Kelompok 5
AZNIA
SAIFUL
NURMIN
DJOATI
NURLIANA
BAB I
KONSEP MEDIS
1. Pengertian.
Selulitis
2.
Etiologi
3. Manifestasi Klinis
4. Komplikasi
Abses
Edema
Ganggren
Infeksi
5. Pemeriksaan Diagnostik.
Hemoglobin
Eritrosit
Trombosit
Leukosit
Kultur hapusan selulitis
6. Penatalaksanaan Medik
Pemberian antibiotik; Penicilin (melalui oral/pembuluh
darah)
Eritromicin, untuk kasus yang ringan dan Clindamycin untuk
kasus yang berat.
Oksasitin untuk selulitis yang disebabkan oleh staphilokokus.
Penderita selulitis berulang bisa dihentikan dengan
pemberian penicillin setiap bulan, penisilin peroral selama 1
minggu setiap bulan.
BAB II
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN SELULITIS
1.
Pengkajian
a. Pengumpulan data
2. Pengelompokan Data
DATA SUBYEKTIF
Nyeri pada kulit yang terinfeksi
Kulit terasa panas
Demam
Menggigil
Sakit kepala
Lemah
Pusing
Emosi meningkat
Mual/muntah
Nafsu makan tidak ada
Keterbatasan gerak pada area
yang sakit
Insomnia
Malu
DATA OBYEKTIF
Kulit seperti jeruk purut
Bengkak pada kulit
Mual/muntah
Emosi meningkat
Lepuhan kecil pada kulit
Demam
Tachikardi
Tampak kusam
Tampak lemah
Gelisah
Eritema
ANALISA DATA
No
DATA
PENYEBAB
MASALAH
DS :
- Nyeri pada kulit yang
terinfeksi
- Kulit terasa panas
- Sakit kepala
DO :
- Bengkak pada kulit
- Lepuhan kecil pada kulit
- Tachikardi
Adanya
inflamasi
Nyeri
DS :
Proses infeksi
Hipertermi
- Demam
- Menggigil
DO :
- Demam
- Tachikardi
No
Data
DS :
- Nyeri pada kulit yang terinfeksi
- Kulit terasa panas
- Demam
DO :
- Bengkak pada kulit
- Tachikardi
DS :
- Mual/muntah
- Nafsu makan tidak ada
- Lemah
DO :
- Mual/muntah
DS :
DO :
- Kulit seperti jeruk purut
- Lepuhan kecil pada kulit
Penyebab
Masalah
Adanya bakteri
dalam jaringan
kulit
Infeksi
Anorexia,
mual /muntah
Nutrisi kurang
dari kebutuhan
Infeksi pada
kulit
Kerusakan
integritas kulit
No
Data
Penyebab
Masalah
DS :
- Malu
DO
- Eritema
- Kulit seperti jeruk purut
Kerusakan
jaringan kulit
Gangguan
Citra tubuh
DS :
- Emosi meningkat
- Insomnia
DO
- Emosi meningkat
Perubahan
status
kesehatan
Cemas
DS :
- Insomnia
DO
- Tampak Kusam
- Gelisah
Nyeri,
Hipertermi
Gangguan
pola tidur
No
Data
9 DS :
- lemah
- Pusing
- Keterbatasan gerak
pada area yang sakit
DO
- Tampak lemah
Penyebab
Menurunnya
kemampuan
otot
Masalah
Gangguan
mobilitas
fisik
B. Diagnosa Keperawatan
Tujuan:
Rasa nyeri berkurang sampai dengan hilang
Kriteria evaluasi :
Nyeri hilang
Tanda-tanda vital dalam batas normal (S: 3637C, N: 60-80 x/mnt, P: 16-24s x/mnt,
TD: 100/70 130/90 mmHg).
Skala nyeri 0-1 (ringan)
Intervensi
Rasional
1. Observasi skala, lokasi dan 1. Evaluasi keefektifan terapi nyeri
frekuensi nyeri.
2. Observasi tanda-tanda vital
2. Nyeri pasien dpt dilihat dari
tanda vital yg meningkat
terutama nadi.
3. Lakukan ganti balutan dengan 3. Pertimbangan ketdknyamanan
terhadap pelepasan balutan
membasahi balutan dengan
kering
cairan NaCl terlebih dahulu.
4. Berikan tindakan kenyaman 4. Meningkatkan relaksasi dan
dengan teknik relaksasi napas
membantu menfokuskan lagi
perhatian.
dalam.
5. Berikan klien posisi yang 5. Posisi yang salah dapat
nyaman
meningkatkan rangsangan nyeri.
6. Kolaborasi dengan tim medik 6. Analgetik membantu memblok
nyeri dan menurunkan respon
dalam pemberian obat analgetik.
inflamasi.
Intervensi
1. Pantau suhu tubuh
(derajat dan pola),
2. Ukur suhu
dengan
thermometer
pasien
badan pasien
menggunakan
Rasional
1. Suhu
38,9C41C
menunjukkan
penyakit
infeksius akut . pola demam
dapat
membantu
dalam
mendiagnosa
2. Mengindentifikasi adanya
peningkatan suhu tubuh serta
menentukan intervensi
3. Mencegah adanya dehidrasi.
3. Ajarkan
klien
pentingnya
mempertahankan
masuknya
cairan yang adekuat
4. Berikan antipiretik, misalnya 4. Digunakan untuk mengurangi
ASA Aspirin), Asetaminafen
demam dan menurunkan panas
(Tylenol)
Intervensi
1. Pantau tanda
indikasi
vital
Rasional
2. Identifikasi
kontak
berisiko
terjadinya
infeksi
3. Lakukan perawatan luka dengan 3. Saat perawatan luka alat dan
teknik septik dan aseptik
tindakan yang tidak steril dapat
menjadi penyebab infeksi.
4. Kolaborasi dengan tim medik 4. Diindikasikan untuk membunuh
untuk pemberian antibiotic
bakteri gram basilus negatif
Intervensi
Rasional
Intervensi
Rasional
1. Observasi
derajat 1. Menentukan
derajat
penyembuhan luka dan tandapenyembuhan luka dan derajat
tanda dekubitus
dekubitus
sebagai
bahan
evaluasi dan menentukan
intervensi yang tepat.
2. Secara teratur ubah posisi, 2. Mengurangi stress pada titik
dorong pemindahan BB secara
tekanan, meningkatkan aliran
periodik, lindungi penonjolan
darah
ke
jaringan
dan
tulang dengan bantal.
meningkatkan
proses
penyembuhan luka.
Intervensi
Rasional
Intervensi
Rasional
Intervensi
Rasional
Intervensi
1. Kaji tingkat
klien
Rasional
2. Motivasi
mengekspresikan
perasaannya.
Intervensi
Rasional
4. Libatkan pasien/orang
4.Keterlibatan akan membantu
terdekat dalam rencana
menfokuskan perhatian
perawatan.
pasien dalam arti positif.
Intervensi
Rasional
Intervensi
Rasional
Intervensi
Rasional
TERIMA KASIH