SGB 2
SGB 2
I.
Pendahuluan
(1,2)
Definisi
Etiologi
Bisa terjadi juga oleh karena infeksi bakteri atau virus misalnya, EpsteinBarr Virus, penyakit Hodgkins, Cytomegalovirus, dan Mycoplasma serta
jenis dari Campylobacter (biasanya menyerang sistem saraf terutama
pada lapisan pelindung saraf). (1,3)
(3)
Operasi juga bisa menjadi salah satu faktor penyebab, biasanya pada
operasi minor. Prevalensi Sindrom Guillain-Barr 5 sampai 10% nya
disebabkan setelah operasi. (1,3)
Patofisiologi
Mekanisme penyakit terjadi karena respons yang berlebihan dari T sel yang
abnormal dari infeksi terdahulu. CD4+ sel T helper-inducer merupakan mediator
penting dari penyakit. Berbagai antigen spesifik mungkin dilibatkan pada respon
ini, mencakup Myelin P-2 dan ganglioside GM1.
Baru-baru ini, wabah untuk Sindrom Guillain-Barr telah dicatat pada tiap-tiap
tahun di area pedesaan di Negara Cina Utara, terutama sekali sepanjang musim
panas. Ini telah dihubungkan dengan infeksi dari Clostridium jejuni dan banyak
dari pasien ini yang mempunyai antibodi antiglycolipid. (1,2)
V.
(1)
Di Amerika Serikat :
Perkiraan timbulnya Sindrom Guillain-Barr dalam 1 tahun sekitar 0.4 sampai 2.0
dari 100,000 orang, tetapi rumah sakit disana mencatat frekuensi yang nyata
sebanyak 15%. Tidak ada jumlah yang jelas dalam tiap musim pada Sindrom
Guillain-Barr yang telah dicatat Amerika Serikat.
Secara internasional :
Resiko kejadiannya sama rata di seluruh dunia dalam semua iklim dan ras,
kecuali pada satu musim Campylobacter-Related Sindrom Guillain-Barr di
Negara Cina, yang cenderung terjadi dalam musim panas.
Tingkat kematian keseluruhan adalah 5 sampai 10%, tingkat kematian akan
menjadi lebih tinggi pada pelayanan medis di bawah standar. Kematian biasanya
disebabkan oleh kegagalan pada jantung atau kegagalan yang berhubungan
dengan pernapasan, apalagi jika disertai dengan dysautonomia. Kesembuhan
total terjadi pada dua dari tiga orang yang menderita Sindrom Guillain-Barr.
Sekitar 5 sampai 10% individu dapat menderita kecacatan tetap.
Secara umum, Sindrom Guillain-Barr jauh lebih baik pada anak-anak dibanding
orang dewasa. Kematian sebenarnya sangat jarang, bahkan 75 sampai 90%
mencapai kesembuhan penuh. Periode kesembuhan lebih panjang dibanding
jangka waktu penyakit akut, sering dalam beberapa minggu sampai beberapa
bulan, dengan rata-rata waktu pulih kurang lebih 7 bulan. Kadang-kadang angka
rata-rata dari mulai terlihat gejala sampai taraf kesembuhan adalah 17 hari,
untuk berjalan tanpa bantuan adalah 37 hari dan untuk bebas dari gejala 66 hari.
Pasien orang dewasa memiliki prognosis yang lebih buruk dengan keadaan :
1. usia lebih tua dari 40 tahun
2. mempunyai kemajuan sangat cepat ke arah quadriparesis
3. mempunyai komplikasi penyakit berbahaya
4. mempunyai bentuk axonal Sindrom Guillain-Barr
Kesulitan serius yang paling umum adalah kelemahan otot pernapasan dan
kelainan saraf otonom. Pneumonia, RDS (Respiratory Distress Syndrome),
Gejala Klinis
yang terjadi. Variasi Miller-Fisher yang juga dapat dilihat pada anak-anak,
ditandai oleh ophthalmoplegia, ataxia dan areflexia.
VII.
Diagnosis
(1)
Diagnosa Banding
(1,3)
(1)
Penyakit lyme
Myasthenia gravis
Organofosfat
Toksik neuropati
IX.
Pemeriksaan Penunjang
1.
(1)
Pemeriksaan Laboratorium
Foto
MRI : Pada hari ke-13 setelah terlihat gejala, Lumbosacral MRI menunjukkan
peningkatan pada akar nervus cauda equina dengan peningkatan pada
gadolinium. Hasil sensitif sampai 83% untuk GBS akut dan terjadi pada 95%
kasus yang khas.
1. 3. Pemeriksaan lain
Tanda vital, kapasitas pernapasan dan output dari air seni pasien harus
dimonitor
Dalam keadaan akut, hipotensi orthostatik dan retensi air seni juga
bisa menyebabkan permasalahan penting.
Studi Elektrodiagnostik
Pemeriksaan Mikroskopik
X.
1.
Luka ini dapat terpisah dan tersebar di sepanjang sistem saraf perifer,
walaupun mungkin dapat menjadi suatu predileksi inflamasi pada akar
nervus.
Baru-baru ini, wabah untuk Sindrom Guillain-Barr telah dicatat pada tiaptiap tahun di area pedesaan di Negara Cina Utara, terutama sekali
sepanjang musim panas. Ini telah dihubungkan dengan infeksi dari
Clostridium jejuni dan banyak dari pasien ini yang mempunyai antibodi
antiglycolipid. Pada bentuk axonal Sindrom Guillain-Barr, spesimen biopsi
mengungkapkan degenerasi dari serabut Wallerian-like pd serabut nervus
di ventral dan dorsal, dengan hanya demyelinasi minimal atau infiltrasi
dari limfosit. Lesi axonal dipengaruhi oleh serabut sensoris dan serabut
motorik. Walaupun bentuk pada Sindrom Guillain-Barr telah dihubungkan
dengan infeksi Campylobacter, tetapi hal itu merupakan suatu komplikasi
infeksi yang jarang.
Penatalaksanaan
(1)
Sekarang ini pengobatan lebih diarahkan pada imunomodulasi. Terapi yang lebih
efektif yaitu dengan pemberian imunogobulin secara intravena
(IVIG, intravenous immunoglobin).
Hasil dari pemberian plasmapharesis dan IVIG sama saja, tetapi IVIG
lebih kecil efek sampingnya.
Steroid sebelumnya digunakan untuk pengobatan Sindrom GuillainBarr, tetapi kurang efektif.
2.
Konsultasi
3.
Aktivitas
XI.
Terapi
(1)
Nama obat
:
Intravenous Imunoglobulin (IVIG, Gammagard,
Gamimune), efektif pada : menetralkan sirkulasi antibodi myelin sampai antibodi
anti-idiotipik ; down-regulation pro-inflammatory cytokines, mencakup IFNGAMMA ; blokade Fc Sel yang peka pada rangsangan makrofag ; supresi inducer
sel T dan B dan supresi tambahan dari sel T ; blokade komplemen cascade ;
peningkatan remyelinasi ; 10% peningkatan CSF IgG.
Dosis dewasa
Dosis anak-anak
:
IVIG biasanya dipakai 5 hari pada 0.4 g/kg/d, yang
mengakibatkan peningkatan setelah 2-3 hari terapi ; bisa juga dengan
pemberian 2 g/kg IVIG dosis tunggal.
Kontraindikasi
IgG.
Kehamilan
Tindakan pencegahan
:
Cek kadar serum IgA sebelum IVIG dan
penggunaan IVIG Iga Depleted (G-Gard-Sd) jika di indikasikan ; IVIG bisa
meningkatkan viskositas serum dan thromboembolik.
Efek yang kurang baik telah dilaporkan : migren, 10% peningkatan resiko
meningitis aseptik ; resiko peningkatan urtikaria, pruritus atau petechiae 2
sampai 5 hari setelah diberikan infus dan selama 1 bulan ; resiko peningkatan
nekrosis tubulus ginjal pada pasien usia lebih tua, pasien dengan diabetes,
pasien volume-depleted dan pasien yang sebelumnya terdapat riwayat penyakit
ginjal.
Bisa juga dilihat dari perubahan pada nilai-nilai laboratorium : peningkatan
antiviral atau titer antibodi antibakterial untuk 1 bulan ; peningkatan ESR 6-fold
dalam 2 sampai 3 minggu ; hiponatremia.
XII.
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
1)
http://www.emedicine-guillain%20barre.htm
2)
Sidharta, P. Mardjono, M. Neurologi Klinis Dasar, Cetakan kedelapan, 2000,
Dian Rakyat.
3)
http://www.mayoclinic/sindromegullainbarre.com