Penyuluhan Naggalo
Penyuluhan Naggalo
1. Topik / masalah
2. Tempat
3. Hari/Tanggal
4. Waktu
5. Sasaran
A. Latar Belakang
Proses kehamilan sampai pada kelahiran merupakan mata rantai satu kesatuan dari
konsepsi, nidasi, pengenalan adaptasi ibu terhadap nidasi, pemeliharaan kehamilan,
perubahan endokrin sebagai persiapan menyongsong kelahiran bayi dan persalinan dengan
kesiapan untuk memelihara bayi.
Pada kehamilan terdapat perubahan pada fisik dan psikologis ibu, hal ini dapat
menimbulkan rasa ketidaknyamanan pada ibu. Jika kondisi ini tidak diatasi dengan benar
maka dapat menganggu
Pengawasan sebelum kelahiran (antenatal) terbukti mempunyai kedudukan yang
sangat penting dalam upaya untuk meningkatkan kesehatan mental dan fisik selama
kehamilan untuk menghadapi persalinan. Dengan pengawasan hamil, dapat diketahui
berbagai komplikasi ibu yang dapat mempengaruhi kehamilan atau komplikasi hamil
sehingga segera dapat diatasi. Yang tidak mungkin dapat diatasi segera dirujuk ke tempat
yang lebih lengkap peralatannya sehingga mendapat perawatan yang optimal.
Dengan pengawasan hamil, dapat diturunkan angka kematian ibu maupun angka
kematian janin sebagai cermin kemampuan setiap bangsa untuk memberikan pelayanan dan
pengayoman medis terhadap masyarakatnya. Secara rinci dapat dijabarkan tujuan
pengawasan sebelum kelahiran pada ibu adalah mengurangi dan menegakkan secara dini
komplikasi kehamilan, menegakkan dan mengobati secara dini komplikasi ibu yang dapat
mempengaruhi kehamilan, mempertahankan dan meningkatkan kesehatan mental dan fisik
ibu hamil untuk menghadapi persalinan, meningkatkan kesehatan ibu setelah persalinan dan
untuk dapat memberikan ASI, memberikan nasehat dan petunjuk berbagai masalah yang
berkaitan dengan kehamilannya, berusaha menetapkan penggolongan kehamilan ke dalam
berbagai resiko. Sedangkan tujuan pengawasan untuk bayi adalah untuk memelihara
kesehatan ibu sehingga dapat mengurangi persalinan prematur, berat bayi lahir rendah, lahir
mati atau kematian bayi baru lahir serta meningkatkan kesehatan bayi sebagai titik awal
kualitas sumber daya manusia.
Melalui penyuluhan ini diharapkan kita dapat memberikan pemahaman kepada ibu
ibu hamil tentang perubahan-perubahan fisik dan Nutrisi ibu hamil.
B. Tujuan
1.
Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan ibu hamil memahami tentang pemeriksaan kehamilan agar
ibu dan janin sehat
2.
Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan peserta dapat:
a. Mampu menyebutkan tentang pemeriksaankehamilan
b. Menyebutkan jenis pelayanan kesehatan pada ibu hamil
c. Menyebutkan menjaga ibu hamil sehat dn janin sehat
d. Menyebutkan hal-hal yang harus dihindari ibu selam hamil
e. Menyebutkan mengenai mitos atau tabu yang beredar dimasyarakat yang berkaitan
dengan kehamilan.
C. Pokok Bahasan
Kehamilan dan perubahan yang terjadi masa kehamilan
D. Sub Pokok Bahasan
1.
Pemeriksaan kehamilan
2.
3.
4.
5.
E. Metode
1.
Ceramah
2.
Laptop
2.
Infokus
3.
lieflet
G. Materi
: Terlampir
H. Pengorganisasian
Moderator
: Suhendi, S.Kep
Penyaji
Observer
Fasilitator
I. Uraian Tugas
1. Moderator
Bertanggung jawab dalam kelancaran diskusi pada penyuluhan
Memperkenalkan anggota kelompok dan pembimbing
Menyepakati bahasa yang akan digunakan selama penyuluhan dengan peserta
Menyampaikan kontrak waktu
Merangkum semua peserta sesuai kontrak
Mengarahkan diskusi pada hal yang terkait dengan tujuan diskusi
2. Penyaji
Bertangung jawab memberikan penyuluhan
Memahami topik penyuluhan
Mengexplore pengetahuan peserta tentang kehamilan dan perubahan pada masa
kehamilan
Memberikan reinforcement positif atas partisipasi aktif audien
3. Fasilitator
Menjalankan absensi peserta dan mengawasi langsung pengisian di awal acara.
Memperhatikan presentasi dari penyaji dan memberi kode pada moderator jika ada
Keterangan:
= Moderator
= Penyaji
= Audience/peserta
= Observer
= Fasilitator
= Pembimbing
K. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu
1. 5 menit
Kegiatan pengajar
Kegiatan peserta
Pembukaan
a. Mengucapkan salam
a. Memperhatikan
b. Memperhatikan
pembimbing
c. Menjelaskan topik penyuluhan
c. Memperhatikan
d. Memperhatikan
2.
20 menit
Pelaksanaan
a. Menggali pengetahuan peserta mengenai
a. Menjawab/berpartisipasi
b. Memperhatikan
c. Mendengarkandan
memperhatikan
d. Menjawab
e. memperhatikan
f. Mendengarkandan
memperhatikan
g. Menjawab
yang menjelaskan
f. Menjelaskan tentang pelayanan kesehatan
h. Memperhatikan
i. Mendengarkandan
memperhatikan
j. Menjawab/berpartisipasi
k. Memperhatikan
l. Mendengarkandan
memperhatikan
m. Menjawab/berpartisipasi
hamil
k. Memberi reinforcement positif pada peserta
yang menjelaskan
n. Mendengarkan
o. Mendengarkan
p. Memberikan pertanyaan
q. Mendengarkan
3.
5 menit
Penutup
a. Mengevaluasi atau menanyakan kembali
a. Menjawab pertanyaan
b. Memperhatikan
disampaikan
c. Memberikan motivasi kepada peserta agar
selalu
d. Memberi salam penutup
c. Memperhatikan
d. Menjawab salam
L. Evaluasi
1.
Evaluasi Struktur
Evaluasi Proses
a. Diharapkan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan
b. Diharapkan peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
c. Diharapkan waktu yang direncanakan sesuai pelaksanaan
d. Diharapkan sasaran penyuluhan dan mahasiswa mengikuti kegiatan penyuluhan
sampai selesai
e. Diharapkan sasaran penyuluhan dan mahasiswa berperan aktif selama kegiatan
berjalan
3.
Evaluasi Hasil
Peserta mampu :
1. Pengertian
keadaan ibu dan janin yang dilakukan secara berkala diikuti dengan upaya koreksi
terhadap penyimpangan yang ditemukan selama kehamilan.
2.
kesehatan mental dan fisik ibu hamil, sehingga mampu menghadapi persalinan,
nifas, persiapan memberikan ASI dan pemulihan kesehatan reproduksi
masa
secara wajar.
bayi.
kehamilan,
pembedahan.
dapat
2.
3.
Kelainan fisik yang terjadi pada saat persalinan tidak dapat dideteksi secara dini.
Jadwal Kunjungan Antenatal Care
Minimal 1 kali pada trimester I (<14 minggu)
Tujuannya :
1.
2.
3.
Menentukan normal atau tidaknya kehamilan serta ada atau tidaknya faktor resiko
kehamilan.
4.
5.
Konsep kehamilan
A. Pemeriksaan Kehamilan
kunjunga
Usia
n
K1
kehamilan
0-3 bulan
Jenis pemeriksaan
Hasil
Terdeteksinya
factor resiko ibu
hamil
K3
4-6 bulan
7-8 bulan
kasus.
Tinggi badan,BB, TD,Tinggi fundus TTD2
Adanyapenambaha
n bb dan
terdeteksinya
keadaan komplikasi
tatalaksana kasus.
hamil
Diperolehnya
K4
8-9bulan
persalinan dan
deteksi serta
komplikasi yg akan
tatalaksana kasus.
terjadipada saat
persalinan.
Ukur tinggi badan. Tinggi badan diperiksa hanya pada K1 untuk mengetahui
adanya factor resiko pada ibu hamil. Bila < 145 cm : factor resiko untuk panggul
sempit.
2.
Timbang berat badan : BB ibu hamil harus diperiksa pada tiap kali kunjungan
sejak bulan ke 4, pertambahan BB minimal 1 kg/bulan, dan maksimal 2kg/bln.
3.
Ukur lingkar lengan atas : Lingkar lengan atas (LILA) diukur hanya pada saat K1
pengukuran ini untuk menentukan status gizi ibu hamil. LILA < 23,5cm
menunjukkan bahwa ibu menderita kurang energy kronis.
4.
5.
Ukur tinggi fundus uteri. Tinggi fundus uteri harus diukur tiap kali kunjungan
selamakehamilan berusia 4 bulan : pertambahan tinggi fundus harus sesuai
dengan usia kehamilan. Bila tidak sesuai maka lakukan tes laboratorium yang
dibutuhkan.
6.
Tes laboratorium yang wajib dilakukan bagi ibu hamil adalah: tes Hb untuk
mengetahui apakah ibu menderita anemia dan golongan darah untuk
mempersiapkan donor bagi ibu hamil bila di perlukan kelak.
7.
Berikan tablet tambah darah : tablet tambah darah diberikan sebanyak 90 tablet
Selama kehamilan yang berguna untuk mencegah kekurangan darah selama
kehamilan.
8.
Skrining status imunisasi Tetanus Toxoid dan diberikanjika perlu. Ibu hamil harus
dijajaki status imunisasi TTnya. Jika ibu hamil tidak dalam status terlindungi,
maka imunisasi TT harus diberikan.
9.
10.
Pemeriksaan 10 T
Pelayanan Antenatal Care
pemeriksaan fisik (umum dan kebidanan), pemeriksaan laboratorium atas indikasi dan
intervasi khusus dengan tingkat resiko dengan peneraan operasional yang dikenal dengan
10 T untuk pelayanan antenatal yang terdiri dari :
1. Timbang Berat Badan dan Tinggi Badan
Pertambahan berat badan yang normal pada ibu hamil yaitu berdasarkan masa
tubuh (BMI: Body Mass Index) dimana metode ini untuk menentukan pertambahan berat
badan yang optimal selama masa kehamilan, karena merupakan hal yang penting
mengetahui BMI wanita hamil. Total pertambahan berat badan pada kehamilan yang
normal 11,5-16 kg. adapun tinggi badan menentukan ukuran panggul ibu, ukuran normal
tinggi badan yang baik untuk ibu hamil antara lain >145 cm. Rekomendasi WHO pada
wanita dinegara berkembang, kenaikan BB selama kehamilan 5-9 kg atau minimal 1 kg
setiap bulan selama 2 trimester terakhir kehamilan
2. Ukur Tekana Darah
Pengukuran tekanan darah/tensi dilakukan secara rutin setiap ANC, diharapkan
tenakan darah selama kehamilan tetap dalam keadaan normal (120 / 80 mmHg). Hal yang
harus diwaspadai adalah apabila selama kehamilan terjadi peningkatan tekanan darah
(hipertensi) yang tidak terkontrol, karena dikhawatirkan dapat terjadinya preeklamsia atau
eklamsia (keracunan dalam masa kehamilan) dan dapat menyebabkan ancaman kematian
bagi ibu dan janin / bayinya. Hal yang juga harus menjadi perhatian adalah tekanan darah
rendah (hipotensi), seringkali disertai dengan keluhan pusing dan kurang istirahat.
3. Ukur Tinggi Fundus Uteri
Pada seorang ibu hamil untuk menentukan usia kehamilan dilakukan pemeriksaan
abdominal/perut secara seksama. Pemeriksaan dilakukan dengan cara melakukan palpasi
(sentuhan tangan secara langsung di perut ibu hamil) dan dilakukan pengukuran secara
langsung untuk memperkirakan usia kehamilan, serta bila umur kehamilan bertambah.
Usia
Kehamilan
28 Minggu
32 Minggu
27 cm
36 Minggu
40 Minggu
30 cm
33 cm
Pemeriksaan ini dilakukan pula untuk menentukan posisi, bagian terendah janin
dan masuknya kepala janin ke dalam rongga panggul, untuk mencari kelainan serta
melakukan rujukan tepat waktu. Pemantauan ini bertujuan untuk melihat indikator
kesejahteraan ibu dan janin selama masa kehamilan.
4. Pemberian Tablet Zat Besi (min 90 tablet)
Wanita hamil cenderung terkena anemia (kadar Hb darah rendah) pada 3 bulan
terakhir masa kehamilannya, karena pada masa itu janin menimbun cadangan zat besi
untuk dirinya sendiri sebagai persediaan bulan pertama sesudah lahir. Anemia pada
kehamilan dapat disebabkan oleh meningkatnya kebutuhan zat besi untuk pertumbuhan
janin, kurangnya asupan zat besi pada makanan yang dikonsumsi ibu hamil, pola makan
ibu terganggu akibat mual selama kehamilan, dan adanya kecenderungan rendahnya
cadangan zat besi (Fe) pada wanita akibat persalinan sebelumnya dan menstruasi.
Kekurangan zat besi dapat mengakibatkan hambatan pada pertumbuhan janin baik
sel tubuh maupun sel otak, kematian janin, abortus, cacat bawaan, BBLR (Berat Badan
Lahir Rendah), anemia pada bayi yang dilahirkan, lahir prematur, pendarahan, rentan
infeksi. Defisiensi besi bukan satu-satunya penyebab anemia, tetapi apabila prevalensi
anemia tinggi, defisiensi besi biasanya dianggap sebagai penyebab yang paling dominan.
Pertimbangan itu membuat suplementasi tablet besi folat selama ini dianggap sebagai
salah satu cara yang sangat bermanfaat dalam mengatasi masalah anemia. Anemia dapat
diatasi dengan meminum tablet besi atau Tablet Tambah Darah (TTD). Kepada ibu hamil
umumnya diberikan sebanyak satu tablet setiap hari berturut-turut selama 90 hari selama
masa kehamilan. TTD mengandung 200 mg ferrosulfat, setara dengan 60 miligram besi
elemental dan 0.25 mg asam folat.
5. Pemberian imunisasi Tetanus Toxoid
satu kebijakan pemerintah yang bertujuan untuk menurunkan angka kematian
bayi atau neonatus yang disebabkan oleh penyakit tetanus, maka dilakukan kegiatan
pemberian imunisasi TT.
Manfaat dari imunisasi TT ibu hamil diantaranya:
1. Melindungi bayi yang baru lahir dari penyakit tetanus neonatorum. Tetanus neonatorum
adalah penyakit tetanus yang terjadi pada neonatus (bayi berusia kurang 1 bulan) yang
disebabkan oleh clostridium tetani, yaitu kuman yang mengeluarkan toksin (racun) dan
menyerang sistim saraf pusat.
2. Melindungi ibu terhadap kemungkinan tetanus apabila terluka.
Kedua manfaat tersebut adalah cara untuk mencapai salah satu tujuan dari
program imunisasi secara nasional yaitu eliminasi tetanus maternal (pada ibu hamil) dan
tetanus neonatorum (bayi berusia kurang dari 1 bulan).
Pemberian imunisasi TT untuk ibu hamil diberikan 2 kali, dengan dosis 0,5 cc di
injeksikan intramuskuler/subkutan (dalam otot atau dibawah kulit). Imunisasi TT sebaiknya
diberikan sebelum kehamilan 8 bulan untuk mendapatkan imunisasi TT lengkap. TT1 dapat
diberikan sejak di ketahui postif hamil dimana biasanya di berikan pada kunjungan pertama
ibu hamil ke sarana kesehatan. Jarak pemberian (interval) imunisasi TT1 dengan TT2 adalah
minimal 4 minggu.
Pemberian imunisasi tetanus toxoid pada kehamilan umumnya diberikan 2 kali
saja, imunisasi pertama diberikan pada usia kehamilan 16 minggu untuk yang kedua
diberikan 4 minggu kemudian.. akan tetapi untuk memaksimalkan perlindungan maka
dibentuk program jadwal pemberian imunisasi pada ibu hamil
Imunisasi TT 0,5 cc
Antigen
TT 1
TT2
TT3
TT4
TT5
Lama Perlindungan
% Perlindungan
3 tahun
5 tahun
10 tahun
25 tahun
80
95
99
99
6. Tes laboratorium
Tes laboratorium sederhana yang dilakukan saat pemeriksaan kehamilan adalah
pemeriksaan Hb untuk menilai status anemia atau tidak pada ibu hamil. Sebaiknya
pemeriksaan Hb ini dilakukan sejak trimester I, sehingga apabila ditemukan kondisi
anemia akan dapat segera diterapi dengan tepat.
Apabila didapatkan resiko penyakit lainnya saat kehamilan seperti darah
tinggi/hipertensi dan kencing manis/diabetes melitus, maka dapat dilakukan tes
laboratorium lainnya seperti tes fungsi ginjal, kadar protein (albumin dan globulin), kadar
gula darah dan urin lengkap.
Tes laboratorium dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi ibu hamil saat
melakukan pemeriksaan kehamilan dan bertujuan untuk mengatasi risiko penyakit lain
selama kehamilan. Sehingga ketika waktu persalinan dapat berlangsung dengan aman dan
sehat,
7. Tes Terhadap Penyakit Menular Seksual (PMS)
Ibu hamil resiko tinggi terhadap PMS, sehingga dapat mengganggu saluran
perkemihan dan reproduksi. Upaya diagnosis kehamilan dengan PMS di komunitas
adalah melakukan diagnosis pendekatan gejala, memberikan terapi, dan konseling untuk
rujukan. Hal ini bertujuan untuk melakukan pemantauan terhadap adanya PMS agar
perkembangan janin berlangsung normal.
8. Status gizi ibu
Untuk mengetahui status gizi ibu hamil, haruslah dilakukan beberapa pengukuran.
Bidan / dokter saat pemeriksaan masa kehamilan akan melakukan pengukuran Lingkar
Lengan Atas (LILA).Pengukuran LILA dilakukan pada wanita usia subur (15-45 tahun)
dan ibu hamiluntuk memprediksi adanya kekurangan energi dan protein yang bersifat
kronis atau sudah terjadi dalam waktu lama.
Pengukuran LILA dilakukan dengan melingkarkan pita LILA sepanjang 33 cm,
atau
meteran
kain
dengan
ketelitian
desimal
(0,1
cm).
Saat
dilakukan
pengukuran, ibuhamil pada posisi berdiri dan dilakukan pada titik tengah antara pangkal
bahu dan ujung siku lengan kiri, jika ibu hamil yang bersangkutan tidak kidal.
Sebaliknya jika dia kidal, pengukuran dilakukan pada lengan kanan. Hal ini
dilakukan untuk memperkecil bias yang terjadi, karena adanya pembesaran otot akibat
aktivitas, bukan karena penimbunan lemak. Demikian juga jika lengan kiri lumpuh,
pengukuran dilakukan pada lengan kanan.
Dengan pengukuran LILA dapat digunakan untuk deteksi dini dan menapis
risiko bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Setelah melalui penelitian khusus
untuk perempuan Indonesia, diperoleh standar LILA sebagai berikut :
1.
Jika LILA kurang dari 23,5 cm, berarti status gizi ibuhamil kurang, misalnya
kemungkinan mengalami KEK (Kurang Energi Kronis) atau anemia kronis, dan
berisiko lebih tinggi melahirkan bayi BBLR.
2.
Jika LILA sama atau lebih dari 23,5 cm, berarti status gizi ibuhamil baik, dan
risiko melahirkan bayi BBLR lebih rendah.
1. Letak presentase bayi dan djj
Dalam melakukan pemeriksaan fisik saat kehamilan, bidan / dokter akan
melakukan suatu pemeriksaan untuk menentukan posisi janin, terutama saat trimester III
atau menjelang waktu prediksi persalinan. Selain itu, akan dilakukan pula pemeriksaan
denyut jantung janin (DJJ) sebagai acuan untuk mengetahui kesehatan ibu dan
perkembangan janin, khususnya denyut jantung janin dalam rahim. Denyut jantung
janin normal permenit adalah sebanyak 120-160 kali. Pemeriksaan denyut jantung janin
harus dilakukan pada ibu hamil, dan denyut jantung janin baru dapat didengar pada usia
kehamilan 16 minggu / 4 bulan.
Alat yang sering digunakan dalam menentukan posisi janin dan denyut jantung
janin saat ini adalah USG (Ultra Sono Grafi). USG adalah suatu alat dalam dunia
kedokteran yang memanfaatkan gelombang ultrasonik (gelombang yang memiliki
frekuensi yang tinggi yaitu 250 kHz 2.000 kHz) yang kemudian hasilnya ditampilkan
dalam layar monitor. USG ini aman untuk janin dan sang ibu.
dikandungnya, bila makanan ibu terbatas janin akan tetap menyerap persediaan makanan
ibu sehingga ibu menjadi kurus, lemah, pucat, gigi rusak, rambut rontok dan lain-lain.
Demikian pula, bila makanan ibu kurang, tumbuh kembang janin akan terganggu,
terlebih bila keadaan gizi ibu pada masa sebelum hamil telah buruk pula. Keadaan ini dapat
mengakibatkan abortus, BBLR, bayi lahir prematur atau bahkan bayi lahir mati. Pada saat
bersalin dapat mengakibatkan persalinan lama, perdarahan, infeksi dan kesulitan lain yang
mungkin memerlukan pembedahan. Sebaliknya, makanan yang berlebihan dapat
mengakibatkan kenaikan BB yang berlebihan, bayi besar, dan dapat pula mengakibatkan
terjadinya preeklampsi (keracunan kehamilan). Bila makanan ibu kurang, kemudian
diperbaiki setelah bayi lahir, kekurangan yang dialami sewaktu dalam kandungan tidak
dapat sepenuhnya diperbaiki.
2.
1)
KARBOHIDRAT
LEMAK
dari kebutuhan energi atau 20% dari total energy. Omega 6 dan omega 3 harus
ebih banyak karena u/ perkembangan pusat susunan saraf termasuk sel otak.
Sumber omega 6: minyak kedelai, minyak jagung, minyak biji matahari, minyak biji
kapas.
Sumber omega 3: minyak ikan laut (ikan salmon, lemuru, dan tuna), minyak
kedelai, minyak zaitun, minyak jagung.
5)
ZAT BESI
Kebutuhan zat besi pd saat kehamilan: 30mg/hari meningkat 200-300% buntuk
plasenta & sel darah. Zat besi Berasal dari makanan & suplementasi tablet Fe.
Penyerapan Fe terganggu oleh kopi, teh, kalsium, magnesium.bDefisiensi Fe lebih
berpengaruh pada ibu. Akan menyebabkan kekurangan Hb dalam darah yang diperlukan
untuk membewa O2 kepada janin dan sel ibu hamil.
Distribusi Fe
300mg besi ditransfer ke janin
50-75mg untuk pembentukan plasenta
450mg untuk menambah jumlah sel darah merah
200mg hilang ketika melahirkan
3)
ASAM FOLAT
Asam folat dibutuhkan untuk pembentukan sel baru, membantu mengembangkan sel
syaraf dan otak janin. Kebutuhannya 0,4 mg/hari Sumber asam folat adalah hati, sayuran,
hijau, jeruk orange, kembang kol, kedelai/kacan-kacangaan lain, roti, gandum, serealia,
dll.
4)
KALSIUM
Dibutuhkan untuk pertumbuhan janin sekitar 250mg/hari dan untuk persediaan
si ibu.
Kebutuhan:
YODIUM
Kebutuhan: 200mikrogram/hari
Kekurangan: janin hipotiroidisme, kretinisme, kerusakan syaraf.
Sumber utama: garam, makanan laut, air, sayur.
1.
2.
Dampak kekurangan gizi pada ibu hamil dan janin yang dikandungnya
1. Terhadap Ibu
menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu antara lain: anemia,
perdarahan, BB ibu tdk bertambah secara normal, dan terkena infeksi.
2. Terhadap Persalinan
Mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya
(premature), perdarahan setelah persalinan serta persalinan dengan operasi
cenderung meningkat.
3. Terhadap Janin
Mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan
keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia
pada bayi, asfiksia intra partum (mati dalam kandungan), lahir dengan berat badan
lahir rendah (BBLR).
Istirahat cukup
a. Tidur malam sedikitnya 6-7 jam.
b. Setiap hari usahakan tidur atau berbaring sedikitnya 1-2 jam.
3. Bersama dengan suami lakukan stimulasijanin dengan cara :
a.
Stimulasi suara : berbicara dengan janinsejak hamil muda dengan kata yang
lemah lembut dan positif
b.
a.
b.
Alkohol
Alkohol adalah salah satu yang biasa menyebabkan kerusakan mental dan fisik,
dimana alcohol lebih dapat memperparah abnormalnya janin dibanding akibat dari
heroin, kokain, atau marijuana.
Alkohol mudah disalurkan kedalam janin, dimana janin ini tidak memiliki
perangkat organ yang cukup untuk mengeliminir pengaruh alkohol dibandingkan ibunya.
Ini artinya bayi yang belum lahir cenderung untuk membentuk konsentrasi alkohol yang
tinggi, yang akan menetap didalam tubuh bayi untuk waktu yang lebih lama dibanding
ibunya.
Dan banyaknya konsumsi alkohol yang moderate, seperti saat pesta minuman,
dapat merusak system syaraf perkembangan bayi.
Kafein
Hal pertama yang harus dihindari oleh ibu hamil adalah kafein. Dalam beberapa
penelitian, terlalu banyak mengonsumsi kafein akan menyebabkan keguguran atau bayi
prematur. Dr. Kathleen Bradley, seperti dikutip dari babiesonline, mengatakan bahwa
Asupan kafein yang dikonsumsi oleh ibu hamil seharusnya tak lebih dari 300 mg per
hari. Anda harus sangat berhati-hati dalam membatasi kafein yang masuk ke dalam
tubuh.
Sebaiknya kurangi konsumsi teh dan kopi selama hamil. Lebih baik perbanyak
minum susu dan air putih. Teh dan kopi mengandung zat yang dapat membuat pembuluh
darah mengecil (konstriksi) yang berakibat suplai zat makanan ke janin berkurang.
Ingatlah, bahwa kafein tidak hanya terdapat di dalam kopi. Teh hijau dan teh
hitam, cola dan minuman ringan (soft drink) juga mengandung kafein. Cobalah untuk
menggantinya dengan produk-produk decaffeinated (yang tetap mengandung kafein,
tetapi dalam jumlah yang lebih kecil) atau produk yang bebas kafein.
Jika anda juga mencemaskan coklat (yang juga mengandung kafein), kabar baik
bahwa anda dapat mengkonsumsinya asalkan tidak berlebihan. Kandungan kafein yang
terdapat dalam coklat perbatang adalah 5 30 mg, sedangkan kafein yang terkandung
dalam kopi mencapai 95 135 mg. Jadi, tidak ada masalah mengkonsumsi coklat yang
tidak banyak.
Olahraga berlebihan
Jika anda telah mengikuti program olahraga sebelum hamil, konsultasikan kepada
dokter anda apakah aman jika diteruskan. Jika sebelumnya anda tidak aktif berolahraga
dan/atau anda memiliki kehamilan dengan resiko tinggi, konsultasikan pada dokter anda
bagaimana cara yang aman untuk memulai olahraga.
Mandi sauna
Memang sangat menyenangkan jika Anda bisa mandi sauna, apalagi tubuh
seringkali pegal-pegal. Namun, hindari mandi sauna/mandi air yang terlalu panas. Atur
temperatur sedemikian rupa agar air tetap hangat. Hindari berendam terlalu lama karena
ini akan berpengaruh langsung terhadap janin.
Terbang dengan pesawat, terutama jika jarak tempuh membutuhkan waktu lama.
ika ingin pergi dengan pesawat terbang sebaiknya saat umur kehamilan 20 -32
minggu untuk menghindari kemungkinan terjadinya abortus dan persalinan prematur.
Konsultasikan dahulu dengan dokter anda sebelum pergi.
Obat-obatan alternatif
Kondisi hamil sangat jauh berbeda dengan kondisi saat tidak hamil. Mungkin saat
tidak hamil Anda bisa bebas mengonsumsi obat-obatan alternatif (jamu, misalnya). Anda
tak perlu takut kandungan kimianya akan mempengaruhi janin. Namun, saat hamil,
sebaiknya konsultasikan dengan dokter jika Anda hendak mengonsumsi obat-obatan, baik
alternatif maupun kimia.
Mengkonsumsi sembarang obat yang dijual bebas berbahaya sebab bisa
mengakibatkan kemungkinan cacat bawaan bayi meningkat. obat-obatan itu akan lebih
berbahaya jika terkena pada bayi yang masih berumur kurang dari tiga bulan dalam
kandungan
FAKTA: air dengan ataupun tanpa es, sebenarnya tidak memiliki nilai gizi atau energi,
sehingga tidak mempengaruhi peningkatan berat badan Anda maupun janin.
5. MITOS : Tidak boleh berhubungan suami-istri terlalu sering.
FAKTA: jika Anda memiliki riwayat keguguran berulang (abortus habitualis), aktivitas
ini memang perlu dilakukan dengan sangat hati-hati terutama pada kehamilan muda.
6. MITOS : Minum jamu lebih aman.
FAKTA: penelitian terhadap bahan jamu murni pun membuktikan bahwa tidak semua
jamu aman, karena dalam bahan jamu (sekalipun dari alam) tentu ada jenis dari tanaman
tertentu yang mengandung alkohol dan dapat mempengaruhi rahim sehingga
membahayakan janin. Jika Anda ingin mengkonsumsi jamu sebaiknya masih dalam
pengawasan dokter.
7. MITOS : Jangan kerja atau olah raga berat.
FAKTA: wanita hamil manapun tidak akan dianjurkan untuk melakukan pekerjaan atau
olah raga yang terlalu berat. Terutama yang telah mengalami keguguran ataupun proses
melahirkan beberapa kali sebelumnya.
8. MITOS : Membatasi makanan tertentu.
FAKTA: jika Anda pernah mengalami pre-eklamsia, ginjal, atau darah tinggi, Anda
memang harus membatasi makanan yang mengandung banyak garam. Begitupula jika
Anda mempunyai riwayat kencing manis, kurangi makanan manis, makanan berkalori
tinggi dan berlemak jenuh.
FAKTA : mengurut perut dengan keras dapat menimbulkan stress pada janin dan akan
mengganggu pertumbuhannya. Mengurut perut dapat menimbulkan komplikasi apabila
sudah ada gangguan pelekatan plasenta, dimana pelekatan plasenta yang rapuh, mudah
lepas dan luruh akan mengakibatkan pendarahan.
10. MITOS : Minum air kelapa mempercepat persalinan.
FAKTA: sebenarnya belum ada penelitian yang dapat membuktikan hal tersebut, karena
kelancaran persalinan dipengaruhi oleh banyak faktor. Kalaupun sesaat setelah minum air
kelapa Anda dapat melahirkan dengan lancar, mungkin janin dalam perut memang telah
menunjukkan tanda-tanda persalinan.