Anda di halaman 1dari 2

Kolera

Penyakit ini disebabkan oleh infeksi enterotoksin yang dihasilkan oleh vibrio cholera dengan gejala khas berupa diare
cair yang kemudian diikuti dengan dehidrasi, asidosis metabolik dan hipotensi bahkan dapat terjadi renjatan (syok).
Bila tidak segera diobati dapat terjadi kematian. Penyakit ini umumnya ditularkan lewat air maupun makanan yang
tercemar feses manusia.
Oleh karena penyebarannya melalui jalur fekal-oral, maka tindakan utama untuk mencegah timbulnya penyakit
serta menurunkan angka penularan dianjurkan untuk menjaga kebersihan terutama dalam proses penyiapan makanan
maupun pada saat makan.
Penyaji makanan juga memegang peranan penting dalam hal ini. Beberapa hal yang dianjurkan bagi penyaji
makanan di antaranya bagi pekerja yang terinfeksi kolera untuk tidak menyajikan makanan, mencuci bersih bahan
makanan yang akan dimasak, memasak makanan dengan baik, mencegah kontaminasi bahan makanan, mencuci
tangan dengan air dan sabun terutama setelah buang air besar dan lainnya.
Pemberian vaksin kolera dianjurkan bila seseorang bekerja di daerah dengan kejadian wabah (outbreak),
seperti pada daerah bencana. Selain itu, pemberian vaksin ini juga dianjurkan jika akan tinggal dalam waktu yang
cukup lama di daerah endemis terjadinya kolera.

Vaksin Kolera
Dalam beberapa tahun terakhir telah terjadi kemajuan dalam pengembangan vaksin kolera oral. Ada dua jenis vaksin
kolera oral. Pertama, yang berasal dari killed whole cell V. Cholera O1 yang dikombinasi dengan toksin kolera subunit
rekombinan B yang dimurnikan. Kedua, live-attenuated live oral cholera vaccine yang mengandung V. cholerae O1 strain
CVD 103-HgR yang dimanipulasi secara genetik.
Vaksin kolera yang baru diproduksi, yaitu vaksin oral yang mengandung kuman yang telah diinaktivasi. Vaksin
yang dikemas dalam sachet ini harus dilarutkan dalam air sebelum diminum. Vaksin ini dapat digunakan untuk
dewasa dan anak-anak di atas dua tahun. Cara pemberian vaksin ini, yaitu dua dosis untuk orang dewasa dan anak
yang berumur lebih dari enam tahun, sedangkan untuk anak yang berumur dua sampai enam tahun diberikan tiga
dosis. Disarankan untuk tidak makan dan minum satu jam sebelum pemberian vaksin. Pemberian tiap dosis diatas
harus berjarak satu minggu.
Untuk tetap terlindungi, dianjurkan pemberian booster dengan jarak waktu dua tahun untuk dewasa dan anak
di atas enam tahun, sementara untuk anak umur dua sampai enam tahun harus diberikan booster dengan jarak
enam bulan.

Selain pemberian vaksin, hal yang paling penting untuk mencegah timbulnya kolera adalah usaha menjaga
kebersihan diri, terutama perilaku yang berkaitan dengan penyediaan makanan, serta tersedianya air bersih yang
mencukupi kebutuhan.

Anda mungkin juga menyukai