Anda di halaman 1dari 7

BAB I

KONSEP MEDIS

A. Defenisi
Pre eklamsia ( juga disebut hipertensi karena kehamilan ) merupakan,
keadaan yang khas pada kehamilan, dan keadaan ini ditandai oleh gejala
edema, hipertensi serta proteinuria.
B. Etiologi
Penyebab tidak diketahui, tetapi terdapat factor tertentu sebagai
predisposisi :
Kekhasan pada kehamilan
Terutama mengenai primigravida
Overdistensi
uterus
(
seperti
pada
kehamilan
kembar,
polihidramnions, abnormalitas janin )
Penyulit beberapa kondisi medis seperti penyakit ginjal, hipertensi
esensial, diabetes )
Disfungsi plasenta misalnya infark atau degenerasi
Insiden lebih tinggi kalau makanan ibu mempunyai mutu yang
buruk
C. Patofisiologi
Multi faktoral
( herediter,lingkungan,emosi yang labil )
Hipertensi essensial
Vasokontriksi pembuluh darah
Koping individu in efektif
Ansietas

peningkatan TD

Pasokan darah yang efektif termasuk plasenta

Gangguan perfusi uteroplasenta dari jaringan ginjal


Gangguan ginjal
Gangguan filtrasi glomerulus
Peningkatan retensi urine, edema

kelebihan volume cairan

D. Manifestasi klinik
Tanda-tanda klinis biasanya terlihat jelas sebelum pasien menyampaikan
keluhan dan penobatan dimulai segera setelah dua dari tiga tanda ini :
1

Edema : pada wajah,tungkai, tangan,( cincin kawin yang menjadi


ketat ), kaki, peningkatan BB yang mendadak
Tekanan darah : kenaikan yang progresif sepanjang kehamilan atau
kehamilan lebih dari 10 mmHg pada tekanan sistolik atau 20 mmHg
pada tekanan diastolic diatas hasil pengukuran pada awal
kehamilan
Protein uria : partikel-partikel protein yang padat di temukan
sesudah urine didiamkan sebagai akibat dari kerusakan yang
sebenarnya pada ginjal, proteinuria merupakan tanda bahwa
peristiwa preeklamsia tersebut seri
Gejala-gejala kemudian yang timbul dalam proses perjalanan
penyakit dan merupakan tanda bahaya untuk preeklamsia yang
membakat :
Gastric vomitus nyeri epigastrium
Visual penglihatan yang kabur, bintik-bintik dan kilatan cahaya
dalam penglihatan, kehilangan penglihatan
Sakit kepala di bagian frontalis
oliguri

E. Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan specimen urine med-stream untuk menentukan


kemungkinan infeksi urine
Peemeriksaan darah khususnya untuk mengetahui kadar ureum
darah ( untuk menilai kerusakan pada ginjal ) dan kadar HB.
Pemeriksaan retina untuk mendeteksi perubahan pada pembuluh
darah retina
Pemeriksaan kadar HPL dan estriol didalam plasma serta urine
untuk menilai faal unit fetoplasma

F. Penatalaksanaan
Perawatan antenatal bertjuan untuk mencegah terjadinya preeklamsia
atau paling tidak untuk mengenali dalam stadium yang sangat
awal.pengawasan khusus harus dilakukan pada wanita yang masuk
kedalam kelompok yang beresiko tinggi, penyebab yang mendasari adalah
kehamilan yang tidak dihentikan sebelum melahirkan
BB, TD serta urine semua pasien harus diperiksa dan gejala edema harus
dicari pada setiap kunjungan antenatal. Kenaikan BB yang berlebihan
merupakan keadaan yang perlu dikhawatirkan dan kenaikan TD lebih dari
29 mmHg tekanan sistolik atau 10 mmHg tekanan diastolic merupakan
indikasi untuk masuk RS. Jika ditemukan proteinuria, wanita tersebut
harus segera dirawat di RS.

BAB II
KONSEP DASAR KEPERAWATAN
2

A. PENGKAJIAN
a. Pengumpulan Data
Klien mengatakan sakit kepala
Klien mengatakan leher tegang
Klien selalu bertanya tentang penyakitnya
Klien mengeluh cemas
Klien berharap cepat sembuh
Peningkatan TD
Oliguri
Perubahan status mental
Penurunan HB
Perubahan TTV
Gelisah
Penambahan BB
Edema
Mengekspresikan perubahan psikologi
b. Klasifikasi Data

Data Subjektif
Klien mengatakan sakit kepala
Klien mengatakan leher tegang
Klien selalu bertanya tentang penyakitnya
Klien mengeluh cemas
Klien berharap cepat sembuh

Data Objektif
Peningkatan TD
Oliguri
Perubahan status mental
Penurunan HB
Perubahan TTV
Gelisah
Penambahan BB
Edema
Mengekspresikan perubahan psikologi

c. Analisa Data
NO
1.

SYMPTOM
DS :
- Klien Mengeluh sakit
kepala
- klien mengeluh leher

ETIOLOGI

PROBLEM

Vasokontriksi pembuluh
darah

Gangguan perfusi
uteroplasenta dan
jaringan ginjal
3

tegang
DO :
- Peningkatan TD
- Perubahan Status
mental
- perubahan TTV
- Penurunan HB

2.

DS :
- klien mengeluh sakit
kepala
DO :
- oliguri
- penambahan BB
- edema

Peningkatan TD
Pasokan darah yang
efektif termassuk
plasenta
Gangguan perfusi
uteroplasenta dan
jaringan ginjal
Gangguan ginjal
Gangguan filtrasi
glomerulus

Kelebihan volume
cairan

Peningkatan retensi
urine, edema
Kelebihan volume cairan

3.

DS :
- klien mengatakan
cemas
- klien berharap cepat
sembuh
- klien sering bertanya
tentang penyakitnya
DO :
- gelisah
- mengekspresikan
perubahan psikologi

vasokontriksi pembuluh
darah

ansietas

peningkatan TD
koping individu in efektif
ansietas

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan perfusi uteroplasenta berhubungan dengan penurunan
pasokan darah yang efektif termasuk plasenta ditandai dengan :
DS :
- Klien Mengeluh sakit kepala
- klien mengeluh leher tegang

DO :
- Peningkatan TD
- Perubahan Status mental
- perubahan TTV
- Penurunan HB
2. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan peningkatan retensi
urine, edema ditandai dengan :
DS :
- klien mengeluh sakit kepala
DO :
- oliguri
- penambahan BB
- edema
3. Ansietas berhubugan dengan koping individu inefektif ditandai
dengan :
DS :
- klien mengatakan cemas
- klien berharap cepat sembuh
- klien sering bertanya tentang penyakitnya
DO :
- gelisah
- mengekspresikan perubahan psikologi

C. INTERVENSI
1. Gangguan perfusi uteroplasenta berhubungan dengan penurunan
pasokan darah yang efektif termasuk plasenta
Tujuan :
- TD dapat dipertahankan
- Perfusi jaringan maksimal
Intervensi :
Pantau vital sign
R : Menentukan informasi tentang derajat perfusi jaringan
Periksa urine, protein, glukosa darah dan lakukan lebih sering
jika kondisi menjadi lebih akut
R : menentukan intervensi lebih lanjut
Monitor HB
5

R : mengidentifikasi defisiensi dan kebutuhan pengobatan


Beri lingkungan yangf tenang
R : meningkatkan istirahat
2. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan peningkatan retensi
urine, edema
Tujuan :
- Edema minimal
- Volume cairan sirkulasi adekuat
Intervensi :
Timbang BB setiap hari
R : mengawasi penurunan BB, menentukan intervensi
selanjutnya
Ukur masukan dan haluaran
R : mengawasi pemasukan dan pengeluaran cairan
Pertahankan diet
R : mencegah peningkatan BB
Beri cairan IV sesuai indikasi
R : Mengurangi overload cairan

3. Ansietas berhubugan dengan koping individu inefektif


Tujuan :
- Klien dapat mengekspresikan keadaan yang dialaminya
Intervensi :
Awasi respon klien
R : Menjadi Indikasi Derajat cemas yang dialami pasien dan
dapat juga berhubungan dengan kondisi fisik atau status
kesehatan
Pertahankan lingkungan yang aman dan tenang
R : keadaan lingkungan dapat membantu pasien dalam
mengurangi tingkat kecemasan
Beri semangat pasien untuk terlibat dalam aktifitas yang bisa
ditoleransi tergantung pada tingkat kecemasan
R : membantu pasien dalam memperoleh kesadaran dan
memahami hubungan antara tingkat kecemasan dan prilaku
serta keikutsertaannya dalam menangani perawatan dirinya
Catat prilaku misalnya gelisah dan mudah tersinggung
R : indicator derajat takut yang dialami pasien
6

Anda mungkin juga menyukai