ABSTRAK
Pasca otonomi luas sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No.32 Tahun
2004 tentang Pemerintahan Daerah wewenang bidang Pelayanan Keluarga Berencana
diserahkan secara luas pada Daerah. Hal ini menimbulkan implikasi dalam pelaksanaan
tugas dan fungsi baik dari sisi personil, wewenang dan anggaran. Kerap kali daerah
belum siap menerima pelimpahan tersebut tanpa didukung anggaran yang memadai.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan dan menganalisis
kinerja Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
dalam pelayanan keluarga berencana (KB) di Kabupaten Gunung Mas dan menganalisis
faktor-faktor penghambat kinerja Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak dalam pelayanan keluarga berencana (KB) di Kabupaten Gunung
Mas.
Metode penelitian dengan pendekatan kualitatif dan tipe penelitian diskriptif
eksploratif. Data dikumpul melalui wawancara dan observasi dengan fokus pelayanan
bidang keluarga berencana.
Hasil penelitian menunjukan kinerja Badan Keluarga Berencana
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Gunung Mas dalam
pelayanan keluarga berencana (KB) relatif cukup baik yang ditunjukan dengan terealisasi
berbagai program dan proyek dengan baik, dilaksanakan secara terbuka (trasparan), dan
akuntabel sebagaimana prinsip-prinsip good governance; Pelaksanaan program kegiatan
pelayanan keluarga berencana (KB) diupayakan dilakukan secara tepat, akurat, efisien
dan efektif kendatipun tidak semua program mampu dilaksanakan sebagaimana
diharapkan karena berbagai persoalan internal dan eksternal. Faktor-faktor yang
menghambat kinerja Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Kabupaten Gunung Mas melingkupi faktor internal dan faktor
eksternal. Faktor internal menyangkut sumberdaya penyelenggara khususnya penyuluh
keluarga berencana dan sarana dan prasarana yang terbatas. Faktor-faktor pendukung
menyangkut Tersedianya sumber daya manusia yang professional kendatipun masih
bersifat terbatas dan harus ditingkatkan; Tersedianya Alokasi Anggaran Pembangunan
Keluarga Berencana kendatipun harus ditingkat sehingga berbagai program kegiatan
dapat dilaksanakan secara bertahap; Tersedianya perangkat organisasi yang memadai.
Kata Kunci : Kinerja, pelayanan publik.
ABSTRACT
Post broad autonomy as stipulated in Law No.32 of 2004 on Regional
Government authority areas of Family Planning Services submitted widely in the
Region. This raises the implication in the implementation of tasks and functions both in
terms of personnel, authority and budget. Often the area is not ready to accept the
transfer without the support of an adequate budget.
The purpose of this study is to describe and analyze the performance of Agency
for Family Planning for Women's Empowerment and Child Protection in the service of
family planning (FP) in Gunung Mas and analyze the factors inhibiting the performance
of Agency for Family Planning for Women's Empowerment and Child Protection in the
service of family planning (KB) in Gunung Mas.
The research method with qualitative approach and exploratory descriptive
research type. Data was collected through interviews and observations with a focus on
the fields of family planning services.
The results showed the performance of Agency for Family Planning for Women's
Empowerment and Child Protection Gunung Mas in the service of family planning (KB)
relatively well shown by the realization of various programs and projects well, carried
out openly (transparently), and accountability as principles of good governance; The
implementation of program activities of family planning services (KB) strived carried
out correctly, accurately, efficiently and effectively although not all programs are able to
be executed as expected due to various internal and external problems. Factors that
inhibit the performance of Agency for Family Planning for Women's Empowerment and
Child Protection Gunung Mas covers internal factors and external factors. Internal
factors concerning resource extension organizers particularly family planning and
infrastructure is limited. Supporting factors concerning the availability of human
resources professionals in spite of still limited and should be improved; Availability of
Family Planning Development Budget Allocation despite various programs must be level
so that the activities can be carried out in stages; The availability of adequate
organization.
Keywords: Performance, public services
PENDAHULUAN
Januari
2015
baik
7,2
milyar.
lapangan
Serikat
dan lain-lain.
(id.wikipedia.org).
Penduduk
Indonesia
merupakan
penduduk
Tetapi
Badan
penyelenggaraan
Keluarga
dan
lain-lain.
Pertumbuhan
yang
(BKKB).
sumberdaya yang
keterbelakangan
Nasional
Keluarga
kemiskinan,
organisasi
yang
Koordinasi
Berencana
dioptimalkan
penduduk
institusi
dengan
tinggi
Jumlah
pertumbuhan
yang
membentuk
dalam
mengendalikan
bangsa
kesempatan
suatu
mendapatkan
memiliki
kemiskinan,
permukiman,
Amerika
pekerjaan,
persaingan
dan
persoalan
Indonesia
India
menyangkut
tinggi
dengan
perkembangan
penduduk
kependudukan
dan
kapasitas
program
menjadi
guna
upaya
mengatur
kewenangan
Pemerintah
melahirkan,
kehamilan,
Pemerintah
berkualitas.
dimana,
mengatur
Program
Keluarga
Daerah.
Penanganan
Pemerintah
pusat
tetap
atau
kontrasepsi
berencana
nasional
adalah
penyediaan
alat
dan
untuk
kebutuhan
kota
dalam
dan
bahagia
rangka
manusia Indonesia.
melembagakan
sejahtera
dalam
Cara yang
bertanggung
obat
jawab
dalam
berencana
mengatur
jangkauan,
jarak
dengan
kelahiran
menggunakan
anak
alat
peserta
pelembagaan
terhadap
terus
dan
menerus,
pembudayaan
NKKBS
serta
keterpaduan
pelaksanaan
tanggungjawab
penataan,
penangan
dalam
pengendalian
dan
bentuk
upaya
peningkatan
keluarga
pemerataan
dalam
pelayanan
peningkatan
KB,
penggalangan
program
dan
kualitas
sumberdaya
manusia
generasi
muda
dan
pemantapan
Pemberdayaan
pemerintah
Gunung
Mas,
penduduk
kegiatan
Indonesia
Perempuan
Perlindungan
Anak
di
Dan
Kabupaten
dalam
Gunung Mas
Kabupaten
telah
yang
akhir),
Gunung
mengalokasikan
Mas,
anggaran
dapat dilihat
apakah
telah
dari
memenuhi
harapan
yang
anggaran
sebagaimana
daerah
melalui
Badan
diinginkan
dengan
Daerah
Kabupaten
Gunung
Mas
pelaksanaan
program
Tujuan Penelitian
remaja,
program
pelayanan kontrasepsi.
1. Mendiskripsikan
menganalisis
5
dan
kinerja
Badan
Keluarga
Berencana
Perlindungan
masukan
pelayanan
Anak
keluarga
dalam
berencana
kinerja
Keluarga
Badan
Anak
keluarga
dalam
berencana
jurusan
(S1)
ilmu
dan
Ilmu
Politik
Raya.
ini
diharapkan
TINJAUAN PUSTAKA
Kinerja Pemerintah
1. Manfaat Teoritis
1. Konsep Kinerja
Istilah
institusi
kerja
atau
seringkali
2. Manfaat Praktis
kinerja
penampilan
bagi
satu
terkait
program strata
Sosial
Manfaat Penelitian
teori
pendidikan
bidang
Berencana
Perlindungan
di
faktor-faktor
penghambat
penetapan
kebijakan
guna
Keluarga
Berencana , Pemberdayaan
tingkah
Anak Kabupaten
yang
Gunung
laku
kerja
menjadi
seseorang
tujuan
dari
pekerjaannya.
Prawirosentono
berencana (KB).
Menurut
(1992
: 2)
atau
kelompok
organisasi,
orang
sesuai
dalam
melihat
dengan
keberhasilan
atau
program
masing-masing,
rangka
organisasi
organisasi.
dasar
basic
performance)
pendekatan
defines
atau
mencapai
dalam
tujuan
kinerja
conceptions
dapat
(the
of
dilakukan
performance
dan
the
dan
kegiatan
Untuk
tujuan
sesuai
melakukan
yang
ditetapkan,
Kinerja
menurut
engineering
dihitung
(perbandingan)
sumber
(input)
menilai
kinerja,
perencanaan,
selesai.
daya
yang
antara
yang digunakan
dihasilkan,
disesuaikan
dan
atau
diukur
untuk
melihat
tingkat
dalam
tahap
baik
pelaksanaan,
Lenvine dkk
(1990
; 45)
dapat
dipergunakan
mengukur
kinerja
publik, yaitu :
sejauhmana
a. Responsiveness,
dicapai
kemajuan
dibandingkan
yang
dengan
untuk
birokrasi
yakni
mengenali
kebutuhan
mengembangkan
pula.
program
program-
pelayanan
publik
b. Responsibility,
yakni
menjelaskan
apakah
pelaksanaan
kegiatan
organisasi
menunjukan
dilakukan
keselarasan
publik
sesuai
itu
dengan
prinsip-prinsip
dan
masyarakat.
kebijakan
dimasukkan
aspirasi
Responsivitas
administrasi
organisasi,
c. Accountability,
baik
menunjuk
secara
langsung
menggambarkan kemampuan
organisasi
politik
publik
menjalankan
tujuannya,
antara
dipilih
oleh
dan
terutama
untuk
kebutuhan
masyarakat.
dengan
yang
misi
memenuhi
yang
dalam
dapat
Responsivitas
rendah
melihat
ditunjukkan
kebijakan
ketidakselarasan
pelayanan
digunakan
untuk
seberapa
besar
dan
kegiatan
dan
banyak.
publik
atau
seperti
pencapaian
rendah
dengan
sendirinya
harus
Kinerja organisasi
dinilai
pemerintah,
dari
target,
ukuran
dan
norma
dalam
yang
berlaku
masyarakat.
Suatu
organisasi
publik
kegiatan
b. Kualitas Layanan
Isu mengenai kualitas layanan
cenderung
tinggi
itu
penting
kinerja
organisasi
pelayanan
publik.
Banyak
pandangan
berkembang
negatif
yang
terbentuk
mengenai
organisasi
kalau
kegiatan
dalam
masyarakat.
menjadi
dalam
semakin
menjelaskan
publik
yang
layanan
biasanya
digunakan
untuk
yang
diterima
organisasi
selain
yang
dikemukakan
oleh
produktivitas
hanya
mengukur
publik.
dari
Dengan
terhadap
layanan
dapat
dijadikan
indikator
kinerja
tidak
tingkat
kinerja
umumnya
dipahami
sebagai
adalah
seringkali
dan
kemudian
Accounting
General
Office
Sebagai
informasi
tersedia
suatu
secara
proses
(GAO)
luas
memasukkan
itu
situasi
dengan
memiliki
hasil
yang
9
kerja
dipengaruhi
oleh
dan
menghasilkan
performance
kerja
mengukur
pencapaian
pencapaian
yaitu
faktor-faktor
individu
dan
misi
(mision
faktor-faktor situasi.
Secara
ringkas
dapat
Prinsip-prinsip
pemilihan
Levin adalah :
menyatakan
bahwa
2001: 207)
faktor-faktor
driven Teamwork),
pekerjaan,
proses
kerja
kepemimpinan,
pengetahuan
sama,
kehati-hatian,
mengenai
pengukuran
merupakan
jabatan,
maka
sekelompok
waktu
untuk
yang
sehingga
yang
dibutuhkan
pernah
kelompok
sehingga
dilampaui,
serta
rating
rating
dapat
disimpulkan
orang
dalam
pengukuran
bahwa
suatu
kinerja
atasan,
pengukuran/penilaian
10
dalam
dibandingkan
budaya
personal lainnya.
organisasi
fungsi
organisasi
b. Faktor
yang
dan
variabel-variabel
sosial
dan
meliputi
organisasi,
kebijaksanaan
organisasi,
jenis
lingkungan sosial.
Melemahnya
2. Faktor-Faktor
Yang
lembaga
Mempengaruhi Kinerja
Kinerja
lembaga
dengan
dan
peran kinerja
institusi
sebagaimana
institusi
latihan
publik
mestinya
harapan
sesuai
masyarakat,
disebabkan oleh
bernegara
yang
demokrasi,
2 (dua) faktor
kinerja
menghambat
birokrasi
pemerintah
210)
kinerja
institusi
Faktor-faktor
tersebut
public.
mengingat
dan
oleh
legitimasi,
fungsi
tugas
yang
pokok
diemban
kepemimpinan,
meliputi
kekurangan
fasilitas
seseorang, yaitu :
kerja,
kekurangan
sarana
penelitian
dan
kekurangan tenaga.
11
kepustakaan,
(KB)
waktu
itu
keluarga
anti
kepada
berencana
dalam
(KB)
masa
maka
Orde
Baru
Keluarga
Indonesia
berencana
keluarga
Berencana
PKBI
di
Indonesia
yang
atau
didirikan
di
berencana
juga
tanggal 17 Oktober
1968
1957
didirikan
yaitu
dan
badan
diikuti
oleh
sebagai
Departemen
LKBN
Nasional
bergerak
secara
silent
operation.
Dalam
rangka
tahun
1970
sebagai
semi
lembaga
ini
sukarela,
Keluarga
Berencana
Nasional
yang
merupakan
badan
resmi
terutama
pidato
pada
1967
usaha
setelah
pemimpin
negara
tanggal
16 Agustus
dimana
gerakan
Berencana
di
Keluarga
Keluarga
Indonesia
Indonesia.
Berencana
di
KB adalah singkatan
dari
menurut
tenaga
sukarela
yang
12
Keluarga
Berencana
(kamus
bahasa
mencegah
yang
konsepsi
sehat
dan
sejahtera
terjadinya
dengan
menggunakan
Keluarga
obat-obatan.
berencana
(KB)
Program
KB
alat
atau
dilaksanakan
No.
menggunakan
Perkembangan Kependudukan
alat
kontrasepsi.
Keluarga
Tahun
1992
Pembangunan Keluarga
10
Selanjutnya
Berencana
dirubah
tentang
dan
Sejahtera.
dengan
1994
1992
Pembangunan
(tentang
perkembangan
tentang
Penyelenggaraaan
Keluarga
Sejahtera
kependudukan
dan
pembangunan
keluarga
sejahtera
adalah
peningkatan
peran
Keputusan
Menteri
Negara
serta
melalui
pendewasaan
usaha
perkawianan
(PUP)
pengunturan
kelahiran
masyarakat
Perempuan Kepala
BKKBN
74/HK.010/B5/2001
No.
Pemberdayaan
Provinsi
dan
Kabupaten/Kota.
atau
kehamilan
memakai
adalah
dengan
2.
kontrasepsi,
cara
Prinsip
Dasar
Program KB
untuk
13
dan
Tujuan
Program
keluarga
sehingga
bisa
didayagunakan
mudah
ini :
memberikan
program
harus
KB
manajemen
dapat
dukungan
harus
KB
dapat
mendayagunakan teknologi
informasi
untuk
mewujudkan
kemudahan
diluar lembaga.
2. Bahwa sub system informasi
harus
untuk
program
nasional
nasional
cepat
program.
5. Bahwa sub system infomasi
manajemen program
dan
secara
KB
dapat
Adapun
tujuan
dari
pelaksanaan
kewenangan
Meningkatkan
kinerja.
3. Bahwa sub sistem informasi
manajeman
harus
program
bermanfaat
pengumpul
Keluarga
KB
bagi
sejahtera
KB
kelahiran
sekaligus
menjamin
adalah
memperkuat
data
mengendalikan
penduduk.
dengan
terkendalinya
Bahagia
data,
program
Kecil
kesejahteraan
jumlah
dan
pertambahan
Secara
a)
khusus
meningkatkan
penduduk
untuk
informasi dikabupaten/kota,
14
bayi
dan
meningkatkannya
c)
kesehatan
Pelayanan kontrasepsi
penjarangan kelahiran.
saat
pasangan
Keluarga
sebagai
aadalah
supaya
segera
bagaimana
tercapai
dan
dirasakan
masyarakat,
ini
khususnya
suami-istri,
salah
kebutuhannya.
melembaganya
kontrasepsi
satu
Pelayanan
yang
semula
Bahagia
dan
Sejahtera
(NKKBS)
pada
masyarakat
angsur
tersebut adalah :
a)
bergeser
menjadi
yang
kebutuhannya
memenuhinya.
dimotivasi
pelayanan
sehingga
terus-menerus
menjadi
pesrta
sadar
kesehatan
orang
karena
pemuda-pemudi,
Peran
belum
hingga
Keluarga
akan
kawin,
tercapainya
ibu
dan
kehamilan
bayi,
yang
pasangan
tokoh
yaitu
diatas
lembaga
45
tahun,
berbagai
organisasi,
masyarakat,
yang
Pelayanan
15
dikandungnya.
KB
bertujuan
menunda,
menjarangkan,
perlu
bila
sudah
demikian
dengan menggunakan
jumlah
cukup.
anak
Dengan
pelayanan
KB
sangat
alat/metode
yang
tidak
perlu
diperhatikan:
a. Prioritas
pelayanan
KB diberikan terutama
banyak
anak
terlalu
Setiap
klien
untuk
berhak
mendapat
informasi
mengenai
hal
ini,
dapat
(lebih
dengan
hasil
pemeriksaan
fisik
sebelum pelayanan KB
diberikan
kontrasepsi.
KB
kelemahan
terlalu
keuntungan
mempunyai keadaan 4
20
adil
mempertimbangkan
tentang
sehingga
terlalu
dan
masing-masing metode
lengkap
dan
berpartisipasi
kepada
klien,
untuk
memudahkan
klien
menentukan pilihan.
e. Memberi
informasi
merupakan
jawab
tentang kontraindikasi
pemakaian
16
berbagai
metode
kontrasepsi.
dan
Pelaksanaan pelayanan
kesejahteraan
KB perlu melakukan
skrining
atau
penyaringan
fisik
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
bahwa
tidak
terdapat
kontraindikasi
bagi
pemakaian
metoda
data
surat
pernyataan
setuju
(informed
consent)
dari
(Depkes,
nilai
dapat
kualitatif
uraian
atau
dan
penjelasan
yang
Keluarga
Berencana,
Pemberdayaan
Perempuan
Mas
tugas
dan
memiliki
tanggungjawab
yang
Dalam
metode
yang
deskriptif
metode
digunakan
17
yaitu
bertujuan
masalah
data,
menganalisa
dan
data
selanjutnya
dan
kesimpulan.
pengendalian
digunakan
yang
mengumpilkan
dalam
penelitian
kualitatif
memecahkan
Anak
Gunung
data
Perlindungan
sifat
yang
melaksanakan
Data
disimpulkan
pemerintah
Kabupaten
relative.
Berdasarkan
bahwa,
kuantitatif
2002).
diatas
Data
operatif
diperlukan
kualitatif.
klien
hidup
melalui
pemeriksaa
dan
peningkatan
ini,
adalah
suatu
untuk
dengan
menyusun,
memprestasikan
Pengambilan
menarik
data
pertanyaan
disiapkan
yang
C. Fokus Penelitian
telah
sebelumnya,
(Nazir
1983:9).
B. Lokasi Penelitian
Berencana,
Kabupaten
Khususnya
Gunung
di
Mas.
instansi
Badan
Gunung
Mas.
layanan
menyebabkan
Pemberdayaan
penduduk.
2. Menarik mengamati bagaimana
Mas
Kabupaten
pemekaran
terlalu
muda
pertumbuhan
keluarga berencana
sebagai
yang
yakni
dengan
mengurus
(KB)
di
faktor
individual
yang
penduduk
secara
dan
yang
fisik,
keinginan
atau
Perempuan
keterbatasannya mengupayakan
laju
kepuasan
kenaikan
Gunung
menyangkut
produktivitas
Ada
tidak
Pemberdayaan
khusus
belakang
masalah
budaya
sosial/organisasi,
18
dan
faktor
meliputi
kebijaksanaan
organisasi,
jenis
KB
: 1 orang
D. Sumber Data
-
Kepala
Pelayanan
Kepala
KB
dan
Sub
Bidang
Perlindungan Anak
data sekunder.
: 1 orang
Data Primer
Kepala
1 orang
dilakukan
Wawancara
kepada
Bidang
Pemberdayaan Perempuan:
Bidang
1.
Sub
Masyarakat Peserta KB
Aparatur
: 4 orang
dilakukan
pihak-pihak
juga
2.
yang
Sementara data sekunder terdiri
pemerintah
Adapun
informannya
Data Sekunder
desa.
rincian
dari
adalah
sebagai
berikut :
korelasi
erat
Kepala BKBP3A
: 1 orang
E. Teknik Pengumpulan Data
Sekretaris BKBP3A
: 1 orang
yang
digunakan
lapangan
19
yaitu
adalah
fakta-fakta
studi
yang
pengumpulan
1.
data
Wawancara (interview)
Tehnik
pengkumpulan
data
yang
yang
berupa
catatan
data
terhadap
yang
Dalam
penulis
informasi
terarah
berkaitan
pihak
berkepentingan.
penelitian
ini,
merupakan
wawancara
proses
dimana
interview
pada
pokok
diarahkan
permasalahan
2.
data
yang
dipecahkan
sebagai
wawancara
akan
penting.
Metode
informasi
dengan
yang
program
keluarga berencana.
3.
Observasi
akan
pedoman
tetapi
para
yang
tekanan
adalah
atau
paksaan
dari
diperlukan.
pengamatan
peneliti.
pendengakatan
Dokumentasi
sistematika
Dokumentasi
pengumpulan
menghimpun
data
Sedangkan
dan
dengan
fenomena
merupakan
fenomena
yang
diselidiki.
dengan
Observasi
juga
merupakan
dokumen
pengamatan
yang
meliputi
menggunakan
menggunakan
dokumentasi
ialah
metode
20
seluruh
indra.
observasi
obyek penelitian.
sebagai berikut :
untuk
sistematika
menelaah
yang
berbagai
1. Pengumpulan Data
Pengumpulan
data
atau
diperoleh
sumber
dari
yaitu
wawancara,observasi
adalah
diperlukan
kecermatan,
dan
diklasifikasikan
dengan
yang
kondisi,
sesuai
berupaya
latar
menggambarkan
penelitian
tinggi.
2. Penyajian Data
Penyajian data dirancang guna
secara
penelitian
ini
peneliti
padu
Perempuan
Perlindungan
Anak
yang
Dan
Verifikasi
Penarikan
kegiatan
dipecahkan.
masalah
Adapun
kesimpulan
yang
mencatat,
kemungkinan
logis
memberi
Kabupaten
Gunung Mas.
secara
diraih.
Berencana,
Pemberdayaan
mudah
dan
yang
langkah-
mencari
adalah
arti,
keteraturan-
keteraturan,
pola-pola,
penjelasan,
konfiguraasi-
berpartisipasi
Norma
Sejahtera
di
manusia
antara
teman
meminta
kepada
respon
sejawat,
atau
koresponden
atau
komentar
yang
aktif
Keluarga
dalam
Kecil
Bahagia
dalam
rangka
Indonesia
seperti
telah
Isaskar,SH yakni :
BKBP3Adiera
yang
memiliki
tanggungjawab
serta
menekan
laju
kependudukan
pendudukan,
tugas
pertumbuhan
PEMBAHASAN
otonomi
keluarga,
salah
kesehatan
dan
Program
keluarga
merupakan suatu
berencana
Badan
program untuk
Keluarga
yang
berkualitas
BKBP3ADr.
menyatakan :
mewujudkan
berkualitas.
bertanggung
Program
keluarga
Keluarga
jawab,
Keluarga
Maria
harmonis.
Berencana
melaksanakan
1. Meningkatnya
Administrasi
terdiri dari :
potensi
masyarakat
Efianti
untuk
22
program-program
Program
Perkantoran
yang
3.
pertengkapan kantor
Penyediaan jasa adimistrasi
keuangan
Penyediaan alat tulis kantor
Penyediaan barang cetakan dan
penggandaan
Rapat-rapat koordinasi dan
anak
Pembinaan Ketahanan Remaja
Peningkatan Ketahanan Keluarga
Lansia
Remberdayaan Ekonomi
Keluarga
Penyeriaan Data, informasi dan
Dokumentasi Program
Program
Kependudukan dan KB
Pengelolaan Pembangunan
Kependudukan dan KB
Penelitian dan Pengembangan
Kependudukan
4.
Meningkatnya Program
sasaran khusus
Peningkatan advokasi dan KIE
Penguatan Kelembagaan
Organsasi Perempuan
Pembinaan Gerakan Sayang Ibu
Pembinaan Advokasi dan Gender
Peningkatan Kesejahteraan
pemerintah
Peningkatan pembinaan
reproduksi
Peningkatan Pembinaan Lini
Lapangan
Pelayanan pemasangan
kontrasepsi KB
perempuan
5.
Meningkatnya Program
terdiri dari :
23
Perlindungan
Anak
dan
jangkauan,
kebijakan
pelembagaan
peserta
penanganan
terus
dan
menerus,
pembudayaan
serta
keterpaduan
pelaksanaan
harmonisasi
pemenuhan
terpadu
disemua
dalam
pelayanan
pusat
tetap
generasi
kontrasepsi
alat
untuk
dan
penduduk.
obat
kebutuhan
dan
pemantapan
pertumbuhan
Kurangnya
peran
pemerintah
dalam
menggalakkan
program
KB
mengakibatkan
muda
mengendalikan
penggalangan
KB,
BKBP3A.
Pemerintah
pemerataan
upaya
bidang,
kabupaten
bentuk
keluarga
peningkatan
hak
anak.
kota
KB
terhadap
NKKBS
atau
pembinaan
kebijakan
dan
penghapusan
untuk
Untuk
Penghapusan KDRT.
Pencegahan bahaya narkotika
Penyusunan dan harmonisasi
kebijakan
dalam
pelayanan
lapangan
24
kesehatan,
pekerjaan
pendidikan,
yang
cukup,
berdampak
pada
naiknya
angka
Isaskar,SH yakni :
transparan
Pengendalian
penduduk
pertumbuhan
harus
dan
akuntable
sesuai
dilakukan
Berdasarkan
pernyataan
yang
Kabupaten/Kota.
Pengendalian
pertumbuhan
pertambahan
penting
karena
pendudukan
dalam bidang KB
yakni :
akan
Reproduksi Remaja
kesehatan
(KRR).
bersumber
APBD.
Tersedianya
anggaran
tersebut
agar
Keluarga
Badan
KES
dari
(TMKK)
tingkat
kecamatan.
3. Pelayanan TNI Manunggal KBKES
(TMKK)
kabupaten.
4. Pelayanan
Remaja
anggaran
Reproduksi
KB-KES-PKK
tingkat kabupaten.
dapat menjalankan
tingkat
pelayanan
keluarga
Norma
Keluarga
Sejahtera
yaitu
Kecil
Bahagia
mengatur
jarak
kontrasepsi pil.
alat
sangat
kontrasepsi
sebagaimana
bergantung
dari
calon
yakni :
Gunung
dilaksanakan
dengan
Mas
Menurut
Kepala
Bidang
berbagai
Pelayanan
Keluarga
Marthine,
S.Farm,
Norma
sebaiknya
Keluarga
Kecil
Bahagia
Berencana
Apt
apseptor
KB
dalam
harus
mempertimbangkan
gender,
pemberdayaan
dirasakan
2015).
program
Dalam
masyarakat,
jarak
sebagai
bagian
keluarga
Bidang
angsur
program
anak
pelayanan
Pelayanan
Keluarga
kebutuhannya.
khususnya
mengatur
kelahiran
satu
penggunaan
bergeser
Pelayanan
menjadi
suatu
bermacam-macam
kebutuhannya
metode
membayar
26
hingga
untuk
bersedia
memenuhinya.
respon
adalah :
dengan
sakit
system
pelayanan
kesehatan,
memilih
makanan
serta
lingkungan.
metode
kontrasepsi,
seseorang
dan
penyakit,
Batasan
hidup,
frekuensi
senggama,
ini
(organisme)
mempunyai
stimulus
pengalaman
dengan
alat
atau
dua
bersifat
pasangan (suami).
b. Faktor kesehatan, yang dapat
mempengaruhi
kontraindikasi
atau
dan lingkungan.
pemeriksaan panggul.
c. Faktor metode kontrasepsi, yang
berhubungan
dengan
Di Kabupaten Gunung
Mas, kesadaran masyarakat terhadap
tingkat
pentingnya
yaitu
meliputi:
efek
efektivitas,
berencana
secara
sadar
melaksanakan
serta
program
keluarga
perilaku
(pengetahuan,
keadaan
absolute
positif
rangsangan.
KB yakni :
Perilaku
27
Saya
secara
sukarela
(KB)
Keluarga
karena
program
dirasakan
ini
manfaatnya
Berencana
yang
perlu
diperhatikan :
1.
melahirkan
sedangkan
maka
kemiskinan
yang
tahun),
senang
mengikuti
KB
terlalu
banyak
anak
Menurut
Pelayanan
Kepala
Keluarga
Bidang
35 tahun).
Berencana
2.
Menekankan
bahwa
merupakan
12
pelayanan
menggunakan
Juli
2015)
peran
3.
tanggung
KB
jawab
alat/metode
kelemahan
KB
bertujuan
menjarangkan,
atau
menunda,
berhak
untuk
mendapat
informasi
mengenai
hal
sehingga
kehamilan
dan
membatasi
masing-masing
pencegahan
28
ini,
dapat
4.
yakni :
5.
Pelaksanaan
program
BKBP3Adiupayakan
menentukan pilihan.
secara
Memberi
informasi
kontraindikasi
berbagai
metode
program
kegiatan
di
kantor
dilaksanakan
terbuka
dan
tentang
pemakaian
kontrasepsi.
tujuan pelaksanaan
program dan
melakukan
skrining
atau
terhadap
untuk
kontradikasi
pemakaian
pelaksanaan
operatif
permasalahan,
pernyataan
klien
bagi
diperlukan
setuju
surat
(informed
program
mendapat
kesalahan
atau
kegiatan,
menyelenggarakan
Mas
kegiatan
dengan
yakni
penunjang
BKBP3AKabupaten
Gunung
prinsip-prinsip
prasarana
memperhatikan
good
transparan,
pelayanan
governance
efektif
BKBP3Asendiri
belum
dan
namun
secara
menyeluruh
dapat
yang
dicapai
dalam
pelaksanaan
Gunung
Mas
tahun
2010
telah
telah
diraih
BKBP3AKabupaten
lingkungan
Pemerintah
Daerah
penduduk
mendapat
dengan
B.
penghargaan
MANGGALA
Faktor-faktor
kinerja
KARYA
penghambat
Badan
Berencana
Keluarga
Pemberdayaan
Anak
langsung
Bupati
Gunung Mas
dalam
pelayanan
Ny.
ROSIATI
HAMBIT
Gunung
melaksanakan/mensukseskan
kegiatan
KB-KES-PKK
penyelenggaraan
tingkat
Terkait
dengan
keluarga
tatakelola
pemerintah
daerah
Mas
tahun
daerah
2014
internal.
telah
predikat
kantor
lingkungan
Daerah
Kabupaten
Faktor
internal
BKBP3AKabupaten
kendala-kendala
Wajar
(KB)
Pemerintah
dan
Kabupaten
Daerah
tugas
berencana
menghadapi
keuangan
dalam
kabupaten.
Gunung
Mas
diluar
lingkungan
BKBP3AKabupaten
Mas.
30
kantor
Gunung
kurang
pelaksanaan
(a).
mendukung
program
wilayah
dan
cukup
luas
dan
Belum
memadainya infrastuktur.
Pemberdayaan
Perempuan
dan
Perlindungan
masyarakat
terhadap
berikut :
a.
geografis
Keadaan
mendukung
dalam
kinerja
PKB
adalah :
(Penyuluh
Keluarga
Berencana) di lapangan.
a.
c.
Kurang
memadainya
fasilitas
bersifat
keluarga berencana.
ditingkatkan.
Faktor
eksternal
yang
b.
faktor
program
Tersedianya
Alokasi
dan
harus
Anggaran
kurang
kendatipun
terbatas
harus
ditingkat
dan
c.
Pemberdayaan
yang memadai.
dapat
diidentifikasi
Berdasarkan
sebagai berikut :
hasil
penelitian
halnya
kinerja
Badan
Keluarga
dalam
Gunung
Mas
di
bidang
benar
adanya
dalam
dipengaruhi
sebagaimana
terealisasi
faktor-faktor
keluarga
berbagai
program
secara
(trasparan),
dan
sebagaimana
mempengaruhi
good governance.
yaitu
diungkapkan
pelayanan
kinerja
faktor
Johson
seseorang,
individual
yang
2.
Badan
terbuka
akuntabel
prinsip-prinsip
Keluarga
Berencana
sifat
fisik,
keinginan
atau
Gunung
belakang
budaya
dan
variabel-
Mas
(KB)
sosial
melakukan
dan
organisasi,
kebijaksanaan
meliputi
organisasi,
jenis
tepat,
dalam
selalu
berupaya
kegiatan
akurat,
efisien
secara
dan
PENUTUP
Kesimpulan
eksternal.
3.
Faktor
faktor
yang
kinerja
Badan
menghambat
Keluarga
sebagai berikut :
1.
Kinerja
Berencana
Badan
Berencana
Keluarga
Pemberdayaan
32
Faktor
menyangkut
penyelenggara
internal
sumberdaya
dimiliki
berencana
berbanding
dan
sarana
dan
agar
berjalan
lurus
dengan
tuntutan
bersendikan
yang
good governance.
professional
kendatipun
2.
ditingkat
sehingga
berbagai
program
kegiatan
dapat
yang
baik
prinsip-prinsip
Keluarga
Berencana
Badan
kerja
harus
komunikasi
bertahap;
yang memadai.
dilaksanakan
secara
anggaran.
guna
Badan
peningkatan
Keluarga
Pemberdayaan
3.
kinerja
Berencana
Perempuan
dan
Perlindungan
Anak
Kabupaten
Gunung
dalam
di
bidang
(KB)
Mas
Keluarga
Berencana
Badan
Keluarga
anak,
agar
berbagai
permasalahan
tentang
pertumbuhan
penduduk,
33
kualitas
dan
kesejahteraan
REFERENSI
Abd ar-Rahim Umran. 1997. Islam
dan KB. Jakarta: Lentera
Departemen
Pendidikan
dan
Kebudayaan, 1995. Kamus
Besar Bahasa Indonesia. Edisi
Kedua. Jakarta: Balai Pustaka.
Ndraha,
Talizidulu.
1990.
Pembangunan
Masyarakat
Mempersiapkan
Mayarakat
Tinggal Landas. Rineke Cipta,
Jakarta.
Wiknjososro,
2005.
Keluarga
Berencana Nasional, BKKBN
Jakarta.
id.wikipedia.org.
34