Askep Haid (Edit)
Askep Haid (Edit)
B. Siklus Menstruasi
Panjang siklus haid ialah jarak tanggal mulainya haid yang lalu dan mulainya
haid berikutnya. Hari pertama terjadinya perdarahan dihitung sebagai awal setiap
siklus menstruasi (hari ke-1), siklus berakhir tepat sebelum siklus menstruasi
berikutnya. Siklus menstruasi berkisar antara 21-40 hari, hanya 10-15%wanita yang
memiliki siklus 28 hari. Tetapi variasinya cukup luas, bukan saja antara beberapa
wanita tetapi juga pada wanita yang sama, bahkan kakak beradik dan saudara kembar
jarak antara siklus yang paling panjang biasanya terjadi sesaat setelah menarke dan
sesaat sebelum menopause.
Lama haid biasanya antara 3 5 hari, ada yang 1 2 hari diikuti darah sedikitsedikit kemudian ada yang 7 8 hari. Jumlah darah yang keluar rata-rata + 16 cc,
pada wanita yang lebih tua darah yang keluar lebih banyak begitu juga dengan wanita
yang anemi.
Pada awalnya, siklus mungkin tidak teratur, jarak antar 2 siklus bisa
berlangsung selama 2 bulan atau dalam 1 bulan mungkin terjadi 2 siklus. Hal ini
adalah normal, setelah beberapa lama siklus akan menjadi lebih teratur. Siklus dan
lamanya menstruasi bisa diketahui dengan membuat catatan pada kalender dengan
menggunakan kalender tersebut, tandailah siklus anda setiap bulannya. Setelah
beberapa bulan, anda bisa mengetahui pola siklus anda dan hal ini akan membantu
anda dalam memperkirakan siklus yang akan datang. Tandai setiap hari ke-1 dengan
tanda silang, lalu hitung sampai tanda silang berikutnya dengan demikian anda dapat
mengetahui siklus anda
Setiap bulan, setelah hari ke-5 dari siklus menstruasi, endometrium mulai
tumbuh dan menebal sebagai persiapan terhadap kemungkinan terjadinya kehamilan.
Sekitar hari ke-14, terjadi pelepasan telur dari ovarium (ovulasi). Sel telur ini masuk
ke dalam salah satu tuba falopii dan di dalam tuba bisa terjadi pembuahan oleh
sperma. Jika terjadi pembuahan, sel telur akan masuk kedalam rahim dan mulai
tumbuh menjadi janin.
Pada sekitar hari ke-28, jika tidak terjadi pembuahan maka endometrium akan
dilepaskan dan terjadi perdarahan (siklus menstruasi). Siklus ini berlangsung selama
terjadi pelepasan sel telur (ovulasi). Dinamakan fase folikuler karena pada saat ini
terjadi pertumbuhan folikel di dalam ovarium. Pada pertengahan fase folikuler, kadar
fsh sedikit meningkat sehingga merangsang pertumbuhan sekitar 3 30 folikel yang
masing-masing mengandung 1 sel telur, tetapi hanya 1 folikel yang terus tumbuh,
yang lainnya hancur. Pada suatu siklus, sebagian endometrium dilepaskan sebagai
respon terhadap penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron. Endometrium
terdiri dari 3 lapisan. Lapisan paling atas dan lapisan tengah dilepaskan, sedangkan
lapisan dasarnya tetap dipertahankan dan menghasilkan sel-sel baru untuk kembali
membentuk kedua lapisan yang telah dilepaskan. Perdarahan menstruasi berlangsung
selama 3 7 hari, rata-rata selama 5 hari. Darah yang hilang sebanyak 28 -283 gram.
Darah menstruasi biasanya tidak membeku kecuali jika perdarahannya sangat hebat.
b.
Fase ovulasi
Fase ini dimulai ketika kadar LH meningkat dan pada fase ini dilepaskan sel
telur. Sel telur biasanya dilepaskan dalam waktu 16 32 jam setelah terjadi
peningkatan kadar LH. Folikel yang matang akan menonjol dari permukaan ovarium,
akhirnya pecah dan melepaskan sel telur. Pada saat ovulasi ini beberapa wanita
merasakan nyeri tumpul pada perut bagian bawahnya, nyeri ini dikenal sebagai
mittelschmerz, yang berlangsung selama beberapa menit sampai beberapa jam.
c.
Fase Lutuel
Fase ini terjadi setelah ovulasi dan berlangsung selama sekitar 14 hari. Setelah
melepaskan telurnya, folikel yang pecah kembali menutup dan membentuk korpus
luteum yang menghasilkan sebagian besar progesteron. Progesteron menyebabkan
suhu tubuh sedikit meningkat selama fase lutuel dan tetap tinggi sampai siklus yang
baru dimulai. Peningkatan suhu ini bisa digunakan untuk memperkirakan terjadinya
ovulasi. Setelah 14 hari, korpus luteum akan hancur dan siklus yang baru akan
dimulai, kecuali jika terjadi pembuahan. Jika telur dibuahi, korpus luteum mulai
menghasilkan HCG (hormone chorionic gonadotropin). Hormon ini memelihara
korpus luteum yang menghasilkan progesterone sampai janin bisa menghasilkan
hormonnya sendiri. Tes kehamilan didasarkan kepada adanya peningkatan kadar
HCG.
2.
a.
perdarahan hanya stratum basale yang tinggal utuh. Darah haid mengandung darah
vena dan arteri dangan sel-sel darah merah dalam hemolisis atau aglutinasi, sel-sel
epitel dan struma yang mengalami disintegrasi dan otolisis, dan sekret dari uterus,
cervik, dan kelenjar-kelenjar vulva. Fase ini berlangsung 3 4 hari.
b.
angsur sembuh dan ditutup kembali oleh selaput lendir yang tumbuh dari sel-sel
endometrium. Fase ini telah mulai sejak fase menstruasi dan berlangsung kurang
lebih 4 hari.
c.
Fase Proliferasi
Dalam fase ini endometrium tumbuh menjadi setebal 3,5 mm. Fase ini
berlangsung dari hari ke-5 sampai hari ke-14 dari siklus haid. Fase Proliferasi dapat
dibagi atas 3 subfase, yaitu:
Berlangsung antara hari ke-8 sampai hari ke-10. Fase ini merupakan bentuk
transisi dan dapat dikenal dari epitel permukaan yang berbentuk torak dan tinggi.
Tampak adanya banyak mitosis dengan inti berbentuk telanjang (nake nukleus).
d.
28. Pada fase ini endometrium tebalnya tetap, bentuk kelenjar berubah menjadi
panjang, berkeluk-keluk, dan mengeluarkan getah yang makin lama makin nyata. Di
dalam endimetrium tertimbun glikogen dan kapur yang kelak diperlukan sebagai
makanan untuk telur yang dibuahi.
3.
kelainan dari jumlah darah yang dikeluarkan dan lamanya perdarahan. Kelainan
menstruasi tersebut antara lain :
a.
alcohol,nikotin,
pemberian
vit
B6,
Calsium,
b.
Amenorrhoe
Suatu keadaan tidak adanya haid, selam 3 bulan atau lebih. Yang terbagi atas :
Amenorrhoe Primer, yaitu seorang wanita pada usia 18 tahun belum pernah
mendapatkan haid. Disebabkan oleh kelainan kongenital dan kelainan genetik.
Amenorrhoe Sekunder, yaitu seorang wanita tidak mendapatkan haid, tetapi
sebelumnya pernah mengalami haid dengan siklus yang teratur. Disebabkan
oleh gangguan gizi, gangguan metabolisme, tumor, dan penyakit infeksi.
Amenorrhoe Fisiologis, dapat terjadi :
o Sebelum pubertas
o Dalam kehamilan
o Dalam masa menyusui, kalau tidak menyusukan haid datang + 3 bulan
setelah melahirkan, kalau menyusui dalam 6 bulan setelah melahirkan.
o Dalam menopause
c.
Pseudomenorroe
Suatu keadaan haid tetapi darah haid tersebut tidak dapat keluar, karena
tertutupnya leher rahim, vagina atau selaput dara.
Penyebab
Menstruasi Praecox
Perdarahan pada anak muda kurang dari 8 10 tahun yang disertai dengan
tumbuhnya rambut kelamin, pertumbuhan buah dada.
Klasifikasi dan penyebab , dapat dibagi menjadi :
Pubertas praecox yang disertai terbentuknya hormon gonadotropin dan dapat
menimbulkan kehamilan.
Pseudo pubertas praecox yaitu tidak adanya hormon gonadotropin.
e.
Hypomenorhoe
Suatu keadaan dimana perdarahan haid lebih pendek atau lebih kurang dari
biasanya.
Lama perdarahan
Secara normal haid sudah terhenti dalam 7 hari. Kalau haid lebih lama dari 7 hari
maka daya regenerasi selaput lendir kurang. Misal pada endometritis, mioma.
Penyebab
Setelah dilakukan miomektomi/ gangguan endokrin
Tanda dan Gejala
Waktu haid singkat, perdarahan haid singkat
f.
Oligomenorrhoe
Suatu keadaan dimana haid jarang terjadi dan siklusnya panjang lebih dari 35
hari
Penyebab
Perpanjangan stadium folikuler ( lamanya 8 -9 hari dimulai dari hari ke-5
menstruasi )
Perpanjangan stadium luteal ( lamanya 15 -18 hari setelah ovulasi )
Kedua stadium diatas panjang yang mengakibatkan perpanjangan siklus haid.
Tanda dan Gejala
Haid jarang, yaitu setiap 35 hari sekali
Perdarahan haid biasanya berkurang
g.
Hipermenorrhoe / Menorrhagia
Perdarahan haid yang lebih banyak dari normal dan lebih lama disertai dengan
adanya bekuan darah tetapi siklus teratur.
Penyebab
Terlalu lelah
Mioma uteri
Hipertensi
Penyakit jantung
Endometritis
Hemofili (penyakit darah)
Metrorrhagia
Suatu keadaan dimana perdarahan yang tidak teratur dan tidak ada hubungannya
dengan masa haid karena terjadi diantara dua haid.
Penggolongan I
Disebabkan oleh kehamilan seperti : abortus, kehamilan ektopik
Metrorrhagia di luar kehamilan:
o Karena luka yang tidak sembuh :
o Pada wanita menopause, wanita tanpa anak
o Pada wanita yang mempunyai anak banyak
Peradangan endometritis
Pengaruh hormonal
j.
Dismenorrhoe
Nyeri pada perut bagian bawah sebelum dan sesudah haid dapat bersifat kolik
terus-menerus. Nyeri diduga karena kontraksi rahim.
Penggolongan
Dismenorrhoe primer, yaitu sejak menstruasi pertama kali, nyeri dan tidak ada
kelainan dari alat kandungan.
Dismenorrhoe sekunder, yaitu nyeri haid yang terjadi kemudian, biasanya
terdapat kelainan dari alat kandungan.
Penyebab
Dismenorrhoe primer :
o Psikis
o Anemia,Tbc, kelelahan
o Servik sempit
o Endokrin
Dismenorrhoe sekunder
Terjadi pada :
o
o
o
Rasa tidak enak di perut bawah sebelum dan selama haid, kadang-kadang
menyebar ke daerah pinggang dan paha.
o
o
o
o
Pencegahan keram
o
o
Pengobatan
o
o
o
o
o
4.
a.
Pengkajian
Riwayat penggunaan kontrasepsi: kontrasepsi dapat menganggu siklis
menstruasi
Riwayat seksual: tanda pubertas sekunder, pola dan aktivitas seksual
Riwayat obstetric: pernah hamil, melahirkan
Riwayat menstruasi: menarche umur berapa tahun, silklusnya teratur atau
tidak, banyak /sedikit.
Riwayat Penyakit seperti DM, tiroid, tumor
Persepsi wanita tentang budaya dan etnik
Gaya
hidup:
hipoganadotropi
aktivitas
yang
berlebihan
menyebabkan
amenorea
Koping : apa yang dilakukan bila setiap kali ada masalah waktu menstruasi
Nyeri : lokasi( di punggung, simpisis, paha, abdomen,dll), intensitas,
kualitas, pola, gejala penyerta, serta koping terhadap nyeri
Status emosi: malu dengan keadaan, putus asa, menyalahkan diri, merasa
tidak ada kekuatan, merasa tidak berguna.
b.
Diagnosa Keperawatan
Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan kontraksi uterus selama fase
menstruasi.
DS : klien mengeluh nyeri di daerah punggung, dareah simpisis, paha,
kepala,nyeri tekan pada payudara, pusing.
DO : keringat banyak, klien memegang daerah yang sakit, menangis.
Kurang
pengetahuan
tentang
gangguan
menstruasi
dan
terapinya
dialaminya.
Resiko/actual gangguan citra tubuh berhubungan dengan adanya gangguan
menstruasi.
DS: klien mengatakan malu, tidak berguna, merasa bersalah, merasa tidak
ada kekuatan.
DO: klien tidak mengurus diri, penampilan tidak diperhatikan, sering
membicarakan penyakitnya, tampak putus asa.
c.
Perencanaan
Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan kontraksi uterus selama fase
menstruasi.
Tujuan: Setelah diberikan asuhan keperawatan selama ..x 24 jam nyeri
klien akan berkurang.
Kriteria evaluasi:
o Klien mengatakan nyeri berkurang,
o Klien tidak memegang punggung, kepala atau daerah lainnya yang sakit,
keringat berkurang.
Intervensi;
a) Pantau/ catat karakteristik nyeri ( respon verbal, non verbal, dan respon
hemodinamik) klien.
R/ untuk mendapatkan indicator nyeri.
b) Kaji lokasi nyeri dengan memantau lokasi yang ditunjuk oleh klien.
R/untuk mendapatkan sumber nyeri.
c) Kaji intensitas nyeri dengan menggunakan skala 0-10.
R/ nyeri merupakan pengalaman subyektif klien dan metode skala
merupakan metode yang mudah serta terpercaya untuk menentukan
intensitas nyeri.
d) Tunjukan sikap penerimaan respon nyeri klien dan akui nyeri yang klien
rasakan.
R/ ketidakpercayaan orang lain membuat klien tidak toleransi terhadap
nyeri sehingga klien merasakan nyeri semakin meningkat.
e) Jelaskan penyebab nyeri klien.
R/ dengan mengetahui penyebab nyeri klien dapat bertoleransi terhadap
nyeri.
f)
i)
dengan
system
pendukung
klien
tentang
perlunya
d.
Implementasi
Implementasi diberikan sesuai rencana intervensi. Penyuluhan dibuatkan SAP
dengan metode, alat peraga atau media yang memadai seperti demonstrasi, leflet,
LCD.
e.
Evaluasi
Evaluasi berdasarkan criteria yang sudah disebutkan pada masing-masing
diagnosa keperawatan.
http://ngurah77.com/article/30167/asuhan-keperawatan-pada-gangguanhaid.html