Anda di halaman 1dari 19

Kelompok 4

DEFINIS
Sindrom Steven Johnson (SSJ) adalah sindrom
yang mengenai kulit, selaput lendir di orifisium dan
mata dengan keadaan umum bervariasi dan ringan
sampai berat, kelainan pada kulit berupa eritema,
vesikel atau bula dapat disertai purpura (Djuanda,
2007).
ETIOLOGI
Alergi obat secara sistemik (misalnya penisilin, analgetik,
arti piuretik)
Infeksi mikroorganisme (bakteri, virus, jamur dan parasit
Neoplasma dan faktor endokrin
Faktor fisik (sinar matahari, radiasi, sinar-X)
Makanan
MANIFESTASI KLINIK
Kelainan kulit berupa eritema, vesikel, dan bula yang
kemudian memecah sehingga terjadi erosi yang luas.
Kelainan selaput lendir orifisium, yang tersering ialah
mukosa mulut (100%), orifisium genitalia eksterna (50
%), lubang hidung (8%), dan anus (4%).
Kelainan mata (80%) yang tersering konjungtivitis
kataralis.
PATOFISIOLOGI
Disebabkan oleh reaksi hipersensitif tipe III dan
IV. Reaksi tipe III terjadi akibat terbentuknya komplek
antigen antibodi yang membentuk mikro-presitipasi
sehingga terjadi aktifitas sistem komplemen.
Akibatnya terjadi akumulasi neutrofil yang kemudian
melepaskan lisozim dan menyebabkan kerusakan
jaringan pada organ sasaran (target organ). Reaksi
hipersentifitas tipe IV terjadi akibat limfosit T yang
tersintesisasi berkontak kembali dengan antigen yang
sama kemudian limfokin dilepaskan sehingga terjadi
reaksi radang (Djuanda, 2000: 147).
PATOFLOW
KOMPLIKASI
Kehilangan cairan dan darah.
Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit, shock.
Oftalmologiulserasi kornea, uveitis anterior,
panophthalmitis, kebutaan.
Gastroenterologi - Esophageal strictures.
Genitourinaria nekrosis tubular ginjal, gagal ginjal, penile
scarring, stenosis vagina.
Pulmonari pneumonia, bronchopneumoni.
Kutaneus timbulnya jaringan parut dan kerusakan kulit
permanen, infeksi kulit sekunder.
Infeksi sitemik, sepsis.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan darah lengkap (CBC)
Determine renal function and evaluate urine for blood.
Pemeriksaan elektrolit.
Kultur darah, urine, dan luka
PENATALAKSANAAN MEDIS
Kortikosteroid
Antibiotik
Infus dan tranfusi darah
Topikal
ASUHAN KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
Identitas klien
Riwayat kesehatan
Keluhan utama
Pasien mengeluh nyeri seperti panas terbakar.
Riwayat kesehatan sekarang
Pasien mengalami eritema, vesikel, bula dan terjadi
purpura, berat badan menurun, sulit menelan, tidak selera
makan, nyeri tenggorokan.
Riwayat kesehatan dahulu
Pasien belum pernah mengalami penyakit seperti ini
sebelumnya.
Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga pasien tidak ada yang mempunyai penyakit
menular.
Pemeriksaan fisik
TTV
Keadaan umum : compos mentis
Tekanan darah : 120/70 mmHg
Nadi : 70 x/menit
Suhu : 370C
Respirasi : 25 x/menit

Head To Toe
MASALAH KEPERAWATAN
SERTA PRIORITAS
Nyeri akut
Gangguan nutrisi
Gangguan integritas kulit
Gangguan citra tubuh
2. Diagnosa Keperawatan
Nyeri akut berhubungan dengan inflamasi pada kulit.
Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan kesulitan menelan.
Gangguan integritas kulit yang berhubungan dengan
inflamasi dermal dan epidermal.
Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan
struktur kulit.
3. Intervensi Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan inflamasi pada kulit
Intervensi;
Kaji keluhan nyeri, perhatikan lokasi dan
intensitasnya.
Berikan tindakan kenyamanan dasar ex: pijatan pada
area yang sakit.
Pantau TTV.
Kolaborasi pemberian analgetik sesuai indikasi.
2. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan kesulitan menelan
Intervensi:
Kaji kebiasaan makanan yang disukai/tidak disukai.
Berikan makanan dalam porsi sedikit tapi sering.
Hidangkan makanan dalam keadaan hangat.
Kolaborasi dengan ahli gizi.
3. Gangguan integritas kulit yang berhubungan dengan
inflamasi dermal dan epidermal
Intervensi:
Observasi kulit setiap hari catat turgor sirkulasi dan
sensori serta perubahan lainnya yang terjadi.
Inspeksi kulit pasien setiap pergantian tugas
jaga,dokumentasikondisi kulit dan laporkan setiap
perubahan keadaan.
Lakukan perawatan luka pada kulit agar infeksi tidak
meluas dan untuk mempercepat proses penyembuhan.
Ubah posisi pasien minimal 2 jam dan ikuti jadwal
pengubahan posisi yang dipasang disamping tempat
tidur
Pantau pengubahan posisi.
Kolaborasi dengan tim medis
4. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan
struktur kulit.
Intervensi:
Diskusikan persepsi pasien tentang citra tubuhnya yang dulu
dan saat ini, perasaan dan harapan yang dulu dan saat ini
terhadap citra tubuhnya.
Diskusikan potensi bagian tubuh yang lain.
Ajarkan untuk meningkatkan citra tubuh.
Motivasi pasien untuk melihat bagian yang hilang secara
bertahap.
Lakukan interaksi secara bertahap
Dorong untuk berarti/mempunyai peran penting baginya
Beri pujian thd keberhasilan pasien melakukan interaksi.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai