TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH SELULITIS PADA NY. K DI KAMAR
I INSTALASI RAWAT INAP KELAS III SUNGKAI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
SEKAYU
PENGKAJIAN
A. IDENTITAS KLIEN
Nama
: Ny K
Umur
: 54 tahun
Suku
: Indonesia
Agama
: Islam
Pendidikan
: SD
Pekerjaan
Status
: Kawin
Alamat
: Ny. S
Umur
: 31 tahun
Suku
: Indonesia
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
Hub.Dg. Klien
: Anak
Alamat
Tgl. Masuk RS
: 21-11-2013
Tgl. Pengkajian
: 23-11-2013
No. Register
: 16.81.10
Ruangan
Diagnosa Medis
: Selulitis
B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan utama
mengeluh kakinya bengkak kemerahan dengan timbulnya benjolan yang pecah mengeluarkan
darah dan nanah, klien juga merasakan nyeri pada kaki kirinya.
3. Riwayat penyakit sekarang
pukul 18.00 WIB di antar oleh perawat ke Ruang Operasi dan kembali ke Rawat Inap Sungkai
pada pukul 19.30 WIB di jemput oleh perawat Sungkai dalam keadaan belum sadar penuh karena
efek dari anastesi lokal yang diberikan saat operasi berlangsung.
4. Riwayat kesehatan masa lalu : Klien mengalami penyakit Asam urat sekitar 3 tahun yang lalu.
5. Riwayat kesehatan keluarga : Anggota keluarga klien tidak ada yang mengalami sakit seperti
yang dialami klien
6. Genogram
Ket :
= Klien
= Perempuan
= Laki - laki
= Tinggal Serumah
Penjelasan :
No
Nama
Umur
Keterangan
1
Tn Y
2
Ny K
7. Kebiasaan sehari-hari
54 tahun
60 tahun
Suami
Klien
1. Pola nutrisi
Minum
Minum
: 8 gelas / hari
: 8 gelas / hari
Mual
: Ada
Mual
: Ada
Pantangan
: Tidak ada
Pantangan
: Tidak ada
Diet
: Tidak ada
Diet
: Tidak ada
Masalah
Masalah
2. Pola eliminasi
Kebiasaan sebelum masuk Rumah Sakit
BAB
: 1 x 1 hari
Warna
: Coklat kekuningan
Warna
: Coklat kekuningan
Konsistensi
: Tidak ada
Konsistensi
: Tidak ada
BAK
: 4 x 1 hari
BAK
: 3 x 1 hari ( + 600 cc )
Warna
: Kuning bening
Warna
: Kuning bening
Pemasangan kateter
Masalah
: Tidak ada
Pemasangan kateter
Masalah
: Tidak ada
04.00 WIB)
Masalah
05.00 WIB)
Masalah
4. Personal Hygine
Kebiasaan sebelum masuk Rumah Sakit
Mandi
: 2 x / hari
: 2 x / hari
: 2x/ hari
C. PEMERIKSAAN FISIK
1.
Keadaan umum
: Composmentis
Tanda-tanda vital
No
Tanggal/Jam
Pre Operasi
: 90/60 mmHg
WIB
Nadi
: 90 x/m
Pernapasan
: 25 x/m
Suhu
: 37,0C
Vital Sign
GCS
: 100/70 mmHg
WIB
Nadi
: 92 x/m
Pernapasan
: 25 x/m
Suhu
: 37,0C
: 90/50 mmHg
15
15
15
WIB
Nadi
: 88 x/m
Pernapasan
: 24 x/m
Suhu
: 36,4 C
: 110/60 mmHg
Nadi
: 91 x/m
Pernapasan
: 25 x/m
Suhu
: 37,0C
Post Operasi
1
: 80/50 mmHg
WIB
Nadi
: 87 x/m
Pernapasan
: 27 x/m
Suhu
: 37,0C
: 90/50 mmHg
WIB
Nadi
: 90 x/m
Pernapasan
: 25 x/m
Suhu
: 37,0C
: 90/60 mmHg
WIB
Nadi
: 90 x/m
Pernapasan
: 25 x/m
Suhu
: 37,0C
: 100/60 mmHg
WIB
Nadi
: 93 x/m
Pernapasan
: 26 x/m
Suhu
: 37,0C
: 100/60 mmHg
WIB
Nadi
: 91 x/m
Pernapasan
: 27 x/m
Suhu
: 36,0C
: 100/60 mmHg
12
14
14
14
WIB
Nadi
: 94 x/m
Pernapasan
: 25 x/m
Suhu
: 37,0C
: 110/70 mmHg
WIB
Nadi
: 93 x/m
Pernapasan
: 24 x/m
Suhu
: 36,5C
: 90/70 mmHg
WIB
Nadi
: 89 x/m
Pernapasan
: 23 x/m
Suhu
: 36,0C
: 90/80 mmHg
WIB
Nadi
: 92 x/m
Pernapasan
: 24 x/m
Suhu
: 37,0C
: 90/70 mmHg
WIB
Nadi
: 91 x/m
Pernapasan
: 25 x/m
Suhu
: 36,7C
: 90/60 mmHg
WIB
Nadi
: 85 x/m
Pernapasan
: 22 x/m
Suhu
: 36,0C
: 90/70 mmHg
WIB
Nadi
: 90 x/m
Pernapasan
: 24 x/m
Suhu
: 36,7C
: 90/70 mmHg
WIB
Nadi
: 87 x/m
Pernapasan
: 24 x/m
Suhu
: 37,0C
15
15
15
15
15
15
15
Kepala
Struktur
: Simetris
Rambut
: Hitam
Lain lain
Orientasi
Waktu
Tremor
Tics
: Tidak Ada
Kelumpuhan
:Tidak Ada
Kejang
: Tidak Ada
Pendengaran / Telinga
Struktur
Serumen
Lain lain
: Simetris
: Tidak Ada
: Ada
: tidak ada masalah
Penglihatan
Schlera
: Putih Jernih
Konjungtiva
: Merah Muda
Visus
: 6/6
: Tidak ada
Penciuman / Hidung
Stuktur
: Simetris
Fungsi Penciuman
Secret hidung
: Tidak Ada
6.
Pengecapan / Mulut
Keadaan gigi
Keadaan Lidah
Faring
: Tidak utuh
: Kotor
asin
Lain-lain
7.
Tenggorokan/leher
Inspeks
Bentuk
: Simetris
: Datar
Kesulitan Menelan
: Tidak Ada
Struktur Dada
: Simetris
Irama Pernapasan
Dada
Abdomen
: Reguler
: Tidak Ada
Bunyi Jantung
Palpitasi
Edema
: Tidak Ada
: Ada
Inspeksi
Asites
: Tidak Ada
Palpasi
Nyeri Tekan
: Ada
Pembesaran hati
: Tidak Ada
Kulit
Pre Operasi
Inspeksi
Warna
Post Operasi
Inspeksi
: Pucat
Kondisi Kulit : -
Nyeri
: Ada
Panjang luka : 23 cm
Kedalaman luka : Diantara lapisan
kulit epidermis dan subkutis
Nyeri : Ada
Palpasi
Suhu
Turgor
Palpasi
: Normal
Suhu : Normal
: Tidak elastis
Kelembaban : Kering
Kelembaban : Lembab
12.
Kebersihan
Struktur
Edema
: Bersih
: Simetris
: Tidak ada
Ekstremitas
Ukuran
: Atas : Simetris
Bawah: Simetris
Fraktur
Bawah : Ada
Luka
: Ada di bagian kaki kiri / Sinistra bawah
Nyeri
: Ada
Skala nyeri
:8
Lokasi : Kaki kiri / sinistra bawah
Durasi : Sepanjang hari
Frekuensi: Hilang timbul
Postur : tidak ada masalah
Lordosis ( - )
Kyphosis ( - )
Scoliosis ( - )
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1.
Laboratorium
Tanggal
: 22 November 2013
Hasil
Parameter
Hematologi
Pemeriksaan
-
Nilai Normal
CBC
(Perempuan dewasa)
Hematokrit
31
35-47 %
Ket
Hemoglobin
9,0
12,3-15,3 gr/dl
Leukosit
33100
5500-10000/mm3
Trombosit
Hematologi hitung jeni sel
225000
2-4 %
0-8 %
88
50-70%
25-40 %
2-8 %
2,2
25,7 mg/dl
101
200 mg/dl
Total kolesterol
270
200 mg/dl
Trigliserida
97
200 mg/dl
0-1 %
Pemeriksaan EKG :
(Terlampir)
E. PROGRAM PENGOBATAN
No
1
Tanggal
Pemberrian
21 Nov 2013
Nama Obat
Dosis Obat
Cara
Ceftriaxon
2x1 amp/5ml
Pemberian
Iv
Ranitidin
2x1ml/5mg
Iv
Ketorolac
3x1ml/30mg
Iv
IVFD RL
Cefepime
Gtt 20 x/m
2x1amp/5ml
Iv
Iv
Ketorolac
3x1ml/30mg
Iv
Ranitidin
2x1/5mg
Iv
Ondansentron
2x1amp/4mg
Iv
Sucralfat
3x1stm
oral
IVFD RL
Cefepime
Gtt 20 x/m
2x1amp/5ml
Iv
Iv
Ketorolac
3x1ml/30mg
Iv
Ranitidin
2x1/5mg
Iv
Ondansentron
2x1amp/4mg
Iv
Sucralfat
3x1stm
oral
IVFD RL
Cefepime
Gtt 20 x/m
2x1amp/5ml
Iv
Iv
Ketorolac
3x1ml/30mg
Iv
Ranitidin
2x1/5mg
Iv
Ondansentron
2x1amp/4mg
Iv
Secralfat
3x1stm
oral
Post Operasi
IVFD RL
keterolac
Gtt 20 x/m
3x1amp/30m
Iv
Iv
25 Nov 2013
Cefipime
Iv
Ondonsentron
2x1amp/5mg
Iv
Ranitidin
2x1amp/4mg
Iv
Paracetamol Cifo
2x1/5mg
Iv
Cefoferazon
3x1/100mg
Iv
IVFD RL
2x1amp/1g
Iv
Cefipime(stop)
Gtt 20 x/m
2x1amp/5mg
Iv
Ondonsentron(stop)
2x1amp/4mg
Iv
Ranitidin
2x1/5mg
Iv
Paracetamol
2x1/100mg
Iv
22 Nov 2013
23 Nov 2013
24 Nov 2013
26 Nov 2013
Cifo(stop)
27 Nov 2013
Cefoferazon
2x1amp/1g
Iv
Sucralfat
3x1stm
ORAL
dulcolax
2x1
Rektal
IVFD RL
Cefipime(stop)
Gtt 20 x/m
2x1amp/5mg
IV
Iv
Ondonsentron(stop)
2x1amp/4mg
Iv
Ranitidin
2x1/5mg
Iv
Paracetamol
2x1/100mg
Iv
Cefoferazon
2x1amp/1g
Iv
Sucralfat
3x1stm
Oral
dulcolax
2x1
Rektal
IVFD RL
Cefipime(IC)
Gtt 20x/m
2x1amp/5mg
Iv
Iv
Ondonsentron(stop)
2x1amp/4mg
Iv
Ranitidin
2x1/5mg
Iv
Paracetamol
2x1/100mg
Iv
Cefoferazon
2x1amp/1g
Iv
Ketorolac
3x1ml/30mg
Iv
IVFD RL
Cefipime(stop)
Gtt 20x/m
2x1amp/5mg
Iv
Iv
Ondonsentron(stop)
2x1amp/4mg
Iv
Ranitidin
2x1/5mg
Iv
Paracetamol
2x1/100mg
Iv
Cefoferazone
2x1amp/1g
Iv
Metrodinazole fls
3x1 100ml
Iv
Keterolac
3x1ml/30mg
Iv
Sucralfat sirup
3x1stm
Oral
dulcolax
2x1
Supose
IVFD RL
Gtt 20x/m
Iv
Cifo(stop)
28 Nov 2013
Cifo(stop)
29 Nov 2013
Cifo(stop)
F. DATA PSIKOSOSIAL
Klien mengatakan takut kehilangan kaki kirinya dengan tingkat kecemasan ringan. Klien
dan keluarga dapat menerima keadaannya saat ini dan merasa yakin bahwa keadannya akan
kembali seperti semula.
G. DATA SPIRITUAL
Klien sebelum masuk rumah sakit suka beribadah (shalat wajib), namun setelah
masuk rumah sakit klien tidak pernah menjalankan ibadah seperti biasa melainkan klien hanya
berdoa saja.
H. DATA SOSIAL
Selama klien di rumah sakit dapat berinteraksi dengan orang lain jika dimintai
pertanyaan.
Klien di rencanakan untuk di operasi pada tanggal 25 November 2013, pukul 18.00 WIB.
Klien mendapat program pengobatan pre operasi antibiotika Ceftriaxon 2x1, Ranitidin 2x1,
Keterolak 3x1, dan Ivfd Ringer Laktat gtt 20x/m.
J. RESUME KEPERAWATAN POST OPERASI
Klien keluar dari ruangan operasi pada tanggal 25 November 2013 pukul : 19.30 WIB.
Dalam keadaan kesadaran belum pulih seutuhnya masih dibawah pengaruh anastesi, di tandai
dengan : klien masih apatis, berprilaku selalu ingin tidur (mengantuk), klien di lakukan operasi
debridment + drainase + excisi pada sepanjang tungkai kaki kiri klien dan pada operasi tersebut
klien diberikan penggunaan anastesi total. Klien pun mulai sadar penuh pada keesokkan harinya
setelah operasi berlangsung tepatnya pukul 07.00 WIB.
Prilaku verbal :
-
Klien berprilaku distraksi ketika perawat berusaha untuk menyentuh luka operasinya. Tandatanda vital : TD : 110/80, Pulse : 84 x/m, RR : 22 x/m, Temp : 37,0 C. Program pengobatan post
operasi : Cefepime 2x1, Ranitidin 2x1, Ondonsentron 2x1, Paracetamol Cifo 3x1, Cefoferazon
2x1
ANALISA DATA
PRE OPERASI
Nama Klien
: Ny K
No. Reg
Umur
: 54 tahun
Ruang rawat
: Sungkai
Alamat
Data
o
1
DS :
: 16.81.10
: Tj. Agung
Etiologi
Invasi
Masalah
bakteri Nyeri
beta
DO :
Klien tampak meringis
Peradangan jaringan di
: 90/60 mmHg
Temp : 37OC
Pols
: 90x/m
RR
: 25x/m
Mengiritasi
daerah
sekitar
Skala nyeri :8
Frekuensi : Sepanjang hari
Durasi : Hilang timbul
Lokasi : kaki kiri
Merangsang
reseptor
mengeluarkan
zat-zat
prostaglandin,
tradikinin, dan histamin
nyeri
2
DS :
Ansietas
tungkai
setelah
kaki
operasi
Informasi inadekuat
berlangsung nanti
Klien juga mengatakan ia
tidak
pernah
di
operasi
benar-benar Krisis
cemas
untuk kondisi
situasi
kecemasan
ringan
TD
: 90/60 mmHg
Temp : 37OC
Pols
: 90x/m
RR
: 25x/m
Pendidikan SD
klien
Ansietas
dan
Prioritas Masalah :
Nyeri
Ansietas
Diagnosa Keperawatan :
: Ny. K
No. Med Rec : 16.81.10
Umur
: 54 tahun
Dx Medis
: Selulitis
RENCANA KEPERAWATAN
TUJUAN
Nyeri berhubungan dengan luka di Tupan :
DIAGNOSA KEPERAWATAN
tandai dengan :
INTERVENSI
1. Observasi tanda-tand
Tupen :
DS :
Nyeri
berkurang/
dilakukan
hilang
tindakan
DO :
Skala nyeri 8
skala
nyer
TD : 120/80 mmHg
karakteristik
berat
deritanya
Pulse : 80 x/m
frekuensinya
TD
RR : 20 x/m
: 90/60 mmHg
Temp : 37OC
Pols
: 90x/m
RR
: 25x/m
2. Kaji
Temp : 36,5 C
mengetahui nyeri ya
untuk
meredaka
management nyeri
5. Identifikasi dan do
untuk
menggunaka
yang menunjukkan k
pada nyeri sebelumn
6. Kolaborasi
deng
kesehatan lainnya
2.
Ansietas
berhubungan
dengan Tupan :
1. Observasi tanda-tand
kecemasan
DS :
Klien selalu menanyakan tentang Tupen :
prosedur operasi dan akibatnya
yang
akan
di
DO :
cerah
TD
: 90/60 mmHg
Temp : 37OC
TD : 120/80 mmHg
Pols
: 90x/m
Pulse : 80 x/m
RR
: 25x/m
RR : 20 x/m
Pendidikan SD
Temp : 36,5 C
klien
prosedur operasi
4. Dukung secara sp
moral klien
5. Dampingi dan bantu
persiapan operasi se
prosedur
yang
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama
: Ny. K
No. Med Rec : 16.81.10
Umur
: 54 tahun
Dx Medis
: Selulitis
TGL
23-11-13
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nyeri berhubungan dengan luka
IMPLEMENTASI
05.00 WIB
: 90/60 mmHg
Temp : 37 0C
Pols
: 90 x/m
RR
: 25 x/m
05.15 WIB
2. Mengkaji skala nyeri
skala nyeri 8,
05.30 WIB
terapi
Ketarolak 3 x 1 ampul iv
analgetik
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama
: Ny. K
No. Med Rec : 16.81.10
Umur
: 54 tahun
Dx Medis
: Selulitis
TGL
24-11-13
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nyeri berhubungan dengan luka
IMPLEMENTASI
05.00 WIB
: 120/80 mmHg
Temp : 36,5OC
Pols : 86 x/m
RR
: 22 x/m
05.30 WIB
07.30 WIB
3. Mengajarkan
kembali
teknik
mengajak
kelu
klien
menarik
mengeluarkannya
secara
per
hidung.
19.00 WIB
5. Memberikan
terapi
Ketorolak 3 x 1 ampul iv
analget
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama
: Ny. K
No. Med Rec : 16.81.10
Umur
: 54 tahun
Dx Medis
: Selulitis
TGL
25-11-13
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nyeri berhubungan dengan luka
IMPLEMENTASI
05.00 WIB
: 130/80 mmHg
Temp : 37,0OC
Pols : 82 x/m
RR
: 22 x/m
05.15 WIB
terapi
analget
Ketarolak 3 x 1 ampul iv
2
25-11-13
Ansietas
berhubungan
dengan
kurang
: 130/80 mmHg
Temp : 37,0OC
Pols : 82 x/m
RR
: 22 x/m
08.00 WIB
tindakan
oper
Tuhan Yang
meyakinkan
klien
mendengarkan
Maha
bahwa
setiap
doan
ANALISA DATA
POST OPERASI
Nama Klien
: Ny K
No. Reg
Umur
: 54 tahun
Ruang rawat
: Sungkai
Alamat
Data
o
1
DS :
Etiologi
: 16.81.10
: Tj. Agung
Masalah
Luka operasi
Nyeri
Skala nyeri 8
Raut wajah klien tampak
Peningkatan
meringis
TD
: 110/70 mmHg
sensasi saraf
Temp : 36,8OC
Pols
: 88x/m
RR
: 22x/m
Nyeri
DS :
Kerusakan
integritas kulit
Adanya
DO :
Kulit
tampak
merah
dan
luka/gigitan di kulit
Luka
mikroorganisme
luka
23
cm
Mikroorga
nisme
menginfeksi
lapisan kulit
Sistem
berespon
imun
dengan
meningkatnya natibody
Reaksi
antigen
dan antibody
Cedera sel
Kerusakkan
inyegritas
kulit
PRIORITAS MASALAH
1. Nyeri
2. Kerusakan integritas kulit
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri berhubungan dengan luka operasi
2. Kerusakan integritas kulit berhubyngan dengan luka eksisi pembedahan
: Ny. K
No. Med Rec : 16.81.10
Umur
: 54 tahun
Dx Medis
: Selulitis
: Tj. Agung
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nyeri
berhubungan
dengan
RENCANA KEPER
INTERVENSI
TUJUAN
luka Tupan :
DS :
1. Observasi tanda-tanda
Nyeri
Skala nyeri 8
TD
Skala nyeri 1
: 110/70 mmHg
Temp : 36,8OC
berkurang/
hilang
Pols
: 88x/m
nyeri
RR
: 22x/m
TD : 120/80 mmHg
Pulse : 80 x/m
RR : 20 x/m
Temp : 36,5 C
Analgetik stop
2. Kaji
skala
karakteristik
nyeri
beratn
frekuensinya
untuk
meredakan
management nyeri
5. Identifikasi dan do
untuk
menggunakan
yang menunjukkan k
Kerusakan
berhubungan
integritas
dengan
luka
kulit Tupan :
Kaji
ukuran
luka,
wa
DS :
rusak
mati
bengkak
DO :
4.
Berkolaborasi
Kulit tampak merah dan bengkak pada Setelah di lakukan perwatan lainnya.
area luka
2 x 24 jam mendapatkan
kriteria hasil :
Menunjukkan
adanya
regenerasi jaringan
Mencapai waktu yang tepat
untuk penyembuhan
Membuat kaki klien bisa di
gerakkan tanpa rasa sakit
lagi
dengan
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama
: Ny. K
No. Med Rec : 16.81.10
Umur
: 54 tahun
Dx Medis
: Selulitis
: Tj. Agung
TGL
25-11-13
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nyeri berhubungan dengan luka operasi
IMPLEMENTASI
23.00 WIB
1. Mengobservasi tanda-tanda vital
TD
: 110/80 mmHg
Temp : 37,0OC
Pols : 82 x/m
RR
: 20 x/m
05.00 WIB
teknik
nafas
dal
secara
perl
mulut.
07.00 WIB
6. Memberikan
terapi
Ketorolak 3 x 1 ampul
analgetik
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama
: Ny. K
No. Med Rec : 16.81.10
Umur
: 54 tahun
Dx Medis
: Selulitis
: Tj. Agung
TGL
26-11-13
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nyeri berhubungan dengan luka operasi
IMPLEMENTASI
10.00 WIB
1. Mengobservasi tanda-tanda vital
TD
: 120/80 mmHg
Temp : 36,8OC
Pols : 82 x/m
RR
: 20 x/m
10.15 WIB
operasi
masih
tidak
gerakkan,
10.30 WIB
secara
perl
mulut.
15.00 WIB
4. Memberikan
terapi
Ketorolak 3 x 1 ampul iv
analgetik
26
2013
: 110/80 mmHg
Temp : 36,8OC
Pols : 80 x/m
RR
: 22 x/m
10.45 WIB
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama
: Ny. K
No. Med Rec : 16.81.10
Umur
: 54 tahun
Dx Medis
: Selulitis
: Tj. Agung
TGL
27-11-13
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nyeri berhubungan dengan luka operasi
IMPLEMENTASI
05.00 WIB
1. Mengobservasi tanda-tanda vital
TD
: 110/80 mmHg
Temp : 36,6OC
Pols : 82 x/m
RR
: 22 x/m
05.15 WIB
secara
perl
mulut.
07.00 WIB
4. Memberikan
terapi
Ketarolak 3 x 1 ampul iv
analgetik
27
2013
: 110/80 mmHg
Temp : 36,8OC
Pols : 80 x/m
RR
: 22 x/m
10.45 WIB
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama
: Ny. K
No. Med Rec : 16.81.10
Umur
: 54 tahun
Dx Medis
: Selulitis
: Tj. Agung
TGL
28-11-13
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nyeri berhubungan dengan luka operasi
IMPLEMENTASI
05.00 WIB
: 110/80 mmHg
Temp : 36,6OC
Pols : 82 x/m
RR
: 22 x/m
05.15 WIB
3. Memberikan
terapi
Ketorolak 3 x 1 ampul iv
analget
28
2013
: 110/80 mmHg
Temp : 36,8OC
Pols : 80 x/m
RR
: 22 x/m
10.45 WIB
2. Mengkaji ukuran luka, dengan
merah muda pada sepanjang
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama
: Ny. K
No. Med Rec : 16.81.10
Umur
: 54 tahun
Dx Medis
: Selulitis
:Tanjung agung
TGL
29-11-13
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nyeri berhubungan dengan luka operasi
IMPLEMENTASI
05.00 WIB
07.00 WIB
3. Memberikan
terapi
analget
Ketorolak 3 x 1 ampul
29
2013
: 110/80 mmHg
Temp : 36,8OC
Pols : 80 x/m
RR
: 22 x/m
10.45 WIB
2. Mengkaji ukuran luka, dengan
merah muda pada sepanjang
11.00 WIB
EVALUASI AKHIR
N
TANGGAL
DIAGNOSA KEPERAWATAN
EVALUASI
O
1
25 Nov 2013
Pre Operasi
Masalah
(18.30 WIB)
teratasi
sebagian
daerah luka
25 Nov 2013
Ansietas
berhubungan
(18.30 WIB)
kurang
pengetahuan
prosedur operasi
waktu 1 jam
Masalah teratasi
29 Nov 2013
Post Operasi
(12.00 WIB)
29 Nov 2013
Kerusakan
integritas
(12.00 WIB)
Cairan
pad
luka
tidak
nampak lagi
Kulit sudah berwarna merah
muda
artinya
mendekati
BAB VI
PENUTUP
6.1
Kesimpulan
Selulitis merupakan suatu proses inflamasi yang mengenai jaringan lunak terutama
jaringan ikat longgar, sifatnya akut, oedematus difus, meliputi ruang yang luas, indurasi
tegas, biasanya disertai kondisi sistemik yang buruk. Selulitis dapat mengakibatkan kematian
jika tidak segera diberikan perawatan yang adekuat dan sesegera mungkin.
Selulitis fasial yang paling sering dijumpai adalah Angina Ludwigs, selulitis bilateral
yang mengenai 3 spasium yaitu spasium submandibula, sublingual dan submental.
Penanganan selulitis hampir sama seperti penanganan infeksi odontogenik lainnya yaitu
menghilangkan causa, insisi drainase, pemberian antibiotik dan perawatan suportif, tetapi
yang perlu diperhatikan adalah penangganan kedaruratan untuk keadaan umum pasien yang
buruk, seperti sulit bernafas, deman tinggi, dan sebagainya
6.2
Saran
Pada
makalah
ini
penulis
menyarankan
mahasiswa
kesehatan
senantiasa
DAFTAR PUSTAKA
Peterson L J., et al. 2003. Contemporary Oral and Maxillofascial Surgery. 4th ed.
Mosby. Saint Louis. Missouri
Arif, Mansjoer, dkk..2000. Kapita Selekta Kedokteran, Edisi 3, Medica.
Aesculpalus, FKUI, Jakarta
Berini, et al, 1997, Medica Oral: Buccal and Cervicofacial Cellulitis. Volume 4,
(p337-50).
Dimitroulis, G, 1997, A Synopsis of Minor Oral Surgery, Wright, Oxford (71-81)
Falace, DA, 1995, Emergency Dental Care. A Lea & Febiger Book. Baltimore (p
214-26)
Milloro, M., 2004, Petersons of Principles Oral and Maxillofacial Surgery, 2nd
edition, Canada: BC Decker Inc.
Neville, et al, 2004, Oral and Maxillofacial Pathology. WB Saunders, Philadephia
Pedlar, et al, 2001, Oral Maxillofacial Surgery. WB Saunders, Spanyotl (p90-100)