KELUARGA
: 14901015033
Mengetahui:
CI Institusi
(
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama
dengan keterikatan aturan dan emosional dan individu mempunyai peran masing
masing yang merupakan bagian dari keluarga. (Friedman, 1998)
Keluarga adalah suatu ikatan/persekutuan hidup atas dasar perkawinan
antara orang dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama atau seorang lakilaki atau seorang perempuan yang sudah sendiriran dengan atau tanpa anak, baik
anaknya sendiri atau adopsi, dan tinggal dalam sebuah rumah tangga.(Sayekti,
1994)
B. Tipe Keluarga
Secara tradisional keluarga dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
1. Keluarga inti (nuclear family)
Keluarga yang hanya terdiri dari ayah, ibu, dan anak yang diperoleh dari
keturunannya atau adopsi atau keduanya.
2. Keluarga besar (extended family)
Keluarga inti ditambah anggota keluarga lain yang masih mempunyai
hubungan darah (kakek-nenek, paman-bibi).
Dengan berkembangnya peran individu dan meningkatnya rasa individualisme,
pengelompokan tipe keluarga selain kedua diatas berkembang menjadi :
1. Keluarga bentukan kembali (dyadic family)
Keluarga baru yang terbentuk dari pasangan yang telah cerai atau
kehilangan pasangannya.
2. Orang tua tunggal (single parent family)
Keluarga yang terdiri dari salah satu orang tua dengan anak-anak akibat
perceraian atau ditinggal pasangannya.
3. Ibu dengan anak tanpa perkawinan (the unmarried teenage mother).
4. Orang dewasa (laki-laki atau perempuan) yang tinggal sendiri tanpa pernah
menikah (the single adult living alone).
5. Keluarga dengan anak tanpa pernikahan sebelumnya (the non-marital
heterosexual cohabiting family).
6. Keluarga yang dibentuk oleh pasangan yang berjenis kelamin sama (gay
and lesbian family).
C. Tahap Perkembangan Keluarga:
Tahap perkembangan Tugas perkembangan (utama)
1. Keluarga
baru Membina hubungan intim yang memuaskan
Membina hubungan dengan keluarga lain,
menikah
2. Keluarga
dengan
3. Keluarga
anak
dengan
usia
pra-
sekolah
Mempertahankan
memuaskan pasangannya
Memenuhi kebutuhan anggota keluarga
Membantu anak untuk bersosialisasi
Beradaptasi dengan anak yang baru lahir,
anak.
Pembagian tanggungjawab anggota keluarga
Merencanakan kegiatan dan waktu untuk
hubungan
dalamrangka
dengan
dengan
anak
Membantu sosialisasi anak
Mempertahankan keintiman pasangan
Memenuhi kebutuhan yang meningkat
Memberikan kebebasan yang seimbang dan
bertanggung jawab
Mempertahankan hubungan
keluarga
Mempertahankan komunikasi terbuka
Mempersiapkan perubahan sistem peran dan
di rumah
Mempertahankan
pasangan
Mempertahankan hubungan yang serasi dan
anak remaja
6. Keluarga
melepas
mulai
anak
sebagai deasa
7. Keluarga
usia
pertengahan
tangga
saling
individu
dalam
dan
menyenangkan
pasangannya
Adaptasi dengan perubahan yang terjadi :
kehilangan
yang
kesehatan
intim
pasangan,
kekuatan
fisik,
penghasilan keluarga.
Mempertahankan keakraban pasangan dan
saling merawat
Melakukan life review masa lalu
D. Struktur Keluarga
Menurut Parad dan Caplan (1965) yang diadopsi oleh Friedman mengatakan ada
empat elemen struktur keluarga, yaitu :
1. Struktur peran keluarga
Menggambarkan peran masing-masing anggota keluarga dalam keluarga
sendiri dan perannya di lingkungan masyarakat atau peran formal dan
informal.
2. Nilai atau norma keluarga
Menggambarkan nilai dan norma yang dipelajari dan diyakini oleh keluarga
khususnya yang berhubungan dengan kesehatan.
3. Pola komunikasi keluarga
Menggambarkan bagaimana cara dan pola komunikasi ayah ibu, orang tua
dengan anak, anak dengan anak, dan anggota keluarga lain (pada keluarga
besar) dengan keluarga inti.
4. Struktur kekuatan keluarga
Menggambarkan kemampuan anggota keluarga untuk mempengaruhi dan
mengendalikan orang lain untuk mengubah perilaku keluarga yang
mendukung kesehatan.
E. Fungsi Keluarga
Secara umum fungsi keluarga (Friedman, 1998) adalah sevagai berikut :
1. Fungsi afektif (the affective function)
Fungsi keluarga yang utama untuk mengajarkan segala sesuatu untuk
mempersiapkan anggota keluarga berhubungan dengan orang lain. Fungsi
afektif berhubungan erat dengan fungsi internal keluarga, yang merupakan
basis kekuatan keluarga.
Fungsi ini dibutuhkan untuk perkembangan individu dan psikososial
anggota keluarga.Keberhasilan melaksanakan fungsi afektif tampak pada
kebahagiaan dan kegembiraan dari seluruh anggota keluarga.Tiap anggota
keluarga saling mempertahankan iklim yang positif.Hal tersebut dapat
dipelajari dan dikembangkan melalui interaksi dan hubungan dalam
keluarga.Dengan demikian, keluarga yang berhasil melaksanakan fungsi
afektif, seluruh anggota keluarga dapat mengembangkan konsep diri positif.
Komponen yang perlu dipenuhi oleh keluarga dalam melaksanakan fungsi
afektif adalah :
Saling mengasuh, cinta kasih, kehangatan, saling menerima, saling
mendukung antar anggota keluarga, mendapatkan kasih sayang dan
dan
tempat
melatih
anak
untuk
dan
tempat
untuk
mengembangkan
kemampuan
individu
asuhan
kesehatan
mempengaruhi
status
kesehatan
Kriteria
Sifat masalah ..............................................................................
Skala :
2.
Krisis ...........................................
Skala :
3.
Skala :
4.
Tinggi ..........................................
Cukup .........................................
Rendah .......................................
Kemudian skoring =
skor
angka tertinggi
bobot
Memodifikasi perilaku
Pembuatan kontrak
Manajemen koordinasi kasus
Strategi-strategi kolaboratif
Konseling termasuk dukungan, penilaian kognitif dan membuat kembali
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
o.
kerangka
Memberikan kuasa kepada keluarga lewat partisipasi aktif
Modifikasi lingkungan
Advokasi keluarga
Intervensi krisis keluarga
Membuat jaringan kerja termasuk pemakaian
Model peran
Memberikan informasi dan keahlian teknis
Suplementasi peran
Pengajaran dari berbagai strategi, termasuk manajemen
Stres, modifikasi gaya hidup dan bimbingan antisipasi.
4. Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan keperawatan terhadap keluarga didasarkan kepada
asuhan keperawatan yang telah disusun.
Kegagalan dalam pelaksanaan tindakan keperawatan dan kesehatan dalam
memecahkan masalah kesehatan keluarga disebabkan oleh banyak faktor, di
antaranya
a. Kurang pengetahuan dalam bidang kesehatan
b. Informasi yang diperoleh keluarga tidak menyeluruh
c. Mempertahankan suatu pola tingkah laku karena kebiasaan yang melekat
DAFTAR PUSTAKA
Andarmoyo, Sulistyo. 2012. Keperawatan Keluarga: Konsep Teori, Proses dan
Praktik Keperawatan. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Herdman, T Heather. 2011. Nanda internasional Diagnosis Keperawatan 2009-2011.
Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.