Anda di halaman 1dari 2

INDIKASI PERSEKONGKOLAN

POSTED BY M. FAIZAL KAMARULLAH 12 AGUSTUS 2015 TINGGALKAN


KOMENTAR
Dalam pasal 83 disebutkan bahwa, Kelompok Kerja ULP menyatakan
Pelelangan/Pemilihan Langsung gagal apabila :
e. dalam evaluasi penawaran ditemukan bukti/indikasi terjadi persaingan tidak
sehat;
Penjelasan : Indikasi persekongkolan antar Penyedia Barang/ Jasa harus
dipenuhi sekurangkurangnya 2 (dua) indikasi di bawah ini :
1. Terdapat kesamaan dokumen teknis, antara lain: metode kerja, bahan, alat,
analisa pendekatan teknis, harga satuan, dan/atau spesifkasi barang yang
ditawarkan
(merk/tipe/jenis) dan/atau dukungan teknis;
2. seluruh penawaran dari Penyedia mendekati HPS;
3. adanya keikutsertaan beberapa Penyedia Barang /Jasa yang berada dalam 1
(satu) kendali;
4. adanya kesamaan/kesalahan isi dokumen penawaran, antara lain
kesamaan/kesalahan pengetikan, susunan, dan format penulisan;
5. jaminan penawaran dikeluarkan dari penjamin yang sama dengan nomor seri
yang berurutan.
Dalam pelelangan paket A diikuti oleh 5 penyedia. Ditetapkan penyedianya
adalah PT ABC. Kemudian setelah pekerjaan dilaksanakan diketemukan hasil
pemeriksaan ada 2 penyedia yang terindikasi dalam satu kendali (pemilik yang
sama).
Bagaimana mengenai hal ini ?
Kita harus mencermati
Bahwa tidak semua penyedia terlibat dalam pengaturan, apalagi bila pelelangan
menggunakan SPSE, yang menjadikan pelelangan akan menjadi lebih
terbuka.Dengan demikian prinsip pengadaan yaitu prinsip terbuka dan prinsip
bersaing masih terjadi.
Apakah pokja ULP menemukan, bila menemukan maka kedua penyedia akan
digugurkan.
Bila tidak menemukan, apalagi tidak semua penyedia terlibat maka tidak
menjadi masalah untuk pokja ULP.
Apakah pokja ULP terlibat, bila tidak terlibat ya tidak masalah.
Bila yang telah melaksanakan kontrak adalah penyedia yang bersengkokol maka
penyedia tersebut tidak boleh menerima keuntungan.
Bagaimana kalau pokja ULP terlibat dalam pengaturan lelang ?
Dilihat dari hasil kontrak dari penyedia yang terpilih bahwa apakah nilai
pembayaran kontrak dengan prestasi pekerjaan telah sesuai dengan harga
pasarnya pada level penyedia yang sama.
Bila ada kerugian negara maka pokja ULP dikenakan sanksi atas persengkokolan
lelang. Bila tidak ada kerugian negara maka pokja ULP agar diganti, karena telah
melakukan persengkokolan.

Dalam prakteknya membuktikan adanya persengkokolan adalah hal yang tidak


mudah. Sehingga kata diatas ditulis indikasi persengkokolan. Ketika tidak
ditemukan bukti yang meyakinkan, tidak bisa serta merta dinilai sebagai
persengkokolan. Pokja ULP dapat meneruskan proses lelang, dalam hal tidak
ditemukan bukti. Selanjutnya agar dicermati kembali bahwa HPS telah dibuat
dengan benar, proses lelang telah menggunakan SPSE dan TIDAK MENERIMA
APAPUN dari penyedia.

Anda mungkin juga menyukai