Anda di halaman 1dari 35

PETUNJUK PELAKSANAAN

UJI COBA FAMILY SUPPORT


KESEJAHTERAAN SOSIAL LANJUT USIA

KEMENTERIAN SOSIAL RI
DIREKTORAT JENDERAL REHABILITASI SOSIAL
DIREKTORAT PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA
2014

PETUNJUK PELAKSANAAN
UJI COBA FAMILY SUPPORT
KESEJAHTERAAN SOSIAL LANJUT USIA

KEMENTERIAN SOSIAL RI
DIREKTORAT JENDERAL REHABILITASI SOSIAL
DIREKTORAT PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA

2014
Pedoman Ujicoba Program FSLU | i

ii | Pedoman Ujicoba Program FSLU

KATA PENGANTAR
Negara Indonesia pada kondisi sebagai negara berstruktur
tua, sebagai dampak dari meningkatkan usia harapan hidup yang
berbanding dengan peningkatan jumlah penduduk lanjut usia
sudah mencapai ambang batas prosentase dari total penduduk
antara 7 sampai 10 persen. Sampai dengan 2015 diperkirakan
jumlah penduduk lansia sudah mencapai 8 persen (lebih dari 18
juta), dengan jumlah lansia terlantar 15,8 persen (sekitar
2.851.606 jiwa dan rawan terlantar sebesar 25,82% (sekitar
4.658.280 jiwa) dan selebihnya tidak terlantar.
Dengan kondisi tersebut diatas dan berfokus pada jumlah
lanjut uia terlantar dan rawan terlantar, maka sangat penting untuk
membuat suatu program baru untuk mengakomodir jumlah lansia
yang belum tercover oleh program kegiatan yang sudah ada. Program-program tersebut harus berfokus pada upaya peningkatan
Usaha Kesejahteraan Sosial (UKS) lansia melalui sistem
pemberdayaan baik pemberdayaan lansia maupun keluarganya
agar lansia mendapatkan perlindungan dari munculnya
kemungkinan resiko sosial di dalam keluarga.
Program Uji Coba Family Support bertujuan untuk
mencegah hal tersebut sebagai upaya UKS lansia agar jumlah
lansia yang terlantar dan rawan terlantar di Indonsia semakin
berkurang. Peluncuran program harus dibarengi dengan
disusunnya pedoman untuk pelaksanaan kegiatan Family Support
agar dapat dilaksanakan oleh daerah.
Jakarta,

2014

Direktur
Pelayanan Sosial Lanjut Usia

Tutiek Haryati

Pedoman Ujicoba Program FSLU | iii

iv | Pedoman Ujicoba Program FSLU

DAFTAR ISI
Kata Pengantar ................................................................
Daftar Isi ...........................................................................

iii
v

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...............................................................
B. Maksud dan Tujuan........................................................
C. Dasar Hukum .................................................................
D. Sasaran ..........................................................................
E. Pengertian .....................................................................

1
2
3
4
4

BAB II
PROGRAM FAMILY SUPPORT LANJUT USIA
A. Tujuan program .............................................................
B. Bentuk Program .............................................................
C. Prinsip Program .............................................................
D. Sasaran Program ............................................................
E. Persyaratan ....................................................................
F. Kriteria ...........................................................................
G. Pemanfaatan Program Family Support ..........................
H. Tahapan Kegiatan ...........................................................

7
7
7
8
8
8
10
11

BAB III
MEKANISME DAN KOORDINASI
A. Penetapan ......................................................................
B. Penyaluran Dana ............................................................
C. Pembagian Tugas dan Kewewenangan ..........................

17
17
18

Pedoman Ujicoba Program FSLU | v

BAB IV
MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN
A. Monitoring .....................................................................
B. Evaluasi .........................................................................
C. Pelaporan .......................................................................
D. Indikator Keberhasilan ...................................................

23
23
24
24

BAB V
PENUTUP .......................................................................... 25
LAMPIRAN ........................................................................ 27

vi | Pedoman Ujicoba Program FSLU

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berdasarkan data hasil Sensus Penduduk tahun 2010 oleh
Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan prosentase
penduduk lanjut usia mengalami peningkatan. Pada tahun
2000 terdapat 15.1 juta jiwa di tahun 2010 telah mencapai
18,04 juta jiwa. Peningkatan jumlah lanjut usia mencapai 7,6
persen dan diperkirakan pada tahun 2020 akan mencapai 29
juta atau menjadi 11,04%. Usia harapan hidup penduduk Indonesia pada tahun 2010 juga mengalami peningkatan
sehingga mencapai 70 tahun.
Peningkatan jumlah lanjut usia berpotensi menimbulkan
implikasi terhadap kondisi sosial ekonomi, baik dalam
keluarga, masyarakat maupun kemampuan negara dalam
memberikan pelayanan kepada lanjut usia. Implikasi ekonomi
dari peningkatan jumlah penduduk lanjut usia adalah
bertambahnya ratio ketergantungan (old age ratio dependency), dimana ratio ketergantungan lanjut usia pada tahun
2010 adalah 11,95 artinya setiap penduduk usia produktif
(usia 15 - 59 tahun) akan menanggung sekitar 11-12 orang
penduduk lanjut usia.
Perhatian Pemerintah terhadap penduduk lanjut usia
sesungguhnya mempunyai landasan yang kuat. Pasal 27 ayat
(2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945
secara tegas menyatakan bahwa setiap warga negara berhak
atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
Amanat konstitusi tersebut selanjutnya dijadikan dasar bagi
usaha untuk memberikan jaminan dan perlindungan sosial
Pedoman Ujicoba Program FSLU | 1

kepada setiap warga Negara termasuk lanjut usia. Dalam


Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan
Lanjut Usia, khususnya Pasal 1 dan Pasal 4, lalu dijabarkan
lebih lanjut dalam Pasal 36 dan Pasal 37 Peraturan Pemerintah
Nomor 43 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Upaya
Peningkatan Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia, dan selanjutnya
diatur dalam Pasal 6 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009
tentang Kesejahteraan Sosial semakin menegaskan perlu
pemberian jaminan dan kesejahteraan bagi lanjut usia.
Pemerintah melalui Kementerian Sosial telah
mengembangkan program pemberian bantuan sosial bagi
lanjut usia yang dimulai sejak tahun 2006 dengan nama Program Jaminan Sosial Lanjut Usia (JSLU) yang kemudian berganti
menjadi Asistensi Sosial Lanjut Usia (ASLUT).
B. Maksud dan Tujuan
1. Maksud
Pedoman ini dimaksudkan sebagai panduan, acuan dan
tuntunan guna menyamakan persepsi dari setiap
pelaksana peningkatan kesejahteraan sosial lanjut usia
potensial melalui Program Family Support Lanjut Usia
(FSLU).
2. Tujuan
Tujuan disusunnya buku pedoman ini antara lain;
a. Tersedianya pedoman kerja bagi para pengelola dalam
melaksanakan program pelayanan sosial lanjut usia
dan penguatan peran keluarga melalui program FSLU.
b. Tertatanya mekanisme pelaksanaan program FSLU
agar dapat menjamin lanjut usia dalam memenuhi
kebutuhan dasarnya.

2 | Pedoman Ujicoba Program FSLU

C. Dasar Hukum
a. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998 tentang
Kesejahteraan Lanjut usia (Lembaran Negara Tahun 1998
Nomor 190, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3796);
b. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi
Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
147, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5066);
c. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4437); sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
d. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah (lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia 4438);
e. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang
Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4916);
f. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang
Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4967);
g. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2004 tentang
Pelaksanaan Upaya Peningkatan Kesejahteraan Sosial
Lanjut Usia Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4451);

Pedoman Ujicoba Program FSLU | 3

h. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang


Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara;
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden
Nomor 76 Tahun 2011;
i. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang
kedudukan, tugas, dan fungsi Kementerian Negara serta
susunan organisasi, tugas, dan fungsi eselon I Kementerian
Negara;
j. Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2010 tentang
Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional
Tahun 2010;
k. Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2010 tentang Program
Pembangunan Yang Berkeadilan;
l. Peraturan Menteri Sosial Nomor 86/HUK/2010 tentang
Organisasi dan Tata kerja Kementerian Sosial;
m. Peraturan Menteri Sosial Nomor 12 Tahun 2012 tentang
Pelasanaan Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia;
n. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 81/PMK. 05/2012
Tentang Belanja Bantuan Sosial pada Kementerian/
Lembaga.
D. Sasaran
Sasaran buku panduan ini adalah:
1. Lembaga pemerintah terkait di Pusat, Provinsi,
Kabupaten/Kota;
2. Lembaga Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia (LKS-LU);
3. Pendamping FSLU;
4. Pemangku kepentingan.
E. Pengertian
1. Lanjut usia adalah seseorang yang telah mencapai usia
60 (enam puluh) tahun keatas.

4 | Pedoman Ujicoba Program FSLU

2. Lanjut usia potensial adalah lanjut usia yang masih mampu


melakukan pekerjaan dan atau yang dapat menghasilkan
barang dan jasa.
3. Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat terdiri dari
suami isteri, atau suami isteri dan anaknya atau ayah dan
anak atau ibu dan anaknya beserta kakek dan/atau nenek.
4. Keluarga Lanjut Usia adalah suami atau istri dan atau anak
menantu yang tinggal bersama atau bertanggungjawab
dalam asuhan dan perlindungan lanjut usia.
5. Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia adalah kondisi
terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial
warga negara agar dapat hidup layak dan mampu
mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan
fungsi sosialnya.
6. Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial adalah upaya yang
terarah, terpadu, dan berkelanjutan yang dilakukan
Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam
bentuk pelayanan sosial guna memenuhi kebutuhan dasar
setiap warga negara, yang meliputi rehabilitasi sosial, jaminan
sosial, pemberdayaan sosial, dan perlindungan sosial.
7. Bantuan sosial adalah upaya pemberian bantuan yang
bersifat tidak tetap agar lanjut usia potensial dapat
meningkatkan taraf kesejahteraan sosialnya.
8. Perlindungan Sosial adalah semua upaya yang diarahkan
untuk mencegah dan menangani risiko dari guncangan
dan kerentanan sosial.

Pedoman Ujicoba Program FSLU | 5

9. Family Support adalah setiap upaya yang ditujukan kepada


lanjut usia guna memperkuat keberfungsian fisik,
psikologis, sosial dan spiritual maupun ekonomi dengan
dukungan dan penyertaan keluarga lanjut usia.

6 | Pedoman Ujicoba Program FSLU

BAB II
PROGRAM FAMILY SUPPORT LANJUT USIA
A. Tujuan program
Memberikan bantuan dan dukungan kepada lanjut usia
potensial melalui peningkatan peran keluarga guna
memperkuat ketahanan sosio-ekonomi yang memungkinkan
lanjut usia terlindungi dari resiko sosial sehingga dapat
memperbaiki dan meningkatkan kesejahteraannya.
B. Bentuk program
Bantuan dan dukungan sebagaimana tersebut diatas berupa
bantuan untuk membuka usaha ekomonis bagi lanjut usia
dengan pengelolaannya menyertakan dan didukung
sepenuhnya oleh seluruh anggota keluarga.
C. Prinsip Program
Untuk mewujudkan tujuan di atas, program FSLU
dilaksanakan dengan menggunakan prinsip-prinsip:
a. Ketepatan, yaitu tepat dalam menentukan sasaran program dan tepat dalam penyaluran kepada penerima.
b. Kemanfaatan,yaitu bantuan yang diberikan melalui FSLU
dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi
peningkatan kesejahteraan lanjut usia penerima bantuan
FSLU.
c. Non-diskriminatif, yaitu dalam penetapan penerima tidak
membedakan asal suku, ras, agama dan golongan
tertentu.
d. Tranparansi, yaitu program dilaksanakan secara terbuka
dan setiap orang dapat mengakses informasi dengan
mudah.

Pedoman Ujicoba Program FSLU | 7

e. Akuntabilitas, yaitu setiap dana bantuan dapat


dipertanggungjawabkan dengan baik.
f. Musyawarah dan mufakat, yaitu menyelesaikan setiap
masalah yang terjadi di lapangan dengan cara
musyawarah dan diputuskan secara mufakat dengan
menjunjung tinggi kepentingan terbaik bagi lanjut usia
penerima program.
D. Sasaran Program
1. Lanjut usia potensial
2. Keluarga
3. Pendamping
E. Persyaratan
Persyaratan penerima program FSLU adalah:
1. Lanjut usia dari exit program ASLUT (tidak sesuai dengan
kriteria bedridden), potensial tetapi tidak mampu mencari
nafkah sehingga memerlukan bantuan dan dukungan
anggota keluarga untuk mengembangkan usaha yang
menghasilkan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan
sosialnya.
2. Lanjut usia miskun dan keluarganya juga miskin.
3. Memiliki Kartu Tanda Penduduk dan atau Kartu Keluarga.
F.

Kriteria
Program yang bertujuan memberikan bantuan dan dukungan
kepada keluarga lanjut usia yang sudah tidak memiliki
kemampuan dalam menjalankan sebuah usaha melalui
peningkatan peran keluarga guna memperkuat ketahanan
sosial ekonomi agar lansia terlindung dari resiko sosial
sehingga dapan memperbaiki dan meningkatkan

8 | Pedoman Ujicoba Program FSLU

kesejahteraan sosial. FSLU merupakan upaya peningkatan UKS


lanjut usia melalui peran serta keluarga.
Untuk pelaksanaan program masih melekat dengan pelaksana
program ASLUT, namun penerima program agar
menyesuaikan kriteria sebagai berikut :
1. Lanjut Usia
a. Berusia 60 tahun ke atas, diutamakan exit program
ASLUT yaitu lansia yang tidak memenuhi kriteria
dalam program ASLUT / tidak bedridden,
b. Activity Daily Living (ADL) masih baik namun memiliki
keterbatasan sehingga perlu bantuan keluarga,
c. Tinggal bersama dengan keluarga,
d. Tidak sedang menerima program bantuan sejenis dari
Kementerian Sosial atau dari Kemenetrian lainnya.
2. Keluarga
a. Miskin, tidak mempunyai penghasilan tetap,
b. Salah satu anggota terdekatnya adalah lanjut usia,
c. Diperbolehkan bagi yang sedang menerima program
bantuan sosial lannya dari Kementerian Sosial.
3. Pendamping
Pendamping yang akan melakukan pendampingan
terhadap lanjut usia penerima program FSLU adalah para
pendamping Program ASLUT. Hal ini berkaitan dengan
sasaran program FSLU adalah lanjut usia exit program
ASLUT. Kriteria lain sebagai pendamping program FSLU
adalah:
a. Memiliki tanggung jawab sosial yang tinggi untuk
membantu orang lain, antara lain membimbing
kegiatan sosio-ekonomi lanjut usia.

Pedoman Ujicoba Program FSLU | 9

b. Memiliki motivasi tinggi untuk melaksanakan tugas.


c. Memiliki moralitas baik yang diakui oleh masyarakat.
d. Mampu berkomunikasi dan menjalin relasi sosial yang
harmonis dengan berbagai pihak di lingkungan
masyarakat.
e. Mampu melaksanakan relasi sosial dengan baik.
G. Pemanfaatan Program Family Support
Program Family Support Lanjut Usia sesuai dengan tujuan
dan bentuk Program pada dasarnya adalah:
1. Sebagai salah satu upaya bagi lanjut usia yang harus exit
dari program ASLUT agar tetap mendapatkan bantuan
untuk peningkatan kesejahteraan sosialnya, karena
dikhawatirkan jika tidak mendapatkan bantuan akan
mengalami penurunan kesejahteraan sosialnya.
2. Agar anggota keluarga tidak menyia-nyiakan lansia hanya
karena kemiskinan keluarga.
3. Agar anggota keluarga memiliki komitmen, dukungan,
kepedulian dan tanggung jawab dalam upaya
mensejahterakan lansianya.
Berdasarkan hal tersebut, pemanfaatan dana bantuan yang
diserahterimakan oleh pemerintah cq Kementerian Sosial
kepada lanjut usia, akan dikelola sebagai modal bagi lansia
penerima bantuan untuk membuka usaha sosio-ekonomi
dengan dukungan seluruh anggota keluarganya dan
membantu mengembangkan usaha untuk kesejahteraan
lanjut usia dan keluarganya.

10 | Pedoman Ujicoba Program FSLU

H. Tahapan Kegiatan
1. Persiapan dan Verifikasi
a. Koordinasi
Koordinasi yang dimaksud dalam tahapan kegiatan
ini adalah menjelaskan tentang pelaksanaan program,
tugas dan proporsi keterlibatan serta peranan
masing-masing pihak diantaranya dinas/instansi
sosial provinsi, dinas/instansi sosial kabupaten/kota
serta pendamping program ASLUT. Koordinasi
dilakukan secara berjenjang sesuai dengan tugas dan
kewenangan sebagaimana dijelaskan pada Bab III.
Pihak-pihak yang berkoordinasi antara lain:
1) Kementerian Sosial
Kementerian Sosial mengkoordinasikan Program
Uji Coba Family Support Lanjut Usia (FSLU) ke
Dinas/Instansi Sosial Provinsi baik melalui surat
(hard copy dan atau e-mail) maupun telepon
tentang program dan permintaan data calon
penerima program FSLU.
2) Dinas/ Instansi Sosial Propinsi.
a. Dinas/Instansi Sosial provinsi melakukan
koordinasi dengan Dinas/ Instansi Sosial
Kebupaten/Kota baik melalui surat (hard
copy dan atau e-mail) maupun telepon
tentang program dan permintaan data calon
penerima program FSLU.
b. Dinas/Instansi Sosial provinsi melakukan
koordinasi dengan Kementerian Sosial
meneruskan data calon penerima Program
FSLU yang didapat dari Dinas/ Instansi Sosial
Kabupaten/ Kota melalui surat (hard copy
dan atau e-mail).
Pedoman Ujicoba Program FSLU | 11

3) Dinas Instansi Sosial Kabupaten/ Kota


a. Dinas/Instansi Sosial Kabupaten/Kota
berkoordinasi dengan pendamping program
ASLUT untuk melakukan data ulang lansia
penerima program ASLUT dan daftar
tunggunya, melakukan seleksi atas data
tersebut untuk kemudian diusulkan sebagai
calon penerima Program FSLU.
b. Melakukan koordinasi dengan Dinas/Instansi
Sosial Provinsi atas usulan data calon
penerima Program FSLU.
4) Pendamping Program ASLUT
Bersama dengan Dinas/ Instansi Sosial Kabupaten/
Kota melakukan seleksi data ataupun pendataan
ulang lansia di wilayah masinng-masing.
b. Pendataan dan verifikasi
(1) Pendamping dan koordinator program ASLUT
Kabupaten/Kota menyiapkan dan melakukan
pengecekan data yang berasal dari daftar exit dan
atau daftar tunggu program ASLUT, menyeleksi
calon penerima sesuai dengan persyaratan dan
kriteria program FSLU untuk kemudian dikirim
secara berjenjang dengan rekomendasi dari
dinas/instansi sosial provinsi ke Kementerian
Sosial.
(2) Petugas pusat melakukan verifikasi calon
penerima program Family Support Lanjut Usia
(FSLU) guna memastikan kesesuaian persyaratan
dan kriteria yang telah ditentukan dalam buku
Pedoman bersama dengan petugas Dinas/
Instansi Sosial Provinsi dan Kabupaten/Kota.

12 | Pedoman Ujicoba Program FSLU

(3) Hasil seleksi dan verifikasi selanjutnya diusulkan


untuk dtetapkan sebagai penerima program Family Support Lanjut Usia (FSLU).
2. Pelaksanaan Kegiatan
a. Asesmen
Pendamping melakukan identifikasi permasalahan,
memahami kebutuhan dan potensi dari penerima
program FSLU.
b. Pemberian/pencairan bantuan melalui rekening BRI
atau lembaga penyalur yang ditunjuk
c. Pendampingan
(1) Pendamping melakukan pendampingan kepada
lanjut usia dan keluarga penerima program FSLU
dalam penggunaan dan pemanfaatan bantuan.
(2) Bantuan dimanfaatkan sebagai dana stimulan
untuk usaha yang dikerjakan secara bersama oleh
lanjut usia dan keluarga untuk dapat
menghasilkan sesuatu barang atau produk
tertentu dan hasilnya dapat dimanfaatkan untuk
memenuhi kebutuhan dasar lanjut usia.
(3) Bantuan untuk penambahan sarana dan
prasarana usaha diberikan melalui dana lainnya.
(4) Dana untuk pendamping dan koordinator FSLU
tidak dialokasikan khusus melainkan melekat
pada pendamping dan koordinator program
ASLUT.

Pedoman Ujicoba Program FSLU | 13

d. Bimbingan dan Pemantapan Koordinator dan


pendamping program ASLUT untuk meningkatkan
kapasitas (capacity building) mereka tentang program
Family Support Lanjut Usia sehingga dapat
mensukseskan dan turut bertangung jawab dalam
pelaksanaan program FSLU.
e. Monitoring dan Evaluasi
Monitoring merupakan rangkaian kegiatan
pengamatan secara terus menerus untuk mengetahui
perkembangan, hambatan yang dihadapi, serta
dukungan yang diperoleh dari berbagai pihak dalam
pelaksanaan program FSLU.
Evaluasi merupakan rangkaian kegiatan penilaian dan
pengukuran terhadap seluruh kegiatan program FSLU
mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, sampai
hasil.
f.

Pelaporan
Pelaporan merupakan serangkaian kegiatan
penyusunan dan penyampaian hasil monitoring dan
evaluasi pelaksanaan program. Pelaporan digunakan
sebagai bahan dokumentasi, pertanggungjawaban
fungsional dan keuangan sebagai bahan kendali
dalam upaya perbaikan dan optimalisasi program
FSLU.
1) Tujuan
Tujuan pelaporan untuk menyediakan informasi
atas pelaksanaan Program FSLU secara
menyeluruh. Materi laporan yang disampaikan
berupa pelaksanaan kegiatan, permasalahan
yang ada serta upaya pemecahannya, hasil,

14 | Pedoman Ujicoba Program FSLU

kesimpulan dan rekomendasi. Penyampaian


laporan dilakukan secara berjenjang.
2) Sasaran
Sasaran Pelaporan adalah Instansi terkait, dan
masyarakat luas sebagai bahan untuk
pengambilan keputusan dan kebijakan
selanjutnya, guna mendapatkan dukungan untuk
perbaikan/ pengembangan program pada masa
yang akan datang, serta memberikan informasi
dan pertanggungjawaban secara menyeluruh
mengenai penyelenggaraan program FSLU.
3) Waktu
Pelaporan program FSLU dilaksanakan secara
berkala:
Kementerian Sosial/Dinas/Instansi Sosial Prop/
Kab/Kota dan Pendamping: setiap bulan dan akhir
tahun. Pendamping memberikan pelaporan
secara ringkas kepada Dinas Sosial Kabupaaa/
Kota., namun Dinas/Instansi Kabupten/Kota
dapat secara lengkap melaporkan ke Dinas/
Instansi Sosial Provinsi,
Lembaga Penyalur membuat laporan setiap
bulan, semester dan akhir tahun berkenaan
dengan realisasi capaian atau pencairan bantuan
oleh penerima program.
3. Terminasi dan Rujukan
Terminasi dan rujukan dilakukan apabila Lanjut Usia
berada dalam kondisi sebagai berikut;
a. yang bersangkutan meninggal dunia;
b. yang bersangkutan pindah alamat;
c. kondisi sosial ekonominya sudah membaik;

Pedoman Ujicoba Program FSLU | 15

d. jika Lanjut Usia membutuhkan pelayanan yang lain;


e. kondisi lanjut usia menjadi tidak potensial;
f. Tidak memenuhi persyaratan dan atau kriteria.
4. Evaluasi Usaha
Evaluasi usaha merupakan kegiatan untuk menilai usaha
yang dilakukan oleh lansia dan keluarganya, menilai
tingkat keberhasilan dan kemanfaatan usaha tersebut,
dampak yang dihasilkan oleh usaha tersebut terhadap
lansia dan keluarganya. Penilaian dilakukan oleh
pendamping dengan koordinator kabupaten/kota serta
berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi yang dilakukan
oleh Kementerian Sosial. Penilaian sebagai bahan evaluasi
bagi Kementerian Sosial untuk membuat rujukan
terhadap usaha lansia dan keluarganya. Dua kriteria yang
bisa dijadikan patokan antara lain:
1. Apakah usaha yang dijalankan oleh lansia dan
keluarganya masih memungkinkan untuk dilanjutkan
atau
2. Apakah lansia tersebut perlu dirujuk untuk
mendapatkan program yang tepat dan sesuai dengan
lansianya.
Keputusan yang dibuat oleh Kementerian Sosial dalam
menentukan keberlanjutan program bagi lansia dan
keluarganya dapat diperoleh dari masukan:
1. Pendamping;
2. Koordinator Kabupaten/Kota;
3. Koordinator Provinsi;
4. Hasil monitoring dan evaluasi petugas Kementerian
Sosial.

16 | Pedoman Ujicoba Program FSLU

BAB III
MEKANISME DAN KOORDINASI
A. Penetapan
1. Usulan nama penerima FSLU yang diterima Kementerian
Sosial yaitu yang telah direkomendasi oleh pejabat terkait
secara berjenjang berdasarkan kriteria dan persyaratan
yang telah ditentukan.
2. Penetapan penerima program FSLU dilakukan oleh
Kementerian Sosial RI melalui Surat Keputusan.
3. Pendamping FSLU bersama-sama dengan Dinas/Instansi
Sosial Kab/Kota mengusulkan penggantian sesuai daftar
tunggu penerima program FSLU.
4. Dalam hal penerima program meninggal dunia maka
pendamping segera mengusulkan penggantian ke Dinas
Sosial Kabupaten/Kota untuk disampaikan ke Dinas Sosial
Provinsi agar mendapatkan rekomendasi dan diajukan
kepada Kementerian Sosial RI.
5. Untuk penerima program FSLU yang meninggal sebelum
pencairan dana bantuan, penggantian penerima
dilakukan pada tahun anggaran berjalan.
6. Untuk penerima program FSLU yang meninggal setelah
pencairan dana bantuan, penggantian penerima
dilakukan untuk tahun anggaran berikutnya.
B. Penyaluran Dana
Mekanisme Penyaluran dana program Family Support Lanjut
Usia (FSLU) dilakukan dengan tahapan :
1. Penyaluran dana bantuan dilakukan oleh Lembaga
Penyalur yang melakukan kerja sama dengan Kementerian
Sosial.

Pedoman Ujicoba Program FSLU | 17

2. Lembaga Penyalur membuat rekening giro sesuai dengan


nama penerima yang tercantum pada Surat Keputusan
dari Menteri Sosial RI.
3. Kementerian Sosial mengajukan Surat Perintah Membayar
Langsung (SPM-LS) kepada KPPN Jakarta dengan
melampirkan Surat Keputusan Penetapan Penerima Program FSLU.
4. KPPN Jakarta selaku Kuasa Bendahara Umum Negara atas
dasar pengajuan SPM-LS selanjutnya menerbitkan Surat
Perintah Pencairan Dana (SP2D) kepada Lembaga
Penyalur.
5. Dalam hal lembaga Penyalur membayarkan dana FSLU
melalui pendamping dengan berdasarkan Surat Kuasa
yang di berikan oleh penerima program FSLU dan di
ketahui oleh koordinator Kabupaten/Kota mengambil
dana langsung ke kantor lembaga penyalur terdekat
dengan menunjukkan surat kuasa yang sudah
ditandatangani/cap jempol oleh penerima FSLU, KTP/
tanda pengenal penerima program yang masih berlaku.
6. Lembaga Penyalur wajib menyerahkan laporan realisasi
penyaluran bantuan kepada Dinas/Instansi Sosial
Kabupaten/Kota/Provinsi dan Kementerian Sosial secara
berkala.
C. Pembagian Tugas dan Kewenangan
1. Kementerian Sosial
Kementerian Sosial cq Direktorat Pelayanan Sosial Lanjut
Usia memiliki tugas antara lain melakukan:
a. Sosialisasi program Family Support Lanjut Usia (FSLU)
Tingkat Nasional dengan sasaran meliputi Dinas/
Instansi Sosial Provinsi, Dinas/Instansi Sosial Kab/kota,
Instansi terkait, dan pemangku kepentingan.

18 | Pedoman Ujicoba Program FSLU

b. Verifikasi data sesuai usulan dari Dinas/Instansi Sosial


Provinsi.
c. Penetapan penerima program FSLU dilakukan
dengan menerbitkan Surat Keputusan.
d. Melaksanakan penguatan kapasitas pendamping Program FSLU.
e. Melakukan supervisi, monitoring, evaluasi dan
pelaporan pelaksanaan program FSLU
f. Melakukan pembinaan atas pelaksanaan kebijakan
program FSLU kepada pemerintah Provinsi.
2. Dinas/ Instansi Sosial Provinsi
Dinas/Instansi Sosial Provinsi memiliki tugas dan
tanggung jawab terhadap pelaksanaan program FSLU
antara lain:
a. Penanggung jawab program ASLUT bertindak sebagai
penanggung jawab program FSLU.
b. Melakukan sosialisasi program Family Support Lanjut
Usia (FSLU) Tingkat Provinsi dengan sasaran meliputi
Dinas/Instansi Sosial Kab/kota, Instansi terkait,
pemangku kepentingan dan pendamping.
c. Menetapkan Kabupaten/Kota sebagai lokasi uji coba
program FSLU.
d. Verifikasi dan rekapitulasi sekaligus menetapkan
calon penerima FSLU dari seluruh Dinas/Instansi
Sosial Kabupaten/Kota.
e. Mengirimkan usulan calon penerima FSLU yang
ditanda tangani oleh Kepala Dinas/Instansi Sosial
Provinsi kepada Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial
Kementerian Sosial cq Direktorat Pelayanan Sosial
Lanjut Usia.

Pedoman Ujicoba Program FSLU | 19

f.

Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan


pelaksanaan program FSLU.
g. Melakukan pembinaan atas pelaksanaan program
FSLU kepada pemerintah Kabupaten/Kota.
3. Dinas/ Instansi Sosial Kabupaten/ Kota
Dinas/Instansi Sosial Kabupaten/Kota memiliki tugas dan
tanggung jawab terhadap pelaksanaan program FSLU
antara lain:
a. Koordinator program ASLUT bertindak sebagai
koordinator program FSLU;
b. Sosialisasi program FSLU Tingkat Kabupaten/Kota
dengan sasaran meliputi Kecamatan, Kelurahan,
instansi terkait, tokoh masyarakat dan pemangku
kepentingan terkait;
c. Menetapkan Kecamatan dan Kelurahan/Desa lokasi
penerima FSLU serta menunjuk calon pendamping;
d. Bersama calon pendamping melakukan pendataan;
e. Menyeleksi calon penerima program FSLU dan
mengusulkan ke Dinas/Instansi Sosial Provinsi;
f. Monitoring, evaluasi dan pelaporan untuk diserahkan
ke Dinas/ Instansi Sosial Provinsi;
g. Melakukan pembinaan dan pengawasan atas
pelaksanaan program FSLU di wilayahnya.
4. Pendamping
Pendamping proggram ASLUT memiliki tugas antara lain:
a. Membimbing penerima program dalam menyusun
rencana pemanfaatan dana bantuan sesuai dengan
potensi yang dimiliki lanjut usia dan peluang usaha
di wilayahnya;

20 | Pedoman Ujicoba Program FSLU

b. Mendampingi penerima program FSLU dalam proses


pencairan dana bantuan;
c. Mendampingi, memantau dan membimbing
pemanfaatan serta pengembangan usaha dari dana
bantuan Program FSLU;
d. Memberikan pendampingan kepada keluarga
penerima program agar tercipta hubungan yang
harmonis dengan lanjut usia sehingga dapat terlibat
aktif dalam peningkatan kesejahteraan sosialnya;
e. Memberikan bimbingan psikososial kepada penerima
program FSLU agar mampu melaksanakan fungsi
sosialnya dalam masyarakat.
5. Keluarga
Keluarga lansia memiliki tugas antara lain:
a. Membantu lansia dalam menjalankan usahanya.
b. Mendukung usaha yang dijalankan oleh lansia.
c. Mendampingi lansia dalam menjalankan usahanya
d. Membantu kesulitan yang dialami lansianya

Pedoman Ujicoba Program FSLU | 21

22 | Pedoman Ujicoba Program FSLU

BAB IV
MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN
A. Monitoring
1. Monitoring dilakukan sejak proses persiapan, penyaluran
dan setelah penyaluran untuk mengetahui tingkat
perkembangan, hambatan dan dukungan yang diperoleh
dari berbagai pihak.
2. Monitoring dilakukan oleh Kementerian Sosial, Dinas/
Instansi Sosial Provinsi, Dinas/Instansi Sosial Kabupaten/
Kota secara berkala.
3. Sasaran Monitoring dilakukan terhadap penerima program FSLU, Dinas/Instansi Sosial Provinsi, Dinas/Instansi
Sosial Kabupaten/Kota, lembaga penyalur, dan
pendamping.
B. Evaluasi
1. Evaluasi dilakukan untuk menilai dan mengukur
pelaksanaan program FSLU guna menentukan kebijakan
FSLU secara nasional.
2. Evaluasi dilakukan oleh Kementerian Sosial, Dinas/Instansi
Sosial Provinsi, Dinas/Instansi Sosial Kabupaten/Kota
secara berkala.
3. Hasil evaluasi yang dilakukan oleh Kementerian Sosial,
Dinas/Instansi Sosial Provinsi, Dinas/Instansi Sosial
Kabupaten/Kota digunakan sebagai penyempurnaan Program FSLU.
4. Untuk melihat tingkat keberhasilan pelaksanaan program
yang diujicobakan. Hasil uji coba sebagai dasar untuk
keberlanjutan program.
5. Unuk mereviu Buku Pedoman (hambatan, masalah
maupun kesesuaian Buku Pedoman dengan penerapnya
di lapangan)
Pedoman Ujicoba Program FSLU | 23

C. Pelaporan
1. Pelaporan Program FSLU dilakukan oleh Kementerian
Sosial, Dinas/Instansi Sosial Provinsi, Dinas/Instansi Sosial
Kabupaten/Kota, Lembaga Penyalur dan Pendamping
secara berkala. Pelaporan yang dibuat oleh pendamping
hanya ditujukan sampai ke Dinas/ Instansi Ssial
Kabupaten/ Kota.
2. Pelaporan dilakukan untuk bahan dokumentasi,
pertanggungjawaban fungsional dan keuangan dan
sebagai bahan kendali dalam upaya perbaikan dan
optimalisasi program FSLU
D. Indikator Keberhasilan
1. Keberfungsian sosial lanjut usia yang masih mampu
beraktivitas sendiri melalui Family Support.
2. Terwujudkan kerjasama dan kepedulian antara keluarga
dan lanjut usia meskipun dalam kondisi miskin sebagai
upaya memaksimalkan fungsi anggota keluarga melalui
pemberian pelayanan kepada anggota keluarganya yang
lanjut usia.

24 | Pedoman Ujicoba Program FSLU

BAB V
PENUTUP
Buku Pedoman pelaksanaan uji coba program Family Support Lanjut Usia (FSLU) ini disusun sebagai panduan umum bagi
Lembaga pemerintah terkait tingkat Pusat, Provinsi, Kabupaten/
Kota, LKS Lanjut Usia, Pendamping ASLUT, dan Pemangku
kepentingan yang relevan dalam memberikan pelayanan dan
upaya peningkatan kesejahteraan sosial terhadap lanjut usia
potensial. Kiranya buku pedoman ini dapat menyamakan persepsi
dan pemahaman semua pihak dalam pelaksanaan program yang
pada gilirannya dapat mewujudkan kesejahteraan sosial lanjut
usia.

Pedoman Ujicoba Program FSLU | 25

26 | Pedoman Ujicoba Program FSLU

LAMPIRAN II
MEKANISME PENYALURAN PROGRAM FAMILY SUPPORT LANJUT
USIA
KEMENSOS C/Q
DIT.PSLU

KEMENKEU C/Q
KPPN

LEMBAGA PENYALUR ->


MEMEBERITAHUKAN
UNTUK PENCAIRAN

KOORDINATOR
(PEJABAT DINAS/INSTANSI
KOORD. ASLUT)

PENDAMPING
-> MEMBUAT SURAT KUASA
-> MENCAIRKAN DANA BANTUAN

MEMBUAT REKENING GIRO UNTUK


LANSIA PENERIMA FSLU

SURAT KUASA DIKETAHUI


KOORDINATOR

SURAT KUASA DITANDATANGANI/


CAP JEMPOL OLEH PENERIMA

LANSIA POTENSIAL
TANDA TANGAN/ CAP
JEMPOL JEMPOL

Pedoman Ujicoba Program FSLU | 27

28 | Pedoman Ujicoba Program FSLU

Dinas Sosial
Kab/Kota

PENDAMPING

OLEH

SELEKSI AWAL

PENDATAAN DAN

HASIL

REKOMENDASI

Gambar 1: Alur Proses Program FSLU

LAMPIRAN I

LANJUT USIA
POTENSIAL

Dinas/Instansi
Sosial Provinsi

PENERIMA
PROGRAM
FSLU

PENETAPAN

Kementerian
Sosial RI

Anda mungkin juga menyukai