I. RUANG LINGKUP
II. PUSTAKA
d. Miller, J.C dan J.N. Miller, 1993. Statistics for Analytical Chemistry,
3rd ed. Ellis Horwood PTR Prentice hall, London: 40-44 dan 75-77.
III. PRINSIP
1. Bahan
-
2. Baku Pembanding
Vitamin C, B1, B2, Nikotinamida dan B6 BPFI.
V. PEREAKSI
Pembuatan Larutan:
- Larutan asam asetat 1%
- Larutan natrium hidroksida 0,01 N
- Larutan natrium heksan sulfonat : sejumlah 941,1 mg natrium heksan
sulfonat dilarutkan dalam larutan asam formiat 0,1% hingga 1000,0 mL
kemudian pH diatur hingga 3,5 dengan penambahan larutan kalium
hidroksida 10%.
VI. PERALATAN
VII. PROSEDUR
1. Larutan Uji
Dipipet sejumlah satu dosis sampel atau 5,0 mL untuk sampel sirup ke
dalam tabung sentrifus, ditambahkan 10 mL larutan NaOH 0,01 N dan
dikocok dengan vortex selama 1 menit. Kemudian ditambahkan 10 mL
larutan asam asetat 1% dan dikocok dengan vortex selama 1 menit.
Larutan dituang ke dalam labu tentukur 100,0 mL, ditambahkan air
sampai tanda dan dikocok hingga homogen. Larutan sampel dipipet
sejumlah 1,0 mL ke dalam labu tentukur 5,0 mL, ditambahkan air
sampai tanda dan dikocok homogen. Larutan disaring dengan penyaring
membran 0,45 µm.
2. Larutan Baku
a. Larutan Baku Induk Vitamin C :
Sejumlah 10 mg Vitamin C BPFI ditimbang saksama dan
dimasukkan ke dalam labu tentukur 10,0 mL, dilarutkan dan
diencerkan dengan larutan asam asetat 1% sampai tanda.
b. Larutan Baku Induk Vitamin B1, Nikotinamida dan B6 :
Sejumlah 5 mg Vitamin B1, Nikotinamida dan B6 BPFI ditimbang
saksama dan dimasukkan ke dalam labu tentukur 10,0 mL,
dilarutkan dan diencerkan dengan larutan asam asetat 1% sampai
tanda.
c. Larutan Baku Induk Vitamin B2 :
Sejumlah 5 mg Vitamin B2 BPFI ditimbang saksama dan
dimasukkan ke dalam labu tentukur 10,0 mL, dilarutkan dan
diencerkan dengan larutan NaOH 0,01 N sampai tanda.
Catatan.
Linieritas baku vitamin berada dalam rentang sebagai berikut :
a. Vitamin C : 20 – 100 ppm
b. Vitamin B1, B2, Nikotinamida dan B6 : 10 – 50 ppm
Sehingga pengenceran sampel agar disesuaikan supaya berada dalam
rentang baku tersebut di atas.
3. Cara penetapan
Larutan sampel dan larutan seri baku kerja disuntikkan secara terpisah
ke dalam alat kromatograf cair kinerja tinggi dengan kondisi sebagai
berikut:
4. Interpretasi Hasil
Perhitungan kadar :
Kurva kalibrasi dibuat dengan plot konsentrasi larutan seri baku kerja
terhadap respon puncak.
yi a
Kurva kalibrasi: y = bx + a, maka xi =
b
Keterangan :
yi = luas puncak larutan uji
xi = konsentrasi larutan uji hasil plot terhadap kurva baku (µg/mL)
a = intersep
b = slope
5 = faktor pengenceran sampel
100 = volume labu tentukur
VIII. PERSYARATAN
1. Spesifisitas/Selektivitas
a. Kromatogram pelarut pada 254 nm
m AU mAU
12.45/ 1.00 21.97/ 1.00
450
600
400
500
350
400
300
220
250
290
300
200
200
267
200 150
100
242
100
373
251
50
304
0
0
c. Vitamin C d. Vitamin B3
195
mAU mAU
3.27/ 1.00 9.25/ 1.00
1100 700
1000
600
900
800 500
700
400
244
600
500 300
400
261
207
200
300
244
200
100
100
318
329
339
351
356
0 0
-100
200 250 300 350 nm 200 250 300 350 nm
e. Vitamn B1
m AU
16.08/ 1.00
450
400
350
300
250
200
243
231
150
100
50
339
0
2. Linieritas
a. Vitamin B6
r = 0,99993; Vx0 = 0,7
b. Vitamin B2
r = 0,99993; Vx0 = 0,6
c. Vitamin C
r = 0,99546; Vx0 = 5,0
d. Vitamin B3
r = 0,99972; Vx0 = 1,3
e. Vitamin B1
r = 0,99912; Vx0 = 2,2
(Syarat r ≥ 0,995; Vx0 ≤ 5)
3. Presisi
a. Vitamin B6
Kadar 30,79 μg/mL : Nilai Horrat = 0,184; n = 7
RSD = 1,169%; RSD Horwitz = 6,368%
b. Vitamin B2
Kadar 10,94 μg/mL : Nilai Horrat = 0,097; n = 7
RSD = 0,719%; RSD Horwitz = 7,441%
c. Vitamin C
Kadar 86,52 μg/mL : Nilai Horrat = 0,248 n = 7
RSD = 1,350%; RSD Horwitz = 5,451%
d. Vitamin B3
Kadar 45,47 μg/mL : Nilai Horrat = 0,126; n = 7
RSD = 0,759%; RSD Horwitz = 6,005%
e. Vitamin B1
Kadar 27,28 μg/mL : Nilai Horrat = 0,230; n = 7
RSD = 1,490%; RSD Horwitz = 6,485%
(Syarat : Horrat ≤ 2,0)
4. Akurasi
a. Vitamin B6
Konsentrasi dalam sirup : 0,30% (b/v),
rentang rekoveri = 98,90 - 102,41%.
b. Vitamin B2
Konsentrasi dalam sirup : 0,10% (b/v),
rentang rekoveri = 103,27 - 104,75%.
c. Vitamin C
Konsentrasi dalam sirup : 0,83% (b/v),
rentang rekoveri = 102,19 - 104,67%.
d. Vitamin B3
Konsentrasi dalam sirup : 0,45% (b/v),
rentang rekoveri = 100,64 - 103,01%.
e. Vitamin B1
Konsentrasi dalam sirup : 0,21% (b/v),
rentang rekoveri = 98,57 - 103,03%.
Syarat rekoveri : 95 - 105%.
5. LOD
a. Vitamin B6
LOD = 0,04 mg/mL
b. Vitamin B2
LOD = 0,49 mg/mL
c. Vitamin C
LOD = 1,30 mg/mL
d. Vitamin B3
LOD = 0,10 mg/mL
e. Vitamin B1
LOD = 0,16 mg/mL
6. LOQ
a. Vitamin B6
LOQ = 0,13 mg/mL
b. Vitamin B2
LOQ = 1,65 mg/mL
c. Vitamin C
LOQ = 4,32 mg/mL
d. Vitamin B3
LOQ = 0,33 mg/mL
e. Vitamin B1
LOQ = 0,55 mg/mL