Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.2 Latar Belakang


Wacana Green Building perlahan namun pasti menembus dunia perancangan
dan konstruksi. Penyebab utamanya adalah sistem dan pelaksanaan pembangunan
yang sering kali menggunakan banyak energi bumi, merusak habitat dan
lingkungan sekitar, juga mengganggu kehidupan manusia sekitarnya. Namun
manusia terus ber-inovasi agar bumi yang kita tinggali ini tidak semakin rusak
dengan tetap berkembangnya berbagai macam pembangunan, berbagai macam
upaya seperti efisiensi penggunaan sumber daya pada konstruksi, proses
pembangunan dengan penuh kehati-hatian agar tidak merusak sekitarnya, dan lain
sebagainya dilakukan demi mengurangi dampak negatif yang selama ini terus
menerus disumbangkan oleh pembangunan kepada lingkungan. Seluruh aspek dan
pihak terlibat untuk mewujudkan hal ini, pada akhirnya ditemukanlah istilah
istilah seperti bangunan ramah lingkungan, bangunan berkelanjutan, bangunan
hijau, konstruksi hijau dan lain sebagainya.
Pemerintah membuat regulasi terbaru tentang kebijakan penerapan Green Building
pada seluruh konstruksi yang akan berjalan di Indonesia yang menekankan agar seluruh
proses dan pelaku konstruksi untuk taat pada kebijakan penerapan Green Building ini.
Seluruh pihak yang andil dalam perkembangan dunia konstruksi diharuskan mengenal
dan mempelajari lebih lanjut akan penerapan Green Building ini.
Sebagai perancang, sangat diharuskan mengenal Green Building ini, karena fisik
bangunan yang tercipta terpengaruh oleh perancangan perancangan serta konsep yang
diberikan oleh perancang. Seperti dalam hal penataan ruang, pemilihan material
bangunan, penataan utilitas bangunan, sistem utilitas bangunan, dan lain sebagainya.

1.3 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian diatas, maka topik Green Building atau Bangunan Hijau menjadi
menarik untuk dikaji, baik dari segi perencanaan, pelaksanaan, maupun perawatan dari
bangunan yang telah menerapkan konsep Green Building atau Bangunan Hijau, terutama
pada perancangan, penataan dan bentuk ruang dalam Masjid Al-Irsyad, Bandung.
Dengan demikian, dalam penelitian ini secara sistematis penulis dapat merumuskan
sebagai berikut:

Bagaimana penerapan konsep Green Building atau Bangunan Hijau pada


perancangan, penataan dan bentuk ruang dalam Masjid Al-Irsyad, Bandung ?

Bagaimana pengaruh terhadap perilaku manusia di dalam bangunan yang


menerapkan konsep konsep Green Building atau Bangunan Hijau pada

perancangan, penataan dan bentuk ruang dalam Masjid Al-Irsyad, Bandung ?


Bagaimana pengaruh dari konsep Green Building atau Bangunan Hijau pada
perancangan, penataan dan bentuk ruang dalam Masjid Al-Irsyad, Bandung

terhadap lingkungan sekitar masjid?

1.4 Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian arsitektur ini mengacu pada rumusan masalah dan
adalah:

Untuk mengetetahui dan membuktikan secara empiris dari konsep konsep


Green Building atau Bangunan Hijau pada perancangan, penataan dan bentuk
ruang dalam Masjid Al-Irsyad, Bandung.

Untuk mengetetahui dan membuktikan secara empiris pengaruh terhadap


kepuasan perilaku manusia di dalam bangunan yang menerapkan konsep
konsep Green Building atau Bangunan Hijau pada perancangan, penataan dan
bentuk ruang dalam Masjid Al-Irsyad, Bandung.

Untuk mengetetahui dan membuktikan secara empiris dari konsep konsep


Green Building atau Bangunan Hijau pada perancangan, penataan dan bentuk
ruang dalam Masjid Al-Irsyad, Bandung.

1.5 Manfaat Penelitian


Kegunaan dari penelitian ini dapat diuraiakan sebagai berikut:
-

Penelitian ini diharapkan mampu menjelaskan konsep dan penerapan


Green Building atau Bangunan Hijau, terutama pada studi kasus masjid
Al-Irsyad Satya .

Bagi seluruh pelaku konstruksi di Indonesia berguna untuk pertimbangan


secara ilmiah yang dapat dimanfaatkan para manajemen untuk
menerapkan konsep Green Building atau Bangunan Hijau yang bermanfaat
dari segi lingkungan, ekonomi, kekuatan, maupun estetika konstruksi.

Bagi masyarakat khususnya masyarakat luas, hasil penelitian ini sangat


berguna sebagai wacana dalam memberikan masukan, saran dan
pandangan kepada seluruh pelaku konstruksi di Indonesia yang belum
menerapkan konsep Green Building atau Bangunan Hijau

1.6 Sistematika Penulisan


Berikut adalah sistematika penulisan yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:

BAB I

Pendahuluan

Bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat yang
didapat dari penelitian untuk pihak-pihak terkait serta sistematika penulisan.

BAB II :
Tinjauan Pustaka
Bab ini berisi landasan teori dan konsep apa yang akan digunakan sebagai
referensi untuk melakukan penelitian, penelitian terdahulu yang digunakan
sebagai acuan dalam pembentukan hipotesis, kerangka pemikiran yang akan
menjelaskan mengenai garis besar penelitian ini, dan pengembangan hipotesis
yang digunakan di penelitian ini.

BAB III :

Metode Penelitian

Bab ini berisi variabel penelitian dan definisi operasional variabel, populasi dan
sampel dalam penelitian, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data yang
digunakan di penelitian.

BAB IV :

Hasil dan Analisis

Bab ini berisi penggambaran objek penelitian, analisis data, dan interpretasi hasil
penelitian.

BAB V :

Penutup

Bab ini berisi kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian, kelemahan di dalam
penelitian, dan saran untuk penelitian selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai