I. RUANG LINGKUP
II. PUSTAKA
ii. Anonim. 2019. Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan No. 17
tentang Persyaratan Mutu Suplemen Kesehatan, Jakarta.
iv. Zeng, Y., et al. 2015. Analysis of 40 weight loss compounds adulterated
in health supplements by liquid chromatography quadrupole linear ion
trap mass spectrometry, Drug Testing and Analysis, DOI
10.1002/dta.1846.
III. PRINSIP
1. Bahan
-
2. Baku Pembanding
Amfetamin sulfat BPFI, Bisakodil BPFI, Fenfluramin HCl BPFI, Orlistat
Sigma-Aldrich, Sibutramin HCl BPFI.
V. PEREAKSI
VI. PERALATAN
VII. PROSEDUR
1. Larutan Uji
a. Sampel Padat
Sampel obat tradisional/suplemen kesehatan dihomogenkan. Sejumlah
minimal 1 gram sampel ditimbang, dimasukkan ke dalam tabung
sentrifuga 15 ml, ditambahkan 10 ml Pelarut, divortex dan disonikasi
selama 15 menit. Larutan disentrifus dengan kecepatan 3000 rpm
selama 15 menit. Beningan diambil dan diencerkan dengan Larutan
Pengencer sejumlah 100 kali pengenceran atau disesuaikan. Larutan
disaring dengan penyaring membran 0,45 µm. Dibuat 2 (dua)
replikasi.
b. Sampel Cair
Sampel obat tradisional/suplemen kesehatan dihomogenkan. Sejumlah
minimal 1 ml sampel dipipet, dimasukkan ke dalam tabung sentrifuga
15 ml, ditambahkan 9 ml Pelarut, divortex dan disonikasi selama 15
menit. Larutan disentrifus dengan kecepatan 3000 rpm selama 15
menit. Beningan diambil dan diencerkan dengan Larutan Pengencer
sejumlah 100 kali pengenceran atau disesuaikan. Larutan disaring
dengan penyaring membran 0,45 µm. Dibuat 2 (dua) replikasi.
2. Larutan Baku
a. Larutan Baku Induk
Ditimbang saksama masing-masing 5 mg baku amfetamin sulfat,
bisakodil, fenfluramin HCl, orlistat dan sibutramin HCl. Kemudian
dimasukkan ke dalam labu tentukur 10-ml terpisah, dilarutkan dan
diencerkan dengan Pelarut sampai tanda (konsentrasi masing-masing
larutan 500 µg/ml).
4. Cara Penetapan
Larutan Pengencer, Larutan Uji, Larutan Spiked Sample dan Larutan
Baku Campuran masing-masing disuntikkan secara terpisah ke dalam
LC-MS/MS dengan kondisi analisis sebagai berikut :
a. Kondisi LC
Fase Gerak : Fase gerak A dan Fase gerak B
Kolom : C18
Laju Alir : 0,4 ml/menit
Detektor : Spektrofotometri Massa (MS/MS)
Suhu : 40 ºC
Volume Penyuntikan : 20 µl
Teknik Analisis : teknik elusi gradien
Waktu (Menit) Fase gerak A Fase gerak B
(%) (%)
0,50 80 20
2,00 5 95
4,00 5 95
4,20 80 20
6,00 80 20
6,10 STOP
b. Kondisi MS/MS
Ionisasi : Positif
Mode : MRM
Parent Ion
Nama Analit Daughter Ion (Q3) CE
(Q1)
Amfetamin sulfat 136,1 119,1 quantifier 13
91,1 qualifier 25
Bisakodil 362,2 184,1 quantifier 39
167,1 qualifier 69
Fenfluramin HCl 232,1 159,0 quantifier 33
109,0 qualifier 61
Orlistat 496,3 319,3 quantifier 20
160,0 qualifier 1 18
337,3 qualifier 2 20
Sibutramin HCl 280,2 125,1 quantifier 33
139,1 qualifier 23
Amati kromatogram, waktu retensi dan intensitas relatif ion (luas area
puncak) pada nilai m/z yang dipersyaratkan.
5. Interpretasi Hasil
Hasil uji dinyatakan positif jika :
a. Waktu retensi dan nilai m/z (quantifier ion dan qualifier ion) dari
puncak larutan uji sama dengan puncak larutan baku dan larutan
spiked sample.
b. Intensitas Relatif Ion (dihitung dengan cara membandingkan area
qualifier ion terhadap area quantifier ion) dari puncak larutan uji sama
dengan puncak larutan baku dan larutan spiked sample dengan nilai
rasio sebagai berikut :
Relative intensity of LC-MS/MS
qualifier ion(s) (relative
compared to target ion deviation)
> 50 % ± 20 %
> 20 % to 50 % ± 25 %
> 10 % to 20 % ± 30 %
≤ 10 % ± 50 %
VIII. PERSYARATAN
1. Selektivitas
a. Kromatogram Pelarut
b. Sediaan Cair
i. Amfetamin sulfat : 52,2 ng/ml
ii. Bisakodil : 43,4.ng/ml
iii. Fenfluramin HCl : 49,5 ng/ml
iv. Sibutramin HCl : 20,7 ng/ml
v. Orlistat : 2,9 µg/ml