Anda di halaman 1dari 5

KEGIATAN PENYULUHAN MATERI

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)

I. LATAR BELAKANG

Pembangunan merupakan suatu proses kegiatan yang terencana dalam upaya


pertumbuhan ekonomi, perubahan sosial dan modernisasi bangsa guna peningkatan
kualitas hidup manusia dan kesejahteraan masyarakat. Dalam pembangunan tersebut
salah satunya terdapat upaya untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat seperti
pelayanan kesehatan, pendidikan, pendapatan, dan lain sebagainya. Untuk mencapai
keberhasilan pembangunan dibutuhkan manusia yang berkualitas, sumber dana yang
memadai dan kekayaan atau potensi alam yang mendukung.
Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah
melalui perbaikan kesehatan yang dijalankan dalam program pembangunan bidang
kesehatan. Pembangunan bidang kesehatan diarahkan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.
Oleh karena itu pembangunan di bidang kesehatan mempunyai andil yang cukup
besar dalam pembangunan nasional.
Akhir akhir ini semakin berkembangnya penyebaran penyakit infeksi, salah
satu penyebabnya adalah kurangnya kesadaran menerapkan perilaku hidup bersih
dan sehat dalam kehidupan keluarga dan bermasyarakat. Data yang diperoleh
mengatakan bahwa masih tingginya angka kejadian penyakit infeksi di wilayah
kerja PKM Kassi - Kassi. Salah satunya penyakit diare. Kepadatan penduduk juga
faktor yang memegang peranan penting dalam penyebaran penyakit infeksi maupun
penyakit non infeksi.
Perilaku hidup bersih dan sehat wajib dimengerti dan dipraktekkan oleh
seluruh lapisan masyarakat, karena PHBS adalah hal termurah dan termudah yang
dapat dilakukan untuk dapat menjaga diri ini untuk tetap sehat. Mencuci tangan
dengan sabun adalah salah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan tangan dan

E-3 Sanitasi Lingkungan

jari jemari menggunakan air dan sabun untuk menjadi bersih dan memutuskan mata
rantai kuman. Mencuci tangan dengan sabun dikenal juga sebagai salah satu upaya
pencegahan penyakit. Hal ini dilakukan karena tangan seringkali menjadi agen yang
membawa kuman dan menyebabkan patogen berpindah dari satu orang ke orang
lain, baik dengan kontak langsung ataupun kontak tidak langsung. Kerap kali ketika
tangan terlihat kotor setelah memegang benda yang kotor, kuku tampak hitam, noda
menempel, berdebu, barulah mencuci tangan untuk membersihkannya. Padahal
tangan yang terlihat bersih belumlah sebuah jaminan tidak kotor atau terbebas dari
kuman. Kebanyakan orang tidak membiasakan diri untuk selalu mencuci tangan
setelah atau sebelum beraktivitas. Padahal disaat beraktivitas kita memegang
sesuatu benda disekitar kita, dimana kuman menempel dan bisa masuk dalam tubuh.
Tidak terhitung berapa jumlah kuman yang ikut dan secara tidak sengaja masuk ke
dalam tubuh bersamaan dengan makanan yang kita makan. Kuman yang telah
masuk ke dalam tubuh tentu saja akan menimbulkan berbagai penyakit.
PBB telah mencanangkan tanggal 15 Oktober sebagai Hari Mencuci Tangan
dengan Sabun Sedunia. Ada 20 negara di dunia yang akan berpartisipasi aktif dalam
hal ini, salah satu di antaranya adalah Indonesia.

II. PERMASALAHAN DI MASYARAKAT

Sebagai bagian dari Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit


Menular, Program Pencegahan dan Penanggulangan Diare penting untuk
dilaksanakan karena penyakit ini dipengaruhi oleh berbagai faktor dan dapat sangat
berbahaya bagi kesehatan hingga dapat menyebabkan kematian.
Kesadaran masyarakat, gaya hidup, kepadatan penduduk dan masalah
ekonomi masih merupakan penyebab dari perkembangan suatu penyakit. Oleh
karenanya diperlukan peran aktif dimulai dari pemberi sarana kesehatan, pejabat

E-3 Sanitasi Lingkungan

setempat dan masyarakat sendiri untuk mengatasi masalah kesehatan yang ada di
sekitarnya.
Seperti yang disebutkan di atas, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat merupakan
langkah termurah dan termudah yang dapat dilakukan setiap individu untuk menjaga
kesehatannya. Semuanya kembali kepada setiap individu.

III.

PEMILIHAN INTERVENSI

Berdasarkan pada permasalahan tersebut maka pemberian pengetahuan


tentang bagaimana mencegah diare dan faktor-faktor apa saja yang bisa menyebabkan
diare terhadap orang tua harus diberikan. Pemberian pengetahuan ini dapat diberikan
melalui proses penyuluhan. Selain penyuluhan dari segi pengetahuan juga dapat
memberikan motivasi pada orang tua untuk selalu menjaga kebersihan dengan
membiasakan mencuci tangan sebelum anak-anak mereka makan maupun orang tua
pada saat akan memberi makan. Begitu pula dengan makanan dan peralatan yang
akan digunakan pada saat makan nantinya.
Selain itu memberikan pelatihan singkat terhadap orang tua bagaimana
mencuci tangan dengan benar yang nantinya diharapkan mereka mengajarkan kepada
anak-anaknya khususnya pada mereka yang berumur 1-4 tahun. Agar mereka
membiasakan sejak dini utnuk selalu mencuci tangan sebelum makan. Khusus bagi
mereka yang telah bersekolah dilakukan penjaringan berkaitan dengan kebersihan
tubuh serta diajarkan dan diberikan pelatihan singkat bagaimana mencuci tangan rutin
yang benar dengan sasaran kelas 1 Sekolah Dasar.

IV.

PELAKSANAAN

Kegiatan ini dilakukan di beberapa Posyandu di setiap Kelurahan wilayah kerja


Puskesmas

E-3 Sanitasi Lingkungan

Kassi Kassi :
1. 4 September 2012 bertempat di SD Mulia Bakti Makassar
2. 26 September 2012 bertempat Kelurahan Tamalate VI di SD Perumnas 3
3. 15 Oktober 2012 bertempat di kelurahan Kassi- Kassi di Ruang tunggu Poli

umum PKM Kassi kassi


Adapun tahap-tahap dalam penyuluhan tersebut:
1. Tahap perkenalan dan penggalian pengetahuan masyarakat
Diawali dengan mengucapkan salam, mengenalkan diri dan memberikan
pertanyaan terbuka mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
2. Tahap penyajian materi
Penyajian materi diberikan dengan cara menampilkan Flipchart disertai penjelasan
yang mendetil. Peserta penyuluhan dapat bertanya apabila ada hal yang tidak
dimengerti selama kegiatan penyuluhan.

V. EVALUASI

1. Evaluasi Struktur
Pemateri datang pada awal Posyandu dilaksanakan, lalu mengumpulkan peserta
posyandu pada suatu tempat untuk memudahkan penyuluhan.
2. Evaluasi Proses
Peserta yang hadir berjumlah 50 orang. Ada interaksi antara pemateri dan
peserta. Penyuluhan berjalan sebagaimana diharapkan
3. Evaluasi Hasil
Peserta mampu menjawab pertanyaan evaluasi yang diberikan oleh pemateri
secara baik dan jelas. Hal ini sesuai dengan target yang diharapkan.

E-3 Sanitasi Lingkungan

Peserta Internsip

Dokter Pembimbing

Dr. Etien Andriani

Dr. Linda Tanod

E-3 Sanitasi Lingkungan

Anda mungkin juga menyukai