Anda di halaman 1dari 2

Nama

: Pande Made Respa Dharma Syantih


Fakultas
: Kedokteran
Gugus/No Absen :

Selamatkan Pelosok

Go PKG (Pekan Kesehatan Gratis)

Halo! Nama saya Respa, saya adalah seorang mahasiswi baru di Universitas Udayana
yang baru akan memulai studi saya pada tahun ini yaitu tahun 2016 dengan spesialisasi
jurusan Pendidikan Dokter. Sejak kecil saya sangat excited dengan segala hal yang berkaitan
dengan bidang keseahatan, apalagi urusan pertolongan pertama. Namun, karena saya agak
phobia terhadap darah yang terlalu banyak, saya selalu kehilangan kesempatan untuk menjadi
tim pertolongan pertama atau lebih dikenal dengan tim PMR. Maka dari itu, saya berencana
untuk ikut dalam UKM Tim Bantuan Medis (TBM) Fakultas Kedokteran Universitas
Udayana untuk mengasah kemampuan saya dalam pertolongan pertama dan melatih agar
saya terbiasa melihat darah. Selain itu, karena UKM ini juga memiliki kegiatan pencinta
alam, secara tidak langsung kegiatannya juga akan dilakukan di pelosok daerah yang akan
membuka kesempatan bagi anggotanya untuk berinteraksi dengan masyarakat di pelosok.
Tidak menutup kemungkinan bahwa ilmu yang saya pelajari diperkuliahan maupun di UKM
akan berguna ketika berinteraksi dengan masyarakat pelosok.
Berbicara tentang masyarakat pelosok, Indonesia merupakan negara kepulauan yang
luas, yang tentunya banyak memiliki daerah pelosok yang belum tersentuh kemajuan jaman.
Walaupun, pemerintah sudah berusaha memeratakan segala fasilitas seperti fasilitas
kesehatan, ekonomi maupun yang lainnya, tetap saja ada daerah pelosok yang belum
mendapatkan segala fasilitas ini. Contohnya saya ambil dari pengalaman saya sendiri, ketika
saya berkunjung ke rumah asal ibu saya. Letaknya cukup terpelosok, jauh dari hiruk pikuk
perkotaan, sebagian besar profesi masyarakat disana adalah petani, suasana pedesaannya
masih sangat kental dengan sawah membentang dimana-mana. Suasananya memang bersih
namun, tidak sesuai ekspektasi saya yang seharusnya kondisi kesehatan masyarakat disana
baik karena jauh dari polusi melainkan kondisi kesehatan masyarakat disana agak
memprihatinkan. Kebanyakan menderita gizi buruk, campak, kanker prostat, kanker ovarium
dan masih banyak lainnya. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu MCK yang tidak
bersih, kurang higienisnya makanan, pergaulan yang terlalu bebas dikalangan remaja sampai
kurangnya dana untuk berobat. Memang benar pemerintah sudah mengambil tindakan untuk
memberikan jaminan kesehatan bagi warga yang kurang mampu namun, masih banyak rumah
sakit yang belum memberikan pelayanan yang maksimal kepada warga yang kurang mampu
ini. Kebanyakan warga yang berobat dengan kartu jaminan kesehatan ini tidak akan dijadikan

prioritas utama dan akan disuruh menunggu sekian lama untuk mendapat penanganan
sehingga masyarakat kurang mampu akan merasa agak malas untuk pergi ke rumah sakit.
Mereka akan lebih mengandalkan pengobatan seadanya seperti pergi ke puskesmas,
menggunakan obat herbal ataupun membeli obat di warung. Jujur saja, menurut saya jika
pemerintah hanya mengandalkan puskesmas untuk melakukan pemerataan fasilitas kesehatan
didaerah pelosok itu akan sangat kurang maksimal, karena puskemas sendiri masih
kekurangan tenaga ahli. Oleh karena itu, pemerintah perlu mengadakan terobosan baru
seperti mengadakan Pekan Kesehatan Gratis (PKG) dengan tipe baru setiap 3 bulan sekali,
maksudnya tipe baru disini adalah Pekan Kesehatan Gratis ini akan mendatangkan dokter
spesialis dan para ahli-ahli medis lainnya ke daerah pelosok untuk membantu masyarakat
disana.
Melihat kondisi pemerataan fasilitas kesehatan di Indonesia yang kurang merata ini,
saya berharap agar suatu saat nanti gagasan saya mengenai Pekan Kesehatan Gratis akan
terjalankan di berbagai pelosok Indonesia dan ketika saya sudah menamatkan studi saya, saya
bisa ikut berkontribusi dalam kegiatan tersebut untuk mengabdi kepada masyarakat. Kalau
pun nantinya gagasan saya tidak berjalan, saya berkeinginan, ketika saya sudah mendapatkan
gelar dokter spesialis nanti, saya akan menjadi tim bantuan medis untuk daerah pelosok.

Anda mungkin juga menyukai