ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................
IKHTISAR EKSEKUTIF..................................................................................
ii
DAFTAR ISI....................................................................................................
iii
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
PENDAHULUAN
A. Penjelasan Umum Organisasi.................................................
B. Aspek Strategis Organisasi dan Isu Strategis yang Dihadapi
Organisasi................................................................................
C. Sistematika..............................................................................
1
2
6
PERENCANAAN KINERJA
A. Perencanaan Kinerja................................................................
B. Perjanjian Kinerja.....................................................................
7
8
AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja Organisasi
1. Prestasi Ditjen Bina Upaya Kesehatan...............................
2. Pencapaian Kinerja Setdditjen Bina Upaya Kesehatan .....
3. Tupoksi Sekretariat.............................................................
B. Realisasi Anggaran..................................................................
C. Sumber Daya Lainnya.............................................................
11
14
27
59
60
PENUTUP......................................................................................
64
65
67
68
LAMPIRAN
1.
69
Perjanjian Kinerja....................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Peraturan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
tata
persuratan,
kearsipan,
gaji,
rumah
tangga,
dan
perlengkapan.
Gambar 1. Struktur Organisasi dan Nama Pejabat Eselon II, III, dan IV
Setditjen Bina Upaya Kesehatan Keadaan tanggal 31 Desember 2015
STRUKTUR ORGANISASI
SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN
kebijakan
dan
standardisasi
teknis
di
bidang
Jenderal
Bina
Upaya
Kesehatan
Kesehatan
hipotesis
sebab
akibat
dari
15
sasaran
strategis
(yang
yang
berkelanjutan
di
masa
yang
dengan
memperhatikan
peta strategi
Kesehatan 2015-2019.
Gambar 2. Peta Strategis Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan
Tahun 2015-2019
Peta strategi disusun untuk mencapai visi Ditjen Bina Upaya Kesehatan
2019
menciptakan
Akses
dan
pelayanan
kesehatan
dan
terwujudnya
peningkatan
kualitas
pelayanan
Bina Upaya
C. SISTEMATIKA
Pendahuluan
A. Penjelasan Umum Organisasi
B. Aspek Strategis Organisasi dan Isu Stratrgis yang Dihadapi
Organisasi
C. Sistematika
Bab II
Perencanaan Kinerja
A. Perencanaan Kinerja
B. Perjanjian Kinerja
Bab III
Akuntabilitas Kinerja
A. Capaian Kinerja Organisasi
B. RealisasiAnggaran
Bab IV
Penutup
Lampiran
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
A. PERENCANAAN KINERJA
Perencanaan Kinerja merupakan proses penetapan kegiatan tahunan dan
indikator kinerja berdasarkan program, kebijakan dan sasaran yang telah
ditetapkan dalam sasaran strategis. Dalam rencana kinerja Sekretariat Direktorat
Jenderal Bina Upaya Kesehatan tahun 2015, sebagaimana telah ditetapkan
dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan dan target masing-masing
indikator untuk mencapai sasaran strategis organisasi.
Sasaran
Kegiatan
Meningkatnya
dukungan
manajemen dan
pelaksanaan
tugas teknis
lainnya pada
program
pembinaan
pelayanan
kesehatan
Indikator Kinerja
1
Target
2015
2016
2017
2018
2019
Persentase
monitoring
dan
evaluasi
yang
terintegrasi berjalan
efektif
30%
40%
60%
80%
100%
Persentase Satker
yang mendapatkan
alokasi
anggaran
sesuai
dengan
kriteria prioritas
100%
100%
100%
100%
100%
No
Target
Sasaran
Kegiatan
Indikator Kinerja
3
2015
2016
2017
2018
2019
Persentase UPT
vertical yang sudah
memiliki system
manajemen kinerja
berbasis renstra
30%
40%
50%
60%
70%
Persentase UPT
vertical yang dibina
dengan indeks
kinerja baik sesuai
dengan kontrak
kerja
60%
70%
80%
90%
100%
50%
60%
70%
80%
90%
Persentase
program direktorat
yang mengacu
kepada daerah
sasaran nasional
B. PERJANJIAN KINERJA
Perjanjian kinerja yang diwujudkan dalam penetapan kinerja merupakan
dokumen pernyataan kinerja atau kesepakatan kinerja atau perjanjian kinerja
antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu
berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki. Sekretariat Direktorat Jenderal
Bina Upaya Kesehatan menyusun perjanjian kinerja tahun 2015 mengacu pada
rencana strategis kementerian kesehatan tahun 2015-2019. Target kinerja ini
menjadi komitmen bagi Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan
untuk mencapainya dalam tahun 2015.
Tabel 2. Perjanjian Kinerja yang Berisi Sasaran Kegiatan, Indikator Kinerja dan
Target Tahun 2015 Setditjen Bina Upaya Kesehatan
No
Sasaran Kegiatan
Meningkatnya
1 dukungan manajemen
dan pelaksanaan tugas
teknis lainnya pada
program pembinaan
pelayanan kesehatan
Indikator Kinerja
Persentase monitoring dan
1 evaluasi yang terintegrasi
berjalan efektif
Persentase Satker yang
mendapatkan
alokasi
2
anggaran sesuai dengan
kriteria prioritas
Target
2015
30%
100%
30%
60%
Persentase
program
direktorat yang mengacu
5
kepada
daerah
sasaran
nasional
50%
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
10
Indikator
pencapaian
sasaran
tahun
2015
dalam
Rencana
Strategis
Informasi,
Perencanaan,
Monitoring,
dan
Evaluasi
(SIPERMON)
Dalam rangka menerapkan reward and punishment dalam siklus
penganggaran
Ditjen
Bina
Upaya
Kesehatan
telah
melaksanakan
11
12
Sudirohusodo,
RS
Mata
Wediodiningrat, RS
Paru
Cicendo,
RS
Jiwa
Dr.
Radjiman
Dr. Soeradji
telah
mengembangkan
13
di
www.simpadubuk.net.
Aplikasi
ini
memudahkan
14
2) Definisi Operasional
Monitoring dan evaluasi terintegrasi adalah monitoring dan evaluasi
yang dilaksanakan dengan instrumen terintegrasi (gabungan seluruh
instrumen dari unit eselon II di Direktoral Jenderal Bina Upaya
Kesehatan) secara efektif (tujuan tercapai, tepat sasaran dan tepat
waktu).
3) Cara Perhitungan
Jumlah pelaksanaan evaluasi terintegrasi yang berjalan efektif
x 100%
Seluruh pelaksanaan evaluasi terintegrasi
4) Pencapaian
Upaya yang dilakukan untuk mencapai target indikator persentase
monitoring dan evaluasi yang terintegrasi berjalan efektif adalah:
a) Menyusun instrumen monitoring dan evaluasi yang terintegrasi
Instrumen
yang
disusun
dikumpulkan
dari
masukan
seluruh
15
secara
terintegrasi,
yaitu
Jaminan
Kesehatan
16
5) Permasalahan:
Hal ini disebabkan karena keterbatasan waktu pelaksanaan serta
sulitnya menyamakan jadwal monev JKN dengan jadwal rutin masingmasing direktorat yang harus dilaksanakan oleh surveyor.
6) Usulan Pemecahan Masalah:
Pada tahun 2016 rencana pelaksanaan monitoring dan evaluasi yang
terintegrasi akan disusun lebih baik dan pelaksanaannya akan dilakukan
lebih awal.
7) Realisasi Anggaran:
Pada tahun 2015 alokasi anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp.
3.080.566.000,-dan realisasi 56,35% (Rp. 1.736.031.617,-).
b. Persentase satker yang mendapatkan alokasi anggaran sesuai
dengan kriteria prioritas
1) Sasaran indikator/kegiatan
Terwujudnya ketepatan alokasi anggaran.
2) Definisi Operasional
Alokasi anggaran yang dimaksud adalah anggaran yang bersumber dari
dana tugas Pembantuan.
Satker yang dimaksud adalah RSUD Propinsi/Kabupaten/Kota dan
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dengan kriteria yang ditetapkan
adalah:
Kabupaten/Kota yang menjadi target MDGs
Kabupaten/Kota yang termasuk daerah DTPK
Kabupaten/Kota yang
memiliki RS
Rujukan
Regional
(yang
17
3) Cara Perhitungan
Jumlah satker yang mendapatakan anggaran sesuai
dengan kriteria prioritas
x 100%
Jumlah satker yang mendapatkan alokasi anggaran
pada tahun tersebut
4) Pencapaian
Upaya yang dilakukan untuk mencapai indikator tersebut, Sekretariat
Direktorat Jenderal Bina Upaya pada tahun 2015 telah melakukan
kegiatan Penyusunan RKA-KL Program BUK.
Diagram 2. Perbandingan Target dan Realisasi Indikator Persentase
Satker yang Mendapatkan Alokasi Anggaran Sesuai
dengan Kriteria Prioritas
Pada tahun 2015 Ditjen Bina Upaya Kesehatan telah terealisasi sebesar
100% dari target sebesar 100% (pencapaian 100%). Pada tahun 2014
tidak terdapat indikator tersebut, sehingga tidak dapat dibandingkan.
Apabila dibandingkan dengan target tahun 2019 (akhir perencanaan
jangka menengah), maka target tersebut telah tercapai, akan yang perlu
dilakukan adalah mempertahankan pencapaian tersebut.
5) Permasalahan:
Masih terdapat satker-satker yang mengajukan usulan kegiatan diluar
ketentuan yang ada serta kurangnya data dukung dalam melengkapi
dokumen perencanaan.
18
19
4) Pencapaian
Diagram 3. Perbandingan Target dan Realisasi Indikator Persentase
UPT Vertikal yang Sudah Memiliki Sistem Manajemen
Kinerja Berbasis Rencana Strategis
20
sebesar Rp.
21
83,67%
dan
pencapaian
sebesar
139,45%).
Apabila
22
KATEGORI
1.
AA
2.
AA
3.
AA
4.
AA
5.
AA
6.
AA
7.
RSUP Sanglah
AA
8.
RSUP Fatmawati
AA
9.
AA
AA
AA
AA
AA
AA
AA
AA
AA
AA
AA
AA
AA
AA
AA
23
NO
UNIT KERJA
KATEGORI
AA
AA
AA
AA
AA
AA
AA
AA
AA
AA
AA
AA
AA
AA
AA
AA
AA
AA
5) Permasalahan:
Masih ada perbedaan persepsi antara evaluator (Inspektorat Jenderal
Kemenkes) dengan
24
terhadap
kertas
kerja
evaluasi.
Misalnya:
adanya
perbedaan
25
4) Pencapaian
Upaya yang dilakukan untuk mencapai indikator tersebut, Sekretariat
Direktorat Jenderal Bina Upaya pada tahun 2015 telah melakukan
kegiatan Penyusunan Kegiatan dan Anggaran Program BUK.
Diagram 5. Perbandingan Target dan Realisasi Indikator Persentase
Program Direktorat yang Mengacu Kepada Daerah Sasaran
Nasional
sasaran
program.
Adapun
indikator
sasaran
program
26
5) Permasalahan
Banyaknya kegiatan lainnya di Direktorat Bina Upaya Kesehatan Dasar
dan Direktorat Bina Upaya Kesehatan Rujukan yang tidak secara
langsung mendukung pencapaian pencapaian indikator kinerja program
misalnya: Puskesmas mampu PONED (Pelayanan Obstetri Neonatal
Emergensi Dasar), Bank Darah Rumah Sakit (BDRS), dan lainnya.
Kegiatan-kegiatn tersebut mendukung pelaksanaan Nawacita, prioritas
Kementerian Kesehatan, SDGs, Percepatan Papua dan Papua Barat,
dan lainnya.
6) Usulan Pemecahan Masalah
Mengusulkan untuk indikator persentase program direktorat yang
mengacu kepada daerah sasaran nasional target tahun 2019 tidak
sebesar 90% untuk mendukung kegiatan pencapaian indikator kinerja
program. Mengingat masih perlunya pembiayaan kegiatan lainnya
misalnya pelaksanaan Nawacita, prioritas Kementerian Kesehatan,
SDGs, Percepatan Papua dan Papua Barat, dan lainnya. Yang perlu
diutamakan oleh Direktorat Jenderal adalah kegiatan-kegiatan yang
mendukung pencapaian indikator kinerja program.
7) Realisasi Anggaran:
Pada tahun 2015 alokasi anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp.
794.493.000 dengan realisasi 61,60% (Rp. 489.389.750,-)
3. Tupoksi Sekretariat
a. Bagian Program dan Informasi
1) Subbagian Program
a) Pencapaian
Tabel 4. Data Keluaran Subbagian Program Tahun 2015
No
Kegiatan
Keluaran
Target
Capaian
90 Dokumen
100%
89 Dokumen
100%
90 Dokumen
89 Dokumen
27
Pada
tahun
2015
Subbagian
Program
pada
tahun
2015
dari
kegiatan
ini
adalah
tersusunnya
dokumen
dari
kegiatan
ini
adalah
tersusunnya
dokumen
dan
28
Kegiatan
Keluaran
Target
Capaian
5 Laporan
5 Laporan
100%
2 Laporan
1 Laporan
50%
3 Dokumen
1 Dokumen
33,33%
18 Paket
14 Paket
77,78%
4 Laporan
4 Laporan
100%
2 Laporan
1 Laporan
50%
Peningkatan Ketrampilan
2 Laporan
2 Laporan
100%
Pada tahun 2015 Subbagian Data dan Informasi pada tahun 2015
melaksanakan 7 (tujuh) kegiatan dengan hasil sebagai berikut:
(1) Pertemuan Sistem Informasi Fasilitas Kesehatan
Hasil dari kegiatan ini adalah tersusunnya dokumen data
informasi fasilitas kesehatan.
(2) Sistem Pencatatan dan Pelaporan Rumah Sakit (SP2RS)/SIRS
Hasil dari kegiatan ini adalah tersusunnya aplikasi pencatatan
dan pelaporan Rumah Sakit.
(3) Tim Pengelola Website Ditjen BUK
Hasil dari kegiatan ini adalah pemeliharaan/maintenance Web
dan Upload berita di lingkungan Direktorat Jenderal Bina Upaya
Kesehatan
(4) Advokasi dan Sosialisasi
Hasil dari kegiatan ini adalah terlaksananya pendampingan
validasi data dan instalasi aplikasi.
(5) Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS GOS) dan
Elektronik Rekam Medik
Hasil dari kegiatan ini adalah tersusunnya Rancangan Rekam
Medik Elektronik.
29
dari
kegiatan
ini
adalah
tersusunnya
dokumen
Dashboard
Sistem Direktorat
Jenderal
Bina
Upaya
aplikasi
SIMRS
GOS,
aplikasi
Registrasi
Fasilitas
30
Keluaran
Kegiatan
Target
Capaian
1 Laporan
1 Laporan
100%
1 Laporan
1 Laporan
100%
Nasional,
Laporan
Evaluasi
Pelaksanaan
maka
dibangunlah
aplikasi
emonev
yang
akan
b) Permasalahan
(1)
(2)
Rencana
pelaksanaan
kegiatan
yang
awalnya
akan
31
(3)
(4)
(5)
(2)
(3)
(4)
(5)
d) Realisasi Anggaran:
Pada tahun 2015 kegiatan di Subbagian Evaluasi dan Pelaporan
terdiridari 2 (dua) jenis kegiatan dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 3.102.766.000,- dan realisasi 54,55% (Rp. 1.692.907.817,-).
b. Bagian Hukum, Organisasi, dan Hubungan Masyarakat
1) Subbagian Hukum
a) Pencapaian
Tabel 7. Data Keluaran Subbagian Hukum Tahun 2015
No
Kegiatan
Keluaran
Target
Capaian
60 draft
peraturan
45 draft
peraturan
48 kasus
48 kasus
100
1 dokumen
1 dokumen
100
1 dokumen
1 dokumen
100
75
32
memberikan
pemahaman
dalam menyusun
ketentuan
penyusunan
peraturan
perundang-
33
34
Keluaran
Kegiatan
6
7
Target
2 Dokumen
Capaian
2 Dokumen
%
100
1 Dokumen
1 Dokumen
100
2 Dokumen
2 Dokumen
100
4 UPT
4 UPT
100
2 Dokumen
2 Dokumen
100
2 LAKIP
2 LAKIP
100
10 UPT
10 UPT
100
Kesehatan,
mendukung
Kegiatan
program
yang
Reformasi
dilaksanakan
Birokrasi
untuk
Kementerian
Kesehatan adalah :
- Penyempurnaan
Analisis Beban
Kerja di Lingkungan
35
- Tersusunya
Informasi
Jabatan
Direktorat
Pelayanan
Kesehatan.
(2) Fasilitasi Penyusunan Dokumen Reformasi Birokrasi UPT
Unit Pelaksana Teknis yang telah dilakukan fasilitasi dokumen
Reformasi Birokrasi adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT) Non
BLU antara lain : RS. Pusat Ratatotok, RS Pusat Otak Nasional
Jakarta, Unit Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan,
Balai Pengamanan Fasilitas kesehatan, dan LOKA.
Fasilitasi penyusunan dokumen reformasi birokrasi berisikan
Analisis Beban Kerja online/ ABK Online.
(3) Penyusunan Tatalaksana Ditjen Bina Upaya Kesehatan
Dengan
diterapkannya
Reformasi
Birokrasi
Kementerian
(5) Penataan
Jabatan
Fungsional
di
lingkungan
Direktorat
36
di
lingkungan
Kementerian
Kesehatan
serta
sudah
dievaluasi
oleh
Tim
Inspektorat
Jenderal
37
dan
Kegiatan
Capaian
4 Edisi
Warta
4 Edisi
Warta
100
1 Laporan
1 Laporan
100
1 Laporan
1 Laporan
Kegiatan
1 Laporan
Kegiatan
1 Laporan
1 Laporan
Kegiatan
1 Laporan
Kegiatan
100
1 Laporan
Kegiatan
1 Laporan
Kegiatan
Keluaran
Target
100
100
100
38
Khusus
berupa
hasil
liputan
dan
pembahasan
Melalui
laporan
Pemantauan
dan
Evaluasi
diharapkan
dapat
menggambarkan
kondisi
pelayanan
39
Upaya
Kesehatan.
Dengan
terlaksananya
kegiatan
memiliki
informasi
kompetensi
yang
optimal
dalam
dan
memberikan
bertanggung
pelayanan
jawab
serta
pameran
kesehatan
Penyelenggaraan
Pameran
dan
penyebaran
informasi
Kegiatan
Kesehatan
dan
40
kesehatan
mensosialisasikan
Kesehatan
kepada
program
khususnya
dan
Direktorat
stakeholder
kebijakan
Jenderal
dengan
Kementerian
Bina
Upaya
Nasional
(Rakerkesnas)
dengan
tema
41
BUK.
Dalam
rangka
menunjang
dan
mempercepat
terkait
dengan
peliputan
kedinasan,
pameran
b) Permasalahan
(1) Penyusunan dan Penerbitan Warta Bina Upaya Kesehatan
Adanya
perubahan
kegiatan
dummy,
koreksi
serta
dimana
42
tertibnya
pendokumentasian
atau
pengarsipan
Sakit
tidak
memiliki
akses
langsung
kepada
Direktur/Direktur Utama.
(3) Peliputan dan Kegiatan Kehumasan
Pelaksanaan peliputan dan Kegiatan Kehumasan seringkali
mendadak mengikuti agenda dirjen. Hal ini mengakibatkan
sulitnya menugaskan peliput
Pameran
Kesehatan
dan
Penyebaran
Informasi
Adanya revisi anggaran kegiatan penyelenggaraan pameran
kesehatan dan penyebaran informasi pada akun belanja
barang non operasional dimana setelah tiga kegiatan
pameran dilaksanakan, ada dilakukan revisi pada belanja
barang
non
operaasional
untuk
memenuhi
kebutuhan
43
yang akan
disediakan di loket 8
c) Usulan Pemecahan Masalah
(1) Penyusunan dan Penerbitan Warta Bina Upaya Kesehatan
Perlu perencanaan dan penjadwalan yang lebih baik lagi.
(2) Pemantauan dan Evaluasi Penanganan pengaduan masyarakat/
Opini Publik
Sebaiknya dibuat tim internal subbag humas yang mengurusi
penanganan pengaduan mulai dari pengarsipan pengaduan
masuk, proses klarifikasi, membuat laporan dan mengarsipkan
pengaduan yang sudah selesai.
(3) Peliputan dan Kegiatan Kehumasan
Perlu penjadwalan peliputan yang lebih baik dan perbaikan
pengajuan anggaran misalnya dengan LS pengajuan. Selain itu
untuk lokasi peliputan yang sulit dijangkau, sebaiknya peliput
yang ditugaskan lebih dari satu orang.
(4) Fasilitasi Peningkatan Kapasitas Kehumasan Ditjen BUK
Perlu perencanaan yang lebih baik lagi.
44
(5) Penyelenggaraan
Pameran
Kesehatan
dan
Penyebaran
Informasi
Perlunya koordinasi secara intensif dengan pihak-pihak yang
terkait dengan pelaksanaan pameran supaya dijadwalkan
penganggarannya.
(6) Tim Unit Layanan Terpadu
Penempatan SDM yang sesuai antara yang berjaga di loket
dengan
yang
memproses
PAK.
Hal
ini
dikarenakan
(enam)
kegiatan
mendapat
alokasi
sebesar
Rp.
Keluaran
Kegiatan
Target
Capaian
11 Dokumen
11 Dokumen
100
Pada tahun
2015
Subbagian
Anggaran
pada tahun
2015
45
b) Permasalahan
(1) Belum semua satker memahami tata cara revisi anggaran
(2) Dalam proses revisi terkadang kanwil memiliki pemahaman
yang berbeda dengan Ditjen Perbendaharaan
(3) Proses revisi remunerasi yang memerlukan kesepahaman dan
kesepakatan antara Tim dari BUK dan PK BLU
(4) Belum semua Dewas memiliki kesamaan pemahaman terhadap
tugas dan fungsinya sehingga saat penyusunan laporan Dewas
belum sesuai dengan yang diharapkan.
(5) Dalam menyusun target dan pagu PNBP dipengaruhi oleh faktor
eksternal rumah sakit.
c) Usulan Pemecahan Masalah
(1) Adanya kegiatan sosialisasi terhadap tata cara revisi anggaran
yang terupdate.
(2) Adanya pertemuan koordinasi dengan Dewas secara rutin
untuk mengevaluasi kinerj Dewas.
(3) Dalam penyusunan target dan pagu harus mempertimbangkan
realisasi pendapatan 2 tahun sebelumnya dan faktor eksternal
yang mempengaruhinya.
46
d) Realisasi Anggaran:
Pada tahun 2015, Subbagian Anggaran mendapat alokasi sebesar
Rp. 22.284.402.000,- dan realisasi 82.36% (Rp. 18.353.99.516,-).
2) Subbagian Perbendaharaan
a) Pencapaian
Tabel 11. Data Keluaran Subbagian Perbendaharaan Tahun 2015
No
Keluaran
Kegiatan
Target
Capaian
15 Laporan
15 Laporan
100
1 Laporan
25 Laporan
25 Laporan
100
12 Bulan
12 Bulan
100
12 Bulan
12 Bulan
b) Permasalahan
(1) Pembinaan Bidang Perbendaharaan
Kurangnya inisiatif peserta rapat untuk bertanya pada setiap
kegiatan mengenai kendala-kendala yang terjadi pada
pelaksanaan pengelolaan keuangan di lapangan;
Kurangnya pemahaman Satuan Kerja mengenai mekanisme
pengajuan pembukaan dan penutupan rekening pemerintah
pemerintah;
(2) Implementasi SPIP di lingkungan Ditjen BUK
Implementasi SPIP pada suatu lingkungan kerja bukan
merupakan tanggung jawab satu sub bagian/bagian saja
karena memiliki arti luas dan perlunya koordinasi yang
melibatkan bagian atau Direktorat lainnya di lingkungan
kerja tersebut;
Kurangnya
koordinasi
dengan
Itjen
selaku
Pembina
pelaksanaan SPIP;
47
yang
diundang
dalam
rangka
Percepatan
waktu
yang
tidak
sedikit
untuk
penyelesaiannya;
Rekomendasi APF terkait dengan Sanksi Kepegawaian
sesuai PP 53 sulit dilaksanakan mengingat
banyaknya
pegawai
sehingga
perlu
adanya
48
d) Realisasi Anggaran:
Pada tahun 2015 kegiatan di Subbagian Perbendaharaan untuk 40
kegiatan mendapat alokasi sebesar Rp.2.184.790.000,- dan
realisasi 69,59% (Rp.1.520.469.680,-).
49
Kegiatan
Target
Capaian
5 Laporan
4 Laporan
80%
18 Laporan
7 Laporan
38,88%
20 Laporan
0 Laporan
1 Pedoman
1 Pedoman
100%
1 Buku
1 buku
100%
1 Pertemuan
1 Pertemuan
100%
2) Permasalahan
(1) Penyelenggaraan Akuntansi SAK dan Penyusunan Laporan
Keuangan UAPPA-E1 Ditjen BUK
(2) Tidak adanya Dana Pembinaan untuk Penyusunan Laporan
Keuangan khususnya untuk Satuan Kerja Dekonsentrasi dan
Tugas Pembantuan sehingga ketika melakukan pertemuan
penyusunan laporan masih banyak satker yang selesai
menyusun laporan keuangan dikarenakan masih banyak
petugas belum memahami.
(3) Asistensi Laporan Keuangan
(4) Keterbatasan waktu untuk menyelenggarakan kegiatan.
50
4) Realisasi Anggaran:
Pada tahun 2015 kegiatan di Subbagian Verifikasi dan Akuntansi
untuk
(enam)
kegiatan
mendapat
alokasi
sebesar
Rp.
Keluaran
Kegiatan
Target
Capaian
530 orang
530 orang
100
Pengadaan Pegawai
Pembinaan SDM
1 Dok
1 Dok
100
1 Dok
1 Dok
100
Pengembangan kepegawaian
5 Lap
4 Lap
Pada
tahun
2015,
Subbagian
Kepegawaian
80
melaksanakan
pengadaan
pegawai
merupakan
kegiatan
Upaya
Kesehatan,
dengan
jumlah
SDM
yang
51
Pembahasan/permasalahan
bedah
kasus
merupakan
kegiatan
ini
memfasilitasikan
pertemuan-
dalam
rangka
sosialisasi
informasi-informasi
kegiatan
yang
mempersiapkan
dokumen
2 kali
52
Dinas/Penyesuaian
Ijasah
melakukan
usulan
dengan
orang , Gol III sebanyak 358 orang dan Gol IV sebanyak 1053
orang.
b) Permasalahan
Waktu pelaksanaan kegiatan sedikit
53
Kegiatan
Keluaran
Target
Capaian
2 Lap
2 Lap
100
Penyelesaian permasalahan
ketatausahaan & kearsipan
2 Lap
2 Lap
100
1 Lap
1 Lap
100
18 Lap
14 Lap
78
20 Lap
1 Lap
12 bln
12 bln
100
1 Lap
1 Lap
100
54
kegiatan
pembinaan
terhadap
pelaksana
ini
Bina
55
revisi
dan
efisiensi
yang
menyebabkan
tidak
56
Kegiatan
Keluaran
Capaia
Target
n
2 Lap
2 Lap
100
20 Dok
20 Dok
100
90 Dok
90 Dok
100
1 Lap
1 Lap
100
OPERASIONAL PIMPINAN
1 Lap
1 Lap
100
LAYANAN PERKANTORAN
PERALATAN DAN FASILITAS KANTOR
1 Lap
1 Lap
100
1 Lap
1 Lap
100
2
3
4
57
No
Keterangan
Sudah SK Hibah
dan proses BAST
Proses DJKN
Proses KPKNL &
Kanwil
Proses Biro
Keuangan & BMN
Perbaikan usulan
di satker (reject)
Belum Usul
Jumlah
2
3
4
5
6
Nilai Audited
Nilai Usulan
31
259.290.986.625
188.687.989.692
22.331.925.000
4.949.670.000
1.951.894.895
1.951.894.895
239
4.806.522.187.356
4.467.923.767.987
18
265.358.241.589
332.163.998.586
415
709
5.488.455.204.062
10.843.910.439.527
357.881.231.653
5.353.555.582.813
harmonisasi
memfasilitasikan
kebijakan
dan
aturan
pertemuan-pertemuan
atau
kegiatan
rapat
ini
lintas
ataupun
Kementerian
lainnya,
dengan
output
58
B. REALISASI ANGGARAN
Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang
telah
digunakan
untuk mewujudkan
kinerja
organisasi
sesuai
dengan
Alokasi
Realisasi
490.024.957.000
146.647.713.908
29,93
12.936.844.000
6.297.402.000
3.536.676.000
3.102.766.000
8.516.066.227
4.265.585.924
2.557.872.486
1.692.607.817
65,83
67,74
72,32
54,55
22.016.265.000
857.925.000
1.364.573.000
19.793.767.000
3.492.361.869
427.667.100
894.705.731
2.169.989.038
15,86
49,85
65,57
10,96
Bagian Keuangan
1
Sub Bagian Anggaran
2
Sub Bagian Perbendaharaan
3
Sub Bagian Verifikasi dan Akuntansi
28.083.048.000
22.284.402.000
2.184.790.000
3.613.856.000
22.099.748.947
18.353.992.516
1.520.469.680
2.225.286.751
78,69
82,36
69,59
61,58
6.695.546.000
2.034.370.000
1.608.636.000
3.052.540.000
5.391.180.390
1.636.616.451
902.353.689
2.852.210.250
80,52
420.293.254.000
107.148.356.475
1.943.300.000
1.889.390.385
25,49
97,23
382.538.310.000
101.102.795.590
26,43
Sistem Informasi
Perangkat Pengolahan Data dan
Komunikasi
1.975.420.000
1.193.500.000
618.900.000
1.106.270.500
31,33
92,69
4.217.500.000
2.431.000.000
57,64
KEGIATAN LAINNYA
Operasional Pimpinan
Layanan Perkantoran
28.425.224.000
Output Cadangan
80,45
56,09
93,44
Realisasi keuangan Setditjen Bina Upaya Kesehatan tahun 2015 hanya sebesar
29,93% hal ini disebabkan karena adanya output cadangan sebesar Rp.
28.425.224.000,- dan dana transito sebesar Rp. 146.142.576.000,- tidak
terserap, di samping
itu
adanya revisi
anggaran
yang
menyebabkan
59
Tabel 18. Alokasi dan Realisasi Anggaran Per Indikator Kinerja Kegiatan
Setditjen Bina Upaya Kesehatan tahun 2015
No
Indikator
Persentase
monitoring
dan
evaluasi
yang
terintegrasi
berjalan efektif
Persentase
Satker
yang
mendapatkan alokasi anggaran
sesuai dengan kriteria prioritas
Persentase UPT vertical yang
sudah
memiliki
system
manajemen
kinerja berbasis
renstra
Persentase UPT vertical yang
dibina dengan indeks kinerja baik
sesuai dengan kontrak kerja
Persentase program direktorat
yang mengacu kepada daerah
sasaran nasional
Alokasi
TOTAL
Realisasi
3.080.566.000
1.736.031.617 56,4
603.184.000
452.300.000 75,0
300.576.000
150.808.000
230.280.000
179.057.600 77,8
794.493.000
489.389.750 61,6
5.009.099.000
3.007.586.967
50,2
64,2
mempunyai
tupoksi
untuk
melaksanakan
pelayanan
teknis
60
3
4
Nama Satuan
Organisasi
Bagian Program
Dan Informasi
Bagian Hukum,
Organisasi, Dan
Hubungan
Masyarakat
Bagian
Keuangan
Bagian
Kepegawaian
Dan Umum
TOTAL
Jumlah
S3
S2
Spesialis
1/2/A V
A IV
S1
14
16
26
27
D IV D III
Akademi
SM
D II
DI
SMA SMP SD
15
49
39
25
12
51
34
13
17
75
101
31
46
214
Nama Satuan
Organisasi
II
III
IV
Jumlah
C D Jml
A B
Jml
B C
Jml
A B
Jml
19 12 9
45
49
Bagian Program
Dan Informasi
Bagian Hukum,
Organisasi, Dan
Hubungan
Masyarakat
19 7
32
39
11
18 7
38
51
10
13
1
7
22 6
13
58
75
21
28
35 78 32 28 173
13
214
3
4
Bagian
Keuangan
Bagian
Kepegawaian
Dan Umum
TOTAL
Struktural
Jumlah
Fungsional
Staf
39
49
32
39
Bagian Keuangan
47
51
62
73
TOTAL
12
16
180
214
61
pegawai
akan
sangat
menentukan
citra
lembaga
atau
62
BMN Intrakomtabel
BMN Ekstrakomtabel
BMN dan Gabungan Intra Ekstra
BMN Aset Tak Berwujud
Persediaan
Total BMN
Posisi Awal
(1 Jan 2014)
798.375.404.313
81.739.980
798.457.144.293
14.104.801.320
49.282.360.109
812,427,480,513
2015
Posisi Akhir
(31 Des 2014)
831.686.422.081
78.029.900
831.764.451.981
15.148.901.270
603.329.575
846,680,418,351
Posisi Awal
(1 Jan 2015)
Posisi Akhir
(31 Des 2015)
831.686.422.081
832.615.380.425
78.029.900
65.734.400
831.764.451.981
832,681,114,825
15.148.901.270
15.698.901.270
603.329.575
379.596.867
848.759.612.962
846,680,418,351
63
BAB IV
PENUTUP
mendekati
ditetapkan/direncanakan.
Dalam
di lingkungan
mengedepankan
Bina
Upaya
Kesehatan.
64
DAFTAR TABEL
Tabel 1.
Tabel 2.
Tabel 3.
Tabel 4.
Tabel 5.
Tabel 6.
Tabel 7.
Tabel 8.
Tabel 9.
Tabel 10.
Tabel 11.
Tabel 12.
Tabel 13.
Tabel 14.
Tabel 15.
Tabel 16.
Tabel 17.
Tabel 18.
Tabel 19.
Tabel 20.
Tabel 21.
65
Tabel 22.
66
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 1.
Diagram 2.
Diagram 3.
Diagram 4.
Diagram 5.
67
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.
: Struktur Organisasi dan Nama Pejabat Eselon II, III, dan Eselon IV
Setditjen Bina Upaya Kesehatan Keadaan tanggal 31 Desember
2015
Gambar 2.
Gambar 3.
Gambar 4.
Gambar 5.
68
LAMPIRAN
Lampiran 1
69
70
71