KEMENTERIAN SOSIAL RI
DIREKTORAT JENDERAL REHABILITASI SOSIAL
DIREKTORAT PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA
2014
PETUNJUK PELAKSANAAN
UJI COBA FAMILY SUPPORT
KESEJAHTERAAN SOSIAL LANJUT USIA
KEMENTERIAN SOSIAL RI
DIREKTORAT JENDERAL REHABILITASI SOSIAL
DIREKTORAT PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA
2014
Pedoman Ujicoba Program FSLU | i
KATA PENGANTAR
Negara Indonesia pada kondisi sebagai negara berstruktur
tua, sebagai dampak dari meningkatkan usia harapan hidup yang
berbanding dengan peningkatan jumlah penduduk lanjut usia
sudah mencapai ambang batas prosentase dari total penduduk
antara 7 sampai 10 persen. Sampai dengan 2015 diperkirakan
jumlah penduduk lansia sudah mencapai 8 persen (lebih dari 18
juta), dengan jumlah lansia terlantar 15,8 persen (sekitar
2.851.606 jiwa dan rawan terlantar sebesar 25,82% (sekitar
4.658.280 jiwa) dan selebihnya tidak terlantar.
Dengan kondisi tersebut diatas dan berfokus pada jumlah
lanjut uia terlantar dan rawan terlantar, maka sangat penting untuk
membuat suatu program baru untuk mengakomodir jumlah lansia
yang belum tercover oleh program kegiatan yang sudah ada. Program-program tersebut harus berfokus pada upaya peningkatan
Usaha Kesejahteraan Sosial (UKS) lansia melalui sistem
pemberdayaan baik pemberdayaan lansia maupun keluarganya
agar lansia mendapatkan perlindungan dari munculnya
kemungkinan resiko sosial di dalam keluarga.
Program Uji Coba Family Support bertujuan untuk
mencegah hal tersebut sebagai upaya UKS lansia agar jumlah
lansia yang terlantar dan rawan terlantar di Indonsia semakin
berkurang. Peluncuran program harus dibarengi dengan
disusunnya pedoman untuk pelaksanaan kegiatan Family Support
agar dapat dilaksanakan oleh daerah.
Jakarta,
2014
Direktur
Pelayanan Sosial Lanjut Usia
Tutiek Haryati
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ................................................................
Daftar Isi ...........................................................................
iii
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...............................................................
B. Maksud dan Tujuan........................................................
C. Dasar Hukum .................................................................
D. Sasaran ..........................................................................
E. Pengertian .....................................................................
1
2
3
4
4
BAB II
PROGRAM FAMILY SUPPORT LANJUT USIA
A. Tujuan program .............................................................
B. Bentuk Program .............................................................
C. Prinsip Program .............................................................
D. Sasaran Program ............................................................
E. Persyaratan ....................................................................
F. Kriteria ...........................................................................
G. Pemanfaatan Program Family Support ..........................
H. Tahapan Kegiatan ...........................................................
7
7
7
8
8
8
10
11
BAB III
MEKANISME DAN KOORDINASI
A. Penetapan ......................................................................
B. Penyaluran Dana ............................................................
C. Pembagian Tugas dan Kewewenangan ..........................
17
17
18
BAB IV
MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN
A. Monitoring .....................................................................
B. Evaluasi .........................................................................
C. Pelaporan .......................................................................
D. Indikator Keberhasilan ...................................................
23
23
24
24
BAB V
PENUTUP .......................................................................... 25
LAMPIRAN ........................................................................ 27
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan data hasil Sensus Penduduk tahun 2010 oleh
Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan prosentase
penduduk lanjut usia mengalami peningkatan. Pada tahun
2000 terdapat 15.1 juta jiwa di tahun 2010 telah mencapai
18,04 juta jiwa. Peningkatan jumlah lanjut usia mencapai 7,6
persen dan diperkirakan pada tahun 2020 akan mencapai 29
juta atau menjadi 11,04%. Usia harapan hidup penduduk Indonesia pada tahun 2010 juga mengalami peningkatan
sehingga mencapai 70 tahun.
Peningkatan jumlah lanjut usia berpotensi menimbulkan
implikasi terhadap kondisi sosial ekonomi, baik dalam
keluarga, masyarakat maupun kemampuan negara dalam
memberikan pelayanan kepada lanjut usia. Implikasi ekonomi
dari peningkatan jumlah penduduk lanjut usia adalah
bertambahnya ratio ketergantungan (old age ratio dependency), dimana ratio ketergantungan lanjut usia pada tahun
2010 adalah 11,95 artinya setiap penduduk usia produktif
(usia 15 - 59 tahun) akan menanggung sekitar 11-12 orang
penduduk lanjut usia.
Perhatian Pemerintah terhadap penduduk lanjut usia
sesungguhnya mempunyai landasan yang kuat. Pasal 27 ayat
(2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945
secara tegas menyatakan bahwa setiap warga negara berhak
atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
Amanat konstitusi tersebut selanjutnya dijadikan dasar bagi
usaha untuk memberikan jaminan dan perlindungan sosial
Pedoman Ujicoba Program FSLU | 1
C. Dasar Hukum
a. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998 tentang
Kesejahteraan Lanjut usia (Lembaran Negara Tahun 1998
Nomor 190, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3796);
b. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi
Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
147, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5066);
c. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4437); sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
d. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah (lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia 4438);
e. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang
Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4916);
f. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang
Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4967);
g. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2004 tentang
Pelaksanaan Upaya Peningkatan Kesejahteraan Sosial
Lanjut Usia Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4451);
BAB II
PROGRAM FAMILY SUPPORT LANJUT USIA
A. Tujuan program
Memberikan bantuan dan dukungan kepada lanjut usia
potensial melalui peningkatan peran keluarga guna
memperkuat ketahanan sosio-ekonomi yang memungkinkan
lanjut usia terlindungi dari resiko sosial sehingga dapat
memperbaiki dan meningkatkan kesejahteraannya.
B. Bentuk program
Bantuan dan dukungan sebagaimana tersebut diatas berupa
bantuan untuk membuka usaha ekomonis bagi lanjut usia
dengan pengelolaannya menyertakan dan didukung
sepenuhnya oleh seluruh anggota keluarga.
C. Prinsip Program
Untuk mewujudkan tujuan di atas, program FSLU
dilaksanakan dengan menggunakan prinsip-prinsip:
a. Ketepatan, yaitu tepat dalam menentukan sasaran program dan tepat dalam penyaluran kepada penerima.
b. Kemanfaatan,yaitu bantuan yang diberikan melalui FSLU
dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi
peningkatan kesejahteraan lanjut usia penerima bantuan
FSLU.
c. Non-diskriminatif, yaitu dalam penetapan penerima tidak
membedakan asal suku, ras, agama dan golongan
tertentu.
d. Tranparansi, yaitu program dilaksanakan secara terbuka
dan setiap orang dapat mengakses informasi dengan
mudah.
Kriteria
Program yang bertujuan memberikan bantuan dan dukungan
kepada keluarga lanjut usia yang sudah tidak memiliki
kemampuan dalam menjalankan sebuah usaha melalui
peningkatan peran keluarga guna memperkuat ketahanan
sosial ekonomi agar lansia terlindung dari resiko sosial
sehingga dapan memperbaiki dan meningkatkan
H. Tahapan Kegiatan
1. Persiapan dan Verifikasi
a. Koordinasi
Koordinasi yang dimaksud dalam tahapan kegiatan
ini adalah menjelaskan tentang pelaksanaan program,
tugas dan proporsi keterlibatan serta peranan
masing-masing pihak diantaranya dinas/instansi
sosial provinsi, dinas/instansi sosial kabupaten/kota
serta pendamping program ASLUT. Koordinasi
dilakukan secara berjenjang sesuai dengan tugas dan
kewenangan sebagaimana dijelaskan pada Bab III.
Pihak-pihak yang berkoordinasi antara lain:
1) Kementerian Sosial
Kementerian Sosial mengkoordinasikan Program
Uji Coba Family Support Lanjut Usia (FSLU) ke
Dinas/Instansi Sosial Provinsi baik melalui surat
(hard copy dan atau e-mail) maupun telepon
tentang program dan permintaan data calon
penerima program FSLU.
2) Dinas/ Instansi Sosial Propinsi.
a. Dinas/Instansi Sosial provinsi melakukan
koordinasi dengan Dinas/ Instansi Sosial
Kebupaten/Kota baik melalui surat (hard
copy dan atau e-mail) maupun telepon
tentang program dan permintaan data calon
penerima program FSLU.
b. Dinas/Instansi Sosial provinsi melakukan
koordinasi dengan Kementerian Sosial
meneruskan data calon penerima Program
FSLU yang didapat dari Dinas/ Instansi Sosial
Kabupaten/ Kota melalui surat (hard copy
dan atau e-mail).
Pedoman Ujicoba Program FSLU | 11
Pelaporan
Pelaporan merupakan serangkaian kegiatan
penyusunan dan penyampaian hasil monitoring dan
evaluasi pelaksanaan program. Pelaporan digunakan
sebagai bahan dokumentasi, pertanggungjawaban
fungsional dan keuangan sebagai bahan kendali
dalam upaya perbaikan dan optimalisasi program
FSLU.
1) Tujuan
Tujuan pelaporan untuk menyediakan informasi
atas pelaksanaan Program FSLU secara
menyeluruh. Materi laporan yang disampaikan
berupa pelaksanaan kegiatan, permasalahan
yang ada serta upaya pemecahannya, hasil,
BAB III
MEKANISME DAN KOORDINASI
A. Penetapan
1. Usulan nama penerima FSLU yang diterima Kementerian
Sosial yaitu yang telah direkomendasi oleh pejabat terkait
secara berjenjang berdasarkan kriteria dan persyaratan
yang telah ditentukan.
2. Penetapan penerima program FSLU dilakukan oleh
Kementerian Sosial RI melalui Surat Keputusan.
3. Pendamping FSLU bersama-sama dengan Dinas/Instansi
Sosial Kab/Kota mengusulkan penggantian sesuai daftar
tunggu penerima program FSLU.
4. Dalam hal penerima program meninggal dunia maka
pendamping segera mengusulkan penggantian ke Dinas
Sosial Kabupaten/Kota untuk disampaikan ke Dinas Sosial
Provinsi agar mendapatkan rekomendasi dan diajukan
kepada Kementerian Sosial RI.
5. Untuk penerima program FSLU yang meninggal sebelum
pencairan dana bantuan, penggantian penerima
dilakukan pada tahun anggaran berjalan.
6. Untuk penerima program FSLU yang meninggal setelah
pencairan dana bantuan, penggantian penerima
dilakukan untuk tahun anggaran berikutnya.
B. Penyaluran Dana
Mekanisme Penyaluran dana program Family Support Lanjut
Usia (FSLU) dilakukan dengan tahapan :
1. Penyaluran dana bantuan dilakukan oleh Lembaga
Penyalur yang melakukan kerja sama dengan Kementerian
Sosial.
f.
BAB IV
MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN
A. Monitoring
1. Monitoring dilakukan sejak proses persiapan, penyaluran
dan setelah penyaluran untuk mengetahui tingkat
perkembangan, hambatan dan dukungan yang diperoleh
dari berbagai pihak.
2. Monitoring dilakukan oleh Kementerian Sosial, Dinas/
Instansi Sosial Provinsi, Dinas/Instansi Sosial Kabupaten/
Kota secara berkala.
3. Sasaran Monitoring dilakukan terhadap penerima program FSLU, Dinas/Instansi Sosial Provinsi, Dinas/Instansi
Sosial Kabupaten/Kota, lembaga penyalur, dan
pendamping.
B. Evaluasi
1. Evaluasi dilakukan untuk menilai dan mengukur
pelaksanaan program FSLU guna menentukan kebijakan
FSLU secara nasional.
2. Evaluasi dilakukan oleh Kementerian Sosial, Dinas/Instansi
Sosial Provinsi, Dinas/Instansi Sosial Kabupaten/Kota
secara berkala.
3. Hasil evaluasi yang dilakukan oleh Kementerian Sosial,
Dinas/Instansi Sosial Provinsi, Dinas/Instansi Sosial
Kabupaten/Kota digunakan sebagai penyempurnaan Program FSLU.
4. Untuk melihat tingkat keberhasilan pelaksanaan program
yang diujicobakan. Hasil uji coba sebagai dasar untuk
keberlanjutan program.
5. Unuk mereviu Buku Pedoman (hambatan, masalah
maupun kesesuaian Buku Pedoman dengan penerapnya
di lapangan)
Pedoman Ujicoba Program FSLU | 23
C. Pelaporan
1. Pelaporan Program FSLU dilakukan oleh Kementerian
Sosial, Dinas/Instansi Sosial Provinsi, Dinas/Instansi Sosial
Kabupaten/Kota, Lembaga Penyalur dan Pendamping
secara berkala. Pelaporan yang dibuat oleh pendamping
hanya ditujukan sampai ke Dinas/ Instansi Ssial
Kabupaten/ Kota.
2. Pelaporan dilakukan untuk bahan dokumentasi,
pertanggungjawaban fungsional dan keuangan dan
sebagai bahan kendali dalam upaya perbaikan dan
optimalisasi program FSLU
D. Indikator Keberhasilan
1. Keberfungsian sosial lanjut usia yang masih mampu
beraktivitas sendiri melalui Family Support.
2. Terwujudkan kerjasama dan kepedulian antara keluarga
dan lanjut usia meskipun dalam kondisi miskin sebagai
upaya memaksimalkan fungsi anggota keluarga melalui
pemberian pelayanan kepada anggota keluarganya yang
lanjut usia.
BAB V
PENUTUP
Buku Pedoman pelaksanaan uji coba program Family Support Lanjut Usia (FSLU) ini disusun sebagai panduan umum bagi
Lembaga pemerintah terkait tingkat Pusat, Provinsi, Kabupaten/
Kota, LKS Lanjut Usia, Pendamping ASLUT, dan Pemangku
kepentingan yang relevan dalam memberikan pelayanan dan
upaya peningkatan kesejahteraan sosial terhadap lanjut usia
potensial. Kiranya buku pedoman ini dapat menyamakan persepsi
dan pemahaman semua pihak dalam pelaksanaan program yang
pada gilirannya dapat mewujudkan kesejahteraan sosial lanjut
usia.
LAMPIRAN II
MEKANISME PENYALURAN PROGRAM FAMILY SUPPORT LANJUT
USIA
KEMENSOS C/Q
DIT.PSLU
KEMENKEU C/Q
KPPN
KOORDINATOR
(PEJABAT DINAS/INSTANSI
KOORD. ASLUT)
PENDAMPING
-> MEMBUAT SURAT KUASA
-> MENCAIRKAN DANA BANTUAN
LANSIA POTENSIAL
TANDA TANGAN/ CAP
JEMPOL JEMPOL
Dinas Sosial
Kab/Kota
PENDAMPING
OLEH
SELEKSI AWAL
PENDATAAN DAN
HASIL
REKOMENDASI
LAMPIRAN I
LANJUT USIA
POTENSIAL
Dinas/Instansi
Sosial Provinsi
PENERIMA
PROGRAM
FSLU
PENETAPAN
Kementerian
Sosial RI