: Agi Mulyadi
Nim
: 2211121027
Mata Kuliah : Penggunaan dan pengendalian mesin elektrik
Z ab Z P jX m // ( R2 j X 2 )
Z ab RP j X P
V1
I st
( R1 RP ) 2 ( X 1 X p ) 2
V1
Z sc
Keunggulan dari metode ini adalah peralatan start yang sederhana,torsi mula yang
besar,dapat start dengan cepat da biaya yang murah.Metode ini bisa digunakan ketika:
Daya motor relatif rendah di bandingkan suplai utama , yang di batasi dengan arus
inrush
Peralatan yang digerakkan tidak memerlukan peningkatan secara bertahap atau
peralatan
peredam yang membatasi shock dari start mula.
Starting torsi diperbolehkan cukup besar tanpa mengganggu operasi dari peralatan
atau
beban yang di gerakkan.
Starting dengan saklar Bintang-Segitiga ( Y-
Start dengan methode star-delta ini memanfaatkan penurunan tegangan yang dicatu
ke motor saat stator motor terhubung dalam rangkaian star. Pada waktu start, yakni saat
stator berada pada rangkaian bintang, arus motor hanya mengambil sepertiga dari arus
motor jika motor distart dengan metodeDOL. Berhubung torsi motor berbanding lurus
dengan quadratis dari tegangan, maka torsi motor pada rangkaian bintang juga hanya
sepertiga dari torsi pada rangkaian delta.
Prinsip Kerja saat start, pertama-tama kontaktor utama K 1 dan kontaktor bintang KY
diaktifkan. Peralihan dari rangkaian bintang ke rangkaian delta terjadi pada kecepatan nD,
yakni jika kecepatan motor sudah mencapai kira kira 80% dari kecepatan nominal.
Caranya dengan pengaktifan kontaktor KD dan pada saat yang sama kontaktor K Y dibuat
tidak aktif. Namun, sesaat motor sudah terlepas dari rangkaian bintang tetapi masih belum
terhubung ke rangkaian delta, rotor masih berputar, demikian juga arus rotor masih
mengalir di kumparan rotor. Ada fluks magnetik sisa di rotor yang memotong kumparan
stator. Sehingga terjadi tegangan induksi ke stator yang frekuensinya tergantung dari
kecepatan rotor saat itu. Kecepatan rotor saat itu tergantung sekali pada beban. Saat
motor terhubung ke rangkaian delta, terjadilah arus inrush yang sangat besar, yang mana
nilainya dapat mencapai hingga 2000 % dalam durasi yang sangat pendek sekitar 200 ms
(lihat grafik di bawah ini).Hal ini terjadi karena adanya perbedaan phasa yang sangat
besar telah terjadi saat stator terhubung kembali ke jaringan listrik dalam rangkaian delta
dengan fluk dari rotor. Arus yang tinggi ini mengakibatkan terjadinya torsi kejut dan
dapat memberikan dampak buruk bagi komponen transmisi dan komponen pemutus arus
dari system drive tersebut.
MDTorsi
hubungan
MY Torsi hubungan Y
ILD
Arus
line
hubungan
Bagian kurva Torsi terhadap Kecepatan yang diberi bayangan arsir adalah torsi asselerasi
yang dibutuhkan untuk meng-asselerasi beban. Perhatikan torsi start pada rangkaian
bintang harus selalu lebih besar dari torsi awal beban supaya motor dapat mengangkat
beban dan berasselerasi menuju kecepatan nominal.
I st (Y )
1
x I st ( )
3
Hubungan bintang delta atau star-delta atau wye-delta ini memang cukup digemari
sebagai pilihan aplikasi yang membutuhkan konsumsi arus yang kecil beberapa saat awal
motor dihidupkan namun memiliki suatu kelemahan yang membuatnya kurang menjadi
pilihan setelah adanya pengembangan starting yang lebih baik seperti soft starter. Satusatunya alasan pemilihan jenis starting ini adalah biaya yang lebih murah dibandingkan
starting lainnya. Satu lagi dari kelemahan starting star-delta adalah apabila beban
membutuhkan 40% dari torsi awal atau lebih untuk start maka terpaksa harus memilih
motor induksi dengan satu frame size yang lebih besar.
Starting dengan Auto-transformator
Auto-transformator Starter menggunakan auto-transformator untuk mengurangi
tegangan selama periode awal dan kemudian menghubungkannya ketegangan penuh untuk
mendapatkan kecepatan yang cukup. Transformator memiliki berbagai tap yang dapat
digunakan untuk menetapkan tegangan awal. Pengurangan tegangan awal dapat
menyebabkan pengurangan arus pada motor. Selanjutnya dikurangi oleh transformator yang
mengakibatkan arus line lebih kecil daripada arus motor sebenarnya. Biasanya sebuah autotransformator menyediakan sejumlah tap untuk mengurangi tegangan ke terminal motor,
sehingga mengurangi arus motor dan torsi saat pada starting. Timer atau sentrifugal switch
dapat digunakan untuk mengubah pengaturan tap selama start. Saat pengaturan kita dapat
memberikan transisi tertutup atau terbuka. Transisi terbuka memiliki logika yang lebih
sederhana, tetapi bias menyebabkan arus transien saat transisi perubahan tap. Transisi tertutup
membutuhkan lebih logika yang lebih rumit tetapi memiliki transisi yang mulus antara
perubahan tap. Karena tegangan motor berkurang, arus motor berkurang, sedangkan nilai
torsi berkurang dengan kuadrat pengurangan tegangan.
Gambar di bawah adalah gambar starting motor induksi dengan rheostat. Dilihat pada
gambar, rheostat disimbolkan dengan gambar resistansi dengan tanda panah kea rah luar.
Rheostat dihubungkan dengan rotor untuk melakukan pengawalan.
Motor Induksi
rotor belitan
U
V
n=0
Rheostat
R1
+
Ist
X1
R2
X2
Rt
V1
I0
V1
( R1 R Rt ) 2 ( X 1 X 2' ) 2
'
2
Dimana jika nilai hambatan semakin besar maka arus start akan semakin kecil.
Komponen utama softstarter adalah thyristor dan rangkaian yang mengatur trigger
thyristor. Seperti diketahui, output thyristor dapat di atur via pin gate nya. Rangkaian
tersebut akan mengontrol level tegangan yang akan dikeluarkan oleh thyristor. Thyristor
yang terpasang bisa pada 2 phase atau 3 phase.
Selain untuk starting motor, Soft starter juga dilengkapi fitur soft stop. Jadi saat
stop, tegangan juga dikurangi secara perlahan atau tidak dilepaskan begitu saja seperti
pada starter yang menggunakan contactor.
Salah satu keuntungan dari starter reaktor utama adalah pengurangan saat ini sejalan
dengan disipasi panas kurang dari resistor utama sirkuit. Kelemahan dari starter reaktor
utama adalah faktor daya yang buruk yang disebabkan oleh induktansi tambahan dalam
rangkaian awal dan keterbatasan pengaturan tegangan awal.
v reak . V1 V m
dimana : V1- Tegangan sumber
vm I st x Z sc
Vm - Tegangan
pada motor
XL
Vreak.
I st
kutub permanen akan mengarah sesuai dengan kutubkutub input. Kutub utara rotor akan
mengarah ke kutub selatan stator sedangkan kutub selatan rotor akan mengarah ke kutub
utara stator. Pada motor stepper terdapat berbagai macam tipe, antara lain
1.unipolar
2.bipolar
3.Single-phase
4. Multy-phase dan sebagainya.
Skema umum motor stepper dapat dilihat seperti gambar
Gambar diatas menunjukkan penampang motor stepper dengan empat koil. Setiap koil
memiliki empat kondisi kutub. Bila kondisi satu yang aktif, posisi rotor akan nampak seperti di
atas. Bila kondisi bergeser ke dua. rotor akan berputar ke kiri dengan sudut putar sesuai
dengan jarak kondisi satu dan dua. Namun bila setelah kondisi satu, kondisi empat yang
aktif, rotor akan menuju ke koil dengan pin empat paling dekat dengan pin satu dari kondisi
sebelumnya. Hal ini menyebabkan rotor berputar ke kanan dan seterusnya. ketelitian sudut
putar pada motor stepper sebanding dengan banyaknya kondisi masukkannya. Pada kondisi
seperti gambar stepper dengan empat koil dan empat kondisi kutub dengan metode full step
akan mampu menghadap ke 16 sudut berbeda.
Ada dua tipe pengendalian dengan metoda full step yaitu dengan pembangkitan tunggal dan
pembangkitan ganda. Untuk tipe pcmbangkitan tunggal dapat dilihat lebih jelas pada tabel
berikut.Pada tabel karakteristik pembangkitan stepper dibawah hanya ada satu kondisi yang
aktif. Misal koil satu aktif dan lainnya mati, maka rotor akan menghadap ke kutub satu. Bila
koil dua aktif, dan kutub lainny off, rotor akan mcnghadap ke kutub dua dan seterusnya.
Untuk Pembangkitan motor stepper dengan metode pembangkitan ganda dapat dilihat pada
tabel berikut.
Sudut rotasi motor proporsional dengan pulsa masukan sehingga lebih mudah diatur.
Motor dapat langsung memberikan torsi penuh pada saat mulai bergerak
Posisi dan pergerakan repetisinya dapat ditentukan secara presisi
Memiliki respon yang sangat baik terhadap mulai, stop dan berbalik (perputaran)
Sangat realibel karena tidak adanya sikat yang bersentuhan dengan rotor seperti pada motor
DC
6.
Dapat menghasilkan perputaran yang lambat sehingga beban dapat dikopel langsung ke
porosnya
7.
Frekuensi perputaran dapat ditentukan secara bebas dan mudah pada range yang luas.
Prinsip Kerja Motor Stepper
Prinsip kerja motor stepper adalah mengubah pulsa-pulsa input menjadi gerakan mekanis diskrit.
Oleh karena itu untuk menggerakkan motor stepper diperlukan pengendali motor stepper yang
membangkitkan pulsa-pulsa periodik.
Berikut ini adalah ilustrasi struktur motor stepper sederhana dan pulasa yang dibutuhkan untuk
menggerakkannya :
Untuk motor stepper dengan lilitan bipolar, diperlukan sinyal pulsa yang berubah-ubah dari positif
ke negatif dan sebaliknya. Jadi pada setiap terminal lilitan (A & B) harus dihubungkan dengan
sinyal yang mengayun dari positif ke negatif dan sebaliknya. Karena itu dibutuhkan rangkaian
pengendali yang agak lebih kompleks daripada rangkaian pengendali untuk motor unipolar. Motor
stepper bipolar memiliki keunggulan dibandingkan dengan motor stepper unipolar dalam hal torsi
yang lebih besar untuk ukuran yang sama.
B. Servo
Motor servo adalah sebuah motor dengan sistem closed feedback di mana posisi dari motor akan
diinformasikan kembali ke rangkaian kontrol yang ada di dalam motor servo. Motor ini terdiri dari
motor dc, rangkaian gear , potensio meter dan rangkaian kontrol.
Untuk mengoperasikannya yaitu dengan memberikan Pulsa digital tertentu pada motor ini. secara
teori, gambar lebar pulsa di bawah ini merupakan pulsa pengatur sudut servo standard.
Pada dasarnya penggunaan servo itu menggunakan cara yang sama (yaitu dengan memberikan
lebar pulsa tertentu). hanya salah satu perbedaannya yaitu pada sudut putarnya. untuk servo
standard, sudut putarnya adalah 180 derajat yang dapat dioperasikan dalam dua arah (clock
wise / counter clock wise). Gambar diatas adalah lebar pulsa yang dibutuhkan untuk
mengoperasikan motor servo standard. pulsa diatas harus diberikan secara terus menerus, agar
motor servo mempertahankan posisinya sesuai dengan pulsa yang diberikan.
Motor servo pada dasarnya dibuat menggunakan motor DC yang dilengkapi dengan controler dan
sensor posisi sehingga dapat memiliki gerakan 0 o, 90o, 180o atau 360o. Berikut adalah komponen
internal sebuah motor servo 180o.
Tiap komponen pada motor servo diatas masing-masing memiliki fungsi sebagai controler, driver,
sensor, girbox dan aktuator. Pada gambar diatas terlihat beberapa bagian komponen motor servo.
Motor pada sebuah motor servo adalah motor DC yang dikendalikan oleh bagian controler, kemudian
komponen yang berfungsi sebagai sensor adalah potensiometer yang terhubung pada sistem girbox
pada motor servo.
Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan motor stepper dan servo secara singkat :
Motor Stepper
Motor Servo
Driver
Tingkat kebisingan
dan vibrasi.
Cukup signifikan
Sangat kecil
Kecepatan
rpm maksimal)
Kondisi out-of-step
Metode Kontrol
Closed
loop
encoder)
Harga Motor
Driver
dan
(memakai