Refarat Urtkaria Aimi 1
Refarat Urtkaria Aimi 1
I.
PENDAHULUAN
Urtikaria merupakan penyakit kulit yang sering dijumpai. Sinonim biasa
untuk urtikaria adalah hives","nettle rash, biduran dan kaligata. Urtikaria adalah
reaksi vaskular di kulit akibat bermacam-macam sebab, biasanya ditandai dengan
edema setempat yang cepat timbul dan menghilang perlahan-lahan, berwarna
pucat dan kemerahan, meninggi di permukaan kulit, sekitarnya dapat dikelilingi
halo. Keluhan subyektif biasanya gatal, rasa tersengat atau tertusuk.Secara umum,
urtikaria dibagi menjadi bentuk akut dan kronis, berdasarkan durasi penyakit dan
bukan dari bercak tunggal. Disebut akut apabila serangan berlangsung kurang dari
6 minggu, atau berlangsung selama 4 minggu tetapi timbul setiap hari, bila
melebihi waktu tersebut digolongkan sebagai urtikaria kronik. Urtikaria akut lebih
sering terjadi pada anak muda, umumnya laki-laki lebih sering daripada
perempuan. Urtikaria kronik lebih sering pada wanita usia pertengahan. Ada
kecenderungan urtikaria lebih sering diderita oleh penderita atopik.1,2,3
II. EPIDEMIOLOGI
Umur, jenis kelamin, bangsa/ras, kebersihan, keturunan dan lingkungan
dapat menjadi agen predisposisi bagi urtikaria. Berdasarkan data dari National
Ambulatory Medical Care Survey dari tahun 1990 sampai dengan 1997 di USA,
wanita terhitung 69% dari semua pasien urtikaria yang datang berobat ke pusat
kesehatan. Distribusi usia paling sering adalah 0-9 tahun dan 30-40 tahun. Paling
sering episode akut pada anak-anak adalah karena reaksi atau efek samping dari
makanan atau karena penyakit-penyakit virus. Sedangkan untuk urtikaria kronik
adalah urtikaria idiopatik atau urtikaria yang disebabkan karena autoimun. 4
Ditemukan 40% bentuk urtikaria saja, 49% urtikaria bersama-sama dengan
angioedema dan 11% angioedema saja. Kejadian urtikaria pada populasi
umumnya antara 1% sampai 5%.1,5
III. ETIOLOGI
Pada penelitian ternyata hampir 80% tidak diketahui penyebabnya.
Diduga penyebab urtikaria bermacam-macam, di antaranya :1
1
Obat
Bermacam-macam obat dapat menimbulkan urtikaria, baik secara
imunologik maupun non-imunologik. Obat sistemik (penisilin, sulfonamid,
analgesik dan diuretik) menimbulkan urtikaria secara imunologik tipe I atau
II. Sedangkan obat yang secara non-imunologik langsung merangsang sel
mast untuk melepaskan histamin, misalnya kodein,opium dan zat kontras .1,3,6
Gambar 1 : Urtikaria akut dan berat yang disebabkan oleh allergi penisilin.*
2
Makanan
Makanan yang sering menimbulkan urtikaria adalah telur, ikan,
kacang, udang, coklat, tomat, arbei, babi, keju, bawang, dan semangka.1,3
Terdapat dua macam zat makanan yang diketahui dapat menyebabkan atau
memprovokasi urtikaria yaitu tartrazine, yang ditemukan dalam minuman
dan permen berwarna kuning dan jingga, dan natrium benzoat yang
digunakan secara luas sebagai bahan pengawet.7,10,12
Inhalan
Inhalan berupa serbuk sari bunga, spora jamur, debu, bulu binatang
Kontaktan
Lesi terbentuk hanya di daerah asal kontak, misalnya di daerah kontak
dengan air liur anjing atau rambut, atau di bibir setelah mencerna makanan
berprotein terutama pada pasien atopik.2,7,10
6
Trauma Fisik
Trauma fisik dapat diakibatkan oleh faktor dingin, faktor panas, faktor
Gambar 3: Dermographism*
.
7
Penyakit sistemik
Beberapa autoimun dan penyakit kolagen; misalnya retikulosis, karsinoma,
dan dysproteinemias.1,3,9,10
IV. PATHOGENESIS
Urtikaria terjadi karena vasodilatasi disertai permeabilitas kapiler yang
meningkat, sehingga terjadi transudasi cairan yang mengakibatkan pengumpulan
cairan setempat. Sehingga secara klinis tampak edema setempat disertai
kemerahan. Vasodilatasi dan peningkatan permeabilitas kapiler dapat terjadi akibat
pelepasan mediator-mediator misalnya histamine, kinin, serotonin, slow reacting
substance of anaphylaxis (SRSA), dan prostaglandin oleh sel mast dan atau
basofil.1,3,5,9
pruritus, dan dapat berlangsung sampai beberapa hari. Keterlibatan bibir, pipi, dan
daerah periorbita sering dijumpai, tetapi angioedema juga dapat mengenai lidah
dan faring. Lesi individual urtikaria timbul mendadak, jarang persisten melebihi
24-48 jam, dan dapat berulang untuk periode yang tidak tentu.2,4,9
1
2
Ordinary urticaria
Urtikaria fisik
Urtikaria kontak
4
5
Vaskulitis urtikarial
Angioedema
(tanpa urtikaria)
10
bisa juga
rosea
ialah
penyakit
kulit
yang
belum
diketahui
11
12
untuk bentuk papul.sedangkan untuk kasus yang berat dapat kita gunakan
kortikosteroid, prednisolone dosis awal 30-60 mg/perhari yang kemudian
diturunkan selama 1 sampai 4 minggu.9
13
Contoh
Nama
unsur
Klasik
Chlorpheniramine
kimia
Alkylamine
4 mg tid (up to 12 mg
Hydroxyzine
Piperazine
at night)
1025 mg tid (up to
Diphenhydramine
Ethanolamine
75 mg at night)
1025
mg
pada
Doxepin
Tricyclic
malam hari
1050
mg
Acrivastine
Cetirizine
Loratadine
Mizolastine
Desloratadine
antidepressant
Alkylamine
Piperazine
Piperidine
Piperidine
Piperidine
malam hari
8 mg tid
10 mg dd
10 mg dd
10 mg dd
5 mg dd
Piperidine
Piperazine
180 mg dd
5 mg once dd
400 mg bid
150 mg bid
(efek sedasi)
Generasi ke 2
Newer
second-
Dosis
pada
generation
H2 antagonists
Fexofenadine
Levocetirizine
Cimetidine
Ranitidine
Beberapa obat lini kedua untuk urtikaria kronik dan urtikaria fisis
Nama
Generik
Kelas Obat
Route
Dosis
Indikasi
spesial/
Penyakit tertentu
14
Prednisone
Epinephrine
Montelukast
Corticosteroid
Sympathomimetic
Leukotriene
Oral
0.5
Severe exacerbations
mg/kg qd
(days only)
sc, im (self-
300500
Angioedema
administered)
mg
throat/anaphylaxis
Oral
10 mg qd
Urtikaria
receptor antagonist
Thyroxine
Nifedipine
Thyroid hormone
Calcium antagonist
of
sensitive
aspirin
Oral
Oral
50150
Penyakit
mg qd
Autoimmnune tiroid
1040
Hipertensi
mg
modified
-release
qd
Colchicine
Neutrophil inhibitor
Oral
0.61.8
Neutrophilic
mg qd
infiltrates in lesional
biopsy specimens
Sulfasalazine
Aminosalicylates
Oral
24 g qd
Delayed
pressure
urtikaria
Tabel 3 : Beberapa obat lini kedua untuk urtikaria kronik dan urtikaria fisis.*
*Dikutip dari kepustakaan no. 8
Sedangkan pengobatan lini ke 3 untuk pasien dengan urtikaria yang tidak
merespon pada pengobatan lini 1 dan 2. Umumnya melalui pengobatan
immunomodulatory agent antara lain Cyclosporine 3-5 mg/kg/day, tacrolimus,
methotrexate, cyclophosphamide, mycophenolate mofetil dan intravenous
immunoglobulins. Sedangkan obat lain yang termasuk dalam obat generasi lini ke
15
tranexamic
acid,
terbutaline,
sulfasalazine,
DAFTAR PUSTAKA
1
16
Habif TP. Clinical Dermatology: A Color Guide to Diagnosis and Therapy. 4th
ed. London: Mosby; 2004.p. 59-129
17
18