedur dalam memberikan service kepada konsumen

meliputi produk, proses, dan people excellent. Melalui tiga pilar tersebut kami memberikan
konsistensi pelayanan menyeluruh kepada konsumen dan kami akan terusberusaha untuk
memberikan yang terbaik tutup Noni Purnomo.
6.

Konsep Perusahaan.
Mempertahankan standar kualitas pelayanan prima secara berkelanjutan adalah kunci

dari reputasi dan keberhasilan Blue Bird Group. Dengan motto layanan ANDAL, yang
artinya Aman, Nyaman, Mudah dan Personalise, menjadikan Blue Bird Group partner
terpercaya dalam transportasi.
7.

Komitmen terhadap image masyarakat.


Mengemban tugas mengantarkan pelanggan dari satu titik ke titik lain, tapi

disesuaikan dengan permjntaan pelanggan yang aman, nyaman, dan mudah.


8.

Komitmen terhadap karyawan.

Chairman of Blue Bird Group Holding Bayu Priawan Djokosoetono menyebut salah
satu cara yang dilakukan adalah menjadikan karyawan Blue Bird sebagai keluarga besar. Di
Blue Bird ini pekerja adalah bagian dari keluarga besar bukan karyawan. Kita ini perusahaan
padat karya. Karena ini keluarga besar terciptalah budaya dan masing-masing saling peduli.
Sopir kita juga didik. Lalu bagaimana cara memanusiakan mereka, Cara lainnya adalah
dengan membayar upah para karyawannya sesuai dengan regulasi yang ditetapkan
pemerintah. Hingga kini, Blue Bird Group mempunyai 30.000 sopir dan ribuan tenaga kerja
untuk tingkatan manajemen.
1.2.2

Evaluasi atas Implikasi dari Blue Bird


Perkembangan teknologi yang kian modern membawa kita kepada perubahan sosial
dan budaya yang sangat besar. Unsur-unsur dalam sosial masyarakat hampir semua telah
berubah apalagi yang namanya adat sudah banyak yang memberlakangkannya yang dulunya
masih dianggap unsur cara hidup terpenting.
2.2.3 Evaluasi atas Inovasi Bisnis Akibat Teknologi Informasi
Dampak positif dari Blue Bird, yaitu memudahkan pelanggan untuk memesan taxi,
tidak harus menunggu waktu lama (efisien waktu) dan lebih hemat dibandingkan taxi
konvensional. Adapun Dampak Negatif dari Blue Bird keamanan dan kenyamanannya belum
terjamin dibandingkan taxi konvensional. Adanya Blue Bird menimbulkan persaingan antara
pengusaha transportasi konvensional.
2.3 Evaluasi atas Etika Bisnis, Sosial, dan Legal Aspect
2.3.1 Etika Bisnis Terhadap Pesaing
Kode etik perseroan ini menetapkan strandar prilaku yang diharapkan dari anggota
direksi , Dewan komisaris dan karyawan perseroan dalam kaitannya dengan hubungan
mereka didalam dan diluar perseroan. Kode etik ini merupakan dedikasi perseroan untuk
melindungi jangka pendek dan jangkan panjang perseroan, pemegang saham, karyawan,
pelanggan, dan mitra bisnis.
Tujuan dari kode etik ini adalah :
1. Menunjukkan komitmen perseroan untuk menerapkan standar perilaku etika yang
tinggi;
2. Mendorong tata perilaku beretikan dan pemberian sangksi pelanggaran yang tepat
dalam perseroan, dan ;

3. Mengembangkan suatu budaya beretika berdasarkan standard an tata perilaku diikuti


oleh seluruh karyawan , direksi, manajemen, komisaris dan pemegang saham.
Kode etik ini dikaji ulang secara berkala dan dapat diperbaharui apabila diperlukan , dan
dimuat pada situs web perseroan.
Perseroan mendukung perdagangan dan persaingan yang adil dan mendukung
terciptanya hukum persaingan. Semua karyawan dan anak perusahaan perseroan akan
senantiasa menjalankan usahanya dengan mematuhi prinsip-prinsip persaingan yang sehat
dan semua peraturan yang berlaku.
2.3.2

Kedudukan di Masyarakat
Perseroan memandang dirinya sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat

dimana ia beroperasi dan berkomitmen untuk menjalin hubungan yang sehat dan dibangun
atas dasar rasa saling menghormati, kepercayaan, kejujuran dan keadilan. Perseroan bertujuan
untuk menjadi warga Negara corporasi yang bertanggung jawab secara social terutama
kepada masyarakat dimana kami beroperasi.
Pelestarian lingkungan adalah hal yang paling penting bagi perseroan. Untuk itu
perseroan berusaha untuk meminimalkan gangguan terhadap lingkungan yang timbul dari
kegiatan-kegiatannya dengan cara mengurangi limbah, emisi dan pembuangan serta
menggunakan energy secara efisien. Lembaga Swadaya Masyarkat (LSM) adalah salah satu
elemen kunci dari setiap masyarakat, dan perseroan berupaya untuk menjalin hubungan yang
konstruktif dengan LSM.
2.3.3 Kesempatan Kerja dan Hubungan SDM
Dengan adanya blue bird ini secara otomatis akan mengurangi pengangguran dan
membuka lapangan kerja untuk masyarakat lokal dan masyarakat yang ada di sekitarnya.
Adanya hubungan SDM antara karyawan, komisaris dan direktur. Perseroan
berkomitmen untuk menciptakan lingkungan kerja yang penuh dengan rasa saling
mempercayai dan menghormati dan dimana semua karyawan bertanggung jawab atas kinerja
dan reputasi bisnis. Perseroan berkomitmen untuk memperlakukan semua karyawan secara
bermartabat, kepercayaan penuh, dan rasa hormat, dan membangun hubungan jangka panjang
berdasarkan Undang-Undang Ketenaga kerjaan Indonesia dan menghormati hak asasi

manusia. Perseroan tidak akan memperkejakan tenaga kerja dibawah umur. Perseroan
memberikan kesempatan kerja yang sama kepada semua karyawan. Kebijakan tentang
rekrutmen, promosi, dan kompensasi didasarkan pada prestasi dan bebas dari diskriminasi.
Perseroan memiliki kebijakan untuk menyediakan dan meningkatkan suatu lingkungan kerja
yang sehat dan aman bagi karyawannya secara berkala.
Setiap tindakan diskriminasi atau pelecehan dalam bentuk apapun yang dilakukan
ditempat kerja tidak akan ditoleransi dan perilaku yang menyimpang akan diselidiki dan
ditangani melalui manager Sumber Daya Manusia perseroan dan/atau Direksi Perseroan.
Perseroan mengakui dan memberikan penghargaan kepada karyawan berdasarkan
indicator kinerja utama dan masukan (input) yang konstruktif dan berkala melalui sesi
pertemuan dengan karyawan. Perseroan harus memiliki suau program yang dapat diakses
oleh semua karyawan yang mampu mendorong setiap individu untuk merumuskan rencanarencana pengembangan pribadi dan memberikan pembinaan, pendampingan, dan peningkatan
keterampilan secara formal.
Berdasarkan wewenang yang diberikan dalam kode etik ini, adalah tugas karyawan
untuk mengungkapkan atau melaporkan setiap pelanggaran yang ditemukan atau diketahui
sesuai prosedur yang ditetapkan dalam kode etik ini.
Perseroan akan menggunakan sanksi atas penggunaan informasi rahasia dan informasi orang
dalam yang melanggar hokum oleh karyawan.
Kode etik ini tidak membatasi hak perseroan untuk menegakkan disiplin atau
mengakhiri hubungan kerja karyawan sesuai dengan peraturan perundangan-undangan yang
berlaku di Indonesia.
Komisaris, direktur dan karyawan perseroan harus memilik reputasi dan performa
yang baik, dan bukan termasuk dalam daftar pencarian orang (DPO). Jika seorang komisaris
atau direktur atau pejabat perseron tidak dapat memenuhi kualifikasi ini maka ia harus
mengundurkan diri atau diberhentikan.
2.3.4

Legalitas Usaha
Jakarta - Pro kontra keberadaan transportasi berbasis online, khususnya taksi, masih

hangat diperbincangkan. Ribuan sopir taksi konvensional dan angkutan umum turun ke

jalanan ibu kota melakukan aksi demo menentang hadirnya taksi online yang dinilai mereka
tidak fair. Imbasnya, saham-saham di sektor transportasi seperti PT Blue Bird Tbk (BIRD)
dan PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) bergerak volatile, naik-turunnya cukup tajam.
Bahkan, saham BIRD merespons negatif, langsung anjlok, meskipun hari ini kembali naik.
Saham TAXI kebalikannya, kemarin-kemarin naik tinggi, hari ini anjlok.
Sejumlah kalangan meminta, pemerintah perlu mengatur keberadaan layanan taksi
online ini agar tidak mematikan pasaran taksi konvensional. Bagaimana pergerakan saham
dua perusahaan taksi tersebut ke depan, jika pemerintah akhirnya mengatur keberadaan taksi
online tersebut? "Bisa jadi sentimen positif. Kalau diatur artinya kan disamakan antara taksi
online dan konvensional. Kalau tarif sama, ini jadi sentimen positif buat saham Blue Bird dan
Taksi Express," ujar Analis NK Korindo Securities Reza Priyambada kepada detikFinance,
Kamis (24/3/2016). Menurut Reza, pemerintah perlu mengatur keberadaan layanan taksi
online agar persaingan usaha bisa lebih 'fair'. Reza menyebutkan, aturan bisa dilakukan
dengan mengatur tarif per km atau pun izin trayek. "Kalau Kemenkominfo kan lebih ke
aplikasi, jadi aturannya ada di Kemenhub kalau soal transportasi. Hal yang perlu diatur
mengenai izin trayek atau izin tarif, berapa rupiah per km, jadi persaingan yang terjadi sehat,
kalau ada yang lebih murah tapi tidak mengikuti aturan, itu namanya jatuhin pasaran. Kalau
tarif seragam, ya mereka tinggal persaingan di layanan," papar Reza. Hingga sore ini, dua
saham perusahaan taksi tersebut terus bergerak volatile. Mengutip data perdagangan Bursa
Efek Indonesia (BEI), hingga pukul 15.24 waktu JATS, saham BIRD melesat 9,96% atau 625
poin ke Rp 6.900.
Saham BIRD sempat menyentuh level tertingginya di Rp 7.100 dan terendahnya di Rp
6.200. Frekuensi saham BIRD ditransaksikan sebanyak 442 kali, dengan total volume
perdagangan sebanyak 8.157 saham, senilai Rp 5,3 miliar. Sementara saham TAXI terpantau
anjlok. Hingga pukul 15.27 waktu JATS, saham TAXI anjlok 6,22% atau 14 poin ke Rp 211.
Saham TAXI sempat menyentuh level tertinggi di Rp 228 dan terendahnya di Rp 207.
Frekuensi saham TAXI ditransaksikan sebanyak 3.472 kali, dengan total volume perdagangan
sebanyak 700.200 saham senilai Rp 15 miliar
2.3.5 Kendala yang dihadapi Pemerintah
TRANSPORTASI sudah menjadi kebutuhan pokok, seperti sandang, pangan, dan
papan. Tanpa transportasi, orang dan barang tidak akan bebas bergerak dengan cepat dan

efisien. Otomatis ekonomi juga tidak akan bergerak. Namun, di berbagai negara, kemacetan
dan kurangnya infrastruktur selalu menjadi hambatan utama dalam pengembangan
transportasi. Karena itu, ke depan pemerintah harus mulai berfokus mengatasi hal tersebut.
Bagaimana tidak, dalam setahun penjualan mobil bisa mencapai satu juta unit dan motor di
atas enam juta unit per tahun. Sementara pembangunan jalan baru hanya beberapa kilometer
per tahun.
Tidak seperti di Singapura yang harus membatasi kepemilikan kendaraan karena
wilayahnya yang kecil. Solusinya, pemerintah harus ngebut dalam membangun infrastruktur
jalan serta transportasi masal. Kota besar harus ada MRT (mass rapid transit), dengan
dibangunnya MRT, kemacetan di jalan bisa dikurangi sehingga bisnis taksi tidak terganggu.
Kita mendukung pembangunan transportasi masal seperti MRT dan busway. Karena
kemacetan di jalan pasti akan berkurang. Bisnis taksi justru akan terbantu.
Sementara itu, untuk luar Jawa, perlu dikembangkan transportasi udara karena
infrastruktur jalan dan kondisi geografis daratnya kurang memadai. Selain itu, perlu
dikembangkan modal transportasi laut. Kapal diperlukan untuk mengangkut barang-barang
ke pulau-pulau terpencil. Pemerintah harus gencar bangun pelabuhan.
Dalam mengembangkan transportasi masal, harus diperhatikan beberapa hal. Pertama,
harga harus kompetitif dan terjangkau semua orang. Kedua, harus aman karena tidak ada
gunanya murah kalau banyak copet. Ketiga, harus nyaman. Keempat, transportasi masal
harus tepat waktu. Mengenai banyaknya pemain baru di bidang transportasi berbasis digital,
kalau sekarang ada ojek online, Uber, Grab Taxi dan pengusaha-pengusaha di bidang
transportasi itu berani melakukan subsidi besar-besaran hanya untuk meraih pasar. Kalau
begitu, berarti bisnisnya tidak sehat kami berharap pemerintah segera turun tangan untuk
mengatasi perang tarif tersebut. Sementara itu, untuk Uber dan Grab Taxi perlu dievaluasi
karena sejatinya bisnis transportasi di dalam negeri tertutup untuk investor asing. Kalau
resmi, seharusnya mereka punya izin, harus KIR, dan tarifnya ditentukan pemerintah. Di
mana keadilan bagi taksi resmi yang tidak bisa tentukan tarif sendiri
BAB III
PENUTUP

3.1

KESIMPULAN
Dalam menyusun strategi disusun berdasarkan kondisi yang ada di dalam perusahaan
tersebut. Dimana perusahaan tersebut dalam situasi perubahan dan perkembangan yang
cepat. Resikonya agar strategi ini tetap relevan dengan perkembangan yang ada maka harus
dilakukan evaluasi dan penyesuaian setiap perkembangan teknologi. Rencana strategis inilah
yang akan menentukan apakah apa yang dicita-citakan BLUEBIRD GROUP benar-benar
terwujud sesuai dengan visi dan misi perusahaan tersebut. Oleh karena itu, BLUEBIRD
GROUP harus mampu bersaing dan mengerahkan semua potensi yang dimiliki perusahaan ini
untuk menjalankan rencana strategi ini.

3.2 SARAN
Adapun saran yang penulis berikan kepada pembaca, diantaranya :

Para pembaca dapat lebih memahami dan memaknai pentingnya belajar bisnis

Bagi generasi muda, khususnya mahasiswa mulailah berbisnis dari hati dan secara tekun

Dalam melakukan atau menjalankan bisnis bagi pemula kita dapat bertanya kepada

pembisnis atau pengusaha yang sudah sukses dalam dunia bisnisnya.


Demikianlah makalah mengenai bisnis yang dapat penulis sampaikan, penulis berharap
kepada pembaca agar dapat memberikan penulis kritikan maupun masukkan yang positif
demi penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini memberikan faedah bagi kita semua.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.bluebirdgroup.com/
http://www.merdeka.com/

http://bisnis.liputan6.com/
http://www.republika.co.id/
http://www.wartaekonomi.co.

Anda mungkin juga menyukai