Anda di halaman 1dari 4

BAB II

METODOLOGI

2.1

Pengumpulan data Sekunder


Pengumpulan data sekunder meliputi pengumpulan data dan
informasi yang berkaitan dengan materi kegiatan yang akan
dilakukan.
Data sekunder yang berhubungan dengan kegiatan ini antara
lain kondisi geografis, demografi, tata guna lahan, kondisi geologi,
mineralisasi dan potensi bahan galian yang ada dilokasi kegiatan.
Selain itu dilakukan pula perencanaan kegiatan lapangan yang
meliputi rencana pengambilan jenis jenis contoh dan lokasi lokasi
yang akan diinventarisasi di lapangan.
Beberapa sumber yang dapat dijadikan sebagai data sekunder
adalah

hasil

hasil

penyelidikan

terdahulu

yang

bersifat

inventarisasi, penelitian, bimbingan teknis dan pengawasan, baik


berupa hardcopy maupun digital yang berasal dari instansi instansi
pemerintah seperti hasil kegiatan Pusat Sumberdaya Geologi, Pusat
Survey Geologi dan dari berbagai situs internet yang berkaitan
dengan materi kegiatan.
2.2

Pengumpulan data Primer dan Pemercontoan


Pengumpulan data primer dilakukan pada beberapa lokasi terpilih
secara garis besar metode yang digunakan pada kegiatan ini dapat
dibagi menjadi beberapa tahapan, antara lain :
a.

Pengumpulan Data Sekunder

b.

Pemetaan wilayah IUP Eksplorasi

c.

Pengambilan Contoh Batuan (fresh / lapukan)

d.

Analisis Laboratorium Thinsection, Geokimia logam, dan


mineral berat

10

2.2.1

Pemercontohan pasir/lapukan batuan


Pengambilan

conto

lapukan

batuan

didaerah

kegiatan

dimaksudkan untuk mengetahui kandungan mineral utama dan


mineral ikutan lainnya. Conto ini dipisahkan antara mineral berat dan
material lainnya menggunakan larutan kimia. Conto ini nantinya
berisi mineral mineral berat dianalisis dengan cara mineralogi butir
untuk mengetahui jenis jenis mineral berat, bentuk mineral, kualitas
dan ganesanya. Diharapkan dari kualitas mineral dalam konsentrat
dulang yang diukur akan dapat ditafsirkan sumberdaya dilokasi
kegiatan.
2.2.2

Pemercontoan Sayatan Tipis


Pemercontoan ini bertujuan mengidentifikasi batuan dengan
menggunakan

mikroskop

polarisasi,

yang

nantinya

akan

mendiskripsikan mineral mineral secara optis, struktur dan tekstur


batuan, agar nantinya dapat mengetahui jenis batuan dan genesa
pembentukan dari batuan tersebut.
2.2.3

Pengikatan titik Koordinat pemercontohan


Pengikatan titik koordinat setiap pemercontoan dilakukan
dengan menggunakan GPS (Global Positioning System), hal ini
dilakukan untuk menghindari kesalahan pada waktu menempatkan
lokasi pemercontoan pada peta dasar. Pada kegiatan ini digunakan
digunakan GPS Merk Garmin.

2.3

Analisa Laboratorium
Keseluruhan pemercontoan hasil kegiatan lapangan yang
berupa sampel pasir hasil endapan aluvial, dianalisis dengan metode
Petrografi, kimia pasir, dan analisa mineral berat di Laboratorium

10

Kimia Analitik dan Laboratorium Sedimentologi, Paleontologi dan


Geooptik, Universitas Diponegoro Semarang.
2.4

Perhitungan Sumber daya dan Cadangan


Istilah Sumberdaya (resource) dalam dunia pertambangan
didefinisikan sebagai jumlah bahan galian yang ada di alam yang
dihitung berdasarkan kegiatan eksplorasi. Sedangkan cadangan
(Reserve)

adalah

banyaknya

bahan

galian

yang

dihitung

berdasarkan data sumberdaya hasil eksplorasi dan kajian teknis


penambangan yang aman dan ekonomis bila ditambang.
Perhitungan sumberdaya dan cadangan untuk bahan galian
intrusif yang biasa dilakukan antara lain adalah dengan metode area
of influence, cross section, poligon atau geo statistic..
Metode perhitungan yang diterapkan diputuskan menggunakan
metode statistik sederhana dengan menggunakan rumus sebagai
berikut :
Rumus Parameter perhitungan yang dipergunakan adalah :

Possible Ores = P x L x t x B.D = I x B.D x F.S


J. Rainir Dhadar : Eksplorasi Endapan Bahan Galian )

Dengan parameter sebagai berikut :

= Panjang Blok

= Lebar Blok

= Ketebalan Blok Maksimum

B.D

F.S = Faktor Kesalahan

= Density / Berat Jenis Granit

10

= 2,5 2,7
30%

2.5

Pengolahan data dan Laporan


Pengolahan data berdasarkan hasil analisis data sekunder,
data objektif yang diperoleh dai hasil analisa contoh, kondisi
lapangan seperti lokasi lokasi pertambangan dan pengolahan,
kondisi geologi dan mineralisasi bahan galian.
Hasil pengolahan data dan analisis dituangkan dalam bentuk
laporan yang berisi antara lain inventarisasi potensi bahan galian,
peta lokasi, sistem penambangan dan sisten pengolahan.

10

Anda mungkin juga menyukai