Anda di halaman 1dari 23

SATUAN ACARA PENYULUHAN HIPERTENSI

SATUAN ACARA PENYULUHAN


Pokok Bahasan
: Penyakit Degeneratif
Sub Pokok Bahasan : Hipertensi
Topik
: Hipertensi dan cara penanganannya
Sasaran
: keluarga TN.A
Pemberi Materi
Robby Dwi Jatmoko
Pelaksanaan Kegiatan
Hari/Tanggal : Sabtu,8 September 2013
Tempat
: Tempat tinggal Tn.A
Waktu
: 10.00 - selesai

I. Tujuan Instruksional Umum ( TIU )


Setelah mendapatkan penyuluhan selama 45 menit diharapkan peserta dapat memahami
tentang penyakit hipertensi dan cara penanganannya.
II. Tujuan Instruksional Khusus ( TIK )
Setelah mendapatkan penyuluhan, peserta diharapkan dapat :

6.

1.

Menyebutkan kembali pengertian penyakit hipertensi

2.

Menyebutkan kembali penggolongan dari hipertensi

3.

Menyebutkan kembali 3 dari tanda dan gejala penyakit hipeertensi

4.

Menyebutkan kembali 4 dari 6 cara pencegahan penyakit hipertensi

5.

Menyebutkan kembali 3 dari 4 cara perewatan hipertensi

Menyebutkan kembali 2 dari 4 cara pembuatan obat tradisional untuk penderita hipertensi
III. Metode
Metode yang digunakan adalah ceramah dan Tanya jawab/Diskusi

IV. Media Penyuluhan


Leaflet

V.

Materi Penyuluhan

Terlampir
VI. Proses Belajar:
N
Kegiatan
Uraian Kegiatan
o
Penyuluh
Peserta
1 Pembukaan Mengucapkan salam
a. Menjawab salam
2 Menit
Menyampaikan tujuan penyuluhan
b.
Menyetujui
tujuan
penyuluhan
Melakukan apresiasi
c. Mengikuti apresiasi
2 Penyampaia a. Menanyakan kepada peserta tentanga. Bercerita
n Materi
pengalamannnya
tentang
penyakit pengalamannya tentang
20 menit
hipertensi yang dideritannya
hipertensi
b. Memberi reinforcement atas kemauanb.keluarga/peserta berbagi pengalaman
c. Memberikan penyuluhan dan berdiskusi c. Menyimak penjelasan
bersama keluarga tentang hiperetensi
yang diberikan dan
dan cara perawatannya
berdiskusi
d. Memberikan kesempatan pada peserta d. Bertanya
untuk bertanya tentang hal yang belum
dipahaminya.
e. Menjawab pertanyaan keluarga/peserta e. Menyimak
3

Penutup

a. Melakukan evaluasi
a. Menjawab pertanyaan
b. Menyimpulkan materi penyuluhan dan b. Menyimak kesimpulan
hasil diskusi
c. Menjawab salam
c. Mengucapkan salam

VI. Evaluasi

Untuk mengetahui sejauh mana pemahaman peserta setelah diberikan penyuluhan


selama 45 menit diberikan pertanyaan :
1. Sebutkan pengertian dari penyakit hipertensi

2. Sebutkan penggolongan dari penyakit hipertensi


3. Sebutkan kembali 4 dari 7 tanda dan gejala penyakit hipeertensi
4. Sebutkan kembali 4 dari 6 cara pencegahan penyakit hipertensi
5. Sebutkan kembali 3 dari 4 cara perewatan hipertensi
6. Sebutkan kembali 2 dari 4 cara pembuatan obat tradisional untuk penderita hipertensi
MATERI
HIPERTENSI DAN PERAWATANNYA
Pengertian
Hipertensi merupakan suatu keadaan dimana tekanan darah melebihi normal (Sistole > 160
mmHg dan Diastole > 95 mmHg)
Hipertensi atau darah tinggi merupakan penyakit yang tidak dapat disembuhkan dan atau
dihilangkan, namun dapat dikendalikan/dicegah kekambuhannya.
Penggolongan Hipertensi
1. Ringan

: 160 200 / 96 110 mm Hg

2. Sedang : 200 230 / 110 120 mm Hg


3. Berat

: 230 280 mm Hg

4. Bahaya : berubah ubah drastis


Faktor Resiko Hipertensi
Usia
Usia juga mempengaruhi tekanan darah seseorang, semakin bertambahnya usia maka
tekanan darah pun akan semakin meningkat. Namun usia yang semakin tua pun tekanan darah
dapat dikendalikan dengan tetap menjaga pola asupan makan, rajin berolahraga dan melakukan
pemeriksaan rutin tekanan darah.
Perokok
Kandungan nikotin dan zat senyawa kimia yang cukup berbahaya yang terdapat pada
rokok juga memberikan peluang besar seseorang menderita hipertensi terutama pada mereka
yang termasuk dalam perokok aktif. Tak hanya mengkibatkan hipertensi, zat rokok yang terhirup
dan masuk ke dalam tubuh akan meningkatkan resiko pada penyakit diabetes mellitus, serangan
jantung dan stroke.

Minum alcohol
Minuman beralkohol seperti bir, wiski, minuman yang dibuat dari ragi, tuak dsb.
Minuman alkohol ini juga dapat menyebabkan tekanan darah tinggi.

Kurang olahraga
Kurangnya aktivitas fisik seperti olahraga membuat organ tubuh dan pasokan darah
maupun oksigen menjadi tersendat sehingga meningkatkan tekanan darah. Dengan melakukan
olahraga teratur sesuai dengan kemampuan dapat menurunkan tekanan darah tinggi.
Kafein
Kafein banyak terdapat pada kopi,teh dan minuman bersoda. Kopi dan teh jika
dikonsumsi melebihi batasan normal dalam penyajian akan mengakibatkan hipertensi.
sebenarnya kopi memiliki manfaat yang baik bagi tubuh terutama bagi pria dewasa dalam
hormon seksualnya, begitu pula dengan teh mengandung antioksidan yang sangat baik dan
diperlukan oleh tubuh. Untuk itu batasi asupan minum kopi dan teh minimal 1 cangkir = 100ml.
Makanan banyak garam
Garam mempunyai peluang yang sangat besar dalam meningkatan tekanan darah secara
cepat. Ditambah pada mereka yang sebelumnya memiliki riwayat terhadap penyakit diabetes,
hipertensi ringan dan mereka yang berusia diataas 45 tahun.
Keturunan
Faktor keturunan memang selalu memainkan peranan penting dari timbulnya suatu
penyakit yang dibawa oleh gen keluarga. Bila salah satu anggota keluarga atau orang tua
memiliki tekanan darah tinggi, maka anak pun memiliki resiko yang sama dan bahkan resiko
tersebut lebih besar dibanding yang diturunkan oleh gen orang tua.
Stress tinggi
Stress dapat memicu suatu homron dalam tubuh yang mengendalikan pikirang seserang.
Jika mengalami stress hal tersebut dapat mengakibatkan tekanan darah semakin tinggi dan
meningkat, tak hanya itu mampu mempengaruhi mood atau perasaan seseorang terhadap suatu
emosi jiwa.
Tanda dan Gejala Hipertensi
1. Sakit kepala
2. Sukar tidur

3. Telinga berdengung
4. Mata terasa berat atau pandangan kabur
5. Mudah lelah
6. Dada berdebar-debar
7. Berat dan terasa pegal pada tengkuk
Pencegahan Kekambuhan Hipertensi

Olah raga; bermanfaat untuk meningkatkan kekuatan otot tubuh, membakar lemak tubuh,
mempertahankan berat badan yang ideal, memperlancar peredaran darah, dan menurunkan
stress).

Mengatur makanan (kurangi konsumsi makanan berlemak, santan, sate kambing, jeroan, dan
makanan yang banyak mengandung garam)

Kurangi konsumsi kopi dan berhenti merokok.

Hindari stress (komunikasikan dengan baik dan relaksasi)

Kontrol tekanan darah secara teratur

Mendekatkan diri pada Alloh SWT


Perawatan Saat Hipertensi Kambuh

Istirahat yang cukup, hindari kerja berat.

Saat pusing muncul, jangan melakukan olahraga

Hindari hal-hal yang dapat mengakibatkan jatuh

Kontrol tekanan darah secara teratur ke pelayanan kesehatan yang ada

Gunakan obat tradisional :

Mengkudu

Rambut jagung

Daun seledri

Pepaya muda

Bawang Putih

Berobat ke dokter bila keadaan bertambah parah


Cara Mudah Menurunkan Hipertensi

Mengurangi Konsumsi Garam

Mengkonsumsi potasium atau mineral

Memodifikasi diet

Dapat mengontrol berat badan

Berolah raga dengan baik

Makanan yang diperbolehkan

Karbohidrat seperti : nasi, kentang,ubi dan singkong.


Protein seperti : daging, ayam, ikan, dan telur.
Protein nabati seperti : tahu, tempe, kacang hijau, dan kacang lain yang segar.
Sayuran seperti : semua sayuran yang segar-segar.
Buah-buahan seperti : semua Buah-buahan yang segar.
Minuman : teh dan Susu
Makanan yang tidak diperbolehkan

Karbohidrat seperti : biskuit, crackers, cereal dan keripik.


Protein seperti : sosis, daging asap, kornet, sarden, ikan asin, keju, dan telur asin.
Protein nabati seperti : keju, kacang asin, dan tahu asin.
Lemak seperti : mentega dan lemak hewan.
Sayuran seperti : sayuran yang di awet dan sayuran dalam kaleng
Buahan-buahan seperti : buah yang menggunakan zat,buah kaleng dan buah yang diawet.
Minuman seperti : coklat cafein dan alkohol.

CARA MEMBUAT OBAT TRADISIONAL untuk PENDERITA TEKANAN DARAH


TINGGI
RAMUAN MENGKUDU

1. Mengkudu (2 buah) dibuang bijinya lalu diparut dan diperas


2. Ketimun dihancurkan dan diperas
3. Air perasan ketimun dicampur dengan air perasan mengkudu dalam 2 gelas air panas
4. Tambahkan gula aren secukupnya agar tidak pahit, lalu saring
5. Diminum 3 x sehari

RAMUAN RAMBUT JAGUNG


1. Cuci segenggam rambut jagung
2. Rebus dengan 1 liter air lalu disaring
3. Diminum 1 x sehari

RAMUAN PEPAYA MUDA


1. Parut 1 buah pepaya
2. Peras untuk diambil airnya
3. Air perasan diminum 2 x sehari

RAMUAN DAUN SELEDRI


1. Rebus 15 batang seledri dengan 2 gelas air sampai tinggal tiga perempat gelas
2. Hasil rebusan diminum untuk 2 x minum bila tekanan darah 190mmhg/lebih dan minum
1 x pada malam hari bila tekanan darah 160 s.d 180 mmhg.

RAMUAN BAWANG PUTIH


1. Kupas bawang putih kemudian cuci lalu makan bawang putih mentah terseebut ( 5 siung)
2. Dua suing bawang putih diiris tipis kemudian seduh dengan cangkir air panas. Minum
2x/hari

Satuan Acara Penyuluhan (SAP)


Cabang Ilmu
Topik

: Keperawatan Komunitas
: Penyakit Hipertensi

Hari/Tanggal

: Sabtu, 07 April 2012

Waktu

: 30 menit

Tempat

: Masjid

Sasaran

: Seluruh masyarakat

Metode

: Ceramah, Tanya jawab, Demonstrasi

Media dan Alat Peraga :


Flip Chart
Leaflet
Mentimun, alat penyaring, serutan, gelas/tempat jus untuk membuat obat
tradisional jus mentimun
Materi
Pemateri
A. Tujuan Umum

: Terlampir
: Nurlinda

Setelah diberikan penyuluhan diharapkan seluruh masyarakat Lingkungan Y


dapat melakukan pencegahan dan perawatan penyakit Hipertensi.
B. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan seluruh masyarakat Lingkungan Y
akan mampu :
1. Menjelaskan pengertian hipertensi
2. Menjelaskan jenis hipertensi
3. Menjelaskan penyebab hipertensi
4. Menjelaskan tanda dan gejala hipertensi
5. Menjelaskan komplikasi hipertensi
6. Menjelaskan pengobatan hipertensi
7. Menjelaskan pencegahan hipertensi
8. Menjelaskan makanan yang dianjurkan untuk penderita hipertensi
9. Menjelaskan makanan yang perlu dihindari
10.Mendemonstrasikan cara membuat jus mentimun untuk penderita
hipertensi
Kegiatan Belajar Mengajar
No
Tahap
Kegiatan Penyuluh
.
1.

Pendahulu
an

Memberi salam
terapeutik
Menjelaskan tujuan
Kontrak waktu

Menjelaskan pengertian
hipertensi

2.
Penyajian

Menjelaskan jenis
hipertensi
Menjelaskan penyebab

Kegiatan Peserta
Menjawab salam
Mendengarkan

Mendengarkan
Memperhatikan
Bertanya

Waktu
2
Menit

25
Menit

hipertensi
Menjelaskan tanda dan
gejala hipertensi
Menjelaskan komplikasi
hipertensi
Menjelaskan pengobatan
hipertensi
Menjelaskan pencegahan
hipertensi
Menjelaskan makanan
yang dianjurkan untuk
penderita hipertensi
Menjelaskan makanan
yang perlu dihindari
Mendemonstrasikan cara
membuat jus mentimun
untuk penderita hipertensi
Memberi kesempatan
untuk peserta bertanya
Menjelaskan tentang hal
hal yang kurang
dimengerti oleh peserta
Bertanya kepada peserta
Membuat kesimpulan
Salam terapeutik

Menjawab Pertanyaan
3.

Mendengarkan
Penutup

3
Menit

Menjawab salam

Evaluasi
Test tertulis
Test lisan
Demonstrasi
Referensi
1. Instalasi Gizi Perjan RS Dr. Cipto Mangunkusumo dan Asosiasi Dietisien
Indonesia. Penuntun Diet; Edisi Baru, Jakarta, 2004, PT Gramedia Pustaka
Utama
2. Mansjoer A, Triyanti K, Savitri R, Wardhani W. I, Setiowulan W, Kapita Selekta
Kedokteran Edisi ke-3 jilid 1, Media Aesculapius Fakultas Kedokteran UI,
Jakrta, 1999
Lampiran 2 : Materi Hipertensi

1. Pengertain hipertensi adalah kenaikan tekanan darah sistolik diatas 150


mmHg dan tekanan darah diastolik = 100 mmHg. Jika tekanan darah anda
adalah 170/100 mmHg, maka
1. Tekanan sistoliknya : 170 mmHg
2. Tekanan diastoliknya: 100 mmHg
2. Jenis-jenis hipertensi adalah:
1. Hipertensi ringan: Jika tekanan darah sistolik antara 140 159 mmHg
dan atau tekanan diastolik antara 90 95 mmHg
2. Hipertensi sedang: Jika tekanan darah sistolik antara 160 179 mmHg
dan atau tekanan diastolik antara 100 109 mmHg
3. Hipertensi berat: Jika tekanan darah sistolik antara 180 209 mmHg
dan atau tekanan diastolik antara 110 120 mmHg
2

Penyebab hipertensi antara lain adalah stres, usia, merokok, obesitas


(kegemukan), alkohol, faktor keturunan, faktor lingkungan (gaduh/bising)

Tanda dan gejala hipertensi antara lain adalah sakit kepala, pusing, lemas,
kesemutan kelelahan, rasa berat di tengkuk, gangguan tidur.

Komplikasi hipertensi antara lain:


1. Penyakit jantung (gagal jantung)
2. Penyakit ginjal (gagal ginjal)
3. Penyakit otak (stroke)

Pengobatan hipertensi untuk mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut:


1. Pengobatan farmakologis yaitu dengan menggunakan obat-obatan
atas ijin dokter
2. Pengobatan non farmakologis yaitu dengan
1. Mengurangi asupan garam dan lemak
2. Mengurangi atau menghilangkan kebiasaan minum alkohol bagi
yang mengkonsumsinya
3. Berhenti merokok bagi yang merokok
4. Menurunkan berta badan bagi yang kegemukan

5. Olah raga teratur seperti joging, jalan cepat, bersepeda,


berenang
6. Menghindari ketegangan
7. Istirahat cukup
8. Hidup tenang
2

Pencegahan agar tidak terjadi komplikasi dari hipertensi


1. Kontrol teratur
2. Minum obat teratur
3. Diit rendah garam dan lemak

Makanan yang dianjurkan untuk penderita hipertensi antara lain:


1. Sayur-sayuran hijau kecuali daun singkong, daun melinjo dan
melinjonya
2. Buah-buahan keculi buah durian
3. Ikan laut tidak asin terutama ikan laut air dalam seperti kakap dan
tuna
4. Telur boleh dikonsumsi maksimal 2 butir dalam 1 minggu dan
diutamakan putih telurnya saja
5. Daging ayam (kecuali kulit, jerohan dan otak karena banyak
mengandung lemak)

Makanan yang perlu dihindari


1. Makanan yang diawetkan seperti makanan kaleng, mie instant,
minuman kaleng
2. Daging merah segar seperti hati ayam, sosis sapi, daging kambing
3. Makanan berlemak dan bersantan tinggi serta makanan yang terlalu
asin

Pengobatan tradisional yang dapat dibuat dirumah antara lain dengan


mengkonsumsi secara teratur jus:
1. Buah mentimun

2. Buah belimbing
3. Daun seledri

Sedangkan cara membuat obat tradisional seperti jus mentimun adalah


4. kg buah mentimun dicuci bersih
5. Dikupas kulitnya kemudian diparut
6. Saring airnya menggunakan penyaring/kain bersih
7. Diminum setiap hari 1 kg untuk 2 kali minum pagi dan sore hari

SATUAN ACARA PENYULUHAN


HIPERTENSI
Di PUSKESMAS BELIMBING

Oleh :
Nailis Sovia

STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG


TAHUN AJARAN 2013
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok bahasan
Sub pokok bahasan

: Hipertensi

: Hipertensi dan dampaknya pada kehamilan

Sasaran

: Masyarakat wilayah kerja puskesmas belimbing

Hari/Tanggal

: jumat, 31 mei 2013

Waktu

: 30 menit

Tempat

: Puskesmas belimbing

A. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang Hipertensi di harapkan masyarakat mampu
mengidentifikasi tentang penyakit dan sebab Hipertensi serta dampak hipertensi pada kehamilan.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan 1x30 menit diharapkan masyarakat dapat :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
B.
1.
2.
3.

Menjelaskan tentang pengertian Hipertensi,


Menjelaskan tentang penyebab Hipertensi
Menjelaskan tentang gejala Hipertensi
Menjelaskan tentang bahaya Hipertensi
Menjelaskan tentang cara pencegahan Hipertensi
Menjelaskan dampak hipertensi pada kehamilan

Metode
Ceramah
Diskusi
Demonstrasi

C. Media
1. LCD dan Infokus
D. Materi
Terlampir
E. Kegiatan Penyuluhan
N Waktu
Tahap
o
1 5 menit

Kegiatan peyuluhan

Kegiatan peserta

Pembukaan - Memperkenalkan diri - Menyambut salam


dan mendengarkan
- Menjelaskan tujuan
dari penyuluhan

- Mendengarkan

- Melakukan kontrak
waktu

- Mendengarkan

- Menyebutkan materi
penyuluhan yang akan - Mendengarkan

2 20 menit

diberikan
- Menggali

Isi

- Mendengarkan dan

pengetahuan/

memperhatikan

pengalaman
masyarakat:

- Mendengarkan dan
memperhatikan

pengertian
Hipertensi,
penyebab Hipertensi
gejala Hipertensi
bahaya Hipertensi
cara pencegahan
Hipertensi
dampak hipertensi
pada kehamilan
- Memberikan
kesempatan kepada
masyarakat untuk
bertanya tentang
materi yang diberikan
- Memberikan
jawaban/penjelasan
dari pertanyaan yang
diajukan

- Bertanya dan
memperhatikan

- Mendengarkan dan
3 5 menit

Penutup

- Menyatakan kegiatan telah selesai

membalas salam

- Mengucapkan terima
kasih

memperhatikan
Mendengarkan dan

kepada

masyarakat
- Mengucapkan salam
sebagai penutup acara
F. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
Peserta hadir di lapangan puskesmas belimbing
Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum dan saat penyuluhan.
2. Evaluasi proses
masyarakat antusias terhadap materi penyuluhan
masyarakat mendengarkan penyuluhan dengan seksama
masyarakat mengajukan pertanyaan
3. Evaluasi hasil
Msyarakat dapat menyebutkan pengertian hipertensi
Masyarakat dapat menyebutkan dampak hipertensi pada kehamilan
G. Pelaksana
:

Mira Yosiana

Nailis Sovia

Murdani dan Muzdalifa Neni Diyono

Nofita sari dan Nindi Sulandari

H. Tugas pelaksana
:

Memimpin pelaksanaan penyuluhan, motivasi anggota untuk

mengikuti penyuluhan dengan tertib dan semangat.


:

Memberikan materi penyuluhan dan melakukan demonstrasi

Memfasilitasi jalannya penyuluhan

Memberikan bimbingan sehingga

lancar.
:

Mengamati kegiatan penyuluhan

penyuluhan berjalan dengan

I. Referensi
Cuningham, F. Gary.Dkk. 2005. Obstetri Williams. Jakarta : EGC
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data. Jakarta:
Salemba Medika
Machfoedz, Eko Suryani. 2009. Pendidikan Kesehatan Bagian Dari Promosi Kesehatan. Yogyakarta:
Firamaya
Manuaba, I.A Candradinata.Dkk. 2008 . Gawat Darurat Obstetri Ginekologi Dan Obstetri Ginekologi
Social Untuk Profesi Bidan. Jakarta : EGC
Manuaba, I.B Gde. 2001. Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi dan KB. Jakarta :
EGC
Mochtar, Rustam. 2007. Sinopsis Obstetri. Jakarta : EGC

LAMPIRAN MATERI
A. Pengertian hipertensi
Hipertensi atau tekananan darah tinggi merupakan gangguan pada sistem peredaran darah
tekanan darah secara terus menerus mengalami peningkatan sehingga melebihi batas normal. Yaitu
sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan diastolik diatas 90 mmHg.

Ada dua jenis hipertensi:

Hipertensi primer/esensial di mana tidak ada hal spesifik yang menjadi penyebabnya.
Sekitar 90-95% hipertensi adalah jenis ini.

Hipertensi sekunder, yaitu hipertensi yang disebabkan oleh kelainan atau penyakit lain,
misalnya karena stress, sakit ginjal, preeklamsia, atau apnea (sesak napas saat tidur).

Berbagai studi menunjukkan bahwa hipertensi meningkatkan risiko kematian dan penyakit.
Bila tidak dilakukan penanganan, sekitar 70% pasien hipertensi kronis akan meninggal karena
jantung koroner atau gagal jantung, 15% terkena kerusakan jaringan otak, dan 10% mengalami
gagal ginjal.
Tingkatan hipertensi dari yang ringan sampai dengan tingkatan sangat tinggi :
1. Stadium 1 (Hipertensi Ringan)
Fase konstraksi / sistolik 140-159 mmhg, Fase relaksasi diastolik 90-99 mmhg
2. Stadium 2 (Hipertensi Sedang)
Fase konstraksi / sistolik 160-179 mmhg, Fase relaksasi diastolik 100-109 mmhg
3. Stadium 3 (Hipertensi Berat)
Fase konstraksi / sistolik 180-209 mmhg, Fase relaksasi diastolik 110-119 mmhg
4. Stadium 4 (Hipertensi Maligna)
Fase konstraksi / sistolik 210 mmhg atau lebih, Fase relaksasi diastolik 120 mmhg atau lebih
B. Tanda atau gejala hipertensi
Hipertensi primer biasanya tidak menimbulkan gejala sampai setelah menahun. Penemuan
hipertensi biasanya terjadi pada saat pemeriksaan rutin atau kunjungan ke dokter. Beberapa
gejala hipertensi primer yang mungkin dirasakan:

Sakit kepala, biasanya di pagi hari sewaktu bangun tidur

Bingung

Bising (bunyi nging) di telinga

Jantung berdebar-debar

Penglihatan kabur

Mimisan

Hematuria (darah dalam urin)

Tidak ada perbedaan tekanan darah walaupun berubah posisi

Hipertensi sekunder menunjukkan gejala yang sama, dengan sedikit perbedaan yaitu tekanan
darah biasanya turun bila pengukuran dilakukan pada posisi berdiri.
Hal yang menyebabkan hipertensi atau tekanan darah tinggi, antara lain :
a.

Faktor genetik atau keturunan


Faktor keturunan memang selalu memainkan peranan penting dari timbulnya suatu penyakit
yang dibawa oleh gen keluarga. Bila salah satu anggota keluarga atau orang tua memiliki tekanan
darah tinggi, maka anak pun memiliki resiko yang sama dan bahkan resiko tersebut lebih besar
dibanding yang diturunkan oleh gen orang tua.

b.

Usia
Usia juga mempengaruhi tekanan darah seseorang, semakin bertambahnya usia maka tekanan
darah pun akan semakin meningkat. Namun usia yang semakin tua pun tekanan darah dapat
dikendalikan dengan tetap menjaga pola asupan makan, rajin berolahraga dan melakukan
pemeriksaan rutin tekanan darah.

c.

Garam
Garam mempunyai peluang yang sangat besar dalam meningkatan tekanan darah secara cepat.
Ditambah pada mereka yang sebelumnya memiliki riwayat terhadap penyakit diabetes, hipertensi
ringan dan mereka yang berusia diataas 45 tahun.

d. Kolesterol
Kolesterol yang identik dengan lemak berlebih yang tertimbun pada dinding pembuluh darah.
Pembuluh darah yang dipenuhi dengan kolesterol ini akan mengalami penyempitan dan
mengakibatkan tekanan darah pun meningkat.
e.

Obesitas/kegemukan
Seseorang yang memiliki berat tubuh berlebih atau kegemukan merupakan peluang besar
terserang penyakit hipertensi.

f.

Stress
Stress dapat memicu suatu homron dalam tubuh yang mengendalikan pikirang seserang. Jika
mengalami stress hal tersebut dapat mengakibatkan tekanan darah semakin tinggi dan meningkat,
tak hanya itu mampu mempengaruhi mood atau perasaan seseorang terhadap suatu emosi jiwa.

g. Rokok
Kandungan nikotin dan zat senyawa kimia yang cukup berbahaya yang terdapat pada rokok juga
memberikan peluang besar seseorang menderita hipertensi terutama pada mereka yang termasuk
dalam perokok aktif. Tak hanya mengkibatkan hipertensi, zat rokok yang terhirup dan masuk ke
dalam tubuh akan meningkatkan resiko pada penyakit diabetes mellitus, serangan jantung dan
stroke.
h. Kafein
Kafein banyak terdapat pada kopi,teh dan minuman bersoda. Kopi dan teh jika dikonsumsi
melebihi batasan normal dalam penyajian akan mengakibatkan hipertensi. sebenarnya kopi
memiliki manfaat yang baik bagi tubuh terutama bagi pria dewasa dalam hormon seksualnya,
begitu pula dengan teh mengandung antioksidan yang sangat baik dan diperlukan oleh tubuh.
Untuk itu batasi asupan minum kopi dan teh minimal 1 cangkir = 100ml.
i.

Minuman beralkohol
Minuman beralkohol seperti bir, wiski, minuman yang dibuat dari ragi, tuak dsb. Minuman
alkohol ini juga dapat menyebabkan tekanan darah tinggi.

j.

Kurang olahraga

k.

Kurangnya aktivitas fisik seperti olahraga membuat organ tubuh dan pasokan darah maupun
oksigen menjadi tersendat sehingga meningkatkan tekanan darah. Dengan melakukan olahraga
teratur sesuai dengan kemampuan dapat menurunkan tekanan darah tinggi.

Cara mengurangi resiko hiperensi :


1. Jalani pola atau gaya hidup yang lebih sehat:

Berhenti merokok

Mengurangi berat badan (bila kegemukan)

Mengurangi konsumsi garam sehingga asupan sodium kurang dari 100 mmol/hari

Melakukan olah raga 30-45 menit per hari.

bila Anda menderita diabetes, jaga kondisi agar kadar gula darah terkendali

2. Dengan bantuan obat-obatan, usahakan untuk mengendalikan tekanan darah tidak lebih dari
140/90 mmHg (atau 135/85 mmHg bila menderita diabetes). Ada tiga kategori umum obat
antihipertensi, yaitu yang berfungsi mengurangi volume darah (diuretic), menekan resistensi
pembuluh darah (vasodilator) dan mengurangi kerja jantung (cardioinhibitory).

C. Hipertensi dalam kehamilan


hipertensi dalam masa hamil adalah :
1. Kondisi dimana terjadi peningkatan tekanan darah yang angkanya di atas 30-20 mmHg
jika dihitung dari nilai sebelum wanita hamil atau dikenal dengan istilah nilai transver
pertama
2. Kondisi dimana nilai tekanan darah absolute pada ibu melebihi angka 140/90 mmHg
dalam setiap tingkatan atau stadium kehamilan.
Dalam dunia medis, hipertensi dalam kehamilan bisa diklasidikasikan atas empat jenis yakni:
1. Hipertensi kronik. Yakni kondisi yang muncul sebelum hamil atau ada di saat umur kehamilan
belum masuk ke dalam minggu ke-20.
2.

Hipertensi Gestasional. Merupakan jenis hipertensi yang muncul setelah umur kehamilan
mencapai usia minggu ke 20 atau juga pada awal masa nifas namun tidak disertai dengan
preeklamsia. Kondisi tersebut tak lain adalah hipertensi kronis yang tak terlihat dan berpotensi
muncul lagi pada kehamilan wanita yang berikutnya.

3. Hipertensi Pre-eklampsi. Adalah jenis hipertensi yang muncul di usia lebih


dari 20 minggu dan kehadirannya disertai dengan edema juga protenuria.
Tanda dan gejala preeklamsia :
1) Bengkak pada kaki dan tangan
2) Protein pada urine : secara kuantitatif lebih 0,3 gr/liter dalam 24 jam atau secara kualitatif positif
2 (+2).
3) Hipertensi : yaitu hipertensi yang terjadi karena kehamilan (tidak punya riwayat hipertensi, baru
mengalami hipertensi setelah 20minggu kehamilan)
4) Berat badan yang meningkat secara drastis akibat dari penimbunan cairan dalam tubuh.
5) Nyeri perut.
6) Sakit kepala yang berat.
7) Perubahan pada refleks.
8) Penurunan produksi kencing atau bahkan tidak kencing sama sekali.
9) Ada darah pada air kencing.
10) Pusing.
11) Mual dan muntah yang berlebihan.
4. Jenis hipertensi yang terakhir adalah pre-eklampsi superimpose yakni gejala yang diderita ibu
hamil dengan hipertensi kronik namun disertai dengan penyakit ginjal.
Jika hipertensi tidak ditanggulangi secara benar ibu bisa berujung pada nyawa ibu dan
bayinya. Untuk menentukan penanganan yang tepat, harus melalui pemeriksaan dokter terlebih
dahulu sebab tidak semua hipertensi dalam kehamilan memerlukan penanganan yang sama.

Anda mungkin juga menyukai