27 - Pande Nyoman Frans Wirawan - Thin Capitalization Rules Di Indonesia Setelah 31 Tahun Ditangguhkan
27 - Pande Nyoman Frans Wirawan - Thin Capitalization Rules Di Indonesia Setelah 31 Tahun Ditangguhkan
adalah
perusahaan
multinasional
yang
dalam
pembiayaan
Serikat
merupakan
salah
satu
negara
yang
pertama
kali
memperkenalkan earnings stripping rule pada tahun 1989 dan pada tahun 1997
mengubahnya
dengan
memfasilitasi
penggunaan
internal
debt
sebagai
telah
menerbitkan
KMK
Nomor
1002/KMK.04/1984
tentang
melalui
KMK
Nomor
254/KMK.01/1985
dikarenakan
terdapat
untuk
Keperluan
Perhitungan
Pajak
Penghasilan
pemerintah
utang adalah empat kali dari jumlah modal. Pendekatan DER ini cocok digunakan
di Indonesia dibandingkan pendekatan arms length transaction (dengan meneliti
kewajaran) dikarenakan kapasitas sistem administrasi perpajakan di Indonesia
yang masih tergolong lemah. Namun pendekatan ini memiliki kelemahan dimana
pendekatan fixed ratio tidak mempertimbangkan kenyataan bisnis.
Batas maksimal DER yang digunakan pada umumnya di berbagai negara
adalah 3:1, sedangkan batas maksimal yang disebutkan pada PMK-169/2015
adalah 4:1. Angka ini seolah menunjukkan bahwa pemerintah Indonesia
memberikan sedikit kelonggaran bagi Wajib Pajak untuk memiliki pinjaman yang
lebih besar. Namun hal ini dapat berimplikasi positif karena dapat mendorong
ekspansi
dan
perkembangan
usaha,
sehingga
dapat
memperluas
basis
Perbandingan
Antara
Utang
dan
Modal
Perusahaan
Untuk
Keperluan