Bahan Kuliah Mata 1
Bahan Kuliah Mata 1
DISUSUN OLEH
PENDAHULUAN
Tingginya tuntunan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Kedokteran dan Kesehatan, terhadap tersediannya sumber daya yang
berkualitas, mendorong untuk segera
bidangnya.
Perawat, sebagai mitra kerja dokter, tak luput, harus meningkatkan
kualitasnya, seiring dengan Dokter Spesialis Mata, yang melalui pendidikan
Fellowship di berbagai bidang subspesialistik, telah siap untuk mampu
menghadapi era globalisasi. Perawat Khusus Mata harus memiliki dasar Ilmu
Oftalmologi yang kuat, mampu menguasai penggunaan Alat Diagnostik Fungsi
Penglihatan, mampu menjadi asisten Dokter Mata yang handal, disamping
melaksanakan tugas asuhan keperawatan.
Panduan untuk melakukan Pemeriksaan Mata bagi perawat khusus mata
ini, disusun, sebagai alat bantu untuk lebih mengembangkannya melalui sumber
Ilmu Pengetahuan lain. Panduan inipun, disusun hanya untuk kalangan sendiri,
dalam Penyelenggaraan Program Pendidikan Perawat Khusus Mata atau MLOP
(Mid Level Ophthalmic Personel)
Tentunya panduan ini, masih jauh dari sempurna, tetapi akan terus
diperbaiki, untuk dapat bersama dengan materi tatap muka dan praktek, menjadi
alat bantu belajar peserta program MLOP.
PEMERIKSAAN MATA
Pemeriksaan Mata Lengkap ditujukan untuk menemukan dan
mendiagnosa kelainan mata. Dilakukan dokter spesialis mata bersama dengan
Pemeriksaan eksternal
Pemeriksaan pupil
VISUAL ACUITY)
berarti, tajam penglihatan pasien tersebut 6/6 atau 20/20 atau 1,0
(normal)
Cara pemeriksaan.
Pasien duduk pada jarak 6 meter dari Kartu. Pasang trial, frame, periksa
mata kanan, dengan menutup mata kiri (Mata cukup ditutup dengan tangan bila
terdapat penyakit mata yang kemungkinan dapat menular melalui trial frame)
Pasien diminta membaca huruf pada kartu, dimulai dengan huruf terbesar
Angka disamping kanan dari huruf
Pada penderita dengan kelainan makula, akan melihat garis yang bergelombang
atau putus-putus.
Gambar
Normal
Cara Pemeriksaan
Penderita memegang kartu amsler pada jarak baca, dengan salah satu
mata, mata lain ditutup. Mata difokuskan pada titik putih di tengah kartu amsler.
Tanyakan apakah penderita melihat kekaburan pada titik tersebut, atau adanya
distorsi atau garis melengkung atau terputus-putus, disekitar titik tersebut.
Gambaran yang terlihat oleh penderita dapat dipindahkan ke atas kartu Amsler
Recording Chart yang sama dengan Amler Grid card tetapi dasarnya putih,
garis garis berwarna hitam. Kelainan demikian terjadi pada penderita Age
Related Macular Degeneration (ARMD), edema macula dan kelainan macula
lain
PEMERIKSAAN POSISI &GERAK BOLA MATA
Posisi normal bolamata adalah Ortoforia, gangguan keseimbangan otot
kedua bolamata, menimbulkan Esotrofia, Eksotrofia, Hipertrofia atau
Hipotrofia. Esotropia, yaitu, pada saat satu mata berfiksasi, mata yang lain
bergulir ke arah dalam/hidung.
esotropia
Eksotropia
normal).
Penderita
dan
pemerikssa
berhadap-hadapan,
pada
10
11
12
Cara Pemeriksaan
Pasien (duduk di depan perimeter Goldman, dengan dagu terletak pada
penyangganya.Mata yang tidak diperiksa ditutup, yang diperiksa diberikan
koreksi yang sesuai, memfiksasi penglihatannya pada target yang terletak 33 cm
di depan mata pasien. Obyek bercahaya digeser, dari perifer ke arah sentral.
Bila pasien mulai melihat cahaya, segera memberi aba-aba, dan dicatat titik
tersebut pada kartu pemeriksaan lapangan penglihatan.Hal yang sama dilakukan
pada beberapa meridian (18-20)
Dengan pemetaan gambar, akan terlihat defek lapang pandang, yang
dapat dinilai, dengan membandingkannya dengan gambaran lapang pandang
normal. (Keterangan lebih rinci tentang cara kerja, dapat dilihat pada SOP
Poliklinik JEC)
PEMERIKSAAN EKSTERNAL
PEMERIKSAAN EVERSI KELOPAK
Bertujuan untuk memeriksa keadaan konjungtiva tarsalis, juga dapat
memeriksa apakah Ptosis dikarenakan oleh parese otot levator palpebra.
Kelopak mata atas dibalikkan (dieversikan), penderita diminta melirik ke atas.
13
Bila ternyata kelopak berbaik kembali pada posisi normal, berarti, ptosis bukan
dikarenakan parese levator palpebra.
Cara eversi (membalikkan ) palpebra
Pasien diminta melirik ke bawah, pemeriksa (bisa dari belakan atau
berhadapan dengan penderita), memegang bulu mata/ margo palpebra, diantara
jari telunjuk dan ibu jari. Kelopak ditarik ke bawah arah menjauhi bolamata.
Dapat dibantu, dengan tangan yang lain menekankan tepi tarsos menggunalan
lidi kapas kecil, kelingking atau batang kaca, kelopak dibalikkan ke atas.
PEMERIKSAAN SEKRESI AIRMATA(SCHIRMER 1)
Bertujuan untuk memeriksa apakah produksi airmata sudah cukup
untuk membasahi permukaan bolamata
Pemeriksaan dengan kertas filter Whatman 41 (panjang 35 mm dan
lebar 5 mm) yang dilipat 5 mm di ujungnya.
Cara pemeriksaan
Kedua mata penderita diberi 1 tetes anestesi lokal (tidak harus). Kertas
filter yang ujungnya dilipat dipasang di 1/3 lateral forniks inferior. Pasien
diminta memfiksasi pandangannya ke satu titik sedikit di atas bidang horizontal,
selama 5 menit. Kertas filter diangkat, diperiksa bagian filter yang basah oleh
air mata, diukur dari titik lipatan. Bila bagian yang basah berkisar 10-30 mm,
dikatakan sekresi lakrimal yang normal.
Pemeriksaan dilakukan di ruang yang penerangannya cukup/cenderung
redup. Juga diminta kedipan yang seminimal mungkin saat kertas filter telah
terpasang.
14
Gambar
15
16
17
18
PEMERIKSAAN PUPIL
Pada keadaan normal, pupil berbentuk bulat, berdiameter 2-3 mm, simetris
kanan kiri, dan bereaksi (mengecil) saat memdapat penyinaran.
PEMERIKSAAN REFLEKS SINAR/REFLEKS CAHAYA
Tujuan pemeriksaan adalah untuk mengetahui refleks miosis pupil,
akibat sinar langsung atau sinar tidak langsung. Kelainan dapat timbul pada
gangguan N.II atau kelainan syaraf okulomotor mata yang diperiksa atau mata
sebelahnya.
Cara pemeriksaan
Diberikan cahaya pada pupil, maka pada mata tersebut akan segera
terjadi miosis ( demikian juga pada mata sebelahnya, yang sama sekali tidak
kena penyinaran)
PEMERIKSAAN REFLEKS FUNDUS/REFLEKS PUPIL
19
20
TONOMETER APLANASI
21
22
23
midriatika akan masih berlangsung antara 4-6 jam, sehingga penderita akan
merasa silau bila terkena lampu terang atau penderita sulit membaca.
Gambar
funduskopi direk
Funduskopi indirek
24
Pemeriksaan FFA
Hasil FFA
25