Pekerjaan
Lokasi
Wilayah
: III
Tahun Anggaran
: 2016
ii.
iii.
iv.
v.
vi.
vii. Peraturan perburuhan di Indonesia (Tentang Pengarahan Tenaga Kerja) antara lain
tentang larangan mengerjakan anak-anak dibawah umur.
viii. Dan peraturan-peraturan lain yang belum tercantum diatas tetapi berkaitan dengan
pekerjaan ini.
Bilamana tidak ada lagi sumber dari standar dan kertentuan-ketentuan lain yang sah
berlaku di Republik Indonesia, maka standar internasional lainnya yang biasa
diperbandingkan, dapat dipergunakan sebagai pengganti standar yang telah diperinci di
atas dan harus dengan persetujuan Pejabat Pembuat Komitmen.
1.3.2. Semua bahanbahan yang diuraikan pada pasal-pasal ini, harus didatangkan dalam
keadaan baru sama sekali dan tanpa cacat terkecuali ditentukan lain dalam persyaratan
kontrak ini.
1.3.3. Spesifikasi ini hanya menguraikan pekerjaan untuk spesifikasi pekerjaan struktur
diuraikan secara terperinci dalam spesifikasi terpisah.
1.10. LAPORAN
a. Kontraktor diharuskan membuat bahan laporan berkala kemajuan pekerjaan untuk
setiap satu minggu kegiatan dengan mengisi formulir evaluasi kemajuan pekerjaan
sesuai dengan petunjuk Pejabat Pembuat Komitmen, PPTK, Pengawas Lapangan.
Ringkasan laporan tersebut harus mencantumkan keadaan cuaca, jumlah pengerahan
tenaga kerja, tenaga pengawas dan pelaksana, alat-alat yang dipergunakan, jumlah
pengiriman bahan-bahan bangunan ke lokasi pekerjaan, kemajuan fisik dari pekerjaan
yang telah selesai, masalah-masalah yang timbul dilapangan serta pemecahannya, dan
rencana kerja minggu berikutnya.
b. Laporan kemajuan pekerjaan harus diserahkan oleh Kontraktor pada setiap akhir pekan
untuk dievaluasi
c. Laporan lain seperti Laporan Harian dan lain-lain sesuai dengan uraian dalam syaratsyarat umum kontrak.
b. Semua bahan yang dipergunakan untuk melaksanakan setiap jenis pekerjaan harus
terdiri dari kualitas tinggi sesuai dengan yang tercantum dalam syarat-syarat kualitas
bahan masing-masing bagian pekerjaan. Hasil pekerjaan dan mutu termasuk bahanbahan yang terpakai harus diterima dan disetujui Pejabat Pembuat Komitmen, PPTK,
Pengawas Lapangan.
c. Semua bahan yang dipergunakan harus memenuhi persyaratan yang tercantum dalam
peraturan standar yang berlaku di Indonesia. Standar peraturan yang berlaku adalah
edisi yang terakhir. Untuk bahan-bahan yang mutunya belum diatur dalam peraturan
standar maupun ketentuan dalam spesifikasi teknis, harus mendapat persetujuan dari
Pejabat Pembuat Komitmen, PPTK, Pengawas Lapangan sebelum dipergunakan.
d. Untuk bahan yang mutunya yang masih berdasarkan standar internasional, apabila
diperlukan, Pejabat Pembuat Komitmen, PPTK, Pengawas Lapangan dapat meminta
Kontraktor untuk menunjukkan sertifikat tes dari agen, distributor yang menjual atau
pabrik yang memproduksi bahan yang bersangkutan.
e. Bahan-bahan bangunan atau tenaga kerja lokal/ setempat yang memenuhi syarat teknis
sesuai dengan peraturan yang ada (RKS) dianjurkan untuk dipergunakan untuk dengan
mendapatkan ijin tertulis dari Pejabat Pembuat Komitmen, PPTK, Pengawas Lapangan.
f. Bila bahan-bahan bangunan yang memenuhi spesifikasi terdapat beberapa/ bermacammacam jenis merk diharuskan untuk memakai jenis dan mutu bahan dipilih satu jenis.
g. Bahan-bahan bangunan yang telah ditetapkan jenisnya, apabila bahan bangunan tersebut
mempunyai beberapa macam mutu, maka harus ditetapkan untuk dilaksanakan
dipergunakan yang mutu/ kwalitas kelas I (KW. I).
h. Bila Rekanan/ kontraktor sudah menandatangani untuk dilaksanakan jenis dan mutu
bahan untuk pekerjaan atau bagian pekerjaan tidak sesuai dengan yang ditetapkan, harus
ditolak atau dikeluarkan dari lokasi Kegiatan paling lambat 1 x 24 jam setelah ditolak
atas biaya/ tanggung jawab Kontraktor Pelaksana.
i. Contoh/sampel yang dikehendaki oleh Pejabat Pembuat Komitmen, PPTK, Pengawas
Lapangan, Kontraktor harus segera menyediakan tanpa kelambatan atas biaya
Kontraktor dan harus sesuai dengan ketetapan (RKS).
j. Bila dalam uraian dalam syarat-syarat disebutkan nama pabrik/produk dari suatu
barang, maka ini hanya dimaksudkan untuk menunjukkan kwalitas dan tipe dari barangbarang yang dikehendaki Pejabat Pembuat Komitmen, PPTK, Pengawas Lapangan.
k. Kontraktor Pelaksana harus menawarkan harga-harga barang/bahan tersebut sesuai RKS
dan Berita Acara Rapat Penjelasan Pekerjaan dan bahan yang ditawarkan dalam harga
satuan pekerjaan dan atau harga satuan bahan/upah adalah mengikat.
l. Sebelum bahan-bahan yang dipesan dikirim kel okasi Kegiatan, Kontraktor harus
menunjukkan contoh dari bahan bersangkutan kepada Pejabat Pembuat Komitmen,
PPTK, Pengawas Lapangan untuk diperiksa dan diteliti mengenai jenis, mutu, berat,
kekuatan, dan sifat-sifat penting lainnya dari bahan tersebut.
m. Apabila bahan-bahan yang dikirim ke lokasi Kegiatan ternyata tidak sesuai dengan
contoh yang ditunjukkan, baik dalam hal mutu, jenis, berat maupun kekuatannya, maka
Pejabat Pembuat Komitmen, PPTK, Pengawas Lapangan berwenang untuk menolak
bahan tersebut dan mengharuskan Kontraktor untuk menyingkirkannya dan diganti
dengan bahan-bahan yang sesuai dengan contoh yang telah diperiksa terdahulu.
n. Semua bahan yang disimpan di lokasi Kegiatan harus diletakkan dan dilindungi
sedemikian rupa sehingga tidak akan terjadi kontaminasi atau mengalami proses lainnya
yang dapat mengakibatkan rusaknya atau menurunnya mutu bahan-bahan tersebut.
o. Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, kontraktor dilarang menyimpan bahan-bahan
yang berbahaya seperti minyak, cairan lainnya yang mudah terbakar, gas dan bahan
kimia sedemikian rupa sehingga keselamatan orang dan keamanan lingkungan
sekitarnyan dapat dijamin.
BAB II
PEKERJAAN PERSIAPAN DAN SARANA UTAMA
PENUNJANG PEKERJAAN
2.1. PEKERJAAN PENDAHULUAN
1. Pekerjaan Persiapan adalah suatu pekerjaan awal yang merupakan suatu kesatuan
pekerjaan yang tidak terpisahkan dari pekerjaan utama yang diatur dalam Rencana
Kerja dan Syarat-syarat (RKS) dan Surat Perjanjian/ kontrak, yang meliputi:
a. Sewa Kantor Kegiatan/ Pejabat Pembuat Komitmen, PPTK, Pengawas Lapangan
yang dilengkapi meja, kursi, dan papan tulis.
b. Mobilisasi dan Demobilisasi peralatan kerja.
c. Pembuatan foto dokumentasi.
Pengambilan Foto Dokumentasi.
-
Permulaan pekerjaan ( 0 % )
Foto harus berwarna ukuran postcard sebanyak masing-masing 3 (tiga) lembar. Disusun
dalam album dan diberi keterangan. Kontraktor/Rekanan harus menyediakan segala
yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan yang baik, sempurna dan efisien dengan
urutan yang teratur, termasuk alat-alat pembantu yang dipergunakan seperti Concrete
Mixer (Beton Molen), Penggetar Beton (Vibrator), Pompa Air, Pemadat (Compactor),
alat pengangkat (Hoist) dan sebagainya yang diperlukan untuk pekerjaan tersebut.
2. Pekerjaan Pengukuran adalah suatu pekerjaan pemasangan patok kayu meranti sebagai
patokan/ pengukuran awal untuk menetukan peil/ elevasi.
3. Pembersihan lokasi awal, dilaksanakan untuk memudahkan pekerjaan pengukuran dan
pekerjaan lainnya.
Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan sepenuhnya tanggung jawab dan beban
Kontraktor, serta harus diperhitungkan termasuk Overhead pada analisa harga satuan
pekerjaan.
melaporkan kepada Instansi yang berwenang dan Pejabat Pembuat Komitmen, PPTK,
Pengawas Lapangan.
b. Di lokasi pekerjaan harus disediakan kotak obat-obatan untuk PPPK yang selalu
tersedia dalam saat dan berada di tempat kantor lapangan (direksi keet).
2.5.
PENGUKURAN
10
lain untuk mengerjakan survey lapangan dan membebankan seluruh biayanya kepada
Kontraktor.
2.5.4. Pematokan dan Bouwplank
a. Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai, Kontraktror harus melaksanakan pematokan
dan pemasangan bouwplank sesuai petuntuk Pejabat Pembuat Komitmen, PPTK,
Pengawas Lapangan.
b. Bouwplank harus dibuat tegak lurus sumbu saluran dan dibuat selebar pondasi
saluran.
c. Patok dan bouwplank harus dibuat kokoh, tidak mudah rusak dan tidak bergerak serta
harus dijaga agar tidak rusak/ hilang selama pelaksanaan pekerjaan.
d. Elevasi yang tercantum dalam bouwplank dan patok akan menjadi dasar pelaksanaan
pekerjaan baik dalam penentuan lebar saluran, tinggi saluran maupun tebal pasangan/
konstruksi lainnya.
e. Untuk pekerjaan jalan lingkungan dipasang patok kayu tiap jarak 50 m dan pada
bagian atas setinggi 50 cm di permukaan tanah dicat meni dan diberi Nomor Sta
(Stadium).
2.6.
11
12
13
Apabila karena kondisi dan posisi lapangan yang sesungguhnya, sehingga mengakibatkan
perlu adanya penyesuaian dimensi, elevasi posisi dan kedudukan bangunan, maka
Kontraktor harus konsultasi dan mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Pejabat
Pembuat Komitmen, PPTK, Pengawas Lapangan. Atas dasar persetujuan Pejabat Pembuat
Komitmen, jika ada penyesuaian dimensi, elevasi posisi dan kedudukan bangunan, maka
kondisi terakhir rancang bangun yang telah disepakati bersama, disetujui dan disyahkan
Pejabat Pembuat Komitmen, PPTK, Pengawas Lapangan adalah yang mengikat pada
kondisi awal pelaksanaan pekerjaan, dan merupakan dasar serta acuan utama bagi
Kontraktor pada pelaksanaan pekerjaan.
Construction Drawing Atau Working Drawing yang dipersiapkan oleh kontraktor
tersebut, harus bisa memberikan suatu gambaran rancang bangun yang akan dilaksanakan
pada kondisi nyata lapangan, sehingga perlu dan harus dicantumkan anatara lain :
Garis elevasi muka tanah asli hasil pengukuran awal.
Dimensi rencana bangunan jalan.
Elevasi posisi dan kedudukan bangunan jalan
Jenis dan komposisi material yang akan dipakai dan lain-lain.
Construction Drawing Atau Working Drawing yang disyahkan oleh Pejabat Pembuat
Komitmen, dipakai sebagai dasar dan acuan perhitungan volume awal saat akan dimulainya
pelaksanaan pekerjaan atau Mutual Cheek pada kondisi pelaksanaan 0%.
Kontraktor wajib membuat copy Construction Drawing Atau Working Drawing
sebanyak minimum 3 (Tiga) Copy, dengan distribusi dua copy untuk PPTK, Pengawas
Lapangan, satu copy untuk arsip Kontraktor dan satu copy serta gambar aslinya harus
gambar aslinya harus diserahkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen.
Pembuatan Working Drawing dan perhitungan Mutual Check harus sudah selesai dan
disetujui oleh PPTK, Pengawas Lapangan dan Pejabat Pembuat Komitmen selambatlambatnya 2 minggu setelah tanggal SPMK.
Selama waktu pelaksanaan pekerjaan dari waktu ke waktu, dimungkinkan adanya
penyesuaian pelaksanaan karena kondisi Engineering Adjustment, atau perubahan desain
Revised Design, semuanya bisa mengakibatkan perubahan volume pelaksanaan pekerjaan
menjadi bertambah atau berkurang.
Untuk kondisi Engineering Adjustment, tidak diperlukan adanya gambar baru yang
disyahkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen, namun Kontraktor wajib memberikan laporan
tertulis serta sketsa penyesuaian guna mendapatkan persetujuan dari PPTK, Pengawas
Lapangan pekerjaan dan tembusan kepada Pejabat Pembuat Komitmen.
Sedang pada kondisi perubahan desain Revised Design, Pejabat Pembuat Komitmen
secara resmi akan memberikan gambar perubahan desain yang telah disyahkan oleh Pejabat
14
15
Komitmen, dan Kontraktor telah melakukan pengukuran ulang akhir pekerjaan, maka
Kontraktor diwajibkan membuat gambar purna bangun atau As Built Drawing.
Gambar purna bangun atau As Built Drawing tersebut, harus lengkap berisi antara lain:
-
Gambar purna bangun yang telah selesai tersebut harus diserahkan Kontraktor kepada
PPTK, Pengawas Lapangan pekerjaqan untuk diperiksa dan disetujui, selanjutnya
diserahkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen guna mendapatkan pengesahan dari Pejabat
Pembuat Komitmen.
Perhitungan volume akhir dari pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh kontraktor atau yang
mutual check volume pekerjaan 100%, semua mengacu dan didasarkan pada gambar
purna bangun yang telah disyahkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen, dan merupakan
volume akhir yang akan dibayar oleh Pejabat Pembuat Komitmen kepada Kontraktor.
Kontraktor wajib membuat copy As Built Drawing sebanyak 5 (lima) copy, dengan
distribusi dua Copy untuk Pejabat Pembuat Komitmen, PPTK, Pengawas Lapangan
pekerjaan dan Pengawas, 3 (tiga) copy serta gambar aslinya harus diserahkan kepada
Pejabat Pembuat Komitmen, termasuk data dan perhitungan hasil pengukuran akhir sebagai
pendukungnya.
Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan pembuatan
penggandaannya sebanyak 5 (lima) copy, sepenuhnya menjadi tanggung jawab dan beban
kontraktor, serta sudah harus diperhitungkan termasuk Overhead pada analisa harga
satuan pada analisa harga satuan pekerjaan.
As Built Drawing harus sudah diserahkan dan disetujui oleh Pejabat Pembuat Komitmen,
PPTK, Pengawas Lapangan selambatnya-lambatnya bersamaan dengan Berita Acara
Penyerahan I.
16
dan harus mendapat persetujuan dari pengawas dan Pejabat Pembuat Komitmen, PPTK,
Pengawas Lapangan.
17
18
19
BAB III
PEKERJAAN JALAN HOTMIX
3.1 MOBILISASI
Pengiriman unit-unit peralatan Perkerasan Aspal Hotmix lengkap dengan unit Pemecah
Batu Pengiriman unit-unit peralatan Pekerjaan Badan Jalan dan tanah.
dipasang drainase air tanah dengan menggunakan pipa pralon dengan jarak rata rata 1 meter
selang seling. Setelah selesai dilakukan pekerjaan plesteran pada bagian atas talud serta
dilakukan plester siaran pada permukaan dengan rapi.
20
3. Aplikasi bitumen
Lapis resap pengikat : 1,00 1,50 Ltr/m2.
Lapis perekat :
Jenis bahan
Cutback RC-70
Aspal emulsi
0,15 - 0,40
0,15 0,35
0,40
Pekerjaan lapisan Asphalt Treated Base (ATB) menggunakan alat : 1,00
1). Jenis alat di pusat pencampuran aspal
a. Asphalt Mixing Plant (AMP) dapat berupa pusat pencampuran dengan penakaran
(batching) atau pusat pencampuran menerus (continuous).
AMP harus memiliki kapasitas
secara menerus
kecepatan normal dan ketebalan yang disyaratkan. AMP harus dirancang, dan
dioperasikan sedemikian rupa untuk menghasilkan campuran dalam batas toleransi
sesuai dengan Campuran Kerja.
b. Wheel Loader : alat untuk memindahkan agregat batu pecah dan pasir (abu batu) dari
tumpukan material ke dalam hoper cold bin.
c. Dump Truck : untuk mengangkut campuran aspal, tiap muatan harus ditutup dengan
kanvas/terpal atau bahan lainnya yang cocok, dengan ukuran yang sedemikian rupa
agar dapat melindungi campuran terhadap cuaca.
2). Jenis alat di lokasi badan jalan
a. Asphalt Finisher : untuk pembentuk dan penghampar campuran aspal panas (hotmix).
b. Tandem Roller : untuk breakdown rolling dan finishing rolling.
c. Pneumatic Tire Roller : untuk pemadatan intermediate.
3). Timbangan
Timbangan untuk setiap kotak timbang atau corong tuang (hopper) dapat berupa
jenis batang (beam) atau springless dial, harus berketelitian 0,5 % kali beban
maximum yang diperlukan.
Bila timbangan jenis batang, maka harus ada suatu batang timbangan tersendiri
untuk setiap ukuran agregat. Suatu tell tale dial harus dipasang dan ini akan mulai
berfungsi bila beban yang sedang ditimbang berada dalam 50 kg dari yang
21
alat
pengering
berputar
untuk
pengeringan
dan
pemanasan
agregat
harus disediakan.
7). Saringan
Saringan instalasi yang mampu menyaring semua agregat sampai ukuran-ukuran
dan proporsi-proporsi yang ditetapkan, dan berkapasitas sedikit lebih besar dari kapasitas
penuh alat pencampur harus disediakan. Saringan tersebut harus mempunyai suatu
efisiensi operasi
sedemikian
rupa
sehingga
agregat
yang
disimpan
dalam
setiap tempat penyimpanan harus tidak berisi lebih dari 10 % bahan yang berukuran
terlalu besar atau terlalu kecil.
8). Penampung
Instalasi harus memiliki tempat-tempat penyimpan yang berkapasitas cukup untuk
melayani alat pencampur bila sedang beroperasi dalam kapasitas penuh. Tempat
22
toleransi job mix formula. Alat ini harus diberi selubung pemanas (heat jacketed)
dengan uap air, minyak panas atau sarana lain. Kapasitas pencampur harus tidak
kurang dari 1 ton. Pencampur harus
pengendalian
siklus
pengadukan.
mempunyai
pengukur
Perioda pengadukan
kering
waktu
untuk
di-definisikan
23
sebagai interval waktu antara pembukaan pintu kotak timbangan dan permulaan
penggunaan bitumen. Perioda pengadukan basah adalah interval antara waktu bahan
bitumen disemprotkan pada agregat dan waktu pintu pencampur dibuka.
17). Peralatan penghampar
Peralatan untuk penghamparan dan penyelesaian harus terdiri dari mesin
penghampar (asphalt
menghampar
finisher)
yang
bertenaga
penggerak
sendiri,
mampu
penghampar
harus
menggunakan
perlengkapan
penyeimbang
yang bersangkutan
sampai
temperatur
yang
diperlukan
untuk
dan tekstur
24
gilas. Sekurang-kurangnya
salah
satu
dari
mesin
gilas
harus
mampu
A. Bahan
1. Agregat
Agregat terdiri dari batu pecah berupa agregat kunci dan agregat penutup yang bersih,
keras dengan kualitas seragam dan bebas dari kotoran lempung, bahan-bahan
tumbuh-tumbuhan atau bahan lainnya yang harus dibuang.
Agregat kasar berupa lapisan utama yang berada dalam batas-batas agregat ukuran
nominal 2,5 cm 6,25 cm yang tergantung kepada ketebalan lapisan dengan ukuran
lebih /3 cm tebal rencana.
Agregat kunci untuk lapisan utama harus lolos saringan 25 mm tetap tidak boleh lebih
dari 5% akan lolos dari saringan 9,5 mm.
2. Gradasi agregat
Ukuran Ayakan
ASTM
(mm)
Agegat Pokok :
3
75
2
63
2
50
1
38
1
25
19
Agregat Pengunci :
1
25
19
3/8
9,5
4-5
100
90 100
35 70
0 15
05
-
100
95 100
35 70
0 15
05
100
95 100
05
100
95 100
05
100
95 100
05
05
95 100
100
Aspal emulsi CRS1 atau CRS2 yang memenuhi ketentuan Pd S-01-1995-03 (AASHTO
M208) atau RS1 atau RS2 yang memenuhi ketentuan AASHTO M140.
25
Aspal cair penguapan cepat (rapid curing) jenis RC250 atau RC800 yang memenuhi
ketentuan Pd S-03-1995-03, atau aspal cair penguapan sedang (medium curing) jenis
MC250 atau MC800 yang memenuhi ketentuan Pd S-02-1995-03.
BATANG BESI
Maksimum 40%
Maksimum 25%
Minimum 95%
B. Peralatan pelaksanaan
Dump truck
Loader
Penggilas tandem 6-8 ton atau penggilas beroda tiga 6-8 ton
Hand sprayer
Penyapu, sikat, karung, keranjang, kaleng aspal, sekop, gerobak dorong, dan
peralatan kecil lainnya.
Ketel aspal
C. Pelaksanaan
1.
Persiapan Lapangan
Penetrasi macadam akan dipasang diatas pondasi yang telah dibangun diatas
permukaan dengan lapis penutup yang akan meliputi:
Diletakkan diatas permukaan lapis penutup yang ada permukaan tersebut harus
dilapisi aspal pelekat pada suatu tingkat pemakaian tidak melebihi 0,51/m2.
Permukaan perkerasan harus kering dan bebas dari batu-batu lepas atau suatu
bahan lain yang harus dibuang.
Sebelum pemasangan agregat kasar dan agregat kunci harus ditumpuk secara
terpisah dilapangan untuk mencegah pencampuran dan harus selalu bersih.
Penghamparan dan Pemadatan
2.
Metode mekanis
Penghamparan dan pemadatan agregat pokok
26
3.
Metode Manual
Penghamparan dan pemadatan agregat pokok
27
Jumlah agregat yang ditebar d atas permukaan yang telah disiapkan harus
sebagaimana yang disyaratkan. Kerataan permukaan dapat diperoleh dengan
ketrampilan penebaran dan menggunakan perkakas tanganseperti penggaru.
Pemadatan dilaksanakan seperti pada metode mekanis.
Penyemprotan aspal dapat dikerjakan dengan menggunakan penyemprot tangan
(hand sprayer) dengan temperatu aspal seperti yang disebutkan diatas. Takaran
penggunaan aspal harus serata mungkin pada takaran yang direncanakan.
Penebaran dan pemadatan agregat pengunci dilaksanakan dengan cara yang sama
dengan agregat pokok.
D.
28
BAB IV
PEKERJAAN LAIN-LAIN
4.1
PERUBAHAN-PERUBAHAN
Apabila ada perubahan dari ketentuan-ketentuan tersebut di atas karena sesuatu hal harus
seijin Pejabat Pembuat Komitmen, PPTK, Pengawas Lapangan.
4.2
PENUTUP
Apabila dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) tidak disebutkan hal-hal yang
dipasang, dibuat, dilaksanakan dan disediakan, tetapi dalam pelaksanaan pekerjaan hal ini
menjadi bagian yang nyata dilaksanakan dan disediakan oleh Rekanan, harus dianggap
sebagai telah dibuat didalam spesifikasi ini jadi tidak terhitung sebagai pekerjaan tambah/
meer werk.
Dibuat oleh
CV. DWIJAYA KONSULTAN
AGUS WAHYUDI, ST
Direktur
29
KABUPATEN PASURUAN
GAMBAR RENCANA
KEGIATAN
KABUPATEN PASURUAN
PATALGRATI
KEGIATAN
PENGADAAN JALAN DAN JEMBATAN LINGKUNGAN
TAHUN ANGGARAN 2016
TREWUNG
PEKERJAAN
Jalan Desa
Jalan Desa
MENGETAHUI / MENYETUJUI
Jalan Desa
Jalan Desa
Jalan Kabupaten
Kabid Permukiman
Perkotaan dan Pedesaan
Ir. Trijuli Krisnanto, MM
NIP. 19630703 199901 1 001
MENYETUJUI
Kasie Perencanaan dan Evaluasi
Program Bidang Permukiman
Perkotaan dan Pedesaan
Kristinah
NIP. 19670629 199403 2 005
STA 0 + 000
Ruas 2
P = 530,00 m
L = 3,00 m
+0
00
PENANGGUNG
JAWAB
SD
A0
DIPERIKSA
DIGAMBAR
STA 0 + 000
ST
KONSULTAN PERENCANA
STA 0 + 200
Jalan Desa
Makam
Ruas 1
P = 200,00 m
L = 2,40 m
STA 0 + 200
STA 0 + 530
Agus Wahyudi, ST
Ari Prabowo, ST
DIREKTUR
TEAM LEADER
DRAFTER
JUDUL GAMBAR
Ruas 3
P = 200,00 m
L = 3,00 m
- LAYOUT PENANGANAN
SKALA
NON SKALA
RANUKLINDUNGAN
LAYOUT PENANGANAN
NON SKALA
NO LEMBAR
JML LEMBAR
KODE
01
03
RHB
KABUPATEN PASURUAN
KEGIATAN
PENGADAAN JALAN DAN JEMBATAN LINGKUNGAN
TAHUN ANGGARAN 2016
Existing Makadam
Rusak
2%
PEKERJAAN
PERENCANAAN (DED) PENINGKATAN
JALAN LINGKUNGAN WILAYAH III
LOKASI
PJL Ds. RANUKLINDUNGAN - GRATI
KECAMATAN GRATI
MENGETAHUI
Base Course
MENGETAHUI / MENYETUJUI
Kabid Permukiman
Perkotaan dan Pedesaan
Skala 1 : 25
MENYETUJUI
HRS, t padat = 3 Cm
KONSULTAN PERENCANA
PENANGGUNG
JAWAB
DIPERIKSA
DIGAMBAR
varian
Agus Wahyudi, ST
Ari Prabowo, ST
DIREKTUR
TEAM LEADER
DRAFTER
JUDUL GAMBAR
Skala 1 : 25
SKALA
1 : 25
1 : 25
NO LEMBAR
JML LEMBAR
KODE
02
03
RHB
KABUPATEN PASURUAN
KEGIATAN
PENGADAAN JALAN DAN JEMBATAN LINGKUNGAN
TAHUN ANGGARAN 2016
PEKERJAAN
Makadam
250
240
Skala 1 : 25
Skala 1 : 25
Ruas 1
L : 2,50 m
P : 200,00 m
Ruas 1
L : 2,40 m
P : 200,00 m
MENGETAHUI / MENYETUJUI
Kabid Permukiman
Perkotaan dan Pedesaan
HRS, t padat = 3cm
Makadam
300
300
MENYETUJUI
Skala 1 : 25
Skala 1 : 25
Ruas 1
L : 3,00 m
P : 530,00 m
Ruas 2
L : 3,00 m
P : 530,00 m
KONSULTAN PERENCANA
PENANGGUNG
JAWAB
Makadam
300
300
Skala 1 : 25
Ruas 1
L : 3,00 m
P : 200,00 m
Ruas 3
L : 3,00 m
P : 200,00 m
DIGAMBAR
Agus Wahyudi, ST
Ari Prabowo, ST
DIREKTUR
TEAM LEADER
DRAFTER
Skala 1 : 25
DIPERIKSA
JUDUL GAMBAR
SKALA
1 : 25
1 : 25
NO LEMBAR
JML LEMBAR
KODE
03
03
RHB