Anda di halaman 1dari 16

PANDUAN PELAYANAN SESUAI KEBUTUHAN

PRIVASI PASIEN

RSIA MURNI ASIH TANGERANG


2016

KEPUTUSAN DIREKTUR
TENTANG
PELAYANAN PERLINDUNGAN HARTA MILIK PASIEN
DI RSIA MURNI ASIH
Nomor :/
DIREKTUR RSIA MURNI ASIH
Menimbang

: a. Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan di RSIA Murni Asih maka


perlu adanya panduan perlindungan harta milik Pasien RSIA Murni
Asih
b. Bahwa untuk maksud tersebut diatas perlu ditetapkan dengan Surat
Keputusan Direktur RSIA Murni Asih.

Mengingat

: 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang kesehatan


2. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
3. Undang Undang Nomor 29 Tahun 2004 Tentang praktek kedokteran
4. Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Hak azasi manusia

MENETAPKAN

MEMUTUSKAN :
: KEPUTUSAN DIREKTUR RSIA MURNI ASIH TENTANG PANDUAN
PERLINDUNGAN HARTA MILIK PASIEN RSIA MURNI ASIH
TANGERANG

KESATU

: Memberlakukan panduan penolakan resusitasi RSIA Murni Asih Tangerang


sebagaimana terlampir dalam surat keputusan ini.

KEDUA

: Panduan perlindungan harta milik pasien RSIA Murni Asih agar dijadikan
acuan dalam pelaksanaan tugas.

KETIGA

: Dengan diterbitkannya surat keputusan ini, maka segala hal yang


bertentangan dengan keputusan ini dinyatakan tidak berlaku lagi.

KEEMPAT

: Surat Keputusan ini berlaku terhitung sejak tanggal ditetapkan.


Apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan
diadakan perubahan dan perbaikan sebagaimana mestinya atau perubahan
seperlunya.

Ditetapkan di
Pada tanggal
DIREKTUR

: Tangerang
: 12 Januari 2016

FLORENCESIA ANGKAWIJAYA

KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang maha Esa karena dengan
ijin-Nya maka panduan perlindungan harta milik pasien di RSIA Murni Asih telah selesai
disususun.
Panduan

perlindungan

harta

milik

pasien

ini

merupakan

petunjuk

dalam

perlindungan/penyimpanan barang atau harta milik pasien di RSIA Murni Asih Tangerang
Semoga panduan perlindungan harta milik Pasien ini bermanfaat bagi petugas Medis
maupun para Medis di RSIA Murni Asih Tangerang dan pihak yang terkait.
Kami mohon masukan dari pihak yang terkait untuk perbaikan dari panduan
perlindungan harta milik pasien ini.
MENGETAHUI
MANEGER MEDIS

dr STEVANUS BRAM WONGSO

DAFTAR ISI
TIM PENYUSUN..........................................................................................

KATA PENGANTAR....................................................................................

ii

DAFTAR ISI..................................................................................................

iii

BAB I DEFENISI..........................................................................................

BAB II RUANG LINGKUP..........................................................................

BAB III TATA LAKSANA............................................................................

BAB IV DOKUMENTASI............................................................................

LAMPIRAN...................................................................................................

BAB I
DEFINISI
Seringkali terjadi banyak kasus atau peristiwa secara mendadak atau tiba-tiba rnisalnya
kecelakaan, pingsan, bencana alarn yang mengakibatkan timbulnya korban. Hal ini dapat
mengakibatkan suatu kondisi yang cukup berbeda yakni kepanikan, kacau, kecurigaan. Baik
korban yang mengalarni maupun orang yang melihat atau menolong. Kadang kala sering juga
dalam kesempatan tersebut kewaspadaan kurang akibat situasi yang tidak menentu. Sehingga
dapat berakibat adanya kehilangan barang atau benda terutama dan korban yang mengalami
bencana.
Negara Indonesia rnempunyai landasan hukurn yang cukup kuat untuk dapat melindungi
hak pnibadi seseorang untuk mendapatkan penlindungan yang layak tanpa terkecuali baik untuk
din pribadai maupun barang atau benda yang dirniliknya. Sehingga setiap orang yang berada di
tempat manapun tidak merasa terancam baik secara fisik ataupun non fisik akibat kehilangan
barang atau benda
Pengertian
Pengertian perlindungan adalah proses menjaga atau perbuatan untuk melindungi
Harta benda adalah
Tujuan
1. Mendeskripsikan prosedur untuk memastikan tidak terjadinya adanya kehilangan harta
benda pribadi pada pasien/pengunjung/karyawan selama berada di rumah sakit.
2. Mengurangi kejadian yang berhuhungan dengan adanya kecurian dan pihak dalam atau
luar pada pasien/pengunjung/karyawan.

BAB II
RUANG LINGKUP
Ruang lingkup perlindungan harta milik pasien di RSIA Murni Asih Tangerang Meliputi:

Panduan ini diterapkan kepada semua pasien/pengunjung/karyawan selama berada dalam

rumah sakit.
Pelaksana panduan ini adalah semua karyawan yang bekerja di rumah sakit (medis
ataupun non medis).

Prinsip
1. Semua pasien/pengunjung/karyawan yang berada dalam rumah sakit harus mendapat
perlindungan harta benda pribadi dengan benar saat masuk rumah sakit dan selama
berada dirumah sakit.
2. Setiap pasien/pengunjung/karyawan yang berada dalam rumah sakit harus berusaha
3.

menjaga harta benda pribadi.


Tujuan utama perlindungan harta benda adalah untuk menjaga keamanan yang memiliki

harta benda tersebut.


4. Perlindungan harta benda digunakan pada proses pasien/pengunjung/ karyawan masuk
dalam rumah sakit atau selama berada dalam lingkungan rurnah sakit.

BAB III
TATA LAKSANA

1. PERLINDUNGAN
PASIEN
Berlaku untuk pasien yang berada di rawat map dimana dalam hal ini pasien mengenakan
perhiasan atan barang berharga lainnya dan sedang dalam kondisi akan dilakukan
tindakan pelayanan medis.
1) Tatalaksana perlindungan harta benda pasien
a. Semua pasien sebelum masuk rawat inap harus diinformasikan bahwa
rumah sakit tidak bertanggung jawab jika ada harta benda yang hilang
sebab pada saat akan masuk rawat inap sudah di informasikan oleh Unit
Pendaftaran.
b. Pastikan bahwa pasien sudah menyetujui dan mengerti tentang infonnasi
yang disampaikan tentang perlindungan harta benda.
c. Pastikan pasien memberikan Surat Pernyataan bahwa bersedia tidak akan
menuntut apapun pada pihak rumah sakit apabila terjadi kehilangan harta
benda karena sudah diinformasikan bahwa rumab sakit tidak bertanggung
atasa harta benda pribadi milik pasien.
d. Pastikan adanya proses serah terima penyimpanan sementara untuk harta
benda pribadi milik pasien apabila pada pasien tersebut tidak ada keluarga
yang mendampingi dan akan dilakukan tindakan pelayanan kesehatan.
e. Segera hubungi pihak keamanan untuk kasus kehilangan harta benda
milik pasienjika ada peristiwa kehilangan.
f. Jika perlu hubungi pihak yang berwajib untuk menangani kasus
kehilangan harta benda milik pasienjika kasus tersebut berlanjut.

2) Tindakan/prosedur yang membutuhkan perlindungan harta benda pasien.


a. Berikut adalah beberapa prosedur yang membutuhkan perlindungan harta
benda pasien:
Pada saat pasien tidak ada keluarga yang mendampingi sedangkan
pada pasien tersebut akan dilakukan tindakan pelayanan kesehatan.
Pada saat pasien mengalami hilang kesadaran/hilang ingatan
b. Para Koordinator Ruangan, PJ (penanggung Jawab) Ruangan harus
memberikan perlindungan harta benda pasien dengan benar dengan

menanyakan kejelasan inforrnasi yang disampaikan oleh Unit Pendaftaran


untuk tidak rnenirnggalkan harta benda khususnya yang berharga diluar
pengamatan pasien, kemudian membandingkannya dengan adanya Surat
Pernyataan yang tercantum di rekam medis. Jangan menyebutkan sernua
informasi

tentang

perlindungan

dan

meminta

pasien

untuk

mengkonfirmasi dengan jawaban ya / tidak, kemudian menyerahkan


barang kepada Security dan menyimpan ke Loker penyimpanan barang
c. Jangan melakukan prosedur apapun jika pasien tidak mengetahui untuk
menjaga harta bendanya sendiri. Informasi rnengenai bahwa rumah sakit
tidak bertanggung jawab atas barang benda milik pasien diinformasikan
ulang oleh perawat yang bertugas menangani pasien secara personal
sebelum pasien menjalani suatu prosedur.
d. Perlindungan hat-ta benda sebaiknya mencakup 2 detail wajib, yaitu :
Didata semua harta benda pada saat pasien masuk
Mendata semua pengunjung yang datang berkunjung di wang
perawatan lenipat pasien dirawat.

PENGUNJUNG
Tatalaksana perlindungan harta benda pengunjung
a. Semua pengunjung harus diidentifikasi dengan benar sebelum masuk
dalam lingkungan rumali sakit dengan menggunakan tanda pengenal yang
masih berlaku (KTP. SIM) dan harta benda apa saja yang dibawa.
b. Pastikan pada pengunjung agar menjaga harta benda yang dibawanya dan
jelaskan bahwa tidak ada penitipan harta benda yang dibawanya.
c. Perlindungan harta benda harus diberikan pada semua pengunjung jika
terjadi kecelakaan, bencana atau hilang kesadaran/ingatan pada din
pengunjung tersebut dan tidak ada pengecualian selama herada dalain
lingkungan rumah sakit.
d. Jika terjadi kecelakaan/bencana atnu hilang kesadaran/ingatan pada
pengunjung secara tiba-tiba pastikan segera berikan perlindungan terhadap
diri dan harta benda pengunjung. kernudian catat pada buku laporan dan
laporkan pada pihak manajemen rumah sakit.
e. Pada situasi di mana tidak dapat diberikan perlindungan terhadap harta
benda maka harta benda harus dipastikan dititipkan/ditinggal pada pihak
keamanan dan kemudian dikoordinaskan pada pihak manajemen
f. Harta benda pengunjung tidak boleh dititipkan kepada pihak rumah sakit
walaupun

bersifat

sementara

dan

kondisi

pengunjung

masih

memungkinkan untuk menjaga harta bendanya sendiri karena rurnah sakit


tidak bertanggung jawab perlindungan harta benda tersebut kecuali dalam
kondisi tertentu.
g. Pada saat menitipkan harta benda untuk sementara waktu jika pengunjung
dalam

kondisi

terluka

atau

hilangkesadaran/ingatan

maka

harus

memberikan Surat Pernyataan Penitipan dengan disertai tanda pengenal


(KTP/SIM) yang masih berlaku dan dibubuhi oleh tanda tangan/capjempol
pengunjung.
h. Tanda pengenal yang disertakan di pos keamanan sebaiknya mencakup 2
detail wajib yang dapat mengidentifikasi pengunjung, yaitu:
Tanda pengenal masih berlaku.

Tanda pengenal harus asli/bukan fotocopy


i. Jelaskan prosedur perlrndungan harta benda sementara dan tujuannya
kepada pengunjung.
j. Periksa ulang 2 (dua) detail data di buku laporan sebelurn memberikan
perlindungan harta benda pada pengunjung.
k. Saat menanyakan identitas dan harta benda pengunjung, selalu gunakan
pertanyaan terbuka, misalnya: Siapa nama Anda? barang apa yang anda
titipkan ? (jangan rnenggunakan pertanyaan tertutup seperti Apakah narna
anda Ibu Susi?)
l. Jika pengunjung tidak mampu memberitahukan narnanya (misalnya pada
pengunjung tidak sadar, bayi, disfasia, gangguan jiwa), verifikasi harta
benda pengunjung kepada keluarga / pengantarnya. Jika mungkin, tanda
pengenal jangan dijadikan satu-satunya bentuk identiflkasi pada saaat
menitipkan harta benda. Tanya ulang narna dan alarnat pengunjung,
kernudian bandingkan jawaban pengunjung dengan data yang lertulis
dibuku laporan..
m. Pengecekan bukulaporan pengunjung dilakukan tiap kali pergantian jaga
petugas kearnanan
n. Unit yang memberikan perlindungan pada harta benda pengunjung hams
menanyakan ulang identitas pengunjung dan membandingkan data yang
diperoleh dan laporan verifikasi pihak keamanan.
o. Pada kasus pengunjung yang lidak mau diberikan perlindungan harta
benda:
Hal ini dapat dikarenakan berbagai macam sebab, seperti:
menolak diberikan perlindungan harta benda
Tidak ada kepercayaan dari pengunjung
Proses perlindungan harta benda hams diinformasikan akan risiko
yang dapat terjadi jika tidak dilakukan. Alasan pengunjung harus

dicatat pada buku laporan petugas kearnanan.


Jika pengunjung menolak untuk diberikan perlindungan harta
bendanya, petugas harus lebih waspada dan mencari cara lain
untuk memberikan perlindungan pada harta benda pengunjung
dengan benar sebelum dilakukan tindakan petayanan kesehatan

BAB IV
DOKUMENTASI
Formulir yang berhubungan dengan Perlindungan Harta Milik Pasien :
Formulir Penitipan Harta Benda Pasien

PANDUAN PERLINDUNGAN HARTA MILIK PASIEN


RSIA MURNI ASIH TANGERANG

Penyusun :
Rivalin Bunga Sinta SST
Endang Sinaga, AM.Keb
Riana Maria Saragih, AM.Keb

RSIA MURNI ASIH TANGERANG


2016

Anda mungkin juga menyukai