Askep Preeklamsia Tugas
Askep Preeklamsia Tugas
KONSEP MEDIS
A. Defenisi
Pre eklamsia ( juga disebut hipertensi karena kehamilan ) merupakan,
keadaan yang khas pada kehamilan, dan keadaan ini ditandai oleh gejala
edema, hipertensi serta proteinuria.
B. Etiologi
Penyebab tidak diketahui, tetapi terdapat factor tertentu sebagai
predisposisi :
Kekhasan pada kehamilan
Terutama mengenai primigravida
Overdistensi
uterus
(
seperti
pada
kehamilan
kembar,
polihidramnions, abnormalitas janin )
Penyulit beberapa kondisi medis seperti penyakit ginjal, hipertensi
esensial, diabetes )
Disfungsi plasenta misalnya infark atau degenerasi
Insiden lebih tinggi kalau makanan ibu mempunyai mutu yang
buruk
C. Patofisiologi
Multi faktoral
( herediter,lingkungan,emosi yang labil )
Hipertensi essensial
Vasokontriksi pembuluh darah
Koping individu in efektif
Ansietas
peningkatan TD
D. Manifestasi klinik
Tanda-tanda klinis biasanya terlihat jelas sebelum pasien menyampaikan
keluhan dan penobatan dimulai segera setelah dua dari tiga tanda ini :
1
E. Pemeriksaan penunjang
F. Penatalaksanaan
Perawatan antenatal bertjuan untuk mencegah terjadinya preeklamsia
atau paling tidak untuk mengenali dalam stadium yang sangat
awal.pengawasan khusus harus dilakukan pada wanita yang masuk
kedalam kelompok yang beresiko tinggi, penyebab yang mendasari adalah
kehamilan yang tidak dihentikan sebelum melahirkan
BB, TD serta urine semua pasien harus diperiksa dan gejala edema harus
dicari pada setiap kunjungan antenatal. Kenaikan BB yang berlebihan
merupakan keadaan yang perlu dikhawatirkan dan kenaikan TD lebih dari
29 mmHg tekanan sistolik atau 10 mmHg tekanan diastolic merupakan
indikasi untuk masuk RS. Jika ditemukan proteinuria, wanita tersebut
harus segera dirawat di RS.
BAB II
KONSEP DASAR KEPERAWATAN
2
A. PENGKAJIAN
a. Pengumpulan Data
Klien mengatakan sakit kepala
Klien mengatakan leher tegang
Klien selalu bertanya tentang penyakitnya
Klien mengeluh cemas
Klien berharap cepat sembuh
Peningkatan TD
Oliguri
Perubahan status mental
Penurunan HB
Perubahan TTV
Gelisah
Penambahan BB
Edema
Mengekspresikan perubahan psikologi
b. Klasifikasi Data
Data Subjektif
Klien mengatakan sakit kepala
Klien mengatakan leher tegang
Klien selalu bertanya tentang penyakitnya
Klien mengeluh cemas
Klien berharap cepat sembuh
Data Objektif
Peningkatan TD
Oliguri
Perubahan status mental
Penurunan HB
Perubahan TTV
Gelisah
Penambahan BB
Edema
Mengekspresikan perubahan psikologi
c. Analisa Data
NO
1.
SYMPTOM
DS :
- Klien Mengeluh sakit
kepala
- klien mengeluh leher
ETIOLOGI
PROBLEM
Vasokontriksi pembuluh
darah
Gangguan perfusi
uteroplasenta dan
jaringan ginjal
3
tegang
DO :
- Peningkatan TD
- Perubahan Status
mental
- perubahan TTV
- Penurunan HB
2.
DS :
- klien mengeluh sakit
kepala
DO :
- oliguri
- penambahan BB
- edema
Peningkatan TD
Pasokan darah yang
efektif termassuk
plasenta
Gangguan perfusi
uteroplasenta dan
jaringan ginjal
Gangguan ginjal
Gangguan filtrasi
glomerulus
Kelebihan volume
cairan
Peningkatan retensi
urine, edema
Kelebihan volume cairan
3.
DS :
- klien mengatakan
cemas
- klien berharap cepat
sembuh
- klien sering bertanya
tentang penyakitnya
DO :
- gelisah
- mengekspresikan
perubahan psikologi
vasokontriksi pembuluh
darah
ansietas
peningkatan TD
koping individu in efektif
ansietas
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan perfusi uteroplasenta berhubungan dengan penurunan
pasokan darah yang efektif termasuk plasenta ditandai dengan :
DS :
- Klien Mengeluh sakit kepala
- klien mengeluh leher tegang
DO :
- Peningkatan TD
- Perubahan Status mental
- perubahan TTV
- Penurunan HB
2. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan peningkatan retensi
urine, edema ditandai dengan :
DS :
- klien mengeluh sakit kepala
DO :
- oliguri
- penambahan BB
- edema
3. Ansietas berhubugan dengan koping individu inefektif ditandai
dengan :
DS :
- klien mengatakan cemas
- klien berharap cepat sembuh
- klien sering bertanya tentang penyakitnya
DO :
- gelisah
- mengekspresikan perubahan psikologi
C. INTERVENSI
1. Gangguan perfusi uteroplasenta berhubungan dengan penurunan
pasokan darah yang efektif termasuk plasenta
Tujuan :
- TD dapat dipertahankan
- Perfusi jaringan maksimal
Intervensi :
Pantau vital sign
R : Menentukan informasi tentang derajat perfusi jaringan
Periksa urine, protein, glukosa darah dan lakukan lebih sering
jika kondisi menjadi lebih akut
R : menentukan intervensi lebih lanjut
Monitor HB
5