berinsersio pada salah satu ujungnya di sementum dan ujung lainnya pada dinding soket
TINJAUAN PUSTAKA
3.1PemeriksaanPeriodonsium
utama yang seperti gelombang akan memanjang dan gigi tertekan dalam soketnya. Tekanan
lateral dan rotasional kurang mudah diabsorpsi. Pada sisi tegangan serabut akan
memanjang pada sisi tekanan serabut akan tertakan. Tekanan yang lebih besar akan
dalam keadaan sehat penting untuk mengenal perjalanan penyakit ini (Hamzah, 2001).
menyebabkan terjadinya resorpsi sedang tegangan yang lebih lagi menyebabkan deposisi
tulang (Hamzah, 2001).
A. Gingiva
C. Sementum
Gingiva adalah bagian mukosa rongga mulut yang mengelilingi gigi dan menutupi
lingir (ridge) alveolar. Merupakan bagian dari aparatus pendukung gigi, periodonsium, dan
Sementum adalah jaringan ikat kalsifikasi yang menyelubungi dentin akar dan
tempat berinsersinya bundel serabut kolagen. Sementum dapat dianggap sebagai tulang
bawah perlekatan gigi terhadap pengaruh lingkungan rongga mulut. Gingiva tergantung
perlekatan dan merupakan satu-satunya jaringan gigi khusus dari jaringan periodontal.
pada gigi geligi, bila ada gigi yang dicabut gingiva akan hilang (Hamzah, 2001).
Hubungannya dengan tepi email bervariasi, dapat terletak atau bersitumpang dengan email
Gingiva yang hilang berwarna merah muda, tepinya seperti pisau dan scallop agar
tetapi dapat juga terpisah dari email oleh adanya sepotong kecil dentin yang terbuka.
sesuai dengan kontur gigi geligi. Warnanya dapat bervariasi tergantung pada jumlah
Ketebalan sementum bervariasi, pada daerah sepertiga koronal hanya 16-60m dan
pigmen melanin pada epitelium, derajat keratinisasi epitelium dan vaskularisasi dan sifat
serabut kolagen yang tersusun di dalam matriks organik yang terkalsifikasi. Kandungan
B. Ligamen Periodontal
organiknya, yaitu hidroksiapatit, lebih kecil dari tulang, misalnya hanya sekitar 45%
Ligamen adalah suatu ikatan, biasanya menghubungkan dua buah tulang. Akar
gigi berhubungan dengan soketnya pada tulang alveolar melalui struktur jaringan ikat yang
dapat dianggap sebagai ligamen. Ligamen periodontal tidak hanya menghubungkan gigi ke
Ada dua tipe sementum; selular dan aselular. Sementum selular mengandung
tulang rahang tetapi juga menopang gigi pada soketnya dan menyerap beban yang
sementosit pada lakunan seperti osteosit pada tulang, dan saling berhubungan satu sama
mengenai gigi. Beban selama mastikasi, menelan dan berbicara sangat besar variasinya,
lain melalui anyaman kanalikuli. Sementum aselular membentuk lapisan permukaan yang
juga frekuensi, durasi dan arahnya. Struktur ligamen biasanya menyerap baban tersebut
tipis, sering terbatas hanya pada bagian servikal akar. Tidak mengandung sementosit di
Ligamen terdiri dari serabut jaringan ikat yang tersusun dengan teratur pada
matriks substansi dasar yang dilewati pembuluh darah dan saraf. Bundel serabut yang
2
Prosesus alveolaris adalah bagian tulang rahang
(Manson, 1993).
4.
dari
kedalaman
poket
atau
3.1.2 Pemeriksaan
kemudian
diteruskan
ke seluruh rahang
(Manson, 1993).
Hal-hal yang perlu dilakukan pada tahap ini adalah:
1.
Gingiva
Pemeriksaan gingiva dapat dilakukan secara
Poket periodontal
berdekatan
mukosa
koronal
dengan
3
instrumen tumpul ataur warnai mukosa dengan larutan
faktor
dapat
diketahui
(intrinsik),dihubungkan
dengan
1. Plak bakteri
alveolar
sistemik
pemeriksaan
klinis
dan
interdental.
Probing
trasngingival
2. Kalkulus
dapat
3. Impaksi makanan
Palpasi
Palpasi bagian dari prosedur diagnosis yang
Supurasi
6. Iatrogenik Dentistry
Abses peridontal
Abses periodontal terjadi secara lokalisata serta
Faktor Sistemik
4
Respon jaringan terhadap bakteri, rangsangan
a.
Demam Tinggi
b.
Serangan tiba-tiba
c.
2001).
d.
Vitamin C
Sangat berpengaruh pada jaringan periodontal,
karena fungsinya dalam pembentukan serat jaringan
3.
Klinis:
1. lesi yang khas: lekukan berlubang seperti
ikat.
Drugs atau obat-obatan
4.
kasus
pseudomembrane,
tetapu
tidak
dilapisi
gingival
margin
Hormonal
Penyakit periodontal dipengaruhi oleh hormon
steroid.
3.3
beberapa
Peningkatan
hormon
estrogen
dan
dan banyak
4. ANUG dpt
b.
c.
plak.
Insiden meningkat : anak dgn over bite &
overjet yg besar, gangguan pernafasan, &
bersama-sama dgn
terjadi
e.
Etiologi:
1. Bisa terjadi pada mulut yang bebas dari
penyakit
2. Belum diketahui dengan pasti, diduga oleh
bakteri spesifik
3. Predisposisi local;
a)
5
b) Injury pada gingiva dg atau tanpa
trauma oklusi
c) Perokok: flap perikoronal
d) Faktor sistemik: defisiensi nutrisi
e) Penyakit debiting, antara lain: TBC,
f)
sifilis
Psikomotorik (Hamzah, 2001).
a.
b.
c.
3. Refractory Periodontitis
a.
b.
c.
dll.
5. Karena adanya gangguan sistemik antara lain
oleh maloklusi
6. Gingival Enlargement.
d.
(Hamzah, 2001).
4. Trauma Oklusi
a.
1. Periodontitis
b.
a.
b.
c.
d.
Periodontitis dibagi
1.
5. Atrophi Periodontal
a.
b.
(Hamzah, 2001).
6
d.
Bila
seiring
dengan
Physiologic Atrophy
peningkatan
atau
umur->
Senile Atrophy
(Hamzah, 2001).
3.4
3.4.1
a.
berlanjut, pada
tahap
ini
sel-sel
plasma
terlihat
cenderung
dimulai
pada
daerah
papilla
(Winn dkk, 2006) menyatakan bahwa
gigi.
Histopatologi dari gingivitis kronis dijabarkan
dalam beberapa tahapan. Lesi awal timbul 2-4 hari diikuti
gingivitis tahap awal, dalam waktu 2-3 minggu akan
permukaan gigi.
Lesi awal
menghilang,
perivaskular
digantikan
Perubahan
dan
kerusakan
jaringan
tidak
bersifat
berkembang cepat.
Menurut (Ireland, 2006) ada lima tahapan yang
3.
Tingkat
pemisahan
perlekatan
Neutrophils
dari
serum.
a.
migrasi
epithelium.
mulai
dengan
dan
beberapa
perpindahan
neutrofil
ke
yang
kontinyu
dari
bagian korona
dari
students
sel
inflamasi
meningkatnya
di
migrasi
dalam
jaringan
neutrofil
ke
dan
dalam
Gambar 7. Early
lesion gingivitis
Subyektif:
Px laki-laki 30 th
Rasa perih pada seluruh gusi
Sakit 1 minggu yang lalu
Gusi mengelupas dan berdarah tiba-tiba
Halitosis
Demam 2 hari yg lalu
Merokok dan minum alkohol
2.
Obyektif:
3.
-
sakit, supurasi
Druk (+), Perkusi (+), Mobilitas gigi (-)
Kalkulus
Poket 6 mm
Penunjang:
23 Radiolusen batas tidak jelas pada apikal gigi.
8
(Fatima et al., 2013)
Hubungan
Terhadap
Jaringan
Periodontal
Periodontitis pada perokok ditandai dengan ciriciri spesifik berupa, adanya karakteristik gingiva fibrotik
disertai kemerahan gingiva, saku yang lebih dalam pada
anterior dan lingual mandibula, dan resesi gingiva. Hal
ini merupakan parameter klinis bagi perokok terkena
periodontitis
kecendrungan
yang
lebih
terpapar
parah
GUNA
dan
mempunyai
(acute
necrotizing
peningkatan
kedalaman
saku
gigi
serta
2007).
Menurunnya kebersihan rongga mulut perokok disertai
dengan peningkatkan deposisi kalkulus, plak debris dan
stain tembakau. Pinborg, dkk menyimpulkan bahwa
terdapat hubungan antara konsumsi tembakau terhadap
deposisi kalkulus. Analisa selanjutnya dengan data yang
sama oleh Kowalski juga menunjukkan bahwa bukan
perokok mempunyai kalkulus supragingiva jauh lebih
rendah dibandingkan perokok.
Perokok lebih rentan
periodontal
dibandingkan
terserang
bukan
penyakit
perokok. Apabila
3.7.1
Aterosklerosis
Hubungan
Penyakit
Periodontal
Dengan
tentang hubungan
penyakit
resiko
periodontal
independen
aterosklerosis
mungkin merupakan
faktor
aterosklerosis.
Namun
untuk
hubungan
pengembangan
antara
penyakit
9
adalah mekanisme peradangan umum atau infeksi lokal
penyakit tersebut.
Peran
infeksi
pada
aterosklerosis
telah
dihubungkan dengan
inflamasi kronis
3.
endokarditis, thrombosis/aterosklerosis.
gastrointestinal.
mekanisme
berkaitan
dengan
studi
epidomologi.
1.
2.
10
interleukin (IL-1, IL-6, dan IL-8). Satu dari stimuli
Pembentukan aterosclerosis
diawali dengan
gilirannya
molecule
dapat
memainkan
peran
dalampenyakit
(ECAM-1) dan
oleh
sejumlah
faktor
yaitu
diatur
produk
bakteri
sitokin.
Setelah
yang
(Hatta, 2011).
komplek.
Aterosklerosis
adalah
penebalan
Pembentukan
2011).
darah
dan
penebalan
pecahnya
pembuluh
plaque
setelah
dinding
atheromatous
menyebabkan
atheromatous,
terjadi
berpenetrasi
ke
dalam
arteri,
11
1.
Debridement
(Pengangkatanjaringanmatiatau
yang telahterinfeksi)
2.
(Obat kumur)
3.
Improved
oral
hygiene
kali sehari
(Meningkatkan
kesehatan mulut)
4.
1,5%
hydrogen
perokside
atau
0,02%
Obat
dapat
membantu
saline
kumur
3.9
Faktor
Faktor
yang
Mempengaruhi
Penyembuhan
faktor
yang
lokal
menghambat
ternyata
dapat
adalah:
1.
Terkontaminasinya
mikroorganisme plak.
daerah
luka
oleh
12
2. Manipulasi yang berlebihan pada waktu melakukan
perawatan.
3. Adanya benda asing pada daerah luka.
4. Prosedur perawatan yang berulang-ulang yang
diet
mengganggu
aktivitasseluler
pada
proses
sel-sel endotel.
5.Stress,
tiroidektomi,
mempercepat
(debridemen).
Pada
vaskularisasi
waktu
dengan
dilakukannya
debridemen
proses
sering
terjadi
pada
usia
lanjut
yang
melemahkan
(debilitating
diseases).
3. Gangguan nutrisi seperti: pasok makanan yang
sehingga
menghambat
jaringangranulasi
yang
belum
granulasi
penyembuhan.
6. Progesteron meningkatkan dan mempercepat
penyembuhan, yaitu:
1. Penyingkiran jaringan yang degenerasi dan
nekrosis
hormon
mempercepat
dapat
testosteron,
adrenokortikotropik
justru
bagi
penyembuhan.
Beberapa faktor lokal
cukup
yang
sudah
lokal
seimbang
penyembuhanyang baik.
4. Glukosteroid seperti kortison menghambat
penyembuhan.
5. Terganggunya pasok darah ke daerah luka. Agar
terhambat.
b. Faktor-faktor
yang
pembuluhdarah
marginal
sehingga
gingiva
berupa
penggantian
penyakitadalah
sama
jaringan
pada
yang
semua
telah
dirusak
bentuk
terapi
bagian
yang
baru.
Regenerasi
berasal
dari
keduanya.
Jaringan
ikatyang
tidak
berdiferensiasi
13
berkembang
menjadi
osteoblas
dan
sementoblas
normal,
sel
dan
jaringan
baru
senantiasa
(3)
deposisi
sementumyang
terus
penyakit
gingiva
dan
periodontal
berkembangnya
yang
juga
penyakit
berupa
regenerasi.
gingiva
den
inflamasisebenarnya
Akan
tetapi
karena
Periodonsium
permukaanakar
yang
diperbaiki
tadinya
pada
tersingkap;
tinggi
tulang.
Perbaikan
mencukupi.
c. Perlekatan Baru
Perlekatan baru adalah tertanamnya serabut
permukaan
gingiva
danmengembalikan
enamel;
sebelum perawatan
ZonaB.Daerah
periodontal;
Zona
C.
Daerah
14
penyatu. Pada perlekatan baru, epitel penyatu
tetap
kembali
padakenyataannya
periodonsium.
yangmelekat
Namun
kembali
karena
bukanlah
perbaikan
daerah
pada
akar
ada.Namun
karena
epitel
gingiva
epitelbisa
sama
daya
tahannya
disertai
oleh
pendarahan
probing,tanda-tanda
klinis
penumpukan
pada
plak
pada
inflamasi,
dan
permukaan
gigi,
inaktif,
tanpa
disertai
pasca
perawatan
adalah
masih
yangmenghasilkan
yangmendekati
sasaran
hasil
yang
idealtersebut.
Regenerasi ligamen periodontal merupakan
kunci dari tercapainya perlekatanbaru. Dengan
regenerasinya
Gambar 3. Penyembuhan berupa adaptasi epitel.
A.
Saku
periodontal;
B.
Pascaperawatan.
tetapi
tidakmelekat
ke
permukaan
gingivaberadaptasi
rapat
dengan
dimungkinkan
ligamen
periodontal
konti-nuitasantara
akan
tulang
dapat
mensintesa
dan
membentuk
guna
menyingkirkan
15
(1) epitel oral, (2) jaringan ikat gingiva, (3)
dicapai
sangat
proliferasi
tergantung
sel-sel
yang
padasekuens
terlibat
pada
stadiumpenyembuhan.Apabila
epitelberproliferasi
permukaan
lebih
akar
dahulu
gigi
sepanjang
sel-sel
sebelum
maka
bentuk
telah
diapli-kasikanuntuk
tersebut
penyembuhan
baru.
terjadi
ankilosis.
diseluruh dunia.
resorpsi
akar
dan
penyakit
periodontal
meliputi
Kontrol Plak
Merupakan cara yang paling efektif dalam
mencegah
pembentukan
kalukulus
dan
16
merupakan dasar pokok pencegahan penyakit
3.
plak
berarti
pemeliharaan kesehatan
Bagi penderita penyakit periodontal, kontrol
4.
5.
tahan
(betadine, isodine)
Profilaksis
Merupakan pembersihan gigi di klini, terdiri
dari penyingkiran materi alba, kalkulus, stain
dan pemolisan gigi.
Untuk memberikan manfaat yang maksimum
bagi pasien, profilasis mulut harus lebih luas dan
a.
meningkat
yang
juga
tubuh
b.
yang
sehat,
gigi
yang
6.
jawab
dokter
gigi,
organisasi
b.
anak
Penyingkiran plak, kalkulus (supra dan sub
c.
d.
e.
f.
kerusakan
yang
17
-
Juga
menghilangkan
-
dalam pembersihan.
segera
merawatnya
bila
perawatan
yang
digunakan
lebih
sedikit
dan
sehingga
banyak
kolagen.
Periodontitis Juvenile Lokalisata (LJP)
Angka karies rendah, sangat sedikit dijumpai
mencegah
program
yang
positif
untuk
8.
karena
lunak
yang teratur
Menerangkan bahwa tindakan pencegahan
jaringan
Gingivitis Kronis
Tanda pertama dari inflamasi adanya hiperami,
3.
bermanfaat.
Cara lain dari pencegahan periodontitis adalah:
4.
18
Merupkan suatu diagnosa yang digunakan untuk
menyebut
bentuk
penyakit
Gingivostomatitis
periodontal
herpetik
akut
paling
Gingivitis
(ANUG)
Adanya lesi berbentuk seperti kawah (ulkus)
pada bagian proksimal dengan daerah nekrosis
yang luas, ditutupi/ tidak ditutupi lapisan
Oedema
Perdarahan gingiva
6.
Durasi 7 10 hari
2.
Gingivitis deskuamasi
Gingivostomatitis
Herpetik Akut (GHA)
adalah
19
marginal,
Ringan;
erytema
difus
pada
tahun.
2.
Faktor Nutrisi.
Secara teoritis defisiensidari nutrien utama
3.
3.13
terbakar.
Penyakit Predisposisi
Faktor Sistemik.
Faktor faktor sistemik adalah faktor yang
cukup dini.
Prevalensi
sangat
langka,
yang
meningkatkan
gingivitis
ulceratif
akut
juga
fungsi
berhubungan
dengan
terganggunya
salah
satu
bentuk
perawatan
penyakit
20
periodontal, sampai sekarang ini masih belum terbukti
dengan jelas.
3. Faktor hormonal.
Perubahan hormon seksual berlangsung semasa
keadaan bersih,
Anemia
menurunkan
kapasitas
pembawa
sintesis.
Diabetes.
Bukti bukti ilmiah belum terlalu jelas, diabetes
jangka
panjang
dengan
perubahan
retina
berwarna
merah
gelap
dan
bengkak,
21
tertutup gingiva. Disini terlihat perdarahan spontan dari
gingiva. Jaringan periodontal mengalami kerusakan
yang
berlangsung
dengan
cepat
disertai
dengan
tentunya
menyebabkan
meningkatnya
8.
Hiperplasia epanutin :
Obat anticonvulsan seringkali diberikan pada
dapat
diredakan,
daerah
pembengkakan
Acquired
immune
deficiency
sydrmoe
(AIDS).
Human immunogeficien virus HIV1 dan HIV2
khususnya menyerang helper lyphocytes oleh sebab itu
akan mengganggu sistem imun. Tidak ada manifestasi
periodontal yang khas dari penyakit ini dan lesi yang
terlihat pada gingiva umumnya disebabkan karena
immunodefisiensi yang parah dan infeksi ikutan.
Kandidiasis rongga mulut (thrush) adalah manifestasi
AIDS yang umum dan dapat ditemukan pada hampir 50
% pasien (Scully dan Cawson, 1987) sarkoma kaposi
rongga mulut juga ditemukan dalam persentase yang
cukup tinggi pada pasien pasein ini.
Penderita AIDS sangat rentan terhadap
Fibromatosis gingiva:
Merupakan gangguan gen tunggal herediter
akan
Penyakit psikologis :
Gangguan psikologis dapat meningkatkan laju
10. Dermatosis :
Beberapa penyakit kulit mempunyai manifestasi
rongga mulut yang dapat timbul pada gingiva. Beberapa
penyakit ini sangat langka. Beberapa diantaranya adalah
22
3.14Pengaruh Penyakit Periodontal terhadap Ibu
Hamil
Dalam UU RI no.23/92 tentang kesehatan,
(promotif),
(preventif),
pemulihan
pencegahan
penyembuhan
kesehatan
penyakit
(rehabilitatif)
penyakit
(kuratif)
secara
2008).
(2007)
yang
dan
dilaksanakan
menyatakan
pada
masa
Firdan, 2011).
Hasibuan (2007) menyatakan bahwa istilah
yang
mengandung
air
dan
serat
untuk