OLEH :
AGUS YASA RAHAYU
0604205001
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
ARSITEKTUR TROPIS
2008
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa / Tuhan
Yang Maha Esa, karena hanya berkat rahmat-Nya maka tugas mata kuliah Teori
dan Metode Perancangan dan Perencanaan 3 ini dapat terselesaikan.
Tugas mata kuliah Teori dan Metode Perancangan dan Perencanaan 3 ini
merupakan salah satu tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah arsitektur yang
bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mahasiswa arsitektur
tentang
bangunan-bangunan
Post-Modern,
Late-Modern,
serta
bangunan
Dekonstruksi. Tujuan diberikannya tugas ini oleh dosen adalah supaya mahasiswa
arsitektur tidak hanya mengetahui tentang bangunan-bangunan Tradisional saja
tetapi juga dapat mengetahui dan memahami tentang keberagaman bangunanbangunan Arsitektur seperti Arsitektur post-modern, Late-modern, maupun
Dekonstruksi.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih atas pengarahan,
bimbingan dan bantuan dari semua pihak selama pembuatan laporan ini, terutama
kepada :
1. Ir. A. A. A. Oka Saraswati, MT
2. Ir. Ni K. Ayu Siwalatri, MT
3. I Wayan Wiryawan, ST, MT
4. Pihak-pihak lain yang telah membantu dalam pembuatan laporan ini.
Disamping itu, tidak lupa penulis menyampaikan permohonan maaf yang
sebesar besarnya jika seandainya di dalam tugas ini masih ditemui kekurangan
kekurangan ataupun kesalahan yang sudah tentu di luar kemampuan penulis.
Denpasar, April 2008
ARSITEKTUR TROPIS
penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI ..
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Arsitektur Tropis .. 3
2.2 Ciri-ciri Arsitektur Tropis .. 6
2.3 Pengaruh Iklim Tropis Terhadap Bangunan ..
ARSITEKTUR TROPIS
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Postmodern bisa dimengerti sebagai filsafat, pola berpikir, pokok berpikir,
dasar berpikir, ide, gagasan, teori.Di dalam dunia arsitektur, Post Modern
menunjuk pada suatu proses atau kegiatan dan dapat dianggap sebagai sebuah
langgam, yakni langgam Postmodern. Dalam kenyataan hasil karya
arsitekturnya, langgam ini muncul dalam tiga versi/sub-langgam yakni Purna
Modern, Neo Modern, dan Dekonstruksi. Mengingat bahwa masing-masing
pemakai dan pengikut dari sub-langgam/versi tersebut cenderung tidak peduli
pada sub-langgam/versi yang lain, maka masing-masing menamakannya
langgam purna-modern, langgam neo-modern dan langgam dekonstruksi.
1.2.2
1.2.3
1.2.4
1.3.2
ARSITEKTUR TROPIS
1.3.4
ARSITEKTUR TROPIS
BAB II
PEMBAHASAN
ARSITEKTUR TROPIS
2.
Kelompok yang memuja estetik dan artistik; tahun 1950-an dilihat sebagai
titik awal kemerosotan Arsitektur Modern.
Sekitar tahun 1960-an, pertentangan antara kedua pihak itu terjadi lagi
ARSITEKTUR TROPIS
ARSITEKTUR TROPIS
skews,
cocktail
sticks,
warps/penyimpangan
dan
dihasilkannya.
Melengkung,
menyimpang
dengan
sudut
tertentu, diikuti dengan cocktail sticks yang ada pada sisi bangunan.
Dari interior terlihat ruangan yang disebutnya sebagai explosive
space, di mana ruangan tersebut terjadi karena bentukan luarnya.
Dan semakin terasa karena Coop membingkai dindingnya dengan
bahan kaca.
Bangunan-bangunan
mengganggu
dan
tidak
karya
menarik.
ciptaannya
Coop
selalu
menentang
dikatakan
terhadap
ARSITEKTUR TROPIS
Arsitektur
itu
dikatakannya
sebagai
suatu
comotan,
sama
perancangan.
sekali
tidak
Bangunan
membuatnya
yang
terikat
dengan
dihasilkannya
seperti
konsep
suatu
NEO MODERN
Gaya arsitektur Neo modern merupakan salah satu aliran arsitektur yang
berkembang pada masa Post Modern, menurut Charles Jenks, Neo Modern masuk
didalam Late Modern. Neo modern merupakan pelanjutan dari arsitektur modern,
tetapi disini karya-karya arsitek neo modern lebih bersifat estettis, dan lebih
ARSITEKTUR TROPIS
10
g. Tidak menonjolkan warna dan tekstur, mereka ini hanya ditampilkan sebagai
aksen. Walaupun demikian, punya warna favorit yakni warna perak.
CONTOH :
ARSITEKTUR TROPIS
11
DEKONSTRUKSI
a. Geometri juga dominan dalam tampilan tapi yang digunakan
adalah geometri 3-D bukan dari hasil proyeksi 2-D sehingga
muncul kesan miring dan semrawut.
b. Tokohnya antara lain: Peter Eisenman, Bernard Tschumi, Zaha
Hadid, Frank O'Gehry.
c. Menggunakan warna sebagai aksen dalam komposisi sedangkan
tekstur kurang berperan.
Pokok-pokok pikiran yang dipakai arsitek Post Modern yang tampak dari
ciri-ciri di atas berbeda dengan Modern. Di sini akan disebutkan tiga perbedaan
penting dengan yang modern itu.
a. Unsur-unsur yang paling mendasar, essensial, substansial yang dimiliki
oleh arsitektur.
b. Kemampuan maksimal untuk berarsitektur dari elemen-elemen yang
essensial maupun substansial.
ARSITEKTUR TROPIS
12
yang
sulit
terungkap
dan
sering
muncul
dalam
Metode
membaca
secara
teks
dekonstruksi
teliti,
sehingga
menurut
derrida
adalah
premis-premis/argumen-
ARSITEKTUR TROPIS
13
ARSITEKTUR TROPIS
14
ARSITEKTUR TROPIS
15
keseluruhan
struktur
menjadi
bagian
yakni
debunk
ARSITEKTUR TROPIS
16
perspektif yang distorsinya colourful. Atau pula sebagaimana dapat dilihat pada
Parc de La Villette, Tschumi yang mana dapat terlihat permainan sirkulasi, grid,
strip, dan confetti. Dalam Neo constructivist, Zaha Hadid juga terkenal dengan
flying beam dan cocktail stick, dan proyek lain yang membuat dekonstruksi jadi
begitu indah, dislocated mengutip kata-katanya dan Leonidov biasa disebut
anti gravitational. Neo constructivist ini terkenal optimis dan realistic sehubungan
dengan mass culture.
dan dekonstruksi Perancis ( Foucault dan Derrida ). Mereka ini terkenal dan
diperhitungkan sebagai titik pergerakan kemajuan constructivist, akan tetapi ide
dan bentuk yang sama disintesis dan diambil sebagai titik ekstrim oleh Daniel
Libeskind. Ia telah menyerap paham dari beberapa sumber antara lain :
fragmentation milik Gehry ; flying beams dan cocktail milik Koolhas ;
representasi hermetic milik Eisenman. Kemudian kesemuanya itu dikombinasikan
dengan suatu bentuk dan bahasa yang lain, yang mana keduanya sangat bersifat
personal dan anti architectural.
akhir dari arsitektur. Adalah benar adanya bahwa Eisenman telah pasti dengan
kehilangan pusat, perbedaan yang tidak dapat dipisahkan dengan modernism,
massa yang uprooted, akhir dari identitas etnik akan tetapi tema ini selalu
menomor duakan figure retorisnya dan disublimasi menjadi satu set perubahan :
catachresis, arabesque, grotesques atau pada masa lampau disebut : scaling, self
similarity, dan transformation. Hampir seluruh bagian arsitekturnya bersifat sangat
abstrak (meskipun sekarang beberapa representasi konvensional telah masuk), ia
tetap konsisten. Kebanyakan orang sulit untuk memahami karyanya, karena
ARSITEKTUR TROPIS
17
Bentuk asemantik.
Terpecah-pecah,
terbagi-bagi
(fragmented),
tidak
jelas
bentuknya
(destructive).
ARSITEKTUR TROPIS
18
Arsitek
Frank O Gehry
Lokasi
Sumber
www.google.com
Update
7 Mei 2008
ARSITEKTUR TROPIS
19
miringmiring
sehingga
terkesan
hampir
roboh
yang
ARSITEKTUR TROPIS
20
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari hasil pemaparan mengenai bangunan-bangunan arsitektur di
atas, maka dapat disimpulkan bahwa "bangunan-bangunan post-modern, latemodern, serta dekonstruksi memiliki perbedaan-perbedaan tertentu yang
menjadikan cirri khas dari masing-masing bangunan tersebut serta menjadikan
sebuah identitas yang sangat menonjol. Di dalam dunia arsitektur, Post Modern
menunjuk pada suatu proses atau kegiatan dan dapat dianggap sebagai sebuah
langgam, yakni langgam Postmodern. Dalam kenyataan hasil karya arsitekturnya,
langgam ini muncul dalam tiga versi/sub-langgam yakni Purna Modern, Neo
Modern, dan Dekonstruksi. Mengingat bahwa masing-masing pemakai dan
pengikut dari sub-langgam/versi tersebut cenderung tidak peduli pada sublanggam/versi yang lain, maka masing-masing menamakannya langgam purnamodern, langgam neo-modern dan langgam dekonstruksi.
ARSITEKTUR TROPIS
21
DAFTAR PUSTAKA
www.google.com
www.yahoo.com
www.wikipedia.org
http://architecture.about.com/library/blgloss-deconstructivism.htm
ARSITEKTUR TROPIS
22