KESEHATAN
ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTAh
Nama : An. N
ANAMNESIS
NO RM : 24 68 28
Umur : 5 tahun
Ruang : Delima
Kelas : III
Nama lengkap
: An. N
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Umur
: 5 tahun
Nama Ayah
: Tn. S
Umur
: 35 th
Pekerjaan ayah
: Swasta
Nama ibu
: Ny. T
Umur
: 33 th
Pekerjaan ibu
Pendidikan ibu
: SMA
Alamat
: Balong, Ponorogo
Masuk RS tanggal
: 29 April 2016
Diagnosis masuk : Kejang Demam
Dokter yang merawat : dr. Sudarmanto, Sp.A
Co- Asisten : Nadia Primivita Dirgahayu, S.Ked , Nariswari Putri Widyandhini, S.Ked
Tanggal : 30 April 2016 Alloanamnesis di Bangsal Delima
KELUHAN UTAMA
: kejang 1 kali
KELUHAN TAMBAHAN
: demam, pusing
ILMU
KESEHATAN
ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTAh
: disangkal
Riwayat asma
: disangkal
NO RM : 24 68 28
: disangkal
: disangkal
: disangkal
: disangkal
Riwayat demam
: disangkal
Riwayat asma
: disangkal
: disangkal
ILMU
KESEHATAN
ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTAh
Keterangan :
NO RM : 24 68 28
: Laki-Laki
: Perempuan
: Pasien
RIWAYAT PRIBADI
Riwayat kehamilan dan persalinan
a. Riwayat kehamilan ibu pasien / ANC
Ny. HS G1P0A0 Hamil saat usia 27 tahun. Ny. HS rutin memeriksakan kehamilannya ke
bidan terdekat setiap bulan dan diberikan obat penambah darah dan vitamin. ibu tidak
pernah mual dan muntah berlebihan, tidak ada riwayat trauma maupun infeksi saat hamil,
sesak saat hamil (-), merokok saat hamil (-), kejang saat hamil (-). Tekanan darah ibu
dalam batasan normal. Berat badan ibu dinyatakan normal dan mengalami kenaikan berat
badan selama kehamilan. Perkembangan kehamilan dinyatakan normal.
b. Riwayat persalinan ibu pasien / NC
Ny. HS melahirkan bayi tunggal pasien dibantu oleh bidan di Rumah sakit swasta wilayah
ponorogo, umur kehamilan 39 minggu, persalinan terjadi secara normal dengan presentasi
kepala, bayi langsung menangis dengan berat lahir 3900 gram, tidak ditemukan cacat
bawaan saat lahir.
c. Riwayat paska lahir pasien / PNC
Bayi laki-laki lahir dengan BB 3900 gram, setelah lahir langsung menangis, warna kulit
kemerahan, bergerak secara aktif, tidak ada demam atau kejang. ASI keluar pada hari
pertama dan bayi langsung dilatih menetek. Bayi kontrol ke rumah sakit 1 kali dan
dinyatakan dalam keadaan baik.
Kesan : Riwayat ANC baik, riwayat persalinan normal, riwayat PNC baik.
d. Riwayat makanan
0-6 bulan
: ASI eksklusif.
ILMU
KESEHATAN
ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTAh
NO RM : 24 68 28
Kesan : Pasien mendapat ASI eksklusif sampai umur 6 buln dan berlanjut sampai usia 2
tahun.
e. Riwayat perkembangan dan kepandaian
Motorik Kasar
Motorik Halus
mencontoh
Bahasa
Personal sosial
menyebutkan warna,
mengartikan kata
dengan teman-teman
Kesan : Motorik kasar, motorik halus, bahasa, dan personal sosial sesuai usia.
f. Riwayat Vaksinasi
Vaksin
II
III
IV
Hepatitis B
0 hari
2 bulan
6 bulan
BCG
1 bulan
DTP
2 bulan
4 bulan
6 bulan
2 tahun
5 tahun
Polio
2 bulan
4 bulan
6 bulan
2 tahun
5 tahun
Campak
9 bulan
2 tahun
Kesan : Imunisasi dasar lengkap sesuai PPI
6 tahun
ILMU
KESEHATAN
ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTAh
NO RM : 24 68 28
terdiri dari 1 teras, 1 ruang tamu, 2 kamar tidur, 1 dapur, 1 kamar mandi, dan 1 WC.
Sumber air berasal dari sumur. Air minum menggunakan air sumur yang di rebus. Atap
terbuat dari genteng dan dinding dari semen, tantai terbuat dari semen dan sudah
dikeramik. Keadaan rumah bersih, saluran air mengalir di got yang lancar. Penerangan
rumah dan ventilasi cukup.
Kesan: keadaan sosial ekonomi cukup baik& kondisi lingkungan rumah cukup baik.
h. Anamnesis sistem
Cerebrospinal
Kardiovaskuler
Respiratori
Gastrointestinal
: mual (-), muntah (-), nyeri perut (-), BAB cair (-)
Urogenital
Muskuloskeletal
: kelainan bentuk (-), nyeri sendi (-), nyeri otot (-), bengkak (-)
Integumentum
PEMERIKSAAN
Nama : An. N
5
Umur : 5 tahun
ILMU
KESEHATAN
ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTAh
JASMANI
NO RM : 24 68 28
Ruang : Delima
Kelas : III
PEMERIKSAAN OLEH: Nadia Primivita Dirgahayu, S.Ked , Nariswari Putri Widyandhini,
S.Ked
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum
: lemas
Vital Sign
HR
: 120 x/menit
RR
: 24 x/menit
Suhu : 38,8 C
Status Gizi
BB/U : 22 kg / 5 tahun
Z scores : 0.58
BB/U: gizi baik (-2SD sampai 2SD)
Kesimpulan : status gizi baik (menurut WHO)
PEMERIKSAAN KHUSUS
Kulit
: petekie (-), erosi mukosa (-), ikterik (-), turgor kulit berkurang (-)
Kepala
Mata
: ca (-/-), si (-/-), reflek cahaya (+/+), pupil isokor, mata cekung (-)
Hidung
Mulut
Leher
Thorax
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
ILMU
KESEHATAN
ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTAh
Paru
Pemeriksaan
Kanan
Kiri
Palpasi
Simetris
Ketinggalan gerak (-)
Retraksi dinding dada (-)
Fremitus (n) massa (-)
Simetris
mKetinggalan gerak (-)
Retraksi dinding dada (-)
Fremitus (n) massa (-)
Perkusi
Sonor (+)
Sonor (+)
Perkusi
Auskultasi
Inspeksi
Depan
Auskultasi
Inspeksi
Belakang
NO RM : 24 68 28
B Palpasi
Auskultasi
: peristaltik normal
Perkusi
: timpani (+)
Palpasi
Hepar
Lien
Anogenital
Ekstremitas
: akral hangat (+), deformitas (-), kaku sendi (-), sianosis (-), edema (-), bintik
merah (-)
Tungkai
Kanan
Lengan
Kiri
Kanan
Kiri
Gerakan
: bebas
bebas
bebas
bebas
Tonus
: normal
normal
normal
normal
Trofi
: entrofi
eutrofi
eutrofi
eutrofi
Klonus Tungkai
: (-)
(-)
(-)
(-)
Reflek fisiologis
: biceps (+) normal, triceps (+) normal, reflek patella (+) normal
achiles (+) normal
7
ILMU
KESEHATAN
ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTAh
NO RM : 24 68 28
Refleks patologis
: babinski (-), chaddock (-), oppenheim (-), gordon (-), rosolimo (-)
Meningeal Sign
: kaku kuduk (-), brudzinski k I (-), brudzinski II (-), brudzinski III (-)
brudzinski IV (-)
Sensibilitas
Parameter
Leukosit
Jumlah
uL
Satuan
Nilai Rujukan
4000-10000 /uL
uL
3,5-5,5 / uL
gr/dl
11-16 g/dl
37-54%
femtoliter
82-92 fl
Pikograms
27-31 pg
g/dl
32-36 g/dl
uL
150.000-300.000/uL
20-40%
12,5
2.
Eritrosit
4.19
3.
Hemoglobin
11.9
4.
Hematokrit
35,8
5.
MCV
76.3
6.
MCH
26.7
7.
MCHC
35.0
8.
Trombosit
267
9.
Limfosit
2.7
ILMU
KESEHATAN
ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTAh
NO RM : 24 68 28
1 HSMRS : Pasien mengeluh pusing dari pagi, demam (+) sejak 2 hari yang lalu, mual (-),
muntah (-), kejang 1 kali kurang dari 5 menit, sebelum dan sesudah kejang pasien sadar, pada
saat kejang pasien tampak kaku pada tangan dan kaki, riwayat kejang sebelumnya (-), batuk
(-), pilek (-), BAK (+), BAB (+).
HMRS : Pasien dirujuk dari puskesmas ke rumah sakit masuk IGD dengan keluhan demam
tinggi, kejang 1 kali kurang dari 5 menit, sebelum dan sesudah kejang pasien sadar, pada saat
kejang pasien tampak kaku pada tangan dan kaki , pusing (+), lemas (+), keringat malam hari
(-), batuk (-), pilek (-), BAK (+), BAB (+)
Tidak terdapat riwayat penyakit serupa sebelumnya.
Tidak terdapat riwayat penyakit pada keluarga dan lingkungan yang ditularkan pada pasien.
Riwayat ANC baik, persalinan spontan, riwayat PNC baik.
Perkembangan dan kepandaian baik.
Keadaan sosial ekonomi cukup & kondisi lingkungan rumah cukup baik.
RINGKASAN PEMERIKSAAN FISIK
KU: lemas, compos mentis
Vital sign :Nadi 120 x /menit, RR 24 x/menit, Suhu : 38,8 C
Status gizi baik menurut WHO
Kulit : petekie (-)
Kepala : ca (-/-), si (-/-)
Leher : PKGB (-/-)
Pemeriksaan thorax : SDV (+/+), ronkhi (-/-), weezing (-/-)
Abdomen : distensi (-), peristaltik normal
Extremitas superior et inferior dan status neurologis dalam batas normal
LABORATORIUM
Darah Lengkap : peningkatan pada leukosit
DAFTAR MASALAH AKTIF / INAKTIF
AKTIF
Kejang 1 kali
9
ILMU
KESEHATAN
ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTAh
Demam
NO RM : 24 68 28
pusing
INAKTIF DIAGNOSA KERJA
Kejang Demam Sederhana
RENCANA PENGELOLAAN
Rencana Terapi
Infus ringer laktat 20 tpm
Inj Cefotaxim 3 x 1/3 amp
Inj antrain 3 x 1/3 amp
Progesic syr 3 x 1 cth
Rencana Tindakan
1. Obsevasi Keadaan Umum dan Vital Sign
2. Bed rest
Rencana Edukasi
1. Informasi mengenai penyakit yang berkaitan dengan penyakit yang diderita
2. Memberitahukan cara penanganan kejang.
3. Memberikan informasi mengenai kemungkinan kejang kembali.
4. Segera memanggil bantuan atau membawa pasien ke rumah sakit kembali jika didapatkan
gejala serupa.
5. Bila anak demam segera diobati sebelum terjadi kejang
PROGNOSIS
Quo ad vitam
: ad bonam
: ad bonam
10
ILMU
KESEHATAN
ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTAh
NO RM : 24 68 28
FOLLOW UP
Tgl
30
Apri
l
2016
Pasien datang
dengan kejang
saat demam 1
kali, mual (-),
muntah (-), batuk
(-), pilek (-)
Susp
kejang
demam
sederhan
a
KDS
1
panas (+), kejang
Mei (-), mual (-),
2016 muntah (-)
Kel (-)
11
tpm
Inj Cefotaxim 3 x 1/3
amp
Inj antrain 3 x 1/3 amp
Progesic syr 3 x 1 cth
Obs KU
Obs TTV
Obs Output-Input
KDS
ILMU
KESEHATAN
ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTAh
Mei
2016
3
Keluhan (-)
Mei
2016
TANDA VITAL :
HR
: 103 x/menit
RR
: 20 x/menit
Suhu : 34,9 C
Kepala: normal
Leher : PKGB (-).
Thorax :sdv (+/+), rh (-/-),
wz (-)
Abdomen: distended (-),
peristaltik normal
Ekstremitas : akral hangat
Kulit: turgor baik
LAB:
WBC 10,5
HGB 11.5
HCT 36,2
PLT 268
Keadaan Umum : lemas
KDS
TANDA VITAL :
HR
: 103 x/menit
RR
: 20 x/menit
Suhu : 34,9 C
Kepala: normal
Leher : PKGB (-).
Thorax :sdv (+/+), rh (-/-),
wz (-)
Abdomen: distended (-),
peristaltik normal
Ekstremitas : akral hangat
Kulit: turgor baik
12
NO RM : 24 68 28
tpm
Inj Cefotaxim 3 x 1/3
amp
Inj antrain 3 x 1/3 amp
Progesic syr 3 x 1 cth
Obs KU
Obs TTV
Obs Output-Input
Obs KU
Obs TTV
Obs Output-Input
ILMU
KESEHATAN NO RM :
ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTAh
DISKUSI
24 68 28
ILMU
KESEHATAN NO RM :
ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTAh
b. Insiden tertinggi terjadi pada usia 2 tahun dan menurun setelah 4 tahun, jarang
terjadi pada anak di bawah usia 6 bulan atau lebih dari 5 tahun.
c. Serangan pertama biasanya terjadi dalam 2 tahun pertama dan kemudian
menurun dengan bertambahnya umur.
2. Jenis
kelamin
Kejang demam lebih sering terjadi pada anak laki-laki daripada perempuan dengan
perbandingan 2 : 1. Hal ini mungkin disebabkan oleh maturasi serebral yang lebih
cepat pada perempuan dibandingkan pada laki-laki.
3. Suhu badan
Kenaikan suhu tubuh adalah syarat mutlak terjadinya kejang demam. Tinggi suhu
tubuh pada saat timbul serangan merupakan nilai ambang kejang. Ambang kejang
berbeda-beda untuk setiap anak, berkisar antara 38,3C 41,4C. Adanya
perbedaan ambang kejang ini menerangkan mengapa pada seorang anak baru
timbul kejang setelah suhu tubuhnya meningkat sangat tinggi sedangkan pada anak
yang lain kejang sudah timbul walaupun suhu meningkat tidak terlalu tinggi. Dari
kenyataan ini dapatlah disimpulkan bahwa berulangnya kejang demam akan lebih
sering pada anak dengan nilai ambang kejang yang rendah.
4. Faktor
keturunan
24 68 28
ILMU
KESEHATAN NO RM :
ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTAh
Patofisiologi
Untuk mempertahankan kelangsungan hidup sel atau organ otak diperlukan
suatu energi yang didapat dari metabolisme, dengan bahan baku yang terpenting yaitu
glukosa. Dalam keadaan normal membran sel neuron dapat dilalui dengan mudah oleh
ion Kalium (K+) dan sangat sulit dilalui oleh ion Natrium (Na+) dan elektrolit lainnya,
kecuiali ion klorida (Cl-), akibatnya konsentrasi K+ dalam sel neuron tinggi dan
konsentrasi Na rendah, dan diluar sel dalam keadaan sebaliknya. Dikarenakan
terdapatnya perbedaan jenis dan konsentrasi ion didalam dan luar sel maka terdapat
perbedaan potensial yang disebut potensial membran dari sel neuron.
Pada keadaan demam kenaikan suhu 1oC akan mengakibatkan kenaikan
metabolisme basal 10%-15% dan kebutuhan oksigen akan meningkat 20%, pada
kenaikan suhu tubuh tertentu dapat terjadi perubahan keseimbangan dari membran sel
neuron dan dalam waktu yang singkat terjadi difusi dari ion kalium maupun natrium
melalui membran, dengan akibat terjadinya lepas muatan listrik yang dapat meluas
keseluruh sel maupun membran sel dengan bantuan neurotransmiter dan terjadilah
kejang.
15
24 68 28
ILMU
KESEHATAN NO RM :
ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTAh
Manifestasi klinis
24 68 28
- Durasi < 15 menit, umumnya berhenti - Dapat terjadi kejang berulang dalam
sendiri
24 jam
Diagnosis
1. Anamnesis
Adanya kejang, jenis kejang, lama kejang, suhu sebelum/saat kejang, frekuensi,
interval, pasca kejang, penyebab kejang di luar SSP.
Riwayat Kelahiran, perkembangan, kejang demam dalam keluarga, epilepsi dalam
keluarga (kakak-adik, orang tua). Singkirkan dengan anamnesis penyebab kejang
yang lainnya.
2. Pemeriksaan Fisik
Kesadaran
suhu tubuh
Tanda infeksi diluar SSP misalnya otitis media akut, tonsilitis, bronkitis,
furunkulosis, dan lain-lain
Pemeriksaan
Nervi
Kranialis
Diagnosis
Kejang demam terjadi pada 2-4% anak berusia 6 bulan - 5 tahun. Kejang disertai
demam pada bayi <> 5 tahun mengalami kejang didahului demam, pikirkan
kemungkinan lain seperti infeksi SSP, atau epilepsi yang kebetulan terjadi bersama
demam. Anak yang pernah mengalami kejang tanpa demam, kemudian kejang saat
16
ILMU
KESEHATAN NO RM :
ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTAh
demam,
tidak
Kejang
Pasca
termasuk
dalam
didahului
kejang
anak
sadar
kejang
demam.
oleh
kecuali
kejang
lebih
24 68 28
demam
dari
15
menit
Pemeriksaan Laboratorium
Untuk mengevaluasi sumber infeksi penyebab demam, atau keadaan lain yang
dapat menjadi penyebab kejang. ( pemeriksaan darah perifer, elektrolit, dan
gula darah)
EEG
Elektroensefalograf ialah alat yamg dapat merekam aktifitas listrik di otak
melalui elektroda yang ditempatkan di kulit kepala. Pemeriksaan dilakukan
apabila dicurigai ada kelainan neurologic. EEG dilakuakn apabila pasien sudah
bebas obat anti kejang atau sudah tidak demam selama 3 hari.
Lumbal pungsi
Pungsi lumbal dilaukan untuk menegakkan atau menyingkirkan diagnosis
meningitis. Jika yakin bukan meningitis, pungsi lumbal tidak perlu dilakukan.
Diagnosis banding
Meningitis
Meningitis adalah suatu inflamasi pada membran yang menutupi central nervous sistem,
yang biasanya dikenal dengan meningens (radang pada arachnoid dan piameter). Agen
infeksi dapat berupa bakteri, virus, protozoa, jamur.
Manifestasi klinis: Kejang, kesadaran bisa menurun atau tidak, demam tinggi/subfebris,
ada tanda rangsangan meningeal (kaku kuduk, tanda kerning, bruzinski I & II)
Ensefalitis
Ensefalitis adalah infeksi jaringan otak oleh berbagai macam mikroorganisme virus,
bakteri, jamur dan protozoa
17
ILMU
KESEHATAN NO RM :
ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTAh
24 68 28
Hipoglikemi
Keracunan
Tatalaksana
Antipiretik
Dosis parasetamol yang digunakan adalah 10 15 mg/kgBB/kali diberikan 4 kali sehari
dan tidak lebih dari 5 kali. Dosis ibuprofen 5 10 mg/kgBB/kali, 3 4 kali sehari.
Antikonvulsan
Pemakaian diazepam oral dosis 0,3 mg/kgBB setiap 8 jam pada saat demam
menurunkan resiko berulangnya kejang pada 30 % - 60 % kasus, begitu pula dengan
diazepam rektal dosis 0,5 mg/kgBB setiap 8 jam pada suhu > 38,5 oC. Dosis tersebut
cukup tinggi dan menyebabkan ataksia, iritabel dan sedasi yang cukup berat pada 25 %
-
39
kasus.
Fenobarbital, karbamazepin dan fenitoin pada saat demam tidak berguna untuk
mencegah kejang demam.
18
ILMU
KESEHATAN NO RM :
ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTAh
Penanganan kejang:
KEJAN
G
0-5 menit
Kejang
(-)
24 68 28
Diazepam (iv)
0.3-0.5 mg/kg (maks 20 mg)
Atau
Diazepam (rectal)
5 mg (BB<10kg)
10mg (BB>10 KG)
Kejang
(+)
(A) Diulang interval
5 menit
5-10 menit
Kejang
(+)
10-15 menit
Kejang
(-)
Fenitoin : 12 jam
kemudian
5-7 mg/kgBB
Kejang
(+)
Kejang
Fenobarbital 12 jam
kemudian
3-4 mg/kgbb
Fenobarbital
IV/IM
10-20 mg/kgbb
Kejang
Midazolam 0.2
mg/kgbb
ICU
Prognosis
19
ILMU
KESEHATAN NO RM :
ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTAh
Resiko cacat akibat komplikasi kejang demam tidak pernah dilaporkan. Perkembangan
mental dan neurologis umumnya tetap normal pada pasien yang sebelumnya normal.
Kelainan neurologis dapat timbul ada sebagian kecil kasus, yang biasanya terjadi pada
kasus dengan kejang lama atau kejang berulang. Kematian akibat kejang demam tidak
pernah dilaporkan.
20
24 68 28
ILMU
KESEHATAN NO RM :
ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTAh
DAFTAR PUSTAKA
21
24 68 28