Anda di halaman 1dari 28

SATUAN ACARA PENYULUHAN

1. Topik / masalah

: Kehamilan dan perubahan yang terjadi pada masa hamil

2. Tempat

: Puskesmas Nanggalo Padang

3. Hari/Tanggal

: Jumat, 11 Maret 2016

4. Waktu

: 11.00 11.30 WIB

5. Sasaran

: Ibu hamil yang berkunjung ke Puskesmas Nanggalo

A. Latar Belakang
Proses kehamilan sampai pada kelahiran merupakan mata rantai satu kesatuan dari
konsepsi, nidasi, pengenalan adaptasi ibu terhadap nidasi, pemeliharaan kehamilan,
perubahan endokrin sebagai persiapan menyongsong kelahiran bayi dan persalinan dengan
kesiapan untuk memelihara bayi.
Pada kehamilan terdapat perubahan pada fisik dan psikologis ibu, hal ini dapat
menimbulkan rasa ketidaknyamanan pada ibu. Jika kondisi ini tidak diatasi dengan benar
maka dapat menganggu
Pengawasan sebelum kelahiran (antenatal) terbukti mempunyai kedudukan yang
sangat penting dalam upaya untuk meningkatkan kesehatan mental dan fisik selama
kehamilan untuk menghadapi persalinan. Dengan pengawasan hamil, dapat diketahui
berbagai komplikasi ibu yang dapat mempengaruhi kehamilan atau komplikasi hamil
sehingga segera dapat diatasi. Yang tidak mungkin dapat diatasi segera dirujuk ke tempat
yang lebih lengkap peralatannya sehingga mendapat perawatan yang optimal.
Dengan pengawasan hamil, dapat diturunkan angka kematian ibu maupun angka
kematian janin sebagai cermin kemampuan setiap bangsa untuk memberikan pelayanan dan
pengayoman medis terhadap masyarakatnya. Secara rinci dapat dijabarkan tujuan
pengawasan sebelum kelahiran pada ibu adalah mengurangi dan menegakkan secara dini
komplikasi kehamilan, menegakkan dan mengobati secara dini komplikasi ibu yang dapat
mempengaruhi kehamilan, mempertahankan dan meningkatkan kesehatan mental dan fisik
ibu hamil untuk menghadapi persalinan, meningkatkan kesehatan ibu setelah persalinan dan
untuk dapat memberikan ASI, memberikan nasehat dan petunjuk berbagai masalah yang
berkaitan dengan kehamilannya, berusaha menetapkan penggolongan kehamilan ke dalam

berbagai resiko. Sedangkan tujuan pengawasan untuk bayi adalah untuk memelihara
kesehatan ibu sehingga dapat mengurangi persalinan prematur, berat bayi lahir rendah, lahir
mati atau kematian bayi baru lahir serta meningkatkan kesehatan bayi sebagai titik awal
kualitas sumber daya manusia.
Melalui penyuluhan ini diharapkan kita dapat memberikan pemahaman kepada ibu
ibu hamil tentang perubahan-perubahan fisik dan Nutrisi ibu hamil.
B. Tujuan
1.

Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan ibu hamil memahami tentang pemeriksaan kehamilan agar
ibu dan janin sehat

2.

Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan peserta dapat:
a. Mampu menyebutkan tentang pemeriksaankehamilan
b. Menyebutkan jenis pelayanan kesehatan pada ibu hamil
c. Menyebutkan menjaga ibu hamil sehat dn janin sehat
d. Menyebutkan hal-hal yang harus dihindari ibu selam hamil
e. Menyebutkan mengenai mitos atau tabu yang beredar dimasyarakat yang berkaitan
dengan kehamilan.

C. Pokok Bahasan
Kehamilan dan perubahan yang terjadi masa kehamilan
D. Sub Pokok Bahasan
1.

Pemeriksaan kehamilan

2.

Pelayanan kesehatan pada ibu hamil

3.

Menjaga ibu hamil sehat dan janin sehat-cerdas

4.

Hal-hal yang harus dihindari ibu selama hamil

5.

Mitos yang berkembang di masyarakat tentang kehamilan

E. Metode
1.

Ceramah

2.

Diskusi dan tanya jawab

F. Media dan Alat


1.

Laptop

2.

Infokus

3.

lieflet

G. Materi

: Terlampir

H. Pengorganisasian
Moderator

: Suhendi, S.Kep

Penyaji

: Feri Wibowo, S. Kep

Observer
Fasilitator

: Srinova Wulandari, S. Kep


: Utari Yulia Harisona, S. Kep
Zikra Efendi, S. Kep

I. Uraian Tugas
1. Moderator
Bertanggung jawab dalam kelancaran diskusi pada penyuluhan
Memperkenalkan anggota kelompok dan pembimbing
Menyepakati bahasa yang akan digunakan selama penyuluhan dengan peserta
Menyampaikan kontrak waktu
Merangkum semua peserta sesuai kontrak
Mengarahkan diskusi pada hal yang terkait dengan tujuan diskusi
2. Penyaji
Bertangung jawab memberikan penyuluhan
Memahami topik penyuluhan
Mengexplore pengetahuan peserta tentang kehamilan dan perubahan pada masa
kehamilan
Memberikan reinforcement positif atas partisipasi aktif audien
3. Fasilitator
Menjalankan absensi peserta dan mengawasi langsung pengisian di awal acara.
Memperhatikan presentasi dari penyaji dan memberi kode pada moderator jika ada

ketidaksesuaian dengan dibantu oleh observer.


Memotivasi peserta untuk aktif berperan dalam diskusi, baik dalam mengajukan
pertanyaan maupun menjawab pertanyaan.

Membagikan leaflet di akhir acara.


4. Observer
Mengoreksi kesesuaian penyuluhan dengan jadwal dan target
Mengamati jalannya kegiatan penyuluhan
Memberikan laporan evaluasi penyuluhan dengan merujuk ke SAP
J. Setting Tempat

Keterangan:
= Moderator
= Penyaji
= Audience/peserta
= Observer
= Fasilitator
= Pembimbing
K. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu
1. 5 menit

Kegiatan pengajar

Kegiatan peserta

Pembukaan
a. Mengucapkan salam

a. Memperhatikan

b. Memperkenalkan anggota kelompok dan

b. Memperhatikan

pembimbing
c. Menjelaskan topik penyuluhan

c. Memperhatikan

d. Menjelaskan tujuan penyuluhan

d. Memperhatikan

e. Membuat kontrak waktu dan meminta kerja e. Memperhatikan


sama dengan audiens

2.

20 menit

Pelaksanaan
a. Menggali pengetahuan peserta mengenai

a. Menjawab/berpartisipasi

jenis dan manfaat dari setiap kunjungan


pemeriksaan kehamilan
b. Memberi reinforcement positif pada peserta
yang menjelaskan
c. Menjelaska jenis dan manfaat dari setiap
kunjungan pemeriksaan kehamilann

b. Memperhatikan
c. Mendengarkandan
memperhatikan
d. Menjawab
e. memperhatikan

d. Menggali pengetahuan peserta tentang


pelayanan kesehatan pada ibu hamil
e. Memberi reinforcement positif pada peserta

f. Mendengarkandan
memperhatikan
g. Menjawab

yang menjelaskan
f. Menjelaskan tentang pelayanan kesehatan

h. Memperhatikan

pada ibu hamil


g. Menggali pengetahuan peserta mengenai
bagaimana menjaga agar ibu hamil sehat
dan janin sehat-cerdas

i. Mendengarkandan
memperhatikan
j. Menjawab/berpartisipasi

h. Memberi reinforcement positif pada peserta


yang menjelaskan

k. Memperhatikan

i. Menjelaskan tentang bagaimana menjaga


agar ibu hamil sehat dan janin sehat-cerdas
j. Menggali pengetahuan peserta mengenai
hal yang harus dihindari oleh ibu selama

l. Mendengarkandan
memperhatikan
m. Menjawab/berpartisipasi

hamil
k. Memberi reinforcement positif pada peserta
yang menjelaskan

n. Mendengarkan
o. Mendengarkan

l. Menjelaskan tentang hal yang harus


dihindari oleh ibu selama hamil
m. Menggali pengetahuan peserta mengenai

p. Memberikan pertanyaan

mitos atau tabu yang berkembang di


masyarakat pada ibu hamil
n. Memberi reinforcement positif pada peserta

q. Mendengarkan

3.

5 menit

Penutup
a. Mengevaluasi atau menanyakan kembali

a. Menjawab pertanyaan

materi yang telah disampaikan pada peserta


b. Menyimpulkan kembali materi yang telah

b. Memperhatikan

disampaikan
c. Memberikan motivasi kepada peserta agar
selalu
d. Memberi salam penutup

c. Memperhatikan
d. Menjawab salam

L. Evaluasi
1.

Evaluasi Struktur

a. Diharapkan mahasiswa berada pada posisi yang sudah direncanakan


b. Diharapkan tempat dan media serta alat sesuai rencana
c. Diharapkan mahasiswa dan sasaran menghadiri penyuluhan
2.

Evaluasi Proses
a. Diharapkan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan
b. Diharapkan peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
c. Diharapkan waktu yang direncanakan sesuai pelaksanaan
d. Diharapkan sasaran penyuluhan dan mahasiswa mengikuti kegiatan penyuluhan
sampai selesai
e. Diharapkan sasaran penyuluhan dan mahasiswa berperan aktif selama kegiatan
berjalan

3.

Evaluasi Hasil
Peserta mampu :

80 % peserta mammpu menyebutkan pengertian kehamilan


80 % peserta mampu menyebutkan tanda-tanda kehamilan
80 % peserta mampu menyebutkan perubahan fisiologis pada masa kehamilan
80 % peserta mampu menyebutkan perubahan psikologis pada masa kehamilan
80% peserta mampu menjelaskan tentang cara mengatasi masalah perubahan yang

terjadi pada masa kehamilan.

1. Pengertian

Menurut Dinas Kesehatan Provinsi Dati I Jawa Timur dalam pelaksanaan


Pemgembangan Desa Siaga Provinsi jawa Timur (2006) terdapat beberapa pengertian
mengenai asuhan antenatal, yaitu sebagai berikut :
1.

Antenatal Care adalah pemeriksaan kehamilan untuk melihat dan memeriksa

keadaan ibu dan janin yang dilakukan secara berkala diikuti dengan upaya koreksi
terhadap penyimpangan yang ditemukan selama kehamilan.
2.

Antenatal Care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujuakan pada

pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.


3.

Antenatal care adalah pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalisasikan

kesehatan mental dan fisik ibu hamil, sehingga mampu menghadapi persalinan,
nifas, persiapan memberikan ASI dan pemulihan kesehatan reproduksi

masa

secara wajar.

4. Tujuan dan Manfaat


1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan keehatan ibu dan tumbuh
kembang janin.
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, maternal, dan sosial ibu
3. Mengenal secara dini adanya komplikasi yang mungkin terjadi selama
termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan

bayi.

kehamilan,

pembedahan.

4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu maupun


bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
5. Mempersiapkan peran ibu daan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar
tumbuh kembang secara normal.
6. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal

dapat

Dampak Ibu Hamil Tidak ANC


1.

Meningkatnya angka mortalitas dan morbilitas ibu

2.

Tidak terdeteksinya kelainan-kelainan kehamilan

3.

Kelainan fisik yang terjadi pada saat persalinan tidak dapat dideteksi secara dini.
Jadwal Kunjungan Antenatal Care
Minimal 1 kali pada trimester I (<14 minggu)

Tujuannya :
1.

Menentukan diagnosis ada atau tidaknya kehamilan

2.

Menentukan uia kehamilan dan perkiraan persalinan

3.

Menentukan normal atau tidaknya kehamilan serta ada atau tidaknya faktor resiko
kehamilan.

4.

Menentukan rencana pemeriksaan / penetalasanaan selanjutnya.

5.

Minimal 1 kali pada trimester II (14-20 minggu)


Pada kunjungan ini, ibu hamil akan lebih mendapatkan informasi yang lebih
dalam lagi mengenai kehamilan di trimester I dan kewaspadaan khusus terhadap
komplikasi yang mungkin terjadi pada trimester ini.
Minimal 2 kali pada trimester III (28-36 minggu)
Biasanya pada kunjungan pertama aka dideteksi ada tidaknya kehamilan
ganda/gemeli, sedangkan untuk kunjungan kedua pada trimester ini akan diperiksa dan
dideteksi ada/tidaknya kelainan letak janin.

Konsep kehamilan
A. Pemeriksaan Kehamilan
kunjunga

Usia

n
K1

kehamilan
0-3 bulan

Jenis pemeriksaan

TB, BB, TD, TTD1, status T (injeksi TT bila


perlu
Pemeriksaan labor, HB, Golongan darah, dan

Hasil
Terdeteksinya
factor resiko ibu
hamil

pemeriksaan khusus. LILA, konseling bumil


terma suk KB pasca persalinan, tatalaksana
K2

K3

4-6 bulan

7-8 bulan

kasus.
Tinggi badan,BB, TD,Tinggi fundus TTD2

Adanyapenambaha

pemeriksaan labor ,protein urine dan glukosa

n bb dan

urine, letak janin persentasi janin DJJ,

terdeteksinya

konseling bumil termasuk KB pasca persalinan

keadaan komplikasi

tatalaksana kasus.

atau penyulit ibu

Tinggi badan,BB, TD,Tinggi fundus,TTD3

hamil
Diperolehnya

injeksi TT bila perlu letak janin persentasi janin perlindungan

K4

8-9bulan

DJJ, konseling bumil termasuk KB pasca

lengkap ibu hamil

persalinan tatalaksana kasus.


Tinggi badan,BB, TD,Tinggi fundus, status T

TTD3 dan TT2 plus


Adanya persiapan

injeksi TT bila perlu pemeriksaan labor Hb2

persalinan dan

letak janin persentasi janin DJJ, konseling

deteksi serta

bumil termasuk KB pasca persalinan

komplikasi yg akan

tatalaksana kasus.

terjadipada saat
persalinan.

B. Pelayanan kesehatan pada ibu hamil 10 T yaitu :


1.

Ukur tinggi badan. Tinggi badan diperiksa hanya pada K1 untuk mengetahui
adanya factor resiko pada ibu hamil. Bila < 145 cm : factor resiko untuk panggul
sempit.

2.

Timbang berat badan : BB ibu hamil harus diperiksa pada tiap kali kunjungan
sejak bulan ke 4, pertambahan BB minimal 1 kg/bulan, dan maksimal 2kg/bln.

3.

Ukur lingkar lengan atas : Lingkar lengan atas (LILA) diukur hanya pada saat K1
pengukuran ini untuk menentukan status gizi ibu hamil. LILA < 23,5cm
menunjukkan bahwa ibu menderita kurang energy kronis.

4.

Ukuran TD : pengukurandilakukan pada tiapkali kunjungan. Bila TD systole >


140 mmhg atau diastole >90mmhg : factor resiko untuk hipertensi dalam
kehamilan.

5.

Ukur tinggi fundus uteri. Tinggi fundus uteri harus diukur tiap kali kunjungan
selamakehamilan berusia 4 bulan : pertambahan tinggi fundus harus sesuai
dengan usia kehamilan. Bila tidak sesuai maka lakukan tes laboratorium yang
dibutuhkan.

6.

Tes laboratorium yang wajib dilakukan bagi ibu hamil adalah: tes Hb untuk
mengetahui apakah ibu menderita anemia dan golongan darah untuk
mempersiapkan donor bagi ibu hamil bila di perlukan kelak.

7.

Berikan tablet tambah darah : tablet tambah darah diberikan sebanyak 90 tablet
Selama kehamilan yang berguna untuk mencegah kekurangan darah selama
kehamilan.

8.

Skrining status imunisasi Tetanus Toxoid dan diberikanjika perlu. Ibu hamil harus
dijajaki status imunisasi TTnya. Jika ibu hamil tidak dalam status terlindungi,
maka imunisasi TT harus diberikan.

9.

Temu wicara/konseling termasuk perancanaan persalinan dan KB pasca


persalinan.

10.

Tatalaksana kasus : apabila dari pemeriksaan ditemukan factor resiko segera


dilakukan penatalaksanaan yang sesuai.

Pemeriksaan 10 T
Pelayanan Antenatal Care

(ANC) selengkapmya mencakup anamnesis,

pemeriksaan fisik (umum dan kebidanan), pemeriksaan laboratorium atas indikasi dan
intervasi khusus dengan tingkat resiko dengan peneraan operasional yang dikenal dengan
10 T untuk pelayanan antenatal yang terdiri dari :
1. Timbang Berat Badan dan Tinggi Badan
Pertambahan berat badan yang normal pada ibu hamil yaitu berdasarkan masa
tubuh (BMI: Body Mass Index) dimana metode ini untuk menentukan pertambahan berat
badan yang optimal selama masa kehamilan, karena merupakan hal yang penting
mengetahui BMI wanita hamil. Total pertambahan berat badan pada kehamilan yang
normal 11,5-16 kg. adapun tinggi badan menentukan ukuran panggul ibu, ukuran normal
tinggi badan yang baik untuk ibu hamil antara lain >145 cm. Rekomendasi WHO pada
wanita dinegara berkembang, kenaikan BB selama kehamilan 5-9 kg atau minimal 1 kg
setiap bulan selama 2 trimester terakhir kehamilan
2. Ukur Tekana Darah
Pengukuran tekanan darah/tensi dilakukan secara rutin setiap ANC, diharapkan
tenakan darah selama kehamilan tetap dalam keadaan normal (120 / 80 mmHg). Hal yang
harus diwaspadai adalah apabila selama kehamilan terjadi peningkatan tekanan darah

(hipertensi) yang tidak terkontrol, karena dikhawatirkan dapat terjadinya preeklamsia atau
eklamsia (keracunan dalam masa kehamilan) dan dapat menyebabkan ancaman kematian
bagi ibu dan janin / bayinya. Hal yang juga harus menjadi perhatian adalah tekanan darah
rendah (hipotensi), seringkali disertai dengan keluhan pusing dan kurang istirahat.
3. Ukur Tinggi Fundus Uteri
Pada seorang ibu hamil untuk menentukan usia kehamilan dilakukan pemeriksaan
abdominal/perut secara seksama. Pemeriksaan dilakukan dengan cara melakukan palpasi
(sentuhan tangan secara langsung di perut ibu hamil) dan dilakukan pengukuran secara
langsung untuk memperkirakan usia kehamilan, serta bila umur kehamilan bertambah.
Usia
Kehamilan
28 Minggu

TFU dalam cm Tinggi Fundus Uteri


25 cm

32 Minggu

27 cm

36 Minggu
40 Minggu

30 cm
33 cm

3 Jari diatas pusat


Pertengahan pusat dengan processus
xyphoideus
1 jari dibawah processus xyphoideus
3 jari dibawah processus xyphoideus

Pemeriksaan ini dilakukan pula untuk menentukan posisi, bagian terendah janin
dan masuknya kepala janin ke dalam rongga panggul, untuk mencari kelainan serta
melakukan rujukan tepat waktu. Pemantauan ini bertujuan untuk melihat indikator
kesejahteraan ibu dan janin selama masa kehamilan.
4. Pemberian Tablet Zat Besi (min 90 tablet)
Wanita hamil cenderung terkena anemia (kadar Hb darah rendah) pada 3 bulan
terakhir masa kehamilannya, karena pada masa itu janin menimbun cadangan zat besi
untuk dirinya sendiri sebagai persediaan bulan pertama sesudah lahir. Anemia pada
kehamilan dapat disebabkan oleh meningkatnya kebutuhan zat besi untuk pertumbuhan
janin, kurangnya asupan zat besi pada makanan yang dikonsumsi ibu hamil, pola makan
ibu terganggu akibat mual selama kehamilan, dan adanya kecenderungan rendahnya
cadangan zat besi (Fe) pada wanita akibat persalinan sebelumnya dan menstruasi.

Kekurangan zat besi dapat mengakibatkan hambatan pada pertumbuhan janin baik
sel tubuh maupun sel otak, kematian janin, abortus, cacat bawaan, BBLR (Berat Badan
Lahir Rendah), anemia pada bayi yang dilahirkan, lahir prematur, pendarahan, rentan
infeksi. Defisiensi besi bukan satu-satunya penyebab anemia, tetapi apabila prevalensi
anemia tinggi, defisiensi besi biasanya dianggap sebagai penyebab yang paling dominan.
Pertimbangan itu membuat suplementasi tablet besi folat selama ini dianggap sebagai
salah satu cara yang sangat bermanfaat dalam mengatasi masalah anemia. Anemia dapat
diatasi dengan meminum tablet besi atau Tablet Tambah Darah (TTD). Kepada ibu hamil
umumnya diberikan sebanyak satu tablet setiap hari berturut-turut selama 90 hari selama
masa kehamilan. TTD mengandung 200 mg ferrosulfat, setara dengan 60 miligram besi
elemental dan 0.25 mg asam folat.
5. Pemberian imunisasi Tetanus Toxoid
satu kebijakan pemerintah yang bertujuan untuk menurunkan angka kematian
bayi atau neonatus yang disebabkan oleh penyakit tetanus, maka dilakukan kegiatan
pemberian imunisasi TT.
Manfaat dari imunisasi TT ibu hamil diantaranya:
1. Melindungi bayi yang baru lahir dari penyakit tetanus neonatorum. Tetanus neonatorum
adalah penyakit tetanus yang terjadi pada neonatus (bayi berusia kurang 1 bulan) yang
disebabkan oleh clostridium tetani, yaitu kuman yang mengeluarkan toksin (racun) dan
menyerang sistim saraf pusat.
2. Melindungi ibu terhadap kemungkinan tetanus apabila terluka.
Kedua manfaat tersebut adalah cara untuk mencapai salah satu tujuan dari
program imunisasi secara nasional yaitu eliminasi tetanus maternal (pada ibu hamil) dan
tetanus neonatorum (bayi berusia kurang dari 1 bulan).
Pemberian imunisasi TT untuk ibu hamil diberikan 2 kali, dengan dosis 0,5 cc di
injeksikan intramuskuler/subkutan (dalam otot atau dibawah kulit). Imunisasi TT sebaiknya

diberikan sebelum kehamilan 8 bulan untuk mendapatkan imunisasi TT lengkap. TT1 dapat
diberikan sejak di ketahui postif hamil dimana biasanya di berikan pada kunjungan pertama
ibu hamil ke sarana kesehatan. Jarak pemberian (interval) imunisasi TT1 dengan TT2 adalah
minimal 4 minggu.
Pemberian imunisasi tetanus toxoid pada kehamilan umumnya diberikan 2 kali
saja, imunisasi pertama diberikan pada usia kehamilan 16 minggu untuk yang kedua
diberikan 4 minggu kemudian.. akan tetapi untuk memaksimalkan perlindungan maka
dibentuk program jadwal pemberian imunisasi pada ibu hamil
Imunisasi TT 0,5 cc

Antigen
TT 1
TT2
TT3
TT4
TT5

Interval (Selang Waktu


Minimal)
Pada kunjungan
antenatal pertama
4 minggu setelah TT1
6 bulan setelah TT2
1 tahun setelah TT3
1 tahun setelah TT4

Lama Perlindungan

% Perlindungan

3 tahun
5 tahun
10 tahun
25 tahun

80
95
99
99

6. Tes laboratorium
Tes laboratorium sederhana yang dilakukan saat pemeriksaan kehamilan adalah
pemeriksaan Hb untuk menilai status anemia atau tidak pada ibu hamil. Sebaiknya
pemeriksaan Hb ini dilakukan sejak trimester I, sehingga apabila ditemukan kondisi
anemia akan dapat segera diterapi dengan tepat.
Apabila didapatkan resiko penyakit lainnya saat kehamilan seperti darah
tinggi/hipertensi dan kencing manis/diabetes melitus, maka dapat dilakukan tes
laboratorium lainnya seperti tes fungsi ginjal, kadar protein (albumin dan globulin), kadar
gula darah dan urin lengkap.
Tes laboratorium dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi ibu hamil saat
melakukan pemeriksaan kehamilan dan bertujuan untuk mengatasi risiko penyakit lain

selama kehamilan. Sehingga ketika waktu persalinan dapat berlangsung dengan aman dan
sehat,
7. Tes Terhadap Penyakit Menular Seksual (PMS)
Ibu hamil resiko tinggi terhadap PMS, sehingga dapat mengganggu saluran
perkemihan dan reproduksi. Upaya diagnosis kehamilan dengan PMS di komunitas
adalah melakukan diagnosis pendekatan gejala, memberikan terapi, dan konseling untuk
rujukan. Hal ini bertujuan untuk melakukan pemantauan terhadap adanya PMS agar
perkembangan janin berlangsung normal.
8. Status gizi ibu
Untuk mengetahui status gizi ibu hamil, haruslah dilakukan beberapa pengukuran.
Bidan / dokter saat pemeriksaan masa kehamilan akan melakukan pengukuran Lingkar
Lengan Atas (LILA).Pengukuran LILA dilakukan pada wanita usia subur (15-45 tahun)
dan ibu hamiluntuk memprediksi adanya kekurangan energi dan protein yang bersifat
kronis atau sudah terjadi dalam waktu lama.
Pengukuran LILA dilakukan dengan melingkarkan pita LILA sepanjang 33 cm,
atau

meteran

kain

dengan

ketelitian

desimal

(0,1

cm).

Saat

dilakukan

pengukuran, ibuhamil pada posisi berdiri dan dilakukan pada titik tengah antara pangkal
bahu dan ujung siku lengan kiri, jika ibu hamil yang bersangkutan tidak kidal.
Sebaliknya jika dia kidal, pengukuran dilakukan pada lengan kanan. Hal ini
dilakukan untuk memperkecil bias yang terjadi, karena adanya pembesaran otot akibat
aktivitas, bukan karena penimbunan lemak. Demikian juga jika lengan kiri lumpuh,
pengukuran dilakukan pada lengan kanan.

Dengan pengukuran LILA dapat digunakan untuk deteksi dini dan menapis
risiko bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Setelah melalui penelitian khusus
untuk perempuan Indonesia, diperoleh standar LILA sebagai berikut :
1.

Jika LILA kurang dari 23,5 cm, berarti status gizi ibuhamil kurang, misalnya
kemungkinan mengalami KEK (Kurang Energi Kronis) atau anemia kronis, dan
berisiko lebih tinggi melahirkan bayi BBLR.

2.

Jika LILA sama atau lebih dari 23,5 cm, berarti status gizi ibuhamil baik, dan
risiko melahirkan bayi BBLR lebih rendah.
1. Letak presentase bayi dan djj
Dalam melakukan pemeriksaan fisik saat kehamilan, bidan / dokter akan
melakukan suatu pemeriksaan untuk menentukan posisi janin, terutama saat trimester III
atau menjelang waktu prediksi persalinan. Selain itu, akan dilakukan pula pemeriksaan
denyut jantung janin (DJJ) sebagai acuan untuk mengetahui kesehatan ibu dan
perkembangan janin, khususnya denyut jantung janin dalam rahim. Denyut jantung
janin normal permenit adalah sebanyak 120-160 kali. Pemeriksaan denyut jantung janin
harus dilakukan pada ibu hamil, dan denyut jantung janin baru dapat didengar pada usia
kehamilan 16 minggu / 4 bulan.
Alat yang sering digunakan dalam menentukan posisi janin dan denyut jantung
janin saat ini adalah USG (Ultra Sono Grafi). USG adalah suatu alat dalam dunia
kedokteran yang memanfaatkan gelombang ultrasonik (gelombang yang memiliki
frekuensi yang tinggi yaitu 250 kHz 2.000 kHz) yang kemudian hasilnya ditampilkan
dalam layar monitor. USG ini aman untuk janin dan sang ibu.

10. Temu wicara dan Tata Laksana Kasus


Memberikan konsultasi atau melakukan kerjasama penanganantindakan yang
harus dilakukan oleh bidan atau dokter dalam temu wicara, antara lain :
1. Merujuk ke dokter untuk konsultasi, menolong ibu menentukan pilihan yang tepat.
2. Melampirkan kartu kesehatan ibu beserta surat rujukan
3. Meminta ibu untuk kembali setelah konsultasi dan membawa surat hasil rujukan
4. Meneruskan pemantauan kondisi ibu dan bayi selama kehamilan
5. Memberikan asuhan Antenatal (selama masa kehamilan)
6. Perencanaan dini jika tidak aman melahirkan dirumah
7. Menyepakati diantara pengambil keputusan dalam keluarga tentang rencana proses
kelahiran
8. Persiapan dan biaya persalinan
3. Cara Menjaga Ibu Hamil Sehat dan Janin Sehat
Makan makanan yang beraneka ragam, 1 piring lebih banyak dari biasanya
a. Makanan pokok (nasi, jagung, sagu, singkong, dan lain lain sesuai kebiasaan)
b. Banyak makan sayur dan buah
c. Lengkapi dengan lauk pauk (protein hewani dan nabati)
d.Minum lebih banyak.
Gizi seimbang bagi ibu hamil adalah keadaan keseimbangan antara zat gizi yang
diperlukan oleh ibu hamil untuk kesehatan ibu dan pertumbuhan dan perkembangan
janinnya yang dapat dipenuhi oleh asupan zat gizi dari aneka ragam makanan.
Selama hamil, calon ibu memerlukan lebih banyak zat-zat gizi daripada wanita
yang tidak hamil, karena makanan ibu hamil dibutuhkan untuk dirinya dan janin yang

dikandungnya, bila makanan ibu terbatas janin akan tetap menyerap persediaan makanan
ibu sehingga ibu menjadi kurus, lemah, pucat, gigi rusak, rambut rontok dan lain-lain.
Demikian pula, bila makanan ibu kurang, tumbuh kembang janin akan terganggu,
terlebih bila keadaan gizi ibu pada masa sebelum hamil telah buruk pula. Keadaan ini dapat
mengakibatkan abortus, BBLR, bayi lahir prematur atau bahkan bayi lahir mati. Pada saat
bersalin dapat mengakibatkan persalinan lama, perdarahan, infeksi dan kesulitan lain yang
mungkin memerlukan pembedahan. Sebaliknya, makanan yang berlebihan dapat
mengakibatkan kenaikan BB yang berlebihan, bayi besar, dan dapat pula mengakibatkan
terjadinya preeklampsi (keracunan kehamilan). Bila makanan ibu kurang, kemudian
diperbaiki setelah bayi lahir, kekurangan yang dialami sewaktu dalam kandungan tidak
dapat sepenuhnya diperbaiki.
2.
1)

Kebutuhan zat gizi untuk ibu hamil


ENERGI
Kebutuhan energi dihitung secara individu kemudian ditambah dengan tambahan

energi untuk ibu hamil sesuai dengan usia kehamilan


Penambahan energi:
-TRIMESTER I: 100 kal
-TRIMESTER II: 300 kal untuk pemekaran jaringan ibu (peningkatan volume darah,
pertumbuhan uterus dan payudara, penumpukan lemak)
-TRIMESTER III: 300 kal untuk pertumbuhan janin dan plasenta.
2) PROTEIN

Ibu hamil minimal mengkonsumsi 17g protein/hari.


Pada TI: 1g/kg BB/ protein
T2: 1,5g/kg BB/hari
T3: 2g/kg BB/hari

Total kebutuhan protein tidak lebih dari 15% kebutuhan energi.


Jenis protein dengan nilai biologi tinggi: daging, ikan, telur, tahu, tempe, kacangkacangan, biji-bijian, susu, yogurt, dll.
3)

KARBOHIDRAT

Sebaiknya dari kebutuhan energi


80.000 kalori selama masa kehamilan untuk bayi yg sehat
300kkal/hari selama 9 bulan.
Sumber karbohidrat utama: beras, serealia, gandum, dll.
4)

LEMAK
dari kebutuhan energi atau 20% dari total energy. Omega 6 dan omega 3 harus

ebih banyak karena u/ perkembangan pusat susunan saraf termasuk sel otak.
Sumber omega 6: minyak kedelai, minyak jagung, minyak biji matahari, minyak biji
kapas.
Sumber omega 3: minyak ikan laut (ikan salmon, lemuru, dan tuna), minyak
kedelai, minyak zaitun, minyak jagung.
5)

ZAT BESI
Kebutuhan zat besi pd saat kehamilan: 30mg/hari meningkat 200-300% buntuk

plasenta & sel darah. Zat besi Berasal dari makanan & suplementasi tablet Fe.
Penyerapan Fe terganggu oleh kopi, teh, kalsium, magnesium.bDefisiensi Fe lebih
berpengaruh pada ibu. Akan menyebabkan kekurangan Hb dalam darah yang diperlukan
untuk membewa O2 kepada janin dan sel ibu hamil.

Distribusi Fe
300mg besi ditransfer ke janin
50-75mg untuk pembentukan plasenta
450mg untuk menambah jumlah sel darah merah
200mg hilang ketika melahirkan

3)

ASAM FOLAT
Asam folat dibutuhkan untuk pembentukan sel baru, membantu mengembangkan sel

syaraf dan otak janin. Kebutuhannya 0,4 mg/hari Sumber asam folat adalah hati, sayuran,
hijau, jeruk orange, kembang kol, kedelai/kacan-kacangaan lain, roti, gandum, serealia,
dll.
4)

KALSIUM
Dibutuhkan untuk pertumbuhan janin sekitar 250mg/hari dan untuk persediaan
si ibu.
Kebutuhan:

umur >25 tahun: 1200mg/hari


umur 25 tahun: 800mg/hari

Sumber utama: susu dan hasil olahannya, udang, sarden, dll .


5)

YODIUM
Kebutuhan: 200mikrogram/hari
Kekurangan: janin hipotiroidisme, kretinisme, kerusakan syaraf.
Sumber utama: garam, makanan laut, air, sayur.

1.

Manfaat gizi seimbang pada ibu hamil


Untuk pertumbuhan janin yang ada dalam kandungan
Untuk mempertahankan kesehatan dan kekuatan badan ibu sendiri
Supaya luka-luka persalinan lekas sembuh dalam nifas

2.

Dampak kekurangan gizi pada ibu hamil dan janin yang dikandungnya

1. Terhadap Ibu
menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu antara lain: anemia,
perdarahan, BB ibu tdk bertambah secara normal, dan terkena infeksi.
2. Terhadap Persalinan
Mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya
(premature), perdarahan setelah persalinan serta persalinan dengan operasi
cenderung meningkat.
3. Terhadap Janin
Mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan
keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia
pada bayi, asfiksia intra partum (mati dalam kandungan), lahir dengan berat badan
lahir rendah (BBLR).
Istirahat cukup
a. Tidur malam sedikitnya 6-7 jam.
b. Setiap hari usahakan tidur atau berbaring sedikitnya 1-2 jam.
3. Bersama dengan suami lakukan stimulasijanin dengan cara :
a.

Stimulasi suara : berbicara dengan janinsejak hamil muda dengan kata yang
lemah lembut dan positif

b.

Stimulasi raba : Lakukan dengan sentuhan dengan caramengusap perut ibu


hamil sesering mungkin.

4. Pemeriksaan kehamilan secara teratur ke bidan atau kedokter


sebaiknya setiap bulan. Jika ada keluhan, kelainan atau sakit

5. Menjaga kebersihan seperti:

a.

Mandi termasuk pembersihan payudara dan daerah kemaluan, sikat gigi


dan
ganti pakain setiap hari

b.

Cuci rambut teratur minimal 2-3 hari sekali


c.

Cuci tangan dengan sabun menggunakan air mengalir sebelum makan


BAB/BAK.

4. HAL Hal yang di hindari Ibu Hamil


Hal-hal yang harus di hindari saat hamil

Alkohol
Alkohol adalah salah satu yang biasa menyebabkan kerusakan mental dan fisik,
dimana alcohol lebih dapat memperparah abnormalnya janin dibanding akibat dari
heroin, kokain, atau marijuana.
Alkohol mudah disalurkan kedalam janin, dimana janin ini tidak memiliki
perangkat organ yang cukup untuk mengeliminir pengaruh alkohol dibandingkan ibunya.
Ini artinya bayi yang belum lahir cenderung untuk membentuk konsentrasi alkohol yang
tinggi, yang akan menetap didalam tubuh bayi untuk waktu yang lebih lama dibanding
ibunya.
Dan banyaknya konsumsi alkohol yang moderate, seperti saat pesta minuman,
dapat merusak system syaraf perkembangan bayi.

Asap rokok (Perokok Aktif Dan Pasif)


Tentu Anda pernah mendengar atau membaca bahwa rokok dapat menyebabkan
gangguan kehamilan dan kanker. Hal ini tentu saja bukan sekedar info belaka, tetapi
sebuah peringatan keras bahwa rokok memang dapat memberikan pengaruh buruk
terhadap kehamilan.

Kafein

Hal pertama yang harus dihindari oleh ibu hamil adalah kafein. Dalam beberapa
penelitian, terlalu banyak mengonsumsi kafein akan menyebabkan keguguran atau bayi
prematur. Dr. Kathleen Bradley, seperti dikutip dari babiesonline, mengatakan bahwa
Asupan kafein yang dikonsumsi oleh ibu hamil seharusnya tak lebih dari 300 mg per
hari. Anda harus sangat berhati-hati dalam membatasi kafein yang masuk ke dalam
tubuh.
Sebaiknya kurangi konsumsi teh dan kopi selama hamil. Lebih baik perbanyak
minum susu dan air putih. Teh dan kopi mengandung zat yang dapat membuat pembuluh
darah mengecil (konstriksi) yang berakibat suplai zat makanan ke janin berkurang.
Ingatlah, bahwa kafein tidak hanya terdapat di dalam kopi. Teh hijau dan teh
hitam, cola dan minuman ringan (soft drink) juga mengandung kafein. Cobalah untuk
menggantinya dengan produk-produk decaffeinated (yang tetap mengandung kafein,
tetapi dalam jumlah yang lebih kecil) atau produk yang bebas kafein.
Jika anda juga mencemaskan coklat (yang juga mengandung kafein), kabar baik
bahwa anda dapat mengkonsumsinya asalkan tidak berlebihan. Kandungan kafein yang
terdapat dalam coklat perbatang adalah 5 30 mg, sedangkan kafein yang terkandung
dalam kopi mencapai 95 135 mg. Jadi, tidak ada masalah mengkonsumsi coklat yang
tidak banyak.

Olahraga berlebihan
Jika anda telah mengikuti program olahraga sebelum hamil, konsultasikan kepada
dokter anda apakah aman jika diteruskan. Jika sebelumnya anda tidak aktif berolahraga
dan/atau anda memiliki kehamilan dengan resiko tinggi, konsultasikan pada dokter anda
bagaimana cara yang aman untuk memulai olahraga.

Mandi sauna

Memang sangat menyenangkan jika Anda bisa mandi sauna, apalagi tubuh
seringkali pegal-pegal. Namun, hindari mandi sauna/mandi air yang terlalu panas. Atur
temperatur sedemikian rupa agar air tetap hangat. Hindari berendam terlalu lama karena
ini akan berpengaruh langsung terhadap janin.

Berhubungan seks (masih kontroversi)


Hubungan intim selama masa kehamilan pada dasarnya aman dilakukan, baik
pada hamil muda maupun hamil tua. Namun bila terdapat perdarahan, riwayat abortus
sebelumnya, plasenta menutup jalan lahir dan ketuban pecah sebelum waktunya atau
keadaan lain atas saran dokter sebaiknya jangan melakukan hubungan intim.

Terbang dengan pesawat, terutama jika jarak tempuh membutuhkan waktu lama.
ika ingin pergi dengan pesawat terbang sebaiknya saat umur kehamilan 20 -32
minggu untuk menghindari kemungkinan terjadinya abortus dan persalinan prematur.
Konsultasikan dahulu dengan dokter anda sebelum pergi.

Obat-obatan alternatif
Kondisi hamil sangat jauh berbeda dengan kondisi saat tidak hamil. Mungkin saat
tidak hamil Anda bisa bebas mengonsumsi obat-obatan alternatif (jamu, misalnya). Anda
tak perlu takut kandungan kimianya akan mempengaruhi janin. Namun, saat hamil,
sebaiknya konsultasikan dengan dokter jika Anda hendak mengonsumsi obat-obatan, baik
alternatif maupun kimia.
Mengkonsumsi sembarang obat yang dijual bebas berbahaya sebab bisa
mengakibatkan kemungkinan cacat bawaan bayi meningkat. obat-obatan itu akan lebih
berbahaya jika terkena pada bayi yang masih berumur kurang dari tiga bulan dalam
kandungan

5. Mengetahui Mitos- Mitos yang banyak beredardi masyarakat yang berkaitan


dengan kehamilan

Mengenal 10 Mitos Kehamilan (Mitos VS Fakta)


Menjalani kehamilan dalam hidup bermasyarakat tidaklah selalu berjalan mulus.
Saat Anda berusaha bersikap dan berpikir positif, beberapa aturan dan mitos-mitos justu
membuat Anda terjebak pada satu situasi dan kondisi yang membingungkan. Apa benar
minum air es saat hamil dapat membuat janin besar? Apakah saat hamil Anda harus makan
dua kali lipat? Lalu sejauh mana kita mengetahui mengenai mitos-mitos yang terlanjur
berkembang di masyarakat? Manakah yang benar-benar mitos dan manakah yang benarbenar kenyataan.
Beberapa fakta dari mitos-mitos berikut ini mungkin dapat membantu Anda dari
kebingungan :
1. MITOS : Saat hamil harus makan dua kali lipat.
FAKTA: saat hamil Anda harus memperhatikan nutrisi dengan makan seimbang.
Kebanyakan makan justru menambah besar ukuran dan berat badan Anda dan janin
sehingga dapat menyulitkan persalinan.
2. MITOS : Saat hamil tidak boleh makan buah pisang ambon, nanas, dan durian.
FAKTA: Anda boleh mengkonsumsi semua jenis buah asalkan tidak berlebihan.
Seandainya terjadi gangguan pada tubuh saat mengkonsumsi, mungkin saat itu Anda
sedang tidak fit atau memang Anda alergi terhadap buah tersebut.
3. MITOS : Ibu hamil tidak boleh makan daging kambing karena membahayakan janin.
FAKTA: jika Anda tidak mempunyai riwayat penyakit kolesterol dan jantung, Anda
boleh menyantap daging kambing asalkan dalam porsi sewajarnya, karena daging
kambing mengandung kadar purin (lemak jenuh) tinggi yang bisa mempengaruhi
metabolisme asam urat. Hal inilah yang berbahaya bagi penderita kolesterol dan jantung.
4. MITOS : Minum air es membuat janin besar.

FAKTA: air dengan ataupun tanpa es, sebenarnya tidak memiliki nilai gizi atau energi,
sehingga tidak mempengaruhi peningkatan berat badan Anda maupun janin.
5. MITOS : Tidak boleh berhubungan suami-istri terlalu sering.
FAKTA: jika Anda memiliki riwayat keguguran berulang (abortus habitualis), aktivitas
ini memang perlu dilakukan dengan sangat hati-hati terutama pada kehamilan muda.
6. MITOS : Minum jamu lebih aman.
FAKTA: penelitian terhadap bahan jamu murni pun membuktikan bahwa tidak semua
jamu aman, karena dalam bahan jamu (sekalipun dari alam) tentu ada jenis dari tanaman
tertentu yang mengandung alkohol dan dapat mempengaruhi rahim sehingga
membahayakan janin. Jika Anda ingin mengkonsumsi jamu sebaiknya masih dalam
pengawasan dokter.
7. MITOS : Jangan kerja atau olah raga berat.
FAKTA: wanita hamil manapun tidak akan dianjurkan untuk melakukan pekerjaan atau
olah raga yang terlalu berat. Terutama yang telah mengalami keguguran ataupun proses
melahirkan beberapa kali sebelumnya.
8. MITOS : Membatasi makanan tertentu.
FAKTA: jika Anda pernah mengalami pre-eklamsia, ginjal, atau darah tinggi, Anda
memang harus membatasi makanan yang mengandung banyak garam. Begitupula jika
Anda mempunyai riwayat kencing manis, kurangi makanan manis, makanan berkalori
tinggi dan berlemak jenuh.

9. MITOS : Tidak boleh mengurut perut.

FAKTA : mengurut perut dengan keras dapat menimbulkan stress pada janin dan akan
mengganggu pertumbuhannya. Mengurut perut dapat menimbulkan komplikasi apabila
sudah ada gangguan pelekatan plasenta, dimana pelekatan plasenta yang rapuh, mudah
lepas dan luruh akan mengakibatkan pendarahan.
10. MITOS : Minum air kelapa mempercepat persalinan.
FAKTA: sebenarnya belum ada penelitian yang dapat membuktikan hal tersebut, karena
kelancaran persalinan dipengaruhi oleh banyak faktor. Kalaupun sesaat setelah minum air
kelapa Anda dapat melahirkan dengan lancar, mungkin janin dalam perut memang telah
menunjukkan tanda-tanda persalinan.

Anda mungkin juga menyukai