Anda di halaman 1dari 25

PEMERIKSAAN MATA

TERBATAS UNTUK PESERTA PROGRAM

MID LEVEL OPHTHALMIC PERSONEL


JAKARTA EYE CENTER

DISUSUN OLEH

dr ETTY BUDIASNI SpM

PENDAHULUAN
Tingginya tuntunan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Kedokteran dan Kesehatan, terhadap tersediannya sumber daya yang
berkualitas, mendorong untuk segera

tersedianya Perawat yang mahir di

bidangnya.
Perawat, sebagai mitra kerja dokter, tak luput, harus meningkatkan
kualitasnya, seiring dengan Dokter Spesialis Mata, yang melalui pendidikan
Fellowship di berbagai bidang subspesialistik, telah siap untuk mampu
menghadapi era globalisasi. Perawat Khusus Mata harus memiliki dasar Ilmu
Oftalmologi yang kuat, mampu menguasai penggunaan Alat Diagnostik Fungsi
Penglihatan, mampu menjadi asisten Dokter Mata yang handal, disamping
melaksanakan tugas asuhan keperawatan.
Panduan untuk melakukan Pemeriksaan Mata bagi perawat khusus mata
ini, disusun, sebagai alat bantu untuk lebih mengembangkannya melalui sumber
Ilmu Pengetahuan lain. Panduan inipun, disusun hanya untuk kalangan sendiri,
dalam Penyelenggaraan Program Pendidikan Perawat Khusus Mata atau MLOP
(Mid Level Ophthalmic Personel)
Tentunya panduan ini, masih jauh dari sempurna, tetapi akan terus
diperbaiki, untuk dapat bersama dengan materi tatap muka dan praktek, menjadi
alat bantu belajar peserta program MLOP.

PEMERIKSAAN MATA
Pemeriksaan Mata Lengkap ditujukan untuk menemukan dan
mendiagnosa kelainan mata. Dilakukan dokter spesialis mata bersama dengan

perawat khusus mata, melalui serangkaian pemeriksaan dan pengukuran.


Pemeriksaan tersebut meliputi

Pemeriksaan tajam penglihatan

Pemeriksaan posisi dan gerak bolamata

Pemeriksaan eksternal

Pemeriksaan lapang pandang

Pemeriksan tekanan intra okular

Pemeriksaan pupil

Pemeriksaan fundus okuli.

PEMERIKSAAN TAJAM PENGLIHATAN


TAJAM PENGLIHATAN JAUH (DISTANCE

VISUAL ACUITY)

1 Kartu Uji Snellen


Kartu Snellen merupakan kartu dengan huruf, lambang atau gambar,
yang memiliki ukuran berbeda pada setiap barisnya. Besar huruf pada setiap
baris, berbeda, dimana setiap baris huruf, memiliki angka di sampingnya yang
menunjukkan jarak dimana seseorang yang normal, dapat membacanya dengan
jelas. Angka tersebut dalam satuan meter, feet ,pecahan atau desimal.
Kartu ini diletakkan pada jarak 6 meter (20 feet) di depan pasien yang
akan diperiksa. Apabila pada jarak ini, pasien tersebut dapat membaca dengan
jelas huruf/lambang/gambar pada baris yang disamping kanannya tertera angka
6 atau 20

berarti, tajam penglihatan pasien tersebut 6/6 atau 20/20 atau 1,0

(normal)

Terdapat beberapa variasi bentuk Optotype Snellen, huruf, E chart,


LogMar, Gambar.

Cara pemeriksaan.
Pasien duduk pada jarak 6 meter dari Kartu. Pasang trial, frame, periksa
mata kanan, dengan menutup mata kiri (Mata cukup ditutup dengan tangan bila
terdapat penyakit mata yang kemungkinan dapat menular melalui trial frame)
Pasien diminta membaca huruf pada kartu, dimulai dengan huruf terbesar
Angka disamping kanan dari huruf

terkecil yang masih dapat terbaca,

menunjukkan tajam penglihatan penderita. Misalnya, AVOD (tajam penglihatan


mata kanan) =6/9 =20/30
Tajam penglihatan dapat berkurang, pada kelainan Refraksi, kelainan media
penglihatan, kelainan makula lutea, nervus optik atau susunan syaraf pusat
Tajam Penglihatan bayi sangat kurang, perkembangan cepat terjadi sampai usia
2 th, dan masih akan berkembang sampai usia 5 th.
Disebut BUTA (Buta Sosial) apabila tajam penglihatan kurang dari 3/60, dan
Buta total , apabila penderita tidak dapat lagi mengenal cahaya.

2. Uji Hitung Jari


Pemeriksaan tajam penglihatan terhadap penderita yang tidak mampu
membaca dengan jelas huruf terbesar sekalipun, pada Kartu Snellen.
Cara pemeriksaan
Penderita duduk di ruangan dengan penerangan cukup, disarankan
menghitung jari pemeriksa yang berdiri di depan penderita. Jarak dimana (mis
AV=3/60, berarti penderita hanya mampu menghitung jari pemeriksa yang
berdiri pada jarak 3 meter di depannya) penderita masih dapat menghitung jari,
menunjukkan tajam penglihatannya
Pada orang normal, masih dapat menghitung jari pada jarak 60 m.

3 Uji lambaian tangan (Hand Movement)


Dilakukan pada penderita yang tajam penglihatannya kurang dari 1/60.
Cara pemeriksaa
Penderita diminta menentukan arah gerakan tangan pemeriksa yang
berdiri di depannya. Bila penderita dapat melihat gerakan tangan, pada jarak 1
meter, berarti Tajam penglihatan 1/300

4. Uji Persepsi Sinar dan Proyeksi Sinar


Bila penderita dapat membedakan ada tidaknya sinar didepannya dan
dapat pula menentukan arah datangnya sinar, berarti penderita memiliki tajam
penglihatan 1/~ dengan Proyeksi sinar baik.

UJI LUBANG PINHOLE (Pinhole Acuity Test)


Pinhole adalah lempeng penutup mata, yang di bagian sentralnya
terdapat lubang kecil. Apabila melalui lubang ini, penderita dapat membaca
huruf Snellen dengan lebih jelas, berarti terdapat kelainan refraksi yang masih
dapat dikoreksi, bila justru menjadi makin kabur, kemungkian kelainan terdapat
di makula lutea.

TAJAM PENGLIHATAN DEKAT (Near Acuity Test)


Pemeriksaan terhadap ketajaman penglihatan jarak dekat (14 inci atau
30-40 cm dari mata). Kartu Baca Dekat, berisi tulisan dengan ukuran huruf
yang berbeda besarnya,

untuk masing-masing deret.


Gambar

Sebelumnya penderita diberikan koreksi lensa untuk jarak jauhnya (Lensa


kacamata atau lensa kontaknya), kemudian diminta membaca tulisan pada
Kartu Baca Dekat. Apabila penderita tidak mampu membaca huruf terkecil
yang pada orang normal dapat terbaca ( Jagger 30 pada jarak baca 30 cm)
diberikan lensa koreksi Sferis Positif. (dibahas lebih lanjut pada Materi Kuliah
Refraksi)
PEMERIKSAAN AMSLER GIRD
Pemeriksaan fungsi penglihatan sentral ( makula.) dengan
menggunakan Kartu Amsler, berupa kartu berdasar hitam, bergaris-garis
vertikal dan horisontal warna putih.dengan titik sentral berwarna putih.

Pada penderita dengan kelainan makula, akan melihat garis yang bergelombang
atau putus-putus.
Gambar

Normal
Cara Pemeriksaan
Penderita memegang kartu amsler pada jarak baca, dengan salah satu
mata, mata lain ditutup. Mata difokuskan pada titik putih di tengah kartu amsler.
Tanyakan apakah penderita melihat kekaburan pada titik tersebut, atau adanya
distorsi atau garis melengkung atau terputus-putus, disekitar titik tersebut.
Gambaran yang terlihat oleh penderita dapat dipindahkan ke atas kartu Amsler
Recording Chart yang sama dengan Amler Grid card tetapi dasarnya putih,
garis garis berwarna hitam. Kelainan demikian terjadi pada penderita Age
Related Macular Degeneration (ARMD), edema macula dan kelainan macula
lain
PEMERIKSAAN POSISI &GERAK BOLA MATA
Posisi normal bolamata adalah Ortoforia, gangguan keseimbangan otot
kedua bolamata, menimbulkan Esotrofia, Eksotrofia, Hipertrofia atau

Hipotrofia. Esotropia, yaitu, pada saat satu mata berfiksasi, mata yang lain
bergulir ke arah dalam/hidung.

esotropia

Eksotropia

Gerak bola mata, diperiksa dalam 6 arah cardinal

PEMERIKSAAN LAPANG PANDANG


1 Uji Konfrontasi

Dilakukan pemeriksaan dengan memperbandingkan luas lapang


pandang penderita dengan pemeriksa (Pemeriksa dianggap memiliki lapang
pandang

normal).

Penderita

dan

pemerikssa

berhadap-hadapan,

pada

pemeriksaan mata kanan, penderita menutup mata kirinya dengan tangan,


sedang pemeriksa justru menutup mata kanannya.
Dengan menggerakkan jari tangan pemeriksa, mulai arah luar menuju kedalam,
diminta penderita segera memberitahukan apabila sudah tidak melihat jari
tersebut. Apabila pemeriksa masih dapat melihat, sedang penderita tidak dapat
melihat, berarti terdapat gangguan lapang pandang.
2.Kampimeter Layar Bjerrum (Tangent Screen Test)
Pemeriksaan dilakukan dengan Layar Bjerrum, berupa layar hitam,
yang dipetakan dengan lingkaran 5 derajat sampai 30 derajat dari titik fiksasi.
Gambar

10

Pemeriksaan dilakukan, satu persatu mata.


Cara pemeriksaan
Penderita duduk pada jarak 1m dari layar, mata yang diperiksa
berfiksasi pada titik hitam di sentral layar, obyek bulat (diameter 3-6 mm)
digerakkan dari lingkaran luar (30 derajat) menunju titik fiksasi. Penderita
diminta memberikan aba-aba, apabila ia kehilangan obyek yang dilihatnya,
dipetakan titik tersebut pada kertas hasil pemeriksaan. Demikian, diulang untuk
meridian yang lain.
3. Perimeter
-Pemeriksaan lapang pandang, dengan alat Goldman Perimetry
(Keterangan lebih rinci tentang cara kerja, dapat dilihat pada SOP
Poliklinik JEC)
Gambar

11

12

Cara Pemeriksaan
Pasien (duduk di depan perimeter Goldman, dengan dagu terletak pada
penyangganya.Mata yang tidak diperiksa ditutup, yang diperiksa diberikan
koreksi yang sesuai, memfiksasi penglihatannya pada target yang terletak 33 cm
di depan mata pasien. Obyek bercahaya digeser, dari perifer ke arah sentral.
Bila pasien mulai melihat cahaya, segera memberi aba-aba, dan dicatat titik
tersebut pada kartu pemeriksaan lapangan penglihatan.Hal yang sama dilakukan
pada beberapa meridian (18-20)
Dengan pemetaan gambar, akan terlihat defek lapang pandang, yang
dapat dinilai, dengan membandingkannya dengan gambaran lapang pandang
normal. (Keterangan lebih rinci tentang cara kerja, dapat dilihat pada SOP
Poliklinik JEC)

- Pemeriksaan Lapang Pandang dengan Humphrey


Merupakan Perimetri statik dengan komputerisasi. (cara verja dapat
dilihat pada SOP Poliklinik JEC)

PEMERIKSAAN EKSTERNAL
PEMERIKSAAN EVERSI KELOPAK
Bertujuan untuk memeriksa keadaan konjungtiva tarsalis, juga dapat
memeriksa apakah Ptosis dikarenakan oleh parese otot levator palpebra.
Kelopak mata atas dibalikkan (dieversikan), penderita diminta melirik ke atas.

13

Bila ternyata kelopak berbaik kembali pada posisi normal, berarti, ptosis bukan
dikarenakan parese levator palpebra.
Cara eversi (membalikkan ) palpebra
Pasien diminta melirik ke bawah, pemeriksa (bisa dari belakan atau
berhadapan dengan penderita), memegang bulu mata/ margo palpebra, diantara
jari telunjuk dan ibu jari. Kelopak ditarik ke bawah arah menjauhi bolamata.
Dapat dibantu, dengan tangan yang lain menekankan tepi tarsos menggunalan
lidi kapas kecil, kelingking atau batang kaca, kelopak dibalikkan ke atas.
PEMERIKSAAN SEKRESI AIRMATA(SCHIRMER 1)
Bertujuan untuk memeriksa apakah produksi airmata sudah cukup
untuk membasahi permukaan bolamata
Pemeriksaan dengan kertas filter Whatman 41 (panjang 35 mm dan
lebar 5 mm) yang dilipat 5 mm di ujungnya.
Cara pemeriksaan
Kedua mata penderita diberi 1 tetes anestesi lokal (tidak harus). Kertas
filter yang ujungnya dilipat dipasang di 1/3 lateral forniks inferior. Pasien
diminta memfiksasi pandangannya ke satu titik sedikit di atas bidang horizontal,
selama 5 menit. Kertas filter diangkat, diperiksa bagian filter yang basah oleh
air mata, diukur dari titik lipatan. Bila bagian yang basah berkisar 10-30 mm,
dikatakan sekresi lakrimal yang normal.
Pemeriksaan dilakukan di ruang yang penerangannya cukup/cenderung
redup. Juga diminta kedipan yang seminimal mungkin saat kertas filter telah
terpasang.

14

Gambar

PEMERIKSAAN FLUORESCEIN KORNEA


Pemeriksaan untuk mengetahui adanya kerusakan epitel kornea. Dasar
pemeriksaan, bahwa defek epitel kornea, bersifat basa, sehingga akan mengikat
jaringan fluorescein. Warna hijau kekuningan yang menempel pada defek akan
terlihat jelas dengan lampu senter atau slit lamp.
Cara Pemeriksaan
Mata yang akan diuji, diberikan tetes mata anestesi. Zat warna
fluorescein diteteskan 1 tetes pada kornea, atau yertas fluprescein ditempelkan
pada forniks, selama 20 detik. Dilakukan irrigis pada permukaan bolamata,
sampai kapas/tisue tidak bersih dari warna fluorescein tersebut. Bila terdapat
bagian kornea yang berwarna hijau kekuningan, berarti di bagian tersebut,
terdapat defek epitel atau infiltrat akibat adanya peradangan kornea oleh virus,
Namur dll.
PEMERIKSAAN KERATOMETRI

15

Pemeriksaan untuk mengetahui kelengkungan kornea. Diperlukan


untuk data pemeriksaan biometer, guna mengetahui ukuran lensa intraokular
yang akan diinsersikan saat operasi katarak. Juga untuk mengetahui adanya
astigmatisme atau keratokonus.
Cara pemeriksaan
Dagu diletakkan pada penyangganya, mata yang akan diperiksa melihat
ke depan, pemeriksa,memutar okular kearah jarum jam, sampai menemukan
lingkaran obyek yang merupakan refleks kornea. Dekatkan lingkaran obyek,
sampai tanda (-) dan (+) berimpit, dengan cara menggerakkan tombol. Baca
skala, masing-masing, untuk vertikal dan horisontal.

PEMERIKSAAN TOPOGRAFI KORNEA


Merupakan peta (relief) kornea yang dilakukan dengan analisa komputer.
Gambar

16

Hasil pemeriksaan topografi kornea


PEMERIKSAAN BAYANGAN IRIS PADA LENSA
Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui derajat kekeruhan lensa pada katarak.
Makin tebal kekeruhan pada lensa bagian posterior, maka makin tipis bayangan
iris pada lensa tersebut.
Cara pemeriksaan
Sentolop diarahkan pada pupil, dengan sudut 45 derajat. Dinilai
bayangan iris pada lensa. Pada katarak matur, tidak ditemukan bayangan iris
pada lensa ( Shadow test negatif) sedang pada katarak yang belum menyeluruh
(bagian anterior masih jernih), maka akan ditemukan bayangan iris pada lensa
(Shadow test positif) Makin tipis kekeruhan, makin tebal bayangan iris tersebut.
PEMERIKSAAN REFLEKS KORNEA (Uji Hirschberg)

17

Pemeriksaan ini dilakukan untuk menilai derajat penyimpangan posisi


bolamata.
Cara Pemeriksaan
Sentolop disinarkan dari jarak 30 cm, setinggi mata pasien. Pada mata
normal, kedua refleks kornea akan terletak pada tengah pupil masing-masing
mata. Bila salah satu refleks kornea jatuh ditepi atau diluir pupil, berarti pada
mata tersebut terdapat penyimpangan posisi. (bisa ekso atau esotrofia). Reflek
kornea normal, juga dipergunakan untuk menentukan PD (pupil distance) pada
pemasangan lena kacamata

Gambar Refleks kornea


.
PEMERIKSAAN EKSOFTALMOMETRI
Pemeriksaan dengan alat Hertel Eksofltalmometer untuk mengetahui
penonjolan bolamata. Penonjolan terjadi pada Tumor orbita, Tyroid oftalmopati.
Cara pemeriksaan
Penderita melihat ke depan, memfiksasi mata kanannya kepada mata
kiri pemeriksa. Pemeriksa melirik skala angka yang terpantul pada cermin
Hertel, yang menunjukkan usuran penonjolan. N 12-20 mm, dengan perbedaan
kedua mata tidak lebih dari 2 mm.

18

PEMERIKSAAN PUPIL
Pada keadaan normal, pupil berbentuk bulat, berdiameter 2-3 mm, simetris
kanan kiri, dan bereaksi (mengecil) saat memdapat penyinaran.
PEMERIKSAAN REFLEKS SINAR/REFLEKS CAHAYA
Tujuan pemeriksaan adalah untuk mengetahui refleks miosis pupil,
akibat sinar langsung atau sinar tidak langsung. Kelainan dapat timbul pada
gangguan N.II atau kelainan syaraf okulomotor mata yang diperiksa atau mata
sebelahnya.
Cara pemeriksaan
Diberikan cahaya pada pupil, maka pada mata tersebut akan segera
terjadi miosis ( demikian juga pada mata sebelahnya, yang sama sekali tidak
kena penyinaran)
PEMERIKSAAN REFLEKS FUNDUS/REFLEKS PUPIL

19

Pemeriksaan dengan funduskopi direk, dari jarak 1-2 feet, di dalam


ruang gelap, akan ditemukan refleks yang berwarna merah (refleks fundus).
Refleks fundus berwarna putih (leukokoria) terdapat pada Retinoblastoma dan
Kekeruhan media refraksi.
PEMERIKSAAN TEKANAN INTRA OKULAR
PEMERIKSAAN TONOMETER DIGITAL (PALPASI)
Pemeriksaan Tekanan bolamata, secara kasar, dengan menggunakan jari
tangan.
Cara kerja
Penderita melirik ke bawah, kedua jari telunjuk menekan bolamata di
belakang kornea bergantian, dimana satu telunjuk mengimbangi tekanan saat
telunjuk lain menekan bolamata. Sedangkan jari-jari lain bersandar pada dahi
dan pipi pasien. Pengalaman pemeriksa, sangat diperlukan dalam menilai hasil,
N berarti Normal, N+1 , N+2 atau N+3 dan N-1 atau N-2 atau N-3.

PEMERIKSAAN TONOMETRI SCHIOTZ

20

Pemeriksaan berdasar indentasi (penekanan pada permukaan kornea)


dengan beban yang dapat bergerak bebas pada sumbunya. Makin rendah
tekanan bolamata, indentasi akan lebih dalam, dibanding bila tekanan bolamata
tinggi.
Cara Pemeriksaan
Penderita diberikan tetes anestesi local,tidur telentang, ditunggu sampai
tetes tidak menyisakan rasa perih. Kelopak mata dibuja dengan telunjuk dan ibu
jari, penderita diminta memfiksasi pandangan, sedemikian, sehingga permukaan
bolamata relatif datar. Telapak tonometer setelah dibersihkan dengan alkohol,
dan diangin-anginkan, ditempelkan pada permukaan kornea, sampai jarum
bergerak, dan menujuk ke angka tertentu (0-15). Nilai tonometri dalam mmHg
dilihat melalui tabel antara besarnya beban dengan angka pada jarum. Beban
diperbesar, apabila jarum mencapai angka di bawah 3 atau diatas 15.
Pemeriksaan ini dipengaruhi oleh rigiditas (kekakuan sklera)
Gambar

TONOMETER APLANASI

21

Pemeriksaan tekanan intraocular yang menghilangkan pengaruh scleral


rigidity . Dipasang tonometer aplanasi pada Slitlamp dan dinilai gambar di
permukaan kornea, yang diwarnai dengan fluorescein.

TONOMETER NON CONTACT


Tonometer tanpa adanya kontak alat kepada permukaan kornea., tetapi
mempergunakan hembusan angin.
PEMERIKSAAN BUTAWARNA (COLOR VISION TEST)
Penderita membaca Psuedoisochromatic color plates (Ishihara Book)
pada jarak baca, dengan memakai kacamata koreksi penderita. Pada orang
normal, angka dan gambar akan terbaca dengan mudah,jelas dan benar. Tetapi
penderita dengan gangguan penglihatan warna, beberapa angka dan bentuk
gambar tidak dapat terbaca.

22

PEMERIKSAAN FUNDUSKOPI (OFTALMOSKOPI)


Pemeriksaan dilakukanoleh dokter, dengan maksud melihat gambaran
fundus (papil syaraf optik, retina dan gaambaran pembuluh darahnya). Pada
pemeriksaan direct Fundusscopy, umumnya dapat dilakukan pada pupil norma.
Tetap pada indirect, perla dilakukan pelebaran diameter pupil, dengan
memberikan tetes mata midriatika (tropikamid 0,5-1,0 %). Sebelum
memberikan tetes midriatika, tekanan bolamata ditentukan, karena pada tekanan
bolamata yang tinggi, midriatika merupakan kontraindikasi. Pemeriksaan
dilakukan didalam ruang gelap, Perlu diingatkan kepada penderita, bahwa efek

23

midriatika akan masih berlangsung antara 4-6 jam, sehingga penderita akan
merasa silau bila terkena lampu terang atau penderita sulit membaca.
Gambar

funduskopi direk

Funduskopi indirek

FOTO FUNDUS DAN FUNDUS FLUORESCEIN ANGIOGRAFI


Gambaran fundus ditangkap melalui kamera, yang hasilnya dapat
dicetak diatas kertas foto atau layar monitor (bila dilengkapi dengan alat
monitor). Sedang FFA (Foto Fundus Angiografi) adalah pemeriksaan serupa,
tetapi menggunakan zat fluorescen, agar pembuluh darah dan jaringan retina
dapat terlihat jelas (dibahas lebih lanjut pada bab tersendiri)

24

Pemeriksaan FFA

Hasil FFA

25

Anda mungkin juga menyukai