Anda di halaman 1dari 1

TAFSIR

Kita mungkin bertanya, secara letterleij AQ mengakakan bahwa: Hai Umat Islam, dulu
itu kamu umat terbaik yang dikeluarkan (dilahirkan) untuk manusia, dimana kamu
senantiasa mengajak kepada kebaikan, dan mencegah kepada kemungkaran.
Sekarang, pertanyaannya: kalau secara tatabasa kata kuntum, artinya "dulu kalian" atau
past-tense, apakah artinya sekarang tidak berlaku lagi?
Ada 2 jawabannya:
1. Secara bahasa, kata kaana (dulu dia adalah) tidak selalu artinya dulu, tapi bisa juga
berarti senantiasa. Contohnya, di AQ banyak ayat yang menyebutkan sifat Allah dengan
kata kaana:
wa kaanalaahu 'aliiman ghafuuran : dan senantiasa Allah bersifat maha tahu dan maha
pengampun.
Sehingga jika dipakai kaidah ini pada ayat tsb, bisa juga di tarjamahkan: Senantiasa
kalian umat muslim menjadi umat terbaik... dst
2. Ada juga yang menafsirkan bahwa, ayat tsb memang berlaku untuk masa datang, tetapi
bisa dibawa ke masa depan asal, syarat dilakukan. Syaratnya yaitu dijelaskan diayat tsb,
bahwa : Kalian akan jadi umat terbaik selama kalian melaksanakan amar ma'ruf nahi
munkar.
Demikian kira-kira penjelasannya. Allahu a'lam.

Anda mungkin juga menyukai