Anda di halaman 1dari 22

Teori UDAYANA

dan Metode P & P III


ARCHITECTURE

TUGAS TEORI DAN METODE


PERANCANGAN DAN PERENCANAAN 3

BANGUNAN POST MODERN,


LATE MODERN
SERTA BANGUNAN
DEKONSTRUKSI

OLEH :
AGUS YASA RAHAYU
0604205001

PROGRAM STUDY ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS UDAYANA
ARSITEKTUR TROPIS

Teori dan Metode P & P III

2008
KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa / Tuhan
Yang Maha Esa, karena hanya berkat rahmat-Nya maka tugas mata kuliah Teori
dan Metode Perancangan dan Perencanaan 3 ini dapat terselesaikan.
Tugas mata kuliah Teori dan Metode Perancangan dan Perencanaan 3 ini
merupakan salah satu tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah arsitektur yang
bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mahasiswa arsitektur
tentang

bangunan-bangunan

Post-Modern,

Late-Modern,

serta

bangunan

Dekonstruksi. Tujuan diberikannya tugas ini oleh dosen adalah supaya mahasiswa
arsitektur tidak hanya mengetahui tentang bangunan-bangunan Tradisional saja
tetapi juga dapat mengetahui dan memahami tentang keberagaman bangunanbangunan Arsitektur seperti Arsitektur post-modern, Late-modern, maupun
Dekonstruksi.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih atas pengarahan,
bimbingan dan bantuan dari semua pihak selama pembuatan laporan ini, terutama
kepada :
1. Ir. A. A. A. Oka Saraswati, MT
2. Ir. Ni K. Ayu Siwalatri, MT
3. I Wayan Wiryawan, ST, MT
4. Pihak-pihak lain yang telah membantu dalam pembuatan laporan ini.
Disamping itu, tidak lupa penulis menyampaikan permohonan maaf yang
sebesar besarnya jika seandainya di dalam tugas ini masih ditemui kekurangan
kekurangan ataupun kesalahan yang sudah tentu di luar kemampuan penulis.
Denpasar, April 2008

ARSITEKTUR TROPIS

Teori dan Metode P & P III

penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI ..

ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan Penulisan ..

1.4 Manfaat Penulisan

1.5 Metode Penulisan ..

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Arsitektur Tropis .. 3
2.2 Ciri-ciri Arsitektur Tropis .. 6
2.3 Pengaruh Iklim Tropis Terhadap Bangunan ..

2.4 Studi Kasus . 9


BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan .. 14
3.2 Saran-saran .. 14
DAFTAR PUSTAKA 15

ARSITEKTUR TROPIS

Teori dan Metode P & P III

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Postmodern bisa dimengerti sebagai filsafat, pola berpikir, pokok berpikir,
dasar berpikir, ide, gagasan, teori.Di dalam dunia arsitektur, Post Modern
menunjuk pada suatu proses atau kegiatan dan dapat dianggap sebagai sebuah
langgam, yakni langgam Postmodern. Dalam kenyataan hasil karya
arsitekturnya, langgam ini muncul dalam tiga versi/sub-langgam yakni Purna
Modern, Neo Modern, dan Dekonstruksi. Mengingat bahwa masing-masing
pemakai dan pengikut dari sub-langgam/versi tersebut cenderung tidak peduli
pada sub-langgam/versi yang lain, maka masing-masing menamakannya
langgam purna-modern, langgam neo-modern dan langgam dekonstruksi.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1.2.1

Apakah yang dimaksud dengan Arsitektur Post-Modern ?

1.2.2

Apakah yang dimaksud dengan Arsitektur Neo Modern?

1.2.3

Apakah yang dimaksud dengan Arsitektur Dekonstruksi?

1.2.4

Bagaimanakah perkembangan pada masing-masing aliran tersebut?

1.3 TUJUAN PENULISAN


1.3.1

untuk mengetahui dan memahami pengertian dari Arsitektur Post


Modern

1.3.2

untuk mengetahui dan memahami pengertian dari Arsitektur Neo


Modern

ARSITEKTUR TROPIS

Teori dan Metode P & P III


1.3.3

untuk mengetahui dan memahami pengertian dari Arsitektur


Dekonstruksi

1.3.4

untuk mengetahui perkembangan pada masing-masing aliran

1.4 MANFAAT PENULISAN


Adapun manfaat yang diharapkan dari penulisan paper ini adalah sebagai
berikut :
1.4.1 Bagi ilmu pengetahuan diharapkan dapat menjadi suatu bahan acuan,
menambah kajian ilmu dan sebagai bahan perbandingan bagi peneliti
lain.
1.4.2 Bagi masyarakat, lembaga terkait dan pemerintah diharapkan dapat
memberikan suatu gambaran umum tentang karya-karya Arsitektur
secara umum.

1.5 METODE PENULISAN


Metode yang saya gunakan dalam menyusun laporan ini adalah
menggunakan metode / studi kepustakaan, yaitu dengan menggunakan beberapa
pedoman ( sumber bacaan ) yang ada kaitan atau hubungannya dengan Arsitektur
Post-Modern. Selain itu juga, saya memperoleh data-data dari hasil browsing di
internet.

ARSITEKTUR TROPIS

Teori dan Metode P & P III

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Arsitektur Post-Modern


Pengertian postmodern :

Arsitektur yang sudah melepaskan diri dari aturan-aturan modernisme.


Tapi kedua-duanya masih eksis.

Anak dari Arsitektur Modern. Keduanya masih memiliki sifat/ karakter


yang sama.

Koreksi terhadap kesalahan Arsitektur Modern. Jadi hal-hal yang benar


dari Arsitektur Modern tetap dipakai.

Merupakan pengulangan periode 1890-1930.

Arsitektur yang menyatu-padukan Art dan Science, Craft dan Technology,


Internasional dan Lokal. Mengakomodasikan kondisi-kondisi paradoksal
dalam arsitektur.

Tidak memiliki hubungan sama sekali dengan Arsitektur Modern.

Perubahan mendasar dalam sejarah dunia arsitektur adalah saat hadirnya


arsitektur modern. Arsitektur sampai abad ke-19 dianggap sebagai seni bangunan.
Reformasi pemikiran Arsitektur Modern ini mulai muncul pada abad ke-18,
dimana yang dimaksud Arsitektur Modern bukan karya arsitektur, melainkan ide,
gagasan, pikiran atau pengetahuan dasar tentang arsitektur. Pemikiran tersebut

ARSITEKTUR TROPIS

Teori dan Metode P & P III


baru dapat direalisasikan pada pertengahan abad ke-19 dikarenakan pendidikan
Arsitektur yang dibagi menjadi dua, sebagai kesenian dan sebagai ilmu teknik
sipil, dan munculnya industri bahan bangunan. Antara tahun 1890-1930 muncul
berbagai macam pergerakan, antara lain : Art and Craft, Art Noveau,
Ekspresionisme, Bauhaus, Amsterdam School, Rotterdam School, dll. Periode
tersebut merupakan puncak sekaligus titik awal dari arsitektur modern.

Pada tahun 1950-1960, terdapat 2 pihak yang berlawanan :


1.

Kelompok yang berpihak pada teknologi dan industrialisasi; tahun 1950


dikatakan sebagai titik puncak kejayaan Arsitektur Modern.

2.

Kelompok yang memuja estetik dan artistik; tahun 1950-an dilihat sebagai
titik awal kemerosotan Arsitektur Modern.
Sekitar tahun 1960-an, pertentangan antara kedua pihak itu terjadi lagi

dikarenakan adanya perbedaan pendapat tentang 'untuk siapa arsitektur itu


diciptakan?'. Hal tersebut yang menjadi titik awal lahirnya Post Modernisme yang
melawan Modernisme dengan pernyataan: Less Is Bore. Media massa juga ikut
berperan dalam memicu timbulnya pluralism yang menjadi bahan dasar post
modernisme.
Perbedaan karakter Modernisme dan Post Modernisme :

Modernisme : singular, seragam, tunggal.

Post Modernisme : plural, beraneka ragam, bhinneka.

Sebuah Gambaran tentang Post Modern

ARSITEKTUR TROPIS

Teori dan Metode P & P III

Attic Convention (Continous


experimentation)
Vienna
Arsitek : Coop Himmelblau

ARSITEKTUR TROPIS

Teori dan Metode P & P III


Foto interior Attic Convention (Continous experimentation)
Yang menandai objek ini sebagai bangunan post modern adalah :

Tidak ditemukannya unsure monoton dalam bangunan ,


terlihat dari kedinamisan bangunan, bentuk atap dan
jendela yang lengkung dan miring.

Bangunan berkesan ringan, menggunakan material yang


didominasi oleh aluminium dan kaca, bentukan tersebut
seolah-olah hanya berupa tempelan terhadap bangunan
yang ada di bawahnya.

Bentukannya terdiri dari bentuk lengkung pada bagian


atapnya menerus, lalu menyudut, kemudian lurus lagi.
Terlihat permainan bidang-bidang miring pada tampaknya.
Selain berfungsi sebagai overstek, hal ini termasuk unsure
arsitektur dekonstruksi yang penting. Karena cirri-ciri
dekonstruksi salah satunya adalah dengan memiringkan
dinding agar tidak menjadi proyeksi denah.

Bentukan-bentukan yang miring dan lengkung difungsikan


sebagai ruangan, bukannya terbuang percuma.

Coop menggunakan unsure estetika explosive space, frenzied


cacophony,

skews,

cocktail

sticks,

warps/penyimpangan

dan

pembengkokan, dan distorsi. Semuanya itu terlihat dari bentuk atap


yang

dihasilkannya.

Melengkung,

menyimpang

dengan

sudut

tertentu, diikuti dengan cocktail sticks yang ada pada sisi bangunan.
Dari interior terlihat ruangan yang disebutnya sebagai explosive
space, di mana ruangan tersebut terjadi karena bentukan luarnya.
Dan semakin terasa karena Coop membingkai dindingnya dengan
bahan kaca.
Bangunan-bangunan
mengganggu

dan

tidak

karya
menarik.

ciptaannya
Coop

selalu

menentang

dikatakan
terhadap

kompromi, kepuasan, accomodatory, contextual, dari aliran post

ARSITEKTUR TROPIS

Teori dan Metode P & P III


modern.

Arsitektur

itu

dikatakannya

sebagai

suatu

comotan,

buangan, kebingungan, dan keterpisahan. Karena itulah ia kerap


disebut arsitek yang menganut aliran continous experimentation.
Dalam setiap karyanya ia selalu memasukkan unsure-unsur baru
yang

sama

perancangan.

sekali

tidak

Bangunan

membuatnya
yang

terikat

dengan

dihasilkannya

seperti

konsep
suatu

pemberontakan terhadap bentukan bangunan yang telah ada selama


ini.

Postmodern bisa dimengerti sebagai filsafat, pola berpikir, pokok berpikir,


dasar berpikir, ide, gagasan, teori. Masing-masing menggelarkan pengertian
tersendiri tentang dan mengenai Postmodern, dan karena itu tidaklah
mengherankan bila ada yang mengatakan bahwa postmodern itu berarti `sehabis
modern' (modern sudah usai); `setelah modern' (modern masih berlanjut tapi tidak
lagi populer dan dominan); atau yang mengartikan sebagai `kelanjutan modern'
(modern masih berlangsung terus, tetapi dengan melakukan penyesuaian/adaptasi
dengan perkembangan dan pembaruan yang terjadi di masa kini). Di dalam dunia
arsitektur, Post Modern menunjuk pada suatu proses atau kegiatan dan dapat
dianggap sebagai sebuah langgam, yakni langgam Postmodern. Dalam kenyataan
hasil karya arsitekturnya, langgam ini muncul dalam tiga versi/sub-langgam yakni
Purna Modern, Neo Modern, dan Dekonstruksi. Mengingat bahwa masing-masing
pemakai dan pengikut dari sub-langgam/versi tersebut cenderung tidak peduli
pada sub-langgam/versi yang lain, maka masing-masing menamakannya langgam
purna-modern, langgam neo-modern dan langgam dekonstruksi.
2.2

NEO MODERN
Gaya arsitektur Neo modern merupakan salah satu aliran arsitektur yang

berkembang pada masa Post Modern, menurut Charles Jenks, Neo Modern masuk
didalam Late Modern. Neo modern merupakan pelanjutan dari arsitektur modern,
tetapi disini karya-karya arsitek neo modern lebih bersifat estettis, dan lebih

ARSITEKTUR TROPIS

10

Teori dan Metode P & P III


berkembang penggunaan teknologi serta morfologi bentuknya jika dibandingkkan
dengan arsitektur modern. Dimana pada arsitektur modern bangunan masih
terkesan polos dan sepi ornamen, pada masa neo modern ini mulai ditambahkan,
dengan pertimbangan tertentu, dan diolah sedemikian rupa. Teknologi merupakan
komponen terpenting disini, paham-paham modern mulai berusaha ditampakkan,
tetapi lebih diolah lagi. Kesan dari bangunan Neo modern adalah bangunan
dengan tingkat teknologi tinggi, tatapi masih rasional, dan fungsional.
a. Dahulu diberi nama Late Modern oleh Charles Jencks, sehingga pengertiannya
tetap tidak berubah.
b. Tidak menampilkan ornamen dan dekorasi lama tetapi menojolkan Tektonika
(The Art of Construction). Arsitekturnya dimunculkan dengan memamerkan
kecanggihan yang mutakhir terutama teknologi.
c. Sepintas tidak terlihat jauh berbeda dengan Arsitektur Modern yakni
menonjolkan tampilan geometri.
d. Menampilkan bentuk-bentuk tri-matra sebagai hasil dari teknik proyeksi dwi
matra (misal, tampak sebagai proyeksi dari denah). Tetapi, juga menghadirkan
bentukan yang trimatra yang murni (bukan sebagai proyeksi dari bentukan
yang dwimatra).
e. Tokohnya antara lain: Richard Meier, Richard Rogers, Renzo Piano, Norman
Foster.
f.

Tampilan dominan bentuk geometri.

g. Tidak menonjolkan warna dan tekstur, mereka ini hanya ditampilkan sebagai
aksen. Walaupun demikian, punya warna favorit yakni warna perak.
CONTOH :

ARSITEKTUR TROPIS

11

Teori dan Metode P & P III

Opra de la Bastille, Place de la Bastille


Paris 12e, France
2.3

DEKONSTRUKSI
a. Geometri juga dominan dalam tampilan tapi yang digunakan
adalah geometri 3-D bukan dari hasil proyeksi 2-D sehingga
muncul kesan miring dan semrawut.
b. Tokohnya antara lain: Peter Eisenman, Bernard Tschumi, Zaha
Hadid, Frank O'Gehry.
c. Menggunakan warna sebagai aksen dalam komposisi sedangkan
tekstur kurang berperan.
Pokok-pokok pikiran yang dipakai arsitek Post Modern yang tampak dari

ciri-ciri di atas berbeda dengan Modern. Di sini akan disebutkan tiga perbedaan
penting dengan yang modern itu.
a. Unsur-unsur yang paling mendasar, essensial, substansial yang dimiliki
oleh arsitektur.
b. Kemampuan maksimal untuk berarsitektur dari elemen-elemen yang
essensial maupun substansial.

ARSITEKTUR TROPIS

12

Teori dan Metode P & P III


Arsitektur DEKONSTRUKSI tidak mengikatkan diri kedalam salah satu
dimensi Waktu (Timelessness). Pandangan seperti ini mengakibatkan timbulnya
pandangan terhadap Dekonstruksi yang berbunyi "Ini merupakan kesombongan
dekonstruksi." Dekonstruksi berlandaskan pada semangat konstruktivisme Rusia.
Di mana di dalamnya mencoba untuk mengoyak mimpi indah tersebut melalui
penampilan bidang-bidang yang simpang siur dan garis-garis yang merentang
sehingga keseluruhan struktur seolah-olah akan segera runtuh . Banyak kritik
dilontarkan terhadap usaha Johnson dan Wigley dalam membeberkan paralelisme
antara arsitektur dan dekonstruktivisme dengan kontruktivisme Rusia. Alasannya
karena mereka hanya mendasarkan pada kemiripan bentuk dan prinsip estetik, tapi
sama sekali mengabaikan konteks social, politik, dan ideologis di mana kedua
gejala tersebut tumbuh.
Bahkan Charles Jenks kemudian menyebutnya dengan istilah
Neo Constructivism . Pada akhirnya, dekonstruksi yang lahir dari
pengaruh filsafat derrida disebut sebagai dekonstukdi derridian.
Yang lahir sekedar sebagai produk pragmatis dan formal disebut
sebagai dekonstruksi non derridian, lebih melihat segi estetiknya.
Sebutan ini dipelopori oleh Geoffrey Broadbent dalam bukunya.
Pertanyaan

yang

sulit

terungkap

dan

sering

muncul

dalam

pembahasan tentang dekonstruksi dalam aristektur adalah : Apa


relevansi filsafat dekonstruksi derrida dengan arsitektur ?. Untuk
memperjelas masalah tersebut perlu pengertian singkat pemahaman
derrida tentang : bahasa ; metode dekontruksi ; phonosentrisme ;
logocentrisme.

Metode

membaca

secara

teks

dekonstruksi
teliti,

sehingga

menurut

derrida

adalah

premis-premis/argumen-

argumen yang melandasinya dapat digunakan untuk meruntuhkan


argumentasi yang disusun atas premis tersebut. Bagi orang tertentu yang
menghendaki perubahan dalam cara berpikir dari arsitektur yang ada ( arsitektur
modern ) filsafat derrida sangat relevan. Pemikiran tersebut didasarkan pada
adanya alasan filsafat tersebut menawarkan pemahaman dan perspektif baru
tentang arsitektur. Sehingga proses pemikiran kembali ( rethinking ) premis
( dalil-dalil ) dan kaidah tradisional arsitektur dapat dilakukan.

ARSITEKTUR TROPIS

13

Teori dan Metode P & P III

2.3.1 Lahirnya Dekonstruksi


Lahirnya kira-kira pada musim semi 1977, ketika Peter Eisenman
mempublikasikan editorial Post Functionlaism-nya, dengan nama majalahnya
opposition. Hadir sebagai reaksi terhadap pameran arsitektur rasional dan Ecole
des Beaux Arts, pada museum seni modern, Eisenman mengkarakteristikkan
kedua pameran tersebut sebagai post modern dan bahkan lebih buruknya
mengangkat segi-segi kemanusiaan ( humanism ) dari sebuah bangunan. Padahal
sebagaimana diketahui bahwa modernisme sangat anti-humanis. Pada dasarnya
hal tersebut merupakan pertanda lahirnya seni abad 19 dan 20 yang mana abstrak,
atonal, dan atemporal. Taktiknya adalah dengan membuat segalanya yang typical
menjadi tidak atau pemecahan bentuk yang lain.
Menggunakan ide Michael Foucault dari new episteme yang memecahkan
humanisme, Eisenman mengedepankan bahwa modern arsitektur menjauhkan
manusia dari pusat bumi ini, memperkenalkan ide bahwa sesuatu kepemilikan dan
fungsionalisme dapat diubah menjadi atemporal dan mode dekomposisi. Suatu
metode desain dengan bentukan yang diyakini berasal dari seri bagian-bagian
tanda tanpa makna. Bila ini terdengar familiar, pastilah karena dekonstruksi telah
menjadi salah satu fakultas seni terkemuka di Ivy League, dan sekarang telah
menjadi suatu ortodoks / paham.
Ditekankan bahwa mereka bukan diibaratkan sebagai orang Ethuopia yang
berharap untuk mengubah lingkungan, melainkan lebih memainkan bentuk
modern dengan memasukkan unsure estetika; kesan esensial mereka bukanlah etik
namun bergaya. Goldbenger mengklaim bahwa bangunan yang dapat
dikategorikan neo-modern saat itu adalah Bernard Tschumi- parc de la Villette,
karena rancangannya merupakan hasil fantasi tanpa adanya ideologi yang pasti.
Pendapat ini bisa benar dan salah ; benar-karena Tschumi membuat bentukan
paviliun dengan memainkan bentuk constructivistme yang melayang; salahkarena Mannerisme merupakan salah satu karakteristik dari purna dan post
modern arsitektur. Tschumi berkeras bahwa folies yang ada mengilustrasikan teori
dari dekonstruksi.

ARSITEKTUR TROPIS

14

Teori dan Metode P & P III


Pada ideologi ini, dihubungkan dengan Eisenman, yang benar-benar
memperbarui new modernism dengan bentukannya yang baru dalam arsitektur.
Anti humanist, decentring, penghilangan manusia dari dunia, menurut Eisenman
akan eksis di filosofi modern, akan tetapi dalam arsitektur hal itu tidak terjadi.
Cukup beralasan sebab, arsitek hingga sekarang harus menyesuaikan fungsi
bangunan mereka dan menyocokkan dengan lingkungan yang ada. Sekarang new
modern tidak lagi mempercayai humanism; mereka lebih memilih untuk
mengerjakan rancangan mereka sebagai self justifying, yang bermain dengan ide
metafisik. Arsitek-arsitek yang mempelopori aliran ini adalah Peter Eisenman,
Bernard Tschumi, Daniel Libeskind, Fujii, Frank Gehry, Rem Koolhas, Zaha
Hadid, Morphosis/ Thom Mayne dan Hejduk, tapi bukan Foster, Rogers, Hopkins,
Maki dan Pei. Merekalah pembentuk dekonstruksi dengan melanjutkan gerakan
modern dengan cara mengelaborasi dan menggabungkan bentukan yang
kompleks.
Dekonstruksi adalah sekolah filsafat di Perancis pada akhir 1960 dan
memiliki pengaruh yang kuat terhadap kritisme di Amerika. Penciptanya adalah
Jacques Derrida. Lahir sebagai respon komplek terhadap teori dan pergerakan
filosofi abad 20 [First paragraph of a seven-page explanation in the Encyclopedia
of Contemporary Literary Theory (Toronto: University of Toronto Press, 1993).]
Sedang dalam arsitektur dekonstruksi adalah suatu pendekatan terhadap
perancangan bangunan dengan mencoba melihat arsitektur dari segi bagian dan
potongan. Bentuk dasar arsitektur dirombak semua. Bangunannya tidak memiliki
unsure logis : bentuknya tidak berhubungan satu sama lain, tidak harmoni,
abstrak. (http://architecture.about.com/library/blgloss-deconstructivism.htm )
Dekonstruksi adalah post-strukturalism yang merupakan reaksi pertama
terhadap teori dan praktek structural dari Claude Levi Strauss, Noam Chomsky
dan semua yang mendapatkan pengertian dan pertentangan dalam struktur. Akan
tetapi post structuralism tidak memiliki sifat dekonstruksi di dalamnya
sebagaimana dimaksudkan adalah adanya proses dislocation, de-composing, dan
de-coding. (Charles Jencks, 1980)

ARSITEKTUR TROPIS

15

Teori dan Metode P & P III


Untuk singkatnya, bila diturutkan dalam dunia dan hubungan etymological
dari Nietzche dan Derrida, kita dapat mendengar bahwa kata de dan di
terangkum dalam kata dekonstruksi. Hal ini memusatkan, mengkomposisikan, dan
memisahkan

keseluruhan

struktur

menjadi

bagian

yakni

debunk

( menghilangkan ) ; derides ( mengejek ) ; dan deprecates ( mencela ) semua nilai


dan norma yang mana telah ada dalam kehidupan.
Definisi dekonstruksi cenderung subjektif bila dilihat bagi tiap-tiap
tokohnya. Hal ini tampak jelas, di mana karya-karya arsitekturnya memiliki
karakter yang berlainan satu sama lain, tetapi seolah-olah memiliki persamaan
pada bentuk luarnya yang kacau, abstrak, hanya berupa imajinasi namun
kenyataannya dapat dibangun. Dari perbedaan-perbedaan karakter gaya dan aliran
4 tokoh dekonstruksi di atas akan nampak bahwa makna dekonstruksi itu sendiri
seolah-olah kabur karena tidak adanya kesamaan, sedangkan adanya kesubjektifan
yang nyata dari tiap karakter. Dekonstruksi merupakan suatu kebangkitan kembali
dan perkembangan lanjutan dari apa yang telah ada di era-era tahun sebelumnya,
suatu aliran yang popular dan berkembang pesat di Rusia, yaitu supprematism dan
constructivist. Dekonstruksi memiliki arti yang berbeda-beda bagi tiap orang.
Oleh karena itu untuk mengerti artinya, maka harus mengerti perbedaan dari tiap
tokoh dan karyanya masing-masing.
2.3.2 Aliran-aliran dalam Arsitektur Dekonstruksi
Ada beberapa

perbedaan aliran dalam dekonstruksi, yang

mana dipengaruhi oleh pergerakan masing-masing arsitek. Pada


dasarnya ada kecenderungan 4 bagian dekonstruksi yang mana
nantinya tiap arsitek akan memiliki cirri khas aliran sendiri yang
akan dibahas pada contoh kasus berikutnya. Bagian dekonstruksi :

Fragmentation and Discontinuity


Pecahan dan diskontinu. Aliran ini dianut oleh Frank Gehry yang mana

memecahkan keseluruhan bentukan menjadi berbagai bagian pecahan dan


menjajarkan pecahan-pecahan tadi dengan filsafat seni.

ARSITEKTUR TROPIS

16

Teori dan Metode P & P III

Neo Constructivist yang dipelopori Rem Koolhas dan OMA


Inversional rotasi dari potongan-potongan besar menjadi dekomposisi

perspektif yang distorsinya colourful. Atau pula sebagaimana dapat dilihat pada
Parc de La Villette, Tschumi yang mana dapat terlihat permainan sirkulasi, grid,
strip, dan confetti. Dalam Neo constructivist, Zaha Hadid juga terkenal dengan
flying beam dan cocktail stick, dan proyek lain yang membuat dekonstruksi jadi
begitu indah, dislocated mengutip kata-katanya dan Leonidov biasa disebut
anti gravitational. Neo constructivist ini terkenal optimis dan realistic sehubungan
dengan mass culture.

Folies, Bernard Tschumi


Persilangan antara late constructivist Chernikov, estetik dari Kandinsky

dan dekonstruksi Perancis ( Foucault dan Derrida ). Mereka ini terkenal dan
diperhitungkan sebagai titik pergerakan kemajuan constructivist, akan tetapi ide
dan bentuk yang sama disintesis dan diambil sebagai titik ekstrim oleh Daniel
Libeskind. Ia telah menyerap paham dari beberapa sumber antara lain :
fragmentation milik Gehry ; flying beams dan cocktail milik Koolhas ;
representasi hermetic milik Eisenman. Kemudian kesemuanya itu dikombinasikan
dengan suatu bentuk dan bahasa yang lain, yang mana keduanya sangat bersifat
personal dan anti architectural.

Positive Nihilism, Peter Eisenman


yang mana menemukan bahwa representasi itu sendiri merupakan tujuan

akhir dari arsitektur. Adalah benar adanya bahwa Eisenman telah pasti dengan
kehilangan pusat, perbedaan yang tidak dapat dipisahkan dengan modernism,
massa yang uprooted, akhir dari identitas etnik akan tetapi tema ini selalu
menomor duakan figure retorisnya dan disublimasi menjadi satu set perubahan :
catachresis, arabesque, grotesques atau pada masa lampau disebut : scaling, self
similarity, dan transformation. Hampir seluruh bagian arsitekturnya bersifat sangat
abstrak (meskipun sekarang beberapa representasi konvensional telah masuk), ia
tetap konsisten. Kebanyakan orang sulit untuk memahami karyanya, karena

ARSITEKTUR TROPIS

17

Teori dan Metode P & P III


konsep yang ia terapkan sangat sulit dipahami. Satu-satunya cara agar dapat
menghargai karya Eisenman adalah dengan membaca dan melihat karyanya,
maka akan ditemukan estetika, keindahan dan sedikit pergerakan, namun tetap
privat.
2.3.3 Prinsip Arsitektur Dekonstruksi
Ideologi dekonstruksi antara lain :

Pentingnya perbedaan, keterbedaan dari yang lain.

Bentuk asemantik.

Memperlihat kedekonstruksiannya dengan kesan tulisan yang didapat


dari bangunan.

Tiap arsiteknya memiliki hak penuh atas desain bangunannya.

Menaklukkan suatu kasus perancangan.

Terpecah-pecah,

terbagi-bagi

(fragmented),

tidak

jelas

bentuknya

(destructive).

Arsitek adalah metafisika.

ARSITEKTUR TROPIS

18

Teori dan Metode P & P III

WALT DISNEY-KONZERTHALLE California, USA

Arsitek

Frank O Gehry

Lokasi

Los Angeles, California, USA

Sumber

www.google.com

Update

7 Mei 2008

ARSITEKTUR TROPIS

19

Teori dan Metode P & P III

Bangunan ini merupakan sebuah karya dekonstruksi dimana


Frank ingin membawakan sebuah makna lewat bentukan bangunan
yang

miringmiring

sehingga

terkesan

hampir

roboh

yang

menunjukkan usaha seorang Walt Disney yang mengalami kondisi


hampi roboh berkali kali, tetapi dengan demikian justru
dikuatkan untuk terus berdiri tegak, bahkan menjadi besar (terlihat
dari bentukan yang terlihat massif, besar, berat).

ARSITEKTUR TROPIS

20

Teori dan Metode P & P III

BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari hasil pemaparan mengenai bangunan-bangunan arsitektur di
atas, maka dapat disimpulkan bahwa "bangunan-bangunan post-modern, latemodern, serta dekonstruksi memiliki perbedaan-perbedaan tertentu yang
menjadikan cirri khas dari masing-masing bangunan tersebut serta menjadikan
sebuah identitas yang sangat menonjol. Di dalam dunia arsitektur, Post Modern
menunjuk pada suatu proses atau kegiatan dan dapat dianggap sebagai sebuah
langgam, yakni langgam Postmodern. Dalam kenyataan hasil karya arsitekturnya,
langgam ini muncul dalam tiga versi/sub-langgam yakni Purna Modern, Neo
Modern, dan Dekonstruksi. Mengingat bahwa masing-masing pemakai dan
pengikut dari sub-langgam/versi tersebut cenderung tidak peduli pada sublanggam/versi yang lain, maka masing-masing menamakannya langgam purnamodern, langgam neo-modern dan langgam dekonstruksi.

ARSITEKTUR TROPIS

21

Teori dan Metode P & P III

DAFTAR PUSTAKA

www.google.com
www.yahoo.com
www.wikipedia.org
http://architecture.about.com/library/blgloss-deconstructivism.htm

ARSITEKTUR TROPIS

22

Anda mungkin juga menyukai