Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN
1.1

LATAR BELAKANG
Tubuh memerlukan energi untuk fungsi-fungsi organ tubuh, pergerakan

tubuh, mempertahankan suhu, fungsi enzim, pertumbuhan dan pergantian sel yang
rusak. Metabolisme merupakan semua proses biokimia pada sel tubuh. Proses
metabolisme dapat berupa anabolisme (membangun) dan katabolisme (pemecah).
Masalah nutrisi erat kaitannya dengan intake makanan dan metabolisme
tubuh serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Secara umm faktor yang
mempengaruhi kebutuhan nutrisi adalah faktor fisiologis untu kebutuhan
metabolisme bassal, faktor patologis seperti adanya penyakit tertentu yang
menganggu pencernaan atau meningkatkan kebutuhn nutrisi, faktor sosio-ekonomi
seperti adanya kemampuan individu dalam memenuhi kebutuhan nutrisi.
Penelitian di bidang nutrisi mempelajari hubungan antara makanan dan
minuman terhadap kesehatan dan penyakit, khususnya dalam menentukan diet yang
optimal. Pada masa lalu, penelitian mengenai nutrisi hanya terbatas pada
pencegahan penyakit kurang gizi dan menentukan standard kebutuhan dasar nutrisi
pada makhluk hidup. Angka kebutuhan nutrisi (zat gizi) dasar ini dikenal di dunia
internasional dengan istilah Recommended Daily Allowance (RDA).
Seiring dengan perkembangan ilmiah di bidang medis dan biologi molekular,
bukti-bukti medis menunjukkan bahwa RDA belum mencukupi untuk menjaga
fungsi optimal tubuh dan mencegah atau membantu penanganan penyakit kronis.
Bukti-bukti medis menunjukkan bahwa akar dari banyak penyakit kronis adalah
stres oksidatif yang disebabkan oleh berlebihnya radikal bebas di dalam tubuh.
Penggunaan nutrisi dalam level yang optimal, dikenal dengan Optimal Daily
Allowance (ODA), terbukti dapat mencegah dan menangani stres oksidatif
sehingga membantu pencegahan penyakit kronis. Level optimal ini dapat dicapai
bila jumlah dan komposisi nutrisi yang digunakan tepat. Dalam penanganan
penyakit, penggunaan nutrisi sebagai pengobatan komplementer dapat membantu
efektifitas dari pengobatan dan pada saat yang bersamaan mengatasi efek samping

dari pengobatan. Karena itu, nutrisi / gizi sangat erat kaitannya dengan kesehatan
yang optimal dan peningkatan kualitas hidup. Hasil ukur bisa dilakukan dengan
metode antropometri.
1.2

RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud nutrisi ?


2. Apa yang termasuk kebutuhan nutrisi esseensial ?
3. Apa yang dimaksud sumber energi tubuh ?
4. Apa faktor yang mempengaruhi pengeluaran energi ?
5. Bagaimana penilaian kecukupan nutrisi yang dianjurkan?
6. Apa yang menjadi masalah kesehatan yang berhubungan
dengan nutrisi ?
1.3

TUJUAN

1. Untuk mengetahui arti nutrisi


2. Untuk mengetahui bahan yang termasuk kebutuhan nutrisi
essensial
3. Untuk mengetahui arti sumber energi tubuh
4. Untuk mengetahui gangguan atau masalah yang behubungan
dengan nutrisi
5. Untuk mengetahui penilaian kecukupan nutrisi yang dianjurkan
6. Untuk mengetahui gangguan atau masalah yang behubungan
dengan nutrisi

BAB II
PEMBAHASAN
2.1

PENGERTIAN NUTRISI
Nutrisi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk

melakukan fungsinya, yaitu energi, membangun dan memelihara


jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan (Soenarjo,
2000). Menurut Rock CL (2004), nutrisi adalah proses dimana
tubuh manusia menggunakan makanan untuk membentuk energi,
mempertahankan

kesehatan,

pertumbuhan

dan

untuk

berlangsungnya fungsi normal setiap organ baik antara asupan


nutrisi dengan kebutuhan nutrisi. Sedangkam menurut Supariasa
(2001),

nutrisi adalah suatu proses organisme menggunakan

makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses degesti,


absorbsi,

transportasi,

penyimpanan,

metabolisme

dan

pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan


kehidupan, pertumbuhan, dan fungsi normal dari organ-organ,
serta menghasilkan energi.
2.2

NUTRISI ESSENSIAL
Nutrisi dikatakan esensial buat tubuh jika tubuh tidak bisa

memproduksinya sendiri sehingga harus dipenuhi dari sumber


makanan seperti karbohidrat, protein, lemak dan berbagai vitamin
dan mineral. Jika nutrisi esensial ini tercukupi dipastikan tubuh
3

dapat memproduksi berbagai nutrisi non esensial. Jadi nutrisi


esensial penting agar tubuh dapat memproduksi nutrisi non
esensial. Karena nutrisi esensial sangat diperlukan bagi tumbuh
kembang sedangkan tubuh tidak bisa memproduksinya sendiri,
maka asupan gizi dalam makanan menjadi sangat penting.
Sayangnya tidak selalu makanan yang dikonsumsi anak sempurna
kandungan dan komposisi gizinya. Di sinilah peranan susu sebagai
pelengkap gizi anak menjadi sangat dibutuhkan.
Bahan nutrisi esensial bagi tubuh :
a) Air
Air merupakan komponen kritis dalam tubuh karena fungsi sel
bergantung pada lingkungan cair.air menyusun 60-70% dari
seluruh berat badan. Fungsi air sebagai berikut
1. Pelarut dan alat angkut
2. Katalisator
3. Pelumas
4. Fasilitator pertumbuhan
5. Pengatur suhu
6. Peredam benturan
Keseimbangan cairan adalah
Masukan

Jumlah (ml)

Eksresi/keluaran

Jumlah (ml)

air
Cairan

550-1500

Ginjal

500-1400

Makanan

700-1000

Kulit

450-900

Air

200-300

Paru-paru

350

Feses

150

metabolik
1450-2800
Pengaturan konsumsi air

Konsumsi air diatur oleh rasa haus dan kering. Hal ini terjadi
melalui perubahan yang dirasakan oleh mulut, hipotalamus
dan perut.

b) Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi utama dalam diet.
Tiap gram karbohidrat menghasilkan 4 kilo kalori (kkal).
Karbohidrat di peroleh terutama dari tumbuhan, kecuali
laktosa (gula susu). Karbohidrat diklasifikasikan menurut gula
atau sakarida. Monosakarida, seperti glukosa (dektrosa) atau
fruktosa tidak dapat di pecah menjadi unit gula yang lebih
besar. Disakarida seperti sukrosa, laktosa dan maltosa
dibentuk dari monosakarida dan air. Polisakarida seperti
glikogen dibentuk dari banyak unit gula. Mereka tidak dapat
dilarutkan dalam air dan dicerna untuk beragam tingkatan.
Karbohidrat memegang peranan penting dalam alam karena
merupakan sumber energy utama bagi manusia dan hewan
yang harganya relatif murah. Semua karbohidrat berasal dari
tumbuh-tumbuhan

melalui

dengan

sinar

bantuan

fotosintesis,
matahari

klorofil

mampu

tanaman

membentuk

karbohidrat dari karbondioksida (CO2) berasal dari udara dan


air (H2O) dari tanah.
Tanaman menyimpan karbohidrat seperti zat tepung. Zat
tepung dibuat dari biji yang tertutup oleh dinding sel. Ketika
zat tepung di masukan, biji membengkak dan mengeluarkan
dinding selulosa. Makanan zat tepung yang mentah seperti
kentang, lebih sulit untuk dicerna dibanding makanan yang
sama setelah dimasak karena yang membebaskan biji dari
selulosa akan memungkinkan kontak lebih banyak dengan
enzim pencernaan.
Beberapa polisakarida tidak dapat dicerna karena manusia
tidak memiliki enzim yang dapat memecahkan polisakarida.
5

Namun demikian, polisakarida memiliki peranan dalam nutrisi


manusia karena menambahkan serat untuk diet. Serat
mendapat perhatian sebagai faktor Diet pada pencegahan
dan penyembuhan penyakit dan dalam pencegahan diare
selama

pemberian

makanan

melalui

selang.

Serat

diklasifikasikan sebagai sesuatu yang tidak dapt dilarutkan


karena tidak dicerna termaksud selulosa dan lignin. Serat
yang larut termaksud hemiselulosa, pektin, gum dan getah.
Metabolisme karbohidrat terdiri dari 3 proses utama :
1. Katabolisme glikogen menjadi glukosa, karbondioksida dan
air (glikogenolisis)
2. Anabolisme glukosa menjadi glikogen untuk penyimpanan
(glikogenesis)
3. Perubahan asam amino dan gliserol menjadi glikogen
untuk energi (glukoneogebesis)
Fungsi karbohidrat sebagai berikut :
1. Sumber energy
2. Pemberian rasa manis
3. Pengatur metabolisme lemak
4. Membantu pengeluaran feses
5. Penghemat protein
Sumber karbohidrat adalah padi-padian atau serealia, umbiumbian, kacang-kacangan kering, dan gula. Hasil olah bahan-

bahan ini adalah bihun, mie, roti, selai, tepung-tepungan dan


sirup ABC. Sayuran yang mengandung karbohidrat adalah
wortel, sayur kacangan.
WHO (1990) menganjurkan agar 55-75 % konsumsi energi
total berasal dari karbohidrat kompleks dan paling banyak
10% berasal dari gula sederhana.
Karbohidrat yang terpenting dalam ilmu gizi dibagi dalam
dua golongan yaitu:
1. Karbohidrat sederhana
a. Monosakarida yang terdiri atas jumlah atom C yang
sama dengan molekul air, yaitu (C6(H2O)5) yang terdiri
dari glikosa fruktosa, galaktosa, manosa dan pentosa
b. Disakarida yang terdiri dari dua monosakarida dimana
untuk tiap 12 atom C ada 11 molekul air (C 12(H2O)11)
terdiri dari sukrosa atau sakrosa, maltosa, laktosa dan
trehaltosa.
c. Gula

alkohol

merupakan

bentuk

alkohol

dari

minosakarida terdiri dari sorbitol, manitol, dulkitol dan


inositol.
d. Olikosakarida adalah gula rantai pendek yang dibentuk
oleh galaktosa, gluktosa dan fruktosa terdiri dari
rafinosa, stakiosa, dan verbaktosa.
2. Karbohidrat kompleks
a. Polisakarida yang terdiri atas lebih dari dua ikatan
monosakarida terdiri dari pati, dekstrin, glikogen.
b. Serat yang dinamakan juga polisakarida nonpati dari
serat larut dalam air (selulosa, hemiselulosa, dan lignin)

dan serat yang tidak larut air (pertin, gum, mukilase,


glukan dan algal).
Monosakarida
Glukosa adalah jenis gula yang paling umum terdapat
dalam tubuh. Istilah seperti hiperglikimia (kadar gula
darah melampaui normal) atau hypoglikemia (kadar
gula darah dibawah normal) berhubungan dengan
tingkat glukosa dalam darah.
Selain glukosa, jenis gula lain (disakarida, trisakarida
dan polisakarida) terlebih dahulu harus diubah menjadi
glukosa sebelum digunakan tubuh.

Sumber glukosa yang alami adalah madu, buahbuahan, beberapa jenis dari sayur-sayuran.

Fruktosa
o Bentuk gula yang kebanyakan didapt dari madu dan
buah-buahan, beberapa tumbuh-tumbuhan.
o Fruktosa dan glaktosa biasanya terdapat dalam jenis
makanan yang sama. Galaktosa tidak ditemukan
secara alami akan tetapi merupakan suatu produk
akhir dari pencernaan susu.
Disakarida
Suatu campuran dari fruktosa dan glukosa yang
berikatan atau bergabung membentuk gula ganda
Dapat berbentuk gula merah, atau sebagai pemanis
pada sirup dan berbagai jenis masakan.
Sumbernya : sugar beet, tebu, sayur-sayuran dan
buah-buahan.
Laktosa

Terdapat dalam susu dan tidak dapat dilarutkan seperti


halnya

sukrosa,

tidak

terdapat

dalam

tumbuh-

tumbuhan, tapi terbentuk dalam kelenjar susu.


Umumnya semua banyi dapat menggunakan laktosa,
sebaliknya

banyak

mengkonsumsi

orang

laktosa,

dewasa

yang

tidak

dikenal

dapat

Laktosa

Intolerance
Namun demikian seseorang yang mengidap Laktosa
Intolerance dapat makan keju dan susu asam kental
(yogurt)

dengan

aman

karena

laktosa

yang

dikandungnya sudah dicerna oleh aktivitas bakteri.


Maltosa
Produk dari tunas padi dan hasil pencernaan kanji
didalam tubuh, dan larut serta dapat diubah menjadi
glukosa.
Senyawa ini sering digunakan pada formula susu pada
bayi.
Polisakarida
Kanji adalah bentuk dari karbohidrat yang terdapat
dalam tumbuhan.
Harus diubah dalam bentuk glukosa sebelum digunakan
oleh tubuh.
Selulosa
Terdiri dari sel-sel substansi tumbuhan, yang mana
tidak bisa larut dan tidak dapat cerna.
Kulit biji-bijian, seluruh biji-bijian padi, sayuran berserat
dan buah-buahan merupakan sumber utama selulosa.
Sangat penting.
c)

Protein

Meskipun protein memberikan sumber energi (4 kkal/g),


juga penting untuk mensintetis jaringan tubuh dalam
pertumbuhan, pemeliharaan dan perbaikan. Bentuk protein
yang paling sederhana adalah asam amino. Asam amino
esensial

adalah

yang

tidak

dapat

disintesis

dan

diklasifikasikan sebagai nonesensial.


Asam amino dianabolasi (dikombinasi dan diubah) menjadi
jaringan, hormon dan enzim. Asam amino juga dapat diubah
menjadi lemak dan disimpan sebagai jaringan adiposa atau
dikatabolisasi

(dipecahkan)

menjadi

energi

melalui

glikoneogenesis.
Protein yang lengkap terdiri dari semua asam amino
esensial dalam kuantitas yang cukup untuk mendukung
pertumbuhan

dan

mempertahankan

keseimbangan

nitrogen. Protein yang lengkap sebagai protein yang bernilai


biologis yang tinggi. Contoh daging, hewan ternak, susu dan
telur. Sedangkan makanan yang mengandung protein yang
tidak lengkap adalah sereal, buncis, dan sayur-sayuran.
Protein dapat digunakan untuk menyediakan energi, tetapi
karena

peranan

protein

esensial

dalam

pertumbuhan,

pemeliharaan dan perbaikan kalori yang cukup harus


disediakan dalam diet dari sumber nonprotein. Protein
dihemat sebagai sumber energi ketika ada karbohidrat yang
cukup dalam diet untuk memenuhi kebutuhan energi tubuh.
Kemudian protein digunakan dalam keseimbangan nitrogen
dan membangun jaringan.
Klasifikasi protein
1. Protein bentuk serabut
a. Kolagen : merupakan protein utama jaringan ikat.
b. Elastin : terdapat dalam urat, otot, arteri dan jaringan.

10

c. Keratin : protein rambut dan kuku


d. Miosin : merupakan protein utama serat tubuh.
2. Protein globular : berbentuk bola, terdapat dalam cairan
jaringan tubuh.
a. Albumin : terdapat dalam telur, susu, plasma dan HB
b. Globulin : terdapat dalam otot, serum, kuning telur.
c. Histon : terdapat dalam jaringan kelenjar.
d. Protamin : dihubungkan dengan asam nukleat.
3. Protein konyugasi
a. Nukleoprotein adalah kombinasi protein dengan asam
nukleat.
b. Lipoprotein adalah protein larut air yang berkonyugasi
dengan lipida.
c. Fospoprotein adalah protein yang terikat melalui ikatan
estes dengan asam folat.
Sumber protein :
1. Sumber protein hewani seperti telur, susu, daging, unggas,
dan ikan.
2. Sumber

protein

nabati

seperti

kacang

kedelai

dan

hasilnya seperti tahu dan tempe.


o Akibat kekurangan protein : kwashiorkor
o Akibat kelebihan : makanan yang mengandung protein
juga mengandung lemak sehingga dapat menimbulakan
obesitas,

dehidrasi,

diare,

kenaikan

amoniak

darah,

kenaikan urem darah dan demam.


d)

Lemak
Lemak (lipid) merupakan kumpulan zat-zat makanan yang
larut dalam eter, kholoform, etanol dan benzon, dan

11

merupakan

nutrien

padat

yang

peling

berkalori

dan

menyediakan 9 kkal/gram.
Lipid dasar disusun dari trigliserida dan asam lemak.
Trigliserida bersirkulasi dalam darah dan dibentuk oleh tiga
asam lemak yang melekat pada gliserol. Proses selama
asam lemak disintesis disebut lipogenesis. Asam lemak
dapat jenuh, dimana tiap karbon dalam rantai memiliki dua
atom hidrogen yang melekat atau tidak jenuh.
Asam linoleat, asam lemak tidak jenuh merupakan satusatunya asam lemak esensial pada manusia. Asam linoleat
dan asam arakidonat juga asam lemak jenuh adalah penting
untuk proses metabolisme tapi dapat dihasilkan oleh tubuh
apabila tersedia asam linoleat.
Beberapa sifat penting dari lemak ditinjau dari segi ilmu
gizi sebagai berikut:
a. Menambah efesiensi penggunaan makanan terutama
pada babi
b. Menyediakan asam-asam lemak esensial dan kholine
c. Menambah palatabilitas
d. Mengandung vitamin yang larut dalam lemak
e. Sumber energy yang lebih tinggi dari karbohidrat
f. Mempengaruhi penyerapan vitamin A dan karoten dalam
saluran pencernaan
g. Menambah efisiensi penggunaan energi.
Sumber lemak dapat ditemukan pada minyak tumbuhtumbuhan (minyak kelapa, kelapa sawit, kacang tanah,
kacang kedelai, jagung) mentega, dan lemak hewan (lemak
daging dan ayam).
12

e)

Vitamin
Vitamin

merupakan

jumlah

kecil

subtansi

pada

metabolisme normal.

organik

makanan
Tubuh

yang

tidak

kompleks

dalam

esensial

untuk

mampu

mensintesis

vitamin dalam jumlah yang dibutuhkan dan bergantung


pada asupan diet. Walaupun vitamin terkandung dibanyak
makanan juga dipengaruhi oleh proses, penyimpanan,
persiapan.

Kandungan

vitamin

yang

tinggi

biasanya

terdapat pada makanan segar yang digunakan dengan


cepat setelah terpapar panas, udara dan air yang minimal.
Vitamin dibedakan menjadi dua kelompok
1) Vitamin Yang Larut Dalam Air
Vitamin yang larut dalam air dengan sifat-sifat umum
sebagai berikut :
a. Molekulnya tidak hanya tersusun atas C, H dan O.
b. Tidak mempunyai provitamin
c. Terdapat disemua jaringan
d. Diserap dengan proses difusi biasa
e. Relative lebih stabil, temperature yang berlebihan
dapat menyebabkan labil
f. Dieksresi melalui urine.
Beberapa contoh vitamin yang larut dalam air sebagai
berikut :
1. Vitamin C (Asam Ascorbat)
Fungsi : Produksi kolagen, integritas dinding kapiler,
pembentukan sel darah merah.
Akibat defisiensi : penyakit kudis, perdarahan, gigi
tanggal.

13

Akibat kelebihan : batu ginjal, penyakit kudis, infeksi


saluran urin.
Sumber : jeruk, kentang , tomat, stroberi.
2. Vitamin B1 (Tiamin)
Fungsi : komponen enzim, oksidasi, karbohidrat, lingkar
asam sitrat.
Akibat defisiensi : beri-beri, kelemahan otot, gangguan
ritme jantung.
Akibat kelebihan : nadi cepat, sakit kepala, insomnia.
Sumber : ikan, telur, padi-padian
3. Vitamin B2 (Riboflavin)
Fungsi : metabolisme, nutrisi, pertumbuhan.
Akibat defisiensi : iritasi mata, pecah-pecah pada ujung
mulut.
Akibat kelebihan : ulkus, peningkatan asam urat, dan
darah.
Sumber : sayuran hijau, susu, hati.
4. Vitamin B5 (Niasin)
Fungsi : glikolisis, sintesis lemak, perbaikan jaringan.
Akibat defisiensi : kelemahan, anoreksia, diare.
Kelebihan : ulkus, kadar glukosa darah meningkat, mual.
5. Vitamin B6 (Piridoksin)
Fungsi

metabolisme

nutrisi,

sintesis

asam

amino

nonesensial.
Akibat defisiensi : anemia, iritabilitas, luka kulit.
Akibat kelebihan : pembengkakan, kerusakan saraf.
Sumber : kacang hijau, daging, kentang
6. Vitamin B9 (Asam Folat)
Fungsi : maturasi sel darah merah, sintesis purin,dan
pirimidin.

14

Akibat defisiensi : anemia makrotik.


Akibat kelebihan : diare, insomnia dan iritabilitas
Sumber : hati, sayuran hijau dan daging.
7. Vitamin B12 ( Kobalamin)
Fungsi : metabolisme nutrisi, saluran gastro intestinal
pada sel tulang.
Akibat defisiensi : anemia, gangguan neurologik
Akibat kelebihan : belum ditemukan
Sumber : susu, telur dan keju.
8. Asam pantotenat
Fungsi : metabolisme nutrisi, hormone asteroid.
Akibat defisiensi : belum diketahui.
Akibat kelebihan: peningkatan kebutuhan tiamin, retensi
air.
Sumber : daging, sereal, padi-padian.
9. Biotin
Fungsi : sintesis asam lemak, utilisasi glukosa.
Akibat defisiensi : belum diketahui.
Akibat kelebihan : belum diketahui.
Sumber : hati,ginjal, kuning telur.
2). Vitamin Yang Larut Dalam Lemak
Vitamin yang larut dalam lemak dengan sifat-sifat umum
sebagai berikut :
a. Tidak terdapat disemua jaringan
b. Terdiri dari C, H, dan O.
c. Mempunyai bentuk prekursor / provitamin
d. Diserap bersama lemak
e. Diexkresi melalui feses
f. Disimpan bersama lemak dalam tubuh

15

Beberapa contoh vitamin yang larut dalam lemak sebagai


berikut :
1. Vitamin A (retinol, retinal, asam retinoat)
Fungsi : pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan epitel,
fungsi imun.
Defisiensi : kulit kasar, membran mukosa kering.
Kelebihan : kerontokan rambut, sakit kepala, mual.
Sumber : telur, hati, susu murni.
2. Vitamin D (kolekalsiferol, ergosterol)
Fungsi : penyerapan dan penggunaan kalsium, dalam
perkembangan tulang dan gigi.
Defisiensi : penyakit rikets, pertumbuhan gigi.
Kelebihan : nafsu makan berkurang, muntah, kegagalan
pertumbuhan.
Sumber : cahaya matahari.
3. Vitamin E (tokoferol)
Fungsi : perlindungan vitamin A dan C.
Defisiensi : anemia, makromatik pada bayi premature.
Kelebihan : memperpanjang waktu protrombin, iritabilitas.
Sumber : minyak sayur, susu dan telur.
4. Vitamin K
Fungsi : pembekuan darah.
Defisiensi : penyakit hemoragi pada bayi baru lahir.
Kelebihan : hiperbilirubinemia pada bayi, muntah pada
orang dewasa.
Sumber : sayuran hijau, sintesis hati.
f. Mineral
Mineral merupakan elemen esensial nonorganik pada tubuh
sebagai katalis dalam reaksi biokimia. Mineral memegang
peranan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik

16

pada tingkat sel, jaringan, organ maupun fungsi tubuh


secara

keseluruhan.

Mineral

diklasifikasikan

sebagai

makromineral ketika kebutuhan sehari-hari adalah 100 mg


atau lebih dan mikromineral ketika berkurang dari 100 mg
yang diperlukan.
Manfaat mineral adalah
1. Berperan dalam berbagai tahap metabolisme
2. Sebagai kofaktor dalam aktivitas enzim-enzim
3. Pemeliharaan asam basa
4. Keseimbangan ion-ion mineral didalam cairan tubuh
diperlukan untuk pekerjaan enzim-enzim.
Mineral digolongkan menjadi :
1. Makromineral
a. Kalsium
Terdapat pada susu, produk susu, sayuran, akan dan
tulang kecil yang dapt dimakan. Berperan dalam
pembentukan gigi dan tulang, kontraksi serat otot,
aktivitas enzim dan koagulasi darah dan fungsi
jantung.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tersedianya kalsium
adalah :
1. Umur
2. Tingkat vitamin D (vitamin ini penting dalam
mengatur kadar Ca dalam darah da penyerapan /
metabolisme Ca)
Defisiensi kalsium dapat menyebabkan perasaan geli
pada jari-jari dan daerah sekitar mulut, kejang otot,
pertumbuhan yang terhalang pada anak-anak dan
kerapuhan tulang pada orang dewasa. Sedangkan

17

akibat dari kelebihan kalsium dapat menyebabkan


otot skelet yang relaks dan ketidak teraturan jantung.
b.

Kalium atau potassium


Kadar kalium dalam tubuh serupa dengan kadar Na,
akan tetapi kalium biasanya terutama didapatkan
dalam sel termasuk sel-sel darah. Kalium dapat
mempengeruhi

metabolisme

karbohidrat

dengan

mempengaruhi kelenjar adrenalin. Defisiensi kalium


menyebabkan hipertrofi kelenjar ini dan menyebabkan
hiperglisemia

penyimpanan

glikogen

tidak

ada

penyerapan kalium terutama terjadi di usus kecil dan


ekskresinya terutama bersama dengan urine.
Sumber : daging dan buah-buahan. Ion ini merupakan
kation utama dalam cairan intrasel. Sangat esensial
dalam penghantaran litrik pada otot dan kerja jantung.
Tanda-tanda defisiensi kalium sangat tidak spesifik,
misalnya menurunnya nafsu makan, pertumbuhan
terganggu.
c. Khlorin
Berbeda halnya dengan khlorin didapat dalam jumlah
banyak di dalam dan diluar sel.dalam jaringan tubuh.
d. Magnesium
Sumber : padi-padian, kacang dan sayuran hijau. 6070% magnesium yang ada dalam tubuh berada dalam
tulang, selebihnya dalam cairan tubuh dan jaringan
tubuh yang lunak. Magnesium berperan dalam sebagai
pengaktif berbagai enzim, penyokong fungsi vitamin B,
pemeliharaan aktivitas elektrik saraf dan otot.
e. Fosfor

18

Dapat ditemukan pada daging babi, sapi, buncis,


kacang panjang, susu, produk susu. Berperan dalam
pembentukan tulang dan gigi, pemindahan energy
kedalam sel, peningkatan aktivitas otot dan saraf
metabolisme,regulasi keseimbangan asam basa dan
transmisi ciri herediter
Defisiensi

menyebabkan anemia

sempurnaan

fungsi

sel

darah

hemoltik,
putih,

ketidak

penundaan

pembekuan nyeri tulang, factor patologi. Sedangkan


akibat kelebihan dari fosfor adalah erosi pada rahang,
kekurangan kalsium.
2. Mikromineral
a. Zat besi
Zat

besi

adalah

mineral

yang

esensial

untuk

hemotopoiesis yang normal dan untuk mencegah


anemia yang disebabkan oleh defisiensi Fe dalam
ransum.
Faktor-faktor yang mengatur penyerapan zat besi
antara lain adalah :
Kadar besi dalam mukosa usus
derajat kejenuhan system yang mengurus transport
Fe
Terdapat pada hati, daging, roti, sereal dan sayuran
berdaun hijau dan berperan dalam pembentukan
hemoglobin, sintesis vitamin, purin dan anti bodi.
Gejalah

defisiensi

berupa

anemia,

kelelahan,

kelemahan, letergi, penurunan imunitas. Sedangkan


akibat dari kelebihan zat besi adalah hemosiderosis,
keracunan dan ingesi pada bayi, nyeri abdomen, mual,
muntah dan feses yang berwarna hitam, sirosis.

19

b. Yodium
Sumber

berupa

garam

beryodium,

seafood,

zat

tambahan makanan, pengoksidasi makanan, desinfeksi


susu, zat pewarna. Berperan dalam komponen dasar
hormon tiroid. Gejala defisiensi adalah kretinisme pada
bayi, penurunan aktivitas biroid. Apabila kelebihan
akan menyebabkan terjadinya goiter toksik.
2.3

SUMBER ENERGI TUBUH MANUSIA


Pada dasarnya semua energi berasal dari matahari, dimana energi dari

matahari diubah menjadi energi kimia oleh tumbuhan hijau. Sumber energi di
dalam tubuh manusia berasal dari karbohidrat, lemak, dan protein. Jika kita makan
dan minum, maka tujuan yang terpenting dari makan dan minum adalah untuk
pertumbuhan, mengisi sumber energi, dan mengganti sel yang rusak, tentu fungsi
lain makan adalah untuk menghilangkan lapar. Sumber energi ini dipakai oleh sel
terkecil dalam tubuh kita untuk membentuk sejumlah besar ATP, kemudian ATP
tersebut akan dipakai kembali sebagai sumber energi untuk berbagai fungsi di
dalam sel. Tubuh kita memerlukan energi untuk proses fisiologis yang berlangsung
dalam sel tubuh. Proses fisiologis yaitu meliputi kontraksi otot, produksi panas
untuk mempertahankan suhu tubuh, pembentukan dan penghantaran impuls syaraf,
sekresi pada kelenjar, mekanisme transport aktif, dan berbagai reaksi sintesis dan
degradasi lainnya. Energi terdiri dari 6 jenis / bentuk : Energi Kimia, Energi
mekanik, Energi panas, Energi cahaya, Energi elektrik, dan Energi inti. Masingmasing energi dapat diubah kedalam bentuk energi yang lain. Sebagai contoh saat
kita beraktivitas atau melakukan latihan olahraga, maka akan terjadi perubahan
energi dalam tubuh kita dari bentuk energi kimia menjadi energi mekanik. Oleh
karena itu, dalam latihan olahraga kita harus mengetahui persediaan energi kimia
dalam tubuh kita. Sehingga kita mengetahui kapan energi kimia tersebut
diperlukan, bagaimana proses penyediaanya, dan dimana energi kimia tersebut
berasal dan disimpan. Semua pengetahuan tersebut berkaitan dengan sistem
metabolisme energi dalam tubuh.

20

2.4

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN ENERGI


Pengeluaran energi adalah energi yang digunakan oleh tubuh untuk

mensuport jaringan dan fungsi organ tubuh. Cadangan energi tubuh berbentuk
senyawa fosfat, misalnya: adenosin triphosfat (ATP). Kebutuhan energi seseorang
ditentukan oleh Basal Metabolism Rate (BMR) dan aktifitas fisik.Basal Metabolism
Rate (BMR) Adalah energi yang digunakan tubuh pada saat isirahat yaitu untuk
kegiatan fungsi tubuh seperti pergerakan jantung, pernafasan, peristaltik usus,
kegiatan kelenjar-kelenjar tubuh. Kebutuhan energi basal dipengaruhi oleh:
1. Usia
Usia 0-10 tahun kebutuhan BMR bertambah dengan sepat, setelah 20 tahun
lebih konstan.
2. Jenis kelamin
Kebutuhan BMR laki-laki lebih besar daripada wanita (laki-laki 1,0kkal/Kg
BB/jam, wanita 0,9 kkal/Kg BB/jam)
3. Tinggi badan dan berat badan
Berpengaruh terhadap luas permukaan tubuh, semakin luas pengeluaran panas
akan meningkat sehingga kebutuhan basal juga meningkat.
4. Kelainan endokrin
Hormon tiroksin berpengaruh terhadap metabolisme.
5. Suhu lingkungan
Suhu tubuh lebih dingin akan meningkatkan metabolisme dengan banyak
memproduksi panas.
6. Sakit

21

Pada orang sakit suhu tubuh akan meningkat sehingga akan mempercepat reaksi
kimia. Peningkatan 1oC akan meningkatkan BMR sebanyak 14%.
7. Hamil
Untuk memenuhi kebutuhan dan pertumbuhan janin maka metabolisme juga
akan meningkat.
8. Stress dan ketegangan merangsang produksi katekolanin yang mempunyai efek
peningkatan metabolisme.

2.5

MASALAH-MASALAH GANGUAN NUTRISI


Secara umum, gangguan kebutuhan nutrisi terdiri atas

kekeurangan dan kelebihan nutrisi, obesitas, malnutrisi, Diabetes


Melitus, Hipertensi, Jantung Koroner, Kanker, Anoreksia Nervosa.
1. Kekurangan nutrisi
Kekurangan

nutrisi

merupakan

keadaan

yang

dialami

seseorang dalam keadaan tidak berpuasa (normal) atau


resiko

penurunan

berat

badan

akibat

ketidakmampuan

asupan nutrisi untuk kebutuhan metabolisme.


Tanda klinis :
Berat badan 10-20% dibawah normal
Tinggi badan dibawah ideal
Lingkar kulit triseps lengan tengah kurang dari 60% ukuran
standar
Adanya kelemahan dan nyeri tekan pada otot
Adanya penurunan albumin serum
Adanya penurunan transferin
Kemungkinan penyebab:

22

Meningkatnya

mencerna kalori

kebutuhan

kalori

dan

kesulitan

dalam

akibat penyakit infeksi atau kanker.

Disfagia karena adanya kelainan persarafan


Penurunan absorbsi nutrisi akibat penyakit crohn atau
intoleransi laktosa
Nafsu makan menurun
2. Kelebihan nutrisi
Kelebihan nutrisi merupakan suatu keadaan yang dialami
seseorang yang mempunyai resiko peningkatan berat badan
akibat asupan kebutuhan metabolisme secara berlebihan.
Tanda klinis :
Berat badan lebih dari 10% berat ideal
Obesitas (lebih dari 20 % berat ideal)
Lipatan kulit trisep lebih dari 15 mm pada pria dan 25 mm
pada wanita
Adanya jumlah asupan berlebihan aktivitas menurun atau
monoton.
Kemungkinan penyebab :
Perubahan pola makan
Penurunan fungsi pengecapan dan penciuman.
3. Obesitas
Obesitas merupakan masalah peningkatan berat badan yang
mencapai lebih dari 20% berat badan normal. Status
nutrisinya adalah melebihi kebutuhan asupan kalori dan
penurunan dalam penggunaan kalori.
4. Malnutrisi
Malnutrisi merupakan masalah yang berhubungan dengan
kekurangan zat gizi pada tingkat seluler atau dapat dikatakan
sebagai masalah asupan zat gizi yang tidak sesuai dengan
kebutuhan tubuh. Gejala umumnya adalah berat badan

23

rendah dengan asupan makanan yang cukup atau asupan


kurang dari kebutuhan tubuh, adanya kelemahan otot dan
penurunan energi, pucat pada kulit, membrane mukosa,
konjungtiva dan lain- lain.
5. Diabetes mellitus
Diabetes Melitus merupakan gangguan kebutuhan nutrisi
yang

ditandai

dengan

adanya

gangguan

metabolism

karbohidrat akibat kekurangan insulin atau penggunaan


karbohidrat secara berlebihan.
6. Hipertensi
Hipertensi merupakan gangguan nutrisi yang juga disebabkan
oleh berbagai masalah pemenuhan kebutuhan nutrisi seperti
penyebab dari adanya obesitas, serta asupan kalsium,
natrium, dan gaya hidup yang berlebihan.
7. Penyakit jantung coroner
Penyakit jantung koroner merupakan gangguan nutrisi yang
sering disebabkan oleh adanya peningkatan kolesterol darah
dan merokok. Saat ini, penyakit jantung koroner sering
dialami karena adanya perilaku atau gaya hidup yang tidak
sehat, obesitas dan lain-lain.
8. Kanker
Kanker

merupakan

gangguan

kebutuhan

nutrisi

yang

disebabkan oleh pengonsumsian lemak secara berlebihan.

BAB III
PENUTUP

24

3.1

KESIMPULAN
Kebutuhan nutrisi berkaitan erat dengan aspek-aspek yang lain dan dapat

dicapai jika terjadi keseimbangan dengan aspek-aspek yang lain. Nutrisi


berpengaruh juga dalam fungsi-fungsi organ tubuh, pergerakan tubuh,
mempertahankan suhu, fungsi enzim, pertumbuhan dan pergantian sel yang
rusak. Dan dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tubuh manusia, maka akan
terhindar dari ancaman-ancaman penyakit.

25

DAFTAR PUSTAKA

Arthur C. Curton (1983) dalam Long, BC., Essensial of Medikal Surgical a Nursing
Process Approach. Morby Company, St. Louis
Oenzil, Fadil. 1995. Ilmu Gizi Pencernaan, Penyerapan dan Detoksikasi Zat Gizi.
Hipokrates: Jakarta.
Alimul H, A Aziz. 2006. Pengantar KDM Aplikasi Konsep & Proses Keperawatan.
Jakarta : Salemba Medika.

26

Anda mungkin juga menyukai