Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN

GANGGUAN HAID DENGAN MENORAGIA DAN OLIGOMEROHOE


A. Pengertian Menstruasi
Menstruasi adalah pelepasan dinding rahim (endometrium) yang disertai
dengan perdarahan dan terjadi secara berulang setiap bulan kecuali pada saat
kehamilan. Menstruasi merupakan pertanda masa reproduktif pada kehidupan seorang
wanita, yang dimulai dari menarke sampai terjadinya menopause. Menstruasi adalah
wanita dewasa yang sehat dan tidak hamil yang setiap bulan secara teratur
mengeluarkan darah dari alat kandungannya (Bagian Obsgin FK UNPAD, 1983).
Menstruasi atau haid adalah perubahan fisiologis dalam tubuh wanita yang
terjadi secara berkala dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi. Periode ini penting
dalam reproduksi. Pada manusia, hal ini biasanya terjadi setiap bulan antara usia
pubertas dan menopause. Menstruasi pada wanita adalah suatu perdarahan rahim
yang sifatnya fisiologik (normal) yang datangnya teratur setiap bulan (siklus haid),
dan timbulnya perdarahan tersebut sebagai akibat perubahan hormonal yaitu estrogen
dan progesteron (Hawari, 1997)
Menstruasi bisa menjadi salah satu pertanda bahwa seorang perempuan sudah
memasuki masa suburnya. Karena secara fisiologis menstruasi menandakan telah
terbuangnya sel telur miliknya sudah matang. Pengeluaran menstruasi terdiri dari
sebagian besar darah, sekitar 2/3. Sisanya 1/3 adalah lendir, pecahan-pecahan lapisan
uterus, dan sel-sel dari lapisan vagina. Darah menstruasi berbeda dari sirkulasi darah
yang melalui tubuh wanita, yang terdiri dari lebih banyak zat kapur dan tidak
memiliki kemampuan untuk membeku, karena darah tersebut harus melalui leher
rahim dan mengalir keluar dari tubuh tanpa menggumpal. Saya percaya zat kapur
akan menyebabkan mens lebih cepat membusuk begitu sekali meninggalkan tubuh,
sebagaimana yang diinginkan. Bisa juga terdapat mikroorganisme yang berada dalam
mens yang bisa menginfeksi tubuh wanita jika mereka/mens tersebut tidak dibuang
keluar dari uterus.

B. Siklus Menstruasi
Panjang siklus haid ialah jarak tanggal mulainya haid yang lalu dan mulainya
haid berikutnya. Hari pertama terjadinya perdarahan dihitung sebagai awal setiap
siklus menstruasi (hari ke-1), siklus berakhir tepat sebelum siklus menstruasi
berikutnya. Siklus menstruasi berkisar antara 21-40 hari, hanya 10-15%wanita yang
memiliki siklus 28 hari. Tetapi variasinya cukup luas, bukan saja antara beberapa
wanita tetapi juga pada wanita yang sama, bahkan kakak beradik dan saudara kembar
jarak antara siklus yang paling panjang biasanya terjadi sesaat setelah menarke dan
sesaat sebelum menopause.
Lama haid biasanya antara 3 5 hari, ada yang 1 2 hari diikuti darah sedikitsedikit kemudian ada yang 7 8 hari. Jumlah darah yang keluar rata-rata + 16 cc,
pada wanita yang lebih tua darah yang keluar lebih banyak begitu juga dengan wanita
yang anemi.
Pada awalnya, siklus mungkin tidak teratur, jarak antar 2 siklus bisa
berlangsung selama 2 bulan atau dalam 1 bulan mungkin terjadi 2 siklus. Hal ini
adalah normal, setelah beberapa lama siklus akan menjadi lebih teratur. Siklus dan
lamanya menstruasi bisa diketahui dengan membuat catatan pada kalender dengan
menggunakan kalender tersebut, tandailah siklus anda setiap bulannya. Setelah
beberapa bulan, anda bisa mengetahui pola siklus anda dan hal ini akan membantu
anda dalam memperkirakan siklus yang akan datang. Tandai setiap hari ke-1 dengan
tanda silang, lalu hitung sampai tanda silang berikutnya dengan demikian anda dapat
mengetahui siklus anda
Setiap bulan, setelah hari ke-5 dari siklus menstruasi, endometrium mulai
tumbuh dan menebal sebagai persiapan terhadap kemungkinan terjadinya kehamilan.
Sekitar hari ke-14, terjadi pelepasan telur dari ovarium (ovulasi). Sel telur ini masuk
ke dalam salah satu tuba falopii dan di dalam tuba bisa terjadi pembuahan oleh
sperma. Jika terjadi pembuahan, sel telur akan masuk kedalam rahim dan mulai
tumbuh menjadi janin.
Pada sekitar hari ke-28, jika tidak terjadi pembuahan maka endometrium akan
dilepaskan dan terjadi perdarahan (siklus menstruasi). Siklus ini berlangsung selama

3 5 hari kadang sampai 7 hari. Proses pertumbuhan dan penebalan endometrium


kemudian dimulai lagi pada siklus berikutnya.
1.
a.

Siklus Ovarium Terbagi Menjadi 3 Fase:


Fase Folikuler
Dimulai dari hari hari 1 sampai sesaat sebelum kadar LH meningkat dan

terjadi pelepasan sel telur (ovulasi). Dinamakan fase folikuler karena pada saat ini
terjadi pertumbuhan folikel di dalam ovarium. Pada pertengahan fase folikuler, kadar
fsh sedikit meningkat sehingga merangsang pertumbuhan sekitar 3 30 folikel yang
masing-masing mengandung 1 sel telur, tetapi hanya 1 folikel yang terus tumbuh,
yang lainnya hancur. Pada suatu siklus, sebagian endometrium dilepaskan sebagai
respon terhadap penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron. Endometrium
terdiri dari 3 lapisan. Lapisan paling atas dan lapisan tengah dilepaskan, sedangkan
lapisan dasarnya tetap dipertahankan dan menghasilkan sel-sel baru untuk kembali
membentuk kedua lapisan yang telah dilepaskan. Perdarahan menstruasi berlangsung
selama 3 7 hari, rata-rata selama 5 hari. Darah yang hilang sebanyak 28 -283 gram.
Darah menstruasi biasanya tidak membeku kecuali jika perdarahannya sangat hebat.
b.

Fase ovulasi
Fase ini dimulai ketika kadar LH meningkat dan pada fase ini dilepaskan sel

telur. Sel telur biasanya dilepaskan dalam waktu 16 32 jam setelah terjadi
peningkatan kadar LH. Folikel yang matang akan menonjol dari permukaan ovarium,
akhirnya pecah dan melepaskan sel telur. Pada saat ovulasi ini beberapa wanita
merasakan nyeri tumpul pada perut bagian bawahnya, nyeri ini dikenal sebagai
mittelschmerz, yang berlangsung selama beberapa menit sampai beberapa jam.
c.

Fase Lutuel
Fase ini terjadi setelah ovulasi dan berlangsung selama sekitar 14 hari. Setelah

melepaskan telurnya, folikel yang pecah kembali menutup dan membentuk korpus
luteum yang menghasilkan sebagian besar progesteron. Progesteron menyebabkan
suhu tubuh sedikit meningkat selama fase lutuel dan tetap tinggi sampai siklus yang
baru dimulai. Peningkatan suhu ini bisa digunakan untuk memperkirakan terjadinya

ovulasi. Setelah 14 hari, korpus luteum akan hancur dan siklus yang baru akan
dimulai, kecuali jika terjadi pembuahan. Jika telur dibuahi, korpus luteum mulai
menghasilkan HCG (hormone chorionic gonadotropin). Hormon ini memelihara
korpus luteum yang menghasilkan progesterone sampai janin bisa menghasilkan
hormonnya sendiri. Tes kehamilan didasarkan kepada adanya peningkatan kadar
HCG.
2.

Siklus Endometrium Dapat Dibedakan 4 Fase Dalam Siklus Haid, yaitu :

a.

Fase Menstruasi atau dekuamasi


Dalam fase ini endometrium dilepaskan dari dinding uterus disertai

perdarahan hanya stratum basale yang tinggal utuh. Darah haid mengandung darah
vena dan arteri dangan sel-sel darah merah dalam hemolisis atau aglutinasi, sel-sel
epitel dan struma yang mengalami disintegrasi dan otolisis, dan sekret dari uterus,
cervik, dan kelenjar-kelenjar vulva. Fase ini berlangsung 3 4 hari.
b.

Fase pasca haid atau fase regenerasi


Luka endometrium yang terjadi akibat pelepasan sebagian besar berangsur-

angsur sembuh dan ditutup kembali oleh selaput lendir yang tumbuh dari sel-sel
endometrium. Fase ini telah mulai sejak fase menstruasi dan berlangsung kurang
lebih 4 hari.
c.

Fase Proliferasi
Dalam fase ini endometrium tumbuh menjadi setebal 3,5 mm. Fase ini

berlangsung dari hari ke-5 sampai hari ke-14 dari siklus haid. Fase Proliferasi dapat
dibagi atas 3 subfase, yaitu:

Fase proliferasi dini (early proliferation phase)


Berlangsung antara hari ke-4 sampai hari ke-7. Fase ini dapat dikenal dari epitel
permukaan yang tipis dan adanya regenerasi epitel, terutama dari mulut kelenjar.

Fase proliferasi madya (mid proliferation phase)

Berlangsung antara hari ke-8 sampai hari ke-10. Fase ini merupakan bentuk
transisi dan dapat dikenal dari epitel permukaan yang berbentuk torak dan tinggi.
Tampak adanya banyak mitosis dengan inti berbentuk telanjang (nake nukleus).

Fase proliferasi akhir (late proliferation)


Fase ini berlangsung pada hari ke-11 sampai hari ke-14. Fase ini dapat dikenal
dari permukaan kelenjar yang tidak rata dan dengan banyak mitosis. Inti epitel
kelenjar membentuk pseudostratifikasi. Stoma bertumbuh aktif dan padat.

d.

Fase pra haid atau fase sekresi


Fase ini dimulai sesudah ovulasi dan berlangsung dari hari ke-14 sampai ke-

28. Pada fase ini endometrium tebalnya tetap, bentuk kelenjar berubah menjadi
panjang, berkeluk-keluk, dan mengeluarkan getah yang makin lama makin nyata. Di
dalam endimetrium tertimbun glikogen dan kapur yang kelak diperlukan sebagai
makanan untuk telur yang dibuahi.
3.

Kelainan / Gangguan Menstruasi


Kelainan menstruasi yang biasanya dijumpai dapat berupa kelainan siklus atau

kelainan dari jumlah darah yang dikeluarkan dan lamanya perdarahan. Kelainan
menstruasi tersebut antara lain :
a.

PMS (Pre Menstrual Syndrom )


PMS merupakan sejumlah perubahan mental maupun fisik yang terjadi antara
hari ke-2 sampai hari ke-4 sebelum menstruasi dan segera mereda setelah
menstruasi dimulai. Disebabkan oleh :

Sekresi estrogen yang abnormal


Kelebihan atau defisiensi progesteron
Kelebihan atau defisiensi kortisol, androgen, atau prolaktin
Kelebihan hormon anti diuresis
Kelebihan atau defisiensi prostaglandin

Gejala-gejala yang sering ditemukan :


Perasaan malas bergerak, badan terasa lemas

Kenaikan berat badan


Sukar berkonsentrasi
Kelelahan
Perubahan suasana hati

Penatalaksanaan PMS antara lain :


Diet harian Makan makanan dalam porsi kecil, batasi konsumsi gula,
garam,

alcohol,nikotin,

pemberian

vit

B6,

Calsium,

magnesium, melakukan olahraga dan aktfitas lainnya.


Obat

- Pil kontrasepsi oral/ progestin misal: medroksiprogesteron


asetat
- NSAIDs, misal : aspirin,naproksen, indometasin, asam
mefenamat
- Progesteron, dengan injeksi

b.

Amenorrhoe
Suatu keadaan tidak adanya haid, selam 3 bulan atau lebih. Yang terbagi atas :
Amenorrhoe Primer, yaitu seorang wanita pada usia 18 tahun belum pernah
mendapatkan haid. Disebabkan oleh kelainan kongenital dan kelainan genetik.
Amenorrhoe Sekunder, yaitu seorang wanita tidak mendapatkan haid, tetapi
sebelumnya pernah mengalami haid dengan siklus yang teratur. Disebabkan
oleh gangguan gizi, gangguan metabolisme, tumor, dan penyakit infeksi.
Amenorrhoe Fisiologis, dapat terjadi :
o Sebelum pubertas
o Dalam kehamilan
o Dalam masa menyusui, kalau tidak menyusukan haid datang + 3 bulan
setelah melahirkan, kalau menyusui dalam 6 bulan setelah melahirkan.
o Dalam menopause

c.

Pseudomenorroe
Suatu keadaan haid tetapi darah haid tersebut tidak dapat keluar, karena
tertutupnya leher rahim, vagina atau selaput dara.
Penyebab

Kongenital, yaitu suatu keadaan dimana selaput dara tidak berlubang


Acquisita, yaitu suatu keadaan dimana terjadi perlekatan saluran leher rahim
atau vagina akibat adanya radang, gonorrhea, Diptheri.
Tanda dan gejala
Nyeri + 5 hari tanpa pendarahan
Pada pemeriksaan terlihat sel darah menonjol berwarna kebiru-biruan karena
adanya darah yang berkumpul dibelakangnya.
Komplikasi
Hematokolpos, yaitu darah masuk dan berkumpul dalam vagina.
Hematometra, yaitu darah masuk dan terkumpul dalam rahim.
Hematosalping, yaitu darah masuk dan terkumpul dalam tubuh.
d.

Menstruasi Praecox
Perdarahan pada anak muda kurang dari 8 10 tahun yang disertai dengan
tumbuhnya rambut kelamin, pertumbuhan buah dada.
Klasifikasi dan penyebab , dapat dibagi menjadi :
Pubertas praecox yang disertai terbentuknya hormon gonadotropin dan dapat
menimbulkan kehamilan.
Pseudo pubertas praecox yaitu tidak adanya hormon gonadotropin.

e.

Hypomenorhoe
Suatu keadaan dimana perdarahan haid lebih pendek atau lebih kurang dari
biasanya.
Lama perdarahan
Secara normal haid sudah terhenti dalam 7 hari. Kalau haid lebih lama dari 7 hari
maka daya regenerasi selaput lendir kurang. Misal pada endometritis, mioma.
Penyebab
Setelah dilakukan miomektomi/ gangguan endokrin
Tanda dan Gejala
Waktu haid singkat, perdarahan haid singkat

f.

Oligomenorrhoe

Suatu keadaan dimana haid jarang terjadi dan siklusnya panjang lebih dari 35
hari
Penyebab
Perpanjangan stadium folikuler ( lamanya 8 -9 hari dimulai dari hari ke-5
menstruasi )
Perpanjangan stadium luteal ( lamanya 15 -18 hari setelah ovulasi )
Kedua stadium diatas panjang yang mengakibatkan perpanjangan siklus haid.
Tanda dan Gejala
Haid jarang, yaitu setiap 35 hari sekali
Perdarahan haid biasanya berkurang
g.

Hipermenorrhoe / Menorrhagia
Perdarahan haid yang lebih banyak dari normal dan lebih lama disertai dengan
adanya bekuan darah tetapi siklus teratur.
Penyebab

Terlalu lelah
Mioma uteri
Hipertensi
Penyakit jantung
Endometritis
Hemofili (penyakit darah)

Tanda dan Gejala


Waktu haid panjang 7 8 hari
Perdarahan haid terlalu banyak disertai bekuan darah; Siklus haid teratur
h. Polimenorrhoe
Suatu keadaan dimana haid sering terjadi karena siklus yang pendek kurang dari
21 hari.
Penyebab
Gangguan hormonal yang mengakibatkan gangguan ovulasi atau masa subur
Kelainan ovarium karena peradangan, endometriosis.
i.

Metrorrhagia

Suatu keadaan dimana perdarahan yang tidak teratur dan tidak ada hubungannya
dengan masa haid karena terjadi diantara dua haid.
Penggolongan I
Disebabkan oleh kehamilan seperti : abortus, kehamilan ektopik
Metrorrhagia di luar kehamilan:
o Karena luka yang tidak sembuh :
o Pada wanita menopause, wanita tanpa anak
o Pada wanita yang mempunyai anak banyak
Peradangan endometritis
Pengaruh hormonal
j.

Dismenorrhoe
Nyeri pada perut bagian bawah sebelum dan sesudah haid dapat bersifat kolik
terus-menerus. Nyeri diduga karena kontraksi rahim.
Penggolongan
Dismenorrhoe primer, yaitu sejak menstruasi pertama kali, nyeri dan tidak ada
kelainan dari alat kandungan.
Dismenorrhoe sekunder, yaitu nyeri haid yang terjadi kemudian, biasanya
terdapat kelainan dari alat kandungan.
Penyebab
Dismenorrhoe primer :
o Psikis
o Anemia,Tbc, kelelahan
o Servik sempit
o Endokrin
Dismenorrhoe sekunder
Terjadi pada :
o
o
o

Infeksi : nyeri sudah terasa sebelum haid


Nyeri bersifat kolik
Nyeri disebabkan oleh tekanan tumor, nyeri masih ada setelah haid
berhenti.

Tanda dan gejala


o

Rasa tidak enak di perut bawah sebelum dan selama haid, kadang-kadang
menyebar ke daerah pinggang dan paha.

o
o
o
o

Rasa mual, muntah


Sakit kepala
Diare
Rasa sakit seperti kejang berjangkit-jangkit.

Pencegahan keram
o
o

Olah raga ringan


Tehnik Relaksasi

Pengobatan
o
o
o
o
o

Pemberian obat analgetik


Istirahat ditempat tidur jika nyeri hebat
Beri kompres hangat pada perut bawah untuk mengurangi rasa sakit
Rendam air hangat
Gosok daerah perut dengan tangan secara perlahan-lahan

4.

Konsep Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan Menstruasi

a.

Pengkajian
Riwayat penggunaan kontrasepsi: kontrasepsi dapat menganggu siklis
menstruasi
Riwayat seksual: tanda pubertas sekunder, pola dan aktivitas seksual
Riwayat obstetric: pernah hamil, melahirkan
Riwayat menstruasi: menarche umur berapa tahun, silklusnya teratur atau
tidak, banyak /sedikit.
Riwayat Penyakit seperti DM, tiroid, tumor
Persepsi wanita tentang budaya dan etnik
Gaya

hidup:

hipoganadotropi

aktivitas

yang

berlebihan

menyebabkan

amenorea

Koping : apa yang dilakukan bila setiap kali ada masalah waktu menstruasi
Nyeri : lokasi( di punggung, simpisis, paha, abdomen,dll), intensitas,
kualitas, pola, gejala penyerta, serta koping terhadap nyeri
Status emosi: malu dengan keadaan, putus asa, menyalahkan diri, merasa
tidak ada kekuatan, merasa tidak berguna.
b.

Diagnosa Keperawatan
Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan kontraksi uterus selama fase
menstruasi.
DS : klien mengeluh nyeri di daerah punggung, dareah simpisis, paha,
kepala,nyeri tekan pada payudara, pusing.
DO : keringat banyak, klien memegang daerah yang sakit, menangis.
Kurang

pengetahuan

tentang

gangguan

menstruasi

dan

terapinya

berhubungan dengan kurang informasi.


DS : klien dan keluarga mengatakan belum pernah mendengar tentang
gangguan menstruasi.
DO: klien dan keluarga sering bertanya, tidak menggunakan tehnik
mengurangi nyeri, tidak bisa

menjelaskan tentang gangguan yang

dialaminya.
Resiko/actual gangguan citra tubuh berhubungan dengan adanya gangguan
menstruasi.
DS: klien mengatakan malu, tidak berguna, merasa bersalah, merasa tidak
ada kekuatan.
DO: klien tidak mengurus diri, penampilan tidak diperhatikan, sering
membicarakan penyakitnya, tampak putus asa.
c.

Perencanaan
Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan kontraksi uterus selama fase
menstruasi.
Tujuan: Setelah diberikan asuhan keperawatan selama ..x 24 jam nyeri
klien akan berkurang.

Kriteria evaluasi:
o Klien mengatakan nyeri berkurang,
o Klien tidak memegang punggung, kepala atau daerah lainnya yang sakit,
keringat berkurang.
Intervensi;
a) Pantau/ catat karakteristik nyeri ( respon verbal, non verbal, dan respon
hemodinamik) klien.
R/ untuk mendapatkan indicator nyeri.
b) Kaji lokasi nyeri dengan memantau lokasi yang ditunjuk oleh klien.
R/untuk mendapatkan sumber nyeri.
c) Kaji intensitas nyeri dengan menggunakan skala 0-10.
R/ nyeri merupakan pengalaman subyektif klien dan metode skala
merupakan metode yang mudah serta terpercaya untuk menentukan
intensitas nyeri.
d) Tunjukan sikap penerimaan respon nyeri klien dan akui nyeri yang klien
rasakan.
R/ ketidakpercayaan orang lain membuat klien tidak toleransi terhadap
nyeri sehingga klien merasakan nyeri semakin meningkat.
e) Jelaskan penyebab nyeri klien.
R/ dengan mengetahui penyebab nyeri klien dapat bertoleransi terhadap
nyeri.
f)

Bantu untuk melakukan tindakan relaksasi, distraksi, massage.


R/ memodifikasi reaksi fisik dan psikis terhadap nyeri.

g) Lakukan kompres/mandi air panas.


R/ meningkatkan sirkulasi dan menurunkan kontraksi uterus sehingga
iskemia tidak terjadi.
h) Berikan pujian untuk kesabaran klien.
R/meningkatkan motivasi klien dalam mengatasi nyeri.

i)

Kolaborasi pemberian analgetik ( ibuprofen, naproksen, ponstan) dan


Midol.
R/ analgetik tersebut bekerja menghambat sintesa prostaglandin dan
midol sebagai relaksan uterus.

Kurang pengetahuan tentang gangguan menstruasi dan penanganannya


berhubungan dengan kurang informasi.
Tujuan : Setelah diberikan penyuluhan klien akan mengetahui tentang
gangguan menstruasi.
Kriteria evaluasi: klien menyebutkan jenis gangguan menstruasi, penyebab,
gejalanya ,serta penanganannya, menjelaskan menstruasi yang normal.
Intervensi:
a) Kaji tingkat pengetahuan klien mengenai menstruasi yang normal, jenis
gangguan menstruasi,penyebab, gejala dan penanganannya.
R/mengidentifikasi luasnya masalah klien dan perlunya intervensi.
b) Jelaskan mengenai siklus menstruasi yang normal, jenis gangguan
menstruasi, penyebab, gejala, dan penanganannya.
R/dengan memiliki pengetahuan tentang menstruasi klien dapat
meningkatkan toleransi terhadap nyeri dan dapat mencari jalan keluar
untuk masalah gangguan menstruasinya.
c) Jelaskan metode-metode untuk mengurangi nyeri
R/ meningkatkan pengetahuan klien tentang penanganan nyeri secara
non farmakologis.
d) Beri kesempatan klien untuk bertanya.
R/meningkatkan pemahaman yang lebih dalam tentang menstruasi.
Resiko/actual gangguan citra tubuh berhubungan dengan adanya gangguan
menstruasi.
Tujuan: setelah diberikan asuhan keperawatan ..x 24 citra diri klien akan
meningkat.

Kriteria evaluasi: klien mengatakan tidak malu, merasa berguna, penampilan


klien rapi, menerima apa yang sedang terjadi.
Intervensi:
a) Bina hubungan saling percaya dengan klien
R/klien dengan mudah mengungkapkan masalahnya hanya kepada orang
yang dipercayainya.
b) Dorong klien untuk mengekspresikan perasaan, pikiran, dan pandangan
tentang dirinya.
R/meningkatkan kewaspadaan diri klien dan membantu perawat dalam
membuat penyelesaian.
c) Diskusikan

dengan

system

pendukung

klien

tentang

perlunya

menyampaikan nilai dan arti klien bagi mereka.


R/ penyampaian arti dan nilai klien dari system pendukung membuat
klien merasa diterima.
d) Gali kekuatan dan sumber-sumber yang ada pada klien dan dukung
kekuatan tersebut sebagai aspek positif.
R/ mengidentifikasi kekuatan klien dapat membantu klien berfokus pada
karakteristik positif yang mendukung keseluruhan konsep diri.
e) Libatkan klien pada setiap kegiatan di kelompok
R/ Memungkinkan menerima stimulus social dan intelektual yang dapat
meningkatkan konsep diri klien.
f)

Informasikan dan diskusikan dengan jujur dan terbuka tentang pilihan


penanganan gangguan menstruasi seperti ke klinik kewanitaan, dokter
ahli kebidanan.
R/ Jujur dan terbuka dapat mengontrol perasaan klien dan informasi
yang diberikan dapat membuat klien mencari penanganan terhadap
masalah yang dihadapinya.

d.

Implementasi
Implementasi diberikan sesuai rencana intervensi. Penyuluhan dibuatkan SAP

dengan metode, alat peraga atau media yang memadai seperti demonstrasi, leflet,
LCD.
e.

Evaluasi
Evaluasi berdasarkan criteria yang sudah disebutkan pada masing-masing
diagnosa keperawatan.

http://ngurah77.com/article/30167/asuhan-keperawatan-pada-gangguanhaid.html

Anda mungkin juga menyukai