Gambar diatas diambil dari Master Barang dimana multi satuan sudah tertanam pada form tersebut. Dan memang
sistem multi satuan ini akan selalu berhubungan dengan master barang sebagai induk sistemnya.
Komponen dari sistem multi satuan ada 2 yaitu : Satuan & Konversi.
Satuan bisa diset berdasarkan satuan apa kita menjual barang tersebut. Namun agar multi satuan tersebut bisa
berjalan maka diperlukan komponen Konversi, dimana Konversi memegang peranan penting dalam menentukan
perhitungan jumlah barang dari satuan utama yang akan masuk atau keluar dari kartu stok.
Satuan No.1 adalah satuan utama yang nantinya akan digunakan pada perhitungan kartu stok. Sebagai contoh
perhitungan dari multi satuan bisa kita lihan di bawah ini . Contoh :
Nama Barang
Satuan 1
: PCS, Konversi =1
Satuan 2
: PAK, konversi = 10
Penjualan
: 2 PAK
Kita bisa menjual barang tersebut baik dengan satuan PCS maupun PAK dan program secara otomatis akan
melakukan perhitungan. Untuk penjualan 2 PAK uraiannya sebagai berikut.
PCS = PAK x (Konversi PAK / Konversi PCS)
PCS = 2 x (10 / 1) = 20
Jadi jika kita menjual 2 PAK maka secara perhitungan kita telah menjual 20 PCS, dan di stok otomatis akan terpotong
20 PCS sesuai satuan utama barang.
Perhitungan tersebut juga berlaku untuk Satuan 3 dan Satuan 4 jika suatu barang dijual memakai lebih dari 2 satuan.
Setelah anda menambahkan gudang baru, pastikan gudang tersebut dalam keadaan aktif agar kita dapat melakukan
pemilihan pada transaksi. Jika master lokasi/gudang sudah beres, maka langkah selanjutnya adalah melakukan
setting gudang pada pengaturan program (Admin Pengaturan Program (Tab Lokasi)).
Tentukan posisi-posisi gudang diatas sesuai dengan kebutuhan Anda. Sebagai contoh jika Anda mempunyai 2 Gudang
yaitu Toko & Gudang belakang maka anda harus set pada pengaturan yaitu :
1. Default Lokasi (Penjualan)
: Toko
: Gudang Belakang
: Gudang Belakang
Setting tersebut bukanlah nilai mutlak, namun harus disesuaikan dengan kebutuhan dilapangan.
Dan agar daftar gudang tersebut bisa tampil pada kartu stok maka anda harus meng-aktifkan Lokasi Aktif serta Nama
Display dari gudang yang akan ditampilkan. Hal tersebut bertujuan menampilkan daftar stok per-gudang pada
Laporan Kartu Stok.
Retur Pembelian
Pembayaran /
Pelunasan
Invoice Pembelian
Purchase Order (PO) : Transaksi ini berfungsi sebagai transaksi pemesanan barang yang resmi ke supplier. Biasanya
akan di-fax ke supplier sebagai tanda jadi pemesanan barang. PO terdiri dari bagian-bagian pokok pembelian antara
lain nama supplier, nama barang, jumlah barang, harga beli, total pembelian, jenis pembayaran, jatuh-tempo
pembayaran, keterangan dan lain-lain. PO juga berfungsi sebagai kesepakatan harga beli apabila harga beli di
supplier tiba-tiba naik sebelum barang diambil (pengikat harga).
Invoice Pembelian
: Transaksi ini memiliki beberapa fungsi yang sangat penting dalam sistem, antara lain:
1. Sebagai Penerimaan Barang yaitu penanda bahwa melalui transaksi ini stok akan bertambah di gudang dan
juga sebagai inputan harga beli untuk bekal perhitungan HPP (Harga Pokok Penjualan) dalam menghitung
Rugi/Laba.
2. Sebagai Transaksi Pembelian yang akan dibukukan dan diakui dalam laporan pembelian bulanan karena
dalam transaksi ini nota supplier diterima dan dibukukan dalam transaksi.
3. Sebagai Pengakuan Hutang Supplier dimana pembukuan tersebut akan otomatis tercatat dalam laporan
kartu hutang supplier. Pengakuan hutang ini berlaku hanya untuk pembelian non tunai/kredit.
Retur Pembelian
: Berfungsi sebagai pengembalian barang yang kita beli kepada supplier apabila terdapat
cacat atau barang rusak. Pada transaksi retur ini terdapat 2 pilihan retur yaitu : Retur kembali barang dan Retur
kembali uang.
Retur kembali barang
: Berarti bahwa barang yang kita retur akan dikembalikan barang juga. Dan apabila
pengembalian barang kita terima maka kita masukkan pada transaksi invoice Pembelian dengan pilihan Asal
Transaksi Tanpa PO dan harus disertakan juga harga yang sama pada invoice asal serta keterangan referensi
untuk penerimaan barang tersebut.
Retur kembali uang
: Berarti bahwa barang yang kita retur akan dikembalikan uang. Secara sistem pada
transaksi ini, pengembalian uang akan dilakukan pada transaksi pembayaran yaitu sebagai pengurang
pembayaran invoice tersebut.
Giro & Transfer
: Transaksi Pengeluaran Giro & Transfer harus diisi sebelum melakukan transaksi
pembayaran/pelunasan invoice pembelian. Transaksi ini merupakan referensi yang akan digunakan/diambil dalam
transaksi pembayaran pembelian. Berisi 3 jenis cara pembayaran yaitu Pengeluaran Giro, Transfer & Tunai. Nilai dari
transaksi ini harus diisi dengan nilai pembayaran yang sebenarnya agar tidak terjadi kesalahan dalam pembukuan.
Pembayaran Pembelian : Pembayaran pembelian berfungsi sebagai Pembayaran Hutang dimana transaksi ini akan
mengurangi nilai hutang tagihan pada invoice. Jadi jika suatu invoice sudah dibayar lunas maka status transaksi
invoice tersebut akan berubah menjadi Closed/Terpenuhi. Anda juga bisa melihat laporan kartu hutang untuk
memastikan bahwa nilai hutang juga sudah berubah setelah melakukan transaksi ini.
10
Retur Penjualan
POS / Invoice
Penjualan
Pembayaran /
Pelunasan
POS / Invoice Penjualan : POS (Point of Sale) atau sering disebut sistem penjualan cepat karena memang
memerlukan media transaksi yang mudah dan simple agar penjualan bisa terlayani dengan cepat biasanya transaksi
ini ditempatkan pada kasir. POS merupakan bentuk transaksi lain dari Invoice Penjualan karena kedua transaksi
tersebut sebetulnya sama hanya berbeda pada pengoperasiannya saja.
Transaksi ini memiliki beberapa fungsi yang sangat penting dalam sistem, antara lain:
1. Sebagai Pengeluaran Barang yaitu penanda bahwa melalui transaksi ini stok gudang akan berkurang dan juga
sebagai inputan harga jual untuk bekal perhitungan HPP (Harga Pokok Penjualan) dalam menghitung
Rugi/Laba.
2. Sebagai Transaksi Penjualan yang akan dibukukan dan diakui dalam laporan penjualan bulanan karena dalam
transaksi ini nota customer/struk akan dikeluarkan sebagai tanda transaksi yang sah.
11
3. Sebagai Pengakuan Piutang Customer dimana pembukuan tersebut akan otomatis tercatat dalam laporan
kartu piutang customer. Pengakuan putang ini berlaku hanya untuk penjualan non tunai/kredit.
Retur Penjualan
: Berfungsi sebagai pengembalian barang dari customer terhadap barang yang kita jual
apabila terdapat cacat atau barang rusak. Pada transaksi retur ini terdapat 2 pilihan retur yaitu : Retur kembali barang
dan Retur kembali uang.
Retur kembali barang
: Berarti bahwa barang yang di-retur akan dikembalikan barang juga. Dan apabila
pengembalian barang kita keluarkan maka kita masukkan pada transaksi Pemakaian Barang (Transaksi Gudang
Pemakaian Barang) dengan pilihan Tipe Transaksi Penggantian Barang Retur serta keterangan referensi untuk
penggantian barang tersebut.
Retur kembali uang
: Berarti bahwa barang yang di-retur akan dikembalikan uang. Secara sistem pada transaksi
ini, pengembalian uang akan dilakukan pada transaksi pembayaran yaitu sebagai pengurang pembayaran invoice
tersebut.
Giro & Transfer
: Transaksi Penerimaan Giro & Transfer harus diisi sebelum melakukan transaksi
pembayaran/pelunasan invoice penjualan. Transaksi ini merupakan referensi yang akan digunakan/diambil dalam
transaksi pembayaran penjualan. Berisi 3 jenis cara pembayaran yaitu Penerimaan Giro, Transfer & Tunai. Nilai dari
transaksi ini harus diisi dengan nilai pembayaran yang sebenarnya agar tidak terjadi kesalahan dalam pembukuan.
Pembayaran Penjualan : Pembayaran penjualan berfungsi sebagai Pembayaran Piutang dimana transaksi ini akan
mengurangi nilai piutang tagihan pada invoice. Jadi jika suatu invoice sudah dibayar lunas maka status transaksi
invoice tersebut akan berubah menjadi Closed/Terpenuhi. Anda juga bisa melihat laporan kartu piutang untuk
memastikan bahwa nilai piutang juga sudah berubah setelah melakukan transaksi ini.
Mutasi OUT
GUDANG
Pembelian
Retur Penjualan
Penjualan
IN/Masuk
OUT/Keluar
Retur Pembelian
Mutasi Gudang IN
Koreksi Stok IN
Mutasi IN (Masuk)
Mutasi masuk terdiri dari beberapa komponen transaksi yang tersebar dalam sistem antara lain:
-
Pembelian
: Transaksi pembelian yang dimaksud adalah Invoice Pembelian. Dimana ketika transaksi
dibuat maka otomatis akan mengisi jumlah stok di gudang.
Retur Penjualan : Barang yang di retur akan dimasukkan gudang dan jika barang yang diretur rusak maka
harus dikeluarkan melalui transaksi Pengeluaran Barang Waste/Rusak.
Mutasi Gudang IN : Transaksi ini digunakan untuk memindahkan stok barang dari satu gudang ke gudang
lain. Poin pada transaksi ini adalah menerima stok dari gudang lain.
Koreksi Stok IN
: Koreksi stok bisa bernilai (+) plus atau (-) minus. Untuk transaksi koreksi IN ini adalah
ketika posisi jumlah barang plus(+) atau > 0.
Penjualan
: Transaksi penjualan yang dimaksud adalah POS/Invoice Penjualan. Dimana ketika
transaksi dibuat maka otomatis akan mengurangi jumlah stok di gudang.
Retur Penjualan
Mutasi Gudang OUT : Transaksi ini digunakan untuk memindahkan stok barang dari satu gudang ke gudang
lain. Poin pada transaksi ini adalah mengeluarkan/memindahkan stok ke gudang lain.
Koreksi Stok OUT : Koreksi stok bisa bernilai (+) plus atau (-) minus. Untuk transaksi koreksi OUT ini adalah
ketika posisi jumlah barang plus(-) atau < 0.
Pemakaian Barang : Pemakaian barang untuk digunakan sendiri (Prive) bersifat mengurangi stok yang ada di
gudang.
Barang Rusak/Waste : Jika terdapat barang rusak maka harus dikeluarkan melalui transaksi pemakaian
barang (Transaksi Gudang pemakaian Barang) dengan memilih tipe transaksi Barang Rusak/Waste.
13
Biaya
lain-lain.
: Contoh Biaya keluar untuk pembayaran listrik, Pembayaran telpon, Pembayaran Fee dan
Pendapatan
Mutasi Masuk
Harga
Qty
31/12/11
01/01/12
03/01/12
05/01/12
06/01/12
08/01/12
10/02/12
10
12
1,600
1,700
Total
16,000
20,400
5
5
1
3
1,600
1,600
1,700
1,700
8,000
8,000
1,700
5,100
Saldo
Qty
Total
10
22
17
12
11
8
0
16,000
36,400
28,400
20,400
18,700
13,600
Dari table diatas bisa kita simpulkan bahwa metode FIFO bersifat berurutan dalam pencarian nilai HPP sesuai dengan
waktu barang masuk ke gudang.
14
Pendapata Bersih : Didapat dari (Penjualan, Potongan Penjualan, Retur Penjualan, Pendapatan dari Biaya)
HPP (Harga Pokok Penjualan) : Sesuai dengan Laporan Nilai HPP yang sudah diproses.
Pendapatan Lain-Lain : Didapat dari (Pendapatan Lain-lain, Pendapatan Jasa, Pembulatan Penjualan).
Biaya Lain-lain : Didapat dari Biaya lain-lain pada transaksi Biaya & Pendapatan.
Pemakaian Barang : Didapat dari (Nilai Pemakaian Barang & Barang Rusak/Waste).
15