Anda di halaman 1dari 2

Teori Keperawatan Callista Roy

Teori Keperawatan Menurut Callista Roy


Berkembangnya teori keperawatan model adaptasi oleh sister Callista Roy ini terjadi
pada tahun 1964.digunakan sebagai landasan dan model konsep yang esensial
dalam pendidikan keperawatan. Model ini merupakan model yang menguraikan
bagaimana individu mampu meningkatkan kesehatannya dengan cara
mempertahankan perilaku yang adaptif dan mampu merubah perilaku yang mal
adaptif atau memandang klien sebagai suatu sistem adaptasi secara keseluruhan.
Tujuan dari model adaptasi ini adalah membantu seseorang untuk beradaptasi
terhdap perubahan kebutuhan fisiologis, konsep diri, dan fungsi peran dan hubungan
interdependensi
selama
sakit
(Marriner-Tomery,1994).Kebutuhan
asuhan
keperawatan muncul ketika klien tidak dapat beradaptasi dengan lingkungannya.
Dalam memahami konsep model ini, Calista Roy mengemukakakan konsep
keperawatan dengan model adaptasi yang memiliki beberapa pandangan atau
keyakinan serta nilai yang dimilikinya antara lain :
1. Manusia adalah mahluk biopsikososial yang selalu berinteraksi dengan
lingkungannya. Seseorang dapat dikatakan sehat jika mampu memenuhi
kebutuhan biologis,psikologis, dan sosialnya.
2. Untuk mencapai suatu homeostatis atau terintegrasi, seseorang harus
beradaptasi sesuai dengan perubahan yang terjadi. Kemampuan adaptasi
seseorang dipengaruhi oleh tiga penyebab, yaitu penyebab utama terjadinya
perubahan situasi dan kondisi yang ada serta keyakinan dan pengalaman
dalam beradaptasi atau kemampuan untuk melakukan peran dan fungsi
secara optimal.
3. Terdapat tiga tingakatan adaptasi yang dikemukakan oleh Callista Roy,
diantaraya: (A) Focal stimulasi yaitu stimulus yang langsung beradaptasi
dengan seseoarang dan akan mempunyai pengaruh kuat terhadap seorang
individu. (B)Kontekstual stimulus adalah stimulus lain yang dialami
seseorang, baik stimulus internal maupun eksternal yang dapat
mempengaruhi. Kemudian dapat dilakukan observasi dan diukur secara
subjektif. (C) Residual stimulus yaitu stimulus lain yang merupakan ciri
tambahan yang ada atau sesuai dengan situasi dalam proses penyesuaian
dengan lingkungan yang susah untuk diobservasi.
4. Sistem adaptasi mempunyai empat metode adaptasi, yaitu: (A) Fungsi
fisiologis komponen sistem adaptasi ini diantaranya: Oksigenasi, Nutrisi,
Eliminasi, Aktifitas dan istirahat, Integritas kulit, Indera, Cairan dan elektrolit,
(B) Fungsi neurologis, (C) Fungsi endokrin, dan (D) Fungsi peran.
Dalam proses penyesuaian diri individu harus meningkatkan energi agar mampu
melaksanakan tujuan untuk kelangsungan kehidupan, perkembangan, reproduksi
dan keunggulan sehingga proses ini memiliki tujuan untuk meningkatkan respons
adaptif.

Secara ringkas, Callista Roy mengemukakan bahwa individu sebagai mahluk


biopsikososial dan spiritual sebagai kesatuan utuh yang memiliki koping untuk
beradaptasi terhadap segala perubahan lingkungan. Dalam mengemukakan konsep
ini, asumsi yang dimilikinya diantaranya yaitu sebagai individu yang sehat, individu
mampu berfungsi untuk memenuhi kebutuhan biopsikososial yang menggunakan
koping yang positif maupun yang bersifat negatif. Untuk mampu beradaptasi setiap
individu akan berespons terhadap kebutuhan fisiologis, kebutuhan konsep diri yang
positif, kemampuan untuk hidup mandiri, kemampuan berperan dan berfungsi
secara optimal untuk memelihara integritas diri dan selalu menggunakan koping
yang efektif dalam rentang sehat-sakitnya.
Kebutuhan akan konsep diri positif berfokus pada persepsi diri yang meliputi
kepribadian, norma, etika, dan keyakinan seseorang. Kemandirian lebih difokuskan
padakebutuhana kan dukungan orang lain.Peran danfungsi optimal lebih difokuskan
pada perilaku individu dalam menjalankan peran dan fungsi yang diembannya.
Jadi, kebutuhan asuhan keperawatan muncul ketika klien tidak dapat beradaptasi
terhadap lingkungan internal maupun eksternal.Seluruh individu harus beradaptasi
terhadap, Pemenuhan kebutuhan fisiologi dasar, Perkembangan konsep diri positif,
Penampilan peran sosial, dan Pencapaian keseimbangan antara kemandirian dan
ketergantungan. Dari keempat kebutuhan itu, perawat harus menentukan apakah
kebutuhan diatas menyebabkan timbulnya masalah bagi klien atau tidak dan
mengkaji bagimana klien beradaptasi terhadap hal tersebut. Jadi, kebutuhan asuhan
keperawatan muncul bertujuan untuk membantu klien beradaptasi.
You might also like:

KONSEP DIRI

Keperawatan Kesehatan Komunitas

TREN DAN ISSUE LEGAL DALAM KEPERAWATAN PROFESIONAL

Asuhan Keperawatan Respiratory Distress Sindrome

Anda mungkin juga menyukai