4151141003
4151141412
4151141414
Pembimbing:
Prof. H. Nizar Zainal Abidin, dr. Sp.KJ (K)
BAGIAN PSIKIATRI
RS DUSTIRA / FAKULTAS KEDOKTERAN UNJANI
CIMAHI
2015
0
: Kristin Elisa
No rekam medik
: 00322758
Alamat
Status perkawinan
: Menikah
Pendidikan terakhir
: SLTA
Agama
: Protestan
Pekerjaan
: Kasir
Masuk tanggal
: 18 Maret 2016
: Ny. Luciana
Hubungan
: Ibu
Alamat
: Tn.Salim
Hubungan
: Ayah
Sifat perkenalan
: Akrab
: Seumur hidup
HETEROANAMNESIS
KELUHAN UTAMA
Mengamuk
Berbicara sendiri dan melantur
Agresivitas motorik
Agresivitas verbal
Logore,
waham
kebesaran,
waham curiga,
halusinasi
auditori,
halusinasi
Logore,
visual,
waham
curiga,
agresivitas
halusinasi
motorik
auditori,
agresivitas
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Menurut penjelasan Bapak Salim, Kristin menderita gangguan jiwa
sejak tahun 2010. Pada saat itu gejala yang terlihat cemas, banyak
diam dan melamun, sulit tidur. Hal itu disebabkan karena faktor
keuangan dikeluarga yang semakin sulit, yang memaksa Kristin
untuk bekerja supaya dapat membantu keuangan keluarga. Setelah
motorik
ketakutan.
Kristin mendengar
bisikan-bisikan yang
Waham curiga
AUTOANAMNESIS
Keluhan Utama:
Mengamuk
Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien dibawa ke rumah sakit Dustira dengan dengan keluhan
mengamuk secara tiba-tiba. Faktor pencetusnya adalah ingat
terhadap mantan istri pasien yang sudah mempunyai suami lagi.
Pasien selalu berbicara bahwa orang orang menginginkan pasien
bercerai dengan istrinya.
Gangguan Orientasi
Orientasi pasien terhadap tempat, waktu, orang lain, dan diri sendiri Agresivitas motorik
dalam keadaan baik.
Waham curiga
Gangguan Persepsi
Pasien mengalami halusinasi dengar berupas suara bisikan yang
menyuruh pasien untuk marah dan banyak bicara.
Gangguan Ingatan
Kemampuan pasien dalam mengingat dalam keadaan baik. Pasien
bisa menceritakan masa kecilnya, menceritakan dari awal mula
sakit hingga pasien di bawa berobat ke rumah sakit.
Gangguan Pikiran
Pikiran pasien ada yang tidak wajar, yaitu pasien merasa bahwa
dirinya adalah asisten tuhan. Kemampuan abstraksi pasien dalam
keadaan baik, ketika ditanya apabila melihat ada yang mencuri,
pasien menjawab akan melapor terhadap polisi. Pasien memiliki
pemikiran curiga kepada orang lain, tetapi setelah diberi obat
apabila dikoreksi pasien bisa menerima dengan baik. Sifat
pemikiran pasien tersebut mempengaruhi tingkah lakunya menjadi
malas untuk keluar dari rumah.
Waham kebesaran
Gangguan Emosi
Perkembangan emosi pasien labil. Menjadi gampang marah dan
Waham curiga
Mood labil
Nama
Pandi
Atik
Karsih
Karti
Ipah
Kasasonjaya
Karli
Norman
Hubungan
Ayah
Ibu
Kakak
Kakak
Kakak
Kakak
Adik
Adik
JK
L
P
P
P
P
L
L
L
Usia
72
Alm
51
48
Alm
41
31
28
Kesehatan
Sehat
Sehat
Sehat
Sehat
Sehat
Sehat
Riwayat Hidup
Pasien lahir secara normal di rumah daerah Cipendeuy dan dibantu Faktor presipitasi
oleh paraji. Pasien merupakan anak yang diinginkan. Pasien sangat
di sayangi oleh kedua orang tuanya. Ayah pasien tegas dalam
mendidik pasien. Ketika bayi pasien dalam keadaan sehat dan
normal. Masa kecil pasien pemalu dengan orang lain. Hubungan
pasien dengan orang tua dalam keadaan baik dan cara orang tua
mendidik pasien juga baik. Pada saat pasien remaja, ketika nenek
pasien meninggal, pasien sering mendengar omongan yang tidak
mengenakan tentang neneknya yang bekerja sebagai paraji dan
membuat pasien tidak nyaman. Pasien akhir-akhir ini didiagnosis
mengalami diabetes mellitus. Kegemaran pasien pada masa
pubertas yaitu mengikuti kegiatan olahraga. Pasien mempunyai
Riwayat Perkawinan
Pasien menikah dengan teman sekolahnya dulu. Pasien menikah
dengan Ibu Kokom sebelum akhirnya bercerai pada tahun 2012
karena keluarga istri pasien tidak nyaman dengan perilaku pasien
dan memilik satu orang anak. Hubungan pasien dengan istri baik.
Pasien menikah kembali dengan istri kedua yang bernama Ibu Ihat
pada tahun 2014. Tetapi pasien mengaku masih sering mengingat
Ibu Kokom.
Kehidupan Fantasi
Pasien sering berangan angan untuk rujuk kembali dengan mantan
istrinya.
Kehidupan Psikososial
Pasien bukan merupakan orang yang serng bergaul. Pasien pertama
Kehidupan Emosional
Selama pasien mengalami gangguan jiwa sifat pasien menjadi
pemarah dan gelisah.
Hubungan Sosial
Hubungan pasien dengan keluarga dalam keadaan baik, pasien
tidak memiliki musuh dengan tetangga atau kerabat lainnya.
: 120/80 mmHg
Nadi
: 80 x/menit
Respirasi
: 20 x/menit
Suhu
: 36,5 C
10
Status Psikikus
Penampilan
Cara bicara
Tingkah laku
: Hiperaktif
Ekspresi emosi
: Tampak gembira
Bentuk
: Autistik
Jalan
: Inkoheren
Persepsi
Fungsi kognisi
Kesadaran
: compos mentis
Orientasi
Konsentrasi
: kurang
Memori
: baik
Kalkulasi
: cukup baik
Intelegensia
Penilaian abstrak
: baik
11
Pemeriksaan Laboratorium
Tidak dilakukan pemeriksaan
Pemeriksaan Psikologis
Tidak dilakukan pemeriksaan
Pemeriksaan EEG
Tidak dilakukan pemeriksaan
Psikodinamika
Premorbid
Pasien berasal dari keluarga yang harmonis. Kepribadian pasien sejak kecil
adalah seorang yang pendiam, jarang bicara. Hubungan pasien dengan
orangtuanya dekat. Kecenderungan pasien untuk menyendiri merupakan mental
mekanisme represi, isolasi dan fantasi.
Durante morbid
Presipitasi masalah pada pasien terjadi karena pasien bercerai dengan istri
pertamanya dikarenakan tidak disetujui untuk menjalinan perkawinan dengan
pasien yang dikatakan sakit jiwa.
Status present
Kesadaran pasien baik ketika diperiksa, pasien memiliki waham curiga dan
kebesaran. Terdapat juga gangguan persepsi berupa halusinasi dengar. Ingatan
pasien masih baik, kecerdasan pasien dalam batas normal. Pasien mulai tenang
dan mengalami perbaikan.
12
Diagnosis Multiaksial
Aksis I
Gangguan klinik
: Skizofrenia Paranoid
Diagnosis banding
Aksis II
Gangguan kepribadian
: tidak ada
Retardasi mental
: tidak ada
Aksis III
Aksis IV
Masalah ekonomi
Aksis V
GAF Scale : 34-37 (Major impairment in several areas of functioning)
Diagnosis Kerja
Skizofrenia Paranoid
Diagnosis Banding
Skizofrenia paranoid
Gangguan waham menetap
13
Penatalaksanaan
Lodomer 2 x 2 ml
Haloperidol (APG-I)
Arkine 2 x 2 ml
THP (Antikolinergik)
Clopin 25 mg 0-0-1
Clozapine (APG-II)
Prognosis
Pada kasus, pasien mengalami skizofrenia paranoid. prognosis pada pasien baik.
14
PEMBAHASAN
Definisi
Skizofrenia merupakan sindrom klinis yang pada dasarnya mengganggu
fungsi kognitif, emosi, persepsi dan aspek tingkah laku.
Manifestasi klinis
bergantung pada tiap-tiap pasien sesuai dengan lamanya penyakit, tetapi efek dari
penyakitnya ini selalu berat dan biasanya bertahan lama. Kelainan ini biasanya
muncul sebelum usia 25 tahun bertahan seumur hidup, serta mengganggu fungsi
sosial dan personal karena masyarakat memandang sebelah mata terhadap
penyakit ini. Skizofrenia merupakan gangguan psikotik yang paling sering.
Hampir 1% penduduk di dunia menderita skizofrenia selama hidup mereka.
Pada pasien yang menderita penyakit ini memiliki kesadaran yang jernih
(clear consciousness) dan kemampuan intelektual biasanya tetap terpelihara,
walaupun kemunduran kognitif tertentu dapat berkembang kemudian
Etiologi
1. Faktor Biologik
Faktor biologik diantaranya karena terdapat peningkatan dopamine dan
norepinefrin. Pada skizofrenia, terjadi penurunan GABA yang secara tidak
langsung juga berpengaruh terhadap peningkatan dopamine. Sedangkan pada
pasien skizofrenia kronik terjadi keabnormalan metabolism dan kadar serotonin.
Kadar ini dapat meningkat maupun menurun.
15
Klasifikasi Skizofrenia
Ada beberapa subtipe skizofrenia berdasarkan PPDGJ III:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Skizofrenia paranoid
Skizofrenia hebefrenik
Skizofrenia katatonik
Skizofrenia tak terinci
Depresi pasca skizofrenia
Skizofrenia residual
Skizofrenia simpleks
Skizofrenia lainnya
16
agresif,
marah,
atau
ketakutan,
tetapi
pasien
jarang
sekali
17
c.
mukzizat;
Halusinasi auditorik:
- Suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap
perilaku pasien, atau
- Mendiskusikan perihal pasien diantara mereka sendiri ( diantara
d.
18
e.
menerus;
f.Arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan
(interpolation), yang berakibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak
g.
h.
19
hampir
setiap
jenis
tetapi
waham
2.
3.
4.
5.
20
DAFTAR PUSTAKA
21