Anda di halaman 1dari 18

KEBIJAKAN DO NOT RESUCITATE

(DNR)

DR SUTOTO KARS

Curiculum vitae: DR.Dr.Sutoto.,M.Kes


JABATAN SEKARANG:
Ketua KARS (Komisi Akreditasi Rumah Sakit ) Th 2011-2014
Ketua umum PERSI (Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia) Th 2009-2012/
2012-2015
Dewan Pembina MKEK (Majelis Kehormatan Etika Kedokteran) IDI Pusat 20092012/2012-2015
Dewan Pembina AIPNI (Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia)
Anggota Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit Kementerian Kesehatan R.I
Dewan Pengawas RS Mata Cicendo,Pusat Mata Nasional
PENDIDIKAN:
1. SI Fakultas Kedokteran Univ Diponegoro
2. SII Magister Manajemen RS Univ. Gajahmada
3. S III Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta (Cumlaude)

PENGALAMAN KERJA
Staf Pengajar Pascasarjana MMR UGM, UMY, UHAMKA
Surveyor Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) sejak 1998
Kepala Puskesmas Purwojati, Banyumas, Jawa Tengah, tahun 1978-1979
Kepala Puskesmas Jatilawang, Banyumas,jawa Tengah., tahun 1979-1992

Direktur RSUD Banyumas Jawa Tengah 1992-2001

Direktur Utama RSUP Fatmawati Jakarta 2001 - 2005

Direktur Utama RS Kanker Dharmais Jakarta 2005-2010

Sesditjen/Plt Dirjen Bina Pelayanan Medis KEMENKES R.I( Feb-Sept 2010)


Sutoto.KARS

DO NOT RESCUCITATE (DNR)


DEFINISI:
Do Not Rescucitate (DNR) adalah perintah yang
dikeluarkan oleh dokter setelah melakukan
pengkajian, penjelasan ke pasien/keluarga
pengambil keputusan untuk pasien dan telah
mendapatkan persetujuan tertulis mengenai
penolakan tindakan resusitasi menggunakan
formulir Penentuan Tindakan Medis Resusitasi.
DNR berarti dalam kondisi henti napas dan henti
jantung, tenaga kesehatan di RS tidak akan
melakukan Resusitasi Jantung Paru (RJP)

Dr Lauren Jodi Van Scoy


DNR does not mean do not treat and it does
not mean do not care. It just means do not
resuscitate by giving CPR, electric shocks or
medications to restart the heart. If things go
badly, there is a role in certain situations for
letting the natural breakdown of the body
occur,"
DNR tidak berarti tidak mengobati atau tidak peduli.
DNR hanya berarti tidak melakukan resusitasi
dengan memberikan CPR, electric shock atau obat
untuk restart jantung. Jika situasi memburuk, ada
peran dalam situasi tertentu untuk membiarkan
kerusakan alami dari tubuh terjadi,
DNR tidak mempengaruhi pengobatan ,pasien dengan DNR dapat
terus mendapatkan kemoterapi, antibiotik, dialisis, atau perawatan
lain yang sesuai.
Sutoto KARS
4

LANDASAN KEBIJAKAN.
Resusitasi Jantung Paru (RJP)/Cardiopulmonary Resuscitation
(CPR) yang dilakukan di rumah sakit pada pasien-pasien
terminal walau sukses mengembalikan denyut jantung dan
pernapasan spontan, namun kurang berhasil untuk membuat
pasien bertahan hingga pulang.
Survival to hospital discharge rate following CPR yang rendah
membuat upaya CPR pada kasus-kasus di bawah ini (lihat
tabel) tidak terlalu dirasakan manfaatnya, baik bagi pasien
maupun keluarga. Untuk itu, dokter perlu memberikan
penjelasan yang proporsional sesuai dengan prognosis
pasien, dengan mempertimbangkan kehendak pasien
maupun keluarga sesuai dengan ketentuan persetujuan
tindakan medik, yang akan diatur secara terpisah dari
kebijakan ini.

KEWENANGAN PENGELUARAN PERINTAH


DNR

Kewenangan pengeluaran perintah DNR


berada di Dokter Penanggung Jawab
Pasien (DPJP) setelah mendapat
persetujuan pasien / keluarga pengambil
keputusan untuk pasien (surrogate), atau
atas permintaan pasien yang kompeten
untuk mengambil keputusan, setelah
pasien tersebut mendapat penjelasan
yang menyeluruh mengenai konsekuensi
dari keputusan tersebut.

PERMINTAAN DNR

BILA PASIEN TAK KOMPETEN

KARS

PERINTAH DNR

KARS

PASANG GELANG
UNGU

CONTOH INFORMED CONSENT DNR


SURAT PERNYATAAN JANGAN DILAKUKAN RESUSITASI
(DO NOT RESUCITATE)
Yang bertanda tangan dibawah ini saya:
Nama
:.
Taggal lahir:
Dengan ini saya menyatakan membuat keputusan dan menyetujui perintah do not
resuscitate (jangan di resusitasi).
Saya menyatakan bahwa Jika jantung saya berhenti berdetak atau jika saya berhenti
bernapas , tidak ada prosedur medis untuk mengembalikan bernapas atau berfungsi
kembali jantung akan dilakukan oleh staf Rumah sakit, termasuk namun tidak terbatas
pada staf layanan medis darurat
Saya memahami bahwa keputusan ini tidak akan mencegah saya menerima pelayanan
kesehatan lainnya seperti pemberian maneuver Heimlich atau pemberian oksigen dan
langkah-langkah perawatan untuk meningkatkan kenyamanan lainnya.
Saya memberikan izin agar informasi ini diberikan kepada seluruh staf rumah sakit,
Saya memahami bahwa saya dapat mencabut pernyataan ini setiap saat.
Yang menyatakan
Saksi
Saksi

(.)
(.)
(..)
Sutoto KARS

11

CONTOH PERINTAH DNR DARI DPJP


FORMULIR PERINTAH DO NOT RESUCITATE (JANGAN DILAKUKAN RESUSITASI)
Formulir ini adalah perintah dokter penanggung jawab pelayanan kepada seluruh staf klinis rumah
sakit, agar tidak dilakukan resusitasi pada pasien ini bila terjadi henti jantung (bila tak ada denyut
nadi) dan henti nafas (tak ada pernafasan spontan).
Formulir ini juga memberikan perintah kepada staf medis untuk tetap melakukan intervensi atau
pengobatan, atau tata laksana lainnya sebelum terjadinya henti jantung atau henti nafas.
Nama pasien : ..
Tanggal lahir : .

Perintah/ Pernyataan dokter penanggung jawab pelayanan


Saya dokter yang bertanda tangan dibawah ini menginstruksikan kepada seluruh staf medis dan staf
klinis lainnya untuk melakukan hal-hal tertulis dibawah ini:
Usaha komprehensif untuk mencegah henti jantung atau henti nafas tanpa melakukan intubasi. DO NOT
RESUCITATE TIDAK DILAKUKAN RESUSITASI JANTUNG PARU (RJP)
Usaha suportif sebelum terjadi henti nafas atau henti jantung yang meliputi pembukaan jalan nafas non
invasive, mengontrol perdarahan, memposisikan pasien dengan nyaman, pemberian oat-obatan anati nyeri.
TIDAK MELAKUKAN RJP (RESUSITASI JANTUNG PARU) bila henti nafas atau henti jantung terjadi.

Saya dokter yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa keputusan DNR diatas diambil
setelah pasien diberikan penjelasan dan informed consent diperoleh dari salah satu:

Pasien
Tenaga kesehatan yang ditunjuk pasien
Wali yang sah atas pasien (termasuk yang ditunjuk oleh pengadilan)
Anggota keluarga pasien

Jika yang diatas tidak dimungkinkan maka dokter yang bertanda tangan dibawah ini memberikan
perintah DNR berdasarkan pada :
Instruksi pasien sebelumnya atau
Keputusan dua orang dokter yang menyatakan bahwa Resusitasi jantung paru (RJP) akan mendatangkan hasil
yang tidak efektif

TANDA TANGAN DOKTER: .


Nama Lengkap:NIK: No Telepon:Tgl :.
.
Sutoto KARS
12

PROSEDUR PENGELUARAN DNR


1. Ada minimal satu indikasi mengeluarkan perintah DNR
sebagai berikut :
1. 1. Terminal illness
2. 2. GCS 3 dengan satu atau lebih organ failure

2. Indikasi tersebut telah dikonsultasikan dengan


sedikitnya satu orang dokter lain ( dokter spesialis
anesthesia / dokter lain yang memiliki kompetensi )
3. Indikasi tersebut dikomunikasikan ke pasien / keluarga,
dan pasien / keluarga diberikan waktu tanpa batas untuk
mengambil keputusan.
4. Keputusan dari pasien / keluarga diberikan dalam
bentuk tertulis, berupa penolakan tindakan resusitasi
jantung paru

SkorGCS (GLASGOW COMA SACALE)


15 = normal
13-15 = cedera kepala ringan
9-12 = cedera kepala sedang
3 8 = cedera kepala berat
< 7 = koma
3 = koma dengan kematian otak
KARS

KETERLIBATAN KELUARGA DALAM


MENGELUARKAN PERINTAH DNR
Persetujuan pasien yang dinyatakan mampu
merupakan pertimbangan utama.
Bilamana pasien tidak berada dalam kondisi mampu
mengambil keputusan untuk dirinya sendiri (lihat
kebijakan advanced directives), maka keluarganya
akan dapat mengambil keputusan untuk dirinya.
Keluarga yang berhak mengambil keputusan
mengikuti SK Direktur tentang informed consent
maupun peraturan pemerintah terkait.
Sedikitnya 2 anggota keluarga terdekat menandatangani form Penolakan Tindakan Resusitasi Jantung
Paru.

PENGUMUMAN DNR

Pasien yang telah dinyatakan


DNR diberikan tanda dalam
bentuk GELANG warna ungu
yang terpasang pada tangan
pasien.

PENCABUTAN STATUS DNR


Status DNR dapat dicabut bila :
Ada anggota keluarga dengan tingkat kedekatan 1 level
yang merasa keberatan dengan status DNR tersebut,
kecuali kehendak langsung dari pasien.
Dokter berdasarkan perkembangan klinis pasien menilai
bahwa prognosis pasien telah berubah dan bahwa
pasien secara klinis memiliki prognosis setidaknya Quo
ad vitam dan Quo ad Functionam Dubia at Bonam.
Semua perubahan atas keputusan yang terjadi dicatat
dalam rekam medis pasien dan kancing warna ungu
yang terpasang pada gelang pasien (status DNR) harus
dilepas.

SEKIAN
TERIMA KASIH

Sutoto.KARS

18

Anda mungkin juga menyukai